Anda di halaman 1dari 66

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

MELDE DAN SONOMETER

Disusun untuk memenuhi tugas

Praktikum Fisika Dasar II

Yang dibimbing oleh Bapak Muhammad Reyza Arief Taqwa, M.Pd.

Disusun Oleh:
Bintang Febio Madarinta (22032602928/M/Kelompok 3)

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MARET 2023
PERCOBAAN MELDE

A. TUJUAN
Dalam melakukan percobaan Melde, mahasiswa dapat :
1. Dengan cara menentukan cepat rambat gelombang transversal pada tali,
mahasiswa belajar secara nyata untuk mengetahui dan menentukan
yang mana rapat massa tali dan besaran apa yang mewakili gaya tegang
tali.
2. Dengan cara menentukan frekuensi gelombang transversal pada tali,
mahasiswa tahu persis yang disebut satu gelombang pada gejala
gelombang tegak.
3. Mahasiswa mampu menerapkan metode grafik yang menyatakan
hubungan antara gaya tegang tali dengan kuadrat panjang
gelombangnya.
4. Menurunkan persamaan matematis/rumus empiric yang sesuai dengan
grafik yang dibuat (butir 3) tersebut.
5. Menentukan frekuensi sumber getar berdasarkan grafik.

B. DASAR TEORI
Gelombang adalah salah satu pokok bahasan dalam ilmu fisika. Suatu
gelombang dapat dipejari melalui bentuk gelombang yang merambat pada
sebuah medium. Medium perambatan gelombang dapat berupa tali atau
kawat. Gelombang yang merambat pada suatu medium bukan cahaya
dinamakan dengan gelombang mekanik, (Widayanti, 2018).
Gelombang mekanik yang merambat dengan gerakan tegak lurus
terhadap arah rambatnyadinamakan dengan gelombang tranversal Parameter
yang mempengaruhi kelajuan gelombang tranversal bersebut adalah gaya
tegang tali F (Newton) dan massa per satuan panjang tali 𝑥 Sehingga
hubungan antara Kelajuan gelombang, gaya begang tali, dan massa tali
dirumuskan dengan persamaan :

𝐹
𝑣=√
𝑥
Berdasarkan persamaan tersebut dapat diketahui bahwa semakin besar
gaya tegang tali maka kelajuan gelombangnya juga semakin besar. Begitu
pula sebaliknya. Jika rapat massa tali semakin besar maka kelajuan
gelombang semakin kecil, (Halliday, 2010). Gelombang stosioner
marupakan dua gelombang yang berasal dari gelombang datang dan
gelombang pantul yang saling bersuperposisi :

Gambar 1 : Gelombang Stasioner


Gelombang stasioner disebut dengan gelombang tegak yang merambat
dengan fungsi waktu. Amplitudo puncak pada titik ruang bersifat konstan
terhadap waktu. Pada gelombang stasioner terdapat simpul dan perut.
Simpul merupakan kedudukan titik yang memiliki amplitudo minimal.
Sedangkan perut merupakan kedudukan titik yang memiliki amplitudo
maksimal, (Tripel, Paul A., 2001). Panjang gelombang 𝜆 dapat diketahui
dengan persamaan
𝜆 = 𝑉𝐹
Dengan v cepat rambat gelombang dan f frekuensi gelombang, (Serway,
2014).
Hukum Melde ini mempelajari tentang besaran yang mempengaruhi
cepat rambat gelombang transversal pada tali. Melalui percobaan Melde
diketahui bahwa cepat rambat gelombang pada dawai berbanding lurus
dengan akar gaya tegangan tali dan berbanding terbalik dengan akar massa
persatuan panjang dawai, (Ira P., 2020).
C. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan kalorimeter, sebagai
berikut :

NO ALAT DAN BAHAN GAMBAR

1. Set percobaan Melde

2. Beban

3. Tali/benang

4. Sumber tegangan

5. Neraca teknis
6. Kabel penghubung

7. Penggaris panjang

D. GAMBAR SET ALAT PERCOBAAN

Gambar 1 : Set Percobaan Melde


(sumber : Modul Praktikum Fisika Dasar 2 FMIPA UM)

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Dalam percobaan Melde ini, prosedur yang harus dilakukan sebagai
berikut :
1. Menyusun peralatan yang sudah ditentukan.
2. Mengukur panjang tali yang digunakan dan menimbang massanya
3. Menghidupan sumber tegangan listrik (power supply).
4. Mengatur beban sehingga terbentuk gelombang diam pada tali.
5. Mengukur panjang tali yang terisi oleh n ×1⁄2 gelombang, dan mencatat
banyaknya n tersebut.
6. Mengulangi langkah ke 3 sampai langkah ke 5 dengan memvariasi
massa beban.

F. DATA PERCOBAAN
1. Tali 1
Panjang tali : 1,4 𝑚
Massa tali : 0,00068 𝑘𝑔

Jumlah 1⁄2 Panjang tali untuk


No. Beban (𝑘𝑔) gelombang yang 𝑛 × 1⁄2
terjadi (𝑛) gelombang (𝑚)

1. 0,00878 ± 0,000005 8 0,135 ± 0,0005

2. 0,01094 ± 0,000005 8 0,150 ± 0,0005

3. 0,01297 ± 0,000005 7 0,175 ± 0,0005

4. 0,01480 ± 0,000005 6 0,185 ± 0,0005

5. 0,01683 ± 0,000005 6 0,200 ± 0,0005

2. Tali 2
Panjang tali : 1,5 𝑚
Massa tali : 0,00003 𝑘𝑔

Jumlah 1⁄2 Panjang tali untuk


No. Beban (𝑘𝑔) gelombang yang 𝑛 × 1⁄2
terjadi (𝑛) gelombang (𝑚)

1. 0,00873 ± 0,000005 2 0,540 ± 0,0005

2. 0,01073 ± 0,000005 1 0,580 ± 0,0005

3. 0,01280 ± 0,000005 1 0,610 ± 0,0005

4. 0,01484 ± 0,000005 1 0,660 ± 0,0005

5. 0,01686 ± 0,000005 1 0,700 ± 0,0005


Keterangan :
Nst mistar : 0,001 𝑚
Nst neraca digital : 0,00001 𝑘𝑔
Variabel bebas : panjang tali, besar tegangan tali, dan massa tali
Variabel terikat : jumlah 1⁄2 gelombang, panjang tali untuk 𝑛 × 1⁄2
gelombang
Variabel terkontrol : massa beban

G. ANALISIS DATA
 Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam percobaan Melde adalah
metode ralat rambat, metode ralat kuadrat terkecil, dan metode grafik.
Persamaan dalam metode kuadrat terkecil, yakni 𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎.
Dalam percobaan melde, besaran yang dicari antara lain, rapat
massa tali, nilai panjang gelombang, gaya tegang tali, cepat rambat
gelombang, dan frekuensi gelombang :
a. Menghitung rapat massa tali (menggunakan ralat rambat)
𝑚
𝜇=
𝑙
𝜇 = rapat massa tali (𝑘𝑔/𝑚)
𝑚 = massa tali (𝑘𝑔)
𝑙 = panjang tali (𝑚)
Mencari ralat rambat dari massa tali
2
𝜕𝜇 2 𝜕𝜇 2 2
Δ𝜇 = √| Δ𝑚| + | Δ𝑙|
𝜕𝑚 3 𝜕𝑙 3
Menentukan ralat relatif dari massa tali
Δ𝜇
𝑅𝜇 = × 100%
𝜇
b. Mencari panjang gelombang
2𝑙
𝜆=
𝑛
𝜆 = panjang gelombang (𝑚)
𝑙 = panjang tali 𝑛 × 1⁄2 gelombang (𝑛)

𝑛 = banyak 1⁄2 gelombang yang terbentuk

c. Menghitung gaya tegang tali


𝐹 = 𝑚𝑔
𝐹 = gaya tegang tali (𝑁)
𝑚 = massa beban (𝑘𝑔)
𝑔 = percepatan gravitasi (9,8 𝑚/𝑠 2 )

d. Mencari cepat rambat gelombang

𝐹
𝑣=√
𝜇

𝑣 = cepat rambat gelombang (𝑚/𝑠)


𝐹 = gaya tegang tali (𝑁)
𝜇 = rapat massa tali (𝑘𝑔/𝑚)

e. Menghitung frekuensi gelombang


𝑣
𝑓=
𝜆
𝑓 = frekuensi gelombang (𝐻𝑧)
𝑣 = cepat rambat gelombang (𝑚/𝑠)
𝜆 = panjang gelombang (𝑚)

Dalam percobaan melde, dibuat grafik hubungan antara gaya


tegang tali (F) sebagai x dan kuadrat panjang tali (𝜆2 ) sebagai y.
Kemudian dicari persamaan garis 𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎 dengan metode kuadrat
terkecil, yakni :
Untuk mencari nilai 𝑆𝑦 :
1 (Σ𝑥 2 )(Σ𝑦)2 −2(Σ𝑥)(Σ𝑥𝑦)(Σ𝑦)+𝑛(Σ𝑥𝑦)2
𝑆𝑦 = √𝑛−2 |Σ𝑦 2 − |
𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

Untuk mencari nilai a berikut ralatnya :


(Σ𝑦)(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)(Σ𝑥𝑦)
𝑎= 𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

(Σ𝑥 2 )
𝑆𝑎 = 𝑆𝑦 √𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

Ralat relatif :
𝑆
𝑅𝑎 = | 𝑎𝑎 | × 100%

Untuk mencari nilai b berikut ralatnya :


