Anda di halaman 1dari 9

LEARNING OBJECTIVE SKENARIO CROM

1. Pengertian CROM / Respon Kognitif & Mental Organik


- Kognitif : Kemampuan berfiskir dan memberikan rasional, termasuk proses
mengingat, menilai, orientasi, persepsi dan memperhatikan (stuart, 1987)
- Gangguan kognitif berkaitan dengan kemampuan pasien dalam berpikir yang
dipengaruhi oleh gangguan pada fungsi otak
- Gangguan mental organik adalah gangguan jiwa akibat dari disfungsi otak di
beberapa bagian otak disebabkan oleh penyebab. Disfungsi ini juga terjadi dapat
bersifat primer (terjadi di otak), maupun sekunder (diluar otak / sistemik).
- Menurut PPDGJ IV gangguan mental organik adalah gangguan mental yang
berkaitan dengan penyakit atau gangguan sistemik atau otak yang dapat di diagnosis
sendiri
- Gangguan Mental Organik adalah suatu kelompok gangguan jiwa yang disebabkan
oleh adanya gangguan yang terjadi pada organ lain diluar otak, tapi gangguan tersebut
mempengaruhi fungsi dari otak
- Repon kognitif yang ditimbulkan berbeda dan tergantung pada bagian yang
mengalami gangguan.
- Rentang respon kognitif secara umum
Adaptif Maladaptif

Memori Baik, Pelupa, Kadang Tidak mampu membuat


Orientasi penuh, bingung, Ragu, keputusan, Kerusakan
Perspektif akurat , Mispersepsi, memori, kerusakan
Perhatian terfokus, Pikiran kacau, penilaian, Disorientasi,
koheren, Berfikir terkadang pikiran mispersepsi, Perhatian tidak
logis tidak jernih terfokus, Sulit memberi
alasan yang logis

2. Jenis CROM
o Dimensia
 Suatu keadaan respon kognitif maladaptif yang ditandai dengan hilangnya
kemampuan intelektual/ kerusakan memori, penilaian, berpikir abstrak
 Gangguan mental pada orang lanjut usia yang berlangsung secraa progresif,
lambat, dan serius.
 suatu sindrom akibat penyakit / gangguan baik yang bersifat primer maupun
sekunder mempengaruhi otak yang bersifat kronik progresif dengan gejala
utama adanya gangguan fungsi kortikal luhur yang meliputi daya ingat, daya
pikkir, orientasi, pemahaman, berhitung, belajar, bahasa, dan daya nilai.
 Dimensia atau kepanikan adalah kemunduran fungsi intelek yang terjadi
sesudah otak berkembang secara normal-matang, kemampuan intelektual
biasanya memburuk secara bertahap dan sulit untuk diperbaiki. Penyebab
demensia biasanya proses degeneratif seperti yang lazim menimpa kaum
lansia, stroke, infeksi-infeksi tertentu seperti sipilis atau HIV, tumor otak,
cedera otak. Penanganan bagi penderita gangguan ini biasanya lebih diarahkan
pada usaha untuk menghentikan kerusakan otak yang lebih parah dan
menyeluruh serta usaha untuk menolong individu dan keluarga yang
menangani individu demensia untuk beradaptasi untuk beradaptasi dengan
gangguan tersebut.
o Delirium
 Suatu keadaan proses pikir yang terganggu, ditandai dengan: Gangguan
perhatian, memori, pikiran dan orientasi
 Delirium biasanya ditandai dengan disorganisasi fungsi-fungsi mental yang
tinggi seperti berfikir yang timbul dan berlangsung secara cepat, penyebabnya
adalah gangguan yang meluas pada metabolisme otak. Penanganan pertama
pada individu yang mengalami gangguan delirium adalah dengan mengecek
masalah medis yang selama ini dialami oleh individu dan hal-hal yang
mungkin menyebabkan munculnya gangguan tersebut.
o Gangguan Amnestik & Halusinasi
 suatu gangguan daya ingat jangka pendek / panjang dengan daya ingat segera
yang relative masih baik. Kemampuan belajar materi baru dirasakan
terganggu, terjadinya amnesia anterograde maupun retrograde serta adanya
disorientasi.
 Sindrom amnestik adalah kehilangan kemampuan mengingat kejadian yang
baru berlangsung beberapa menit yang silam. Halusionis adalah gangguan
berupa halusinasi yang disebabkan oleh oleh gangguan tertentu pada otak.
Kasus ini banyak ditemukan di kalangan para pecandu alkohol
o Sindrom Delusi Organik dan Sindrom Afektif Organik
 Sindrom Delusi Organik adalah gangguan berupa delusi yang kaitannya
dengan gangguan pada otak. Penyebabnya bisa karena infeksi, keracunan
obat-obatan tertentu, cedera, atau tumor otak.
 Sindrom afektif organik adalah gangguan berupa keadaan mania atau depresi
sehubungan dengan gangguan pada otak. Penyebabnya bisa cedera otak, tumor
otak, tumor pada kelenjar hormon.
No Nama Gangguan Karakteristik Utama
.
1. Demensia Gag. fungsi intelektual
2. Delirium Gag. konsentrasi dan kesadaran
3. Sindrom Amnesic Gag. Memori
4. Sindrom delusi organic Muncul khayalan-khayalan
5. Halusinasi organic Munculnya halusinasi
6. S. Mental Organic Gag. pd fungsi emosi
7. Intoksikasi Gag. intelektual & fungsi motorik
8. Withdrawals Gag. intelektual & fungsi motorik

No. Delirium Demensia


1. Onset Biasanya tiba-tiba Biasanya perlahan
2. Lama Singkat / < 1 bln a. Lama dan progresif
b. Paling banyak usia >65 th
3. Stressor a. Racun a. Hipertensi
b. Infeksi b. Hipotensi
c. Trauma c. Anemia
d. Hipertermia d. Racun, deficit vit., tumor atropi
jar.otak
4. Perilaku a. Fluktuasi tingkat a. Hilang daya ingat
kesadaran b. Kerusakan penilaian
b. Disorientasi c. Perhatian menurun
c. Gelisah d. Perilaku social tdk sesuai
d. Agitasi e. Afek labil
e. Ilusi f. Gelisah
f. Halusinasi g. Agitasi
g. Pikiran tidak teratur
h. Gangguan penilaian dan
pengambilan keputusan
i. Afek labil

3. Proses terjadinya CROM (delirium)


Delirium merupakan salah satu bagian dari gangguan kognitif dan mental dengan periode
singkat & tiba tiba. Delirium dapat terjadi karena adanya stresor seperti racun, infeksi,
trauma, hipertermia. Dalam kasus delirium sendiri terjadi karena infeksi bakteri yang
akhirnya menyebabkan inflamasi. Lalu impuls di salurkan ke bagian otak kecil yang
akhirnya menimbulkan gejala perubahan suhu dan akhirnya terjadi demam. Saat terjadi
perubahan suhu & infeksi dapat mempengaruhi dari fungsi otak. Akhirnya membuat
pasien lebih emosi & tidak dapat berkonsentrasi dengan baik.

- Faktor Resiko
o Gangguan Cidera Otak
o Gangguan Sistemik yang mempengaruhi otak
o Zat / Obat yang dikonsumsi jangka panjang yang mempengaruhi otak
- Etiologi
o Primer : penyakit serebral
 Epilepsi
 Ensefalitik limbik
 Penyakit huntington
 Trauma kepala
 Tumor di otak / kepala
 Melformasi pemda otak
o Sekunder : penyakit sistemik yang pengaruhi otak
 Tumor di luar otak
 Lupus
 Penyakit endokrin (hipertiroid)
 Gangguan metabolik (hipoglikemia & hipoksia)
 Penyakit infeksi yang disertai demam
 Efek toksik obat non psikotropik (propanolol, levodopa, metildopa,
steroid, Antihipertensi)
 Elektrolit, garam dan mineral (misalnya K, Na atau Mg) yang tidak
normal efek dari pengobatan, dehidrasi atau penyakit tertentu
- Tanda & Gejala
o Gangguan sensorium (kesadaran) seperti gangguan kesadaran dan perhatian,
misalnya pada : Delirium
o Gangguan fungsi kognitif seperti daya ingat, daya pikir, daya belajar, misal
demensia
o Gangguan persepsi (halusinosis organik), gangguan isi pikiran (gang.waham
organik) atau gangguan suasana perasaan dan emosi
o Perubahan kepribadian atau perilaku

4. Penatalaksanaan CROM
- Medikametosa
o Simpomatis :
o Konsumsi obat pereda nyeri
o Konsumsi AB untuk menangani infeksi bakteri pada otak
o Pembedahan untuk memperbaiki kerusakan otak
o Berikan antipsikotik dengan efek samping esktra piramidal minimal
(rissperidone, quetiapine), bila diperlukan
NOTE : Hindari pemberian antikolinergik karena dapat menurunkan fungsi kognitif
- Non – Farmakologi
o Istirahat total untuk memulihkan cedera
o Terapi okupasi untuk membantu dalam mengembalikan keterampilan sehari-
hari
o Terapi fisik untuk memperbaiki koordinasi, keseimbangan, dan fleksibilitas
tubuh
o Psikoterapi : psikoterapi supportif dan psikoedukasi
o Singkirkan/jauhkan pasien dari paparan zat yang menyebabkan gangguan.
o Memberikan edukasi mengenai terapi yang akan dilakukan
o Hindarkan benda benda yang dapat membahayakan pasien
o Meningkatkan mekanisme koping untuk mengatasi keterbatasan sosial dan
pekerjaan dikarenakan kondisi medis.
o Libatkan keluarga dalam menenangkan pasien

5. Masalah Keperawatan & Askep (Delirium)


Diagnosa NOC NIC
Kerusakan Memori b.d Memori Latihan Memori
Gangguan Neurologis 3x24 jam - Mendiskusikan dengan pasien
DS - Dapat mengingat kejadian / keluarga masalah memori
- Klien tidak bisa akhir akhir ini yang terjadi - Menerapkan teknik memori
mengatakan dimana - Menjawab pertanyaan yang sesuai (Permainan
rumahnya mengenai dirinya memori, isyarat memori,
- Klien mengatakan - Mengingat kejadian yang teknik asosiasi)
sudah lampau - Berikan latihan orientasi,
bulan ketika diminta
seperti latihan informasi &
untuk mengatakan tanggal pribadi
tanggal - Rujuk terapi okupasi
- Dorong pasien untuk
DO berpartisipasi dalam pelatihan
- EEG terjadi penurunan memori kelompok
difusi - Monitor perubahan dalam
- Klien terlihat bingung memori dengan latihan
dan gelisah

Konfusi Akut b.d Delirium Kognisi Management Delirium


DS 3x24 jam - Monitor status neurologis
- Pasien menjawab - Pasien dapat berkonsentrasi, secara berkala
pertanyaan mengenaik mengambil keputusan dan - Ajak klien untuk melakukan
tanggal & bulan tidak mengendalikan dirinya aktifitas yang dapat
tepat - Klien dapat mengenali waktu, mengalihkan / mengurangi
DO tempat & orang kecemasannya
- Pasien terlihat gelisah - Klien dalam keadaan sadar & - Lakukan komunikasi dengan
- Pasien tampak tidak terganggu bahasa yang sederhana
menampar dirinya - Klien dapat merespon terhadap - Lakukan pendekatan & jangan
sendiri isyarat baik penglihatan / tinggalkan klien sendiri
- Pasien berbicara pendengaran
dengan tidak jelas
- Dx medis sementara :
Delirium Sekunder
Hipertermi b.d Peningkatan Termoregulasi Pengaturan Suhu
laju metabolisme 2x24 jam - Pantau suhu setiap 2 jam
DS - Denyut nadi klien menjadi - Lakukan kompres hangat di
- Keluarga klien normal 60-100 x / mnt lipatan lipatan tubuh
mengatakan klien - Tekanan darah dalam - Pantau warna & suhu kulit
hanya minum sedikit rentang normal 120/80 - Tingkatkan asupan cairan
- Keluarga klien mmHg - Pertahankan kelembapan kulit
- Suhu dalam rentang normal - Kolaborasi pemberian
mengatakan klien tidak
36,5 – 37,5 C antipiretik
buang air kecil - Kulit tidak terasa panas, - Pertahankan suhu tubuh klien
kering , dan kemerahan
DO - Tidak mengalami dehidrasi
- Suhu badan klien 40 °
C
- Denyut nadi 108 per
menit
- Kulitnya klien panas,
kering, dan memerah.

Gangguan Pola Tidur Tidur Peningkatan Tidur


2x24 jam - Monitor siklus tidur
- Jam tidur pasien teratur - Intruksikan pasien untuk
- Kualitas tidur pasien memantau pola tidur
membaik - Memfasilitasi klien untuk
- Pola tidur menjadi 6-8 jam meningkatkan tidur
sehari - Menggunakan teknik relaksasi
- EEG klien menjadi (aromaterapi
membaik
- Dapat memulai tidur dengan
baik
- Tidak terjaga saat tidur
6. IRK
- “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi
tenteram.” (QS. Ar Ra’du : 28)
- Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang
menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku, maka barangsiapa yang bertakwa dan
mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak
(pula) mereka bersedih hati (QS Al A’raf, ayat 35).
Hambatan Komunikasi Komunikasi Mendengar Aktif
Verbal b.d Gangguan 3x24 jam - Gunakan
emosi / inkoheren - Menggunakan pertanyaan /
Bahasa tertulis pernyataan yang
membaik mendorong klien
mengekspresikan
- Berkomunikasi
perasaan &
secara verbal pikirannya
membaik - Fokus saat
- Penggunaan bahasa berinteraksi
isyarat berkurang - Gunakan komunikasi
- Dapat menggunakan verbal & non verbal
bahasa non verbal saat berinteraksi
- Menerima pesan
dengan baik
- Mengarahkan pesan
pada penerima
dengan baik

Anda mungkin juga menyukai