Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

PEMANTULAN DAN PEMBIASAN

Disusun untuk memenuhi tugas

Praktikum Fisika Dasar II

Yang dibimbing oleh Bapak Muhammad Reyza Arief Taqwa, M.Pd.

Disusun Oleh:
Bintang Febio Madarinta (22032602928/M/Kelompok 3)

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MARET 2023
PERCOBAAN PEMANTULAN

A. TUJUAN
Dalam melakukan percobaan pemantulan, mahasiswa dapat :
1. Menerapkan teori ralat dengan benar.
2. Menentukan jarak fokus cermin cekung dengan cara meletakkan benda di
jauh tak hingga.
3. Menentukan jarak fokus cermin cekung melalui pengukuran jarak benda dan
jarak bayangan.
4. Menentukan jarak fokus cermin cembun melalui pengukuran jarak benda
dan jarak bayangan.

B. DASAR TEORI
Ketika cahaya menemui bidang batas antara dua medium akan dipantulkan
sebagian atau seluruhnya. Cahaya yang datang dengan sudut θd akan dipantulkan
oleh sebuah bidang datang terhadap garis normal sebesar θ p . Maka pada setiap
pemantulan bahwa sudut datang θd sama dengan sudut pantul θ p (Viridi, 2014).
θd =θ p

Bidang pantul merupakan bidang yang mengandung sinar datang dan


permukaan normal pada suatu titik kejadian (Pedroti, 2014). Garis normal
merupakan garis maya yang tegak lurus terhadap bidang pantul yang menjadi
acuan terhadap besar sudut sinar datang dengan sudut sinar pantul (Murtono,
2015).
Pemantulan cahaya juga dapat terjadi pada permukaan yang melengkung,
seperti pada cermin bola. Contoh dari cermin bola adalah cermin cekung dan
cermin cembung. Cermin cekung dan cerming cembung memiliki jari-jari
kelengkungan R dan pusat kelengkungannya adalah titik C. Titik V merupakan
pusat penampang bola. Garis yang melalui titik C dan V disebut dengan sumbu
utama cermin.

(Serwey, 2004).
Pada cermin bola, jika benda diletakkan di jauh tak hingga, bayangan akan
berada pada titik F. Titik F merupakan titik fokus dari suatu cermin dan jarak
titik fokus ke cermin adalah panjang fokus f cermin. Pada cermin cekung, sinar
datang sejajar dibawa ke fokus nyata di F di sisi sama dengan sinar datang. Pada
cermin cembung, sinar datang sejajar tampak menimpang dari fokus maya di F,
pada sisi cermin yang berlawanan dengan arah datangnya sinar cahaya. Panjang
fokus f pada cermin bola dapat dinyatakan sebagai berikut :
R
f=
2

Dimana panjang fokus f cermin cekung adalah positif karena titik fokus berada
di depan cermin dan panjang fokus f cermin cembung adalah negative karena
titik fokus berada di belakang cermin (Halliday, 2013).
Cermin cekung bersifat konvergen atau mengumpulkan cahaya. Dimana
sifat bayangan yang dihasilkan dari cermin cekung bergantung pada letak benda,
yaitu :
1. Ketika benda diletakkan di dalam titik fokus cermin cekung, bayangan yang
terbantuk adalah maya, tegak, dan diperbesar.
2. Ketika benda berada di titik fokus, bayangan berada di tak terhingga.
3. Ketika benda diletakkan di luar titik fokus, bayangan yang terbentuk adalah
nyata, terbalik, dan diperbesar.
(Halliday, 2013).
Terdapat 3 sinar istimewa untuk pembentukan bayangan pada cermin cekung,
antara lain :
1. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus cermin.
2. Sinar datang melalui titik fokus cermin dipantulkan ke arah yang sejajar
dengan sumbu utama cermin.
3. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin dipantulkan kembali
melalui titik yang sama.
(Wahe, 2013).
Cermin cembung bersifat divergen atau menyebarkan sinar. Sinar sejajar
sumbu utama yang dipantulkan cermin seolah-olah berasal dari titik dibelakang
cermin. Dimana sifat bayangan yang dihasilkan dari cermin cembung adalah
maya, tegak, dan diperkecil. Terdapat 3 sinar istimewa untuk pembentukan
bayangan pada cermin cembung, antara lain :
1. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan seolah-olah dari titik
fokus maya cermin.
2. Sinar datang menuju titik fokus maya dipantulkan sejajar dengan sumbu
utama cermin.
3. Sinar datang melalui titik pusat kelengkuangan cermin dipantulkan kembali
seolah-olah dari titik yang sama.
(Wahe, 2013).

C. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan pemantulan, sebagai
berikut :

NO ALAT DAN BAHAN GAMBAR


1. Cermin cekung

2. Cermin cembung

3. Lampu

4. Benda di tak hingga

5. Layar

6. Penggaris
7. Set alat percobaan pemantulan

D. GAMBAR SET ALAT PERCOBAAN


1. Menetukan jarak fokus cermin cekung

Gambar 1a

Gambar 1b

2. Menentukan jarak fokus cermin cembung

Gambar 2

(sumber : Modul Praktikum Fisika Dasar 2 FMIPA UM)


E. PROSEDUR PERCOBAAN
Cermin cekung
Dalam menentukan jarak fokus pada cermin cekung, prosedur yang dilakukan
sebagai berikut :
a. Menentukan jarak fokus cermin cekung dengan benda tak hingga
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menyusun alat dan bahan seperti gambar 1a.
3. Mendapatkan bayangan paling jelas dari benda di jauh tak hingga
4. Mencatat hasil pengukuran di lembar data pengamatan.
5. Mengulangi percobaan dengan memindahkan letak cermin sebanyak 3
kali.
b. Menentukan jarak fokus cermin cekung dengan benda di ruang II dan benda
di ruang III
1. Mengambil alat dan bahan.
2. Menyusun alat dan bahan seperti gambar 1b.
3. Menempatkan benda di ruang II yang terletak antara jarak fokus sampai
2 kali jarak fokus cermin cekung (jarak fokus didapat dari percobaan (a).
4. Menggeser-geser layar sampai terlihat bayangan palng jelas di layar.
5. Mencatat hasil pengamatan berupa jarak benda (p) dan jarak bayangan
(q) pada lembar pengamatan data.
6. Mengulangi percobaan dengan memindahkan letak cermin sebanyak 3
kali.
7. Mengulangi langkah nomer 3 sampai 6 dengan menempatkaan benda di
ruang III yang terletak lebih dari 2 kali jarak fokus cermin cekung.