𝑛(Σ𝑥𝑦)−(Σ𝑥)(Σ𝑦)
𝑏= 𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

n
𝑆𝑎 = 𝑆𝑦 √𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

Ralat relatif :
𝑆
𝑅𝑏 = | 𝑏𝑏 | × 100%

 Sajian Hasil
Metode ralat rambat

Tali 1 𝜇 = 4,8571 × 10−4 𝑘𝑔/𝑚


Δ𝜇 = 2,383757082 × 10−6
𝑅𝜇 = 0,490778%
Jadi diperoleh nilai rapat massa tali pada tali 1 sebesar
𝜇 = (4,857 ± 0,024) × 10−4 𝑘𝑔/𝑚 dengan ralat relatif
sebesar 0,49% (2AP).
Beban 1 𝜆 = 0,0338 𝑚
𝐹 = 0,086 𝑁
𝑣 = 13,31 𝑚/𝑠
𝑓 = 394,365 𝐻𝑧
Beban 2 𝜆 = 0,0375 𝑚
𝐹 = 0,107 𝑁
𝑣 = 14,857 𝑚/𝑠
𝑓 = 396,189 𝐻𝑧
Beban 3 𝜆 = 0,05 𝑚
𝐹 = 0,127 𝑁
𝑣 = 16,177 𝑚/𝑠
𝑓 = 323,537 𝐻𝑧
Beban 4 𝜆 = 0,0617 𝑚
𝐹 = 0,145 𝑁
𝑣 = 17,28 𝑚/𝑠
𝑓 = 280,209 𝐻𝑧
Beban 5 𝜆 = 0,0667 𝑚
𝐹 = 0,165 𝑁
𝑣 = 18,428 𝑚/𝑠
𝑓 = 276,399 𝐻𝑧
Tali 2 𝜇 = 2 × 10−5 𝑘𝑔/𝑚
Δ𝜇 = 2,22222664438 × 10−6
𝑅𝜇 = 11,11113322%
Jadi diperoleh nilai rapat massa tali pada tali 2 sebesar
𝜇 = (0,20 ± 0,02) × 10−4 𝑘𝑔/𝑚 dengan ralat relatif
sebesar 11,1% (3AP).
Beban 1 𝜆 = 0,54 𝑚
𝐹 = 0,086 𝑁
𝑣 = 65,404 𝑚/𝑠
𝑓 = 121,119 𝐻𝑧
Beban 2 𝜆 = 1,16 𝑚
𝐹 = 0,105 𝑁
𝑣 = 72,51 𝑚/𝑠
𝑓 = 62,509 𝐻𝑧
Beban 3 𝜆 = 1,22 𝑚
𝐹 = 0,125 𝑁
𝑣 = 79,196 𝑚/𝑠
𝑓 = 64,915 𝐻𝑧
Beban 4 𝜆 = 1,32 𝑚
𝐹 = 0,145 𝑁
𝑣 = 85,274 𝑚/𝑠
𝑓 = 64,6 𝐻𝑧
Beban 5 𝜆 = 1,4 𝑚
𝐹 = 0,165 𝑁
𝑣 = 90,892 𝑚/𝑠
𝑓 = 64,923 𝐻𝑧

Metode kuadrat terkecil

Tali 1 𝑎 = −0,00784
𝑆𝑎 = 0,00659075
𝑅𝑎 = 84,0199%
Jadi nilai a diperoleh sebesar 𝑎 = −(0,008 ± 0,007)
dengan ralat relatif sebesar 𝑅𝑎 = 84% (2AP).
𝑏 = 0,458365
𝑆𝑏 = 0,0510643
𝑅𝑏 = 11,14053%
Jadi nilai b diperoleh sebesar 𝑏 = (0,458 ± 0,051)
dengan ralat relatif sebesar 𝑅𝑏 = 11,1% (3AP).
Tali 2 𝑎 = −0,05043
𝑆𝑎 = 0,39656
𝑅𝑎 = 1,9997%
Jadi nilai a diperoleh sebesar 𝑎 = −(0,050 ± 0,397)
dengan ralat relatif sebesar 𝑅𝑎 = 1,9997% (5AP).
𝑏 = 9,400336
𝑆𝑏 = 3,08607
𝑅𝑏 = 32,82936%
Jadi nilai b diperoleh sebesar 𝑏 = (9,400 ± 3,086)
dengan ralat relatif sebesar 𝑅𝑏 = 33% (2AP).

Metode grafik
1. Tali 1

Hubungan antara gaya tegang tali dengan


kuadrat panjang tali
0,08
0,07
Kuadrat panjang tali

0,06
0,05
y = 0,4584x - 0,0078
0,04
0,03
0,02
0,01
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2
Gaya tegang tali

2. Tali 2

Hubungan antara gaya tegang tali dengan


kuadrat panjang tali
1,6
1,4
KUadrat panjang tali

1,2
y = 9,4003x - 0,0504
1
0,8
0,6
0,4
0,2
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2
Gaya tegang tali
H. PEMBAHASAN
Hukum Melde mempelajari tentang besaran-besaran yang
mempengaruhi cepat rambat gelombang transversal pada tali. Dengan
melakukan percobaan Melde, diketahui bahwa cepat rambat gelombang
pada tali sebanding dengan akar gaya tegangan tali dan berbanding terbalik
dengan akar rapat massa tali. Rapat massa tali ini dapat ditentukan melalui
persamaan massa tali per satuan panjang tali :
𝑚
𝜇=
𝑙
Dalam percobaan Melde ini, dilakukan percobaan dengan
menggunakan 2 tali yang berbeda jenis dan dilakukan pengambilan data
sebanyak 5 kali untuk setiap jenis tali. Pengambilan data ini dilakukan
dengan memvariasikan massa beban.
Setelah dilakukan analisis data, pada tali pertama dengan massa
0,00068 𝑘𝑔 dan panjang 1,4 𝑚 , diperoleh nilai rapat massa tali adalah
𝜇 = (4,857 ± 0,024) × 10−4 𝑘𝑔/𝑚 dengan ralat relatif sebesar 0,49%
(2AP). Pada pengambilan data 1, tali dikaitkan beban dengan massa
0,00878 𝑘𝑔 menghasilkan panjang gelombang sebesar 0,0338 𝑚, dengan
gaya tegang sebesar 0,086 𝑁 . Sehingga dapat diperoleh nilai cepat
rambatnya sebesar 13,31 𝑚/𝑠 , dan frekuensi gelombang sebesar
394,365 𝐻𝑧.
Pada pengambilan data 2, tali dikaitkan beban dengan massa
0,01094 𝑘𝑔 menghasilkan panjang gelombang sebesar 0,0375 𝑚, dengan
gaya tegang sebesar 0,107 N. Sehingga dapat diperoleh nilai cepat
rambatnya sebesar 14,857 𝑚/𝑠 , dan frekuensi gelombang sebesar
396,189 𝐻𝑧.
Pada pengambilan data 3, tali dikaitkan beban dengan massa
0,01297 𝑘𝑔 menghasilkan panjang gelombang sebesar 0,05 𝑚 , dengan
gaya tegang sebesar 0,127 𝑁 . Sehingga dapat diperoleh nilai cepat
rambatnya sebesar 16,177 𝑚/ , dan frekuensi gelombang sebesar
323,537 𝐻𝑧.
Pada pengambilan data 4, tali dikaitkan beban dengan
massa 0,0148 𝑘𝑔 menghasilkan panjang gelombang sebesar 0,0617 𝑚 ,
dengan gaya tegang sebesar 0,145 𝑁. Sehingga dapat diperoleh nilai cepat
rambatnya sebesar 17,28 𝑚/𝑠 , dan frekuensi gelombang sebesar
280,209 𝐻𝑧.
Pada pengambilan data 5, tali dikaitkan beban dengan massa
0,01683 𝑘𝑔 menghasilkan panjang gelombang sebesar 0,0667 𝑚, dengan
gaya tegang sebesar 0,165 𝑁 . Sehingga dapat diperoleh nilai cepat
rambatnya sebesar 18,428 𝑚/𝑠 , dan frekuensi gelombang sebesar
276,399 𝐻𝑧.
Pada percobaan berikutnya menggunakan tali kedua dengan massa
0,00003 𝑘𝑔 dan panjang 1,5 𝑚 , diperoleh nilai rapat massa tali adalah
𝜇 = (0,20 ± 0,02) × 10−4 𝑘𝑔/𝑚 dengan ralat relatif sebesar 11,1% (3AP)..
Pada pengambilan data 1, tali dikaitkan beban dengan massa 0,00873 𝑘𝑔
menghasilkan panjang gelombang sebesar 0,54 𝑚 , dengan gaya tegang
sebesar 0,086 𝑁. Sehingga dapat diperoleh nilai cepat rambatnya sebesar
65,404 𝑚/𝑠, dan frekuensi gelombang sebesar 121,119 𝐻𝑧.
Pada pengambilan data 2, tali dikaitkan beban dengan massa
0,01073 𝑘𝑔 menghasilkan panjang gelombang sebesar 1,16 𝑚 , dengan
gaya tegang sebesar 0,105 𝑁 . Sehingga dapat diperoleh nilai cepat
rambatnya sebesar 72,51 𝑚/𝑠 , dan frekuensi gelombang sebesar
62,509 𝐻𝑧.
Pada pengambilan data 3, tali dikaitkan beban dengan
massa0,0128 𝑘𝑔 menghasilkan panjang gelombang sebesar 1,22 𝑚, dengan
gaya tegang sebesar 0,125 𝑁 . Sehingga dapat diperoleh nilai cepat
rambatnya sebesar 79,196 𝑚/𝑠 , dan frekuensi gelombang sebesar
64,915 𝐻𝑧.
Pada pengambilan data 4, tali dikaitkan beban dengan 0,01484 𝑘𝑔
menghasilkan panjang gelombang sebesar 1,32 𝑚 , dengan gaya tegang
sebesar 0,145 𝑁. Sehingga dapat diperoleh nilai cepat rambatnya sebesar
85,274 𝑚/𝑠, dan frekuensi gelombang sebesar 64,6 𝐻𝑧.
Pada pengambilan data 5, tali dikaitkan beban dengan massa
0,01686 𝑘𝑔 menghasilkan panjang gelombang sebesar 1,4 𝑚, dengan gaya
tegang sebesar 0,165 𝑁. Sehingga dapat diperoleh nilai cepat rambatnya
sebesar 90,892 𝑚/𝑠, dan frekuensi gelombang sebesar 64,923 𝐻𝑧.
Kemudian analisis data dilakukan dengan metode kuadrat terkecil dan
metode grafik, dimana persamaan garis lurus yang digunakan adalah
𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎 . Sehingga diperoleh grafik hubungan antara gaya tegang tali
sebagai sumbu x dengan kuadrat panjang gelombang sebaai sumbu y.
Pada grafik tali pertama diperoleh nilai a sebesar 𝑎 = −(0,008 ±
0,007) dengan ralat relatif sebsar 𝑎 = −(0,008 ± 0,007) , dan diperoleh
nilai b sebesar 𝑏 = (0,458 ± 0,051) dengan ralat relatif sebesar 11,1%
(3AP). Sehingga persamaan yang didapat adalah 𝑦 = 0,458𝑥 − 0,008 .
Perolehan hasil perhitungan dengan menggunakan metode analisis kuadrat
ini telah sesuai dengan persamaan grafik yang terbentuk.
Pada grafik tali kedua diperoleh nilai a sebesar 𝑎 = −(0,050 ±
0,397) dengan ralat relatif sebesar 1,9997% (5AP), dan diperoleh nilai b
sebesar 𝑏 = (9,400 ± 3,086) dengan ralat relatif sebsar 33% (2AP).
Sehingga persamaan yang didapat adalah 𝑦 = 9,4𝑥 − 0,05. Perolehan hasil
perhitungan dengan menggunakan metode analisis kuadrat ini telah sesuai
dengan persamaan grafik yang terbentuk.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dengan menggunakan
ralat rambat dan kuadrat terkecil, masih terdapat adanya ralat relatif. Hal ini
kemungkinan disebabkan oleh ketidaktelitian dan kesulitan pengamat dalam
melakukan pengukuran, serta kesalahan dalam melakukan perhitungan data.

