CVA
HRT HRT
CVA CVA DM
DIS DIS HT
Laki-laki
HRT DIS : sakit jantung
Death CVA : stroke
DM : diabetes mellitus
Perempuan
HT : Hipertensi
02
PEMERIKSAAN
FISIK
RIWAYAT KEBIASAAN
Pasien spring haus dan mengonsumsi air >1,5 L sehari. Memiliki kebiasaan minum minuman manis dan makan
makanan manis. Makan lebih dari 3 kali sehari dan sering mengkonsumsi gorengan. Pasien memiliki kebiasaan
minum kopi. Kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol dan NAPZA disangkal oleh pasien.
RIWAYAT OPERASI
Pasien sudah menjalani pungsi pleura yang ke 2 kalinya.
RIWAYAT ALERGI
Tidak ada
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan di
Pemeriksaan di IGD
Bangsal
(04/07/2022)
(08/07/2022)
Keadaan umum : Sakit Berat
Kesadaran : Apatis (E4M5V4) Keadaan umum : Sakit Berat
Tanda-tanda vital : Kesadaran : Apatis (E4M5V4)
Tanda-tanda vital :
● TD : 90/70 mmHg
● TD : 90/60 mmHg
● HR : 69 x/menit
● HR : 139 x/menit
● RR : 24 x/menit
● RR : 28 x/menit
● Suhu : 36,5 oC
● Suhu : 36,2 oC
● SpO2 : 93%
● SpO2 : 94% on rebreathing mask 10 lpm
Status Gizi
Tinggi Badan : 158 cm Kebutuhan Kalori Basal
Lingkar lengan atas : 36,3
= BBI x 25 kkal/kgBB/hari
Berat Badan : 80 kg = 49,5 x 25 kkal/kgBB/hari
IMT : 25,6 = 1238 kkal/hari
Jantung
● Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat
● Palpasi : iktus kordis tidak teraba
● Perkusi :
○ Batas atas jantung : ICS I Linea parasternalis sinistra
○ Batas kiri jantung : tidak dapat dinilai (efusi pleura)
○ Batas kanan jantung : ICS V linea parasternalis dekstra
● Auskultasi : suara jantung menjauh. S1 S2 regular, murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
● Inspeksi : tampak distensi simetris, warna sama dengan kulit sekitar, striae (-), skar (-), sikatriks (-),
dilatasi vena (-), ekimosis (-)
● Auskultasi : bising usus (+)
● Perkusi : pekak pada seluruh abdomen (+), shifting dulness (+), nyeri ketuk CVA (-/-)
● Palpasi : nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, ballotement ginjal (-/-)
Ekstremitas
● Ekstremitas atas : akral dingin, CRT 4 detik, pitting edema (+/+) >4 mm, >15 s
● Ekstremitas bawah : akral dingin, CRT 4 detik, pitting edema (+/+) >4mm, >15 s
pH 7,405 7,35-7,45
05/07/22
PCO2 50,4 35-45 mmHg
GDS 216 <140 mg/dL
PO2 58,9 83-108 mmHg
Albumin 1,7 3.5-5.5 d/dL
HCO3act 31,2 mmol/L
BT 2 1-3 menit
HCO3std 28,7 21-28 mmol/L
CT 10 5-15 menit
BE(ecf) 6,3 2-3 mmol/L
07/07/22
BE(B) 4,9 mmol/L
GDS 244 <140 mg/dL
ctCO2 32,8 23-27 mmol/L
O2SAT 91,5 95-98 %
O2Ct 18,9 ml/dL
Albumin 1,9 3,5-5,5 g/dL
LABORATORIUM
08/07/22
Pemeriksaan Hasil Nilai Satuan Mikroskopik
Rujukan Urin
Warna Kuning Kuning Leukosit 2-3 <6 /LPB
Kejernihan Agak keruh Jernih Eritrosit 12-15 <3 /LPB
pH 6.0 4.6-8.0 Epitel + 1-15 /LPK
Berat Jenis 1.010 1.005-1.03 SIlinder Negatif Negatif /LPB
Leukosit Negatif Negatif sel/uL Kristal Negatif Negatif /LPB
Nitrit Negatif Negatif Bakteri Negatif Negatif /LPK
Protein Negatif Negatif mg/dL Lain-lain Negatif Negatif
Glukosa Negatif Negatif mg/dL
08/07/22
Keton Negatif Negatif mg/dL
Ureum 88 20-40 mg/dL
Urobilinogen Normal <1 mg/dL
Kreatinin 1,09 0.5-0.9 mg/dL
Bilirubin Negatif Negatif
eGFR 59 >= 60,00 ml/menit/1,73 m2
Eritrosit Pos (+++/50) Negatif sel/uL
EKG
EKG (5/07/22)
Kalibrasi Kecepatan 25 mm/ms, voltase 10mm/mV
Frekuensi 60 kali per menit, reguler
Irama Irama sinus
Sumbu lead I negatif, lead II negatif, lead aVF negatif, lead aVR positif→ extreme right axis
deviation
Gelombang P Durasi 0,08 detik, amplitudo 0.1 mV
Interval PR 0,12 detik
Kompleks QRS 0,10 detik
Gelombang Q Terdapat Q patologis
Gelombang T Terdapat T Inversion pada lead I, II, V4-V6
Segmen ST Tidak terdapat ST elevation/ depression
Interval QT 0.48 detik → memanjang
Hipertrofi Jantung LAE+, RAE , LVH - , RVH -
Kesan Irama sinus, frekuensi 60x/menit, reguler, right axis deviation, iskemia miokardial lateral,
Pemanjangan interval QT, Left atrium enlargement, low voltage.
