DENGAN HT DAN DM
(MANTAP ONLINE)
Oleh :
Atin Nur’aini
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Dalam pembuatan makalah ini tentu saja saya dibantu dan di dukung oleh
orang-orang yang sangat berkompeten. Oleh Karena itu saya mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada:
1. dr. Yudi Dimyati, MKM sebagai Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara
2. drg. Warisan Pandapotan K, MARS sebagai Kepala Seksi Sumber Daya Kesehatan
3. dr. Octoviana Carolina S sebagai Kepala Puskesmas Kecamatan Pademangan
4. Bapak Matrais, SE sebagai Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Kecamatan
Pademangan
5. Ibu Yunita Wulandari, SKM sebagai Kepala Satuan Pelaksana UKM
6. dr. Stevany sebagai Kepala Satuan Pelaksana UKP
7. dr. Isfatihah sebagai Koordinator Mutu Puskesmas Kecamatan Pademangan
8. Tim Farmasi Puskesmas Kecamatan Pademangan
9. Ayah, Ibu dan Adik tercinta yang selalu mendukung apa yang dilakukan Penulis
10. Seluruh karyawan Puskesmas se-Kecamatan Pademangan yang telah membantu
dan memberikan semangat kepada Penulis
Akhir kata saya mengakui bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Jakarta,Juli 2021
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................................iv
DAFTAR GRAFIK................................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang........................................................................................................................1
1.2. Landasan Hukum....................................................................................................................3
1.3. Identifikasi Masalah...............................................................................................................3
1.4. Tujuan Penulisan Makalah......................................................................................................3
1.5. Manfaat Penulisan..................................................................................................................4
BAB II GAMBARAN WILAYAH KERJA ..........................................................................................5
2.1. Gambaran Umum...................................................................................................................5
2.1.1. Administrasi dan Geografi..............................................................................................5
2.1.2. Demografi.......................................................................................................................6
2.2. Profil Puskesmas Kecamatan Pademangan.............................................................................7
2.3. Sumber Daya Manusia Puskesmas Kecamatan Pademangan..................................................8
2.4. Profil Kefarmasian..................................................................................................................9
BAB III KEGIATAN DI BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT.................................................11
3.1. Permasalahan........................................................................................................................11
3.2. Rencana Kegiatan.................................................................................................................19
3.3. Hasil Kegiatan......................................................................................................................24
3.4. Evaluasi Kegiatan.................................................................................................................31
BAB IV PRESTASI YANG DIHASILKAN .......................................................................................33
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................................................34
5.1. Kesimpulan...........................................................................................................................34
5.2. Saran.....................................................................................................................................34
PENUTUP............................................................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................36
LAMPIRAN.........................................................................................................................................37
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Kunjungan Resep Tahun 2020...............................................................................13
Grafik 2. Evaluasi Pengunaan Obat Tahun 2020..................................................................18
v
PEMANTAUAN TERAPI OBAT ONLINE PADA PASIEN DIATAS USIA DIATAS 70 TH
DENGAN HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS KECAMATAN
PADEMANGAN
vi
BIODATA PESERTA
A. Biodata Pegawai
Nama : Atin Nur’aini, S.Farm., Apt
Tempat, tanggal lahir : Klaten, 13 Oktober 1991
Status Pernikahan : Belum Menikah
Alamat : Jln. Teluk Ratai V no. 4 Kelapa Gading DKI Jakarta
B. Riwayat Pendidikan
SDN : SD : SDN Bendo Tretek I Sidoarjo (1996-1998) , 1 Thn SDN Gunung Sahari
(1998-1999) Jakarta Pusat, SDN Harapan Jaya Bekasi (1999), SDN Kelapa Gading
Barat Jakarta Utara (1999-2002)
SMP : SMPS Hang Tuah III Jakarta (2002 – 2005)
SMA : SMAN 13 Jakarta Utara (2005 – 2008)
DIII : Akademi Farmasi Hang Tuah Jakarta (2009 – 2012) IPK 3,73 (Cumlaude)
S1 : Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal, Program Studi Farmasi (2014 – 2016)
IPK 3,57
Pend. Profesi : Universitas 17 Agustus Jakarta, Program Studi Pendidikan Profesi
Apoteker (2018 – 2019) IPK 3,74
C. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
Peserta Pelatihan Perawatan Dukungan dan Pengobatan HIV/ART pada 23 Agustus s/d
28 Agustus 2015
Tahun 2017 bersama tim GEMPITA meraih kategori Gold pada Konvensi Mutu tingkat
Nasional di Padang
Peserta Pelatihan CPD Manajemen Inventory dan Tatalaksana Penyakit Diabetes
Melitus, Hipertensi dan Thyroid pada 11 dan 12 Januari 2020
Fasilitator pada CPD Manajemen Inventory dan Tatalaksana Penyakit Diabetes Melitus,
Hipertensi dan Thyroid pada 14 Maret 2020
Peserta Seminar Online “Terapi Diabetes Mellitus dengan Insulin” pada Mei 2020