Cermin cembung
Dalam menentukan jarak fokus pada cermin cembung, prosedur yang dilakukan
sebagai berikut :
1. Mengambil cermin datar, cermin cembung, dan benda.
2. Menyusun alat dan bahan seperti gambar 2.
3. Mengatur sedemikian rupa sehingga cermin tidak menutupi bayangan benda
yang terlihat di dalam cermin cembung yang berada di belakangnya.
4. Menggeser-geser cermin cembung sedemikian rupa sehingga mata dapat
melihat bayangan yang terbentuk di dalam cermin cembung sejajar dengan
bayangan yang terbentuk di dalam cermin datar.
5. Mencatat keududukan cermin datar, cermin cembung, dan benda pada
lembar pengamatan.
6. Mengulangi percobaan dengan memindahkan letak cermin sebanyak 3 kali.

F. DATA PERCOBAAN
Cermin Cekung
1. Benda di tak hingga

N
Jarak Fokus (cm)
O

1. 16,50 ± 0,05

2. 16,50 ± 0,05

3. 16,50 ± 0,05

2. Benda di ruang II dan ruang III

Benda di Ruang II Benda di Ruang III


NO
p(cm) q (cm) p(cm) q (cm)

1. 20,00 ± 0,05 68,00 ± 0,05 40,00 ± 0,05 25,00 ± 0,05

2. 25,00 ± 0,05 45,00 ± 0,05 45,00 ± 0,05 24,50 ± 0,05

3. 28,00 ± 0,05 38,00 ± 0,05 50,00 ± 0,05 23,50 ± 0,05

Cermin Cembung

Kedudukan Kedudukan
NO Kedudukan Benda
Cermin Datar Cermin Cembung
1. 17,00 ± 0,05 19,00 ± 0,05 0

2. 15,00 ± 0,05 8,00 ± 0,05 0

3. 12,00 ± 0,05 3,00 ± 0,05 0

Variabel bebas : jarak benda ( p)


Variabel terikat : jarak benda (q)
Variabel terkontrol : posisi lensa
Nst mistar : 0,1 cm

G. ANALISIS DATA

▪ Metode Analisis

Metode analisis data yang digunakan pada percobaan pemantulan cahaya


adalah dengan menggunakan metode ralat rambat. Persamaan yang digunakan
dalam analisis data sebagai berikut :
Cermin cekung
1. Cermin cekung untuk benda jauh di tak hingga

▪ Menentukan nilai rata-rata jarak fokus f

Σf
f=
n

f = rata-rata jarak fokus cermin cekung (cm)


f = jarak fokus cermin cekung (cm)
n = banyak data pengukuran jarak fokus cermin cekung

▪ Menentukan nilai S f

S f =√ ❑

▪ Menentukan ralat relatof R f

Sf
Rf= ×100 %
f
2. Cermin cekung untuk benda di ruang II dan benda di ruang III

▪ Menentukan nilai jarak fokus f

p×q
f=
p+q

f = jarak fokus cermin cekung (cm)


p = jarak benda dengan cermin cekung (cm)
q = jarak bayangan dengan cermin cekung ( cm )

▪ Menentukan nilai Sf

Sf =√❑

Sf = nilai ketidakpastian jarak fokus cermin cekung


Δ p = ½ nst mistar
Δ q = ½ nst mistar

▪ Menentukan ralat relatof R f

Sf
Rf= ×100 %
f

Cermin cembung

▪ Menentukan nilai jarak fokus f

p×q
f=
p+q

f = jarak fokus cermin cembung (cm)


p = jarak benda dengan cermin cembung (cm)
q = jarak bayangan dengan cermin ( cm )

▪ Menentukan nilai Sf

Sf =√❑

Sf = nilai ketidakpastian jarak fokus cermin cembung


Δ p = ½ nst mistar
Δ q = ½ nst mistar

▪ Menentukan ralat relatof R f

Sf
Rf= ×100 %
f

● Sajian Hasil

Cermin cekung
1. Benda di tak hingga

Nilai f :

f =16,50 cm

S f =0
Rata-rata jarak fokus
R f =0 %
cermin cekung

Jadi jarak fokus cermin cekung adalah


f =( 16,50 ± 0,00 ) dengan ralat relatif
sebesar 0 % .

2. Benda di ruang II dan ruang III

Benda di Percobaan 1 Nilai f :


ruang II f =15,45455 cm

Sf =0,019978

R f =0,129269 %

Jadi jarak fokus cermin cekung adalah


f =( 15,454 ± 0,019 ) cm dengan ralat
relatif 0,1292 % (4AP).

Nilai f :
f =16,07142857 cm

Sf =0,021846296

R f =0,135932 %
Percobaan 2

Jadi jarak fokus cermin cekung adalah


f =( 16,0714 ± 0,0218 ) cm dengan ralat
relatif 0,1359 % (4AP).

Nilai f :
f =16,121212 cm

Sf =0,012573

R f =0,0779 %
Percobaan 3

Jadi jarak fokus cermin cekung adalah


f =( 16,1212 ±0,0125 ) cm dengan ralat
relatif 0,0779 % (3AP).

Benda di Nilai f :
raung III f =15,38462 cm

Sf =0,0135521

R f =0,0881 %
Percobaan 1

Jadi jarak fokus cermin cekung adalah


f =( 15,384 ± 0,013 ) cm dengan ralat
relatif 0,0881 % (3AP).

Percobaan 2 Nilai f :
f =15,65217 cm
Sf =0,014740088

R f =0,0941 %

Jadi jarak fokus cermin cekung adalah


f =( 15,863 ± 0,015 ) cm dengan ralat
relatif 0,0918 % (3AP).

Nilai f :
f =15,75342 cm

Sf =0,015983958

R f =0,1014 %
Percobaan 3

Jadi jarak fokus cermin cekung adalah


f =( 15,986 ± 0,016 ) cm dengan ralat
relatif 0,0988 % (3AP).

Cermin cembung

Jarak fokus Nilai f :


cermin cekung f =8,97222 cm

Sf =¿ 0,011894

R f =0,1325 %
Percobaan 1

Jadi jarak fokus cermin cembung


adalah f =( 8,972 ± 0,011 ) cm dengan
ralat relatif sebesar 0,1325 % ( 4 AP ) .

Percobaan 2 Nilai f :
f =5,217391304 cm

Sf =0,01474
R f =0,2825 %

Jadi jarak fokus cermin cembung


adalah f =( 5,2173 ± 0,0147 ) cm dengan
ralat relatif sebesar 0,2825 % ( 4 AP ) .

