Anda di halaman 1dari 25

Meningitis

Dr. Marsya Yulinesia Loppies


BAB I LAPORAN KASUS
01. 02. 03.
Nama Tanggal lahir Umur
Nn. NY 08 Juni 2002 20 tahun

04. 05. 06.


Jenis kelamin Tanggal MRS Ruangan
Perempuan 21 Oktober 2022 Interna
Anamnesis
Diperoleh dari auto-anamnesis

 Keluhan Utama : Demam

 Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang diantar keluarga dengan keluhan demam sejak kurang lebih 20 hari SMRS, demam terus menerus
disertai nyeri kepala hebat. Pasien mengakui sebelumnya pasien sempat jatuh dan kaki kiri pasien terkilir serta
membengkak dan terasa nyeri. Selang 4 hari setelah pasien jatuh, keluarga mengaku pasien demam tinggi hingga
40⁰C dan dibawa berobat ke perawat. Diperawat, pasien diberikan obat ctm, paracetamol tablet dan vitamin namun
tidak ada perbaikan. Pasien juga mengeluhkan nyeri pada seluruh tubuh dan saat ini kaki pasien sulit digerakan
serta mata kiri pasien menjadi juling, sesak (-), mual/muntah (-), batuk (-), pilek (-), nyeri perut (+), nyeri pada kaki
(+). BAK (+) frekuensi sering, nyeri disangkal, urin berwarna kuning tua, BAB (+) dalam batas normal.

 Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak ada

 Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang sama

 Riwayat Pengobatan : Pasien mengkonsumsi obat parasetamol, CTM dan vitamin.


Pemeriksaan Fisik

General status Vital Sign


a. Keadaan Umum : Tampak sakit sedang a. Tekanan darah : 110/60 mmHg
b. Kesadaran : Composmentis b. Nadi : 124 x/menit
c. GCS : 15 (E=4 V=5 M=6) c. Penapasan : 24 x/menit
d. Suhu : 38 °C
e. SpO2 : 97% room air
Pemeriksaan Penunjang
•Lab Darah Rutin (21/10/2022)

  HASIL NILAI NORMAL INTERPRETASI HASIL

Eritrosit 4.21 x 106/mm3 4.0 – 5,5 Normal

Hemoglobin 10,4 g/dl 13.5 – 19.5 Menurun

Hematokrit 33,5% 36.0 – 50.0 Menurun

MCV 79.1 um3 82.0 – 92.0 Menurun

MCH 24,7 pg 27.0 – 31.0 Menurun

MCHC 31,0 g/DI 32.0 – 37.0 Menurun

Jumlah Trombosit 65 x 103/mm3 150 – 450 Meningkat

Jumlah Leukosit 11,5 x 103/mm3 6,0 – 10,0 Meningkat


Pemeriksaan Penunjang
•Lab Urinalisis (21/10/2022)
  HASIL NILAI NORMAL INTERPRETASI HASIL
Urinalisis  
   