Peserta Seminar Online “Penatalaksaan Komprehensif dalan Manajemen Hipertensi dan
Dislipidemia” pada Mei 2020
Peserta Seminar Online Apoteker Bersinergi Menuju Transformasi Kesehatan Global
“Unsung Apothecary in Clinical Pharmacy Tantangan Pelayanan Kefarmasian
Puskesmas di Era Pandemi Covid-19” pada 04 September 2020
Peserta Seminar Online Apoteker Bersinergi Menuju Transformasi Kesehatan Global
“Unsung Apothecary in Clinical Pharmacy : Diabetes Comorbid of Covid-19” pada 18
September 2020
vii
Peserta Seminar Online Acara Puncak World Pharmacist Day “Apoteker Bersinergi
Menuju Transformasi Kesehatan Global” pada 25 September 2020
Narasumber Pada Kegiatan Apoteker Guru Tamu dalam rangka World Pharmacist Day
2020 pada 08 Oktober 2020
D. Pengalaman Kerja
Asisten Apoteker di RS Mulyasari Jakarta Utara (November – Januari 2012)
Asisten Apoteker di Puskesmas Kecamatan Pademangan Jakarta Utara (Februari 2012 –
Desember 2019)
Apoteker di Puskesmas Kecamatan Pademangan Jakarta Utara (Januari 2020 s/d
sekarang)
E. Tugas Pokok dan Fungsi
a. Tugas Pokok
Apoteker Penanggung Jawab Pelayanan Farmasi Puskesmas Kecamatan Pademangan
Gedung II
b. Uraian Tugas
Mengolah data dalam rangka perencanaan perbekalan farmasi
Menyusun perbekalan farmasi dalam rangka pemyimpanann
Meracik obat individual
Pelayanan Informasi Obat
Konseling Obat
Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lain terkait pengobatan
pasien
Mendokumentasikan Pemantauan Penggunaan Obat
Homecare
c. Fungsi
Sebagai Apoteker Puskesmas Kecamatan Pademangan
F. Organisasi
Anggota Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
tahun). Oleh karena itu butuh penatalaksanaan secara menyeluruh terhadap kedua penyakit
ini untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Target terapi dari pengobatan hipertensi dan DM adalah menekan terjadinya keparahan
akibat penyakit dan kematian akibat penyakit. Salah satu cara untuk dapat mencapai target
tersebut adalah dengan menerapkan pelayanan farmasi klinik yang berorientasi kepada
pasien sehingga target terapi dari pengobatan dapat tercapai. Salah satunya dengan
melakukan pemantauan terapi obat. Pemantauan Terapi Obat merupakan proses yang
memastikan bahwa seorang pasien mendapatkan terapi obat yang efektif, terjangkau
dengan memaksimalkan efikasi dan meminimalkan efek samping. Pemantauan terapi obat
dilakukan untuk menemukan masalah terkait obat yang terjadi pada pasien sehingga
apoteker dapat memberikan rekomendasi terkait pengobatan pasien. Salah satu masalah
terkait obat yang sering terjadi khususnya pada pasien yang berusia diatas 70 tahun adalah
kepatuhan dalam meminum obat hasil riskesdas DKI Jakarta tahun 2018 dikeahui kepatuhan
pasien Hipertensi dalam meminum obatnya adalah 49% untuk usia 65 – 74 tahun dan hanya
12% untuk usia diatas 75 tahun. Pasien diatas usia 70 tahun biasanya sering lupa meminum
obat bahkan sering lupa untuk kembali berobat.
Kepatuhan merupakan salah satu faktor penentu dari keberhasilan terapi pasien
disamping faktor lainnya seperti ketepatan dalam pemilihan obat, ketepatan regimen
pengobatan serta dukungan gaya hidup yang sehat dari pasien. Ketidakpatuhan dapat
menyebabkan pasien kehilangan manfaat terapi dan kemungkinan mengakibatkan kondisi
secara bertahap memburuk.
Pada tahun 2020 jumlah kunjungan pasien lansia yang menderita hipertensi adalah
11374 kunjungan dengan kunjungan 3995 merupakan laki laki dan 7379 perempuan dan DM
2815 kunjungan dengan 964 kunjungan oleh pasien laki laki dan 1851 kunjungan oleh
pasien perempuan, dengan 3134 kunjungannya hipertensinya dan 1020 kunjungan pasien
DM merupakan pasien lansia. Pada tahun 2020 angka pasien dengan usia diatas 70 tahun
yang menderita hipertensi dan DM yang berdomisili di wilayah pademangan timur
seharusnya 123 kunjungan, namun hanya 59 kunjungan yang terjadi. Penurunan jumlah
kunjungan di Puskesmas Kecamatan Pademangan salah satunya diakibatkan oleh pandemi
covid 19 yang terjadi di seluruh dunia khususnya Indonesia. Turunnya angka kunjungan
pasien ke Puskesmas Kecamatan Pademangan berbanding lurus dengan turunnya
kepatuhan pasien dalam meminum obatnya, kepatuhan pasien dalam meminum obat dilihat
dari kembalinya pasien berobat di Puskesmas Kecamatan Pademangan. Belum adanya
pemantauan terapi obat yang dilakukan membuat apoteker kesulitan dalam menilai
kepatuhan pasien, untuk itulah perlu dilakukan pemantauan terapi obat terkait dengan
2
kepatuhan pasien dalam meminum obatnya, sehingga apoteker dapat dengan mudah
memantau kepatuhan pasien dan diharapkan efek maksimal dari terapi obat pasien tercapai.
3
1.5. Manfaat Penulisan
Melalui penelitian ini diharapkan memberikan manfaat, sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis, bagi penulis, penelitian ini dapat menambah pemahaman penulis
dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian.
2. Manfaat Praktis, sebagai referensi yang aplikatif dan dapat direplikasi untuk sejawat
apoteker dalam melakukan pelayanan kefarmasian yang berorientasi pada pasien.
4
BAB II
GAMBARAN WILAYAH KERJA
2.1. Gambaran Umum
2.1.1. Administrasi dan Geografi
Puskesmas Kecamatan Pademangan terletak di Jalan Pademangan II Gg 22
No.2 RT.002 RW.002, Pademangan Timur, Jakarta Utara, dengan luas tanah 500m 2
dan luas bangunan 1050m2.
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Nomor 171 tahun 2007, wilayah
Kecamatan Pademangan mempunyai luas 11,92km2, dengan batasan wilayah
sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Pantai Laut Jawa
b. Sebelah Selatan : Rel KA Senen – Kota dan Arteri Mangga Dua
c. Sebelah Barat : Kali Opak Sepanjang Pelabuhan Sunda Kelapa dan Rel
KA Kota – Gambir
d. Sebelah Timur : Sungai Tiram, Jembatan PLTU dan Kali Sunter
5
Wilayah Kecamatan Pademangan, terbagi dalam 3 kelurahan, 34 RW, 439 RT,
seperti terlihat pada tabel
Tabel 1. Luas Wilayah, Jumlah Kelurahan, Rukun Warga dan Rukun
No
1 Pademangan Barat 3,53 16 215
2 Pademangan Timur 2,61 11 152
3 Ancol 5,77 7 72
3 Puskesmas Kelurahan Ancol Jl. Ancol Barat III RT 006 / 01 021 - 6296483
2.1.2. Demografi
Kecamatan Pademangan, Kota Administrasi Jakarta Utara, memiliki jumlah
penduduk 168.908 jiwa, dengan kepadatan penduduk rata-rata 14.170,13 jiwa/km2.