Nilai f :
f =2,4 cm

Sf =0,021375

R f =0,8906 %
Percobaan 3

Jadi jarak fokus cermin cembung


adalah f =( 2,400 ± 0,021 ) cm dengan
ralat relatif sebesar 0,8906 % ( 4 AP ) .

H. PEMBAHASAN
Cahaya yang menemui bidang batas antara dua medium akan dipantulkan
kembali seluruhnya atau hanya sebagian, sehingga pantulan akan membentuk
sebuah bayangan. Pemantulan ini terjadi pada permukaan datar maupun pada
permukaan yang melengkung, seperti cermin bola (cermin cekung dan cermin
cembung). Ketika suatu benda diletakkan di jauh tak hingga, bayangan akan
berada pada titik fokus cermin bola. Jarak titik fokus ini dapat ditentukan dalam
peramaan sebagai berikut :
R
f=
2

Dimana R merupakan jari-jari kelengkungan cermin bola.


Pada percobaan pemantulan ini, jarak titik fokus dari cermin cekung dapat
ditentukan dengan meletakkan benda di jauh tak hingga. Percobaan ini dilakukan
sebanyak tiga kali dengan memvariasikan posisi cermin cekung. Pada
pengukuran jarak fokus cermin, diperoleh rata-rata dari ketiga hasil adalah
f =( 16,5 ± 0,0 ) cm dengan ralat relatof sebesar 0 % . Maka dapat ditentukan letak
ruang pada cermin ini. Dimana untuk ruang I, II, dan III terletak didepan cermin.
Ruang I berada pada jarak 0−16,5 cm, ruang II berada pada jarak 16,6−33 cm,
ruang III berada pada jarak 33,1 cm hingga jarak yang tak hingga. Kemudian
untuk ruang IV berada dibelakang cermin.
Pada percobaan selanjutnya, benda diletakkan di ruang II dan di ruang III.
Sifat bayangan yang terbentuk dari cermin cekung ini bergantung pada letak
bendanya. Ketika benda diletakkan di ruang II, bayangan akan terbentuk di
ruang III. Dalam menentukan titik fokusnya, dilakukan percobaan sebanyak tiga
kali dengan memvariasikan letak benda di sekitar ruang II. Setelah melakukan
analisis data dengan menggunakan metode ralat rambat, pada percobaan 1
diperoleh nilai jarak fokus adalah f =( 15,454 ± 0,019 ) cm dengan ralat relatif
0,1292 % (4AP). Pada percobaan 2 diperoleh nilai jarak fokus adalah
f =( 16,0714 ± 0,0218 ) cm dengan ralat relatif 0,1359 % (4 AP). Pada percobaan 3
diperoleh nilai jarak fokus adalah f =( 16,1212 ±0,0125 ) cm dengan ralat relatif
0,0779 % (4 AP).
Ketika benda diletakkan di ruang III, bayangan akan terbentuk di ruang II.
Dalam menentukan titik fokusnya, dilakukan percobaan sebanyak 3 kali dengan
memvariasikan letak benda berada di sekitar ruang III. Setelah melakukan
analisis data dengan menggunakan metode ralat rambat, pada percobaan 1
diperoleh nilai jarak fokus adalah f =( 15,384 ± 0,013 ) cm dengan ralat relatif
0,0881 % (3AP). Pada percobaan 2 diperoleh nilai jarak fokus adalah
f =( 15,863 ± 0,015 ) cm dengan ralat relatif 0,0918 % (3AP). Pada percobaan 3
diperoleh nilai jarak fokus adalah f =( 15,986 ± 0,016 ) cm dengan ralat relatif
0,0988 % (3AP).
Percobaan pemantulan ini juga menggunakan cermin cembung sebagai
bidang pantulnya. Bayangan yang terbentuk oleh cermin cembung akan selalu
maya. Maka diperlukan cermin datar untuk menentukan titik bayangan. Dalam
menentukan titik fokusnya, dilakukan percobaan sebanyak 3 kali dengan
memvariasikan letak benda. Setelah melakukan analisis data dengan
menggunakan metode ralat rambat, pada percobaan 1 diperoleh nilai jarak fokus
adalah f =( 8,972 ± 0,011 ) cm dengan ralat relatif sebesar 0,1325 % ( 4 P ) . Pada
percobaan 2 diperoleh nilai jarak fokus adalah f =( 5,2173 ± 0,0147 ) cm dengan
ralat relatif sebesar 0,2825 % ( 4 AP ) . Pada percobaan 3 diperoleh nilai jarak
fokus adalah f =( 2,400 ± 0,021 ) cm dengan ralat relatif sebesar 0,8906 % ( 4 AP ) .
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, masih terdapatn selisih
nilai antara jarak fokus cermin cekung ketika benda berada di jauh tak hingga
dengan titik fokus ketika benda berada di ruang II dan di ruang III. Pada
percobaan ini juga masih terdapat adanya ralat. Hal ini kemungkinan disebabkan
oleh pengamat yang kurang teliti dalam melakukan pengukuran, serta kesalahan
dalam melakukan perhitungan data. Namun percobaan ini dapat dikatakan telah
sesuai dengan teori yang ada.

I. KESIMPULAN
Pada percobaan pemantulan, untuk menentukan ketidakpastian jarak fokus
dari cermin bola digunakan analisis data dengan metode ralat rambat. Persamaan
yang digunakan untuk menentukan ralat rambat dari panjang fokus adalah
sebagai berikut :

Sf = √ ❑

Dimana p merupakan jarak benda dari cermin cekung (cm) dan q


merupakan jarak bayangan dari cermin cekung (cm).

Untuk jarak fokus dari cermin cekung ketika benda diletakkan di jauh tak
hingga, cermin diposisikan sedemikian rupa dan menempatkan layar hingga
bayangan terbentuk paling jelas. Ini disebut dengan titik fokus dari cermin
cekung. Kemudian untuk menentukan jarak fokus cermin bola melalui
pengukuran jarak benda dan jarak bayangan, persamaan yang digunakan adalah
sebagai berikut :

p×q
f=
p+q
Dimana p merupakan jarak benda dari cermin (cm) dan q merupakan jarak
bayangan dari cermin (cm).

Pada cermin cekung, ketika benda diletakkan di ruang II bayangan akan


jatuh di ruang III, dimana bayangan ini memiliki sifat nyata, terbalik dan
diperbesar. Ketika benda diletakkan di ruang III bayangan akan jatuh di ruang II,
dimana bayangan ini memiliki sifat maya, tegak, dan diperkecil.