RONTGEN
THORAX
- Cor membesar ke lateral kiri, CTR >50% dengan
pinggang jantung mendatar, apeks pada
diafragma, kranialisasi (+).
- Sinus dan diafragma kiri berselubung pulmo :
corakan paru bertambah.
- Hili melebar
- Tampak infiltrat dan perbercakan paru kanan
Kesan:
Kardiomegali dengan bendungan paru. Aterosklerosis
dan elongatio aorta. TB Paru Aktif Efusi Pleura Kiri.
RESUME
Pasien datang dengan dispnea sejak 1 bulan lalu dan memberat sejak 1 minggu SMRS. Edema
ekstremitas sejak 1 tahun SMRS, hilang timbul, dan memberat sejak 1 minggu SMRS. Pasien mengalami
batuk produktif dengan sputum warna putih sejak 1 tahun SMRS. Batuk hilang timbul dan tidak ada
darah. Pasien merasa mudah lelah dan lemas meskipun tidak melakukan aktivitas fisik apapun. Pasien
memiliki riwayat CHF NYHA fc IV, Efusi pleura, Tuberculosis, diabetes mellitus II, dan Hipertensi st II.
Rutin mengonsumsi diuretik. Riwayat pengobatan TB putus obat setelah 4 bulan dalam terapi OAT.
Pemeriksaan Tanda-tanda vital ditemukan kesadaran apatis, hipotensi, takikardia, takipnea, dan
saturasi oksigen 94 on rebreathing mask 10 lpm. Status gizi pasien mengalami obesitas I. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan kepala dan wajah dalam batas normal, pemeriksaan leher didapatkan
peningkatan JVP 5+5 cmH2O. Pemeriksaan dada didapatkan pergerakan dada tidak simetris (dada kiri
tertinggal ketika inspirasi dan ekspirasi), penurunan taktil fremitus paru kiri, ronki basah halus pada
basal paru kanan dan suara napas melemah pada seluruh lapang paru kiri. Pada jantung didapatkan
batas atas jantung abnormal (ICS I linea parasternal sinistra) dan batas jantung lainnya tidak dapat
dinilai. Pada pemeriksaan abdomen terlihat distensi simetris dan didapatkan pekak pada seluruh
abdomen serta shifting dullness. Didapatkan pitting edema > 4 mm dengan durasi >15 detik pada
keempat ekstremitas.
RESUME
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan Leukositosis shifting to the left mengarah ke
infeksi bakteri, Hiperglikemia, asidosis respiratorik terkompensasi, hipoalbuminemia, penurunan fungsi
ginjal (ur: 88 mg/dL, cr: 1,09 mg/dL, eGFR: 59. Pada rontgen didapatkan gambaran kardiomegali dengan
bendungan paru sinistra, edema paru, aterosklerosis dan elongatio aorta, serta TB aktif. Pada EKG
didapatkan irama sinus, frekuensi 60x/menit, reguler, right axis deviation, iskemia miokardial lateral,
Pemanjangan interval QT, Left atrium enlargement, low voltage.
