(Harjaningrum, 2011)
Analisa kasus
1. Identitas Pasien
• Nama : An. N
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Usia : 3 tahun
• Tanggal Lahir :
• Agama : Islam
• Alamat : Jatisari, karawang.
2. Anamnesis
• Alloanamnesa kepada ibu pasien
• Keluhan utama : kejang
• Pasien datang dengan keluhan kejang seluruh tubuh yang terjadi
30 menit sebelum masuk rumah sakit. Kejang terjadi >15 menit.
Saat kejang tubuh pasien kelonjotan, dan mata melotot. Setelah
kejang pasien terdiam dan langsung menangis. Ibu pasien
mengatakan keluhan disertai demam kurang lebih 1 hari,
awalnya demam tidak terlalu tinggi, namun demam menjadi tinggi
beberapa jam sebelum pasien kejang suhu terakhir di rumah 38 0C.
Selain itu pasien juga mengeluhkan BAB cair >3x/hari, dan
batuk sesekali. Sebelumnya pasien mempunyai riwayat kejang.
• Riwayat penyakit dahulu
Riwayat pengobatan KDK
• Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan serupa,
riwayat epilepsi di keluarga di sangkal.
3. Vital sign
• Keadaan umum :Tampak sakit ringan
• Kesadaran :Composmenti
• Nadi :110x/menit
• Pernafasan :30x/menit
• Suhu :400C
• Berat badan : 18 kg
• Keadaan gizi : Gizi Baik
4. Pemeriksaan fisik
Kepala
• Bentuk : Normocephal
• Rambut : Hitam
• Wajah : Simetris, edema (-)
• Mata : Conjuntiva anemis (-/-),
ikterik (-/-)
• Telinga : Bentuk normal, sekret (-/-)
• Bibir : Pucat (-), mukosa tidak kering,
sianosis (-/-)
Leher
• Inspeksi : Simetris
• Palpasi : Kaku kuduk (-)
• Pembesaran KGB: (-)
Thorax
Paru
• Inspeksi : Simetris
• Palpasi : Fremitus normal (+/+)
• Perkusi : Sonor
• Auskultasi : vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), whezing (-/-)
•
Jantung
• Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-). Gallop (-).
Abdomen
• Inspeksi : Simetris
• Palpasi : soepel, hepar dan lien tidak teraba
• Perkusi : Timpani
• Auskultasi :bising usus (+)
•
Ekstremitas
• Akral hangat (+/+), CRT < 2
Kulit
• Warna : Sawo matang
• Turgor : Kembali cepat
• Sianosis : (-)
• Ikterus : (-)
5. Pemeriksaan penunjang
Dilakukan pemeriksaan laboratoriun pada tanggal 23-05-2020
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
HEMATOLOGI
HEMATOLOGI RUTIN
HITUNG JENIS
Basofil 0 0–1 %
Eosinofil 2 1–3 %
Batang 3 2–6 %
Segmen 57 50 – 70 %
Limfosit 30 20 – 40 %
Monosit 8 2–8 %
LAIN-LAIN
Antigen Non Reaktif Non Reaktif
6. Diagnosis kerja
• Kejang Demam komplek
7. Diagnosis banding
• Epilepsi
8. Pengobatan di IGD
• Inj. Diazepam 2.5 mg
7. Rencana tatalaksana dan terapi
• Rawat inap
• Ivfd. RL 10 tpm makro
• Inj. Amoxan 3x300 mg
• Inj. Paracetamol 3x120 mg
• Diazepam 3x1 /oral jika suhu di atas 380 C.
8. Prognosis
• Ad vitam : Bonam
• Ad functionam : Ad Bonam
• Ad sanationam : Ad Bonam
Follow up
Tanggal Subjective Objective Assessment Planning
24/05/2020 -Demam (+) KES : Compos Mentis KDS IVFD :D5 ½ 20 cc/jam
(11.30 WIB) - kejang selama di BB =11 kg Medikamentosa:
Perawatan hari ke rumah sakit (-) HR :112 x/menit Cefotaxim 3x400 mg
-2 - batuk (+) RR :28 x/menit Paracetamol 120 mg/6 jam
-muntah (-) S : 39,4◦C Diazepam 3x1 /oral jika suhu di atas 38 0
-sesak (-) C
-BAB & BAK DBN. Kepala : Normocephali
Mata : CA -/-, SI -/- Pulvis:
Mulut : mukosa tidak kering (+) Ketriacin 2 mg
Leher : KGB tidak membesar Salbutamol 1 mg
Thoraks : Ambroxol 1/4
I : Pergerakan dinding dada simetris
P : VF simetris XV 3 x pulv 1
P : Sonor/Sonor
A : Vesikuler, Rh -/-, Wh -/-, BJ I & II
regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
I : Perut tampak datar
A : BU (+)
P : Timpani, Nyeri ketuk (+)
P : Supel
Kulit : dalam batas normal
Ekstremitas :
CRT < 2,
Akral hangat, CRT <2
25/05/2020 - Demam (+) KU : Tampak Sakit Ringan Kejang Demam IVFD: D5 ½ 20 cc/jam
(07.00 WIB) -kejang(-) KES : Compos Mentis Sederhana
Perawatan hari -batuk (+) BB : 11 kg Medikamentosa:
ke -3 -BAB & BAK dbn. HR : 110 x/menit Terapi di ganti oral :
Diazepam 3x1 mg (po)
RR : 27 x/menit Cefixime 2x1/2 cth
S : 38 ◦C Paracetamol 4x cth 1
Racikan batuk di lanjut
Kepala : Normocephali
Mata : CA -/-, SI -/-
Leher: KGB tidak membesar
Thoraks :
I : Pergerakan dinding dada
simetris
P : VF simetris
P : Sonor/Sonor
A : Vesikuler, Rh -/-, Wh -/-, BJ I &
II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
I : Perut tampak datar
A : BU (+)
P : Timpani
P : Supel
Kulit : Dalam batas normal
Ekstremitas :
Akral hangat, CRT < 2
Follow up
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada anak berumur 6
bulan sampai 5 tahun yang mengalami kenaikan suhu tubuh (suhu di atas 38 0
C, dengan metode pengukuran suhu apa pun) yang tidak disebabkan oleh
proses intrakranial
• Pungsi Lumbal
Pemeriksaan penunjang
• Elektroensefalografi (EEG)
Pemeriksaan penunjang
• Pencitraan (CT Scan atau MRI)
Dilakukan bila ada indikasi seperti kelainan
neurologis fokal menetap,misalnya hemiparesis.
Tata laksana
Profilaksis Intermitten
Antipiretik
Dosis Parasetamol yang digunakan adalah
10 – 15 mg/kg/kali diberikan 4 kali sehari
dan tidak lebih dari 5 kali.
Dosis Ibuprofen 5-10 mg/kg/kali, 3-4 kali
sehari
Antikonvulsi
Pemakaian Diazepam oral dosis 0,3 mg/kg setiap 8 jam
pada saat demam menurunkan risiko berulangnya kejang
pada 30%-60% kasus, begitu pula dengan diazepam rektal
dosis 0,5 mg/kg setiap 8 jam pada suhu >38,5oC .
Pemberian obat rumat
• Indikasi pengobatan rumat :
– Kejang fokal
– Kejang lama >15 menit
– Terdapat kelainan neurologis yang nyata sebelum
atau sesudah kejang, misalnya palsy cerebral,
hidrocefalus, hemiparesis.
(UKK neurologi IDAI,2016).
Jenis antikonvulsan untuk pengobatan rumat