Pada cermin cembung benda diletakkan didepan cermin, memiliki titik


fokus di belakang cermin. Bayangan yang terbentuk oleh cermin cembung
bersifat maya, tegak, dan diperkecil.

J. DAFTAR PUSTAKA
Halliday, D., & Resnick, R. (2013). Fundamentals of Physics (11th Edition).

Murtono. (2015). ANALISIS REPRESENTASI GAMBAR DALAM


MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PEMANTULAN DAN
PEMBIASAN BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
FISIKA Murtono. Inovasi Dan Pembelajaran Fisika, 2(1).

Pedroti, F. L., Pedroti, L. M., & Pedroti, L. S. (2014). Introduction to Optics


(Third Edition).

Serway, R. A., & Jewett, J. W. (2004). Physics for Scientists and Engineers (6th
Edition). Thomson-Brooks/Cole.

Viridi, S., & Novitrian. (2014). Cahaya dan Optik: Pemantulan-Cermin dan
Pembiasan-Lensa.

Wahe, N. (2013). Pemantulan Cahaya pada Cermin.


K. LAMPIRAN

⮚ Tugas

1. Lihat gambar 3 sampai 5! Masing-masing lukiskan jalannya sinar


a. Jarak fokus cermin cekung dengan benda di tak hingga

b. Jarak fokus cermin cekung dengan benda di ruang II

c. Jarak fokus cermin cekung dengan benda di ruang III

d. Jarak fokus cermin cembung

⮚ Analisis Data

Cermin cekung
1. Benda di jauh tak hingga

No. Jarak fokus (cm)

1. 16,50 ± 0,05

2. 16,50 ± 0,05
3. 16,50 ± 0,05

Rata-rata 49,50 ± 0,05

▪ Jarak fokus (rata-rata)


∑ f
f= ❑

49,5 cm
f=
3

f =16,50 cm

▪ Ralat/ketidakpastian jarak fokus

S f =√ ❑

S f =√ ❑

S f =0

▪ Ralat rambat

Sf
Rf= ×100 %
f

0
Rf= ×100 %
16,50

R f =0 %

Jadi jarak fokus cermin cekung adalah f =( 16,50 ± 0,00 ) dengan ralat
relatif sebesar 0 % .

2. Benda di ruang II dan III


Benda di ruang II
Benda di ruang II
No.
p(cm) q (cm) p ×q p+q

1. 20,00 ± 0,05 68,00 ± 0,05 1360 88

2. 25,00 ± 0,05 45,00 ± 0,05 1125 70

3. 28,00 ± 0,05 38,00 ± 0,05 1064 66

Percobaan 1
p×q
f=
p+q

1360
f=
88

f =15,45455 cm

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf =0,019978

Sf
Rf= ×100 %
f

0,019978
Rf= ×100 %
15,45454545

R f =0,129269 %

Jadi jarak fokus cermin cekung ketika benda berada di ruang II pada
percobaan 1 adalah f =( 15,454 ± 0,019 ) cm dengan ralat relatif 0,1292 %
(4 AP).
Percobaan 2
p×q
f=
p+q

1125
f=
70

f =16,07142857 cm

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf =0,021846296

Sf
Rf= ×100 %
f

0,02184
Rf= ×100 %
16,0714

R f =0,135932 %

Jadi jarak fokus cermin cekung ketika benda berada di ruang II pada
percobaan 2 adalah ( 16,0714 ± 0,0218 ) cm dengan ralat relatif 0,1359 %
(4 AP).

Percobaan 3
p×q
f=
p+q

1064
f=
66
f =16,121212 cm

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf =0,012573

Sf
Rf= ×100 %
f

0,0125
Rf= ×100 %
16,1212

R f =0,0779 %

Jadi jarak fokus cermin cekung ketika benda berada di ruang II pada
percobaan 2 adalah f =( 16,1212 ±0,0125 ) cm dengan ralat relatif
0,0779 % (4 AP).

Benda di ruang III

No Benda di ruang III


. p(cm) q (cm) p ×q p+q

1. 40,00 ± 0,05 25,00 ± 0,05 1000 65

2. 45,00 ± 0,05 24,50 ± 0,05 1102,5 69,5

3. 50,00 ± 0,05 23,50 ± 0,05 1175 73,5

Percobaan 1
p×q
f=
p+q

1000
f=
65

f =15,38462 cm

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf =0,0135521

Sf
Rf= ×100 %
f

0,013
Rf= × 100 %
15,384

R f =0,0881 %

Jadi jarak fokus cermin cekung ketika benda berada di ruang III pada
percobaan 1 sebesar f =( 15,384 ± 0,013 ) cm dengan ralat relatif
0,0881 % (4 AP).

Percobaan 2
p×q
f=
p+q

1102,5
f=
69,5

f =15,86331 cm
Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf =0,014575438

Sf
Rf= ×100 %
f

0,014575438
Rf= ×100 %
15,86331

R f =0,0918 %

Jadi jarak fokus cermin cekung ketika benda berada di ruang III pada
percobaan 2 adalah f =( 15,863 ± 0,015 ) cm dengan ralat relatif 0,0918 %
(3AP).

percobaan 3

p×q
f=
p+q

1175
f=
73,5

f =15,98639 cm

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf =0,015797551
Sf
Rf= ×100 %
f

0,015797551
Rf= ×100 %
15,98639

R f =0,0988 %

Jadi jarak fokus cermin cekung ketika benda berada di ruang III pada
percobaan 3 adalah f =( 15,986 ± 0,016 ) cm dengan ralat relatif 0,0988 %
(3AP).

Cermin cembung

No. p(cm) q (cm) p ×q p+q

1. 17,00 ± 0,05 19,00 ± 0,05 323 36

2. 15,00 ± 0,05 8,00 ± 0,05 120 23

3. 12,00 ± 0,05 3,00 ± 0,05 26 36

Percobaan 1

p×q
f=
p+q

323
f=
36

f =8,97222 cm

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑
Sf =0,011894

sf
Rf= ×100 %
f

0,011
Rf= ×100 %
8,972

R f =0,1325 %

Jadi, jarak fokus cermin cembung adalah f =( 8,972 ± 0,011 ) cm dengan


ralat relatif sebesar 0,1325 % ( 4 AP ) .

Percobaan 2

p×q
f=
p+q

120
f=
23

f =5,217391304 cm

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf =0,01474

sf
Rf= ×100 %
f

0,01474
Rf= ×100 %
5,21739
R f =0,2825 %

Jadi, jarak fokus cermin cembung adalah f =( 5,2173 ± 0,0147 ) cm dengan


ralat relatif sebesar 0,2825 % ( 4 AP ) .