DAFTAR MASALAH
1. Syok Kardiogenik
2. Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
3. Efusi Pericardium
4. Efusi Pleura
5. Tuberculosis terdiagnosa klinis
6. Congestive Heart Failure NYHA fc IV
7. Acute Kidney Injury Stage I
8. Diabetes Mellitus tipe 2
9. Obesitas I
10. Hipoalbuminemia
SYOK KARDIOGENIK
ANAMNESIS
- Sesak napas hebat meskipun DIAGNOSIS KERJA RENCANA
sudah diberi oksigen dan - Syok Septik NON-FARMAKOLOGI
merasa lemas. - Monitor tekanan darah
- Riwayat gagal jantung sejak 1
tahun yang lalu DIAGNOSIS BANDING - Meningkatkan pemberian
- Syok sepsis oksigen menggunakan
- rebreathing mask
- Pertimbangan dilakukannya
PEMERIKSAAN FISIK
- GCS 8 (E4M2V2) → penurunan
RENCANA DIAGNOSTIK intubasi pro ICU
- Kateterisasi vena sentral untuk
kesadaran
mengukur CVP
- TD: 90/60
- Cek elektrolit
EDUKASI
- RR : 28x/menit -
- Cek analisa gas darah
- SpO2 : 94% on Rebreathing
- EKG
mask 12 lpm
- Nadi : 139x/menit, pulsasi
- Echocardiography RENCANA FARMAKOLOGI
lemah - Dobutamine 5 mcg/kgBB/menit
- Edema ekstremitas atas dan (40 mg/jam)
bawah. - Salbutamol 3x2 mg
- Kulit lembab (-/-), akral dingin
(+/+)
PENUNJANG
- EKG : gambaran adanya infark
lateral
ACUTE RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME
ANAMNESIS
- Sesak napas hebat meskipun sudah DIAGNOSIS BANDING RENCANA
diberi oksigen dan merasa lemas. - Cardiogenic pulmonary edema
(dispnea) - tuberkulosis
NON-FARMAKOLOGI
- Posisi pronasi
- Pneumonia
- Pemasangan ventilator
PEMERIKSAAN FISIK - Emboli paru
- Kes: Apatis, GCS 13 (E4M5V4)
- TD: 95/60
RENCANA DIAGNOSTIK EDUKASI
- RR : 24x/menit (takipnea)
-
- Nadi : 139x/menit (takikardia) - Bronkoskopi
- SpO2 : 94% on rebreathing mask 12
lpm - Pulmonary function test
- Ronki basah halus pada basal paru
RENCANA FARMAKOLOGI
- Echocardiogram
kanan
- Swan Ganz wedge pressure
PENUNJANG dengan pulmonary artery
- Rasio PaO2/FIO2 = 86,76 (<200)
- Analisa gas darah : Asidosis catheter
Respiratorik terkompensasi
- D-dimer
pH : 7,4
pCO2 : 50,4 (meningkat) mmol/L -
pO2 : 58,9 (menurun) mmol/L
HCO3std : 28,7 (meningkat) mmol/L
- CXR: kerley B lines → edema paru,
terdapat infiltrat pada paru-paru.
EFUSI PERICARDIUM
ANAMNESIS
- Sesak napas yang berat DIAGNOSIS KERJA EDUKASI
ketika istirahat - Efusi Pericardium - Batasi konsumsi cairan
PENUNJANG
- Rontgen thorax : cardiomegaly
- EKG: Right axis deviation, Right
Atrial Enlargement
ACUTE KIDNEY INJURY STAGE I
ANAMNESIS
- Memiliki riwayat hipertensi, DIAGNOSIS KERJA RENCANA
diabetes mellitus. - Acute Kidney Injury stage I NON-FARMAKOLOGI
- Pasien memiliki riwayat penyakit - Diet rendah protein dan garam
jantung sejak 1 tahun lalu.
- Riwayat infeksi kronik → DIAGNOSIS BANDING - Pembatasan natrium <2 gr/hari
- Acute on CKD - Hindari radiokontras
Tuberkulosis
- Sesak memberat sejak 1 minggu
SMRS. disertai bengkak yang
RENCANA DIAGNOSTIK
semakin parah.
- Cek serum kreatinin dan urum
EDUKASI
secara berkala - Edukasi rutin konsumsi obat
yang mendasari terjadinya AKI
PEMERIKSAAN FISIK - USG abdomen
- Adukasi membatasi cairan dan
- Obesitas I - Cek urin lengkap
- Cek elektrolit urin garam
- Leher : JVP meningkat 5+5
- Jantung : kardiomegali
- Abdomen : shifting dullness (+) RENCANA FARMAKOLOGI
- Edema pitting ekstremitas bawan - Lasix amp 40 mg, 3x2
(+/+)
PENUNJANG
- Ureum : 88
- Kreatinin : 1,09
- eGFR: 59
- Hb: 14, leuko : 13.400
DIABETES MELLITUS TIPE 2
ANAMNESIS DIAGNOSIS KERJA RENCANA
- Pasien terus menerus merasa - Diabetes melitus tipe 2 NON-FARMAKOLOGI
haus setiap harinya - Diet DM 1360 kkal
- Sering merasa lapar dan
banyak buang air kecil sejak DIAGNOSIS BANDING - Diet rendah gula
sebelum dirawat di rumah sakit - DIabetes Mdllitus tipe I
- Pasien memiliki kebiasaan EDUKASI
sering mengonsumsi makanan
dan minuman manis.
