Anda di halaman 1dari 18

SMK Kelas X

GETARAN DAN GELOMBANG

Nama :

Kelas :

Kelompok :

SMK Kelas X
AYUSTINA OZIYANTI
Kompetensi Dasar

3.4 Menganalisis hubungan antara getaran dan gelombang serta besaran-besaran nya
yang terkait.
4.4 Mendemonstrasikan fenomena gelombang dengan peralatan sederhana.

Indikator

1. Mendefinisikan getaran, periode dan frekuensi pada bandul.


2. Menghitung nilai periode dan frekuensi getaran pada bandul.
3. Menganalisis hubungan antara panjang tali dengan periode dan frekuensi pada
bandul.
4. Mendefinisikan getaran, periode dan frekuensi pada pegas.
5. Menghitung nilai periode dan frekuensi getaran pada pegas.
6. Menganalisis hubungan antara massa beban dengan periode dan frekuensi pada
pegas.
7. Menghitung nilai simpangan, kecepatan, dan percepatan getaran.
8. Mengidentifikasi getaran bandul pada kehidupan sehari-hari.
9. Menganalisis hubungan antara amplitudo terhadap kecepatan getaran.
10. Menghitung energi getaran.
11. Mengidentifikasi getaran pegas pada kehidupan sehari-hari.
12. Menganalisis hubungan antara frekuensi dan konstanta pegas berdasarkan hukum
kekekalan energi getaran.
GETARAN DAN
GELOMBANG

A. GETARAN

Pernahkan Anda mengamati apa yang terjadi ketika senar gitar dipetik lalu dilepaskan?
Anda akan melihat suatu gerak bolak-balik melewati lintasan yang sama. Gerakan seperti ini
dinamakan gerak periodik. Contoh lain gerak periodik adalah gerakan bumi mengelilingi
matahari (revolusi bumi), gerakan bulan mengelilingi bumi, gerakan benda yang tergantung pada
sebuah pegas, dan gerakan sebuah bandul. Di antara gerak periodic ini ada gerakan yang
dinamakan getaran.
Getaran merupakan gerak sebuah benda dimana grafik posisi partikel sebagai fungsi
waktu berupa sinus (dapat dinyatakan dalam bentuk sinus atau kosinus). Gerak semacam ini
disebut gerak osilasi atau getaran. Contoh lain sistem yang melakukan getaran, antara lain, dawai
pada alat musik, gelombang radio, arus listrik AC, dan denyut jantung. Galileo di duga telah
mempergunakan denyut jantungnya untuk pengukuran waktu dalam pengamatan gerak.

Karakteristik umum getaran. Syarat suatu gerak dikatakan getaran, antara lain:
1. Gerakannya periodik (bolak-balik).
2. Gerakannya selalu melewati posisi keseimbangan.
3. Percepatan atau gaya yang bekerja pada benda sebanding dengan posisi/ simpangan
benda.
4. Arah percepatan atau gaya yang bekerja pada benda selalu mengarah ke posisi
keseimbangan.

Dalam mempelajari getaran harmonis, kita mengenal beberapa besaran fisika sebagai
berikut:

a. Simpangan
Simpangan pada getaran harmonis merupakan jarak benda dari posisi setimbangnya.
Simpangan benda pada gerak harmonik sederhana berubah terhadap waktu. Dalam fisika,
frekuensi diberi simbol y dengan satuan meter.
b. Amplitudo
Amplitudo merupakan simpangan terjauh dari titik setimbang yang dialami oleh
benda yang bergerak harmonik sederhana. Dalam fisika, amplitudo diberi simbol A dengan
satuan meter.

c. Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya getaran dalam waktu satu detik. Besar frekuensi
dipengaruhi oleh amplitudo. Dalam fisika, frekuensi diberi simbol f dengan satuan Hz.
Frekuensi dapat dihitung melalui rumus:
𝑛
𝑓=
𝑡
Dimana: n = jumlah getaran; t = waktu untuk n getaran

d. Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran. Besar
periode dipengaruhi oleh amplitudo. Dalam fisika, frekuensi diberi simbol T dengan satuan
sekon. Periode dapat dihitung melalui rumus:
𝑡
𝑇=
𝑛
Di mana n = jumlah getaran; t = waktu untuk n getaran
Hubungan frekuensi dan periode adalah:
1
𝑓=
𝑇

e. Kecepatan Sudut

Kecepatan sudut dalam gerak harmonik sederhana disimbolkan dengan . Dimana:


2𝜋
𝜔 = 2𝜋𝑓 =
𝑇

Pada materi getaran ini kita akan mempelajari tentang:

1. Bandul
2. Pegas
3. Simpangan
4. Energi Getaran
Bandul
1

Mari kita mulai pembahasan mengenai getaran dengan ayunan sederhana yang
melakukan gerak bolak-balik. Ayunan sederhana sering disebut dengan bandul. Ayunan yang
terdiri atas beban yang diikat pada benang disimpangkan
dengan sudut θ tertentu sehingga ayunan tersebut melakukan
gerakan bolak-balik sepanjang busur AC. Perhatikan gambar
3.1!
Gambar 3.1 menunjukkan gerakan bolak-balik ayunan
melalui titik A, B, dan C. Gerakan yang terjadi pada ayunan
disebut getaran. Getaran merupakan gerakan bolak-balik
secara periodik melalui titik kesetimbangan. Satu getaran
lengkap adalah gerakan bolak-balik dari A ke C dan kembali
lagi ke A..
Getaran pada ayunan terjadi karena adanya gaya
pemulih (F), yaitu gaya yang menyebabkan benda kembali ke
keadaan semula. Secara matematis, gaya pemulih ayunan Sumber : www.asyiiiik.blogspot.com

bandul dirumuskan sebagai berikut. Gambar 3.1 Ayunan Sederhana

𝑭𝒑 = −𝒎 𝒈 𝐬𝐢𝐧 𝜽 atau − 𝒎 .𝒈
𝑭= 𝒙
𝒍

Keterangan:
𝐹𝑝 = gaya pemulih (N)
m = massa bandul (kg)
θ = sudut simpangan
g = percepatan gravitasi (m/s2)
l = panjang tali (m)
x = simpangan getar (m)

Tanda negatif pada persamaan di atas menunjukkan bahwa arah gaya pemulih
berlawanan dengan arah gerak bandul. Gaya pemulih mencapai maksimum saat nilai sin θ
mencapai maksimum (bandul berada di titik terjauh) dan akan bernilai minimum ketika nilai sin
θ = 0 (bandul berada di titik setimbang).
Contoh Soal 1
.

1. Bandul bermassa 250 gram digantungkan pada tali sepanjang 20 cm. Bandul
disimpangkan sejauh 4 cm dari titik setimbangnya, lalu dilepaskan. Apabila
percepatan gravitasi bumi 9,8 m/s2. Berapakah gaya pemulih yang bekerja pada
bandul sebesar?

Diketahui : m = 250 gram = 0,25 kg


l = 20 cm = 0,2 m
x = 4 cm = 0,04 m
g = 9,8 m/s2
Ditanya : Fp = …?
Jawab :
− 𝑚 .𝑔
𝐹= 𝑥
𝑙
− 0,25 . 9,8
𝐹= 0,04
0,2