Tabel 3. Jumlah Penduduk Kecamatan Pademangan
6
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa Kelurahan Pademangan Barat
memiliki jumlah penduduk tertinggi, yaitu dengan jumlah penduduk 93.340 jiwa dan
persentase perbandingan 55% dari total keseluruhan jumlah penduduk Pademangan,
Kelurahan Pademangan Timur memiliki jumlah penduduk 45.690 jiwa dengan
persentase perbandingan 27% sedangkan Kelurahan Ancol memiliki jumlah
penduduk terendah, yaitu 29.869 jiwa dan persentase perbandingan 18% dari total
keseluruhan jumlah penduduk Pademangan.
7
Berikut adalah daftar tenaga kesehatan tahun 2020 yang ada di Puskesmas Kecamatan
Pademangan dan di Puskesmas Kelurahan, yaitu:
Tabel 4. Daftar Tenaga Kesehatan tahun 2020 di Puskesmas Kecamatan Pademangan
Jumlah
NO Jenis Tenaga Kesehatan
PNS NON PNS
1 Sarjana Kesehatan
Dokter Umum 8 21
Dokter Gigi 3 3
SKM 1
Apoteker 1 4
Keperawatan/Perawat Ahli 1
2 Paramedis
Bidan D3 3 19
Bidan D1 1
Perawat D3 6 23
Perawat (SPK) 1
Perawat Gigi D3 1 4
Analis 5
Farmasi (D3) 1 10
Kesling/AKL 1 4
Sanitarian (SPPH)
Sarjana Gizi (S1) 2
Gizi (D3) 2 1
Gizi (D1) 1
Ass. Apoteker (SMF) 2
Tekniker Gigi
Fisioterapis (D3)
Perawat Gigi (SPRG) 1
Bidan D4 1
3 Sarjana Umum
Ekonomi/Hukum/Adm 2 7
4 Paramedis
Tekniker Gig
Fisioterapis (D 3)
Perawat Gigi (SPRG)
Epidemiolog (S1)
Rekam Medis
5 Akademi (D3)
6 SLTA
7 SLTP
Jumlah 39 127
8
Penyelengaraan pelayanan kefarmasian di Puskesmas minimal harus dilaksanakan oleh
1 (satu) orang tenaga Apoteker sebagai penanggung jawab, yang dapat dibantu oleh
Tenaga Teknis Kefarmasian sesuai kebutuhan.
Jumlah kebutuhan Apoteker di Puskesmas dihitung berdasarkan rasio kunjungan pasien,
baik rawat inap maupun rawat jalan serta memperhatikan pengembangan Puskesmas. Rasio
untuk menentukan jumlah Apoteker di Puskesmas bila memungkinkan diupayakan 1 (satu)
Apoteker untuk 50 (lima puluh) pasien perhari.
Data tenaga kefarmasian tahun 2020, sebagai berikut:
Tabel 5. Daftar Tenaga Kefarmasian tahun 2020 di Puskesmas Kecamatan Pademangan
Tenaga Teknis
Apoteker
Puskesmas Kefarmasian
PNS Non-PNS PNS Non-PNS
Puskesmas Kec. Pademangan (Ged. Lama) 1 1 - 8
Puskesmas Kec. Pademangan (Ged. Baru) - 1 1 -
1 2 1 8
TOTAL
3 9
9
6. Pelayanan Kefarmasian dirumah
Sementara itu visite tidak dapat dilakukan karena tidak adanya ruang rawat inap dan
Pemantauan Terapi Obat belum dapat dilakukan di Puskesmas Kecamatan Pademangan
BAB III
10
KEGIATAN DI BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
3.1. Permasalahan
Berdasarkan PMK no. 74 tahun 2016 Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
meliputi 2 (dua) kegiatan, yaitu kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan
Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai dan kegiatan pelayanan farmasi klinik.
Pelayanan farmasi klinik merupakan bagian dari Pelayanan Kefarmasian yang langsung
dan bertanggung jawab kepada pasien berkaitan dengan Obat dan Bahan Medis Habis
Pakai dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan
pasien.
Kegiatan pelayanan farmasi klinik meliputi kegiatan:
1. pengkajian resep, penyerahan Obat, dan pemberian informasi Obat;
2. Pelayanan Informasi Obat (PIO);
3. konseling;
4. ronde/visite pasien (khusus Puskesmas rawat inap);
5. pemantauan dan pelaporan efek samping Obat;
6. pemantauan terapi Obat; dan
7. evaluasi penggunaan Obat
Pelayanan Kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu dengan tujuan untuk
mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah Obat dan masalah yang
berhubungan dengan kesehatan. Tuntutan pasien dan masyarakat akan peningkatan mutu
Pelayanan Kefarmasian, mengharuskan adanya perluasan dari paradigma lama yang
berorientasi kepada produk (drug oriented) menjadi paradigma baru yang berorientasi pada
pasien (patient oriented) dengan filosofi Pelayanan Kefarmasian (pharmaceutical care).
Tujuan dilakukannya pelayanan farmasi klinik diantaranya:
1. Meningkatkan mutu dan memperluas cakupan Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas.
2. Memberikan Pelayanan Kefarmasian yang dapat menjamin efektivitas, keamanan
dan efisiensi Obat dan Bahan Medis Habis Pakai.
3. Meningkatkan kerjasama dengan profesi kesehatan lain dan kepatuhan pasien yang
terkait dalam Pelayanan Kefarmasian.
4. Melaksanakan kebijakan Obat di Puskesmas dalam rangka meningkatkan
penggunaan Obat secara rasional.
11
Berikut adalah gambaran pelayanan kefarmasian untuk kriteria pelayanan farmasi klinik
di Puskesmas Kecamatan Pademangan mengacu pada Standar Pelayanan Kefarmasian
dalam Permenkes Nomor 74 Tahun 2016, yaitu:
A. Pengkajian dan Pelayanan Resep
Kegiatan pengkajian resep dimulai dari seleksi persyaratan administrasi,
persyaratan farmasetik dan persyaratan klinis baik untuk pasien rawat inap maupun
rawat jalan.