Percobaan 3

p×q
f=
p+q

36
f=
15

f =2,4 cm

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf =0,021375

sf
Rf= ×100 %
f

0,021
Rf= × 100 %
2,400

R f =0,8906 %

Jadi, jarak fokus cermin cembung adalah f =( 2,400 ± 0,021 ) cm dengan


ralat relatif sebesar 0,8906 % ( 4 AP ) .
⮚ Plagiarism

⮚ Laporan sementara
PERCOBAAN PEMBIASAN

A. TUJUAN
Dalam melakukan percobaan pembiasan, mahasiswa dapat :
1. Menentukan jarak fokus lensa cembung dengan cara meletakkan benda di
jauh tak hingga.
2. Menentukan jarak fokus lensa cembung melalui pengukuran jarak benda dan
jarak bayangan.
3. Menentukan jarak fokus lensa cekung melalui pengukuran jarak benda dan
jarak bayangan.

B. DASAR TEORI
Cahaya merupakan salah satu gelombang elektromagnetik yang memiliki
sifat partikel saat dipancarkan atau diserap. Ketika cahaya ditransmisikan dari
satu material ke material lain, cahaya tersebut akan tetap memiliki frekuensi
yang sama, namun memiliki panjang gelombang dan cepat rambat gelombang
yang berbeda (Young, dkk., 2007). Salah satu sifat cahaya adalah dapat
dibiaskan. Pembiasan cahaya dapat terjadi karena cahaya memasuki medium
yang berbeda sehingga menyebabkan kecepatan cahaya yang dimiliki cahaya
tersebut berbeda. Akan terjadi pembelokan cahaya karena pembiasan jika cahaya
datang tidak sejajar dengan garis normal (Abdullah, 2017).
Kaca transparan yang memiliki permukaan lengkung dapat disebut dengan
lensa. Berdasarkan sifat pembentukan cahaya dan hasil bayangannya, dibagi
menjadi lensa cembung dan lensa cekung. Lensa cembung memiliki bentuk
bagian tengah yang lebih tebal dan sering disebut dengan lensa positif atau lensa
konveks. Sedangkan lensa cekung memiliki bentuk bagian pinggir yang lebih
tebak dan sering disebut dengan lensa negatif atau lensa konkaf (Nirsal, 2012).
Lensa merupakan alat optik yang memiliki prinsip berdasarkan peristiwa
pembiasan (Viridi & Novitrian, 2014).
Gambar 1. Sudut datang dan sudut bias cahaya
Sudut datang merupakan besar sudut saat sinar datang menumbuk
permukaan. Sedangkan sudut bias merupakan besar sudut saat sinar dibelokkan
meninggalkan permukaan. Kedua sudut tersebut diukur dari garis normal
(Zitzewitz, dkk., 2005). Hubungan antara sudut datang dan sudut bias dijelaskan
dalam hukum snell, hukum ini berisi tentang sinar datang, sinar bias, dan garis
normal terletak dalam satu bidang datar. Jika sinar datang dari medium kurang
rapat menuju medium lebih rapat, maka sinar tersebut akan dibelokkan
mendekati garis normal, dan sebaliknya (Faradhillah & Hendri, 2019). Seperti
pada gambar 1, dan hukum snell, maka persamaan matematis dari pembiasan
cahaya sebagai berikut :
n d sin sinθ d=nb sin sinθ b,
di mana n d merupakan indeks bias medium datang dan n bmerupakan
indeks bias medium bias (Viridi & Novitrian 2014). Pada lensa yang memiliki
permukaan tipis jarak antara permukaannya dapat diabaikan. Persamaan titik
fokus untuk lensa tersebut sebagai berikut :
1 1 1
+ = =( n−1 )
p q f
1

1
R 1 R2( )
di mana p merupakan jarak benda ke lensa, q merupakan jarak bayangan
ke lensa, n merupakan indeks bias lensa, dan R merupakan jari-jari lengkungan
permukaan. Sedangkan untuk perbesaran lensa yang di dapat akan memenuhi
persamaan sebagai berikut :
−q
m=
p

(Young, dkk., 2007).


C. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan pembiasan, sebagai
berikut :

NO ALAT DAN BAHAN GAMBAR

1. Lensa cembung

2. Lensa cekung

3. Cermin datar

4. Lampu

5. Layar
6. Penggaris

7. Set alat percobaan pembiasan

D. GAMBAR SET ALAT PERCOBAAN


1. Menentukan jarak fokus lensa cembung

Gambar 1a

Gambar 1b

2. Menentukan jarak fokus lensa cekung


Gambar 2

(sumber : Modul Praktikum Fisika Dasar 2 FMIPA UM)

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Lensa cembung
Dalam menentukan jarak fokus padalensa cembung, prosedur yang dilakukan
sebagai berikut :
a. Menentukan jarak fokus lensa cembung dengan benda tak hingga
1. Menyiapkan lensa cembung dan layar
2. Menyusun alat dan bahan seperti gambar 1a.
3. Mendapatkan bayangan paling jelas dari benda di jauh tak hingga
4. Mencatat hasil pengukuran di lembar data pengamatan.
5. Mengulangi percobaan dengan memindahkan letak cermin sebanyak 3
kali.

b. Menentukan jarak fokus lensa cembung dengan benda di ruang II dan benda
di ruang III
1. Mengambil alat dan bahan.
2. Menyusun alat dan bahan seperti gambar 1b.
3. Menempatkan benda di ruang II yang terletak antara jarak fokus sampai
2 kali jarak fokus lensa cembung (jarak fokus didapat dari percobaan (a).
4. Menggeser-geser layar sampai terlihat bayangan paling jelas di layar.
5. Mencatat hasil pengamatan berupa jarak benda (p) dan jarak bayangan
(q) pada lembar pengamatan data.
6. Mengulangi percobaan dengan memindahkan letak cermin sebanyak 3
kali.
7. Mengulangi langkah nomer 3 sampai 6 dengan menempatkaan benda di
ruang III yang terletak lebih dari 2 kali jarak fokus cermin cekung.