1. Warna Kuning Kuning  
1. Kejarnihan Jernih Jernih  
1. Leokosit Negative Negative Normal
1. Nitrogen Negative Negative Normal
1. Urobilinogen 1,0 E.U/dL Negative Meningkat
1. Protein 30 mg/dL Negative Meningkat
1. pH 7,0 4,5 – 8,0 Normal
1. Blood Negative Negative Normal
1. Berat jenis 1,010 1.010 – 1.030 Normal
1. Keton Negative Negative Normal
1. Bilirubin Negative Negative Normal
1. Glukosa Negative Negative Normal
Resume
Wanita datang dibawa oleh keluarga dengan keluhan demam sejak kurang lebih
20 hari SMRS, demam terus menerus disertai nyeri kepala hebat. Pasien
mengakui sebelumnya pasien sempat jatuh dan kaki kiri pasien terkilir serta
membengkak dan terasa nyeri. Selang 4 hari setelah pasien jatuh, keluarga
mengaku pasien demam tinggi hingga 40⁰C dan dibawa berobat ke perawat.
Diperawat, pasien diberikan obat ctm, paracetamol tablet dan vitamin namun
tidak ada perbaikan. Pasien juga mengeluhkan nyeri pada seluruh tubuh dan saat
ini kaki pasien sulit digerakan serta mata kiri pasien menjadi juling, sesak (-),
mual/muntah (-), batuk (-), pilek (-), nyeri perut (+), nyeri pada kaki (+). BAK
(+) frekuensi sering, nyeri disangkal, urin berwarna kuning tua, BAB (+) dalam
batas normalPada pemeriksaan fisik ditemukan hiperpireksia dengan suhu axial
380C, pemeriksaan head to toe ditemukan strabismus pada R. oculli sinistra.
Kaku kuduk (+), kerniq sign (+) dan nyeri tekan R. Epigastrium VAS 5/6 dan R.
Hipogastrik VAS 4/5, dan R. Pedis Sinistra : bengkak (+), kemerahan (+), nyeri
tekan (+), teraba hangat (+).
Pada pemeriksaan penunjang ditemukan leukositosis dengan kadar leukosit
11,5 x 103/mm3 dan anemia mikrositik hipokrom.
Diagnosis DD
Hiperpireksia et causa meningitis +  Infeksi Intracranial
Anemia defisiensi Fe + Ulcus
 Gangguan elektrolit
pepticum
Planning
 IVFD RL 20 tpm
 Inj. Ceftriaxone 2 gr/12 jam/IV
 Inj. Paracetamol 1 gr/8jam/IV
 Inj. Omeprazole 40mg/12 jam/IV
 Ciprofloxacine 2 x 500 mg/PO
 Sucralfat 3 x 15 ml a.c/PO
 Cetirizine 2 x 10 mg/PO
KIE : kemungkinan ada infeksi pada SSP dan di RSUD
Namrole masih terbatas pemeriksaan penunjang dan
pengobatan yang spesifik.
Follow Up
Hari/Tanggal/ Tahun SOA Planning

S : Pasien sulit berjalan, demam tinggi, mata juling, nyeri kepala - IVFD RL 20 tpm

(+), nyeri perut (+), nyeri pada kedua kaki (+), BAB (+), BAK
- Ceftriaxone stop
(+).
- Ciprofloxaxine 2 x 500 mg/PO
O : KU : sedang
- Inj. Paracetamol 1 gr/8 jam/IV
TD : 100/70 mmHg
- Inj. Omeprazole 40 mg/12 jam/IV
Nadi : 104 x/merit
- Sucralfate 3 x 15 ml a.c/PO
RR : 23 x/menit
- Cetirizine stop
Sabtu, 22/10/2022 Suhu : 39,7 oC
HP+1
- Asam folat 2 x 1/PO
SpO2 : 97% room air
- Diazepam 5 mg/IV K/P bla kejang
Pemfis :
- KIE rujuk ke Ambon untuk CT scan
Kaku kuduk (+), strabismus (+), extremitas inferior edema (+/+), kepala
nyeri tekan (+/+)

A:

- Infection intracerebri dd Space Occupying Lesion


Follow Up
Hari/Tanggal/ Tahun SOA Planning

S : Pasien sulit berjalan, demam tinggi, mata juling, nyeri - O2 NC 2 lpm


kepala berkurang, napas cepat kussmaul, nyeri perut (+),
nyeri pada kedua kaki (+), BAB (+), BAK (+). - IVFD RL : Amiten 3:1  20 tpm

 O : KU : tampak buruk - Ciprofloxaxine 2 x 500 mg/PO

TD : 100/60 mmHg - Inj. Paracetamol 1 gr/8 jam/IV

Nadi : 93 x/merit - Inj. Omeprazole 40 mg/12 jam/IV


RR : 24 x/menit
- Sucralfate 3 x 15 ml a.c/PO
Suhu : 37,3 oC
- Asam folat 2 x 1/PO
Senin, 24/10/2022 SpO2 : 97% NC 2 lpm
HP+3 - Diazepam 5 mg/IV K/P bla
Pemfis : kejang

Kaku kuduk (+), strabismus (+), - KIE rujuk ke Ambon untuk CT


scan kepala
Thorax : ves +/+, Rh +/+, Wh -/-
- Cek DL dan GDS
extremitas inferior edema (+/+), nyeri tekan (+/+).