RENCANA DIAGNOSTIK - Diet rendah gula
- GDS rutin/ 8 jam, GDP, GD2PP - Menggunakan alas kaki yang
- Kebas dan baal pada kedua baik dan pencegahan diabetik
tungkai sejak 6 bulan - HbA1c
- Profil lipid foot
-
PENUNJANG
- GDS = 255 mg/dL
OBESITAS I
ANAMNESIS DIAGNOSIS KERJA RENCANA
- Pasien jarang berolah raga - Obesitas I NON-FARMAKOLOGI
sejak dahulu - Diet T 1300 kkal (50% sayuran)
- Pasien memiliki kebiasaan DIAGNOSIS BANDING
makan lebih dari 3 kali - Obesitas ec ascites EDUKASI
sehari
- Mengedukasi pasien dan
RENCANA DIAGNOSTIK keluarga untuk menjaga pola
PEMERIKSAAN FISIK - Penimbangan berat badan makan dan pilihan makanan
berkala
- BB : 80 -
pasien. Tidak makan tinggi
kalori dan mengutamakan
- BB kering : 68 konsumsi makanan berserat
- IMT : 25,8
RENCANA FARMAKOLOGI
-
PENUNJANG
-
HIPOALBUMINEMIA
ANAMNESIS DIAGNOSIS KERJA RENCANA
- Bengkak pada kedua tungkai - Hipoalbuminemia NON-FARMAKOLOGI
dan lengan. - Konsumsi makanan tinggi
- Pasien mengeluhkan sesak.
DIAGNOSIS BANDING albumin
- Hipoalbuminemia ec CKD
PEMERIKSAAN FISIK
- Ronki basah halus (+/-), suara
- Hipoalbuminemia ec Liver EDUKASI
failure
- Hipoalbuminemia ec sindrom
- Edukasi pasien untuk
paru kiri melemah.
nefrotik konsumsi makanan tinggi
- Distensi abdomen, shifting protein seperti daing dan
dullness (+) telur.
RENCANA DIAGNOSTIK
- Ekstremitas edema (+/+;+/+) - Pemeriksaan fungsi ginjal dan
kreatinin berkala RENCANA FARMAKOLOGI
- Mengatasi penyakit yang
PENUNJANG - Urin lengkao mendasari
- Lab : Albumin = 1,9
- SGOT SGPT - Plasbumin
- Rontgen thorax: kerley B line =
edema paru kanan - USG abdomen
- Pemeriksaan central venous
pressure
KESIMPULAN DIAGNOSIS
Ny. E 60 tahun dengan
1. Syok kardiogenik
2. ARDS
3. Efusi pleura
4. Efusi pericadium
5. CHF NYHA fc IV
6. Tuberkulosis
7. AKI stage I
8. DM 2
9. Obesitas I
10. Hipoalbuminemia
TATALAKSANA
● Posisi semi fowler
● Dobutamine 5 mcg/kgBB/menit ● Pantau oksigenasi, pertimbangkan pemasangan
ventilator
(40 mg/jam) ● Diet DM 1300kkal/hari
● Salbutamol 3x2 mg ● Batasi asupan cairan
Kontrol gula darah per 8 jam
● Lasix Amp 10 mg/ jam, 3x2 ●
● Monitoring tekanan darah secara rutin dengan target >
● Ceftriaxone 2 x 1 g IV 90mmHg
Monitoring Ureum dan kreatinin
● Methylprednisolone tab 4 mg, 3x1 ●
● Lakukan torakosentesis dan analisa cairan pleura
PO ● Lakukan TCM untuk konfirmasi TB
● Plasbumin 20% 100 ml, 1 x1 ● Memantau Balance cairan rutin. Pastikan balance negatif.
● Memantau berat badan rutin. Jika terdapat kenaikan
● Oncansentron amp 2x4 mg berat badan >2 kg dalam 3 hari → dosis diuretik
● Omeprazole vial 2x40 mg ditingkatkan
● Diet rendah protein dan garam. Pembatasan natrium <2
gr/hari
● Diet rendah protein
● Makan makanan tinggi albumin, mayoritas sayur
sayuran, kacang-kacangan
PROGNOSIS
Ad Vitam Ad Functionam
malam malam
Ad Sanationam
malam
TERIMA
KASIH