Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KASUS

BRONKOPNEUMONIA PADA ANAK

Disusun oleh:
dr. Destia Ananda

Pembimbing:
dr. Agus Setiawan
Identitas Pasien
◦ Identitas Pasien
◦ Nama : An. L.
◦ Usia : 7 bulan
◦ Jenis kelamin : Perempuan
◦ Alamat : Nyalindung, Subang
◦ Suku : Sunda
◦ Agama : Islam
◦ Masuk RS : 29 Mei 2022
◦ Keluar RS : 4 Juni 2022
◦ Status : BPJS
◦ No. Rekam medis :  607306
Anamnesis
◦ Dilakukan alloanamnesis kepada ibu pasien pada tanggal 30 Mei 2022

◦ Keluhan Utama
◦ Sesak nafas
 
◦ Keluhan tambahan
◦ Demam, batuk, pilek.
Riwayat Penyakit Sekarang
◦ Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 1 minggu yang lalu. Sesak tidak menentu
waktunya, meningkat terutama pada malam hari. Semakin hari sesak pasien semakin memberat
sehingga mengganggu tidur malam pasien.

◦ Batuk (+), pilek (+) sejak 2 minggu, dahak (+) berwarna putih, darah (-). Demam sejak 2 mingu
yang lalu, mengingkat terutama pada sore – malam hari. keringat malam (-)

◦ Nafsu makan pasien menurun dibanding biasanya. Mual dan muntah (-).

◦ Diketahui Ayah pasien adalah perokok aktif 2- 3 batang per hari.


◦ Riwayat Penyakit Dahulu
◦ Pasien tidak pernah mengalami penyakit serupa sebelumnya.
◦ Asma (-)
◦ Bronkiolotis (-)

◦ Riwayat Penyakit Keluarga

◦ Tidak ada yang mengalami penyakit serupa di keluarga pasien.


◦ Riwayat Penyakit Keluarga
◦ Kakak pasien (2thn) juga pernah dirawat 2 minggu yang lalu di RSUD Subang dengan
keluhan yang sama (sesak) dan dirawat selama 3 hari

◦ Riwayat ANC dan Persalinan


◦ Hamil aterm (40 mingu) lahir secara sc a/i riwayat SC 2 tahun yang lalu di RSUD Subang
◦ Langsung menangis
◦ Berat badan lahir 3300 gram
◦ Panjang badan saat lahir 47 cm
◦ Lingkar kepala saat lahir ibu tidak ingat
◦ Lingkar dada saat lahir ibu tidak ingat
◦ Tidak ada kelainan bawaan
◦ Riwayat Pemeliharaan Prenatal
◦ Ibu pasien memeriksakan kehamilannya tiap bulan ke bidan
◦ Tidak pernah menderita penyakit selama kehamilan
◦ Penyakit Selama Kehamilan
◦ Ibu tidak pernah sakit selama masa kehamilan
◦ Obat – Obatan Yang Diminum
◦ Ibu mendapatkan vitamin dan zat besi setiap kali melakukan pemeriksaan kehamilan
◦ Riwayat Perkembangan dan Pertumbuhan Anak
◦ Pertumbuhan
◦ Berat badan lahir 3300 gram, panjang badan lahir 47 cm
◦ Berat badan sekarang 7,3 kg, panjang badan 65 cm
◦ Usia saat ini 7 bulan
◦ Perkembangan
◦ Pasien sudah dapat duduk tanpa pegangan, sudah dapat tengkurap dan terlentang sendiri.

◦ Riwayat makan dan minum


◦ Asi hingga 6 bulan, lalu ditambahkan makanan pendamping ASI seperti bubur bayi selama
usia 6 bulan hingga saat ini.
Riwayat imunisasi
• Imunisasi telah lengkap hingga umur saat ini. Imunisasi campak akan dilakukan pada saat
berusia 9 bulan.

