Disusun Oleh:
Bintang Febio Madarinta (22032602928/M/Kelompok 3)
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MARET 2023
PERCOBAAN PEMANTULAN
A. TUJUAN
Dalam melakukan percobaan pemantulan, mahasiswa dapat :
1. Menerapkan teori ralat dengan benar.
2. Menentukan jarak fokus cermin cekung dengan cara meletakkan benda di
jauh tak hingga.
3. Menentukan jarak fokus cermin cekung melalui pengukuran jarak benda dan
jarak bayangan.
4. Menentukan jarak fokus cermin cembun melalui pengukuran jarak benda
dan jarak bayangan.
B. DASAR TEORI
Ketika cahaya menemui bidang batas antara dua medium akan dipantulkan
sebagian atau seluruhnya. Cahaya yang datang dengan sudut θd akan dipantulkan
oleh sebuah bidang datang terhadap garis normal sebesar θ p . Maka pada setiap
pemantulan bahwa sudut datang θd sama dengan sudut pantul θ p (Viridi, 2014).
θd =θ p
(Serwey, 2004).
Pada cermin bola, jika benda diletakkan di jauh tak hingga, bayangan akan
berada pada titik F. Titik F merupakan titik fokus dari suatu cermin dan jarak
titik fokus ke cermin adalah panjang fokus f cermin. Pada cermin cekung, sinar
datang sejajar dibawa ke fokus nyata di F di sisi sama dengan sinar datang. Pada
cermin cembung, sinar datang sejajar tampak menimpang dari fokus maya di F,
pada sisi cermin yang berlawanan dengan arah datangnya sinar cahaya. Panjang
fokus f pada cermin bola dapat dinyatakan sebagai berikut :
R
f=
2
Dimana panjang fokus f cermin cekung adalah positif karena titik fokus berada
di depan cermin dan panjang fokus f cermin cembung adalah negative karena
titik fokus berada di belakang cermin (Halliday, 2013).
Cermin cekung bersifat konvergen atau mengumpulkan cahaya. Dimana
sifat bayangan yang dihasilkan dari cermin cekung bergantung pada letak benda,
yaitu :
1. Ketika benda diletakkan di dalam titik fokus cermin cekung, bayangan yang
terbantuk adalah maya, tegak, dan diperbesar.
2. Ketika benda berada di titik fokus, bayangan berada di tak terhingga.
3. Ketika benda diletakkan di luar titik fokus, bayangan yang terbentuk adalah
nyata, terbalik, dan diperbesar.
(Halliday, 2013).
Terdapat 3 sinar istimewa untuk pembentukan bayangan pada cermin cekung,
antara lain :
1. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus cermin.
2. Sinar datang melalui titik fokus cermin dipantulkan ke arah yang sejajar
dengan sumbu utama cermin.
3. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin dipantulkan kembali
melalui titik yang sama.
(Wahe, 2013).
Cermin cembung bersifat divergen atau menyebarkan sinar. Sinar sejajar
sumbu utama yang dipantulkan cermin seolah-olah berasal dari titik dibelakang
cermin. Dimana sifat bayangan yang dihasilkan dari cermin cembung adalah
maya, tegak, dan diperkecil. Terdapat 3 sinar istimewa untuk pembentukan
bayangan pada cermin cembung, antara lain :
1. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan seolah-olah dari titik
fokus maya cermin.
2. Sinar datang menuju titik fokus maya dipantulkan sejajar dengan sumbu
utama cermin.
3. Sinar datang melalui titik pusat kelengkuangan cermin dipantulkan kembali
seolah-olah dari titik yang sama.
(Wahe, 2013).
2. Cermin cembung
3. Lampu
5. Layar
6. Penggaris
7. Set alat percobaan pemantulan
Gambar 1a
Gambar 1b
Gambar 2
Cermin cembung
Dalam menentukan jarak fokus pada cermin cembung, prosedur yang dilakukan
sebagai berikut :
1. Mengambil cermin datar, cermin cembung, dan benda.
2. Menyusun alat dan bahan seperti gambar 2.
3. Mengatur sedemikian rupa sehingga cermin tidak menutupi bayangan benda
yang terlihat di dalam cermin cembung yang berada di belakangnya.