A : - Infection intracerebri dd Space Occupying Lesion

- Alergi B-lactam

- Trombositopenia
Follow Up
Hari/Tanggal/ Tahun SOA Planning
S : Pasien sulit berjalan, demam tinggi 40oC, mata juling, nyeri kepala - O2 NC 2 lpm
berkurang, nyeri pada kedua kaki (+), BAB (+), BAK (+).
- IVFD RL : Amiten 3:1  20 tpm
O : KU : tampak sedang
- Ciprofloxaxine 2 x 500 mg/PO
TD : 100/60 mmHg
- Inj. Paracetamol 1 gr/8 jam/IV
Nadi : 119 x/merit
- Inj. Omeprazole 40 mg/12 jam/IV
RR : 28 x/menit
- Cotrimoksazole 1 x 960 mg/PO
Suhu : 40 oC
- Aziclovir 2x800 mg/PO
SpO2 : 97% NC 2 lpm
- Ketoconazole 1x200 mg/PO
Pemfis :
Selasa,
- Sucralfate 3 x 15 ml a.c/PO
Kaku kuduk (+), strabismus (+),
25/10/2022 HP+4
- Asam folat stop
Thorax : ves +/+, Rh +/+, Wh -/-
- Diazepam 5 mg/IV K/P bla kejang
extremitas inferior edema (+/+), nyeri tekan (+/+).
- KIE rujuk ke Ambon untuk CT scan
Lab : kepala

- Hb : 10.0  
- Ht : 33,2
- Leukosit : 7.0
- Trombosit : 82
- GDS : 111
A : - Infection intracerebri dd Space Occupying Lesion

- Alergi B-lactam

- Trombositopenia
Follow Up
Hari/Tanggal/ Tahun SOA Planning

S : Demam turun, mata juling, nyeri kepala berkurang, nyeri - O2 NC 2 lpm


pada kedua kaki (+), BAB (+), BAK (+).
- IVFD RL : Amiten 3:1  20 tpm
O : KU : tampak sedang
- Ciprofloxaxine 2 x 500 mg/PO
TD : 120/70 mmHg
- Inj. Paracetamol 3 x 500 mg/PO
Nadi : 93 x/merit
- Inj. Omeprazole 40 mg/12 jam/IV
RR : 25 x/menit
- Cotrimoksazole 1 x 960 mg/PO
Suhu : 37,9 oC
- Aziclovir 2x800 mg/PO
SpO2 : 97% NC 2 lpm
Rabu, 26/10/2022 - Ketoconazole 1x200 mg/PO
HP+5 Pemfis :
- Sucralfate 3 x 15 ml a.c/PO
Kaku kuduk (+), strabismus (+),
- Diazepam 5 mg/IV K/P bla kejang
Thorax : ves +/+, Rh +/+, Wh -/-
- KIE rujuk ke Ambon untuk CT
extremitas inferior edema (+/+), nyeri tekan (+/+). scan kepala

A:  

- Infection intracerebri dd Space Occupying Lesion

- Alergi B-lactam

- Trombositopenia
Follow Up
Hari/Tanggal/ Tahun SOA Planning

S : Demam naik-turun, mata juling, nyeri kepala berkurang, nyeri - IVFD RL : Amiten 3:1  20 tpm
perut (+), nyeri pada kedua kaki (+), BAB (+), BAK (+).
- Ciprofloxaxine 2 x 500 mg/PO
O : KU : tampak sedang
- Inj. Paracetamol 3 x 500 mg/PO
TD : 90/60 mmHg
- Inj. Omeprazole 40 mg/12 jam/IV
Nadi : 73 x/merit
- Cotrimoksazole 1 x 960 mg/PO
RR : 25 x/menit
- Aziclovir 2x800 mg/PO
Suhu : 36,8 oC
- Ketoconazole 1x200 mg/PO
SpO2 : 97% room air
Kamis, 27/10/2022 - Sucralfate 3 x 15 ml a.c/PO
HP+6 Pemfis :
- Diazepam 5 mg/IV K/P bla kejang
Kaku kuduk (+), strabismus (+),
- KIE rujuk ke Ambon untuk CT
Thorax : ves +/+, Rh +/+, Wh -/- scan kepala

extremitas inferior edema (+/+), nyeri tekan (+/+).  

