Elsy oktamulyanisa
20174039
Ryan yunandar
20174052
Pembimbing :
dr. Nurfitriani, Sp.P
Sumber : Kristini TD, Hamidah R, Masyarakat FK, Semarang UM, Kesehatan D, Jawa P, et al. Potensi Penularan Tuberculosis Paru
pada Anggota Keluarga Penderita. Indones J Public Heal. 2020;15(1):24–8 .
Batuk darah / hemoptisis adalah suatu keadaan
yang dialami oleh seseorang ketika batuk, darah
tersebut biasanya berasal dari paru-paru akibat
infeksi atau batuk yang berkepanjangan.
Sedangkan darah yang bewarna gelap dan
disertai noda hitam seperti bubuk kopi biasanya
berasal dari saluran pencernaan.
BAB II
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.IM
Umur/tgl Lahir : 30 tahun/9-11-1991
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Medan,deli Serdang
Agama : Islam
No RM : 144944
Tanggal Pemeriksaan : 11-04-2021
ANAMNESA
Keluhan Utama
- Batuk berdarah
Keluhan Tambahan
Riwayat Alergi
- Disangkal
Riwayat kebiasaan
sosial
Pasien seorang perokok aktif, sekitar 16 batang per hari selama
20 tahun terakhir dan sudah berhenti sejak 5 bulan terakhir.
Riwayat mengkonsumsi alkohol disangkal
Pasien sangat jarang melakukan aktivitas terutama berolahraga
Keadaan Umum
Kepala : Normocephali
Rambut : hitam,tidak mudah rontok
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga : Normotia (+/+), nyeri tekan tragus (-/-)
Hidung : Deviasi septum (-), skret (-), konka hiperemis (-)
Mulut :Bibir sianosis (-),atropi papila lidah (-), gigi Karies (-),gigi
palsu(-) Hiperemis pharing (-), pembesaran tonsil (-).
Leher
Trakea : Deviasi trakea (-)
JVP : Dalam Batas Normal
KGB : Pembesaran (-), jejas (-)
Toraks
Paru depan
Inspeksi : simetris statis dan dinamis, kelainan bentuk dinding dada(-), jejas (-)
Palpasi : tidak ada massa atau benjolan (-), Stem fremitus kanan sama dengan kiri
Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronki basah kasar di lobus superior (+/-),
Wheezing (-/-)
Paru Belakang
Inspeksi : Normochest (+), pergerakan dada simetris (+/+), jejas
(-/-), kelainan bentuk tulang belakang (-/-)
Palpasi : Stem fremitus taktil kanan sama dengan kiri
Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronki basah kasar di lobus superior (+/-),
Wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus cordis teraba pada 2 jari lateral ICS V linea
midclavicularis
Perkusi : Batas Jantung tidak lateralisasi
Auskultasi : BJ 1 BJ ll reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar (+), distensi (-), jejas (-), scar (-)
Auskultasi : Bising Usus (+) normal.
Perkusi : Timpani (+)
Palpasi : Soepel (+), nyeri tekan (-), hepar dan lien normal tidak teraba
Ektremitas Superior
Edema : Tidak ditemukan
Clubbing finger : Tidak ditemukan
Sianosis : Tidak ditemukan
Akral : Akral hangat
Inferior
Edema : Tidak ditemukan
Clubbing finger : Tidak ditemukan
Sianosis : Tidak ditemukan
Akral : Akral hangat
MCV 81.9 fl 80 - 96 fl
MCH 28.2 pg 28 - 33 pg
RDW-SD 38.7 fl 35 - 47 fl
Kimia Klinik
Glukosa Ad 115 mg/dl 70 – 160 mg/dl
Random
Natrium 132 mmol/L 135 145 mmol/L
Klorida 96 mmol/L 95 – 108 mmol/L
PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI
Tgl 14/04/2021
Pemeriksaan Hasil
BTA sewaktu Positif 3
BTA Pagi Positif 3
MTB Deteksi Tinggi
SWABRT-Qpcr Covid19 Negatif
Foto Thoraks AP
Tampak fibro infiltrate paru kanan Corakan bronkovaskular meningkat 2/3 medial
Tampak bercak berawan apex paru kanan.