Usia Vaksin yang didapatkan

0 Hepatitis B dan polio

1 Hepatitis B , BCG

2 Polio dan DPT

4 Polio dan DPT

6 Hepatitis B, polio, dan DPT

9 -
PEMERIKSAAN FISIK
(tanggal 29 Mei 2022)
◦ Keadaan umum : tampak lemas
◦ Kesadaran : Apatis, PCS 13
◦ Tanda vital :
◦ Nadi : 122x/menit, reguler, isi cukup
◦ Pernafasan : 62x/menit
◦ SpO2 : 82%
◦ Suhu: 37,6 C (aksila)
 
◦ Antropometri
◦ Berat badan : 7 Kg
◦ Tinggi badan : 65 cm
◦ BMI : 7/(0.65)2 : 16,67 kg/m2
◦ Lingkar kepala : 42 cm
◦ Lingkar dada : 44 cm
Interpretasi
◦ BB/U: 7/ 7,2 x 100% : 97,8% (normal weight)
◦ TB/U: 65/67 x 100% : 97,01% (normal height)
◦ LK/U: 42/44 x 100% : 95,45% (normocephal)
Pemeriksaan fisik
◦ Kepala : normocephale.
◦ Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, mata cekung -/-, pupil
bulat, isokor, diameter 3 mm, refleks cahaya +/+
◦ Telinga : bentuk normal, nyeri tekan tragus -/-, nyeri tarik aurikula -/-,
pembesaran KGB retroaurikula -/-, liang telinga , lapang dextra et sinistra,
serumen -/-, sekret -/-
◦ Hidung : bentuk normal, septum deviasi -, sekret -/- pch (+)
◦ Mulut : mukosa bibir merah muda, tidak kering.
Tonsil: T1-T1, hiperemis -/-, detritus -/-, mukosa
faring ,Hiperemis -, lidah bersih
◦ Leher : deviasi-, trakea letak di tengah, nyeri tekan -, pembesaran KGB (-)
retraksi (+) supraklavikular
Pemeriksaan fisik
◦ Cor
◦ Inspeksi : pulsasi ictus cordis tak tampak
◦ Palpasi : pulsasi ictus cordis teraba di ICS V, di 1 cm medial
◦ midclavicula line sinistra
◦ Perkusi : batas jantung dalam batas normal
◦ Auskultasi: bunyi jantung I dan II normal, murmur -, gallop -
◦ Pulmo
◦ Inspeksi : bentuk dada normal, saat inspirasi dan ekspirasi simetris, retraksi (+) Intercostal
◦ tidak ada sisi yang tertinggal, retraksi otot pernafasan +
◦ Palpasi : pengembangan dada simetris kanan dan kiri, krepitasi –
◦ nyeri tekan –
◦ Perkusi : sonor +/+
◦ Auskultasi : Suara dasar vesikuler +/+, ronkhi +/+ basah kasar seluruh lapang patu, wheezing -/-

◦ Abdomen
◦ Inspeksi : Perut buncit, retraksi epigastrium (+)
◦ Palpasi : Nyeri tekan (-) , hepar tidak teraba, spleen tidak teraba
◦ Perkusi : Timpani
◦ Auskultasi : Bising usus (+)

◦ Ekstremitas: akral hangat-/-, sianosis -/-, capillary refill time < 2 detik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium darah rutin (29 Mei 2022)

Hemoglobin 10.8 (L) g/dl 11.3 - 14.1


Eritrosit 4.32 Jt/ul 4.1 - 5.3
Hematokrit 32.3 (L) % 33 - 41
Trombosit 140 (L) 10^3/ul 150 - 400
Lekosit 23.000 10^3/ul 6.0 – 17.5
Limfosit 26.1 % 25 - 40
Monosit 5.3 % 2–8
MCH 24.6 (L) pg 27 – 31
MCHC 33.4 g/dL 33.0 – 37.0
MCV 74.0 (L) fL 79.0 – 99.0
Foto thoraks

◦ Cor : bentuk dan letak normal


Tak membesar
◦ Pulmo : corakan bronkovaskular normal

Tampak infiltrat di kedua lapang paru


◦ Kesan : Bronkopneumonia
◦ DIAGNOSIS
◦ Bronkopneumonia
◦ DD : Bronkiolitis, Asma
 
◦ PENATALAKSANAAN
◦ Farmakologi
- O2 NRM 8 LPM
- IVFD KAEN 3B 7 tpm makro
- Cefotaxime 3 x 250 mg IV
- Ampicillin 4 x 250 mg IV
- Paracetamol drops 3 x 0.7 cc PO
- Ambroxol syr 3 x 1/2 cth PO
- Nebu Ventolin ½ + Flexotide 1/2

ICU PENUH  rawat ruang anak dengan informed consent


◦ PROGNOSIS
◦ -ad vitam : dubia ad bonam
◦ -ad functionam : dubia ad bonam
◦ -ad sanationam : dubia ad bonam
Follow Up (30 Mei – 4 Juni 2022)

