Pasien datang diantar keluarga dengan keluhan demam sejak kurang lebih 20 hari SMRS, demam terus menerus
disertai nyeri kepala hebat. Pasien mengakui sebelumnya pasien sempat jatuh dan kaki kiri pasien terkilir serta
membengkak dan terasa nyeri. Selang 4 hari setelah pasien jatuh, keluarga mengaku pasien demam tinggi hingga
40⁰C dan dibawa berobat ke perawat. Diperawat, pasien diberikan obat ctm, paracetamol tablet dan vitamin namun
tidak ada perbaikan. Pasien juga mengeluhkan nyeri pada seluruh tubuh dan saat ini kaki pasien sulit digerakan
serta mata kiri pasien menjadi juling, sesak (-), mual/muntah (-), batuk (-), pilek (-), nyeri perut (+), nyeri pada kaki
(+). BAK (+) frekuensi sering, nyeri disangkal, urin berwarna kuning tua, BAB (+) dalam batas normal.
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang sama
S : Pasien sulit berjalan, demam tinggi, mata juling, nyeri kepala - IVFD RL 20 tpm
(+), nyeri perut (+), nyeri pada kedua kaki (+), BAB (+), BAK
- Ceftriaxone stop
(+).
- Ciprofloxaxine 2 x 500 mg/PO
O : KU : sedang
- Inj. Paracetamol 1 gr/8 jam/IV
TD : 100/70 mmHg
- Inj. Omeprazole 40 mg/12 jam/IV
Nadi : 104 x/merit
- Sucralfate 3 x 15 ml a.c/PO
RR : 23 x/menit
- Cetirizine stop
Sabtu, 22/10/2022 Suhu : 39,7 oC
HP+1
- Asam folat 2 x 1/PO
SpO2 : 97% room air
- Diazepam 5 mg/IV K/P bla kejang
Pemfis :
- KIE rujuk ke Ambon untuk CT scan
Kaku kuduk (+), strabismus (+), extremitas inferior edema (+/+), kepala
nyeri tekan (+/+)
A:
- Alergi B-lactam
- Trombositopenia
Follow Up
Hari/Tanggal/ Tahun SOA Planning
S : Pasien sulit berjalan, demam tinggi 40oC, mata juling, nyeri kepala - O2 NC 2 lpm
berkurang, nyeri pada kedua kaki (+), BAB (+), BAK (+).
- IVFD RL : Amiten 3:1 20 tpm
O : KU : tampak sedang
- Ciprofloxaxine 2 x 500 mg/PO
TD : 100/60 mmHg
- Inj. Paracetamol 1 gr/8 jam/IV
Nadi : 119 x/merit
- Inj. Omeprazole 40 mg/12 jam/IV
RR : 28 x/menit
- Cotrimoksazole 1 x 960 mg/PO
Suhu : 40 oC
- Aziclovir 2x800 mg/PO
SpO2 : 97% NC 2 lpm
- Ketoconazole 1x200 mg/PO
Pemfis :
Selasa,
- Sucralfate 3 x 15 ml a.c/PO
Kaku kuduk (+), strabismus (+),
25/10/2022 HP+4
- Asam folat stop
Thorax : ves +/+, Rh +/+, Wh -/-
- Diazepam 5 mg/IV K/P bla kejang
extremitas inferior edema (+/+), nyeri tekan (+/+).
- KIE rujuk ke Ambon untuk CT scan
Lab : kepala
- Hb : 10.0
- Ht : 33,2
- Leukosit : 7.0
- Trombosit : 82
- GDS : 111
A : - Infection intracerebri dd Space Occupying Lesion
- Alergi B-lactam
- Trombositopenia
Follow Up
Hari/Tanggal/ Tahun SOA Planning
A:
- Alergi B-lactam
- Trombositopenia
Follow Up
Hari/Tanggal/ Tahun SOA Planning
S : Demam naik-turun, mata juling, nyeri kepala berkurang, nyeri - IVFD RL : Amiten 3:1 20 tpm
perut (+), nyeri pada kedua kaki (+), BAB (+), BAK (+).