𝐹 = 0,49 𝑁

Sebuah bandul sederhana terdiri atas sebuah beban bermassa m yang digantung di ujung
tali ringan (massanya dapat diabaikan) yang panjangnya l. Jika beban ditarik ke satu sisi dan
dilepaskan, maka beban berayun melalui titik keseimbangan menuju ke sisi yang lain. Jika
amplitudo ayunan kecil, maka bandul melakukan getaran harmonik. Artinya, periode dan
frekuensinya dapat dihitung dengan menyamakan gaya pemulih dan gaya sentripetal.
Telah Anda pelajari bahwa besar gaya pemulih pada
ayunan bandul dirumuskan:
𝐹𝑝 = −𝑚𝑔 sin 𝜃
Berdasarkan hukum II Newton, F = ma sehingga:
𝑥
𝑚𝑎 = −𝑚𝑔
𝑙
𝑥
𝑎 = −𝑔
𝑙
Percepatan getaran bernilai a = -ω2x.
Persamaan di atas menjadi:
𝑥
−𝜔2 𝑥 = −𝑔
𝑙
𝑔 Sumber : www.fisikacixo.blogspot.com
𝜔 = √𝑙
Gambar 3.2 Ayunan Bandul di
𝑔
2𝜋𝑓 = √ Simpangkan
𝑙
Periode dan frekuensi ayunan sederhana dirumuskan sebagai berikut.

𝟏 𝒈
𝒇= √
𝟐𝝅 𝒍 Keterangan:
f = frekuensi (Hz)
T = periode (s)
g = percepatan gravitasi bumi
(9,8 m/s2)
𝒍
𝑻 = 𝟐𝝅ඨ l = panjang tali (m)
𝒈

Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu getaran lengkap disebut periode.
Sedangkan banyaknya getaran atau gerak bolak-balik yang dapat dilakukan dalam waktu satu
detik disebut frekuensi. Periode dan frekuensi bandul sederhana tidak bergantung pada massa
dan simpangan bandul, tetapi hanya bergantung pada panjang tali dan percepatan gravitasi
setempat.

Contoh Soal 2
.

1. Sebuah ayunan sederhana yang memiliki panjang tali sebesar 90 cm melakukan


getaran sederhana. Jika percepatan gravitasi sebesar 10 m/s2, tentukan periode dan
frekuensi ayunan tersebut.

Diketahui : l = 90 cm = 0,9 m
g = 10 m/s2
Ditanya : T = ….?
f = ….?
Jawab :
𝑙 0,9
a. 𝑇 = 2𝜋√𝑔 = 2 . 3,14√ 10 = 1,884 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛

1 𝑔 1 10
b. 𝑓 = 2𝜋 √ 𝑙 = 2 .3,14 √0,9 = 0,53 𝐻𝑧
Pegas
2

Untuk mengetahui prinsip kerja pegas, perhatikan


gambar 3.3! Sebuah pegas dikenai gaya F. Pegas akan
bergerak periodik dari satu titik dan kembali ke titik tersebut
lagi. Hal ini terjadi karena pegas mempunyai gaya pemulih.
Gerak periodik yang dialami pegas sama dengan
gerak pada ayunan, sehingga gerak pada pegas juga disebut
getaran. Besar simpangan getaran pada pegas sama dengan
pertambahan panjang pada pegas. Pertambahan panjang pada
pegas sebanding dengan besar gaya yang bekerja. Pernyataan
ini dikenal dengan hukum Hooke.

Berdasarkan hukum Hooke, gaya pemulih pada pegas Sumber : www.informasi-pendidikan.com


dirumuskan sebagai berikut.
Gambar 3.3 Pegas yang
Dikenai Gaya
𝑭𝒑 = −𝒌𝒙

Keterangan :
𝐹𝑝 = gaya pemulih (N)
k = konstanta pegas (Nm)
x = simpangan pegas (m)

Tanda negatif pada persamaan tersebut menunjukkan bahwa arah gaya pemulih
senantiasa menuju ke titik kesetimbangan selalum berlawanan dengan arah gaya penyebabnya
atau arah simpangan yang diberikan. Besarnya gaya pemulih selain bergantung pada konstanta
pegas, juga bergantung pada simpangan.
Contoh Soal 3
.

1. Beban bermassa 200 gram digantung pada pegas sehingga pegas mengalami
pertambahan panjang 2 cm. Apabila beban ditarik sejauh 4 cm dan dilepaskan,
maka beban bergetar secara harmonik. Berapakah gaya pembalik yang dimiliki
pegas untuk membuat beban bergerak bolak-balik di sekitar titik kesetimbangan?