A:

- Infection intracerebri dd Space Occupying Lesion

- Alergi B-lactam

- Trombositopenia
Follow Up
Hari/Tanggal/ Tahun SOA Planning

S : Demam (-), mata juling, nyeri kepala berkurang, nyeri perut - IVFD RL : Amiten 3:1  20 tpm
(-), nyeri pada kedua kaki berkurang, BAB (+), BAK (+).
- Ciprofloxaxine 2 x 500 mg/PO
 O : KU : tampak sedang
- Inj. Paracetamol 3 x 500 mg/PO
TD : 110/70 mmHg
- Inj. Omeprazole 40 mg/12 jam/IV
Nadi : 69 x/merit
- Cotrimoksazole 1 x 960 mg/PO
RR : 25 x/menit
- Aziclovir 2x800 mg/PO
Suhu : 37,4 oC
- Ketoconazole 1x200 mg/PO
SpO2 : 96% room air
Jumat, 28/10/2022 - Sucralfate 3 x 15 ml a.c/PO
HP+7 Pemfis :
- Diazepam 5 mg/IV K/P bolus
Kaku kuduk (-), strabismus (+), pelan bila kejang

Thorax : ves +/+, Rh -/-, Wh -/- - KIE rujuk ke Ambon untuk CT


scan kepala
extremitas inferior edema (+/+), nyeri tekan (+/+). 
 
A:

- Infection intracerebri dd Space Occupying Lesion

- Alergi B-lactam

- Trombositopenia
Follow Up
Hari/Tanggal/ Tahun SOA Planning

S : Demam (-), mata juling, nyeri kepala berkurang, nyeri perut - IVFD RL : Amiten 3:1  20 tpm
(-), mobilitas meningkat, BAB (+), BAK (+).
- Ciprofloxaxine 2 x 500 mg/PO
O : KU : tampak sedang
- Inj. Paracetamol 3 x 500 mg/PO
TD : 110/70 mmHg
- Inj. Omeprazole 40 mg/12 jam/IV
Nadi : 92 x/merit
- Cotrimoksazole 1 x 960 mg/PO
RR : 22 x/menit
- Aziclovir 2x800 mg/PO
Suhu : 36,7 oC
- Ketoconazole 1x200 mg/PO
SpO2 : 95% room air
Sabtu, 29/10/2022 - Sucralfate 3 x 15 ml a.c/PO
HP+8 Pemfis :
- Diazepam 5 mg/IV K/P bolus
Kaku kuduk (-), strabismus (+), pelan bila kejang

Thorax : ves +/+, Rh -/-, Wh -/- - Caviplex 2 x 1/PO

extremitas inferior edema (+/+), nyeri tekan (+/+). - KIE rujuk ke Ambon untuk CT
scan kepala
A:
 
- Infection intracerebri dd Space Occupying Lesion

- Alergi B-lactam

- Trombositopenia
Follow Up
Hari/Tanggal/ Tahun SOA Planning

S : Demam (-), mata juling, nyeri kepala (-), nyeri perut (-), - IVFD RL : Amiten 3:1  20 tpm
mobilitas meningkat, BAB (+), BAK (+).
- Ciprofloxaxine 2 x 500 mg/PO
O : KU : tampak sedang
- Inj. Paracetamol 3 x 500 mg/PO
TD : 90/60 mmHg
- Inj. Omeprazole 40 mg/12 jam/IV
Nadi : 111 x/merit
- Cotrimoksazole 1 x 960 mg/PO
RR : 22 x/menit
- Aziclovir 2x800 mg/PO
Suhu : 37,2 oC
- Ketoconazole 1x200 mg/PO
SpO2 : 95% room air
Senin, 31/10/2022 - Sucralfate 3 x 15 ml a.c/PO
HP+10 Pemfis :
- Diazepam 5 mg/IV K/P bolus
Kaku kuduk (-), strabismus (+), pelan bila kejang