I. KESIMPULAN
Dalam percobaan Melde, cepat rambat gelombang transversal 𝑣 pada
tali dapat ditentukan dengan akar dari gaya tegang tali 𝐹 per rapat massa tali
𝜇. Persamaan ini dapat dinyatakan dalam :

𝐹
𝑣=√
𝜇
Gaya tegang tali 𝐹 ini dipengaruhi oleh massa beban 𝑚 yang
dikaitkan di ujung tali serta nilai percepatan gravitasi 𝑔 , yaitu sebesar
9,8 𝑚/𝑠 2 . Persamaan ini dapat dinyatakan dalam :
𝐹 =𝑚𝑔
Kemudian nilai rapat massa tali 𝜇 ini merupakan massa tali 𝑚 per
satuan panjang tali 𝑙. Persamaan ini dapat dinyatakan dalam :
𝑚
𝜇=
𝑙
Frekuensi gelombang transversal pada tali dapat ditentukan dengan
membagi nilai cepat rambat gelombang 𝑣 dengan panjang gelombang 𝜆 .
Secara matematis dapat dinyatakan dalam :
𝑣
𝑓=
𝜆
Dimana, dalam satu lambda 𝜆, panjang satu gelombang terdiri dari
satu bukit dan satu lembah. Panjang gelombang ini dapat ditentukan dengan
membagi 2 kali panjang 𝑛 × 1⁄2 gelombang dengan banyak 1⁄2 gelombang
yang terbentuk. Sehingga secara matematis dapat dinyatakan dalam :
2𝑙
𝜆=
𝑛
Dengan analisis metode grafik dan metode kuadrat tekecil, diperoleh
hubungan antara gaya tegang tali dengan kuadrat panjang gelombang. Maka
persamaan garis yang didapatkan pada tali pertama adalah 𝑦 = 0,458𝑥 −
0,008 , serta persamaan garis yang didapatkan pada tali kedua adalah
𝑦 = 9,4𝑥 − 0,05. Hubungan antara gaya tegang tali dan kuadrat panjang tali
ini berbanding lurus. Hal ini dapat dilihat bahwa jika besar gaya tegang tali
semakin meningkat, kuadrat panjang tali juga akan mengalami peningkatan.
Berdasarkan hasil grafik tersebut, gaya tegang tali dan kuadrat
panjang tali didapatkan dari penurunan rumus cepat rambat gelombang.
Dimana nilai cepat rambat gelombang dinyatakan dalam :

𝐹
𝑣=√
𝜇

Nilai cepat rambat gelombang ini juga dapat ditentukan melalui persamaan :
𝑣 =𝜆𝑓
Maka, persamaan ini dapat disubtitusi menjadi :

𝐹
𝜆𝑓=√
𝜇

𝐹
𝜆2 𝑓 2 =
𝜇
𝐹
𝜆2 =
𝜇𝑓 2
Dari persamaan ini dapat disimpulkan bahwa hubungan gaya tegang
tali dan kuadrat panjang tali adalah berbanding lurus. Ini sesuai dengan
grafik yang dibuat.
Berdasarkan hasil grafik tersebut juga dapat ditentukan besar
frekuensi sumber getar. Dengan penurunan rumus yang telah ada, besar
frekuensi sumber getar dapat dinyatakan dengan :

1 𝐹
𝑓= √
𝜆 𝜇

Dari persamaan tersebut, diketahui nilai frekuensi sumber getar


berbanding lurus dengan akar gaya tegang tali dan berbanding terbalik
dengan akar panjang gelombang.
J. DAFTAR PUSTAKA
Widayambi W. Yuberti, Y., Irwandani, I., & Hamid, A. (2018).
Pengembangan Lembar Kerja Praktikum Percobaan Melde Berbasis
Project Based Learning. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, 6(1), 24-
31.
Halliday, Resnick, dan Walker. 2010. Fisika Dasar Edisi 7 Jilid I Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Tipler, Paul A. 2001. Fisika Untuk Sains dan Teknik, Jakarta: Erlangga.
Serway, Raymond A., dan Jewett, John W. 2014. Physics For Scientist And
Engineers With Modern Physics, Minth Edison USA: Brooks / cole.
Palupi Ira. 2020. Hukum Melde: Gelombang Berdiri Pada Tali. Yogyakarta
STTN Batan Yogyakarta.
K. LAMPIRAN
 Tugas
1. a Jika pada seutas tali yang panjangnya L, massanya M, diberi
tegangan sebesar T, kemudian digetarkan membentuk gelombang.
Tentukan cepat rambat gelombang, nyatakan dalam L,M, dan T.
Jawab :
𝐹 𝑚
𝑣 = √𝜇 , 𝜇 = 𝑙

𝐹𝑙
𝑣 = √𝑚

𝐿𝑇
𝑣 = √𝑀

2. Jelaskan mengapa gelombang pantulan tersebut mempunyai


frekuensi dan panjang gelombang yang tetap sama.
Jawab :
Secara matematis, frekuensi gelombang dapat dituliskan sebagai
berikut.

1 𝐹
𝑓= √
2𝑙 𝜇

Akar dari gaya tegang kawat per rapat massa kawat merupakan
cepat rambat gelombang. Melalui persamaan tersebut diketahui
bahwa frekuensi gelombang dipengaruhi oleh cepat rambat
gelombang. Pada gelombang transversal, gelombang pantul
memiliki cepat rambat sama dengan gelombang datang (arahnya
berlawanan). Sehingga dapat disimpulkan bahwa frekuensi dan
panjang gelombang yang terbentuk oleh gelombang datang sama
dengan gelombang pantul.
3. Adakah perbedaan antara gelombang yang dipantulkan dengan
gelombang datang. Jelaskan
Jawab :
Gelombang datang memiliki cepat rambat sama dengan
gelombang pantul, tetapi arahnya saling berlawanan.
4. Jelaskan pengertian simpul dan perut!
Jawab :
Simpul adalah titik amplitudo minimum. Sedangkan perut
merupakan titik amplitudo maksimum yang terbentuk pada
gelombang tegak.
5. Bagaimana keadaaan gelombang yang terjadi jika ujung tali tidak
terikat. Jelaskan
Jawab :
Gelombang akan pecah dan tidak akan mebentuk gelombang.
6. Jelaskan terjadinya gelombang berdiri/stationer
Jawab :
Gelombang stasioner terjadi ketika hasil dari pemisahan dua
gelombang yang berdekatan di sepanjang arah transmisi yang
berlawanan.

 Analisis Data
1. Tali 1
Panjang tali : 1,4 𝑚
Massa tali : 0,00068 𝑘𝑔

Jumlah 1⁄2 Panjang tali untuk


No. Beban (𝑘𝑔) gelombang yang 𝑛 × 1⁄2
terjadi (𝑛) gelombang (𝑚)

1. 0,00878 ± 0,000005 8 0,135 ± 0,0005

2. 0,01094 ± 0,000005 8 0,150 ± 0,0005

3. 0,01297 ± 0,000005 7 0,175 ± 0,0005


4. 0,01480 ± 0,000005 6 0,185 ± 0,0005

5. 0,01683 ± 0,000005 6 0,200 ± 0,0005

Metode ralat rambat


 Menghitung rapat massa tali
𝑚
𝜇= 𝑙
0,00068
𝜇= 1,4

𝜇 = 4,8571 × 10−4 𝑘𝑔/𝑚

𝜕𝜇 2 2 𝜕𝜇 2 2
Δ𝜇 = √|𝜕𝑚 3 Δ𝑚| + | 𝜕𝑙 3 Δ𝑙|

12 2 𝑚2 2
Δ𝜇 = √| 𝑙 3 Δ𝑚| + |− 𝑙2 3 Δ𝑙|

1 2 2 0,00068 2 2
Δ𝜇 = √|1,4 3 0,000005| + |− 0,0005|
(1,4)2 3

Δ𝜇 = √|2,38095 × 10−6 |2 + |−1,1565 × 10−7 |2

Δ𝜇 = √5,6689229025 × 10−12 + 1,33749225 × 10−14

Δ𝜇 = √5,682297825 × 10−12
Δ𝜇 = 2,383757082 × 10−6

Ralat relatif :
Δ𝜇
𝑅𝜇 = × 100%
𝜇

2,383757082×10−6
𝑅𝜇 = × 100%
4,8571×10−4

𝑅𝜇 = 0,490778%

Jadi diperoleh nilai rapat massa tali pada tali 1 sebesar


𝜇 = (4,857 ± 0,024) × 10−4 𝑘𝑔/𝑚 dengan ralat relatif
sebesar 0,49% (2AP).
 Perhitungan panjang gelombang (𝜆), gaya tegang tali (𝐹),
dan cepat rambat gelombang (𝑣)
Data 1
𝑚 = 0,00878 𝑘𝑔
𝑙 = 0,135 𝑚
𝑛 =8

a. Mencari panjang gelombang


2𝑙
𝜆= 𝑛

2 (𝑛 × 1⁄2 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔)
𝜆= 𝑛
2 (0,135)
𝜆= 8

𝜆 = 0,03375 𝑚

b. Menghitung gaya tegang tali


𝐹 = 𝑚𝑔
𝐹 = 0,00878 . 9,8
𝐹 = 0,086044 𝑁

c. Mencari cepat rambat gelombang


𝐹
𝑣 = √𝜇

0,086044
𝑣 = √0,00048571

𝑣 = √177,1509748615429
𝑣 = 13,30980746898853 𝑚/𝑠

d. Menghitung frekuensi gelombang


𝑣
𝑓=𝜆
13,30980746898853
𝑓= 0,03375

𝑓 = 394,3646657478083 𝐻𝑧
Data 2
𝑚 = 0,01094 𝑘𝑔
𝑙 = 0,150 𝑚
𝑛 =8

a. Mencari panjang gelombang


2𝑙
𝜆=
𝑛
2 (𝑛 × 1⁄2 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔)
𝜆= 𝑛
2 (0,150)
𝜆= 8

𝜆 = 0,0375 𝑚

b. Menghitung gaya tegang tali


𝐹 = 𝑚𝑔
𝐹 = 0,01094 . 9,8
𝐹 = 0,107212 𝑁

c. Mencari cepat rambat gelombang


𝐹
𝑣 = √𝜇

0,107212
𝑣 = √0,00048571

𝑣 = √220,7325358753165
𝑣 = 14,85707023189015 𝑚/𝑠

d. Menghitung frekuensi gelombang


𝑣
𝑓=𝜆
14,85707023189015
𝑓= 0,0375

𝑓 = 396,1885395170707 𝐻𝑧
Data 3
𝑚 = 0,01297 𝑘𝑔
𝑙 = 0,175 𝑚
𝑛 =7

a. Mencari panjang gelombang


2𝑙
𝜆=
𝑛
2 (𝑛 × 1⁄2 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔)
𝜆= 𝑛
2 (0,175)
𝜆= 7

𝜆 = 0,5 𝑚

b. Menghitung gaya tegang tali


𝐹 = 𝑚𝑔
𝐹 = 0,01297 . 9,8
𝐹 = 0,127106 𝑁

c. Mencari cepat rambat gelombang


𝐹
𝑣 = √𝜇

0,127106
𝑣 = √0,00048571

𝑣 = √261,6911325688168
𝑣 = 16,17687029585194 𝑚/𝑠

d. Menghitung frekuensi gelombang


𝑣
𝑓=𝜆
16,17687029585194
𝑓= 0,5

𝑓 = 32,35374059170388 𝐻𝑧
Data 4
𝑚 = 0,01480 𝑘𝑔
𝑙 = 0,185 𝑚
𝑛 =6

a. Mencari panjang gelombang


2𝑙
𝜆=
𝑛
2 (𝑛 × 1⁄2 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔)
𝜆= 𝑛
2 (0,185)
𝜆= 6

𝜆 = 0,06167 𝑚

b. Menghitung gaya tegang tali


𝐹 = 𝑚𝑔
𝐹 = 0,01480 . 9,8
𝐹 = 0,14504 𝑁

c. Mencari cepat rambat gelombang


𝐹
𝑣 = √𝜇

0,14504
𝑣 = √0,00048571

𝑣 = √298,6143995388195
𝑣 = 17,28046294341733 𝑚/𝑠

d. Menghitung frekuensi gelombang


𝑣
𝑓=𝜆
17,28046294341733
𝑓= 0,06167

𝑓 = 280,2085769972001 𝐻𝑧
Data 5
𝑚 = 0,01683 𝑘𝑔
𝑙 = 0,200 𝑚
𝑛 =6

a. Mencari panjang gelombang


2𝑙
𝜆=
𝑛
2 (0,2)
𝜆= 6

𝜆 = 0,06667 𝑚

b. Menghitung gaya tegang tali


𝐹 = 𝑚𝑔
𝐹 = 0,01683 . 9,8
𝐹 = 0,164934 𝑁

c. Mencari cepat rambat gelombang


𝐹
𝑣 = √𝜇

0,164934
𝑣 = √0,00048571

𝑣 = √339,5729962323197
𝑣 = 18,42750651152564 𝑚/𝑠

d. Menghitung frekuensi gelombang


𝑣
𝑓=𝜆
18,42750651152564
𝑓= 0,06667

𝑓 = 276,3987777339979 𝐻𝑧
 Hubungan antara gaya tegang tali dan kuadrat panjang tali

No. 𝐹 (𝑁) 𝜆 (𝑚) 𝜆2

1. 0,08604 0,0338 0,00114244

2. 0,10721 0,0375 0,00140625

3. 0,12711 0,05 0,0025

4. 0,14504 0,0617 0,00380689

5. 0,16493 0,0667 0,00444889

Metode kuadrat terkecil

No. 𝑥 𝑦 𝑥2 𝑦2 𝑥𝑦

1. 0,08604 0,0338 0,007403 0,001142 0,002908

2. 0,10721 0,0375 0,011494 0,001406 0,00402

3. 0,12711 0,05 0,016157 0,0025 0,006356

4. 0,14504 0,0617 0,021037 0,003807 0,008949

5. 0,16493 0,0667 0,027202 0,004449 0,011001

Σ 0,63033 0,2497 0,083292 0,013304 0,033234

Σ2 0,397316 0,06235 0,006938 0,000177 0,001104

Mencari persamaan garis 𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎 dengan metode kuadrat


terkecil :
Untuk mencari nilai 𝑆𝑦 :
1 (Σ𝑥 2 )(Σ𝑦)2 −2(Σ𝑥)(Σ𝑥𝑦)(Σ𝑦)+𝑛(Σ𝑥𝑦)2
𝑆𝑦 = √𝑛−2 |Σ𝑦 2 − |
𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

1 (0,083292)(0,06235)−2(0,63033)(0,033234)(0,2497)+5(0,001104)
𝑆𝑦 = √ |0,013304 − |
5−2 5(0,083292)−(0,397316)

1 0,000254
𝑆𝑦 = √3 |0,013304 − 0,019146|
1
𝑆𝑦 = √3 |0,013304 − 0,013275|

1
𝑆𝑦 = √3 |0,0000299542|

𝑆𝑦 = √0,00000998473
𝑆𝑦 = 0,003159862

Untuk mencari nilai a berikut ralatnya :


(Σ𝑦)(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)(Σ𝑥𝑦)
𝑎= 𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2
(0,2497)(0,083292)−(0,63033)(0,033234)
𝑎= 5(0,083292)−(0,397316)
−0,00015
𝑎= 0,019146

𝑎 = −0,00784

(Σ𝑥 2 )
𝑆𝑎 = 𝑆𝑦 √𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

0,083292
𝑆𝑎 = 0,003159862√0,019146

𝑆𝑎 = 0,003159862 √4,350443
𝑆𝑎 = 0,003159862 . 2,085771471
𝑆𝑎 = 0,00659075

Ralat relatif :
𝑆
𝑅𝑎 = | 𝑎𝑎| × 100%
0,00659075
𝑅𝑎 = | | × 100%
−0,00784

𝑅𝑎 = 84,0199%

Jadi nilai a diperoleh sebesar 𝑎 = −(0,008 ± 0,007) dengan


ralat relatif sebesar 𝑅𝑎 = 84% (2AP).
Untuk mencari nilai b berikut ralatnya :
𝑛(Σ𝑥𝑦)−(Σ𝑥)(Σ𝑦)
𝑏= 𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

5(0,033234)−(0,63033)(0,2497)
𝑏= 5(0,083292)−(0,397316)
0,008776
𝑏 = 0,019146

𝑏 = 0,458365

n
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦 √𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

5
𝑆𝑏 = 0,003159862√5(0,083292)−(0,397316)

5
𝑆𝑏 = 0,003159862√0,019146

𝑆𝑏 = 0,003159862 √261,1551
𝑆𝑏 = 0,003159862 . 16,16029314
𝑆𝑏 = 0,0510643

Ralat relatif :
𝑆
𝑅𝑏 = | 𝑏𝑏 | × 100%
0,0510643
𝑅𝑏 = | 0,458365 | × 100%

𝑅𝑏 = 11,14053%

Jadi nilai b diperoleh sebesar 𝑏 = (0,458 ± 0,051) dengan


ralat relatif sebesar 𝑅𝑏 = 11,1% (3AP).

Sehingga persamaan yang diperoleh pada grafik adalah


𝑦 = 0,458𝑥 − 0,008.
2. Tali 2
Panjang tali : 1,5 𝑚
Massa tali : 0,00003 𝑘𝑔

Jumlah 1⁄2 Panjang tali untuk


No. Beban (𝑘𝑔) gelombang yang 𝑛 × 1⁄2
terjadi (𝑛) gelombang (𝑚)

1. 0,00873 ± 0,000005 2 0,540 ± 0,0005

2. 0,01073 ± 0,000005 1 0,580 ± 0,0005

3. 0,01280 ± 0,000005 1 0,610 ± 0,0005

4. 0,01484 ± 0,000005 1 0,660 ± 0,0005

5. 0,01686 ± 0,000005 1 0,700 ± 0,0005

 Menghitung rapat massa tali


𝑚
𝜇= 𝑙
0,00003
𝜇= 1,5

𝜇 = 2 × 10−5 𝑘𝑔/𝑚

𝜕𝜇 2 2 𝜕𝜇 2 2
Δ𝜇 = √|𝜕𝑚 3 Δ𝑚| + | 𝜕𝑙 3 Δ𝑙|

12 2 𝑚2 2
Δ𝜇 = √| 𝑙 3 Δ𝑚| + |− 𝑙2 3 Δ𝑙|

1 2 2 0,00003 2 2
Δ𝜇 = √|1,5 3 0,000005| + |− 0,0005|
(1,5)2 3

Δ𝜇 = √|2,2222222 × 10−6 |2 + |−4,4444444 × 10−9 |2

Δ𝜇 = √4,9382715062 × 10−12 + 1,9753086025 × 10−17

Δ𝜇 = √4,938291259 × 10−12
Δ𝜇 = 2,22222664438 × 10−6
Ralat relatif :
Δ𝜇
𝑅𝜇 = × 100%
𝜇

2,22222664438×10−6
𝑅𝜇 = × 100%
2×10−5

𝑅𝜇 = 11,11113322%

Jadi diperoleh nilai rapat massa tali pada tali 2 sebesar


𝜇 = (0,20 ± 0,02) × 10−4 𝑘𝑔/𝑚 dengan ralat relatif sebesar
11,1% (3AP).

 Perhitungan panjang gelombang (𝜆), gaya tegang tali (𝐹),


dan cepat rambat gelombang (𝑣)
Data 1
𝑚 = 0,00873 𝑘𝑔
𝑙 = 0,540 𝑚
𝑛 =2

a. Mencari panjang gelombang


2𝑙
𝜆= 𝑛
2 (𝑛 × 1⁄2 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔)
𝜆= 𝑛
2 (0,540)
𝜆= 2

𝜆 = 0,54 𝑚

b. Menghitung gaya tegang tali


𝐹 = 𝑚𝑔
𝐹 = 0,00873 . 9,8
𝐹 = 0,085554 𝑁
c. Mencari cepat rambat gelombang
𝐹
𝑣 = √𝜇

0,085554
𝑣 = √ 0,00002

𝑣 = √4277,7
𝑣 = 65,40412831006924 𝑚/𝑠

d. Menghitung frekuensi gelombang


𝑣
𝑓=𝜆
65,40412831006924
𝑓= 0,54

𝑓 = 121,1187561297579 𝐻𝑧

Data 2
𝑚 = 0,01073 𝑘𝑔
𝑙 = 0,580 𝑚
𝑛 =2

a. Mencari panjang gelombang


2𝑙
𝜆= 𝑛

2 (𝑛 × 1⁄2 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔)
𝜆= 𝑛
2 (0,580)
𝜆= 1

𝜆 = 1,16 𝑚

b. Menghitung gaya tegang tali


𝐹 = 𝑚𝑔
𝐹 = 0,01073 . 9,8
𝐹 = 0,105154 𝑁
c. Mencari cepat rambat gelombang
𝐹
𝑣 = √𝜇

0,105154
𝑣 = √ 0,00002

𝑣 = √5.257,7
𝑣 = 72,50999931043994 𝑚/𝑠

d. Menghitung frekuensi gelombang


𝑣
𝑓=𝜆
72,50999931043994
𝑓= 1,16

𝑓 = 62,50862009520684 𝐻𝑧

Data 3
𝑚 = 0,01280 𝑘𝑔
𝑙 = 0,610 𝑚
𝑛 =1

a. Mencari panjang gelombang


2𝑙
𝜆= 𝑛

2 (𝑛 × 1⁄2 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔)
𝜆= 𝑛
2 (0,610)
𝜆= 1

𝜆 = 1,22 𝑚

b. Menghitung gaya tegang tali


𝐹 = 𝑚𝑔
𝐹 = 0,01280 . 9,8
𝐹 = 0,12544 𝑁
c. Mencari cepat rambat gelombang
𝐹
𝑣 = √𝜇

0,12544
𝑣 = √0,00002

𝑣 = √6272
𝑣 = 79,19595949289332 𝑚/𝑠

d. Menghitung frekuensi gelombang


𝑣
𝑓=𝜆
79,19595949289332
𝑓= 1,22

𝑓 = 64,9147208958142 𝐻𝑧

Data 4
𝑚 = 0,01484 𝑘𝑔
𝑙 = 0,660 𝑚
𝑛 =1

a. Mencari panjang gelombang


2𝑙
𝜆= 𝑛
2 (𝑛 × 1⁄2 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔)
𝜆= 𝑛
2 (0,660)
𝜆= 1

𝜆 = 1,32 𝑚

b. Menghitung gaya tegang tali


𝐹 = 𝑚𝑔
𝐹 = 0,01484 . 9,8
𝐹 = 0,145432 𝑁
c. Mencari cepat rambat gelombang
𝐹
𝑣 = √𝜇

0,145432
𝑣 = √ 0,00002

𝑣 = √7.271,6
𝑣 = 85,27367706390994 𝑚/𝑠

d. Menghitung frekuensi gelombang


𝑣
𝑓=𝜆
85,27367706390994
𝑓= 1,32

𝑓 = 64,60127050296208 𝐻𝑧

Data 5
𝑚 = 0,01686 𝑘𝑔
𝑙 = 0,700 𝑚
𝑛 =1

a. Mencari panjang gelombang


2𝑙
𝜆= 𝑛

2 (𝑛 × 1⁄2 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔)
𝜆= 𝑛
2 (0,70)
𝜆= 1

𝜆 = 1,4 𝑚

b. Menghitung gaya tegang tali


𝐹 = 𝑚𝑔
𝐹 = 0,01686 . 9,8
𝐹 = 0,165228 𝑁
c. Mencari cepat rambat gelombang
𝐹
𝑣 = √𝜇

0,165228
𝑣 = √ 0,00002

𝑣 = √8261,4
𝑣 = 90,89224389352482 𝑚/𝑠

d. Menghitung frekuensi gelombang


𝑣
𝑓=𝜆
90,89224389352482
𝑓= 1,4

𝑓 = 64,92303135251773 𝐻𝑧

 Hubungan antara gaya tegang tali dan kuadrat panjang tali

No. 𝐹 (𝑁) 𝜆 (𝑚) 𝜆2

1. 0,08555 0,54 0,2916

2. 0,10515 1,16 1,3456

3. 0,12544 1,22 1,4884

4. 0,14543 1,32 1,7424

5. 0,16523 1,4 1,96


Metode kuadrat terkecil

No. 𝑥 𝑦 𝑥2 𝑦2 𝑥𝑦

1. 0,08555 0,54 0,007319 0,2916 0,046197

2. 0,10515 1,16 0,011057 1,3456 0,121974

3. 0,12544 1,22 0,015735 1,4884 0,153037

4. 0,14543 1,32 0,02115 1,7424 0,191968

5. 0,16523 1,4 0,027301 1,96 0,231322

Σ 0,6268 5,64 0,082561 6,828 0,744497

Σ2 0,392878 31,8096 0,006816 46,62158 0,554276


Mencari persamaan garis 𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎 dengan metode kuadrat
terkecil :
Untuk mencari nilai 𝑆𝑦 :
1 (Σ𝑥 2 )(Σ𝑦)2 −2(Σ𝑥)(Σ𝑥𝑦)(Σ𝑦)+𝑛(Σ𝑥𝑦)2
𝑆𝑦 = √𝑛−2 |Σ𝑦 2 − |
𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

1 (0,082561)(31,8096)−2(0,6268)(0,744497)(5,64)+5(0,554276)
𝑆𝑦 = √ |6,828 − |
5−2 5(0,082561)−(0,392827)

1 0,133803
𝑆𝑦 = √3 |6,828 − 0,019929 |

1
𝑆𝑦 = √3 |6,828 − 6,714122|

1
𝑆𝑦 = √3 |0,113878|

𝑆𝑦 = √0,037959
𝑆𝑦 = 0,194831

Untuk mencari nilai a berikut ralatnya :


(Σ𝑦)(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)(Σ𝑥𝑦)
𝑎= 𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2
(5,64)(0,082561)−(0,6268)(0,744497)
𝑎=
5(0,082561)−(0,392827)
−0,001
𝑎 = 0,019929

𝑎 = −0,05043
(Σ𝑥 2 )
𝑆𝑎 = 𝑆𝑦 √𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

0,082561
𝑆𝑎 = 0,194831√5(0,082561)−(0,392827)

0,082561
𝑆𝑎 = 0,194831√0,019929

𝑆𝑎 = 0,194831 √4,14287
𝑆𝑎 = 0,194831 . 2,035404
𝑆𝑎 = 0,39656

Ralat relatif :
𝑆
𝑅𝑎 = | 𝑎𝑎| × 100%
0,39656
𝑅𝑎 = |−0,05043| × 100%

𝑅𝑎 = 1,9997%

Jadi nilai a diperoleh sebesar 𝑎 = −(0,050 ± 0,397) dengan


ralat relatif sebesar 𝑅𝑎 = 1,9997% (5AP).

Untuk mencari nilai b berikut ralatnya :


𝑛(Σ𝑥𝑦)−(Σ𝑥)(Σ𝑦)
𝑏= 𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2
0,187335
𝑏 = 0,019929

𝑏 = 9,400336

n
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦 √𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

5
𝑆𝑏 = 0,194831√5(0,082561)−(0,392827)

5
𝑆𝑏 = 0,194831√0,019929

𝑆𝑏 = 0,194831 √250,8964
𝑆𝑏 = 0,194831 . 15,83971
𝑆𝑏 = 3,08607
Ralat relatif :
𝑆
𝑅𝑏 = | 𝑏𝑏 | × 100%
3,08607
𝑅𝑏 = |9,400336| × 100%

𝑅𝑏 = 32,82936%

Jadi nilai b diperoleh sebesar 𝑏 = (9,400 ± 3,086) dengan


ralat relatif sebesar 𝑅𝑏 = 33% (2AP).

Sehingga persamaan yang diperoleh pada grafik adalah


𝑦 = 9,4𝑥 − 0,05.

 Dokumentasi

 Plagiarism
 Laporan sementara
PERCOBAAN SONOMETER

A. TUJUAN
Dalam melakukan percobaan Sonometer, mahasiswa dapat :
1. Dengan cara menentukan cepat rambat gelombang transversal pada
kawat, mahasiswa belajar secara nyata untuk mengetahui dan
menentukan yang mana rapat massa tali dan besaran apa yang mewakili
gaya tegang kawat.
2. Dengan cara menentukan frekuensi gelombang transversal pada kawat,
mahasiswa tahu persis yang disebut setengah gelombang pada gejala
gelombang tegak.
3. Mahasiswa mampu menerapkan metode grafik yang menyatakan
hubungan antara gaya tegang kawat dengan panjang kawat yang
bergetar (4L).
4. Menentukan frekuensi sumber getar berdasarkan grafik tersebut butir 3
di atas.
5. Disamping itu mahasiswa juga mengetahui secara nyata bahwa untuk
membuat setengah gelombang diperlukan arus bolak-balik dan magnet
U sebagai pembentuk medan magnet homogen.

B. DASAR TEORI
Gelombang dapat terjadi apabila suatu sistem mengalami gangguan
secara periodik dalam suatu medium dari posisi kesetimbangannya dan
gangguan itu dapat berjalan atau merambat ke satu daerah sistem itu ke
daerah lainnya. Gelombang juga merupakan getaran yang merambat pada
medium perantara, di mana yang merambat adalah energinya bukan zat atau
medium perantaranya, (Firdaus, dkk., 2017).

Gelombang menurut arah rambatnya dibagi menjadi gelombang


transversal dan gelombang longitudinal. Di mana jika gelombang terus
bergerak naik turun atau ke atas dan ke bawah secara harmonik dan tegak
lurus dengan arah perjalanan gelombang maka gelombang tersebut
dinamakan dengan gelombang transversal. Jika gelombang terus bergerak
ke kanan dan ke kiri dan sejajar dengan arah perjalanan gelombang maka
gelombang tersebut dapat dinamakan dengan gelombang longitudinal
(Halliday, dkk., 2013).

Gelombang menurut amplitudo dan fase getarnya, dibagi menjadi


gelombang berjalan dan gelombang diam atau stasioner. Di mana jika
gelombang berjalan memiliki amplitudo dan fase sama di setiap titik,
sedangkan gelombang diam atau stasioner memiliki perbedaan amplitudo
dan fase di setiap titik. Gelombang stasioner dapat dikatakan sebagai
gelombang hasil dari perpaduan 2 gelombang yang berlawanan arah
(interferensi dua gelombang), (Nugroho, dkk., 2012).

Dalam melakukan osilasinya, gelombang memiliki beberapa besaran.


Seperti frekuensi dan cepat rambat gelombang. Frekuensi merupakan
jumlah osilasi yang telah dilakukan dalam satu detik, dan cepat rambat
gelombang merupakan seberapa cepat osilasi dapat berpindah tempat
(Abdullah, 2017). Frekuensi dan cepat rambat gelombang dapat diukur
menggunakan alat yang dinamakan sonometer. Sonometer ditemukan oleh
Marin Mersenne.

Mersenne mengungkapkan bahwa sonometer merupakan alat yang


digunakan untuk mengamati frekuensi, tegangan, panjang dawai, dan massa
persatuan panjang dari dawai, dan hubungannya lebih sering disebut dengan
Mersenne’s Laws. Mersenne’s Laws berisi tentang, tegangan, panjang
dawai, dan massa persatuan panjang dawai akan tetap konstan karena
frekuensi dasar dawai berbanding terbalik dengan panjang dawai, dan
berbanding lurus dengan akar kuadrat tegangan dawai dan akar kuadrat
massa dawai persatuan panjang. Mekanisme sonometer menggunakan
bantuan arus listrik bolak-balik (AC) dan sensor magnetik. Prinsip kerjanya
menggunakan prinsip induksi elektromagnetik, (Wardani, dkk., 2021).
Gambar 1. Panjang satu gelombang besarnya 2𝐿

Persamaan matematis dari cepat rambat gelombang transversal dapat


𝐹
dituliskan sebagai 𝑣 = √𝜇, di mana 𝑣 merupakan cepat rambat gelombang,

𝐹 merupakan gaya yang bekerja pada gelombang atau gaya tegang tali, dan
𝜇 merupakan rapat massa tali persatuan panjang, (Tim Praktikum Fisika
Dasar, 2023). Saat dawai memiliki panjang 𝐿, diregangkan maka akan
tercipta panjang gelombang yang dilambangkan dengan 𝜆 yang besarnya
2𝐿 seperti pada gambar 1. Hubungan antara panjang gelombang, frekuensi
𝑣
dan panjang gelombang memiliki persamaan matematis 𝑓 = 𝜆 , di mana 𝑓

merupakan besar frekuensi gelombang. Dari kedua persamaan tersebut,


𝐹
√𝜇
1 𝑇
dapat didapatkan persamaan 𝑓 = , dapat pula di tuliskan 𝑓 = 2𝐿 √𝜇 , di
2𝐿

mana 𝑇 merupakan gaya tegang tali (Wardani, dkk., 2021).

C. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan kalorimeter, sebagai
berikut :

NO ALAT DAN BAHAN GAMBAR

1. Set percobaan Sonometer


2. Neraca pegas

3. Power Supply

4. Magnet U

5. Hambatan geser

6. Kabel penghubung

D. GAMBAR SET ALAT PERCOBAAN


Gambar 1 : Set Percobaan Sonometer
(sumber : Modul Praktikum Fisika Dasar 2 FMIPA UM)

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Dalam percobaan Melde ini, prosedur yang harus dilakukan sebagai
berikut :
1. Menyusun peralatan yang telah ditentukan.
2. Menyalakan power supply agar kawat mendapat aliran listrik AC.
3. Mengatur tarikan neraca pegas dengan nilai tertentu
4. Mengatur letak penumpu sampai terjadi gelombang diam pada kawat,
kemudian mengamati sampai terjadi setengah gelombang.
5. Mengukur panjang kawat yang bergetar.
6. Mencatat angka yang ditunjukkan oleh neraca pegas sebagai gaya
tegang kawat.

F. DATA PERCOBAAN
Panjang tali : 1,4 𝑚
Massa tali : 0,00068 𝑘𝑔

Panjang Kawat yang


No. Gaya Tegang Kawat (N)
Bergetar (m)

1. 2±1 0,46 ± 0,005

2. 4±1 0,56 ± 0,005

3. 6±1 0,64 ± 0,005


4. 8±1 0,71 ± 0,005

5. 10 ± 1 0,77 ± 0,005

Keterangan :
Nst mistar : 0,01 𝑚
Nst pegas :2𝑁
Variabel bebas : penumpu, panjang kawat, besar tegangan
Variabel terikat : panjang kawat yang begetar
Variabel terkontrol : gaya tegang kawat

G. ANALISIS DATA
 Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam percobaan Sonometer
adalah metode ralat rambat, metode ralat kuadrat terkecil, dan metode
grafik. Persamaan dalam metode kuadrat terkecil, yakni 𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎.
Dalam percobaan Sonometer, besaran yang dicari antara lain, rapat
massa tali dan frekuensi gelombang menggunakan ralat rambat :
a. Menghitung rapat massa kawat :
𝑚
𝜇=
𝑙
𝜇 = rapat massa kawat (𝑘𝑔/𝑚)
𝑚 = massa kawat (𝑘𝑔)
𝑙 = panjang kawat (𝑚)
Mencari ralat rambat dari massa kawat :
2
𝜕𝜇 2 𝜕𝜇 2 2
Δ𝜇 = √| Δ𝑚| + | Δ𝑙|
𝜕𝑚 3 𝜕𝑙 3
Menentukan ralat relatif dari massa kawat :
Δ𝜇
𝑅𝜇 = × 100%
𝜇

b. Menghitung frekuensi kawat yang bergetar :


1 𝐹
𝑓= √
2𝑙 𝜇

𝑓 = frekuensi gelombang (𝐻𝑧)


𝑙 = panjang kawat yang bergetar (𝑚)
𝐹 = gaya tegang kawat (𝑁)
𝜇 = rapat massa kawat (𝑘𝑔/𝑚)
Mencari ralat rambat dari massa kawat :
2 2 2
1 1 2 1 𝐹 2 1 𝐹 2
∆𝑓 = √| √ . ∆𝐹| + |− 2 √ . ∆𝑙| + |− √ . ∆𝜇|
4𝑙 𝐹𝜇 3 2𝑙 𝜇 3 4𝑙𝜇 𝜇 3

Menentukan ralat relatif dari frekuensi kawat yang bergetar :


∆𝑓
𝑅𝑓 = × 100%
𝑓

Dalam percobaan melde, dibuat grafik hubungan antara gaya


tegang kawat (F) sebagai x dan 4 kali kuadrat panjang kawat (𝜆2 )
sebagai y. Kemudian dicari persamaan garis 𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎 dengan
metode kuadrat terkecil, yakni
Untuk mencari nilai 𝑆𝑦 :
1 (Σ𝑥 2 )(Σ𝑦)2 −2(Σ𝑥)(Σ𝑥𝑦)(Σ𝑦)+𝑛(Σ𝑥𝑦)2
𝑆𝑦 = √𝑛−2 |Σ𝑦 2 − 𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2
|

Untuk mencari nilai a berikut ralatnya :


(Σ𝑦)(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)(Σ𝑥𝑦)
𝑎= 𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

(Σ𝑥 2 )
𝑆𝑎 = 𝑆𝑦 √𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

Ralat relatif :
𝑆
𝑅𝑎 = | 𝑎𝑎 | × 100%

Untuk mencari nilai b berikut ralatnya :


𝑛(Σ𝑥𝑦)−(Σ𝑥)(Σ𝑦)
𝑏=
𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

n
𝑆𝑎 = 𝑆𝑦 √𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2
Ralat relatif :
𝑆
𝑅𝑏 = | 𝑏𝑏 | × 100%

 Sajian Hasil
Metode ralat rambat
a. Nilai rapat massa kawat :
𝜇 = 0,0021 𝑘𝑔/𝑚
Δ𝜇 = 3,3 × 10−6
𝑅𝜇 = 0,15%

Jadi, nilai rapat massa kawat sebesar 𝜇 = (2,100 ± 0,003) ×


10−3 𝐾𝑔/𝑚 dengan ralat sebesar 0,15% (2AP).

b. Frekuensi sumber getar

Gaya Tegang Panjang Kawat


No. Frekuensi (Hz) Ralat relatif
Kawat (N) yang Bergetar (m)

1. 2±1 0,46 ± 0,005 33,54 ± 0,06 0,1682% (4AP)

2. 4±1 0,56 ± 0,005 38,96 ± 0,27 0,7007% (4AP)

3. 6±1 0,64 ± 0,005 41,76 ± 0,63 1,52% (3AP)

4. 8±1 0,71 ± 0,005 43,46 ± 1,28 2,95% (3AP)

5. 10 ± 1 0,77 ± 0,005 44,81 ± 1,21 4,95% (3AP)

Metode kuadrat terkecil


Nilai dari persamaan hubungan gaya tegang kawat dengan 4 kali
kuadrat panjang kawat
Nilai a
𝑎 = 0,481
𝑆𝑎 = 0,144
𝑅𝑎 = 30% (2AP)
Jadi nilai a sebesar 𝑎 = (0,481 ± 0,144) dengan ralat relatif sebesar
30% (2AP).

Nilai b
𝑏 = 0,1906
𝑆𝑏 = 0,0002
𝑅𝑏 = 0,0997% (4AP)
Jadi nilai b adalah 𝑏 = (0,1906 ± 0,0002) dengan ralat relatif
sebesar 0,0997% (4AP).