Diketahui : m = 200 g = 0,2 kg


∆x = 2 cm = 0,02 m
x = 4 cm = 0,04 m
Ditanyakan : Fp = …?
Jawab:
𝐹 = −𝑘 ∆𝑥
𝑚𝑔 = −𝑘 ∆𝑥 𝐹𝑝 = −𝑘𝑥
𝑚𝑔
𝑘=− = −ሺ10 𝑁/𝑚ሻሺ0,04 𝑚ሻ
∆𝑥
𝑚 = −0,4 𝑁
ሺ0,2𝑘𝑔ሻ ቀ10 2 ቁ
=− 𝑠
0,02 𝑚
= −100 𝑁/𝑚

Perhatikan Gambar 3.4! Berdasarkan hukum


Hooke, telah Anda ketahui gaya pemulih pada pegas
dirumuskan sebagai berikut.
𝐹𝑝 = −𝑘𝑥

Berdasarkan hukum II Newton, F = ma,


sehingga:
𝐹𝑝 = −𝑘𝑥
𝑚𝑎 = −𝑘𝑥 Sumber : www.blog.ruangguru.com
𝑘
𝑎 = −𝑚𝑥 Gambar 3.5 Gaya Pemulih Pegas Selalu
Berlawanan dengan arah Gerak Benda

Dari persamaan percepatan gerak harmonik sederhana diperoleh bahwa ay = -ω2y. Oleh
karena pegas bergerak sepanjang sumbu X, percepatan pegas adalah ax = -ω2x. Dengan demikian,
persamaan di atas menjadi:
𝑘
𝑎=− 𝑥
𝑚
2
𝑘
−𝜔 𝑥 = − 𝑥
𝑚
𝑘
𝜔=ඨ
𝑚

𝑘
2𝜋𝑓 = ඨ
𝑚

Jadi, periode dan frekuensi pada pegas dirumuskan sebagai berikut:

𝟏 𝒌 Keterangan:
𝒇= ඨ
𝟐𝝅 𝒎 f = frekuensi (Hz)
T = periode (s)
m = msassa beban (kg)
𝒎 k = konstanta pegas (N/m
𝑻 = 𝟐𝝅√
𝒌

Periode dan frekuensi sistem beban pegas hanya bergantung pada massa dan konstanta
gaya pegas.

Contoh Soal 4
.

1. Sebuah pegas dengan konstanta pegas π2 N/m diberi beban 40 gram. Selanjutnya,
pegas ditekan ke atas sejauh 10 cm dan digetarkan. Tentukan periode dan
frekuensinya!

Diketahui : k = π2 N/m
m = 40 gram = 0,04 kg
x = 10 cm = 0,1 m
Ditanya : T = ….?
f = ….?
Jawab :
𝑚 0,04
c. 𝑇 = 2𝜋√ 𝑘 = 2 . 𝜋√ 𝜋2 = 0,4 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛

1 𝑘 1 𝜋2
d. 𝑓 = 2𝜋 √𝑚 = 2 . 𝜋 √0,04 = 2,5 𝐻𝑧
Simpangan
3

1. Simpangan Getaran
Perhatikan Gambar 3.6 Dari gambar itu
diketahui bahwa proyeksi kedudukan benda (y)
pada diameter lingkaran menghasilkan fungsi
sinus. Oleh karena itu, simpangan getaran
dirumuskan sebagai berikut.

𝒚 = 𝑨 𝐬𝐢𝐧 𝜽 = 𝑨 𝐬𝐢𝐧 𝝎𝒕 Gambar 3.6 Proyeksi Kedudukan


Bendaa
A adalah amplitudo, yaitu simpangan terjauh yang mampu dicapai benda. θ adalah besar
sudut fase yang dilalui benda.
Benda menempuh satu kali getaran (satu fase) apabila sudut yang ditempuh sebesar 2π
radian (360o). Apabila benda telah menempuh sudut fase sebesar θ0 pada saat t=0, persamaan
simpangan benda menjadi:

𝒚 = 𝑨 𝐬𝐢𝐧ሺ𝝎𝒕 + 𝜽𝟎 ሻ

Dari bab gerak melingkar Anda telah mempelajari bahwa kecepatan sudut benda adalah
sudut yang ditempuh benda yang bergerak melingkar setiap satuan waktu. Kecepatan sudut (ω)
2𝜋
dirumuskan dengan persamaan 𝜔 = 𝑇 atau 𝜔 = 2𝜋𝑓 dengan T adalah periode getaran dan f
adalah frekuensi getaran.
Dengan demikian, persamaan simpangan dapat ditulis:

𝒚 = 𝑨 𝐬𝐢𝐧ሺ𝝎𝒕 + 𝜽𝟎 ሻ
𝟐𝝅
𝒚 = 𝑨 𝐬𝐢𝐧ሺ 𝑻 𝒕 + 𝜽𝟎 ሻ
𝒚 = 𝑨 𝐬𝐢𝐧ሺ𝟐𝝅𝒇𝒕 + 𝜽𝟎 ሻ

Keterangan:
y = simpangan (m)
A = amplitudo/simpangan terjauh (m)
ω = kecepatan sudut benda (rad/s)
𝜃0 = sudut awal (rad)
𝜃 = sudut fase = ωt + 𝜃0 (rad)
2. Kecepatan Getaran

Kecepatan merupakan turunan pertama dari fungsi posisi (kedudukan). Kecepatan gerak
harmonik dapat diketahui dengan menurunkan fungsi simpangan terhadap waktu. Secara
matematis, kecepatan getaran dirumuskan sebagai berikut.
𝑑𝑦
𝑣𝑦 =
𝑑𝑡
𝑑[𝐴 sinሺ𝜔𝑡 + 𝜃0 ሻ]
=
𝑑𝑡
= 𝐴𝜔 cos ሺ𝜔𝑡 + 𝜃0 ሻ

Kecepatan maksimum vm terjadi ketika nilai cos ሺ𝜔𝑡 + 𝜃0 ሻ = 1. Dengan demikian,


kecepatan maksimum getaran dirumuskan:

𝒗𝒎 = 𝑨𝝎

Dari kecepatan maksimum tersebut, rumus kecepatan dapat ditulis menjadi:

𝒗 = 𝒗𝒎 𝒄𝒐𝒔ሺ𝝎𝒕 + 𝜽𝟎 ሻ

Hubungan antara kecepatan, amplitudo, dan simpangan pada getaran sebagai berikut.

𝒗 = 𝝎ඥ𝑨𝟐 − 𝒚𝟐

3. Percepatan Getaran
Percepatan sesaat merupakan turunan dari fungsi kecepatan. Dengan demikian, percepatan
getaran sederhana dirumuskan sebagai berikut.
𝑑𝑣𝑦
𝑎𝑦 =
𝑑𝑡
𝑑[𝐴𝜔 cos ሺ𝜔𝑡 + 𝜃0 ሻ
=
𝑑𝑡
= −𝐴𝜔2 sin ሺ 𝜔𝑡 + 𝜃0 ሻ

Oleh karena A sin ሺ𝜔𝑡 + 𝜃0 ሻ merupakan fungsi y, persamaan percepatan getaran dapat
ditulis sebagai berikut.

𝒂𝒚 = −𝑨𝝎𝟐 𝐬𝐢𝐧 ሺ𝝎𝒕 + 𝜽𝟎 ሻ = − 𝝎𝟐 𝒚

Tanda negatif menunjukkan bahwa arah percepatan selalu berlawanan dengan arah
simpangan. Percepatan maksimum getaran harmonik terjadi ketika nilai sin (𝜔𝑡 + 𝜃0 ) = 1.
Dengan demikian, percepatan maksimum getaran dirumuskan.

𝒂𝒎 = −𝑨𝝎𝟐
Contoh Soal 5
.

1. Sebuah partikel melakukan gerak harmonik sederhanan dengan persamaan


simpangan y = 10 sin (8πt + 0,25π), y dalam cm dan t dalam sekon. Tentukan:
a. Amplitude, periode, dan frekuensi;
b. Persamaan kecepatan dan percepatannya;
c. Simpangan, kecepatan, dan percepatan pada saat t = 4 s.
2.
Diketahui : y = 10 sin (8πt + 0,25π) cm
Ditanyakan : a. A, T, f
b. v(t), a(t)
c. y(4), v(4), a(4)
Jawab :
y(t) = 10 sin (8πt + 0,25π) cm
y = A sin (ωt + θ0)

a A = 10 cm c 𝑦ሺ𝑡ሻ = 10 sin ሺ8𝜋𝑡 + 0,25𝜋ሻ 𝑐𝑚


. / 𝑦4 = 10 sin ሺ8𝜋ሺ4ሻ + 0,25𝜋ሻ 𝑐𝑚
ω = 2πf 1 1 = 10 sin ሺ32𝜋 + 0,25𝜋ሻ 𝑐𝑚
𝑇= 𝑠= 𝑠 𝜋
8π = 2πf 𝑓 4 = 10 sin ቀ ቁ 𝑐𝑚
8𝜋 4
𝑓= 𝐻𝑧 1
2𝜋 = 10 ൬ ξ2൰ 𝑐𝑚
2
𝑓 = 4 𝐻𝑧 = 5ξ2 𝑐𝑚

b 𝑑𝑦ሺ𝑡ሻ 𝑣ሺ4ሻ = 0,8𝜋 cos ሺ8𝜋𝑡 + 0,25𝜋ሻ 𝑚/𝑠


𝑣ሺ𝑡ሻ =
. 𝑑𝑡 = 0,8𝜋 cos ሺ8𝜋ሺ4ሻ + 0,25𝜋ሻ 𝑚/𝑠
𝑑ሺ10 sin ሺ8𝜋𝑡 + 0,25𝜋ሻሻ 𝜋
= 𝑐𝑚/𝑠 = 0,8𝜋 cos ቀ32𝜋 + ቁ 𝑚/𝑠
𝑑𝑡 4
= 10 ሺ8𝜋ሻ cos ሺ8𝜋𝑡 + 0,25𝜋ሻ 𝑐𝑚/𝑠 𝜋
= 80𝜋 cos ሺ8𝜋𝑡 + 0,25𝜋ሻ 𝑐𝑚/𝑠 = 0,8𝜋 cos ቀ ቁ 𝑚/𝑠
4
= 0,8𝜋 cos ሺ8𝜋𝑡 + 0,25𝜋ሻ 𝑚/𝑠 1
= 0,8𝜋 cos ൬ ξ2൰ 𝑚/𝑠
2
𝑑𝑣ሺ𝑡ሻ = 0,4 ξ2 𝑚/𝑠
𝑎ሺ𝑡ሻ =
𝑑𝑡
𝑑ሺ80𝜋 cos ሺ8𝜋𝑡 + 0,25𝜋ሻሻ
= 𝑐𝑚/𝑠 2 𝑎ሺ4ሻ = −6,4𝜋 2 sin ሺ8𝑡 + 0,25𝜋ሻ 𝑚/𝑠 2
𝑑𝑡 𝜋
= −80𝜋 ሺ8𝜋ሻ sin ሺ8𝜋𝑡 + 0,25𝜋ሻ 𝑐𝑚/𝑠 2 = −6,4𝜋 2 sin ቀ8𝜋ሺ4ሻ + 𝜋ቁ 𝑚/𝑠 2
4
= −640𝜋 2 sin ሺ8𝜋𝑡 + 0,25𝜋ሻ 𝑐𝑚/𝑠 2 𝜋
= −6,4𝜋 2 sin ቀ32𝜋 + 𝜋ቁ 𝑚/𝑠 2
= −6,4𝜋 2 sin ሺ8𝜋𝑡 + 0,25𝜋ሻ 𝑚/𝑠 2 4
2
1 2
= −6,4𝜋 ൬ ξ2൰ 𝑚/𝑠
2
= −3,2 ξ2 𝜋 2 𝑚/𝑠 2
Energi
4 Getaran