Persyaratan administrasi meliputi:
1. Nama, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien.
2. Nama, dan paraf dokter.
3. Tanggal resep.
4. Ruangan/unit asal resep.
Persyaratan farmasetik meliputi:
1. Bentuk dan kekuatan sediaan.
2. Dosis dan jumlah obat.
3. Stabilitas dan ketersediaan.
4. Aturan dan cara penggunaan.
5. Inkompatibilitas (ketidakcampuran obat).
Persyaratan klinis meliputi:
1. Ketepatan indikasi, dosis dan waktu penggunaan obat.
2. Duplikasi pengobatan.
3. Alergi, interaksi dan efek samping obat.
4. Kontra indikasi.
5. Efek adiktif.
Data jumlah kunjungan resep tahun 2020, sebagai berikut:
Tabel 6. Data Jumlah Kunjungan Resep Tahun 2020
PUSKESMAS KEC.
BULAN PADEMANGAN
Gedung Lama Gedung Baru
Januari 8.228 800
Februari 8.720 828
Maret 8.108 757
April 4.483 516
Mei 2.876 484
Juni 3.016 646
Juli 2.659 579
Agustus 2.688 523
September 2.463 600
Oktober 2.276 543
November 2.691 602
12
Desember 2.475 593
TOTAL 50.683 7.471
Rerata/ 622
4.223
bulan
13
Agustus 364 267
September 690 388
Oktober 601 374
November 690 387
Desember 603 357
TOTAL 5.612 4.094
Rerata per bulan 468 341
14
2. Apoteker menjawab pertanyaan dari pasien maupun tenaga kesehatan melalui
telepon, surat, atau tatap muka. Pertanyaan nakes tersebut telah didokumentasikan
ke dalam lembar pemberian informasi obat untuk nakes.
3. Apoteker menyajikan informasi obat melalui media leaflet dengan tema Penggunaan
Obat yang Benar, serta Penggunaan Obat Sediaan Khusus, Tanya Lima O, dan
Cerdas Gunakan Obat
4. Apoteker menyajikan informasi obat melalui media roll-banner dengan tema Waktu
Pemakaian Obat.
5. Apoteker memberikan penyuluhan dengan lembar balik Cara Cerdas Gunakan Obat
6. Apoteker melakukan penyuluhan obat sebanyak 30 kali selama 2020.
7. Apoteker membuat video edukasi bersama dengan tenaga kesehatan lainnya selama
pandemic covid-19 dengan tema Kelola Hipertensi di Masa Pademic dan Q&A obat
yang di unggah di kanal Youtube Puskesmas Kecamatan Pademangan.
C. Konseling
Konseling merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi dan penyelesaian
masalah pasien yang berkaitan dengan penggunaan obat pasien rawat jalan dan rawat
inap, serta keluarga pasien.
Tujuan dilakukannya konseling adalah memberikan pemahaman yang benar
mengenai obat kepada pasien/keluarga pasien antara lain tujuan pengobatan, jadwal
pengobatan, cara dan lama penggunaan obat, efek samping, tanda-tanda toksisitas, cara
penyimpanan dan penggunaan obat.
Data jumlah kegiatan konseling tahun 2020, sebagai berikut:
Tabel 9. Data Jumlah Kegiatan Konseling Farmasi 2020
PUSKESMAS KEC.
PADEMANGAN
BULAN
Gedung Gedung Baru
Lama
Januari 5 -
Februari 11 -
Maret 1 -
April - -
Mei 1 -
Juni 8 -
Juli 4 -
Agustus - -
September 5 -
Oktober 6 -
November 5 -
Desember 5 2
TOTAL 51 2
15
Layanan konseling obat tahun 2020 dilakukan untuk 52 pasien, kegiatan konseling
obat turun dari kegiatan tahun lalu yang sebelumnya sekitar 109 pasien. Konseling obat
yang sebelumnya dilakukan melalui tatap muka, namun selama pandemik Covid-19
dilakukan secara daring, sehingga ada perubahan sasaran pasien, yaitu saat pandemik
Covid-19 ini konseling hanya dapat dilakukan untuk pasien yang memiliki telepon selular
serta sinyal dan kuota yang memadai.
D. Ronde/Visite Pasien
Ronde/visite pasien merupakan kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap yang
dilakukan secara mandiri atau bersama tim profesi kesehatan lainnya terdiri dari dokter,
perawat, ahli gizi, dan lain-lain. Di Puskesmas Kecamatan Pademangan tidak dilakukan
karena Puskesmas Kecamatan Pademangan tidak mempunyai layanan rawat inap.
Kegiatan MESO tahun 2020 dilakukan 10 kegiatan, kegiatan tidak banyak dilakukan
akibat turunnya kunjungan pasien selama pandemik Covid-19
F. Pemantauan Terapi Obat
16
Pemantauan Terapi Obat merupakan proses yang memastikan bahwa seorang
pasien mendapatkan terapi obat yang efektif, terjangkau dengan memaksimalkan efikasi
dan meminimalkan efek samping. Di Puskesmas Kecamatan Pademangan belum
dilakukan Pemantauan Terapi Obat. Karena belum adanya dokumentasi dari
pemantauan terapi obat maka apoteker sulit untuk mengetahui masalah terkait obat yang
terjadi di Puskesmas Kecamatan Pademangan.
Di tahun 2020 diketahui bahwa pasien berusia di atas 70 tahun yang menderita
hipertensi dan diabetes mellitus belum kembali berobat sebanyak 64 kunjungan dari 123
kunjungan, adanya pandemik Covid-19 menyebabkan hampir 50 persen pasien tidak
kembali untuk berobat. Berdasarkan PMK nomor 74 tahun 2016 dikatakan bahwa pasien
pasien yang mendapatkan pemantauan terapi obat adalah lansia.
Hipertensi dan diabetes merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan, namun
bisa dikontrol. Karena itu, pemeriksaan tekanan darah dan kadar gula darah perlu
dilakukan secara rutin. Masyarakat cenderung hanya melakukan pemeriksaan jika
terdapat gejala yang menganggu aktivitas sehari-hari. Selain itu multi terapi yang
didapatkan oleh pasien hipertensi dan dm juga menjadi salah satu perhatian dalam
melakukan pemantauan terapi obat. Untuk perlu dilakukannya pemantauan terapi obat
pasien untuk pasien.
G. Evaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi Penggunaan Obat merupakan kegiatan untuk mengevaluasi penggunaan
obat secara terstruktur dan berkesinambungan untuk menjamin obat yang digunakan
sesuai indikasi, efektif, aman dan terjangkau (rasional). Evaluasi Penggunaan Obat
bertujuan untuk:
1. Mendapatkan gambaran pola penggunaan obat pada kasus tertentu.
2. Melakukan evaluasi secara berkala untuk penggunaan obat tertentu.
Di Puskesmas Kecamatan Pademangan sudah dilakukan Evaluasi Penggunaan
Obat secara berkala setiap bulan, menggunakan indikator yang dikembangkan oleh
International Network for the Rational Use of Drug (INRUD) yang kemudian ditetapkan
oleh WHO sebagai metode dasar untuk menilai penggunaan obat di unit-unit rawat jalan,
yaitu dilakukan pengukuran terhadap penggunaan antibiotik pada kasus ISPA non-
pneumoni dan diare non-spesifik, serta penggunaan injeksi pada kasus myalgia. Hasil
Evaluasi Penggunaan Obat selama tahun 2020, seperti terlihat pada diagram berikut:
17
Evaluasi Penggunaan Obat Tahun 2020
25
20
15
10
5
0
ISPA non-pneumoni Diare non-spesifik Myalgia Rerata item obat per
lembar resep
Toleransi Realisasi
Untuk indikator pada kasus ISPA non-pneumoni, Diare non-spesifik, dan Myalgia
masih dibawah/sama dengan ambang batas toleransi yang diperkenankan, sehingga
pola peresepan pada kasus ISPA non-pneumoni, Diare non-spesifik, dan Myalgia di
Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah rasional. Untuk jumlah rerata item R/ per
lembar resep sudah melebihi ambang batas toleransi (2,6), yaitu 3,32
Dari uraian gambaran pelayanan farmasi klinik di tahun 2020, permasalahan yang
ditemui terkait pelayanan kefarmasian terangkum sebagai berikut:
a) Apoteker belum melakukan Pemantauan Terapi Obat.
b) Apoteker tidak dapat menemukan masalah terkait obat yang terjadi di puskesmas
kecamatan pademangan akibat belum terdokumentasikannya pemantauan terapi obat
c) Diketahui ada 64 dari 123, pasien diatas usia 70 tahun dengan hipertensi dan diabetes
mellitus tidak kembali berobat.
d) Tingkat kepatuhan pasien dengan usia diatas 70 tahun yang menderita hipertensi dan
DM dibawah 50 persen.
Kriteria pasien yang perlu diprioritaskan untuk pelayanan farmasi klinik sebagai berikut:
1. Pasien pediatric
2. Pasien geriatric
3. Pasien polifarmasi
4. Pasien dengan antibiotik
5. Pasien penyakit kronis
6. Pasien yang mendapatkan obat dengan indeks terapi sempit
7. Pasien dengan gagal organ eliminasi
Berdasarkan kriteria pasien dengan usia diatas 70 tahun yang menderita hipertensi dan
dm mendapatkan prioritas dalam pelayanan farmasi klinik, kriteria tersebut adalah pasien
merupakan pasien geriatric, pasien mendapatkan peresepan obat utuk lebih dari satu jenis
18
penyakit dan pasien menderita penyakit kronis. Dari rangkuman permasalahan terkait
pelayanan farmasi klinik di puskesmas kecamatan pademangan diketahui bahwa puskesmas
kecamatan pademangan belum melakukan pemantauan terapi obat, pemantauan terapi obat
memiliki tujuan salah satunya adalah meningkatkan efektivitas dari terapi. Belum adanya
Pemantauan Terapi Obat membuat Apoteker sulit untuk memantau pengobatan pasien
sehingga sulit untuk menemukan rekomendasi terkait pengobatan pasien akibatnya
kepatuhan pasien usia diatas 70 tahun yang menderita hipertensi dan DM hanya 48%.
19
Tabel 11. Penetapan Prioritas Masalah Berdasarkan Metode USG
No Masalah U S G Total
1 Tidak adanya pemantauan terapi obat yang 5 5 5 15
dilakukan oleh petugas farmasi
2 Belum ada koordinasi antara petugas farmasi dan 5 5 5 15
tenaga kesehaatan lain terkait masalah pasien
yang berhubungan dengan pengobatan
3 Kurangnya sosialisai petugas tentang obat 5 5 5 15
4 Kurangnya pengetahuan pasien tentang obat 5 5 5 15
5 Pasien terlupa untuk kontrol kembali ke puskesmas 4 4 5 13
6 Terbatasnya mobilitas pasien 4 4 4 12
9 Pasien takut berobat keluar rumah karena pandemi 4 3 3 10
covid 19 yang terjadi
7 Tidak adanya uang atau ongkos pasien untuk berobat 3 3 3 9
8 Pasien tidak memiliki alat transportasi untuk datang 3 3 3 9
berobat
10 Tidak ada keluarga pasien yang mengantarkan pasien 3 3 3 9
untuk berobat
Dari diagram tulang ikan dan tablel USG, diketahui ada beberapa 10 faktor yang
berpengaruh dalam penyebab masalah ketidakpatuhan pasien diatas usia 70 yang
menderita hipertensi dan DM dalam menggunakan obat, dan berdasarkan metode USG
dipilih 4 prioritas masalah yaitu:
1. Belum ada pemantauan terapi obat yang dilakukan apoteker;
2. Kurangnya pengetahuan pasien mengenai penyakitnya dan pengobatan yang dilakukan
oleh pasien;
3. Kurangnya sosialisasi petugas tentang obat;
4. Belum adanya koordinasi antara petugas farmasi dengan tenaga kesehatan lain terkait
masalah kepatuhan pasien dalam meminum obatnya.
20
Setelah mengetahui akar penyebab masalah, maka ditentukan upaya perbaikan, sebagai
berikut:
Dari analisis risiko, perlu dianalisis pula tindakan pencegahan terhadap risiko, yaitu
sebagai berikut:
Tabel 13. Tabel 13. Tindakan Pencegahan Terhadap Risiko Solusi
Solusi Risiko Dampak Potensi Penyebab Tindakan Rencana Darurat
Pencegahan
Membuat Data pasien tidak Pasien tidak Petugas lupa Penginputan Mengingatkan petugas
aplikasi terinput terpantau melakukan dilakukan setiap hari untuk menginput data setiap
pemantauan penginputan data untuk kriteria pasien hari melalui komunikasi via
terapi obat ke dalam aplikasi yang dipantau. grup whatsapp
Melakukan Pasien tidak Pasien tidak Pasien bekerja. Penyuluhan dilakukan Penyuluhan dilakukan
penyuluhan berada di rumah. teredukasi. di siang hari pukul secara rutin
door to door 13.00.