- Ciprofloxaxine 2 x 500 mg/PO
O : KU : tampak sedang
- Inj. Paracetamol 3 x 500 mg/PO
TD : 90/60 mmHg
- Inj. Omeprazole 40 mg/12 jam/IV
Nadi : 73 x/merit
- Cotrimoksazole 1 x 960 mg/PO
RR : 25 x/menit
- Aziclovir 2x800 mg/PO
Suhu : 36,8 oC
- Ketoconazole 1x200 mg/PO
SpO2 : 97% room air
Kamis, 27/10/2022 - Sucralfate 3 x 15 ml a.c/PO
HP+6 Pemfis :
- Diazepam 5 mg/IV K/P bla kejang
Kaku kuduk (+), strabismus (+),
- KIE rujuk ke Ambon untuk CT
Thorax : ves +/+, Rh +/+, Wh -/- scan kepala
A:
- Alergi B-lactam
- Trombositopenia
Follow Up
Hari/Tanggal/ Tahun SOA Planning
S : Demam (-), mata juling, nyeri kepala berkurang, nyeri perut - IVFD RL : Amiten 3:1 20 tpm
(-), nyeri pada kedua kaki berkurang, BAB (+), BAK (+).
- Ciprofloxaxine 2 x 500 mg/PO
O : KU : tampak sedang
- Inj. Paracetamol 3 x 500 mg/PO
TD : 110/70 mmHg
- Inj. Omeprazole 40 mg/12 jam/IV
Nadi : 69 x/merit
- Cotrimoksazole 1 x 960 mg/PO
RR : 25 x/menit
- Aziclovir 2x800 mg/PO
Suhu : 37,4 oC
- Ketoconazole 1x200 mg/PO
SpO2 : 96% room air
Jumat, 28/10/2022 - Sucralfate 3 x 15 ml a.c/PO
HP+7 Pemfis :
- Diazepam 5 mg/IV K/P bolus
Kaku kuduk (-), strabismus (+), pelan bila kejang
- Alergi B-lactam
- Trombositopenia
Follow Up
Hari/Tanggal/ Tahun SOA Planning
S : Demam (-), mata juling, nyeri kepala berkurang, nyeri perut - IVFD RL : Amiten 3:1 20 tpm
(-), mobilitas meningkat, BAB (+), BAK (+).
- Ciprofloxaxine 2 x 500 mg/PO
O : KU : tampak sedang
- Inj. Paracetamol 3 x 500 mg/PO
TD : 110/70 mmHg
- Inj. Omeprazole 40 mg/12 jam/IV
Nadi : 92 x/merit
- Cotrimoksazole 1 x 960 mg/PO
RR : 22 x/menit
- Aziclovir 2x800 mg/PO
Suhu : 36,7 oC
- Ketoconazole 1x200 mg/PO
SpO2 : 95% room air
Sabtu, 29/10/2022 - Sucralfate 3 x 15 ml a.c/PO
HP+8 Pemfis :
- Diazepam 5 mg/IV K/P bolus
Kaku kuduk (-), strabismus (+), pelan bila kejang
extremitas inferior edema (+/+), nyeri tekan (+/+). - KIE rujuk ke Ambon untuk CT
scan kepala
A:
- Infection intracerebri dd Space Occupying Lesion
- Alergi B-lactam
- Trombositopenia
Follow Up
Hari/Tanggal/ Tahun SOA Planning
S : Demam (-), mata juling, nyeri kepala (-), nyeri perut (-), - IVFD RL : Amiten 3:1 20 tpm
mobilitas meningkat, BAB (+), BAK (+).