Diagnosis
Hemoptoe EC Tb Paru Relaps
Diagnosis Banding
TB paru Relaps
TB putus Obat
Bronkhitis
Penatalaksanaan
Medikamentosa
IVFD RL 20gtt/i
Inj Ranitidin Ia/12 j
Inj vit k la extra
Inj Transamin Ia/extra
OAT 4FDC 1x4 tab
inj streptomisin 500 mg
Curcuma 1x1 tab
Codein 3x1 m
Paracetamol 500 mg (3x1) 1 tab
Non medikamentosa
Diet tinggi kalori dan tinggi protein
Edukasi tentang penyakit Tuberkulosis paru dan lama pengobatan
Edukasi untuk kontrol ulang sebelum berobat habis untuk mengambil obat
Edukasi tentang bahaya rokok dan kandungan yang berbahaya didalam rokok
Olahraga dan melakukan aktifitas ringan
Planing
Cek sputum BTA + TCM
Swab Nasofaring SARS Cov – 2
Prognosis
Resistensi obat
BTA Kuman
positif TB endogen
relaps
Sumber : Naomi DA, Dilangga P, Ramadhian MR, Marlina N. Penatalaksanaan Tuberkulosis Paru Kasus Kambuh
pada Wanita Usia 32 Tahun di Wilayah Rajabasa Management of Relapsed Lung Tuberculosis Case of A 32 Years Old
Woman in Rajabasa. J medula Unila. 2018;6(1):20–7.
EPIDEMIOLOGI
TB kasus kambuh
Sumber : Indonesia N, Household N, Survey H, Standarts I, Care T, Tuberculosis N, et al. Diagnosis TB Dewasa Dan Anak
Berdasarkan ISTC DIAGNOSIS TB DEWASA DAN ANAK BERDASARKAN ISTC ( International Standard for TB Care ) Fathiyah
Safithri *. 2017;6(1):20–6.
FAKTOR RESIKO
Sumber :Lestari AP, Fathana PB, Affarah WS. The Correlations of Knowledge, Attitude and Practice with
Compliance in Treatment of Pulmonary Tuberculosis Patients in Puskesmas Cakranegara. J Biol Trop.
2021;21(1):65.
Etiologi
• Tuberkulosis Paru adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh
BMTH Lipid BTA
Bentuk : batang
panjang 1-4/mm dan
tebal 0,3-0,6/mm.
Air borne
disease Individu
3000
Fase aktif
Basil Tuberkel
Sinar
Gelap dan
matahari
lembap
mati Bertahan
lama
Sumber : Jaya H, Mediarti D. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tuberkulosis Paru Relaps Pada Pasien di
Rumah Sakit Khusus Paru Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015-2016. J Kesehat. 2017;12(1):1–12.
Jaya H, Mediarti D. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tuberkulosis Paru Relaps Pada Pasien di Rumah Sakit Khusus Paru Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2015-2016. J Kesehat. 2017;12(1):1–12.
Klasifikasi Tuberkulosis paru berdasarkan hasil
pemeriksaan dahak (Basil Tahan Asam / BTA), TB paru
dibagi atas8
1 .TB paru BTA (+), adalah :
Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak menunjukkan hasil BTA
positif,
Hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan
kelainan radiologi menunjukkan gambaran tuberkulosis aktif.
Hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan
biakan positif.