Thorax : ves +/+, Rh -/-, Wh -/- - Caviplex 2 x 1/PO

extremitas inferior edema (-/-), nyeri tekan (-/-). - KIE rujuk ke Ambon untuk CT
scan kepala
A:
 
- Infection intracerebri dd Space Occupying Lesion

- Alergi B-lactam

- Trombositopenia
Follow Up
Hari/Tanggal/ Tahun SOA Planning

S : Demam (-), mata juling, nyeri kepala (-), nyeri perut (-), - Aff infuse
mobilitas meningkat, BAB (+), BAK (+).
- Ciprofloxaxine 2 x 500 mg/PO
O : KU : tampak sedang
- Inj. Paracetamol 3 x 500 mg/PO
TD : 90/60 mmHg
- Inj. Omeprazole 40 mg/12 jam/IV
Nadi : 100 x/merit
- Cotrimoksazole 1 x 960 mg/PO
RR : 22 x/menit
- Aziclovir 2x800 mg/PO
Suhu : 37 oC
- Ketoconazole 1x200 mg/PO
SpO2 : 96% room air
Selasa, 01/11/2022 - Sucralfate 3 x 15 ml a.c/PO
HP+11 Pemfis :
- Diazepam 5 mg/IV K/P bolus
Kaku kuduk (-), strabismus (+), pelan bila kejang

Thorax : ves +/+, Rh -/-, Wh -/- - Caviplex 2 x 1/PO

extremitas inferior edema (-/-), nyeri tekan (-/-). - KIE rujuk ke Ambon untuk CT
scan kepala
A:
 
- Infection intracerebri dd Space Occupying Lesion

- Alergi B-lactam

- Trombositopenia
Follow Up
Hari/Tanggal/ Tahun SOA Planning

S : Demam (-), mata juling, nyeri kepala (-), nyeri perut (-), - ACCKRS
mobilitas meningkat, BAB (+), BAK (+).
- Ciprofloxaxine 2 x 500 mg/PO
O : KU : tampak sedang
- Inj. Omeprazole 2 x 20 mg/PO
TD : 100/60 mmHg
- Cotrimoksazole 1 x 960 mg/PO
Nadi : 108 x/merit
- Aziclovir 2x800 mg/PO
RR : 22 x/menit
- Ketoconazole 1x200 mg/PO
Suhu : 37,5 oC
- Sucralfate 3 x 15 ml a.c/PO
SpO2 : 99% room air
- Paracetamol 3 x 500 mg/PO
Rabu, 02/11/2022 Pemfis :
HP+12 - Caviplex 2 x 1/PO
Kaku kuduk (-), strabismus (+),
- KIE rujuk ke Ambon untuk CT
Thorax : ves +/+, Rh -/-, Wh -/- scan kepala

extremitas inferior edema (-/-), nyeri tekan (-/-).

A:

- Infection intracerebri dd Space Occupying Lesion

- Strabismus occuli sinistra

- Alergi B-lactam

- Trombositopenia
Diskusi
01.
Anamnesis
02.
- Demam sejak kurang lebih 20 hari SMRS,
demam terus menerus disertai nyeri kepala
hebat. Teori
- Keluarga mengaku pasien demam tinggi
hingga 40⁰C dan dibawa berobat ke perawat.
Diperawat, pasien diberikan obat ctm, Gejala meningitis tidak selalu sama, tergantung dari
paracetamol tablet dan vitamin namun tidak usia si penderita serta virus apa yang
ada perbaikan. menyebabkannya. Gejala yang paling umum adalah
- Pasien juga mengeluhkan nyeri pada seluruh demam yang tinggi, sakit kepala, pilek, mual, muntah,
tubuh dan saat ini kaki pasien sulit digerakan kejang. Setelah itu biasanya penderita merasa sangat
lelah, leher terasa pegal dan kaku, gangguan
serta mata kiri pasien menjadi juling
kesadaran serta penglihatan menjadi kurang jelas.
Diskusi

Pemfis Teori
Pada pemeriksaan fisik ditemukan hiperpireksia Keluhan pertama biasanya nyeri kepala. Rasa
dengan suhu axial 380C, pemeriksaan head to ini dapat menjalar ke tengkuk dan punggung.
toe ditemukan strabismus pada R. oculli Tengkuk menjadi kaku. Kaku kuduk disebabkan
sinistra. Kaku kuduk (+), kerniq sign (+) dan oleh mengejangnya otot-otot ekstensor tengkuk.
nyeri tekan R. Epigastrium VAS 5/6 dan R. Bila hebat, terjadi opistotonus, yaitu tengkuk
Hipogastrik VAS 4/5, dan R. Pedis Sinistra : kaku dalam sikap kepala tertengadah dan
bengkak (+), kemerahan (+), nyeri tekan (+), punggung dalam sikap hiperekstensi. Kesadaran
teraba hangat (+). menurun. Tanda Kernig’s dan Brudzinky positif
Pada pemeriksaan penunjang ditemukan leukositosis dengan

kadar leukosit 11,5 x 103/mm3 dan anemia mikrositik hipokrom

Pemeriksaan Penunjang
Bakterial meningitis disebabkan oleh bakteri tertentu dan merupakan
penyakit yang serius. Salah satu bakterinya adalah meningococcal
bacteria. Gejalanya seperti timbul bercak kemerahan atau kecoklatan
pada kulit. Bercak ini akan berkembang menjadi memar yang
mengurangi suplai darah ke organ-organ lain dalam tubuh dapat
berakibat fatal dan menyebabkan kematian
Diskusi
●Tatalaksana yang diberikan pada pasien yaitu Ciproflosacine 2 x 500
mg/PO dan Cotrimoksazole 1 x 960 mg/PO sebagai antibiotic. Pemberian
kedua obat ini sendiri dikarenakan pasien alergi terhadap ceftriaxone dan
golongan B-lactam. Inj. Paracetamol 3 x 500 mg/PO diberikan untuk
mengatasi demam dan sebagai anti piretik untuk mengurangi nyeri pada
kedua tungkai pasien. Inj. Omeprazole 40 mg/12 jam/IV dan Sucralfate 3 x
15 ml a.c/PO diberikan sebagai protector gaster dan mengatasi keluhan nyeri
akibat ulcus peptic pada pasien. Aziclovir 2x800 mg/PO diberikan sebagai
antivirus. Ketoconazole 1x200 mg/PO diberikan sebagai antivirus.
Diazepam 5 mg/IV K/P diberikan bila pasien mengalami kejang
● Edukasi yang diberikan kepada keluarga mengenai penyakit ini adalah
bahwa pasien harus dirujuk ke Ambon untuk CT scan kepala agar dapat
lebih jelas mendiagnosis kelainan intracranial
References
1. Anonim. 2007. Apa Itu Meningitis. URL :
http://www.bluefame.com/lofiversion/indexphp/t47283.html
2. Anonim, 2010. Meningitis available at http://www meningitis-fix.html diakses pada bulan
November 2010
3. Bagbei Laily 1990, Infectectious Diseases, Nelson Essentials of Pediatric, halaman 284-308.
Diakses tanggal 19 Desember 2011
4. Betz L dan Sowden A Linda 1999, keperawatan pedaitri, Penerbit buku kedokteran ECC,
Jakarta. Halaman 316-321. Diakses tanggal 19 Desember 2011
5. Ellenby, Miles., Tegtmeyer, Ken., Lai, Susanna., and Braner, Dana. 2006. Lumbar Puncture.
6. The New England Journal of Medicine. 12 : 355 URL :
http://content.nejm.org/cgi/reprint/355/13/e12.pdf
7. Harsono. 2003. Meningitis. Kapita Selekta Neurologi. 2 URL :
http://www.uum.edu.my/medic/meningitis.htm
8. Japardi, Iskandar. 2002. Meningitis Meningococcus. USU digital library URL :
http://library.usu.ac.id/download/fk/bedah-iskandar%20japardi23.pdf
9. Quagliarello, Vincent J., Scheld W. 1997. Treatment of Bacterial Meningitis. The New
England Journal of Medicine. 336 : 708-16 URL :
http://content.nejm.org/cgi/reprint/336/10/708.pdf
10. Yayasan Spiritia. 2006. Meningitis Kriptokokus. Lembaran Informasi 503. URL :
http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=503
Thank You

Anda mungkin juga menyukai