- Ciprofloxaxine 2 x 500 mg/PO
O : KU : tampak sedang
- Inj. Paracetamol 3 x 500 mg/PO
TD : 90/60 mmHg
- Inj. Omeprazole 40 mg/12 jam/IV
Nadi : 111 x/merit
- Cotrimoksazole 1 x 960 mg/PO
RR : 22 x/menit
- Aziclovir 2x800 mg/PO
Suhu : 37,2 oC
- Ketoconazole 1x200 mg/PO
SpO2 : 95% room air
Senin, 31/10/2022 - Sucralfate 3 x 15 ml a.c/PO
HP+10 Pemfis :
- Diazepam 5 mg/IV K/P bolus
Kaku kuduk (-), strabismus (+), pelan bila kejang
extremitas inferior edema (-/-), nyeri tekan (-/-). - KIE rujuk ke Ambon untuk CT
scan kepala
A:
- Infection intracerebri dd Space Occupying Lesion
- Alergi B-lactam
- Trombositopenia
Follow Up
Hari/Tanggal/ Tahun SOA Planning
S : Demam (-), mata juling, nyeri kepala (-), nyeri perut (-), - Aff infuse
mobilitas meningkat, BAB (+), BAK (+).
- Ciprofloxaxine 2 x 500 mg/PO
O : KU : tampak sedang
- Inj. Paracetamol 3 x 500 mg/PO
TD : 90/60 mmHg
- Inj. Omeprazole 40 mg/12 jam/IV
Nadi : 100 x/merit
- Cotrimoksazole 1 x 960 mg/PO
RR : 22 x/menit
- Aziclovir 2x800 mg/PO
Suhu : 37 oC
- Ketoconazole 1x200 mg/PO
SpO2 : 96% room air
Selasa, 01/11/2022 - Sucralfate 3 x 15 ml a.c/PO
HP+11 Pemfis :
- Diazepam 5 mg/IV K/P bolus
Kaku kuduk (-), strabismus (+), pelan bila kejang
extremitas inferior edema (-/-), nyeri tekan (-/-). - KIE rujuk ke Ambon untuk CT
scan kepala
A:
- Infection intracerebri dd Space Occupying Lesion
- Alergi B-lactam
- Trombositopenia
Follow Up
Hari/Tanggal/ Tahun SOA Planning
S : Demam (-), mata juling, nyeri kepala (-), nyeri perut (-), - ACCKRS
mobilitas meningkat, BAB (+), BAK (+).
- Ciprofloxaxine 2 x 500 mg/PO
O : KU : tampak sedang
- Inj. Omeprazole 2 x 20 mg/PO
TD : 100/60 mmHg
- Cotrimoksazole 1 x 960 mg/PO
Nadi : 108 x/merit
- Aziclovir 2x800 mg/PO
RR : 22 x/menit
- Ketoconazole 1x200 mg/PO
Suhu : 37,5 oC
- Sucralfate 3 x 15 ml a.c/PO
SpO2 : 99% room air
- Paracetamol 3 x 500 mg/PO
Rabu, 02/11/2022 Pemfis :
HP+12 - Caviplex 2 x 1/PO
Kaku kuduk (-), strabismus (+),
- KIE rujuk ke Ambon untuk CT
Thorax : ves +/+, Rh -/-, Wh -/- scan kepala
A:
- Alergi B-lactam
- Trombositopenia
Diskusi
01.
Anamnesis
02.
- Demam sejak kurang lebih 20 hari SMRS,
demam terus menerus disertai nyeri kepala
hebat. Teori
- Keluarga mengaku pasien demam tinggi
hingga 40⁰C dan dibawa berobat ke perawat.
Diperawat, pasien diberikan obat ctm, Gejala meningitis tidak selalu sama, tergantung dari
paracetamol tablet dan vitamin namun tidak usia si penderita serta virus apa yang
ada perbaikan. menyebabkannya. Gejala yang paling umum adalah
- Pasien juga mengeluhkan nyeri pada seluruh demam yang tinggi, sakit kepala, pilek, mual, muntah,
tubuh dan saat ini kaki pasien sulit digerakan kejang. Setelah itu biasanya penderita merasa sangat
lelah, leher terasa pegal dan kaku, gangguan
serta mata kiri pasien menjadi juling
kesadaran serta penglihatan menjadi kurang jelas.