Melakukan Pasien tidak Pasien tidak Pasien tidak Meminta alamat dan Mencari informasi ke kader
homecare dan berada dirumah, terdukasi berada dirumah nomor telepon pasien atau ketua RT mengenai
21
konseling online alamat pasien dan pasien tidak ketika pasien berobat pasien
terhadap pasien tidak ditemukan, memberikan alamat ke puskesmas
pasien tidak rumahnya dengan
dapat dihubungi lengkap, nomor
telepon pasien
telah berubah
Melakukan Pasien tidak Pasien tidak Pasien yang Penyuluhan dilakukan Penyuluhan dilakukan
penyuluhan obat memperhatikan terdukasi sedang sakit di pagi hari pukul secara rutin dengan materi
di ruang tunggu petugas. merasa jenuh dan 07.30. berbeda
pasien. tidak sabar
Dari rangkaian analisis diatas, maka penulis membuat sebuah inovasi yang di beri
nama MANTAP ONLINE yaitu suatu aplikasi pemantauan terapi obat yang berisi riwayat
pengobatan pasien. Dari dashboard aplikasi dapat terlihat pasien yang belum kembali, hal ini
memudahkan apoteker untuk mengetahui siapa saja pasien yang belum kembali untuk
dilakukan tindak lanjut berupa homecare atau konseling online agar pasien dapat kembali
untuk berobat.
G
a
m
b
a
r
3. Dashboard Aplikasi
22
Gambar 4. Menu Data Pokok Pasien
Pada menu data pokok pasien tersimpan identitas diri pasien yang juga terdapat bar
pencarian yang memudahkan pemakai situs aplikasi untuk menemukan pasien, pada
formulir data diri pasien diketahui berisi identitas pasien, dari mulai nama, tanggal lahir,
alamat hingga nomor telepon pasien, data diri pasien digunakan untuk keperluan melakukan
homecare ataupun konseling obat online.
Pada menu detail pasien berisi kunjungan resep pasien yang dilakukan di puskesmas
kecamatan pademangan, di fitur penginputan terdapat tanggal anjuran kembali pasien dan
tanggal real pasien berobat, hal ini dapat membantu apoteker mengetahui apakah pasien
terlambat berobat atau tidak, sedangkan di akhir fitur penginputan terdapat tanggal anjuran
kembali selanjutnya untuk pasien sehingga apoteker dapat menginfokan kepada pasien
kapan pasien harus berobat kembali.
23
Gambar 5. Menu Detail Pasien
Menu rekam medis pasien merekam seluruh kunjungan pasien dan juga merekam
kunjungan rumah yang dilakukan oleh apoteker dalam rangka membantu pasien
meningkatkan kepatuhan dalam meminum obatnya, riwayat pengobatan pasien yang
terekam membantu apoteker menemukan masalah terkait obat yang mungkin terjadi pada
pasien.
Setelah pencatatan melalui aplikasi pematauan terapi obat dilakukan Apoteker dapat
melakukan tindak lanjut berikutnya yaitu melakukan peyuluhan dan juga melakukan
konseling online ataupun pelayanan kefarmasian dirumah untuk menyelesaikan masalah
kepatuhan pasien yang terjadi.
24
Pengembangan
19 Januari
beberapa vitur
2021
aplikasi
Mulai 26 Januari
penginputan data 2021
Pembuatan 25 Januari
jadwal dan materi 2021
Penyuluhan
telah
Penyuluhan obat Setiap dilakukan
dilakukan setiap minggu
bulan keempat
Koordinasi
baru dapat
Koordinasi Tgl 16 Juni dilakukan
dilakukan 2021 pada saat
tanggal 16
Juni 2021
N
o Bulan PKC I PKC II Jumlah
1 Januari 2806 550 3356
Februar
2 i 2478 589 3067
3 Maret 2491 528 3019
4 April 2637 514 3151
5 Mei 2398 474 2872
Jumlah 12810 2655 15465
Rerata 2562 531 3093
26
2. Pelayanan Informasi Obat
Tabel 16. Pelayanan Informasi Obat tahun 2021
N
o Bulan PKC I PKC II Jumlah
1 Januari 600 358 958
Februar
2 i 660 417 1077
3 Maret 570 343 913
4 April 600 373 973
5 Mei 570 349 919
Total 3000 1840 4840
Rerata 600 368 968
Pelayanan informasi obat yang dilakukan di puskesmas kecamatan pademangan di
tahun 2021 sampai dengan bulan mei total secara keseluruhan adalah 4.840 dengan
rerata 986 pemberian informasi obat.
Tabel 17. Kegiatan Penyuluhan tahun 2021
Sumber
Peserta
No Penyelenggara Waktu dan Tempat Pelaksanaan Dana/ Jumlah
Pertemuan
Anggaran Peserta
1 2 3 4 5 9
JANUARI
10.00 - 10.15, 26 Januari 2021,
Ruang tunggu Puskesmas
Dinas Pasien Kec.
1 Kecamatan Pademangan II - 8
Kesehatan DKI Pad. II
(Penyuluhan tentang Penggunaan
Obat dan Antibiotik)
FEBRUARI
2 - 4
14.00 - 14.15, 5 Februari 2021, Jl. Warga RT
Dinas Budi Mulia RT 007/RW001 007/RW 001
Kesehatan DKI (Penyuluhan tentang Antibiotik) (PKC I)
25 Februari 2021, Ruang Tunggu
Puskesmas Kecamatan Pasien Kec.
Dinas
3 Pademangan (Penyuluhan tentang - Pademangan 8
Kesehatan DKI
Cara Menyimpan dan Membuang I
Obat dengan Benar)
26 Februari 2021, Ruang Tunggu
Puskesmas Kecamatan
Dinas Pasien Kec.