Senin, 30 Mei 2022

◦ S : sesak +, batuk +, demam +, muntah + 1x


◦ O :Keadaan umum: lemah
Kesadaran : apatis
Nadi : 130 x/mnt
RR : 65 x/mnt
SpO2 : 97%
Suhu : 36,5oC
◦ Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
◦ Cor : bunyi jantung I dan II normal, murmur -, gallop –
◦ Pulmo : Suara dasar vesikuler +/+, ronkhi +/+, wheezing -/- retraksi intercostal (+)
◦ Abdomen: Perut buncit, Nyeri tekan (-), Bising usus (+) retraksi epigastrium (+)
◦ Ekstremitas : akral hangat
Senin, 30 Mei 2022

◦ LAB
◦ Hb : 10,8
◦ Ht : 32.3
◦ Trombo: 140
◦ Leukosit: 23.000
 
◦ A: bronkopneumonia berat
◦ P:
- Daftar antri ICU
- O2 NRM 7 LPM
- Puasa Dekompresi
- IVFD KAEN 3B 7 tpm makro
- Cefotaxime 3 x 250 mg IV
- Ampicillin 4 x 250 mg IV
- Ranitidin 2x7mg IV
- Dexametason 3x2mg IV
- Paracetamol infus 2x80mg
- Obat oral stop
- Nebu ventolin ½ + flexotide ½
- Chest physiotherapy per 8 jam
Selasa, 31 Mei 2022

◦ S : sesak +, batuk +, demam +, muntah (-)


◦ O :Keadaan umum: lemah
Kesadaran : apatis
Nadi: 100 x/mnt
RR : 64 x/mnt
SpO2 : 97%
Suhu : 38.7oC
◦ Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
◦ Cor : bunyi jantung I dan II normal, murmur -, gallop –
◦ Pulmo : Suara dasar vesikuler +/+, ronkhi +/+, wheezing -/-, retraksi intercostal (+)
◦ Abdomen: Perut buncit, Nyeri tekan (-), Bising usus (+) retraksi epigastrium (+)
◦ Ekstremitas : akral hangat
◦ A: Bronkopneumonia
◦ P: Terapi :
- O2 NRM 5 LPM
- Puasa Dekompresi
- IVFD KAEN 3B 7 tpm makro
- Cefotaxime 3 x 250 mg IV
- Ampicillin 4 x 250 mg IV
- Ranitidin 2x7mg IV
- Dexametason 3x2mg IV
- Paracetamol infus 2x80mg
- Nebu ventolin ½ + flexotide ½
- Chest physiotherapy per 8 jam
Rabu, 1 Juni 2022
◦ S : sesak +, batuk +, demam +
◦ O :Keadaan umum: lemah
Kesadaran : apatis
Nadi: 100 x/mnt
RR : 76 x/mnt
SpO2 : 97%
Suhu : 38.7oC
◦ Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
◦ Cor : bunyi jantung I dan II normal, murmur -, gallop –
◦ Pulmo : Suara dasar vesikuler +/+, ronkhi +/+, wheezing -/- retraksi intercostal (+)
◦ Abdomen: Perut buncit, Nyeri tekan (-), Bising usus (+) retraksi epigastrium (+)
◦ Ekstremitas : akral hangat
◦ A: Bronkopneumonia
◦ P: Terapi :
- O2 NRM 5 LPM
- Puasa Dekompresi
- IVFD KAEN 3B 7 tpm makro
- Cefotaxime 3 x 250 mg IV
- Ampicillin 4 x 250 mg IV
- Ranitidin 2x7mg IV
- Dexametason 3x2mg IV
- Paracetamol infus 2x80mg
- Nebu ventolin ½ + flexotide ½
- Chest physiotherapy per 8 jam
Kamis, 2 Juni 2022