Lensa cekung
Dalam menentukan jarak fokus pada lensa cekung, prosedur yang dilakukan
sebagai berikut :
1. Mengambil lensa cekung.
2. Menyusun alat dan bahan seperti gambar 2.
3. Menempatkan benda di ruang II yang terletak antara jarak fokus sampai 2
kali jarak fokus lensa cembung (jarak fokus didapat dari percobaan (a).
4. Menangkap bayangan yang paling jelas pada layar. Kemudian mencatat
kedudukan layar.
5. Meletakkan lensa cekung diantara lensa cembung dan layar. Kemudian
memperhatikan layar, gambar akan menjadi kabur.
6. Mengukur jarak dari layar ke lensa cekung dan mencatat hasil pada lembar
pengamatan.
7. Mengulangi langkah nomer 3 sampai 6 dengan memindahkan lensa sebanyak
3 kali.

F. DATA PERCOBAAN
Lensa Cembung
1. Benda di tak hingga

N
Jarak Fokus (cm)
O

1. 11,00 ± 0,05

2. 11,00 ± 0,05

3. 11,00 ± 0,05

2. Benda di ruang II dan ruang III

Benda di Ruang II Benda di Ruang III


NO
p(cm) q (cm) p(cm) q (cm)

1. 15,00 ± 0,05 22,00 ± 0,05 25,00 ± 0,05 15,00 ± 0,05


2. 18,00 ± 0,05 20,00 ± 0,05 30,00 ± 0,05 14,00 ± 0,05

3. 21,00 ± 0,05 18,00 ± 0,05 35,00 ± 0,05 13,50 ± 0,05

Lensa Cekung

NO p(cm) q (cm)

1. 10,50 ± 0,05 15,00 ± 0,05

2. 12,00 ± 0,05 18,00 ± 0,05

3. 15,00 ± 0,05 27,00 ± 0,05

Variabel bebas : jarak benda ( p)


Variabel terikat : jarak benda (q)
Variabel terkontrol : posisi lensa
Nst mistar : 0,1 cm

G. ANALISIS DATA

● Metode Analisis

Metode analisis data yang digunakan pada percobaan pemantulan cahaya


adalah dengan menggunakan metode ralat rambat. Persamaan yang digunakan
dalam analisis data sebagai berikut :
Lensa cembung
1. Lensa cembung untuk benda jauh di tak hingga

▪ Menentukan nilai rata-rata jarak fokus f

Σf
f=
n

f = rata-rata jarak fokus lensa cembung (cm)


f = jarak fokus lensa cembung (cm)
n = banyak data pengukuran jarak fokus lensa cembung
▪ Menentukan nilai S f

S f =√ ❑

▪ Menentukan ralat relatof R f

Sf
Rf= ×100 %
f

2. lensa cembung untuk benda di ruang II dan benda di ruang III

▪ Menentukan nilai jarak fokus f

p×q
f=
p+q

f = jarak fokus lensa cembung(cm)


p = jarak benda dengan lensa cembung(cm)
q = jarak bayangan dengan lensa cembung ( cm )

▪ Menentukan nilai Sf

Sf =√❑

Sf = nilai ketidakpastian jarak fokus lensa cembung


Δ p = ½ nst mistar
Δ q = ½ nst mistar

▪ Menentukan ralat relatof R f

Sf
Rf= ×100 %
f

Lensa cekung

▪ Menentukan nilai jarak fokus f

p×q
f=
p+q

f = jarak fokus lensa cekung (cm)


p = jarak benda dengan lensa cekung (cm)
q = jarak bayangan dengan lensa cekung ( cm )

▪ Menentukan nilai Sf

Sf =√❑

Sf = nilai ketidakpastian jarak fokus lensa cekung


Δ p = ½ nst mistar
Δ q = ½ nst mistar

▪ Menentukan ralat relatof R f

Sf
Rf= ×100 %
f

● Sajian Hasil

Lensa cembung
1. Benda di tak hingga

Nilai f :

f =11 cm

Sf =0
Rata-rata jarak fokus
lensa cembung R f =0 %

Jadi jarak fokus lensa cembung adalah


f =( 11 ±0 ) cm dengan ralat relatif sebesar
0 %.

2. Benda di ruang II dan ruang III

Benda di Percobaan 1 Nilai f :


f =8,919 cm

Sf =0,013

R f =0,145 %

Jadi jarak fokus lensa cembung adalah


f =( 8,919 ± 0,013 ) cm dengan ralat
relatif sebesar 0,1457 % ( 4 AP ) .

Nilai f :
f =9,474 cm

Sf =0,012

R f =0,125 %
Percobaan 2
ruang II
Jadi jarak fokus lensa cembung adalah
f =( 9,474 ± 0,012 ) cm dengan ralat
relatif sebesar 0,1267 % ( 4 AP ).

Nilai f :
f =9,692 cm

Sf =0,007

R f =0,0742 %
Percobaan 3

Jadi jarak fokus lensa cembung adalah


f =( 9,692 ± 0,007 ) cm dengan ralat
relatif sebesar 0,0742 % ( 4 AP ) .

Benda di Percobaan 1 Nilai f :


raung III f =9,375 cm

Sf =0,013

R f =0,139 %
Jadi jarak fokus lensa cembung adalah
f =( 9,375 ± 0,013 ) cm dengan ralat
relatif sebesar 0,139 % ( 3 AP ) .

Nilai f :
f =9,545 cm

Sf =0,054

R f =0,568 %
Percobaan 2

Jadi jarak fokus lensa cembung adalah


f =( 9,545 ± 0,054 ) cm dengan ralat
relatif sebesar 0,568 % ( 3 AP ) .

Nilai f :
f =9,742 cm

Sf =0,009

R f =0,0983 %
Percobaan 3

Jadi jarak fokus lensa cembung adalah


f =( 9,742 ± 0,009 ) cm dengan ralat
relatif sebesar 0,0983 % ( 3 AP ) .

Lensa cekung

Jarak fokus Percobaan 1 Nilai f :


lensa cekung f =6,176 cm

Sf =0,011

R f =0,187 %

Jadi jarak fokus lensa cekung adalah


relatif sebesar 0,187 % (3 AP ) .

Nilai f :
f =7,2 cm

Sf =0,0055

R f =0,076 %
Percobaan 2

Jadi, jarak fokus lensa cekung adalah


f =( 7,200 ± 0,0055 ) cm dengan ralat
relatif sebesar 0,076 % ( 2 AP ) .

Nilai f :
f =9,643 cm

Sf =0,014

R f =0,143 %
Percobaan 3

Jadi, jarak fokus lensa cekung adalah


f =( 9,643 ± 0,014 ) cm dengan ralat
relatif sebesar 0,143 % ( 3 AP ) .