4 Pademangan II (Penyuluhan tentang - 6
Kesehatan DKI Pad. II
Cara Menyimpan dan Membuang
Obat)
MARET
08 Maret 2021, Gedung Sasana
Kader
Krida Pademangan Timur
Dinas Kesehatan
5 (Penyuluhan Bijak Menyikapi - 16
Kesehatan DKI Pademangan
Informasi dan Peredaran Obat
Timur
Online)
27
19 Maret 2021, GMeet, Penyuluhan Siswa dan
Dinas
7 Online unuk SMPN 34 (Penyuluhan - Siswi SMPN 29
Kesehatan DKI
Bijak Menggunakan Antibiotik) 34 (PKC II)
Pasien
23 April 2021, Ruang tunggu apotek
Dinas Kecamatan
9 Puskesmas Kecamatan - 13
Kesehatan DKI Pademangan
Pademangan II (Tuberkulosa)
II
MEI
20 Mei 2021, Ruang tunggu apotek
Pasien Kec.
Dinas Puskesmas Kecamatan
10 - Pademangan 13
Kesehatan DKI Pademangan gedung II (DAGUSIBU
II
Obat)
Jumlah 155
3. Konseling
Tabel 18. Kegiatan Konseling tahun 2021
28
5. Evaluasi Peresepan Obat
Untuk indikator pada kasus ISPA non-pneumoni, Diare non-spesifik, dan Myalgia
masih dibawah/sama dengan ambang batas toleransi yang diperkenankan, sehingga
pola peresepan pada kasus ISPA non-pneumoni, Diare non-spesifik, dan Myalgia di
Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah rasional
Sumber
Peserta
No Penyelenggara Waktu dan Tempat Pelaksanaan Dana/ Masyarakat
Pertemuan
Anggaran Umum
1 2 3 4 5 9
JANUARI
FEBRUARI
MARET
Pasien
Dinas 17 Maret 2021, Homecare Pasien Kecamatan
2 - 1
Kesehatan DKI Fitriah (HIV) Pademanga
n (PKC I)
Pasien
Dinas 22 Maret 2021, Homecare Pasien Kecamatan
3 - 1
Kesehatan DKI Ameliya Wati (HIV) Pademanga
n (PKC I)
Pasien
Dinas 24 Maret 2021, Homecare Pasien Kecamatan
4 - 1
Kesehatan DKI Sarifah (HT) Pademanga
n (PKC I)
Pasien
Dinas 24 Maret 2021, Homecare Pasien E Kecamatan
5 - 1
Kesehatan DKI Komala (HT) Pademanga
n (PKC I)
APRIL
Pasien
Dinas 21 April 2021, Homecare Pasien Kecamatan
6 - 1
Kesehatan DKI Subianti (HT) Pademanga
n (PKC I)
Pasien
Dinas 21 April 2021, Homecare Pasien Kecamatan
7 - 1
Kesehatan DKI Kasiran (HT) Pademanga
n (PKC I)
Pasien
Dinas 21 April 2021, Homecare Pasien Siti Kecamatan
8 - 1
Kesehatan DKI (HT) Pademanga
n (PKC I)
MEI
29
Pasien
Dinas 20 Mei 2021, Homecare Pasien Leo Kecamatan
9 - 1
Kesehatan DKI D (HT) Pademanga
n (PKC I)
Pasien
Dinas 20 Mei 2021, Homecare Pasien Kecamatan
10 - 1
Kesehatan DKI Kartini (HT dan DM) Pademanga
n (PKC I)
Jumlah 9
Kegiatan kunjungan rumah yang dilakukan pada tahun 2021 sampai dengan
bulan mei adalah untuk 10 pasien. Kunjungan rumah dilakukan untuk pasien
pasien yag belum kembali berobat ke puskesmas.
1 Januari 4
2 Februari 10
3 Maret 11
4 April 16
5 Mei 23
JUMLAH 64
30
3.4. Evaluasi Kegiatan
Dari hasil penginputan kegiatan di pemantauan terapi obat yang telah dilakukan di
tahun 2021 diketahui bahwa :
Tabel 22. Data Pasien yang berusia diatas 70 Tahun yang Menderita Hipertensi dan DM
Tahun 2020 (Sebelum ada Aplikasi MANTAP ONLINE)
No Bulan Jumlah Pasien Pasien Pasien Pasien % % Pasien % Pasien %Pasien
Pasien Tepat Terlambat Belum Kembali Pasien Terlambat Belum Kembali
Seharusnya Waktu Berobat Kembali Berobat tepat Berobat Kembali
waktu
1 Jan 27 11 3 13 14 41 11 48 52
2 Feb 14 5 5 4 10 36 36 29 71
3 Maret 15 2 6 7 8 13 40 47 53
4 April 15 0 4 11 4 0 27 73 27
5 Mei 4 0 2 2 2 0 50 50 50
6 Jun 7 2 2 3 4 29 29 43 57
7 Jul 8 4 0 4 4 50 0 50 50
8 Ags 7 0 3 4 3 0 43 57 43
9 Sept 5 1 1 3 2 20 20 60 40
10 Okt 6 1 2 3 3 17 33 50 50
11 Nov 6 3 0 3 3 50 0 50 50
12 Des 9 1 1 7 2 11 11 78 22
JUMLAH 123 30 29 64 59 24 24 52 48
Tabel 23. Data Pasien yang berusia diatas 70 Tahun yang Menderita Hipertensi dan DM
Tahun 2021 (Setelah ada Aplikasi MANTAP ONLINE)
No Bulan Jumlah Pasien Pasien Pasien Pasien % % Pasien % Pasien % Pasien
Pasien Tepat Terlambat Belum Kembali Pasien Terlambat Belum Kembali
Waktu Berobat Kembali tepat Berobat Kembali
waktu
1 Januari 4 3 0 1 3 75 0 0 75
2 Februari 10 3 7 0 10 30 70 0 100
3 Maret 11 6 4 1 10 55 36 9 91
4 April 16 9 6 1 15 56 38 6 94
5 Mei 23 12 10 1 22 52 43 4 96
JUMLAH 64 33 27 4 60 52 42 6 94
31
Data pasien yang diinputkan ke dalam aplikasi adalah data pasien diatas 70 tahun yang
menderita hipertensi dan dm yang berdomisili diwilayah pademangan timur, data tersebut
dipilih karena sejak pandemik yang terjadi di tahun 2020 di dunia dan juga berdampak di
wilayah pademangan, petugas poli lansia memutuskan untuk memberikan obat untuk 2
bulan kepada pasien yang menderita penyakit kronis seperti hipertensi dan dm yang telah
terkontrol tekanan darah dan kadar gulanya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi mobilitas
lansia yang merupakan salah satu kelompok yang diberikan perhatian atas wabah yang
terjadi, hal ini diperkuat dengan penyakit penyerta yang dimiliki oleh lansia tersebut. Karena
pasien lansia harus kontrol setelah dua bulan di tahun 2020 terjadi penurunan kunjungan
yang juga ternyata mempengaruhi kepatuhan pasien dilihat dari kembalinya pasien untuk
berobat.
