Gangguan Kognitif
1. Pengertian
Kognitif adalah Kemampuan berpikir dan memberikan rasional, termasuk proses
mengingat, menilai, orientasi, persepsi dan memperhatikan. Gangguan kognitif
merupakan respon maladaptif yang ditandai oleh daya ingat terganggu, disonentasi,
inkoheren dan sukar bepikir logis. Gangguan kognitif erat kaitannya dengan fungsi otak,
karena kemampuan pasien untuk berpikir akan dipengaruhi oleh keadaan otak.
Fungsi Otak
a. Lobus Frontalis
Pada bagian lobus ini berfungsi untuk : Proses belajar : Abstraksi, Alasan
b. Lobus Temporal
1) Diskriminasi bunyi
2) Perilaku verbal
3) Berbicara
c. Lobus Parietal
1) Diskriminasi waktu
2) Fungsi somatic
3) Fungsi motorik
d. Lobus Oksipitalis
1) Diskriminasi visual
2) Diskriminasi beberapa aspek memori
e. Sisitim Limbik
1) Perhatian
2) Flight of idea
3) Memori
4) Daya ingat
Secara umum apabila terjadi gangguan pada otak, maka seseorang akan mengalami
gejala yang berbeda, sesuai dengan daerah yang terganggu yaitu :
Impilsif
Regresi
Amnesia
Dimensia
3. Gangguan pada lobus parietalis dan oksipitalis akan ditemukan gejala gejala
yang hampir sama, tapi secara umum akan terjadi disorientasi
4. Gangguan pada sistim limbik akan menimbulkan gejala yang bervariasi antara lain :
Memori
Disorientasi
2. Macam Gangguan Kognitif
Gangguan kognitif spesifik yang perlu mendapat perhatian adalah delirium dan demensia.
Tabel berikut menjelaskan karakteristik delirium dan demensia. Depresi pada lansia
seringkali salah didiagnosis sebagai demensia, tabel dibawah dapat digunakan sebagai
acuan.
dibangunkan
Orientasi Pasien disorientasi, Pasien mungkin tampak Pasien disorientasi,
terganggu menghitung
Isi pikir Inkoheren, bingung; Negatif; hipokondriasis, Tidak teratur, kaya isi
waham; stereotip pikiran tentang pikir, waham, paranoid
kematian; paranoid
Persepsi Salah penafsiran, Terganggu; pasien Tidak berubah
ilusi, halusinasi mungkin mengalami
halusinasi pendengaran;
penafsiran terhadap
orang lain dan kejadian
Penilaian Buruk Buruk Buruk; perilaku tidak
a. Faktor Predisposisi
Gangguan kognitif umumnya disebabkan oleh gangguan fungsi susunan saraf pusat
(SSP). SSP memerlukan nutrisi untuk berfungsi, setiap gangguan pengiriman nutrisi
mengakibatkan gangguan fungsi SSP. Faktor yang dapat menyebabkan adalah
penyakit infeksi sistematik, gangguan peredaran darah, keracunan zat. Banyak faktor
lain yang menurut beberapa ahli dapat menimbulkan gangguan kognitif, seperti
kekurangan vitamin, malnutrisi, gangguan jiwa fungsional.
b. Faktor Presipitasi
Setiap kejadian diotak dapat berakibat gangguan kognitif. Hipoksia dapat berupa
anemia Hipoksia, Hitoksik Hipoksia, Hipoksemia Hipoksia, atau Iskemik Hipoksia.
Semua Keadaan ini mengakibatkan distribusi nutrisi ke otak berkurang. Gangguan
metabolisme sering mengganggu fungsi mental, hipotiroidisme, hipoglikemia.
Racun, virus dan virus menyerang otak mengakibatkan gangguan fungsi otak,
misalnya sifilis. Perubahan struktur otak akibat trauma atau tumor juga mengubah
fungsi otak. Stimulus yang kurang atau berlebihan dapat mengganggu fungsi
kognitif. Misalnya ruang ICU dengan cahaya, bunyi yang konstan merangsang dapat
mencetuskan disorientasi, delusi dan halusinasi, namun belum ada penelitian yang
tepat (Prabowo, 2014).
Stressor spesifik yang berhubungan dengan gangguan kognitif sering kali tidak dapat
diidentifikasi, walaupun hal ini berubah secara cepat saat ilmu pengetahuan tentang saraf
meningkat, secara umum, ketika mengkaji respon kognitif maladaptif, penyebab
fifiologis disingkirkan terlebih dahulu, kemudian steressor psikososial dipertimbangkan.
Walaupun ada faktor fisiologis, stres psokososial dapat mengganggu proses fikir
individu. Oleh karena itu, penilaian stressor individu sangat penting.
Perilaku yang menunjukkan upaya seseorang yang mengalami demensia untuk mengatasi
kehilangan kemampuan kognitif dapat meliputi kecurigaan, permusuhan, bercanda,
depresi, seduktif, dan menarik diri. Mekanisme pertahanan ego yang mungkin teramati
pada pasien yang mengalami gangguan kognitif meliputi:
a. Regresi
b. Penyangkalan
Sumber : Prabowo, Eko. (2014). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Nuhamedika