ALAT OPTIK
Disusun Oleh :
Kelompok : E2
Prodi/Angkatan : Elektromekanika/2019
Dosen pengampu : Dr.Rio Natanael Wijaya, M.Sc
YOGYAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN ALAT OPTIK
I. Latar Belakang
Alat Optik adalah alat penglihatan manusia, baik alamiah maupun
buatan manusia. Alat optik alamiah adalah mata dan alat optik buatan
adalah alat bantu pengelihatan manusia untuk mengamati benda-benda
yang tidak dapat dilihat dengan jelas oleh mata. Yang termasuk alat
optik buatan diantaranya kacamata,kamera,lup atau kaca
pembesar,mikroskop,teropong, dan periskop.
Cermin cekung disebut juga cermin positif. Saat berada diruang I, maka
akan didapatkan bayangan maya. Untuk mendapatkan bayangan nyata,
maka benda harus diletakkan diruang 2 dan ruang 3, yaitu antara titik
fokus dengan jarak tak hingga. Pada saat benda berada diruang 2, maka
sifat bayangan adalah nyata, terbalik, dan diperbesar. Pada saat benda
berada di ruang 3, maka sifat bayangan adalah nyata, terbalik, dan
diperkecil.
B. Lensa Cembung
Dengan f adalah titik fokus lensa s adalah jarak benda dari lensa ,
dan s1 adalah jarak bayangan dari lensa.
Pada prisma, terjadi pembiasaan dua tahap, yaitu dari medium yang
kurang rapat ke lebih rapat (udara ke prisma), kemudian dari
medium yang lebih rapat ke kurang rapat (prisma ke udara). Pada
pembiasaan pertama, cahaya dibiaskan mendekati garis normal,
kemudian diteruskan ke sisi prisma yang lain, dan dibiaskan menjauhi
garis normal dan keluar dari sisi prisma yang lain. Sudut yang
dibentuk antara perpanjangan sinar datang (incident ray) dengan
perpanjangan sinar bias (emergent ray) disebut sebagai sudut deviasi
(angle of deviation).
Indeks bias prisma dapat dihitung menggunakan rumus berikut :
BAB II
METODE PRAKTIKUM
1. Lensa Cembung 1
2. Cermin cekung 1
3. Prisma segitiga 1
6. Sumber cahaya 1
7. Filter cahaya 1
8. Rel ukur 1
9. Kertas HVS 8
I. Hasil Praktkum
A. Cermin cekung
No. Jarak benda Jarak bayangan
1. 12 60
2. 12,5 55
3. 13 45
4. 13,5 40
5. 14,5 35
6. 15,5 30
7. 17,5 25
8. 18,5 22,5
B. Lensa cembung
No. Jarak benda Jarak bayangan
1. 40 72
2. 41,5 68,5
3. 45 60
4. 50 54
5. 52,5 47,5
6. 55 50
7. 60 45
8. 65 43
9. 70 41
10. 75 40
C. Pembiasan cahaya
No. Sudut datang Sudut bias Sudut deviasi
1. 30 81 53
2. 35 67 42
3. 40 60 40
4. 45 54 38
5. 50 49 38
6. 55 49 49
7. 60 41 42
8. 65 38 44
II. Pembahasan
Dari hasil percobaan menjukkan bahwa cermin cekung memiliki sifat
(konvergen) yakni mengumpulkan cahaya yang sesuai dengan teori.
Sinar datangynya memantul mengenai cermin dan sinar pantulnya
membentuk titik perpotongan yang terbentuk di depan cermin cekung
itu sendiri. Titik perpotongan itulah yang disebut dengan titik fokus yang
sesuai dnegan teori. Praktikum ini dikatakan berhasil karena hasil yang
diperoleh sesuai dengan teori.
Dari hasil percobaan mencari fokus lensa cembung ini dilakukan beda
perlakuan mengenai jarak benda terhadap lensa. Dengan perlakuan
mengenai jarak bayangan yang berbeda tiap perlakuan. Pada percobaan
menggunakan lensa cembung, saat benda diletakkan antara F dengan
hasil bayangan yang terbentuk ialah nyata,terbalik,diperkecil dengan
hasil jarak benda yang berbeda-beda. Saat benda pada jarak antar T,
hasil bayangan yang terbentuk menjadi nyata,terbalik,diperbesar dan
juga dengan hasil jarak bayangan yang berbeda.
Dari hasil percobaan indeks bias prisma dapat diketahui bahwa sudut
bias yang diperoleh lebih kecil dari sudut datang yang telah ditentukan.
Hal ini sesuai dengan hukum Snelluis yang berbunyi “ cahaya dibiaskan
mendekati garis normal,apabila cahaya merambat dari medium optik
kurang rapat kemudian optik lebih rapat”. Yang dimaksud dengan
medium kurang rapat yaitu udara dan medium rapat adalah zat cair .
BAB IV
PENUTUP
I. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini yaitu :
Percobaan mencari fokus cermin cekung
1. Pada peristiwa pemantulan cermin cekung titik fokusnya berada di
belakang cermin. Jarak bayangan ke cerminsama besar jarak benda
ke cermin dan bayangnya bersifat semu /maya dimana bayangnya
terletak dibelakang dan tidak dapat ditangkap dengan layar.