Metode grafik

Hubungan gaya tegang kawat dengan 4 kali


kuadrat panjang kawat
3
4 kali kuadrat panjang kawat

2,5 y = 0,1906x + 0,4817


2
1,5
1
0,5
0
0 2 4 6 8 10 12
Gaya tegang kawat

H. PEMBAHASAN
Sonometer merupakan alat yang digunakan untuk mengamati
frekuensi, tegangan, panjang dawai, dan massa persatuan panjang dari
dawai. Dalam menentukan frekuensi kawat yang bergetar, persamaannya
dapat dinyatakan sebagai berikut :

1 𝐹
𝑓= √
2𝑙 𝜇
Pada percobaan sonometer ini, dilakukan pengambilan data sebanyak
5 kali dengan memvariasikan gaya tegang kawat, yaitu dengan cara
mengatur tarikan kawat terhadap neraca pegas. Kawat yang digunakan pada
percobaan ini memiliki massa sebesar 0,0021 𝑘𝑔 dan panjang sebesar 1 𝑚.
Setelah melakukan analisis data menggunakan metode ralat rambat,
diperoleh nilai rapat massa kawat adalah 𝜇 = (2,100 ± 0,003) ×
10−3 𝐾𝑔/𝑚 dengan ralat relatif sebesar 0,15% (2AP). Pada pengambilan
data 1 dengan mengatur gaya tegang tali sebesar 2 𝑁 , diperoleh nilai
frekuensi sumber getar pada kawat adalah 𝑓 = (33,54 ± 0,06) 𝐻𝑧 dengan
ralat relatif sebesar 0,1682% (4AP). Pada pengambilan data 2 dengan
mengatur gaya tegang tali sebesar 4 𝑁, diperoleh nilai frekuensi sumber
getar pada kawat adalah 𝑓 = (38,96 ± 0,27) 𝐻𝑧 dengan ralat relatif sebesar
0,7007% (4AP).Pada pengambilan data 3 dengan mengatur gaya tegang tali
sebesar 6 𝑁 , diperoleh nilai frekuensi sumber getar pada kawat adalah
𝑓 = (41,76 ± 0,63)𝐻𝑧 dengan ralat relatif sebesar 1,52% (3AP). Pada
pengambilan data 4 dengan mengatur gaya tegang tali sebesar 8 𝑁 ,
diperoleh nilai frekuensi sumber getar pada kawat adalah 𝑓 = (43,46 ±
1,28) 𝐻𝑧 dengan ralat relatif sebesar , 95% (3AP). Pada pengambilan data 5
dengan mengatur gaya tegang tali sebesar 10 𝑁, diperoleh nilai frekuensi
sumber getar pada kawat adalah 𝑓 = (44,81 ± 1,21) 𝐻𝑧 dengan ralat relatif
sebesar 4,95% (3AP).
Kemudian analisis data dilakukan dengan metode kuadrat terkecil dan
metode grafik, dimana persamaan garis lurus yang digunakan adalah
𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎 . Sehingga diperoleh grafik hubungan antara gaya tegang kawat
sebagai sumbu x dan 4 kali kuadrat panjang kawat yang bergetar sebagai
sumbu y.
Melalui analisis data menggunakan metode kuadrat terkecil diperoleh
nilai a sebesar 𝑎 = (0,481 ± 0,144) dengan ralat relatif sebesar 30% (2AP),
dan diperoleh nilai b sebesar 𝑏 = (0,1906 ± 0,0002) dengan ralat relatif
sebsar 0,0997% (4AP). Sehingga persamaan yang didapat adalah 𝑦 =
0,1906𝑥 + 0,481 . Perolehan hasil perhitungan dengan menggunakan
metode analisis kuadrat ini telah sesuai dengan persamaan grafik yang
terbentuk.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dengan menggunakan
ralat rambat dan kuadrat terkecil, masih terdapat adanya ralat relatif. Hal ini
kemungkinan disebabkan oleh ketidaktelitian dan kesulitan pengamat dalam
melakukan pengukuran, serta kesalahan dalam melakukan perhitungan data.

I. KESIMPULAN
Dalam percobaan Sonometer, cepat rambat gelombang transversal 𝑣
pada kawat dapat ditentukan dengan akar dari gaya tegang tali 𝐹 per rapat
massa kawat 𝜇. Persamaan ini dapat dinyatakan dalam :

𝐹
𝑣=√
𝜇

Nilai rapat massa kawat 𝜇 ini merupakan massa kawat 𝑚 per satuan
panjang kawat 𝑙. Persamaan ini dapat dinyatakan dalam :
𝑚
𝜇=
𝑙
Frekuensi gelombang transversal pada kawat dapat ditentukan melalui
besaran panjang kawat 𝑙 , gaya tegang kawat 𝑁, dan nilai rapat massa kawat
𝜇. Maka persamaan ini dinyatakan dalam :

1 𝐹
𝑓= √
2𝑙 𝜇

Pada persamaan itu, panjang kawat yang bergetar merupakan panjang


dari seluruh gelombang yang terbentuk. Satu gelombang terdiri dari satu
bukit dan satu lembah.Maka, setengah gelombang hanya terdiri dari satu
bukit atau satu lembah saja.
Dengan analisis metode grafik dan metode kuadrat tekecil, diperoleh
hubungan antara gaya tegang kawat dengan 4 kali kuadrat kawat yang
bergetar. Persamaan garis yang didapatkan adalah adalah 𝑦 = 0,1906𝑥 +
0,481. Hubungan antara gaya tegang kawat dengan 4 kali kuadrat kawat
yang bergetar ini berbanding lurus. Hal ini dapat dilihat bahwa jika besar
gaya tegang kawat semakin meningkat, 4 kali kuadrat panjang kawat juga
akan mengalami peningkatan.
Dengan penurunan rumus yang telah ada, besar kuadrat frekuensi
sumber getar berdasarkan grafik dapat dinyatakan dengan :
1 𝐹
𝑓2 =
4𝑙 2 𝜇
Pada percobaan Sonometer, dengan mengaliri kawat dengan arus
listrik bolak-balik, maka terbentuklah medan magnet. Setengah gelombang
dapat dibentuk dengan memposisikan hambatan geser hingga kawat bergetar
dan meletakkan magnet U tepat ditengah panjang kawat.

J. DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. 2017. Fisika Dasar II. Bandung: Insitut Teknologi Bandung.
Firdaus, Syifa, A., & Saturrohma, A. 2017. Analisis Sifat Gelombang Pada
Fluida dengan Tangki Riak. Universitas Sains Al-Quran.
Halliday, D., Resnick, R., & Walker, J. 2013. Fundamental of Physics. New
York: John Wiley & Sons, Incorporated.
Nugroho, A. F., Prawito, & Sudarmaji, A. 2012. Rancang Bangun Alat
Pengukur Kecepatan Rambat Gelombang Pada Kawat Mikrokontroler.
Departemen Fisika, FMIPA UI.
Tim Praktikum Fisika Dasar. 2023. Modul Fisika Dasar 2. Universitas
Negeri Malang.
Wardani, F. D. K., Sucahyo, I., & Dewi, M. 2021. Rancang Bangun Alat
Pengukur Frekuensi Resonansi dan Cepat Rambat Gelombang Pada
Dawai Menggunakan Sensor Pick Up Magnetik. Jurnal Inovasi Fisika
Indonesia (IFI), 10, 21–28.
K. LAMPIRAN
 Tugas
7. Jika pada seutas tali yang panjangnya L, massanya M, diberi
tegangan sebesar T, kemudian digetarkan membentuk gelombang.
Tentukan cepat rambat gelombang, nyatakan dalam L,M, dan T.
Jawab :
𝐹 𝑚
𝑣=√ ,𝜇=
𝜇 𝑙

𝐹𝑙
𝑣 = √𝑚

𝐿𝑇
𝑣 = √𝑀

8. Jelaskan mengapa gelombang pantulan tersebut mempunyai


frekuensi dan panjang gelombang yang tetap sama.
Jawab :
Secara matematis, frekuensi gelombang dapat dituliskan sebagai
berikut.

1 𝐹
𝑓= √
2𝑙 𝜇

Akar dari gaya tegang kawat per rapat massa kawat merupakan
cepat rambat gelombang. Melalui persamaan tersebut diketahui
bahwa frekuensi gelombang dipengaruhi oleh cepat rambat
gelombang. Pada gelombang transversal, gelombang pantul
memiliki cepat rambat sama dengan gelombang datang (arahnya
berlawanan). Sehingga dapat disimpulkan bahwa frekuensi dan
panjang gelombang yang terbentuk oleh gelombang datang sama
dengan gelombang pantul.
9. Adakah perbedaan antara gelombang yang dipantulkan dengan
gelombang datang. Jelaskan
Jawab :
Gelombang datang memiliki cepat rambat sama dengan
gelombang pantul, tetapi arahnya saling berlawanan.
10. Jelaskan pengertian simpul dan perut!
Jawab :
Simpul adalah titik amplitudo minimum. Sedangkan perut
merupakan titik amplitudo maksimum yang terbentuk pada
gelombang tegak.
11. Bagaimana keadaaan gelombang yang terjadi jika ujung tali tidak
terikat. Jelaskan
Jawab :
Gelombang akan pecah dan tidak akan mebentuk gelombang.
12. Jelaskan terjadinya gelombang berdiri/stationer
Jawab :
Gelombang stasioner terjadi ketika hasil dari pemisahan dua
gelombang yang berdekatan di sepanjang arah transmisi yang
berlawanan.

 Analisis Data
Panjang kawat = 1 ± 0,005 𝑚
Massa kawat = 0,0021 ± 0,000005 𝑘𝑔

Panjang Kawat yang


No. Gaya Tegang Kawat (N)
Bergetar (m)
1. 2±1 0,46 ± 0,005

2. 4±1 0,56 ± 0,005

3. 6±1 0,64 ± 0,005

4. 8±1 0,71 ± 0,005

5. 10 ± 1 0,77 ± 0,005

Metode ralat rambat

 Rapat massa kawat


𝑚
𝜇=
𝐿
0,0021
𝜇=
1
𝜇 = 0,0021 𝐾𝑔/𝑚

2 2
𝜕𝜇 2 𝜕𝜇 2

∆𝜇 = | ∆𝑚| + | ∆𝐿|
𝜕𝑚 3 𝜕𝐿 3

2 2
12 𝑚2
∆𝜇 = √| ∆𝑚| + |− 2 ∆𝐿|
𝑙3 𝑙 3

2 2
12 0,0021 2
∆𝜇 = √| 0,000005| + |− 0,005|
13 (1)2 3

∆𝜇 = √ 1,1 × 10−11 + 4,9 × 10−11


∆𝜇 = 3,3 × 10−6

Ralat relatif :
∆𝜇
𝑅𝜇 = × 100%
𝜇
3,3 × 10−6
𝑅𝜇 = × 100%
0,0021
𝑅𝜇 = 0,15%

Jadi, nilai rapat massa kawat sebesar 𝜇 = (2,100 ± 0,003) ×


10−3 𝐾𝑔/𝑚 dengan ralat sebesar 0,15% (2AP).

 Frekuensi sumber getar


Data 1
• Mencari nilai 𝑓

1 𝐹
𝑓= √
2𝑙 𝜇
1 2
𝑓= √
2(0,46) 0,0021

1
𝑓= 30,86
0,92
𝑓 = 33,54 𝐻𝑧

• Mencari nilai ∆𝑓
2 2 2
1 1 2 1 𝐹 2 1 𝐹 2
∆𝑓 = √|4𝑙 √𝐹𝜇 . 3 ∆𝐹| + |− 2𝑙2 √𝜇 . 3 ∆𝑙| + |− 4𝑙𝜇 √𝜇 . 3 ∆𝜇|

2 2
1 1 2 1 2 2
|4(0,46) √2(0,0021) . 3 0,1| + |− 2(0,46)2 √0,0021 . 3 0,005| +
∆𝑓 = √ 2
1 2 2 −5
|− 4(0,46)(0,0021) √0,0021 . 3 3,33 × 10 |

∆𝑓 = √6,4802 × 10−11 + 0,0564 + 1,3036 × 10−11


∆𝑓 = 0,0564

• Ralat relatif
∆𝑓
𝑅𝑓 = × 100%
𝑓

0,05
𝑅𝑓 = × 100%
33,54
𝑅𝑓 = 0,1682%

Jadi, nilai frekuensi sumber yang bergetar sebesar 𝑓 =


(33,54 ± 0,06) 𝐻𝑧 dengan ralat sebesar 0,1682% (4AP).

Data 2
• Mencari nilai 𝑓

1 𝐹
𝑓= √
2𝑙 𝜇

1 4
𝑓= √
2(0,56) 0,0021
1
𝑓= 43,64
1,12
𝑓 = 38,96 𝐻𝑧

• Mencari nilai ∆𝑓
2 2 2
1 1 2 1 𝐹 2 1 𝐹 2
∆𝑓 = √|4𝑙 √𝐹𝜇 . 3 ∆𝐹| + |− 2𝑙2 √𝜇 . 3 ∆𝑙| + |− 4𝑙𝜇 √𝜇 . 3 ∆𝜇|

2 2
1 1 2 1 4 2
|4(0,56) √4(0,0021) . 3 0,1| + |− 2(0,56)2 √0,0021 . 3 0,005| +
∆𝑓 = √ 2
1 4 2 −5
|− 4(0,56)(0,0021) √0,0021 . 3 3,33 × 10 |

∆𝑓 = √2,401 × 10−11 + 0,273 + 3,864−11


∆𝑓 = 0,273

• Ralat relatif
∆𝑓
𝑅𝑓 = × 100%
𝑓
0,27
𝑅𝑓 = × 100%
38,96
𝑅𝑓 = 0,7007%

Jadi, nilai frekuensi sumber yang bergetar sebesar 𝑓=


(38,96 ± 0,27)𝐻𝑧 dengan ralat sebesar 0,7007% (4AP).

Data 3
• Mencari nilai 𝑓

1 𝐹
𝑓= √
2𝑙 𝜇

1 6
𝑓= √
2(0,64) 0,0021

1
𝑓= 53,45
1,28
𝑓 = 41,76 𝐻𝑧

• Mencari nilai ∆𝑓
2 2 2
1 1 2 1 𝐹 2 1 𝐹 2
∆𝑓 = √|4𝑙 √𝐹𝜇 . 3 ∆𝐹| + |− 2𝑙2 √𝜇 . 3 ∆𝑙| + |− 4𝑙𝜇 √𝜇 . 3 ∆𝜇|

2 2
1 1 2 1 6 2
|4(0,64) √6(0,0021) . 3 0,1| + |− 2(0,64)2 √0,0021 . 3 0,005| +
∆𝑓 = √ 2
1 6 2
|− 4(0,64)(0,0021) √0,0021 . 3 3,33 × 10−5 |

∆𝑓 = √1,394 × 10−11 + 0,6341 + 1,71 × 10−6


∆𝑓 = 0,6341

• Ralat relatif
∆𝑓
𝑅𝑓 = × 100%
𝑓
0,63
𝑅𝑓 = × 100%
41,76
𝑅𝑓 = 1,52%

Jadi, nilai frekuensi sumber yang bergetar sebesar 𝑓 = (41,76 ±


0,63)𝐻𝑧 dengan ralat sebesar 1,52% (3AP).

Data 4
• Mencari nilai f

1 𝐹
𝑓= √
2𝑙 𝜇

1 8
𝑓= √
2(0,71) 0,0021

1
𝑓= 61,72
1,42
𝑓 = 43,46 𝐻𝑧
• Mencari nilai ∆𝑓
2 2 2
1 1 2 1 𝐹 2 1 𝐹 2
∆𝑓 = √|4𝑙 √𝐹𝜇 . 3 ∆𝐹| + |− 2𝑙2 √𝜇 . 3 ∆𝑙| + |− 4𝑙𝜇 √𝜇 . 3 ∆𝜇|

2 2
1 1 2 1 8 2
|4(0,71) √8(0,0021) . 3 0,1| + |− 2(0,71)2 √0,0021 . 3 0,005| +
∆𝑓 = √ 2
1 8 2
|− 4(0,71)(0,0021) √0,0021 . 3 3,33 × 10−5 |

∆𝑓 = √9,649 × 10−12 + 1,281 + 1,115 × 10−5


∆𝑓 = 1,2843

• Ralat relatif
∆𝑓
𝑅𝑓 = × 100%
𝑓
1,28
𝑅𝑓 = × 100%
43,46
𝑅𝑓 = 2,95%

Jadi, nilai frekuensi sumber yang bergetar sebesar 𝑓 =


(43,46 ± 1,28 𝐻𝑧 dengan ralat sebesar 2,95% (3AP).

Data 5
• Mencari nilai f

1 𝐹
𝑓= √
2𝑙 𝜇

1 10
𝑓= √
2(0,77) 0,0021

1
𝑓= 69,00
1,54
𝑓 = 44,81 𝐻𝑧

• Mencari nilai ∆𝑓
2 2 2
1 1 2 1 𝐹 2 1 𝐹 2
∆𝑓 = √|4𝑙 √𝐹𝜇 . 3 ∆𝐹| + |− 2𝑙2 √𝜇 . 3 ∆𝑙| + |− 4𝑙𝜇 √𝜇 . 3 ∆𝜇|

2 2
1 1 2 1 10 2
|4(0,77) √10(0,0021) . 3 0,1| + |− 2(0,77)2 √0,0021 . 3 0,005| +
∆𝑓 = √ 2
1 10 2
|− 4(0,77)(0,0021) √0,0021 . 3 3,33 × 10−5 |

∆𝑓 = √7,263 × 10−12 + 2,2142 + 2,027 × 10−5


∆𝑓 = 1,214

• Ralat relatif
∆𝑓
𝑅𝑓 = × 100%
𝑓

2,21
𝑅𝑓 = × 100%
44,81
𝑅𝑓 = 4,95%

Jadi, nilai frekuensi sumber yang bergetar sebesar 𝑓 =


(44,81 ± 1,21) 𝐻𝑧 dengan ralat sebesar 4,95% (3AP).

Metode kuadrat terkecil

No. 𝑥 𝑦 𝑥2 𝑦2 𝑥𝑦

1. 2 0,8464 4 0,716393 1,6928

2. 4 1,2544 16 1,573519 5,0176

3. 6 1,6384 36 2,684355 9,8304

4. 8 2,0164 64 4,065869 16,1312

5. 10 2,3716 100 5,624487 23,716

Σ 30 8,1272 220 14,66462 56,388

Σ2 9000 66,05138 48400 215,0512 3179,607


 Mencari simpangan y
1 (∑ 𝑥 2 )(∑ 𝑦)2 −2(∑ 𝑥)(∑ 𝑥𝑦)(∑ 𝑦)+𝑛(∑ 𝑥𝑦)2
𝑆𝑦 = √𝑛−2 |∑ 𝑦 2 − |
𝑛(∑ 𝑥 2 )−(∑ 𝑥)2

1 (220)(66,05138)−2(30)(56,388)(8,1272)+5(3179,607)
𝑆𝑦 = √5−2 |14,66462 − |
5(220)−(900)

1 2932,743
𝑆𝑦 = √ |14,66462 − |
3 200

1
𝑆𝑦 = √ |14,66462 − 14,663715|
3

1
𝑆𝑦 = √ |0,000905|
3

𝑆𝑦 = √0,0003017
𝑆𝑦 = 0,017

 Mencari nilai a berikut ralatnya :


(∑ 𝑦)(∑ 𝑥 2 ) − (∑ 𝑥)(∑ 𝑥𝑦)
𝑎=
𝑛(∑ 𝑥 2 )−(∑ 𝑥)2
(8,1272)(220) − (30)(56,388)
𝑎=
5(220) − (900)
96,344
𝑎=
200
𝑎 = 0,481

(∑ 𝑥 2 )
𝑆𝑎 = 𝑆𝑦 √
𝑛(∑ 𝑥 2 )−(∑ 𝑥)2

(220)
𝑆𝑎 = 0,017√
5(220) − (900)

(220)
𝑆𝑎 = 1,95√
200

𝑆𝑎 = 0,1443
Ralat relatif :
𝑆𝑎
𝑅𝑎 = × 100%
𝑎
0,1443
𝑅𝑎 = × 100%
0,4817
𝑅𝑎 = 29,96%

Jadi nilai a sebesar 𝑎 = (0,481 ± 0,144) dengan ralat relatif


sebesar 30% (2AP).

 Mencari nilai b berikut ralatnya :


𝑛(∑ 𝑥𝑦) − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
𝑏=
𝑛(∑ 𝑥 2 )−(∑ 𝑥)2
5(56,388) − (30)(8,1272)
𝑏=
5(220) − (900)
38,124
𝑏=
200
𝑏 = 0,19062

𝑛
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦 √
𝑛(∑ 𝑥 2 )−(∑ 𝑥)2

5
𝑆𝑏 = 0,017√
5(220) − (900)

5
𝑆𝑏 = 0,017√
200

𝑆𝑏 = 0,00019

Ralat relatif :
𝑆𝑏
𝑅𝑏 = × 100%
𝑏
0,00019
𝑅𝑏 = × 100%
0,19062
𝑅𝑏 = 0,0997%
Jadi nilai b adalah 𝑏 = (0,1906 ± 0,0002) dengan ralat relatif
sebesar 0,0997% (4AP).
 Dokumentasi

 Plagiarism
 Laporan sementara

Anda mungkin juga menyukai