Di pindahkan ke ICU
◦ S : sesak, batuk, demam.
◦ O :Keadaan umum: lemah
Kesadaran : apatis
Nadi: 200 x/mnt
RR : 83 x/mnt
SpO2 : 89%
Suhu : 38.7oC
◦ Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
◦ Cor : bunyi jantung I dan II normal, murmur -, gallop –
◦ Pulmo : Suara dasar vesikuler +/+, ronkhi +/+, wheezing +/+, retraksi intercostal (+)
◦ Abdomen: Perut buncit, Nyeri tekan (-), Bising usus (+) retraksi epigastrium (+)
◦ Ekstremitas : akral hangat
◦ A: Bronkopneumonia
◦ P: Terapi :
- O2 NRM 8 LPM
- Puasa Dekompresi
- IVFD KAEN 3B 7 tpm makro
- Cefotaxime 3 x 250 mg IV
- Ampicillin 4 x 250 mg IV
- Ranitidin 2x7mg IV
- Dexametason 3x2mg IV
- Paracetamol infus 2x80mg
- Nebu ventolin ½ + flexotide ½
- Chest physiotherapy per 8 jam
Jumat, 3 Juni 2022
◦ S : sesak + , batuk +, demam +
◦ O :Keadaan umum: lemah
Kesadaran : apatis
Nadi: 169 x/mnt
RR : 52 x/mnt
SpO2 : 81%
Suhu : 38.7oC
◦ Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
◦ Cor : bunyi jantung I dan II normal, murmur -, gallop –
◦ Pulmo : Suara dasar vesikuler +/+, ronkhi +/+, wheezing +/+, retraksi intercostal(+)
◦ Abdomen: Perut buncit, Nyeri tekan (-), Bising usus (+) retraksi epigastrium(+)
◦ Ekstremitas : akral hangat
◦ A: Bronkopneumonia
◦ P: Terapi :
- O2 NRM 5 LPM
- Puasa Dekompresi
- IVFD KAEN 3B 7 tpm makro
- Meropenem 2 x 75 mg
- Amikasin 2 x40 mg
- Ranitidin 2x7mg IV
- Dexametason 3x2mg IV
- Paracetamol infus 2x80mg
- Nebu ventolin ½ + flexotide ½
- Chest physiotherapy per 8 jam
Sabtu, 4 Juni 2022
◦ S : sesak + , batuk +, demam +
◦ O :Keadaan umum: lemah
Kesadaran : cm
Nadi: 100 x/mnt
RR : 64 x/mnt
SpO2 : 97%
Suhu : 38.7oC
◦ Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
◦ Cor : bunyi jantung I dan II normal, murmur -, gallop –
◦ Pulmo : Suara dasar vesikuler +/+, ronkhi +/+, wheezing +/+
◦ Abdomen: Perut buncit, Nyeri tekan (-), Bising usus (+) retraksi epigastrium(+) minimal
◦ Ekstremitas : akral hangat
◦ A: Bronkopneumonia
◦ P: Terapi :
- O2 3 LPM NK
- Puasa Dekompresi
- IVFD KAEN 3B 7 tpm makro
- Meropenem 2 x 75 mg
- Amikasin 2 x40 mg
- Ranitidin 2x7mg IV
- Dexametason 3x2mg IV
- Paracetamol infus 2x80mg
- Nebu ventolin ½ + flexotide ½
- Chest physiotherapy per 8 jam
PEMBAHASAN
BRONKOPNEUMONIA
Definisi

Pneumonia adalah infeksi akut parenkim paru yang meliputi


alveolus dan jaringan interstitial.

Bronkopneumonia adalah peradangan akut dari parenkim paru


pada bagian distal bronkiolus terminalis.

Normalnya, alveolus terisi udara, pada bronkopneumonia


alveoli terisi pus dan cairan.
Epidemiologi
Pneumonia merupakan penyakit yang menjadi masalah di berbagai Negara
terutama di Negara berkembang termasuk Indonesia. Insidens pneumonia
pada anak <5 tahun di Negara maju adalah 2-4 kasus/100 anak/ tahun,
sedangkan di Negara berkemban 10-20 kasus/ 100 anak/ tahun. Pneumonia
menyebabkan lebih dari 5 juta kematian per tahun pada anak balita di Negara
berkembang.
+ 2 juta anak balita meninggal /thn akibat pneumonia
2001: 27,6% kematian bayi dan 22,8% kematian balita di Indonesia
disebabkan oleh penyakit sist. Respiratori terutama pneumonia
Etiologi Menurut umur

>2-12 bulan
Usia sekolah dan
• Streptokokus grup remaja
B • Streptococcus
• E.Coli dan kuman pneumonia
• Streptococcus
gram negatif lain • H. Influenzae
aureus
• Listeria • Streptococcus
• Streptococcus • S. Pneumonia
monocytogenes grup A
grup Atidak • Streptococcus
• Chlamydia sering tp fatal • S. Aureus
• Chlamidia grup A
trachomatis
pneumonia • Mycoplasma
(banyak pd usia 5- pneumoni
14 th dsbt
Neonatus – pneumonia
2 bulan atipikal)

