Anda di halaman 1dari 7

LKPD-CO2 Nama :

Sifat Pemantulan Cahaya Kelas :


Kelompok:

STIMULUS ALAT DAN BAHAN


Ketika bercermin lalu kita mengarahkan
1. Lampu
tangan kita ke cermin, pantulan pada
2. Cermin kombinasi
cermin akan sama dengan aslinya. Kenapa
hal itu bisa terjadi? untuk tahu jawabannya 3. Catu daya
ayo kita lakukan eksperimen berikut ini! 4. Kabel penghubung
5. Rel optik
TUJUAN 6. Meja optik
Menyelidiki sifat-sifat pemantulan cahaya. 7. Diafragma celah satu
8. Diafragma celah ganda
Cermin kombinasi
9. Lensa cembung +50mm
10. Busur derajat
11. Kertas

AKTIVITAS 1
TUJUAN
Menyelidiki pembentukan bayangan pada cermin datar

LANGKAH-LANGKAH
1. Sususnlah alat dan bahan seperti skema di samping
2.
1. Letakkan
Sususnlah cermin
alat dandibahan
atas kertas,
sepertiarahkan cermin
skema di atas datar
2. menghadap
Letakkan kacasumber cahaya di
plan paralel dan gambarkan
atas kertas dangaris normal. garis normal.
gambarkan
3. Gunakan diafragma celah satu dan arahkan sinar datang ke cermin dengan sudut tertentu.
4. Tandai sudut datang dan sudut pantul sinar pada cermin, gambarkan sinar-sinar yang
terbentuk dan ukur besar sudutnya terhdap garis normal. Catat data pada tabel 1.1
5. Lakukan hal yang sama untuk difragma celah ganda. Catat data pada tabel 1.2
Tabel 1.1 Celah tunggal Tabel 1.2 Celah ganda
No Sudut datang Sudut pantul NoSudutSudut
bias datang
(θr) Sudut pantul
1 81° 79° 1 35° 6° 5°
2 73° 72° 2 43° 10° 10°
3 70° 66° 3 10° 9°
4 59° 59° 4 5° 5°

Deni Elsya Widya - 2005111299


ANALISIS
Berdasarkan data hasil percobaan, bagaimanakah besar sudut datang dan sudut pantul
pada pemantulan cahya oleh cermin datar?
Jawab:
Sudut datang dan sudut pantul nilainya relatif sama besar. Hal ini membuktikan kebenaran
hukum Snellius tentang pemantulan

AKTIVITAS 2

TUJUAN Menyelidiki pembentukan bayangan pada cermin cembung

LANGKAH-LANGKAH
1. Sususnlah alat dan bahan seperti skema di atas.
2. Letakkan cermin di atas kertas dan arahkan cermin cembung menghadap sumber cahaya.
3. Gunakan diafragma tunggal dan arahkan sinar datang ke cermin.
4. Tandai sudut datang dan sudut pantul sinar pada cermin dan gambarkan sinar-sinar yang
terbentuk
5. Ukur besar sudut-sudutnya dan catat data pada tabel pengamatan 2.
6. Ulangi hingga 4 kali percobaan dengan sudut datang yang berbeda-beda.
Tabel 2
No Sudut datang Sudut pantul
1 14° 13°
2 4° 3°
3 3° 4°
4 7,5° 11°

ANALISIS
1. Gambarlah perpanjangan sinar pantul sehingga menemukan titik perpotongan?
Jawab:

2. Bagaimanakah sudut datang dan sudut pantul pada cermin cembung?


Jawab:
Berdasarkan hasil eksperimen, sudut datang dan sudut pantul nilainya relatif sama besar.
Hal ini membuktikan kebenaran hukum Snellius tentang pemantulan.
3. Bagaimanakah titik perpotongan dari perpanjangan sinar pantul pada cermin cembung?
Jawab:
Perpanjangan sinar pantul pada cermin cembung akan menghasilkan titik perpotongan
yang merupakan titik fokus cermin cembung. Dari hasil eksperimen jarak fokus cermin
cembung adalah 4,7 cm.

Deni Elsya Widya - 2005111299


AKTIVITAS 2

TUJUAN Menyelidiki pembentukan bayangan pada cermin cekung

LANGKAH-LANGKAH
1. Sususnlah alat dan bahan seperti skema di atas.
2. Letakkan cermin di atas kertas dan arahkan cermin cekung menghadap sumber cahaya.
3. Gunakan diafragma tunggal dan arahkan sinar datang ke cermin.
4. Tandai sudut datang dan sudut pantul sinar pada cermin dan gambarkan sinar-sinar yang
terbentuk
5. Ukur besar sudut-sudutnya dan catat data pada tabel pengamatan 3.
6. Ulangi hingga 4 kali percobaan dengan sudut datang yang berbeda-beda.
Tabel 3
No Sudut datang Sudut pantul
1 34° 31°
2 32° 30°
3 29° 28°
4 24° 21°

ANALISIS
1. Gambarlah perpanjangan sinar pantul sehingga menemukan titik perpotongan?
Jawab:

2. Bagaimanakah sudut datang dan sudut pantul pada cermin cekung?


Jawab:
Berdasarkan hasil eksperimen, sudut datang dan sudut pantul nilainya relatif sama besar.
Hal ini membuktikan kebenaran hukum Snellius tentang pemantulan.
3. Bagaimanakah titik perpotongan dari perpanjangan sinar pantul pada cermin cekung?
Jawab:
Perpanjangan sinar pantul pada cermin cembung akan menghasilkan titik perpotongan
yang merupakan titik fokus cermin cembung.

KESIMPULAN
Berdasarkan eksperimen, sudut datang dan sudut pantul nilainya sama besar. Hal ini
membuktikan kebenaran hukum Snellius tentang pemantulan, bahwa "Sinar datang, sinar
pantul dan garis normal bereada dalam satu bidang datar. Sudut datang sama dengan
sudut pantul".
Selain itu diperoleh pula bahwa, perpanjangan sinar pantul pada cermin akan
menghasilkan titik perpotongan yang merupakan titik fokus cermin.

Deni Elsya Widya - 2005111299


LKPD-CO2 Nama :

Sifat Pembiasan Cahaya Kelas :


Kelompok:

STIMULUS ALAT DAN BAHAN


Ketika pensil dimasukkan kedalam gelas 1. Lampu
berisi air, pensil itu akan terlihat seolah-olah 2. Catu daya
patah atau bengkok. Kenapa hal itu bisa 3. Kabel penghubung
terjadi? untuk tahu jawabannya ayo kita 4. Rel optik
lakukan eksperimen berikut ini! 5. Meja optik
6. Diafragma celah satu
TUJUAN 7. Lensa cembung +50mm
Menyelidiki sifat-sifat pembiasan cahaya. 8. Kaca plan paralel
9. Wadah plastik
10. Air
AKTIVITAS 1 11. Busur derajat
TUJUAN
12. Kertas
Menyelidiki sudut bias dua medium yang berbeda

LANGKAH-LANGKAH
1. Sususnlah alat dan bahan seperti skema di
samping
1. Sususnlah alat dan
2. Letakkan kaca planbahan seperti
paralel skema
di atas di atas
kertas
2. Letakkan kaca plan
dan gambarkan paralel
garis di atas kertas dan gambarkan garis normal.
normal.
3. Buat garis sinar datang dengan besar sudut 60° dan arahkan sinar datang pada garis
tersebut.
4. Tandai titik masuk dan titik keluar sinar pada kaca. lalu hubungkan kedua titik tersebut dan
ukur besar sudutnya terhdap garis normal. Catat data pada tabel pengamatan 1
5. Lakukan hal yang sama untuk kaca plan paralel yang diganti dengan wadah berisi air.
Tabel 1
No Medium Sudut datang (θi) Sudut bias (θr)
1 Kaca plan paralel 60° 35°
2 Air 60° 43°

ANALISIS
1. Dari data yang telah diperoleh apakah sudut bias pada kaca plan paralel dan air sama?
Jawab:
Tidak sama, sudut bias pada kaca lebih kecil dibandingkan sudut bias pada air.
2. Jika demikian, kenapa hal itu bisa terjadi?
Jawab:
Karena medium yang dilewati oleh sinar memiliki kerapatan yang berbeda. Kaca plan
paralel lebih rapat dibandingkan air, sehingga sudut bias yang terbentuk juga berbeda.
3. Jadi bagaimana pengaruh medium terhadap sudut bias?
Jawab:
Pembiasan cahaya akan terjadi bila sinar dilewatkan pada dua medium yang berbeda
seperti udara ke kaca atau udara ke air. Jika sinar dilewatkan ke medium yang lebih
rapat maka sudut biasnya akan lebih kecil (mendekati garis normal).

Deni Elsya Widya - 2005111299


AKTIVITAS 2

TUJUAN Menyelidiki hubungan indeks bias, sudut datang dan sudut bias.

LANGKAH-LANGKAH
1. Sususnlah alat dan bahan seperti skema di atas
2. Letakkan kaca plan paralel di atas kertas dan gambarkan garis normal.
3. Buat garis sinar datang dengan besar sudut 40° dan arahkan sinar datang pada garis
tersebut.
4. Tandai titik masuk dan titik keluar sinar pada kaca. lalu hubungkan kedua titik tersebut dan
ukur besar sudutnya terhdap garis normal. Catat data pada tabel pengamatan 2
5. Lakukan hal yang sama untuk sudut datang sebesar 50° dan 60°.
Tabel 2
No θi θr n1 Sin θi n2 Sin θr
1 40° 27° 0,64 0,68
2 50° 31° 0,77 0,77
3 60° 34° 0,87 0,84

ANALISIS
1. Dari data yang telah diperoleh bagaimanakah sudut bias yang terbentuk?
Jawab:
Ketika sinar melewati udara lalu menuju kaca plan paralel, sinar mengalami pembelokan
(pembiasan) dengan sudut bias yang terbentuk lebih kecil dibandingkan sudut datang.
2. Bagaimanakah nilai n1 Sin θi dan nilai n2 Sin θr?
Jawab:
Berdasarkan data hasil percobaan, nilai n1 Sin θi dan nilai n2 Sin θr adalah relatif sama, hal
ini membuktikan berlakunya hukum Snellius tentang pembiasan.
3. Jika demikian, bagaimanakah hubungan sudut datang, sudut bias dan indeks bias?
Jawab:
Sinar mengalami pembiasan ketika sinar melalui dua medium yang berbeda. Jika sinar
lewat pada medium dengan indeks bias kecil ke medium dengan indeks bias yang lebih
besar maka sudut bias yang terbentuk akan lebih kecil dibanding sudut datang (sinar bias
mendekati garis normal)

AKTIVITAS 3
TUJUAN Menyelidiki pergeseran sinar pada kaca plan paralel.

LANGKAH-LANGKAH
θi1
1. Sususnlah alat dan bahan seperti skema di atas
2. Buat garis normal, dan garis sinar datang dengan besar θr1
t
sudut 40° lalu arahkan sinar datang pada garis tersebut. θi2

3. Gambarkan garis sinar yang melalui kaca dan sinar yang


d
telah keluar dari kaca, lalu ukur besar θr1, θi2, dan θr2. θr2

Deni Elsya Widya - 2005111299


3. Gambarkan garis sinar yang melalu kaca dan sinar yang telah keluar dari kaca, lalu ukur
pada garis tersebut.
besar θr1, θi2, dan θr2
3. Perpanjanglah
4. Gambarkan garis sinar
garis yang
sinar melalu
datang kaca
lalu ukurdan sinar
besar yang telah keluar
d (pergeseran) daripersamaan.
dengan kaca, lalu ukur
besar θr1, θi2, dan θr2
4. Perpanjanglah garis sinar datang lalu ukur besar d (pergeseran) dengan persamaan
5. Catat data pada tabel 3. Lakukan hal yang sama untuk sudut datang sebesar 50° dan 60°.
Tabel 3
No θi1 θr1 θi2 θr2 d ukur d hitung
(cm) (cm)
1 40° 25° 25° 40° 1,1
1,1
2 50° 32° 32° 50° 1,8
1,9
3 60° 38° 37° 57° 1,8 1,9

ANALISIS
1. Dari data yang telah diperoleh bagaimanakah sudut-sudut yang terbentuk?
Jawab:
Sudut-sudut yang terbentuk di dalam kaca plan paralel sama besar (θr1 = θi2). Sudut-sudut
yang terbentuk di udara/di luar kaca plan paralel adalah sama besar (θi1 = θr2).
2. Bagaimanakah sinar datang pertama dengan sinar bias kedua?
Jawab:
Sinar datang pertama sejajar dengan sinar datang keduan, namun terjadi pergeseran
pada sinar-sinar tersebut.
3. Bagaimanakah pergeseran sinar pada kaca plan paralel?
Jawab:
Sinar mengalami pergeseran ketika sinar di biaskan dua kali yaitu dilewatkan pada udara
lalu dibiaskan oleh kaca plan paralel dan kembali dibiaskan ke udara. Besar pergeseran
sinar dapat diukur maupun dihitung menggunakan persamaan
4. Bagaimanakah besar pergeseran sinar pada kaca plan paralel melalui pengukuran dan
melalui perhitungan?
Jawab:
Besar pergeseran sinar pada kaca plan paralel baik melalui perhiutngan maupun melalui
pengukuran besarnya adalah relatif sama.

KESIMPULAN
Pembiasan cahaya akan terjadi bila sinar dilewatkan pada dua medium yang berbeda.
Sinar mengalami pembiasan ketika sinar melalui dua medium yang berbeda. Jika sinar
lewat pada medium dengan indeks bias kecil ke medium dengan indeks bias yang lebih
besar maka sudut bias yang terbentuk akan lebih kecil dibanding sudut datang (sinar bias
mendekati garis normal) begitu pula sebaliknya.
Sinar mengalami pergeseran ketika sinar di biaskan dua kali yaitu dilewatkan pada udara
lalu dibiaskan oleh kaca plan paralel dan kembali dibiaskan ke udara. Besar pergeseran
sinar dapat diukur maupun dihitung menggunakan persamaan:

Deni Elsya Widya - 2005111299


LKPD-CO3
Pembentukan Bayangan Nama
Kelas
:
:
Pada Lensa Cembung Kelompok :

STIMULUS ALAT DAN BAHAN


Ketika kita menggunakan kaca 1. Lampu
pembesar, benda dapat terlihat lebih 2. Lensa cembung +100mm
besar dari aslinya. Kenapa hal itu bisa 3. Catu daya
terjadi? untuk tahu jawabannya ayo 4. Kabel penghubung
kita lakukan eksperimen berikut ini! 5. Rel optik
6. Layar
TUJUAN 7. Diafragma anak panah
Menyelidiki sifat-sifat pembiasan cahaya. 8. Lilin

AKTIVITAS
LANGKAH-LANGKAH
1. Sususnlah alat dan bahan seperti skema di samping.
2.1. Letakkan
Sususnlah lilin
alat15dan
cmbahan
dari lensa.
seperti skema di atas
3.
2. Tangkaplah
Letakkan kaca bayangan lilin yang
plan paralel tampak
di atas kertaspaling jelas
dan gambarkan garis normal.
3. dengan layar.
Buat garis sinar datang dengan besar sudut 60° dan arahkan sinar datang pada garis.
4. Ukur jarak bayangan dan amati bayangan yang terbentuk. Catat pada tabel 1.
5. Lakukan hal yang sama untuk jarak benda 25 cm dari lensa.
6. Ulangi langkah 1-5 dengan menggunakan lampu dan difragma anak panah.
Tabel 1
No Sumber S S Sifat bayangan 1/S 1/S' 1/f
cahaya (cm) (cm) Tegak Terbalik Diperkecil Diperbesar Maya Nyata (cm) (cm) (cm)
Lilin 15 32 0,07 0,03 0,10
1
Lampu 15 33 0,07 0,03 0,10
Lilin 25 18 0,04 0,06 0,10
2
Lampu 25 18 0,04 0,06 0,10

ANALISIS
1. Dari data yang telah diperoleh, bagaimanakah sifat bayangan pada jarak s = 15 cm?
Jawab:
Bayangan yang terbentuk bersifat terbalik, diperbesar, dan nyata.
2. Dari data yang telah diperoleh, bagaimanakah sifat bayangan pada jarak s = 25 cm?
Jawab:
Bayangan yang terbentuk bersifat terbalik, diperkecil, dan nyata.
3. Bagaimana hubungan jarak benda, jarak bayangan, dan titik fokus?
Jawab:
1/S +1/S' = 1/f

Deni Elsya Widya - 2005111299

Anda mungkin juga menyukai