Sumber : Indonesia N, Household N, Survey H, Standarts I, Care T, Tuberculosis N, et al. Diagnosis TB Dewasa
Dan Anak Berdasarkan ISTC DIAGNOSIS TB DEWASA DAN ANAK BERDASARKAN ISTC ( International
Standard for TB Care ) Fathiyah Safithri *. 2017;6(1):20–6
Klasifikasi berdasarkan tipe pasien dari
riwayat pengobatan sebelumnya yaitu8
Sumber : Indonesia N, Household N, Survey H, Standarts I, Care T, Tuberculosis N, et al. Diagnosis TB Dewasa
Dan Anak Berdasarkan ISTC DIAGNOSIS TB DEWASA DAN ANAK BERDASARKAN ISTC ( International
Standard for TB Care ) Fathiyah Safithri *. 2017;6(1):20–6
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
Tuberculosis sering dijuluki “ the great imitator” yaitu suatu suatu penyakit
yang mempunyai banyak kemiripan dengan penyakit lain yang juga
memberikan gejala umum seperti lemah dan demam. Pada sejumlah
penderita gejala yang timbul tidak jelas sehingga diabaikan bahkan
kadangkadang asimtomatik
• NYERI DADA
Jaya H, Mediarti D. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tuberkulosis Paru Relaps Pada Pasien di
Rumah Sakit Khusus Paru Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015-2016. J Kesehat. 2017;12(1):1–12.
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
- Keluhan
- Riwayat Penyakit
- Faktor predisposisi
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
- Darah rutin
- Foto Thorax
• Kelainan paru pada umumnya terletak didaerah lobus superior
terutama didaerah apeks dan segmen posterior (S1 dan S2), serta
daerah apeks lobus inferior (S6).
• suara napas bronkial, amforik, suara napas melemah, ronki basah,
tanda tanda penarikan paru, diafragma dan mediastinum.
PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGI
Pemeriksaan Mikroskopis :
Interpretasi pemeriksaan mikroskopis dibaca dengan skala IUATLD
(rekomendasi WHO).
• Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang, disebut negatif
• Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang, ditulis jumlah kuman yang
ditemukan
• Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang disebut +(1+)
• Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut ++ (2+)
• Ditemukan >10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut +++ (3+)
*Skala IUATLD: International Union Against Tuberculosis and Lung Disease
PEMERIKSAAN BIAKAN BAKTERI
Sumber : Naomi DA, Dilangga P, Ramadhian MR, Marlina N. Penatalaksanaan Tuberkulosis Paru Kasus
Kambuh pada Wanita Usia 32 Tahun di Wilayah Rajabasa Management of Relapsed Lung Tuberculosis Case
of A 32 Years Old Woman in Rajabasa. J medula Unila. 2018;6(1):20–7.
Tabel 2. Dosis OAT
KDT
Sumber : Naomi DA, Dilangga P, Ramadhian MR, Marlina N. Penatalaksanaan Tuberkulosis Paru Kasus
Kambuh pada Wanita Usia 32 Tahun di Wilayah Rajabasa Management of Relapsed Lung Tuberculosis Case
of A 32 Years Old Woman in Rajabasa. J medula Unila. 2018;6(1):20–7.
Tabel 3. Dosis untuk paduan OAT KDT
Kategori 2
. Etambutol
Ikterus tanpa penyebab lain Hampir semua Hentikan semua OAT sampai
Penderita K, Samping E, Berobat P, Paru T. HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH. HIGEIA J PUBLIC Heal.
2019;3(4):625–34.
Obat Anti Tuberkulosis
Sumber : Santosa TB, Sutanto YS, Septiawan D. Efektivitas Hipnoterapi Saat Bronkoskopi terhadap Kontrol Kecemasan, Sesak
Napas dan Batuk. J Respirologi Indones. 2019;39(1):21–30.
Analisa kasus
Masalah Analisa
Sesak nafas berawal dari aktivasi sistem
sensorik
yeng terlibat dalam sistem respirasi lalu
kemudian informasi sensorik sampai pada
pusat pernapasan di otak dan memproses
respiratoryrelated signals dan menhasilkan
pengaruh kognitif, kontekstual, dan perilaku
sehingga terjadi sensasi dyspnea.11
Sumber : Santosa TB, Sutanto YS, Septiawan D. Efektivitas Hipnoterapi Saat Bronkoskopi terhadap
Kontrol Kecemasan, Sesak Napas dan Batuk. J Respirologi Indones. 2019;39(1):21–30.
Analisa kasus
Masalah Analisa
• Batuk • batuk terjadi akibat terangsangnya reseptor batuk
yang terdapat di saluran nafas ataupun di luar
saluran nafas,oleh rangsangan yang bersifat
kimiawi maupun mekanis.15 Reseptor batuk yang
merupakan ujung nervus vagus terdapat diantara
sel-sel telinga dan selaput gendang, pleura,
lambung, pericard dan diafragma Batuk kronis
seringnya disebabkan oleh kekurangan gizi dan
alergi terhadap makanan atau bahan kimia Alergi
merupakan seperti pada pasien tb.
Analisa kasus
Masalah Analisa
• batuk darah / hemoptisin adalah suatu keadaan
yang dialami oleh seseorang ketika batuk, darah
tersebuk biasanya berasal dari paru-paru akibat
infeksi atau batuk yang
berkepanjangan.sedangkan darah yang bewarna
gelap dan disertai noda hitam seperti bubuk kopi
biasanya berasal dari saluran pencernaan.
Pengaruh A, Pengobatan F, Depresi T, Terhadap M, Sudana IM. Analisis Pengaruh Fase Pengobatan, Tingkat Depresi dan Konsumsi
Makanan Terhadap Status Gizi Penderita Tuberkulosis (TB) Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas se-Kecamatan Genuk Kota Semarang.
Public Heal Perspect J. 2018;2(3):215–33.
Masalah Analisa
Tuberkulosis dapat menyebabkan berat badan
dibawah normal dan defisiensi mikronutrien
(multivitamin dan nutrient) karena terjadi
malabsorbsi, meningkatnya kebutuhan energi,
terganggunya proses metabolik dan berkurangnya
asupan makanan karena penurunan nafsu makan
dan dapat mengarah terjadinya kondisi wasting
(penurunan massa otot dan lemak).10
Sumber : Pengaruh A, Pengobatan F, Depresi T, Terhadap M, Sudana IM. Analisis Pengaruh Fase Pengobatan, Tingkat Depresi dan
Konsumsi Makanan Terhadap Status Gizi Penderita Tuberkulosis (TB) Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas se-Kecamatan Genuk Kota
Semarang. Public Heal Perspect J. 2018;2(3):215–33.
Masalah Analisa
Tuberkulosis dapat menyebabkan berat badan
dibawah normal dan defisiensi mikronutrien
(multivitamin dan nutrient) karena terjadi
malabsorbsi, meningkatnya kebutuhan energi,
terganggunya proses metabolik dan berkurangnya
asupan makanan karena penurunan nafsu makan
dan dapat mengarah terjadinya kondisi wasting
(penurunan massa otot dan lemak).10
•status gizi adalah ekspresi dari keadaan
keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu, atau
perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel
tertentu. Kurangnya asupan dan deplesi akibat
infeksi TB maupun pemberian OAT menyebabkan
defisiensi mikronutrient sehingga selanjutnya akan
mempengaruhi status imun penderitan TB.10
Masalah Analisa
status gizi adalah ekspresi dari keadaan
keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu, atau
perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel
tertentu. Kurangnya asupan dan deplesi akibat
infeksi TB maupun pemberian OAT menyebabkan
defisiensi mikronutrient sehingga selanjutnya akan
mempengaruhi status imun penderitan TB.10
Masalah Analisa
• Demam Pada pasien TB Demam terjadi karena Adanya
proses peradangan akibat dari infeksi bakteri
sehingga timbul gejala demam. Ketika
mycobacterium tuberculosis terhirup oleh udara ke
paru dan menempel pada bronkus atau alveolus
untuk memperbanyak diri, maka terjadi peradangan
(inflamasi) ,dan metabolisme meningkat sehingga
suhu tubuh meningkat dan terjadilah demam.15
Masalah Analisa
Demam terjadi karena adanya efek pirogen,
sebagian protein pemecah protein, dan beberapa
zat tertentu lainnya, terutama toksin lipopolisakarida
yang dilepaskan dari membran sel bakteri, dapat
menyebabkan peningkatan sel point pada termostat
hipotalamus. Zat yang menimbulkan efek seperti ini
disebut sebagai zat pirogen. Pirogen yang
dilepaskan dari bakteri toksik atau pirogen yang
dilepaskan dari degenerasi jaringan tubeh dapat
menyebabkan demam selama keadaan sakit.