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah pasien diatas usia 70 tahun yang
menderita HT dan DM pada tahun 2020 adalah sebanyak 123 kunjungan pasien dengan 30
kunjungan pasien tepat waktu dan 29 kunjungan pasien terlambat berobat serta 64
kunjungan pasien yang belum kembali dan tidak diketahui sebabnya 48% kunjungan pasien
kembali dan sebanyak 52% pasien belum kembali untuk berobat.
Setelah dilakukan penginputan di tahun 2021 apoteker dapat melakukan tindak lanjut
diantaranya melakukan kunjungan rumah sebanyak 10 kunjungan rumah sampai dengan
bulan mei agar masalah yang dihadapi oleh pasien dapat diketahui dan pasien dapat
kembali berobat ke puskesmas. Kegiatan penyuluhan juga selalu dilakukan setiap bulan di
minggu ke empat dilakukan di dalam gedung dan luar gedung yang telah dilakukan adalah
sebanyak 10 kali sampai dengan bulan mei 2021, sedang untuk penyuluhan pasien
homecare dilakukan di rumah pasien. Koordinasi yang dilakukan dengan tenaga medis lain
juga membantu untuk meningkatkan kepatuhan dari pasien meningkatnya kepatuhan pasien
di tahun 2021 sampai dengan bulan mei 2021 dapat diketahui dari tabel 23 diketahui jumlah
pasien diatas usia 70 tahun yang menderita hipertensi dan dm adalah berjumlah 64
kunjungan pasien orang dengan 33 kunjungan pasien kembali tepat waktu dan 27 kunjungan
pasien terlambat berobat serta 4 kunjungan pasien belum kembali dan 60 pasien kembali
berobat, dari hasil presentase diketahui bahwa terjadi peningkatan jumlah pasien yang
kembali yaitu dari 48% naik menjadi 94%, walaupun pengambilan data baru sampai bulan
mei dapat dilihat terjadi kenaikan presentase pasien yang kembali berobat sebanyak 46%.
32
BAB IV
PRESTASI YANG DIHASILKAN
Prestasi yang dihasilkan setelah dilakukannya pemantauan terapi obat pada pasien
hipertensi dan dm pada pasien diatas usia 70 tahun adalah :
1. Presentasi kepatuhan pasien naik menjadi 94% sampai dengan bulan mei 2021,
sebelumnya hanya sebesar 48%
2. Penginputan yang dilakukan di MANTAP ONLINE memudahkan apoteker untuk
melakukan penginputan dimanapun dan juga mengurangi pemakaian kertas
3. Pasien yang belum berobat dapat lebih mudah terlihat di dashboard web sehingga
apoteker dapat segera melakukan tindak lanjut untuk pasien tersebut
4. Dengan adanya MANTAP ONLINE kegiatan farmasi klinik di puskesmas kecamatan
pademangan telah lengkap dilakukan kecuali untuk visite
33
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
4.
5.
5.1. Kesimpulan
a. Pemantauan Terapi Obat telah terdokumentasi melalui Aplikasi MANTAP ONLINE yang
merupakan gagasan dari Apoteker Puskesmas Kecamatan Pademangan
b. Pemantauan terapi obat untuk pasien diatas usia 70 tahun yang menderita hipertensi dan
DM dilakukan dengan aplikasi MANTAP ONLINE
c. Masalah terkait obat yang terjadi adalah kepatuhan pasien dalam meminum obat dilihat
dari kunjungan pasien
d. Dilakukan konseling online atau homecare untuk pasien yang belum kembali dalam
kontrol
e. Dilakukan Pelayanan Informasi Obat di dalam gedung baik melalui pelayanan resep
pasien maupun melalui penyuluhan yang dilakukan setiap bulan, dan Pelayanan
Informasi Obat diluar gedung seperti penyuluhan yang dilakukan kepada pasien dan
keluarga pasien setiap kali kunjungan apoteker kerumah
f. Setelah ada aplikasi MANTAP ONLINE presentasi pasien yang berobat kembali ke
Puskesmas Kecamatan Pademangan naik menjadi 94% yang sebelumnya hanya 48%.
5.2. Saran
a. Agar Farmasis dapat berperan aktif dalam pengendalian mutu pelayanan
Kefarmasian yang berkesinambungan
b. Agar Farmasis menjadi “agen perubahan” dalam meningkatkan mutu laboratorium
melalui kegiatan yang kreatif dan inovatif
c. Agar inovasi yang sudah dihasilkan oleh Puskesmas Kecamatan Pademangan bisa
direplikasi dan diadopsi oleh Puskesmas lain
34
PENUTUP
Demikianlah makalah tentang “Pemantauan Terapi Obat Online Pada Pasien Dengan
Usia Diatas 70 Tahun Dengan HT dan DM” ini dibuat, besar harapan penulis agar makalah
ini dapat memberikan manfaat dan menjadi inspirasi bagi profesi Apoteker dalam melakukan
praktek pelayanan kefarmasian di puskesmas.
Tentunya masih banyak kekurangan dalam penulisan, kiranya kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan. Adapun inovasi yang sudah dijabarkan dalam
makalah ini bagi siapapun yang ingin mengadopsi dan mereplikasi sangat penulis berikan
kesempatan seluas-luasnya demi kemajuan profesi Apoteker. Semoga semua niat dan
upaya kita mendapat kemudahan dan ridho dari Allah SWT.
35
DAFTAR PUSTAKA
Menteri Kesehatan RI, 2011, Modul Pelatihan Penggunaan Obat Rasional, Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Menteri Kesehatan RI, 2016, Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 73 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
Menteri Kesehatan RI, 2016, Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 74 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, Jakarta: Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI, Laporan Provinsi DKI Jakarta Riskesdas
2018, 2019, Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Direktur Jenderal Kefamasian dan Alkes, 2019, Petunjuk Teknis Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas, Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, 2020, Pusdatin Diabetes Melitus, Jakarta
: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
36
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN HOMECARE
37
DOKUMENTASI KEGIATAN PENYULUHAN
38