Diskusi
Pemfis Teori
Pada pemeriksaan fisik ditemukan hiperpireksia Keluhan pertama biasanya nyeri kepala. Rasa
dengan suhu axial 380C, pemeriksaan head to ini dapat menjalar ke tengkuk dan punggung.
toe ditemukan strabismus pada R. oculli Tengkuk menjadi kaku. Kaku kuduk disebabkan
sinistra. Kaku kuduk (+), kerniq sign (+) dan oleh mengejangnya otot-otot ekstensor tengkuk.
nyeri tekan R. Epigastrium VAS 5/6 dan R. Bila hebat, terjadi opistotonus, yaitu tengkuk
Hipogastrik VAS 4/5, dan R. Pedis Sinistra : kaku dalam sikap kepala tertengadah dan
bengkak (+), kemerahan (+), nyeri tekan (+), punggung dalam sikap hiperekstensi. Kesadaran
teraba hangat (+). menurun. Tanda Kernig’s dan Brudzinky positif
Pada pemeriksaan penunjang ditemukan leukositosis dengan
Pemeriksaan Penunjang
Bakterial meningitis disebabkan oleh bakteri tertentu dan merupakan
penyakit yang serius. Salah satu bakterinya adalah meningococcal
bacteria. Gejalanya seperti timbul bercak kemerahan atau kecoklatan
pada kulit. Bercak ini akan berkembang menjadi memar yang
mengurangi suplai darah ke organ-organ lain dalam tubuh dapat
berakibat fatal dan menyebabkan kematian
Diskusi
●Tatalaksana yang diberikan pada pasien yaitu Ciproflosacine 2 x 500
mg/PO dan Cotrimoksazole 1 x 960 mg/PO sebagai antibiotic. Pemberian
kedua obat ini sendiri dikarenakan pasien alergi terhadap ceftriaxone dan
golongan B-lactam. Inj. Paracetamol 3 x 500 mg/PO diberikan untuk
mengatasi demam dan sebagai anti piretik untuk mengurangi nyeri pada
kedua tungkai pasien. Inj. Omeprazole 40 mg/12 jam/IV dan Sucralfate 3 x
15 ml a.c/PO diberikan sebagai protector gaster dan mengatasi keluhan nyeri
akibat ulcus peptic pada pasien. Aziclovir 2x800 mg/PO diberikan sebagai
antivirus. Ketoconazole 1x200 mg/PO diberikan sebagai antivirus.
Diazepam 5 mg/IV K/P diberikan bila pasien mengalami kejang
● Edukasi yang diberikan kepada keluarga mengenai penyakit ini adalah
bahwa pasien harus dirujuk ke Ambon untuk CT scan kepala agar dapat
lebih jelas mendiagnosis kelainan intracranial
References
1. Anonim. 2007. Apa Itu Meningitis. URL :
http://www.bluefame.com/lofiversion/indexphp/t47283.html
2. Anonim, 2010. Meningitis available at http://www meningitis-fix.html diakses pada bulan
November 2010
3. Bagbei Laily 1990, Infectectious Diseases, Nelson Essentials of Pediatric, halaman 284-308.
Diakses tanggal 19 Desember 2011
4. Betz L dan Sowden A Linda 1999, keperawatan pedaitri, Penerbit buku kedokteran ECC,
Jakarta. Halaman 316-321. Diakses tanggal 19 Desember 2011
5. Ellenby, Miles., Tegtmeyer, Ken., Lai, Susanna., and Braner, Dana. 2006. Lumbar Puncture.
6. The New England Journal of Medicine. 12 : 355 URL :
http://content.nejm.org/cgi/reprint/355/13/e12.pdf
7. Harsono. 2003. Meningitis. Kapita Selekta Neurologi. 2 URL :
http://www.uum.edu.my/medic/meningitis.htm
8. Japardi, Iskandar. 2002. Meningitis Meningococcus. USU digital library URL :
http://library.usu.ac.id/download/fk/bedah-iskandar%20japardi23.pdf
9. Quagliarello, Vincent J., Scheld W. 1997. Treatment of Bacterial Meningitis. The New
England Journal of Medicine. 336 : 708-16 URL :
http://content.nejm.org/cgi/reprint/336/10/708.pdf
10. Yayasan Spiritia. 2006. Meningitis Kriptokokus. Lembaran Informasi 503. URL :
http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=503
Thank You