Anda di halaman 1dari 4

Resume Kuliah Tamu

Nama : Dinna Maretha Dwizura


NIM : 113231044
Kelas : A-2

Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang memengaruhi perasaan, cara


berpikir dan cara bertindak seseorang.
 Depressive Disorders :
1. Tidak ada gangguan depresi
2. Depresi Mayor
3. Distimia
4. Depresi Minor
 Symtomps
1. Sadness
2. No appetite
3. Isolation
4. No energy
5. Sleep problem
 Cara pencegahan :
1. Membuat suatu hal yang kreatif
2. Rutin berjalan kaki dalam beberapa waktu
3. Memakan makanan yang sehat
4. Mendengarkan musik
5. Selalu memikirkan hal-hal yang positif
6. Suka berolahraga
 Cara penanganan :
1. Tidur dengan baik
2. Liburan
3. Pergi ke ahlinya ( dokter dan psikolog)
4. Meminum vitamin secara rutin
5. Meminum obat anti depresan sesuai anjuran dokter
6. Melatih dan memperbanyak komunikasi dengan lingkungan sekitar

 Kriteria Diagnostik DSM


Mengalami > 5 gejala dibawah ini
1. Depressed mood dan Anhedonia (minimal merasakan 1 diantara 2 gejala ini)
2. Terjadi perubahan berat badan / nafsu makan
3. Mengalami insomnia / hypersomnia
4. Agitasi psikomotorik / retardasi
5. Sering merasa kelelahan atau kehilangan energi
6. Selalu merasa bersalah, tidak berharga
7. Konsentrasi berkurang
8. Berfikir untuk melakukan bunuh diri
 Kriteria Diagnostik ICD
1. Hampir setiap hari mengalami mood depresi atau kehilangan minat selama min. 2
minggu
2. Menunjukkan gejala lain seperti sulit berkonsentrasi, gangguan tidur, dll
3. Gejalanya bisaterjadi dalam intensitas sedang maupun parah
4. Mempengaruhi fungsi tubuh dalam individu

Skizofrenia berhubungan dengan sistem neurobiologis


Neurobiologis meliputi : 1. Epigenetic
2. Neuroimmune
3. Neurohormone
4. Neurophysiology
5. Neuroanatomy
6. Neurochemical
7. Genetic dan Polymorphism

Neurobiology of major depressive disorder : from micro to macro effect


1. Stress : adanya disregulasi dari sirkuit saraf, perubahan fungsional dan perubahan
struktural
2. Kerentanan Genetik : adanya disregulasi neuro endoktrin dan imun
3. Injury : adanya hubungan dari tingkat seluler dan subseluler yang berdampak
pada sinyal intraseluler, transkripsi gen, dan dukungan neurotropik
Gejala neuropsikiatri membawa dampak terhadap emosional, kognitif,
perilaku, dan fisik seseorang

 Area Otak Utama yang Terlibat dalam Regulasi Suasana Hati


(A) Ventromedial prefrontal cortex (VMPFC)
Memodulasi rasa sakit dan agresi, serta perilaku seksual dan makan
Mengatur respons otonom dan neuroendokrin
(B) Korteks prefrontal orbital lateral (LOPFC)
Aktivitas meningkat pada depresi, gangguan obsesif-kompulsif (OCD), gangguan
stres pasca trauma (PTSD), dan gangguan panik
Memperbaiki dan menghambat respons maladaptif, perseveratif, dan emosional
(C ) Korteks prefrontal dorsolateral (DLPFC)
Kontral kognitif, penyelesaian tugas kompleks, dan manipulasi informasi dalam
memori kerja Hipoaktivitas DLPFC pada depresi telah dikaitkan dengan manifestasi
neuropsikologis depresi

D) Amygdala: mengatur gairah kortikal dan respons neuroendokrin terhadap kejutan


dan rangsangan yang ambigu.
Peran dalam pembelajaran emosional dan memori Aktivasi amigdala berkorelasi
dengan
depresi Terlibat dalam kecenderungan untuk merenung
kenangan negatif
E) Hipocampus: mempunyai peran dalam pembelajaran dan memori episodik,
kontekstual
Kaya akan reseptor kortikosteroid.
Umpan balik regulasi ke sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal
Disfungsi hipokampus mungkin bertanggung jawab atas respons emosional
yang tidak tepat

 7 Prinsip Pengobatan :
1) Psikoterapi
2) Diagnosa
3) Obat Pilihan
4) Dosis
5) Efek samping
6) Durasi
7) Melakukan penghentian

PESAN :
1) Gangguan depresi dan skizofrenia merupakan gangguan yang dapat dialami siapa
saja dan terjadi akibat neuron di organ otak seseorang kurang seimbang pada
beberapa neurotransmiternya
2) Keduanya secara umum disebabkan karena multifaktorial antara lain: faktor
genetik-biologi, pola asuh, proses belajar, lingkungan teman dan sosial lainnya
Mekanisme biologi yang lebih detil dari kedua gangguan ini sangat kompleks
karena melibatkan berbagai neurotransmiter, neurohormone, neuroimün,
plastisitas saraf, aktivitas listrik di saraf, di dalam sel maupun di celah sinaps juga
di ganglia. Area otak yang utama terlibat di sistim limbik (hipokampus, amigdala)
dan di DLPFC juga bebeapa area lain di otak
3) Penanganan keduanya sebaiknya sedini mungkin pada professional, yang akan
membantu memberikan penanganan obat dan non-obat, perlu support group dan
dari lingkungan, yang penting juga adalah kemauan dalam diri, atau bisa awalnya
dibantu orang lain
4) Gangguan depresi dan skizofrenia dapat ditangani dan diobati

Sesi Tanya Jawab :


1. Bagaimana jika ada seseorang yang terlihat biasa saja namun sebenarrnya dia sedang
mengalami gejala-gejala depresi ?
jawab : Bisa jadi ada kerentanan dalam diri dia, dalam proses tersebut dia bisa pulih
dalam jangka waktu lebih lama tidak seperti yang reaktif bisa disembuhkan dalam
kurun waktu 6 bulan. Namun harus di evaluasi tetap dilihat kognitifnya dan
kemampuan untuk menyelesaikan masalahnya seperti apa. Apabila sudah sembuh
namun copingnya tidak bagus, maka sama saja dia kembali ke stressor yang sama.
Maka dari itu perlu adanya pengembangan-pengembangan kepribadian, motivasi,
problem solving, lifeskill pada diri mereka.
2. Bagaimana perbedaan proses biologis depresi dan skizofrenia?
Jawab : adanya perbedaan fungsi pada beberapa bagian otak yang menyebabkan
seseorang mengalami gejala depresi maupun skizofrenia. Depresi lebih bisa dilihat
karena terlihat kurang secara umum. Yang biasanya diobati menggunakan amfetamin
yang bisa membuat seseorang adiksi sehingga depresi ini biasa terlihat seperti
seseorang yang tidak sehat jiwa.
Jika skizofrenia, terlihat lebih kacau. Biasanya dipicu karena ada salah satu zat yang
tinggi dan ada yang terlalu rendah yaitu ketidakseimbangan antara serotonin dengan
dopamin. Adanya gejala psikotik, umumnya hal ini yang membuat mereka tidak bisa
dikenakan pasal ketika melakukan hal-hal yang tidak wajar.

Anda mungkin juga menyukai