4. Menggeser-geser cermin cembung sedemikian rupa sehingga mata dapat
melihat bayangan yang terbentuk di dalam cermin cembung sejajar dengan
bayangan yang terbentuk di dalam cermin datar.
5. Mencatat keududukan cermin datar, cermin cembung, dan benda pada
lembar pengamatan.
6. Mengulangi percobaan dengan memindahkan letak cermin sebanyak 3 kali.
F. DATA PERCOBAAN
Cermin Cekung
1. Benda di tak hingga
N
Jarak Fokus (cm)
O
1. 16,50 ± 0,05
2. 16,50 ± 0,05
3. 16,50 ± 0,05
Cermin Cembung
Kedudukan Kedudukan
NO Kedudukan Benda
Cermin Datar Cermin Cembung
1. 17,00 ± 0,05 19,00 ± 0,05 0
G. ANALISIS DATA
▪ Metode Analisis
Σf
f=
n
▪ Menentukan nilai S f
S f =√ ❑
Sf
Rf= ×100 %
f
2. Cermin cekung untuk benda di ruang II dan benda di ruang III
p×q
f=
p+q
▪ Menentukan nilai Sf
Sf =√❑
Sf
Rf= ×100 %
f
Cermin cembung
p×q
f=
p+q
▪ Menentukan nilai Sf
Sf =√❑
Sf
Rf= ×100 %
f
● Sajian Hasil
Cermin cekung
1. Benda di tak hingga
Nilai f :
f =16,50 cm
S f =0
Rata-rata jarak fokus
R f =0 %
cermin cekung
Sf =0,019978
R f =0,129269 %
Nilai f :
f =16,07142857 cm
Sf =0,021846296
R f =0,135932 %
Percobaan 2
Nilai f :
f =16,121212 cm
Sf =0,012573
R f =0,0779 %
Percobaan 3
Benda di Nilai f :
raung III f =15,38462 cm
Sf =0,0135521
R f =0,0881 %
Percobaan 1
Percobaan 2 Nilai f :
f =15,65217 cm
Sf =0,014740088
R f =0,0941 %
Nilai f :
f =15,75342 cm
Sf =0,015983958
R f =0,1014 %
Percobaan 3
Cermin cembung
Sf =¿ 0,011894
R f =0,1325 %
Percobaan 1
Percobaan 2 Nilai f :
f =5,217391304 cm
Sf =0,01474
R f =0,2825 %
Nilai f :
f =2,4 cm
Sf =0,021375
R f =0,8906 %
Percobaan 3
H. PEMBAHASAN
Cahaya yang menemui bidang batas antara dua medium akan dipantulkan
kembali seluruhnya atau hanya sebagian, sehingga pantulan akan membentuk
sebuah bayangan. Pemantulan ini terjadi pada permukaan datar maupun pada
permukaan yang melengkung, seperti cermin bola (cermin cekung dan cermin
cembung). Ketika suatu benda diletakkan di jauh tak hingga, bayangan akan
berada pada titik fokus cermin bola. Jarak titik fokus ini dapat ditentukan dalam
peramaan sebagai berikut :
R
f=
2
I. KESIMPULAN
Pada percobaan pemantulan, untuk menentukan ketidakpastian jarak fokus
dari cermin bola digunakan analisis data dengan metode ralat rambat. Persamaan
yang digunakan untuk menentukan ralat rambat dari panjang fokus adalah
sebagai berikut :
Sf = √ ❑
Untuk jarak fokus dari cermin cekung ketika benda diletakkan di jauh tak
hingga, cermin diposisikan sedemikian rupa dan menempatkan layar hingga
bayangan terbentuk paling jelas. Ini disebut dengan titik fokus dari cermin
cekung. Kemudian untuk menentukan jarak fokus cermin bola melalui
pengukuran jarak benda dan jarak bayangan, persamaan yang digunakan adalah
sebagai berikut :
p×q
f=
p+q
Dimana p merupakan jarak benda dari cermin (cm) dan q merupakan jarak
bayangan dari cermin (cm).