H. PEMBAHASAN
Salah satu sifat cahaya adalah dapat dibiaskan. Pembiasan cahaya dapat
terjadi karena cahaya memasuki medium yang berbeda sehingga kecepatan
cahaya tersebut berbeda. Cahaya akan mengalami pembelokan jika cahaya
datang tidak sejajar dengan garis normal. Pembiasan ini dapat terjadi pada kaca
transparan yang permukaannya melengkung yang disebut dengan lensa, yaitu
lensa cembung dan lensa cekung.
Pada percobaan pembiasan, jarak fokus lensa cembung dapat ditentukan
dengan meletakkan benda di jauh tak hingga. Percobaan ini dilakukan sebanyak
3 kali dengan memvariasikan posisi lensa cembung. Pada pengukuran jarak
fokus lensa cembung, diperoleh rata-rata nilai jarak fokus lensa cembung dari
ketiga hasil, yaitu f =( 11 ±0 ) cm dengan ralat relatif sebesar 0 % . Maka dapat
ditentukan letak ruang pada cermin ini. Dimana untuk ruang I, II, dan III terletak
dbelakang cermin. Ruang I berada pada jarak 0−11 cm, ruang II berada pada
jarak 11,1−22 cm , ruang III berada pada jarak 22,1 cm hingga jarak yang tak
hingga. Kemudian untuk ruang IV berada didepan cermin.
Pada percobaan selanjutnya, benda diletakkan di ruang II dan di ruang III.
Dalam menentukan titik fokusnya ketika benda diletakkan di ruang II, dilakukan
percobaan sebanyak tiga kali dengan memvariasikan letak benda di sekitar ruang
II. Setelah melakukan analisis data dengan menggunakan metode ralat rambat,
pada percobaan 1 diperoleh nilai jarak fokus adalah f =( 8,919 ± 0,013 ) cm dengan
ralat relatif sebesar 0,145 % ( 3 AP ) Pada percobaan 2 diperoleh nilai jarak fokus
adalah f =( 9,474 ± 0,012 ) cm dengan ralat relatif sebesar 0,125 % ( 3 AP ). Pada
percobaan 3 diperoleh nilai jarak fokus adalah f =( 9,692 ± 0,007 ) cm dengan ralat
relatif sebesar 0,0742 % ( 4 AP ) .
Ketika benda diletakkan di ruang III. Dalam menentukan titik fokusnya,
dilakukan percobaan sebanyak 3 kali dengan memvariasikan letak benda berada
di sekitar ruang III. Setelah melakukan analisis data dengan menggunakan
metode ralat rambat, pada percobaan 1 diperoleh nilai jarak fokus adalah
f =( 9,375 ± 0,013 ) cm dengan ralat relatif sebesar 0,139 % ( 3 AP ). Pada percobaan
2 diperoleh nilai jarak fokus adalah f =( 9,545 ± 0,054 ) cm dengan ralat relatif
sebesar 0,568 % ( 3 AP ) . Pada percobaan 3 diperoleh nilai jarak fokus adalah
f =( 9,742 ± 0,009 ) cm dengan ralat relatif sebesar 0,0983 % ( 4 AP ) .
Percobaan pembiasan ini juga menggunakan lensa cekung Dalam
menentukan titik fokusnya, dilakukan percobaan sebanyak 3 kali dengan
memvariasikan letak benda. Setelah melakukan analisis data dengan
menggunakan metode ralat rambat, pada percobaan 1 diperoleh nilai jarak fokus
adalah f =( 6,176 ± 0,011 ) cm dengan ralat relatif sebesar 0,187 % (3 AP ) . Pada
percobaan 2 diperoleh nilai jarak fokus adalah f =( 7,200 ± 0,0055 ) cm dengan
ralat relatif sebesar 0,076 % ( 2 AP ) . Pada percobaan 3 diperoleh nilai jarak fokus
adalah f =( 9,643 ± 0,014 ) cm dengan ralat relatif sebesar 0,143 % ( 3 AP ).
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, masih terdapat selisih nilai
antara jarak fokus lensa cembung ketika benda berada di jauh tak hingga dengan
titik fokus ketika benda berada di ruang II dan di ruang III. Pada percobaan ini
juga masih terdapat adanya ralat. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh
pengamat yang kurang teliti dalam melakukan pengukuran, serta kesalahan
dalam melakukan perhitungan data. Namun percobaan ini dapat dikatakan telah
sesuai dengan teori yang ada.

I. KESIMPULAN
Percobaan pembiasan ini dilakukan untuk menentukan jarak fokus lensa
cembung dan lensa cekung. Pada lensa cembung ketika benda diletakkan di jauh
tak hingga, lensa diposisikan sedemikian rupa dan menempatkan layar hingga
bayangan yang terbentuk paling jelas.
Untuk menentukan jarak fokus lensa cembung melalui pengukuran jarak
benda dan jarak bayangan. Benda diletakkan di ruang II dan di ruang III,
sehingga bayangan yang dihasilkan adalah nyata, terbalik, dan diperbesar.
Panjang fokus keduanya berbanding terbalik. Semakin jauh jarak lensa
cembung, semakin dekat jarak fokus lensa dengan layar.
Pada pembiasan dengan menggunakan lensa cekung, bayangan yang
terbentuk adalah maya dan nyata. Untuk menentukan jarak fokus lensa cekung
melalui pengukuran jarak benda dan jarak bayangan. Benda diletakkan di ruang
II dan di ruang III. Jarak fokus antara lensa cekung dengan benda adalah
berbanding terbalik. Semakin jauh jarak lensa cekung, semakin dekat jarak lensa
cekung dengan layar.

J. DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mikrajuddin. 2017. Fisika Dasar II. Bandung: Insitut Teknologi
Bandung.

Faradhillah, & Hendri, S. 2019. “Mengukur Indeks Bias Berbagai Jenis Kaca
Dengan Menggunakan Prinsip Pembiasan.” IJIS Edu : Indonesian Journal
of Integrated Science Education 1(2):139–46. doi:
10.29300/ijisedu.v1i2.1959.

Nirsal. 2012. “Perangkat Lunak Pembentukan Bayangan Pada Cermin Dan


Lensa.” Jurnal Ilmiah d’Computare 2(1):24–33.

Viridi, Sparisoma, and Novitrian. 2014. “Cahaya Dan Optik : Pemantulan-


Cermin Dan Pembiasan-Lensa.” (August). doi: 10.13140/2.1.1383.1047.

Young, H. D., Kramer, L., and Freedman, R. A. 2007. University Physics. New
York: Addison Wesley.

Zitzewitz, P. W., Herzog, M. R., Elliot, T. G., Nelson, J. B., Haase, D. G.,
Nelson,J., Harper, K. A., Schuler, C. A., & Zorn, M. A. 2005. Physics
Principles and Problems. United States: McGraw-Hill.

K. LAMPIRAN

⮚ Tugas

1. Lihat gambar 3 sampai 5! Masing-masing lukiskan jalannya sinar.


a. Lensa cembung saat benda di jauh tak hingga

b. Lensa cembung saat benda di ruang II

c. Lensa cembung saat benda di ruang III


d. Lensa cekung

⮚ Analisis Data

Lensa cembung
1. Benda tak hingga

No. Jarak fokus (cm)

1. 11,00 ± 0,05

2. 11,00 ± 0,05

3. 11,00 ± 0,05

Rata-rata 33,00 ± 0,05

▪ Jarak fokus (rata-rata)


∑ f
f= ❑

33
f=
3

f =11 cm

▪ Ralat ketidakpastian titik fokus


S f =√ ❑

S f =√ ❑

S f =√ ❑

S f =0

▪ Ralat relatif

Sf
Rf= ×100 %
f

0
Rf= ×100 %
11

R f =0 %

Jadi nilai dari jarak fokus lensa cembung pada benda tak hingga adalah
f =( 11 ±0 ) cm dengan ralat relatif sebesar 0 % .

2. Benda di ruang II dan III

Benda di ruang II
Benda di ruang II
No.
p(cm) q (cm) p ×q p+q

1. 15,00 ± 0,05 22,00 ± 0,05 330 37

2. 18,00 ± 0,05 20,00 ± 0,05 360 38

3. 21,00 ± 0,05 18,00 ± 0,05 378 39

Percobaan 1
p×q
f=
p+q

330
f=
37

f =8,919 cm
Sf =√❑

Sf =√❑

Sf =√❑

Sf =√❑

Sf =0,013

Sf
Rf= ×100 %
f

0,013
Rf= × 100 %
8,919

R f =0,145 %

Jadi jarak fokus lensa cembung dengan benda diruang II pada


percobaan 1 adalah f =( 8,919 ± 0,013 ) cm dengan ralat relatif sebesar
0,145 % ( 3 AP ) .

Percobaan 2
p×q
f=
p+q

360
f=
38

f =9,474 cm

Sf =√❑

Sf =√❑

Sf =√❑

Sf =√❑

Sf =0,012
Sf
Rf= ×100 %
f

0,012
Rf= ×100 %
9,474

R f =0,125 %

Jadi jarak fokus lensa cembung dengan benda diruang II pada


percobaan 2 adalah f =( 9,474 ± 0,012 ) cm dengan ralat relatif sebesar
0,125 % ( 3 AP ) .

Percobaan 3
p×q
f=
p+q

378
f=
39

f =9,692 cm

Sf =√❑

Sf =√❑

Sf =√ ❑

Sf =√ ❑

Sf =0,007

Sf
Rf= ×100 %
f

0,007
Rf= × 100 %
9,692

R f =0,0742 %
Jadi jarak fokus lensa cembung dengan benda diruang II pada
percobaan 3 adalah f =( 9,692 ± 0,007 ) cm dengan ralat relatif sebesar
0,0742 % ( 4 AP ) .

Benda di ruang III

No Benda di ruang III


. p(cm) q (cm) p ×q p+q

1. 25,00 ± 0,05 15,00 ± 0,05 375 40

2. 30,00 ± 0,05 14,00 ± 0,05 420 44

3. 35,00 ± 0,05 13,50 ± 0,05 472,5 48,5

Percobaan 1
p×q
f=
p+q

375
f=
40

f =9,375 cm

Sf =√❑

Sf =√❑

Sf =√❑

Sf =√❑

Sf =0,013

Sf
Rf= ×100 %
f

0,013
Rf= × 100 %
9,375

R f =0,139 %
Jadi jarak fokus lensa cembung dengan benda diruang III pada
percobaan 1 adalah f =( 9,375 ± 0,013 ) cm dengan ralat relatif sebesar
0,139 % ( 3 AP ) .

Percobaan 2
p×q
f=
p+q

420
f=
44

f =9,545 cm

Sf =√❑

Sf =√❑

Sf =√❑

Sf =√❑

Sf =0,054

Sf
Rf= ×100 %
f

0,054
Rf= ×100 %
9,545

R f =0,568 %

Jadi jarak fokus lensa cembung dengan benda diruang III pada
percobaan 2 adalah f =( 9,545 ± 0,054 ) cm dengan ralat relatif sebesar
0,568 % ( 3 AP ) .

Percobaan 3
p×q
f=
p+q

472,5
f=
48,5
f =9,742 cm

Sf =√❑

Sf =√❑

Sf =√❑

Sf =√❑

Sf =0,009

Sf
Rf= ×100 %
f

0,009
Rf= × 100 %
9,742

R f =0,0983 %

Jadi jarak fokus lensa cembung dengan benda diruang III pada
percobaan 3 adalah f =( 9,742 ± 0,009 ) cm dengan ralat relatif sebesar
0,0983 % ( 3 AP ) .

Lensa cekung

No
p(cm) q (cm) p ×q p+q
.

1. 10,5 15 157,5 25,5

2. 12 18 216 30

3. 15 27 405 42

p×q
Percobaan 1 f =
p+q

157,5
f=
25,5

f =6,176 cm
Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf =0,011

Sf
Rf= ×100 %
f

0,011
Rf= × 100 %
6,176

R f =0,187 %

Jadi jarak fokus lensa cekung pada percobaan 1 adalah


f =( 6,176 ± 0,011 ) cm dengan ralat relatif sebesar 0,187 % (3 AP ) .

p×q
Percobaan 2 f=
p+q

216
f=
30

f =7,2 cm

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf =0,0055

Sf
Rf= ×100 %
f
0,0055
Rf= × 100 %
7,2

R f =0,076 %

Jadi jarak fokus lensa cekung pada percobaan 2 adalah


f =( 7,200 ± 0,0055 ) cm dengan ralat relatif sebesar 0,076 % (3 AP ) .

Percobaan 3

p×q
f=
p+q

405
f=
42

f =9,643 cm

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf = √ ❑

Sf =0,014

Sf
Rf= ×100 %
f

0,014
Rf= ×100 %
9,643

R f =0,143 %

Jadi jarak fokus lensa cekung pada percobaan 3 adalah


f =( 9,643 ± 0,014 ) cm dengan ralat relatif sebesar 0,143 % ( 3 AP ) .

⮚ Plagiarism
⮚ Laporan sementara
⮚ Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai