Anda di halaman 1dari 24

Gangguan Mental Organik ( GMO )

pada LANSIA

07/12/2022
Gangguan Mental Organik ( GMO )
• Gangguan Mental Organik : Berkaitan dengan fungsi jar. otak. Dapat
disebabkan oleh peny. badaniah yg mengenai otak (GMO ) atau yg diluar
otak /sistemik (Gangguan Mental Simptomatis)
• Onset  pd semua usia, bersifat reversibel / irreversibel dan progresif.
• Manifestasi psikopatologi terdpt 2 gambaran utama :
1. Sindrome dengan gangguan kognitif yg menonjol spt ggg daya ingat;
daya pikir; daya belajar atau ggg sensorium spt ggg
kesadaran/perhatian.
2. Sindrom dgn manifestasi di bidang daya persepsi; isi pikiran; perasa
an dan emosi atau pola umum dr kepribadian dan perilaku yg menonjol
 jadi disfungsi kognitif dan sensorinya minimal.
• Istilah GMO akhir2 ini tidak digunakan lagi, karena hampir pada semua
gangguan psikiatrik terbukti ada komponen organik/biologik.

07/12/2022 2
Klasifikasi (ICD X /PPDGJ III)
1. Demensia dengan berbagai tipenya
2. Delirium
3. Sindroma Amnestik Organik
4. Gangguan Mental lainnya akibat kerusakan dan disfungsi
otak dan penyakit fisik
5. Gangguan Kepribadian dan perilaku akibat penyakit,
kerusakan dan disfungsi otak
6. Gangguan Mental Organik atau Simptomatik yang tidak
tergolongkan

07/12/2022 3
DEMENSIA ( F00 )

07/12/2022 4
07/12/2022 5
I. Dementia ( F00 )
Suatu sindrom akibat penyakit/gangguan otak yg biasanya
bersifat kronik progresif, dimana terdapat gangguan fungsi luhur
kortikal yg multipel, termasuk daya ingat, daya pikir, orientasi,
daya tangkap ( comprehension), berhitung, kemampuan belajar,
berbahasa, daya nilai ( judgment)

Disebabkan kerusakan jar. otak yg tidak dpt kembali lagi (


irreversible ) Atau hilangnya kemampuan fungsi intelektual yg
dmk beratnya hingga menghalangi fungsi sosial / pekerjaan.

Epidemiologi : prevalensi :
Usia > 65 < 85 tahun 5 %
Usia > 85 tahun 20 % - 40 %

07/12/2022 6
BPSD
Behaviour and Psychological Symptoms of Dementia (BPSD) :
– Keluhan2 dan gejala2 yg diakibatkan oleh terganggunya
persepsi, isi pikiran, suasana perasaan/mood atau perilaku yg
sering terdapat pada penderita Demensia.
• Gangguan Perilaku tersebut berupa : agresivitas, gelisah,
agitasi, ber-teriak2, berjalan/keluyuran tanpa tujuan,
perilaku yg tak senonoh, melanggar nilai budaya
setempat, perilaku seksual yg menyimpang.
• Gangguan psikologis berupa kecemasan, depresi,
halusinasi dan waham

07/12/2022 7
Patofisiologi :
Proses penuaan/Degenerasi primer : Demensia pada Penyakit
Alzheimer, Pick dan Huntington
Ggg pembuluh darah otak: Penyumbatan/Pecahnya pemb.
darah pasca Stroke pd Demensia Vaskular/Multi infark
Infeksi SSP : Lues ( Demensia Paralitika ), Meningitis Tbc dan
jamur, Encefalitis virus, HIV, Abses Otak, Penyakit Cruetzfeldt-
Jacob.
Gangguan Toksik, Metabolik, Endokrin. Contoh : Demen sia
akibat defisiensi Thiamine/Folat, Anemia Pernisiosa,
Hipothiroid, Hipoglikemia, intoksikasi Bromida.
Trauma kapitis : Hematoma subdural
Penyakit SSP lainnya : Tumor Otak, Korea Huntington,
Multipel Sklerosis, Penyumbatan (Normal Pressure
Hydrocephalus).

07/12/2022 8
Gejala Klinis :
1. Gangguan daya ingat : daya ingat jangka pendek jangka sedang
 jangka panjang, kesukaran belajar/mengingat hal2 baru
2. Gangguan daya nilai : berdampak pd perilaku tidak realistik, logis
dan proporsional.
3. Gangguan daya berpikir abstrak : semua peribahasa / perumpama
an diartikan secara konkrit
4. Gangguan daya pikir : bagian dr ggg fungsi luhur yg kompleks,
merup. gabungan daya nilai, daya abstrak dan daya ingat. Penderita
menjadi kehilangan inisiatif dan kreativitas
5. Gangguan penempatan dalam ruang ( visuospasial )
6. Gangguan wicara : diawali ggg berbahasa(naming,comprehension)
kemudian ggg artikulasi sp gejala afasia
7. Gangguan perilaku : BPSD
8. Gangguan suasana perasaan/mood : Depresi, cemas, emosi labil.

07/12/2022 9
Pemeriksaan dan Diagnosis
A. Gangguan Mood: dari st masalah awal ggg., tampak sbg apatis,
berikutnya timbul depresi dan cemas
B. Gangguan konsentrasi dan daya ingat :
1. Gangguan kewaspadaan
2. Mengulang nama 3 benda.sebanyak 3x, dlm 3’-5’ ulangi.
3. Tes digit.sebut 3 angka- Px mengulangi; kmd ucapkan dgn urutan
terbalik dan jumlah angka ditambah sesuai kemampuan.
C. Gangguan wicara
1. Menyebut nama ( naming )
2. komprehensif
D. Gangguan fungsi luhur : px diharapkan membuat st penyelesaian dan
perencanaan ke depan dari st masalah px.
E. Gangguan visuospatial: gambar objek 3 dimensi mis : balok, rumah, jam
dengan angka dan jarum jamnya, kmd diulangi

07/12/2022 10
Kriteria Dianosis menurut PPDGJ III
Demensia
Hilangnya kemampuan intelektual yang sedemikian berat
sehingga menghalangi fungsi sosial atau pekerjaan
Hendaya daya ingat
Hendaya kemampuan daya pikir abstrak
Hendaya daya nilai
Gangguan fungsi kortikal : Afasia; Apraksia; Agnosia dll
Perubahan Kepribadian atau aksentuasiciri kepribadian
pramorbid
Kesadaran Jernih/tidak berkabut
Terdapat faktor organik sebagai penyebab.

07/12/2022 11
Kriteria Dianosis Demensia (PDT bag.psikiatri RSUDr. Soetomo))

A. Harus dibuktikan secara nyata adanya penurunan daya ingat


yg mempengaruhi registerasi; retensi; dan recall yg konstan
minimal selama 6 bulan
B. Kesadaran normal ( clear consciousness )
C. Adanya gejala tambahan sbb :
1. Kemampuan mengendali emosi menurun
2. Kemampuan memusatkan dan mempertahankan
konsentrasi berkurang
3. Miskin alur gagasan dan penurunan daya pikir
4. Penurunan visuospasial yg dibuktikan penurunan
kecermatan ketepatan dan kecepatan dalam
bertindak/mengerjakan sesuatu
5. Gangguan orientasi
07/12/2022 12
C. Adanya gejala tambahan sbb : Lanjutan......
6. Penurunan fungsi kecerdasan lain spt berhitung,
kemampuan mencari perbedaan dan persamaan dan daya
abstrak
7. Gangguan dlm komunikasi ditandai dgn kelambanan
berbicara, sukar memahami pesan2 merosotnya kosa kata
bahkan miskin kata-kata

07/12/2022 13
Jenis-jenis Demensia :
• PPDGJ III membagi Demensia menjadi :
– Demensia pada penykit Alzheimer
• Onset Dini
• Onset Lambat
• Tipe Campuran
– Demensia Vaskular
• Onset Akut
• Multi infark
• Subkortikal
• Campuran Subkortikal dan Kortikal
– Demensia pada Penyakit Pick
– Demensia pada Penyakit Creutzfeldt-Jakob
– Demensia pada Penyakit Huntington
– Demensia pada Penyakit Parkinson
– Demensia pada Penyakit HIV
07/12/2022 14
Dementia Alzheimer
• Aloysius Alzheimer (1864-1915) seorang Psikiater dan
Neropatoloog Jerman, menemukann Penyakit ini pada tahun
1906.
• Timbul antara usia 50 – 60 tahun
• 50 % dari seluruh kasus Demensia
• Terdpt degenerasi korteks yg difus pada otak tu. regio frontal
dan temporal
• Pneumo-encefalogram didapati : Sisterna Ventrikel membesar;
Giri menge cil dan Sulkus2 melebar
• Slowly Progresif : terdapat disorientasi, ggg ingatan; emosi
labil, sering keliru dalam perhitungan dan pembicaraan; terjadi
afasia, bila sudah berat menjadi gelisah dan hiperaktif serta
tidak dapat dimengerti

07/12/2022 15
Dementia Alzheimer lanjutan .....
• Mikroskopis : terdapat :
– Senile Plaques ( jumlah korelasi dgn derajat beratnya
Dementia, terdiri dari Beta Amyloid, Astrosit, proses
neuron distrofidan mikroglia
– Neurofibrillary Tangles – elemen cytoskeletal termasuk
fosforilated tau-protein
– Neuronal loss di korteks dan hippocampus
– Synaptic loss
– Granulovascular degeneration dari neuron

07/12/2022 16
Dementia Vaskuler
• Disebut juga Dementia Multi infark
• Suatu Dementia subkortikal dengan gejala motorik yg lebih
menonjol, afek yang labil dan tanda2 pseudobulbar.
• Progresif yg bercirikan “Stepwise”
• Faktor resiko : hipertensi; semua faktor resiko dari penyakit
pembuluh darah koroner.
• Pengurangan peredaran darah ke otak timbul hipoksia shg
metabolisme sel2 otak terggg akhirnya timbul degenerasi dan
kematian sel.
• Mungkin terjadi perdarahan dan emboli dgn infark, tapi
tersering thrombosis ( 85% dari ggg pemb. Darah otak)

07/12/2022 17
Dementia Vaskuler lanjutan ......
• Timbul pada usia 50 – 65 tahun. Penderita mulai merasa lekas
lelah, sakit kepala, pusing2 dan tidak dapat berkonsentersi
lama. Lambat laun kemampuan fisik dan mental berkurang
secara progresif
• Sering terjadi emosi labil; agresif; suka bertengkar dan
paranoid, pada malam hari penderita sering gelisah spt
delirium, waham kejaran dan waham hipokondrik; daya nilai
berkurang shg sering terjd pelanggaran 2 seksual
• Bisa disertai gejala nerologis : hemiparese; afasia dsb. Pupil
miosi atau unisokor.

07/12/2022 18
Dementia pada penyakit yg diklasifikasikan di
bagian lain
– Demensia pada Penyakit Pick
– Demensia pada Penyakit Creutzfeldt-Jakob
– Demensia pada Penyakit Huntington
– Demensia pada Penyakit Parkinson
– Demensia pada Penyakit HIV
– Demensia akibat trauma kapitis ( Pugilistika )
– Demensia akibat penyebab multipel lainnya

07/12/2022 19
Diagnosis Banding
1. Gangguan Depresif
2. Delirium
3. Retardasi Mental ringan dan sedang
4. Gangguan Mental Organik lain

Test daya ingat dan berpikir :


Kemamp. mengingat nama 3 benda umum, setelah 3’ diulangi
Kemamp. menyebut nama hari dlm seminggu secara terbalik

Penatalaksanaan :
1. Demensia yang reversibel harus mendapat perhatian utama dalam
pengobatannya
2. Mengatasi komorbiditas medik
3. Pengobatan Simptomatik

07/12/2022 20
Penanganan / edukasi
1. Jelaskan kpd pasien/keluarga bahwa kemunduran daya ingat
terjadi lambat tapi progresif. Dpt menybbkan ggg perilaku
seperti agitasi, curiga, emosional.
2. Bila agitasi hebat, pertimbangkan utk MRS.
3. Jangan tempatkan Px di tempat asing bagi dirinya
4. Hati2 dlm penggunaan obat2 seperti Bz, karena dapat
memperberat kebingungan Px
5. Demensia yang reversibel harus mendapat perhatian utama
dalam pengobatannya
6. Mengatasi komorbiditas medik
7. Pengobatan Simptomatik/Medikasi

07/12/2022 21
Medikasi :
• Memperbaiki fungsi kognitif :
1. Choline Esterase Inhibitor :Donepezil 5 -10 mg/hari oral; Rivastigmine
2 X 1,5 mg /hari oral 2 minggu kmd disesuaikan
2. Piracetam 3 X 800 mg/hari oral 6 minggu kmd maintenance 3 X 400mg
/hari oral
• Memperlambat progresivitas : vitamin E : 400 – 600 mg/hari oral
• Mengatasi masalah perilaku :
– Bila Pasien Agitasi, Agresi dan tanda2 Ggg Psikosis lainnya, beri Antipsi
kotika dosis rendah :
• Haloperidol 2x 0,5 – 1 mg atau
• Risperidon 2 x 0,5 – 1 mg
• Olanzapine 5 mg/hari oral dosis tunggal
• Dan lain2
– Hati-hati dgn E.S. Antipsikotika : EPS (Extra Pyramidal Syndrome )
seperti Parkinsonisme, efek Antikholinergik.

07/12/2022 22
Medikasi : lanjutan..

– Anti cemas : Lorazepam 2 X 0,5 – 1 mg/hari oral, Alprazolam


2 X 0,25- 1 mg /hari oral; Clobazam 2 X 5 – 7,5 mg/hari oral
– Hindari pemakaian long acting Benzodiazepine
– Bila depresi : Amitriptyline 2 X 5 – 25 mg/hari oral; Sertraline
25 – 50 mg /hari oral dosis tunggal; Fluoxetine 5 – 80 mg/hari
oral dosis tunggal ( bila >20mg dalam dosis terbagi)

• Perlu dipikirkan penyakit2 yg umum terjadi pada usia lanjut dan


konsultasikan kepada spesialisnya :
– Hipertensi, DM, Lues, HIV/AIDS, Parkinson disease, Stroke,
Hipercholestrolisme dll

07/12/2022 23
Kepustakaan
1. Bag./SMF Ilmu Kedokteran Jiwa; 2004; Pedoman Penggolongan
Diagnosis dan Terapi; edisi III;RSUD Dr. Soetomo Surabaya
2. Dirjen Kesehatan Jiwa Depkes RI; 1993; PPDGJ III; Depkes RI
3. Maramis WF dan Maramis AA; Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa;
Ed 2; Airlangga University Press
4. Sadock BJ and Sadock VA, 2007 Kaplan & Sadock’s Synopsis of
Psychiatry; 10th ed; Lippincott Williams & Wilkins
5. Wang W.W.; Comprehensive Psychiatry Review; Cambridge
University Press, 2009

07/12/2022 24

Anda mungkin juga menyukai