J. DAFTAR PUSTAKA
Halliday, D., & Resnick, R. (2013). Fundamentals of Physics (11th Edition).
Serway, R. A., & Jewett, J. W. (2004). Physics for Scientists and Engineers (6th
Edition). Thomson-Brooks/Cole.
Viridi, S., & Novitrian. (2014). Cahaya dan Optik: Pemantulan-Cermin dan
Pembiasan-Lensa.
⮚ Tugas
⮚ Analisis Data
Cermin cekung
1. Benda di jauh tak hingga
1. 16,50 ± 0,05
2. 16,50 ± 0,05
3. 16,50 ± 0,05
❑
∑ f
f= ❑
❑
49,5 cm
f=
3
f =16,50 cm
S f =√ ❑
S f =√ ❑
S f =0
▪ Ralat rambat
Sf
Rf= ×100 %
f
0
Rf= ×100 %
16,50
R f =0 %
Jadi jarak fokus cermin cekung adalah f =( 16,50 ± 0,00 ) dengan ralat
relatif sebesar 0 % .
Percobaan 1
p×q
f=
p+q
1360
f=
88
f =15,45455 cm
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf =0,019978
Sf
Rf= ×100 %
f
0,019978
Rf= ×100 %
15,45454545
R f =0,129269 %
Jadi jarak fokus cermin cekung ketika benda berada di ruang II pada
percobaan 1 adalah f =( 15,454 ± 0,019 ) cm dengan ralat relatif 0,1292 %
(4 AP).
Percobaan 2
p×q
f=
p+q
1125
f=
70
f =16,07142857 cm
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf =0,021846296
Sf
Rf= ×100 %
f
0,02184
Rf= ×100 %
16,0714
R f =0,135932 %
Jadi jarak fokus cermin cekung ketika benda berada di ruang II pada
percobaan 2 adalah ( 16,0714 ± 0,0218 ) cm dengan ralat relatif 0,1359 %
(4 AP).
Percobaan 3
p×q
f=
p+q
1064
f=
66
f =16,121212 cm
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf =0,012573
Sf
Rf= ×100 %
f
0,0125
Rf= ×100 %
16,1212
R f =0,0779 %
Jadi jarak fokus cermin cekung ketika benda berada di ruang II pada
percobaan 2 adalah f =( 16,1212 ±0,0125 ) cm dengan ralat relatif
0,0779 % (4 AP).
Percobaan 1
p×q
f=
p+q
1000
f=
65
f =15,38462 cm
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf =0,0135521
Sf
Rf= ×100 %
f
0,013
Rf= × 100 %
15,384
R f =0,0881 %
Jadi jarak fokus cermin cekung ketika benda berada di ruang III pada
percobaan 1 sebesar f =( 15,384 ± 0,013 ) cm dengan ralat relatif
0,0881 % (4 AP).
Percobaan 2
p×q
f=
p+q
1102,5
f=
69,5
f =15,86331 cm
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf =0,014575438
Sf
Rf= ×100 %
f
0,014575438
Rf= ×100 %
15,86331
R f =0,0918 %
Jadi jarak fokus cermin cekung ketika benda berada di ruang III pada
percobaan 2 adalah f =( 15,863 ± 0,015 ) cm dengan ralat relatif 0,0918 %
(3AP).
percobaan 3
p×q
f=
p+q
1175
f=
73,5
f =15,98639 cm
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf =0,015797551
Sf
Rf= ×100 %
f
0,015797551
Rf= ×100 %
15,98639
R f =0,0988 %
Jadi jarak fokus cermin cekung ketika benda berada di ruang III pada
percobaan 3 adalah f =( 15,986 ± 0,016 ) cm dengan ralat relatif 0,0988 %
(3AP).