1-5 tahun
Faktor Risiko
 Defek anatomi bawaan  Berat badan lahir rendah
 Defisit Imunologi  Tidak mendapat air susu ibu
(ASI)
 Polusi
 Imunisasi tidak lengkap
 GER ( gastroesophageal
 Adanya saudara serumah yang
reflux)
menderita batuk
 Aspirasi  Kamar tidur yang terlalu padat
 Gizi buruk penghuninya.
Patogenesis

Krn
Mikroorganisme Mikroorganisme
ketidakseimbangan
Penyebab sampai ke alveoli
pertahanan tubuh

Stad. hiperemis

Radang pada alveoli


Stad. Hepatisasi merah

Hepatisasi Kelabu

Hepatisasi resolusi
Manifestasi Klinis

Gejala Gangguan
Gejala Infeksi umum
Respiratori

Demam Batuk

Sesak Napas
Sakit Kepala
Retraksi dada
Gelisah
Takipnea
Malaise
Napas Cuping Hidung
Penurunan Nafsu Makan
Merintih

Keluhan GI (mual,muntah/diare) Sianosis


Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi: retraksi otot epigastrik, interkostal,
suprasternal dan pernapasan cuping hidung,
• Palpasi: vokal fremitus simetris atau berkurang
• Auskultasi: slam, ronki
Pemeriksaan Radiologi
• Infiltrat interstitial: peningkatan corakan
bronkovaskuler, peribronchial cuffing dan hiperaerasi
• Infiltrat alveolar: konsolidasi paru dgn air
bronchogram
• Bronkopneumoni: gambaran difus merata pada kedua
paru
Darah perifer • P. virus: leukosit normal/ sdkt meningkat. P. bakteri: leukositosis
antara 15 rb-40 rb/mm3, predominan PMN. Infeksi C. pneumoni:
lengkap eosinofilia. Kdg2 anemia rgn, LED meningkat.

• Untuk membedakan faktor infeksi dan non infeksi, infeksi virus


C-Reaktif Protein dan bakteri, atau infeksi bakteri superfisialis dan profunda

• Hipoksemia dan hiperkarbia, p stad lanjut bs terjadi asidosis


respiratorik
Analisa Gas Darah • Hipoksemia dan hiperkarbia, p stad lanjut bs terjadi asidosis
respiratorik

• Tidak rutin dilakukan kecuali pd pneumonia berat yg dirawat


Mikrobiologis di RS. Spesimen berasal dr: usap tenggorok, nasofaring,
bilasan bronkus, darah, pungsi pleura, atau aspirasi paru
Kriteria Diagnosis
Sesak nafas disertai
pernafasan cuping hidung
Diagnosis ditegakkan bila ditemukan dan tarikan dinding dada
3 dari 5 gejala berikut:
Panas badan

Ronki basah sedang


nyaring

Foto thorax menunjukkan


gambaran infiltrat difus

Leukositosis (pd infeksi virus tidak melebihi


20.000/mm3 dgn limfosit predominan, dan
bakteri 15.000-14000/mm3 neutrofil
predominan).
Tatalaksana

Pada pneumonia berat atau asupan per oral


kurang, diberikan cairan intravena dan
dilakukan balans cairan ketat

Antipiretik dan analgetik dapat diberikan untuk


menjaga kenyamanan pasien dan mengontrol
batuk

Nebulisasi dengan b2 agonis dan/ atau NaCl


dapat diberikan untuk memperbaiki
mucocilliary clearance

Pasien yang medapatkan terapi oksigen harus


diobservasi setidaknya setiap 4 jam sekali,
termasuk pemeriksaan saturasi oksigen.
Rekomendasi UKK Respirologi

Antibiotik untuk
Neonatus – 2 bulan :
community acquired
Ampisilin + gentamisin
pneumonia :

> 2 bulan :
• Lini pertama Ampisilin bila Bila klinis perbaikan
dalam 3 hari tidak ada antibiotic intravena
perbaikan dapat ditambahkan dapat diganti preparat
kloramfenikol
• Lini kedua seftriakson oral dengan antibiotic
golongan yang sama
dengan antibiotic
intravena sebelumnya.
Kriteria Pulang

Gejala dan tanda pneumonia menghilang

Asupan per oral adekuat

Pemberian antibiotic dapat diteruskan dirumah ( per oral)

Keluarga mengerti dan setuju untuk pemberian terapi dan rencana kontrol

Kondisi rumah memungkinkan untuk perawatn lanjutan di rumah


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai