2. Jenis CROM
o Dimensia
Suatu keadaan respon kognitif maladaptif yang ditandai dengan hilangnya
kemampuan intelektual/ kerusakan memori, penilaian, berpikir abstrak
Gangguan mental pada orang lanjut usia yang berlangsung secraa progresif,
lambat, dan serius.
suatu sindrom akibat penyakit / gangguan baik yang bersifat primer maupun
sekunder mempengaruhi otak yang bersifat kronik progresif dengan gejala
utama adanya gangguan fungsi kortikal luhur yang meliputi daya ingat, daya
pikkir, orientasi, pemahaman, berhitung, belajar, bahasa, dan daya nilai.
Dimensia atau kepanikan adalah kemunduran fungsi intelek yang terjadi
sesudah otak berkembang secara normal-matang, kemampuan intelektual
biasanya memburuk secara bertahap dan sulit untuk diperbaiki. Penyebab
demensia biasanya proses degeneratif seperti yang lazim menimpa kaum
lansia, stroke, infeksi-infeksi tertentu seperti sipilis atau HIV, tumor otak,
cedera otak. Penanganan bagi penderita gangguan ini biasanya lebih diarahkan
pada usaha untuk menghentikan kerusakan otak yang lebih parah dan
menyeluruh serta usaha untuk menolong individu dan keluarga yang
menangani individu demensia untuk beradaptasi untuk beradaptasi dengan
gangguan tersebut.
o Delirium
Suatu keadaan proses pikir yang terganggu, ditandai dengan: Gangguan
perhatian, memori, pikiran dan orientasi
Delirium biasanya ditandai dengan disorganisasi fungsi-fungsi mental yang
tinggi seperti berfikir yang timbul dan berlangsung secara cepat, penyebabnya
adalah gangguan yang meluas pada metabolisme otak. Penanganan pertama
pada individu yang mengalami gangguan delirium adalah dengan mengecek
masalah medis yang selama ini dialami oleh individu dan hal-hal yang
mungkin menyebabkan munculnya gangguan tersebut.
o Gangguan Amnestik & Halusinasi
suatu gangguan daya ingat jangka pendek / panjang dengan daya ingat segera
yang relative masih baik. Kemampuan belajar materi baru dirasakan
terganggu, terjadinya amnesia anterograde maupun retrograde serta adanya
disorientasi.
Sindrom amnestik adalah kehilangan kemampuan mengingat kejadian yang
baru berlangsung beberapa menit yang silam. Halusionis adalah gangguan
berupa halusinasi yang disebabkan oleh oleh gangguan tertentu pada otak.
Kasus ini banyak ditemukan di kalangan para pecandu alkohol
o Sindrom Delusi Organik dan Sindrom Afektif Organik
Sindrom Delusi Organik adalah gangguan berupa delusi yang kaitannya
dengan gangguan pada otak. Penyebabnya bisa karena infeksi, keracunan
obat-obatan tertentu, cedera, atau tumor otak.
Sindrom afektif organik adalah gangguan berupa keadaan mania atau depresi
sehubungan dengan gangguan pada otak. Penyebabnya bisa cedera otak, tumor
otak, tumor pada kelenjar hormon.
No Nama Gangguan Karakteristik Utama
.
1. Demensia Gag. fungsi intelektual
2. Delirium Gag. konsentrasi dan kesadaran
3. Sindrom Amnesic Gag. Memori
4. Sindrom delusi organic Muncul khayalan-khayalan
5. Halusinasi organic Munculnya halusinasi
6. S. Mental Organic Gag. pd fungsi emosi
7. Intoksikasi Gag. intelektual & fungsi motorik
8. Withdrawals Gag. intelektual & fungsi motorik
- Faktor Resiko
o Gangguan Cidera Otak
o Gangguan Sistemik yang mempengaruhi otak
o Zat / Obat yang dikonsumsi jangka panjang yang mempengaruhi otak
- Etiologi
o Primer : penyakit serebral
Epilepsi
Ensefalitik limbik
Penyakit huntington
Trauma kepala
Tumor di otak / kepala
Melformasi pemda otak
o Sekunder : penyakit sistemik yang pengaruhi otak
Tumor di luar otak
Lupus
Penyakit endokrin (hipertiroid)
Gangguan metabolik (hipoglikemia & hipoksia)
Penyakit infeksi yang disertai demam
Efek toksik obat non psikotropik (propanolol, levodopa, metildopa,
steroid, Antihipertensi)
Elektrolit, garam dan mineral (misalnya K, Na atau Mg) yang tidak
normal efek dari pengobatan, dehidrasi atau penyakit tertentu
- Tanda & Gejala
o Gangguan sensorium (kesadaran) seperti gangguan kesadaran dan perhatian,
misalnya pada : Delirium
o Gangguan fungsi kognitif seperti daya ingat, daya pikir, daya belajar, misal
demensia
o Gangguan persepsi (halusinosis organik), gangguan isi pikiran (gang.waham
organik) atau gangguan suasana perasaan dan emosi
o Perubahan kepribadian atau perilaku
4. Penatalaksanaan CROM
- Medikametosa
o Simpomatis :
o Konsumsi obat pereda nyeri
o Konsumsi AB untuk menangani infeksi bakteri pada otak
o Pembedahan untuk memperbaiki kerusakan otak
o Berikan antipsikotik dengan efek samping esktra piramidal minimal
(rissperidone, quetiapine), bila diperlukan
NOTE : Hindari pemberian antikolinergik karena dapat menurunkan fungsi kognitif
- Non – Farmakologi
o Istirahat total untuk memulihkan cedera
o Terapi okupasi untuk membantu dalam mengembalikan keterampilan sehari-
hari
o Terapi fisik untuk memperbaiki koordinasi, keseimbangan, dan fleksibilitas
tubuh
o Psikoterapi : psikoterapi supportif dan psikoedukasi
o Singkirkan/jauhkan pasien dari paparan zat yang menyebabkan gangguan.
o Memberikan edukasi mengenai terapi yang akan dilakukan
o Hindarkan benda benda yang dapat membahayakan pasien
o Meningkatkan mekanisme koping untuk mengatasi keterbatasan sosial dan
pekerjaan dikarenakan kondisi medis.
o Libatkan keluarga dalam menenangkan pasien