Cermin cembung
Percobaan 1
p×q
f=
p+q
323
f=
36
f =8,97222 cm
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf =0,011894
sf
Rf= ×100 %
f
0,011
Rf= ×100 %
8,972
R f =0,1325 %
Percobaan 2
p×q
f=
p+q
120
f=
23
f =5,217391304 cm
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf =0,01474
sf
Rf= ×100 %
f
0,01474
Rf= ×100 %
5,21739
R f =0,2825 %
Percobaan 3
p×q
f=
p+q
36
f=
15
f =2,4 cm
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf =0,021375
sf
Rf= ×100 %
f
0,021
Rf= × 100 %
2,400
R f =0,8906 %
⮚ Laporan sementara
PERCOBAAN PEMBIASAN
A. TUJUAN
Dalam melakukan percobaan pembiasan, mahasiswa dapat :
1. Menentukan jarak fokus lensa cembung dengan cara meletakkan benda di
jauh tak hingga.
2. Menentukan jarak fokus lensa cembung melalui pengukuran jarak benda dan
jarak bayangan.
3. Menentukan jarak fokus lensa cekung melalui pengukuran jarak benda dan
jarak bayangan.
B. DASAR TEORI
Cahaya merupakan salah satu gelombang elektromagnetik yang memiliki
sifat partikel saat dipancarkan atau diserap. Ketika cahaya ditransmisikan dari
satu material ke material lain, cahaya tersebut akan tetap memiliki frekuensi
yang sama, namun memiliki panjang gelombang dan cepat rambat gelombang
yang berbeda (Young, dkk., 2007). Salah satu sifat cahaya adalah dapat
dibiaskan. Pembiasan cahaya dapat terjadi karena cahaya memasuki medium
yang berbeda sehingga menyebabkan kecepatan cahaya yang dimiliki cahaya
tersebut berbeda. Akan terjadi pembelokan cahaya karena pembiasan jika cahaya
datang tidak sejajar dengan garis normal (Abdullah, 2017).
Kaca transparan yang memiliki permukaan lengkung dapat disebut dengan
lensa. Berdasarkan sifat pembentukan cahaya dan hasil bayangannya, dibagi
menjadi lensa cembung dan lensa cekung. Lensa cembung memiliki bentuk
bagian tengah yang lebih tebal dan sering disebut dengan lensa positif atau lensa
konveks. Sedangkan lensa cekung memiliki bentuk bagian pinggir yang lebih
tebak dan sering disebut dengan lensa negatif atau lensa konkaf (Nirsal, 2012).
Lensa merupakan alat optik yang memiliki prinsip berdasarkan peristiwa
pembiasan (Viridi & Novitrian, 2014).
Gambar 1. Sudut datang dan sudut bias cahaya
Sudut datang merupakan besar sudut saat sinar datang menumbuk
permukaan. Sedangkan sudut bias merupakan besar sudut saat sinar dibelokkan
meninggalkan permukaan. Kedua sudut tersebut diukur dari garis normal
(Zitzewitz, dkk., 2005). Hubungan antara sudut datang dan sudut bias dijelaskan
dalam hukum snell, hukum ini berisi tentang sinar datang, sinar bias, dan garis
normal terletak dalam satu bidang datar. Jika sinar datang dari medium kurang
rapat menuju medium lebih rapat, maka sinar tersebut akan dibelokkan
mendekati garis normal, dan sebaliknya (Faradhillah & Hendri, 2019). Seperti
pada gambar 1, dan hukum snell, maka persamaan matematis dari pembiasan
cahaya sebagai berikut :
n d sin sinθ d=nb sin sinθ b,
di mana n d merupakan indeks bias medium datang dan n bmerupakan
indeks bias medium bias (Viridi & Novitrian 2014). Pada lensa yang memiliki
permukaan tipis jarak antara permukaannya dapat diabaikan. Persamaan titik
fokus untuk lensa tersebut sebagai berikut :
1 1 1
+ = =( n−1 )
p q f
1
−
1
R 1 R2( )
di mana p merupakan jarak benda ke lensa, q merupakan jarak bayangan
ke lensa, n merupakan indeks bias lensa, dan R merupakan jari-jari lengkungan
permukaan. Sedangkan untuk perbesaran lensa yang di dapat akan memenuhi
persamaan sebagai berikut :
−q
m=
p
1. Lensa cembung
2. Lensa cekung
3. Cermin datar
4. Lampu
5. Layar
6. Penggaris
Gambar 1a
Gambar 1b
E. PROSEDUR PERCOBAAN
Lensa cembung
Dalam menentukan jarak fokus padalensa cembung, prosedur yang dilakukan
sebagai berikut :
