LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
•Nama : PSM
•Bangsa : Indonesia
• Saat dilakukan pemeriksaan (26 Maret 2022) pasien tampak aktif dan sesekali rewel. Menurut Ibu pasien, saat ini
keluhan batuk, demam, sesak napas dan pilek sudah membaik. Nafsu makan dan minum pasien baik. BAB dan BAK
dikatakan lancar dan tidak ada keluhan. Secara umum kondisi klinis pasien sudah menunjukkan perbaikan.
Riwayat Penyakit Terdahulu
• Pasien dikatakan memiliki riwayat di rumah sakit pada usia 8 bulan karena infeksi paru-paru. Pasien juga
memiliki keluhan yang serupa dan biasanya berobat rawat jalan di Puskesmas dan mendapatkan terapi berupa
Salbutamol per oral.
Riwayat Persalinan
Ibu pasien mengatakan bahwa selama kehamilan tidak ada mengonsumsi obat-obatan tertentu, dan hanya
mengonsumsi asam folat, zat besi, dan vitamin. Ibu pasien selama kehamilan rutin melakukan pemeriksaan ke
puskesmas. Selama kehamilan dikatakan tidak ada keluhan maupun kelainan. Pasien dilahirkan melalui
persalinan secara normal dan dibantu oleh Bidan. Pasien lahir dengan normal pada usia kehamilan cukup bulan
(38 minggu). Ketika lahir pasien segera menangis dan tidak ada tanda-tanda kelainan. Berat badan lahir pasien
yaitu 2.400 gram. Ibu pasien mengatakan tidak ingat panjang badan dan lingkar kepala pasien saat lahir.
Riwayat Imunisasi
•- Hepatitis B : 4 kali
•- Polio : 4 kali
•- BCG : 1 kali
•- DPT : 3 kali
•- Campak : belum
Riwayat Nutrisi
● ASI : Eksklusif 6 bulan, durasi hingga saat ini
● Susu formula : Tidak diberi susu formula
● Bubur saring : Sejak usia 7 bulan, frekuensi 3-4 kali/hari
● Nasi tim : Sejak usia 10 bulan, frekuensi 3-4 kali/hari
● Merangkak : 10 bulan
● Berdiri : belum
● Berjalan : belum
● Berbicara : belum
● Kesan : Tidak ada keterlambatan
Riwayat Alergi
Tidak ada
Riwayat Operasi
• Tidak ada riwayat operasi pada pasien.
Riwayat Transfusi
• Tidak ada riwayat transfusi pada pasien.
Pemeriksaan Fisik
Status Present (26/3/ 2022) Status Present (21/3/2022)
● Keadaan Umum : Tampak Sakit Ringan ● Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
1) Telinga : Sekret (-/-), deformitas (-/-) retraksi (+) Palpasi: Gerakan dindinng dada
normal simetris Auskultasi : Vesikuler (+/+),
2) Hidung : Sekret (-/-), napas cuping
wheezing (+/+), ronkhi (-/-)
hidung(-/-), sianosis(-), deformitas(-) ● Abdomen
3) Tenggorok : Faring hiperemis (-), T1/T1 Inspeksi : Distensi (-), asites (-)
4) Lidah : Sianosis (-), atrofi papil lidah (-) Palpasi : Undulasi (-), nyeri tekan (-), hepar dan lien
5) Bibir : Sianosis (-), mukosa bibir pucat (-) tidak teraba, massa (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
● Ekstrimitas : Akral hangat ++/++, edema -/-, CRT < 2 detik
● Kulit : Pucat (-), petekie (-), purpura (-), sianosis (-), ikterus(-)
Pemeriksaan Khusus (26/3/2022)
● Berat badan : 7.4 kg (26 Maret 2022)
● Tinggi badan : 70 cm
● LiLA : 13 cm
● LiLA standar : 14.6 cm
● Status Gizi : 90% (Gizi baik)
Diagnosis Banding
Bronkiolitis Akut Derajat Sedang
Asma
Pnemonia
BAB IV
PEMBAHASAN
Bronkiolitis diartikan sebagai penyakit
obstruktif akibat inflamasi akut pada
saluran nafas kecil (bronkioli) yang sering
terjadi pada anak di bawah 2 tahun dengan
insiden tertinggi umur 2-8 bulan.
Pada kasus terjadi pada anak yang
berusia 11 bulan. Pada penderita ini data-
data yang mendukung diagnosis
bronkiolitis adalah riwayat batuk pilek
sebelumnya, panas subfebril, sesak,
tetapi tidak tampak sianosis dan tidak
ada riwayat mengi sebelumnya.
Pemeriksaan fisik didapatkan dispneu
dengan frekuensi pernafasan 32x /menit,
suhu 36.8 oC. Pada auskultasi paru terdapat
wheezing pada kedua lapang paru.
Diagnosis banding yang paling
lazim dari bronkiolitis adalah asma
bronkiale dan bronkopneumoni
Diagnosis banding asma bronkiale
dapat disingkirkan atas dasar bahwa
pada penderita ini tidak dijumpai
keadaan yang mendukung asma berupa :
serangan/episode sesak yang berulang-
ulang, mulainya mendadak tanpa infeksi
yang mendahului, ekspirasi yang sangat
memanjang. Asma juga jarang terjadi
pada umur kurang dari satu tahun dan
memberikan respon yang baik terhadap
suntikan adrenalin atau albuterol aerosol
Diagnosis banding lainnya
yaitu pneumonia. Pada
pneumonia demam cenderung
tinggi, dari auskultasi paru
didapatkan rhonki basah halus
nyaring, jarang atau tidak
dijumpai wheezing maupun
ekspirasi memanjang. Derajat
sesaknya juga sesuai dengan
temuan klinis (banyaknya
infiltrat paru).