Disusun Oleh :
Eza Putri Zaidin
Pembimbing :
Dr. dr. Mustafa M.Amin, M.Ked,M.Sc,Sp.K.J(K)
BAB I. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG......................................................................................... 1
2. TUJUAN PENULISAN...................................................................................... 1
1. DEFINISI............................................................................................................. 2
2. ETIOLOGI.......................................................................................................... 2
3. KLASIFIKASI.................................................................................................... 3
5. PENATALAKSANAAN.................................................................................... 5
BABIII.KESIMPULAN.............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Menurut PPDGJ III Gangguan mental organik merupakan gangguan mental yang
(extracerebral)1,4
gangguan otak dimana tidak ada dasar organik yang dapat diterima secara umum
dalam DSM III-R sekarang disebut sebagai Delirium, Demensia, Gangguan Amnestik
Gangguan Kognitif lain, dan Gangguan Mental karena suatu kondisi medis umum yang
2. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan referat ini adalah untuk dapat lebih mengetahui dan memahami
tentang diagnosis dan penatalaksanaan gangguan mental organik. Selain itu juga
TINJAUAN PUSTAKA
penyakit atau gangguan sistemik atau otak. Gangguan mental ini timbul sebagai efek
sekunder dari penyakit fisik yang diderita oleh seseorang. Misalnya gangguan
metabolik, gangguan vaskuler ataupun trauma kepala. Gangguan mental ini biasanya
dapat membaik seiring penyakit fisiknya disembuhkan, namun tidak jarang juga
menjadi menetap. Gangguan memori pada dementia, alzheimer juga termasuk dalam
2. ETIOLOGI
Penyebab umum munculnya gangguan mental organik yaitu oleh kerusakan sel atau
trauma pada otak, bisa juga disebabkan oleh penyakit atau ketidakseimbangan nutrisi.
penyakit atau gangguan fungsi kognitif yang biasanya bersifat kronis dan progresif
dimana terdapat gangguan fungsi luhur kortikal yang multipel, termasuk didalamnya
daya ingat, daya pikir, orientasi dan daya tangkap, berhitung, kemampuan
belajar.berbahasa dan daya nilai. Pasien dengan demensia meilili suatu gangguan
Gejala-gejala inti dari gangguan mental organik meliputi penurunan daya ingat,
gangguan kesadaran, biasanya terlihat bersamaan dengan gangguan fungsi kognitif secara
global. Kelainan mood, persepsi, dan perilaku adalah gejala psikiatrik yang umum.
neurologis yang umum. Biasanya, delirium mempunyai onset yang mendadak (bebrapa
jam atau hari), perjalanan yang singkat dan berfluktuasi, dan perbaikan yang cepat jika
mempunyai banyak sebab, semuanya menyebabkan pola gejala yang sama yang
berhubungan dengan tingkat kesadaran pasien dan gangguan kognitif. Sebagian besar
penyebab delirium terletak di luar system saraf pusat- sebagian contoh, gagal ginjal atau
hati.1,6
4. PENATALAKSNAA
Tatalaksana psikotik akibat kondisi medis umum utama adalah mengobati kondisi
dan psikoterapi yang tepat. Samping yang minimal namun memiliki manfaat yang luas.
antispikotik generasi kedua berupa risperidone. Obat ini memiliki afinitas tinggi terhadap
reseptor serotonin (5HT2) dan aktivitas menengah terhadap reseptor dopamin (D2), α1
risperidone bekerja dengan cara dapat memblokade dopamine pada reseptor paska sinaps
di sistem limbik (D2) dan 5HT2a di sistem ekstrapiramidal juga sedikit memengaruhi
jaras Nigrostiatal.6 Sehingga obat ini selain efektif untuk gejala positif dan negatif.
Sasaran psikoterapi antara lain perbaikan strategi koping dalam menghadapi distres
sosial dan pekerjaan. Edukasi untuk mengenal tanda dan gejala gejala dini serta patuh
dalam pengobatan. Psikotik dapat mengubah pikiran, perasaan dan perilaku individu
yang mengalami gangguan tersebut sehingga dapat merugikan individu itu sendiri dan
lingkungannya.1
Pengobatan pada individu dengan gangguan psikotik, bukan hanya mengupayakan
individu tersebut terbebas dari tanda dan gejala gangguan psikotik tersebut, namun juga
gangguan psikotik harus dilakukan sedini mungkin untuk mencegah perburukan dan
memperbaiki prognosis.1
BAB III
KESIMPULAN
otak organik didefinisikan sebagai gangguan dimana terdapat suatu patologi yang
dan infeksi). Gangguan mental organik diantaranya adalah delirium, demensia, dan
gangguan amnestic serta gangguan kognitif lainnya dan gangguan mental karena
Utama terdapat gangguan fungsi kognitif misalnya, daya ingat (memory), daya pikir
di bidang persepsi (halusinasi), isi pikiran (waham/delusi) dan suasana perasaan dan
etiolognnya (diduga) jelas Sindrom Otak Organik dikatakan akut atau menahun
berdasarkan dapat atau tidak dapat kembalinya (reversibilitas) gangguan jaringan otak
atau Sindrom Otak Organik itu dan akan berdasarkan penyebabnya, permulaan gejala
atau lamanya penyakit yang menyebabkannya. Gejala utama Sindrom Otak Organik
akut ialah kesadaran yang menurun (delirium) dan sesudahnya terdapat amnesia, pada
Sindrom Otak Organik menahun (kronik) ialah demensia.1
dengan gangguan mental organik ini, sebab underlying diseases yang dibahas di sini
neuropsikiatrik. 5,6
DAFTAR PUSTAKA
2017.
3. Hidajati, sri fuad. Gangguan Mental Organik, SMF Psikiatri FKUB, Malang, 2013.
4. Maslim, rusdi. Buku Saku Diagnosa Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas halaman
5. Nuh Jaya Maramis. W.F. PPDGJ III Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Cetakan ke
Jakarta,2007.