a. Menentukan jarak fokus lensa cembung dengan benda tak hingga
1. Menyiapkan lensa cembung dan layar
2. Menyusun alat dan bahan seperti gambar 1a.
3. Mendapatkan bayangan paling jelas dari benda di jauh tak hingga
4. Mencatat hasil pengukuran di lembar data pengamatan.
5. Mengulangi percobaan dengan memindahkan letak cermin sebanyak 3
kali.
b. Menentukan jarak fokus lensa cembung dengan benda di ruang II dan benda
di ruang III
1. Mengambil alat dan bahan.
2. Menyusun alat dan bahan seperti gambar 1b.
3. Menempatkan benda di ruang II yang terletak antara jarak fokus sampai
2 kali jarak fokus lensa cembung (jarak fokus didapat dari percobaan (a).
4. Menggeser-geser layar sampai terlihat bayangan paling jelas di layar.
5. Mencatat hasil pengamatan berupa jarak benda (p) dan jarak bayangan
(q) pada lembar pengamatan data.
6. Mengulangi percobaan dengan memindahkan letak cermin sebanyak 3
kali.
7. Mengulangi langkah nomer 3 sampai 6 dengan menempatkaan benda di
ruang III yang terletak lebih dari 2 kali jarak fokus cermin cekung.
Lensa cekung
Dalam menentukan jarak fokus pada lensa cekung, prosedur yang dilakukan
sebagai berikut :
1. Mengambil lensa cekung.
2. Menyusun alat dan bahan seperti gambar 2.
3. Menempatkan benda di ruang II yang terletak antara jarak fokus sampai 2
kali jarak fokus lensa cembung (jarak fokus didapat dari percobaan (a).
4. Menangkap bayangan yang paling jelas pada layar. Kemudian mencatat
kedudukan layar.
5. Meletakkan lensa cekung diantara lensa cembung dan layar. Kemudian
memperhatikan layar, gambar akan menjadi kabur.
6. Mengukur jarak dari layar ke lensa cekung dan mencatat hasil pada lembar
pengamatan.
7. Mengulangi langkah nomer 3 sampai 6 dengan memindahkan lensa sebanyak
3 kali.
F. DATA PERCOBAAN
Lensa Cembung
1. Benda di tak hingga
N
Jarak Fokus (cm)
O
1. 11,00 ± 0,05
2. 11,00 ± 0,05
3. 11,00 ± 0,05
Lensa Cekung
NO p(cm) q (cm)
G. ANALISIS DATA
● Metode Analisis
Σf
f=
n
S f =√ ❑
Sf
Rf= ×100 %
f
p×q
f=
p+q
▪ Menentukan nilai Sf
Sf =√❑
Sf
Rf= ×100 %
f
Lensa cekung
p×q
f=
p+q
▪ Menentukan nilai Sf
Sf =√❑
Sf
Rf= ×100 %
f
● Sajian Hasil
Lensa cembung
1. Benda di tak hingga
Nilai f :
f =11 cm
Sf =0
Rata-rata jarak fokus
lensa cembung R f =0 %
Sf =0,013
R f =0,145 %
Nilai f :
f =9,474 cm
Sf =0,012
R f =0,125 %
Percobaan 2
ruang II
Jadi jarak fokus lensa cembung adalah
f =( 9,474 ± 0,012 ) cm dengan ralat
relatif sebesar 0,1267 % ( 4 AP ).
