Anamnesa Khusus :
Pasien datang ke IGD RSHS dengan keluhan sesak napas sejak 12 jam sebelum masuk rumah sakit.
Pasien mengatakan keluhan sesak sehinga menyebabkan pasienya tergelincir dan jatuh di kamar
mandi. Saat terjatuh tidak ada lemah anggota gerak, bicara rero, maupun mulut mencong.
Keluhan sesak serupa juga muncul saat beraktivitas ringan seperti berjalan ke kamar mandi dan saat
berbaring. Keluhan sesak serupa sebelumnya sudah dirasakan sejak 1 tahun SMRS yang semakin
memberat di 6 bulan terakhir. Pasien juga sering terbangun di malam hari karena tiba-tiba merasa
sesak. Pasien sering terbangun di malam hari untuk BAK. Dalam semalam, pasien BAK hingga 6 kali.
Rasa sesak pasien berkurang dengan posisi duduk. Pasien tidur dengan menggunakan 3 bantal.
Keluhan disertai lemah badan, mual, muntah, rasa pahit di mulut ketika makan, dan gatal di kulit
tubuh terutama setelah berkeringat. Sesak napas tidak disertai dengan bunyi mengi, batuk dan rasa
dada seperti diikat. Tidak ada panas badan.
ANAMNESIS: RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG (cont.)
Pasien tidak pernah merokok maupun minum alkohol.
ANAMNESIS: RIWAYAT PENYAKIT
TERDAHULU
Riwayat kencing manis dimiliki pasien sejak 12 tahun SMRS. Riwayat darah tinggi dan penyakit
jantung diketahui pasien sejak 5 tahun SMRS dengan tekanan darah tertinggi 180/ sekian
mmHg. Riwayat bengkak pada kedua tungkai bawah ada sejak 3 bulan SMRS. Tidak ada riwayat
bengkak di bagian perut maupun celana yang terasa menyempit. Pasien pernah mengalami
bengkak pada area wajah yang muncul terutama di pagi hari dan berangsur hilang di siang hari
pada 1,5 tahun SMRS. Pasien memiliki riwayat menderita penyakit ginjal kronis yang diketahui 4
tahun SMRS. Pasien memiliki riwayat mudah lelah dan kurang berkonsentrasi sepanjang hari.
Tidak ada riwayat pernah menderita batuk lebih dari 2 minggu. Tidak ada riwayat mengonsumsi
obat selama 6 bulan. Tidak ada riwayat pernah kontak dengan penderita TB dalam waktu lama.
Tidak ada riwayat mengonsumsi obat yang membuat urin menjadi kemerahan. Tidak ada riwayat
operasi pada area dada maupun benturan pada dada.
Keterangan Tambahan
Pasien pernah dirawat di RSHS selama 7 hari akibat keluhan serupa dan dinyatakan boleh pulang
oleh dokter. Pasien diobati dengan amlodipine, captopril, dan furosemide namun tidak rutin
minum. Di rumah, pasien sesak sehinga tergelincir saat di kamar mandi dan pingsan sesaat, lalu ,
karena keluhan tidak kunjung membaik, pasien dibawa berobat ke IGD RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung.
Selama perawatan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, pasien mendapat pengobatan:
◦ Hemodialisa Maintenance CITO
◦ Biconat 3 x 500 mg
◦ CaCo3 3 x 500 mg
◦ Asam Folat 1 x 5 mg
◦ Amlodipine 1 x 10 mg
◦ Furosemide 1 x 40 mg
◦ Candesartan 1 x 8 mg
◦ Acarbose 3 x 50 mg
Pemeriksaan fisik
Kesadaran : Compos mentis
Berat badan : 50 kg
Gizi : Cukup
Tanda-tanda vital
• Tekanan darah : 140/90 mmHg
b. Palpasi
- KGB : Teraba tidak membesar
- Tiroid : Teraba tidak membesar
- Trakea : Deviasi (-)
3. Thorax
Pulmo:
a. Inspeksi
- Bentuk dan Pergerakan kedua hemitoraks simetris
- Barrel chest (-).
- sudut epigastrium <90 derajat
- Retraksi intercostal (-/-)
b. Palpasi
- Sela iga melebar (-/-)
- Chest expansion kanan=kiri
- Taktil Fremitus kanan=kiri
c. Perkusi
- Paru kanan dan kiri sonor
- Batas paru hepar ICS VI , peranjakkan 2 cm
d. Auskultasi
- VBS, tidak ada ekspirasi memanjang, hemithorax kanan = kiri.
- Ronkhi (-/-), Wheezing -/-
Cor
a. Inspeksi
- Iktus cordis tidak tampak
b. Palpasi
- Iktus cordis teraba di ICS VI, kuat angkat.
c. Perkusi
- batas kanan: ICS V 2 cm lateral parasternal kanan
- batas kiri : ICS VI 1 cm lateral LMCS
- batas atas : ICS III
d. Auskultasi
S1, S2 tidak mengeras, S3 gallop, S4, (+), murmur(+)
4. Abdomen:
Inspeksi : Datar, lembut, massa (-)
Palpasi : Hepar dan Lien tidak teraba
Perkusi : Ruang traube kosong, PS (-), PP (-)
Auskultasi : BU (+) normal
5. Ekstremitas :
◦ CKD stage V dan HF dengan anemia dan decomp. Cordis kanan-kiri e.c HHD e.c Diabetic
nefropati e.c DMT2
◦ PPOK pada pasien HF dan DMT2 dengan anemia
◦ TB Paru pada pasien HF dan DMT2 dengan anemia
◦ Pneumonia pada pasien HF dan DMT2 dengan anemia
◦ Asthma pada pasien dengan HF dan DMT2 dengan anemia
◦ Pneumothoraks pada pasien dengan HF dan DMT2 dengan anemia
Diagnosis Kerja
CKD stage V dan HF dengan anemia dan decomp. Cordis kanan-kiri e.c HHD e.c
Diabetic nefropati e.c DMT2
Terapi Non Farmakologi
Pembatasan protein:
◦ Pasien non dialisis: 0,6-0,75 gram/ KgBB/ hari
◦ Pasien hemodialysis 1-1,2 gram/KgBB/hari
◦ Pasien peritoneal dialisis: 1,3 gram/KgBB/hari
Pengaturan asupan kalori : 35 kal/KgBB/hari
Pengaturan asupan lemak : 30-40% dari kalori total dan mengandung
jumlah yang sama antara asam lemak bebas jenuh dan tak jenuh
Pengaturan asupan karbohidrat : 50-60% dari total kalori
Garam : 2-3 gram/hari
Terapi Non Farmakologi cont.
Kalsium : 1400-1600 mg/hari
Besi : 10-18 mg/hari
Magnesium : 200-300 mg/hari
Asam folat pasien HD : 5 mg
Air : jumlah urin 24 jam + 500 ml (insensible water loss)
Terapi farmakologis
◦ Kontrol tekanan darah:
◦ ACEI atau ARB
◦ CCB
◦ Diuretic
◦ Pada pasien DM, kontrol gula darah hindari pemakaian metformin dan
obat sulfonil urea dengan masa kerja panjang
◦ Target HbA1C untuk DM tipe 2 adalah 6%
◦ Koreksi asidosis metabolic dengan target HCO3 20-22 mEq/L
◦ Kontrol dyslipidemia dengan target LDL <100 mg/dL dianjurkan dengan statin
◦ Pencegahan dan terapi terhadap penyakit kardiovaskuler
◦ Meliputi pengendaluan DM, HTN, dyslipidemia, anemia, hiperfosfatemia, dan terapi
kelebihan cairan dan gangguan keseimbangan elektrolit