Nilai f :
f =9,692 cm
Sf =0,007
R f =0,0742 %
Percobaan 3
Sf =0,013
R f =0,139 %
Jadi jarak fokus lensa cembung adalah
f =( 9,375 ± 0,013 ) cm dengan ralat
relatif sebesar 0,139 % ( 3 AP ) .
Nilai f :
f =9,545 cm
Sf =0,054
R f =0,568 %
Percobaan 2
Nilai f :
f =9,742 cm
Sf =0,009
R f =0,0983 %
Percobaan 3
Lensa cekung
Sf =0,011
R f =0,187 %
Nilai f :
f =7,2 cm
Sf =0,0055
R f =0,076 %
Percobaan 2
Nilai f :
f =9,643 cm
Sf =0,014
R f =0,143 %
Percobaan 3
H. PEMBAHASAN
Salah satu sifat cahaya adalah dapat dibiaskan. Pembiasan cahaya dapat
terjadi karena cahaya memasuki medium yang berbeda sehingga kecepatan
cahaya tersebut berbeda. Cahaya akan mengalami pembelokan jika cahaya
datang tidak sejajar dengan garis normal. Pembiasan ini dapat terjadi pada kaca
transparan yang permukaannya melengkung yang disebut dengan lensa, yaitu
lensa cembung dan lensa cekung.
Pada percobaan pembiasan, jarak fokus lensa cembung dapat ditentukan
dengan meletakkan benda di jauh tak hingga. Percobaan ini dilakukan sebanyak
3 kali dengan memvariasikan posisi lensa cembung. Pada pengukuran jarak
fokus lensa cembung, diperoleh rata-rata nilai jarak fokus lensa cembung dari
ketiga hasil, yaitu f =( 11 ±0 ) cm dengan ralat relatif sebesar 0 % . Maka dapat
ditentukan letak ruang pada cermin ini. Dimana untuk ruang I, II, dan III terletak
dbelakang cermin. Ruang I berada pada jarak 0−11 cm, ruang II berada pada
jarak 11,1−22 cm , ruang III berada pada jarak 22,1 cm hingga jarak yang tak
hingga. Kemudian untuk ruang IV berada didepan cermin.
Pada percobaan selanjutnya, benda diletakkan di ruang II dan di ruang III.
Dalam menentukan titik fokusnya ketika benda diletakkan di ruang II, dilakukan
percobaan sebanyak tiga kali dengan memvariasikan letak benda di sekitar ruang
II. Setelah melakukan analisis data dengan menggunakan metode ralat rambat,
pada percobaan 1 diperoleh nilai jarak fokus adalah f =( 8,919 ± 0,013 ) cm dengan
ralat relatif sebesar 0,145 % ( 3 AP ) Pada percobaan 2 diperoleh nilai jarak fokus
adalah f =( 9,474 ± 0,012 ) cm dengan ralat relatif sebesar 0,125 % ( 3 AP ). Pada
percobaan 3 diperoleh nilai jarak fokus adalah f =( 9,692 ± 0,007 ) cm dengan ralat
relatif sebesar 0,0742 % ( 4 AP ) .
Ketika benda diletakkan di ruang III. Dalam menentukan titik fokusnya,
dilakukan percobaan sebanyak 3 kali dengan memvariasikan letak benda berada
di sekitar ruang III. Setelah melakukan analisis data dengan menggunakan
metode ralat rambat, pada percobaan 1 diperoleh nilai jarak fokus adalah
f =( 9,375 ± 0,013 ) cm dengan ralat relatif sebesar 0,139 % ( 3 AP ). Pada percobaan
2 diperoleh nilai jarak fokus adalah f =( 9,545 ± 0,054 ) cm dengan ralat relatif
sebesar 0,568 % ( 3 AP ) . Pada percobaan 3 diperoleh nilai jarak fokus adalah
f =( 9,742 ± 0,009 ) cm dengan ralat relatif sebesar 0,0983 % ( 4 AP ) .
Percobaan pembiasan ini juga menggunakan lensa cekung Dalam
menentukan titik fokusnya, dilakukan percobaan sebanyak 3 kali dengan
memvariasikan letak benda. Setelah melakukan analisis data dengan
menggunakan metode ralat rambat, pada percobaan 1 diperoleh nilai jarak fokus
adalah f =( 6,176 ± 0,011 ) cm dengan ralat relatif sebesar 0,187 % (3 AP ) . Pada
percobaan 2 diperoleh nilai jarak fokus adalah f =( 7,200 ± 0,0055 ) cm dengan
ralat relatif sebesar 0,076 % ( 2 AP ) . Pada percobaan 3 diperoleh nilai jarak fokus
adalah f =( 9,643 ± 0,014 ) cm dengan ralat relatif sebesar 0,143 % ( 3 AP ).
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, masih terdapat selisih nilai
antara jarak fokus lensa cembung ketika benda berada di jauh tak hingga dengan
titik fokus ketika benda berada di ruang II dan di ruang III. Pada percobaan ini
juga masih terdapat adanya ralat. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh
pengamat yang kurang teliti dalam melakukan pengukuran, serta kesalahan
dalam melakukan perhitungan data. Namun percobaan ini dapat dikatakan telah
sesuai dengan teori yang ada.
I. KESIMPULAN
Percobaan pembiasan ini dilakukan untuk menentukan jarak fokus lensa
cembung dan lensa cekung. Pada lensa cembung ketika benda diletakkan di jauh
tak hingga, lensa diposisikan sedemikian rupa dan menempatkan layar hingga
bayangan yang terbentuk paling jelas.
Untuk menentukan jarak fokus lensa cembung melalui pengukuran jarak
benda dan jarak bayangan. Benda diletakkan di ruang II dan di ruang III,
sehingga bayangan yang dihasilkan adalah nyata, terbalik, dan diperbesar.
Panjang fokus keduanya berbanding terbalik. Semakin jauh jarak lensa
cembung, semakin dekat jarak fokus lensa dengan layar.
Pada pembiasan dengan menggunakan lensa cekung, bayangan yang
terbentuk adalah maya dan nyata. Untuk menentukan jarak fokus lensa cekung
melalui pengukuran jarak benda dan jarak bayangan. Benda diletakkan di ruang
II dan di ruang III. Jarak fokus antara lensa cekung dengan benda adalah
berbanding terbalik. Semakin jauh jarak lensa cekung, semakin dekat jarak lensa
cekung dengan layar.
J. DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mikrajuddin. 2017. Fisika Dasar II. Bandung: Insitut Teknologi
Bandung.
Faradhillah, & Hendri, S. 2019. “Mengukur Indeks Bias Berbagai Jenis Kaca
Dengan Menggunakan Prinsip Pembiasan.” IJIS Edu : Indonesian Journal
of Integrated Science Education 1(2):139–46. doi:
10.29300/ijisedu.v1i2.1959.
Young, H. D., Kramer, L., and Freedman, R. A. 2007. University Physics. New
York: Addison Wesley.
Zitzewitz, P. W., Herzog, M. R., Elliot, T. G., Nelson, J. B., Haase, D. G.,
Nelson,J., Harper, K. A., Schuler, C. A., & Zorn, M. A. 2005. Physics
Principles and Problems. United States: McGraw-Hill.
K. LAMPIRAN
⮚ Tugas
⮚ Analisis Data
Lensa cembung
1. Benda tak hingga
1. 11,00 ± 0,05
2. 11,00 ± 0,05
3. 11,00 ± 0,05
❑
∑ f
f= ❑
❑
33
f=
3
f =11 cm
S f =√ ❑
S f =√ ❑
S f =0
▪ Ralat relatif
Sf
Rf= ×100 %
f
0
Rf= ×100 %
11
R f =0 %
Jadi nilai dari jarak fokus lensa cembung pada benda tak hingga adalah
f =( 11 ±0 ) cm dengan ralat relatif sebesar 0 % .
Benda di ruang II
Benda di ruang II
No.
p(cm) q (cm) p ×q p+q
Percobaan 1
p×q
f=
p+q
330
f=
37
f =8,919 cm
Sf =√❑
Sf =√❑
Sf =√❑
Sf =√❑
Sf =0,013
Sf
Rf= ×100 %
f
0,013
Rf= × 100 %
8,919
R f =0,145 %
Percobaan 2
p×q
f=
p+q
360
f=
38
f =9,474 cm
Sf =√❑
Sf =√❑
Sf =√❑
Sf =√❑
Sf =0,012
Sf
Rf= ×100 %
f
0,012
Rf= ×100 %
9,474
R f =0,125 %
Percobaan 3
p×q
f=
p+q
378
f=
39
f =9,692 cm
Sf =√❑
Sf =√❑
Sf =√ ❑
Sf =√ ❑
Sf =0,007
Sf
Rf= ×100 %
f
0,007
Rf= × 100 %
9,692
R f =0,0742 %
Jadi jarak fokus lensa cembung dengan benda diruang II pada
percobaan 3 adalah f =( 9,692 ± 0,007 ) cm dengan ralat relatif sebesar
0,0742 % ( 4 AP ) .
Percobaan 1
p×q
f=
p+q
375
f=
40
f =9,375 cm
Sf =√❑
Sf =√❑
Sf =√❑
Sf =√❑
Sf =0,013
Sf
Rf= ×100 %
f
0,013
Rf= × 100 %
9,375
R f =0,139 %
Jadi jarak fokus lensa cembung dengan benda diruang III pada
percobaan 1 adalah f =( 9,375 ± 0,013 ) cm dengan ralat relatif sebesar
0,139 % ( 3 AP ) .
Percobaan 2
p×q
f=
p+q
420
f=
44
f =9,545 cm
Sf =√❑
Sf =√❑
Sf =√❑
Sf =√❑
Sf =0,054
Sf
Rf= ×100 %
f
0,054
Rf= ×100 %
9,545
R f =0,568 %
Jadi jarak fokus lensa cembung dengan benda diruang III pada
percobaan 2 adalah f =( 9,545 ± 0,054 ) cm dengan ralat relatif sebesar
0,568 % ( 3 AP ) .
Percobaan 3
p×q
f=
p+q
472,5
f=
48,5
f =9,742 cm
Sf =√❑
Sf =√❑
Sf =√❑
Sf =√❑
Sf =0,009
Sf
Rf= ×100 %
f
0,009
Rf= × 100 %
9,742
R f =0,0983 %
Jadi jarak fokus lensa cembung dengan benda diruang III pada
percobaan 3 adalah f =( 9,742 ± 0,009 ) cm dengan ralat relatif sebesar
0,0983 % ( 3 AP ) .
Lensa cekung
No
p(cm) q (cm) p ×q p+q
.
2. 12 18 216 30
3. 15 27 405 42
p×q
Percobaan 1 f =
p+q
157,5
f=
25,5
f =6,176 cm
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf =0,011
Sf
Rf= ×100 %
f
0,011
Rf= × 100 %
6,176
R f =0,187 %
p×q
Percobaan 2 f=
p+q
216
f=
30
f =7,2 cm
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf =0,0055
Sf
Rf= ×100 %
f
0,0055
Rf= × 100 %
7,2
R f =0,076 %
Percobaan 3
p×q
f=
p+q
405
f=
42
f =9,643 cm
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf = √ ❑
Sf =0,014
Sf
Rf= ×100 %
f
0,014
Rf= ×100 %
9,643
R f =0,143 %
⮚ Plagiarism
⮚ Laporan sementara
⮚ Dokumentasi