Benda yang bergetar memiliki energi potensial dan energi kinetic. Jumlah kedua energi
ini disebut energi mekanik.

a. Energi Potensial Getaran

Energi potensial dapat dirumuskan berdasarkan perubahan gaya yang bekerja pada gerak
harmonik. Energi potensial berbanding lurus dengan simpangannya. Energi potensial getaran
dirumuskan sebagai berikut.

1 2
𝐸𝑝 = 𝑘𝑦
2

Apabila diuraikan, energi potensial menjadi:

1
𝐸𝑝 = 𝑘𝑦 2
2
1
= 𝑘ሺ𝐴 sin 𝜔𝑡ሻ2
2
1
= 𝑘 𝐴2 sin2 𝜔𝑡
2

Energi potensial maksimum ketika nilai sin2 ωt = 1. Ketika benda berada pada simpangan
maksimum, kecepatan benda = 0.

1 2 1
𝐸𝑝 𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝑘𝐴 = 𝑚𝜔2 𝐴2
2 2
b. Energi Kinetik Getaran

Energi kinetik getaran dirumuskan sebagai berikut.

1
𝐸𝑘 = 𝑚 𝑣𝑦 2
2
1
= 𝑚 ሺ𝐴 𝜔 cos 𝜔𝑡ሻ2
2
1
= 𝑚 𝐴2 𝜔2 𝑐𝑜𝑠 2 𝜔𝑡
2
1
= 𝑚 𝜔2 𝐴2 𝑐𝑜𝑠 2 𝜔𝑡
2
1
= 𝑚 𝜔2 𝐴2 ሺ1 − 𝑠𝑖𝑛 2 𝜔𝑡ሻ
2
1
= 𝑚 𝜔2 ሺ𝐴2 − 𝐴2 𝑠𝑖𝑛2 𝜔𝑡ሻ
2
1
= 𝑚 𝜔2 ሺ𝐴2 − 𝑦 2 ሻ
2

Atau

1
𝐸𝑘 = 𝑘 ሺ𝐴2 − 𝑦 2 ሻ
2

Energi kinetic maksimum dicapai benda pada titik setimbangnya. Adapun energi kinetic
minimum dicapai benda pada simpangan maksimum (titik balik). Energi kinetic maksimum
dirumuskan sebagai berikut.

1 1
𝑘 𝐴2 = 𝑚 𝜔2 𝐴2
2 2
c. Energi Mekanik Getaran

G
Energi mekanik suatu benda merupakan jumlah energi kinetic dan energi potensial
getaran.
𝐸𝑚 = 𝐸𝑘 + 𝐸𝑝
1 1
= 𝑚𝑣𝑦 2 + 𝑘𝑦 2
2 2
1 1
= 𝑚ሺ𝐴𝜔 𝑐𝑜𝑠 𝜔𝑡ሻ2 + 𝑚𝜔2 ሺ𝐴 sin 𝜔𝑡ሻ2
2 2
1 1
= 𝑚𝜔 𝐴 𝑐𝑜𝑠 𝜔𝑡 + 𝑚𝜔2 𝐴2 𝑠𝑖𝑛2 𝜔𝑡
2 2 2
2 2
1
= 𝑚𝜔2 𝐴2 ሺ𝑐𝑜𝑠 2 𝜔𝑡 + 𝑠𝑖𝑛2 𝜔𝑡ሻ
2
1
= 𝑚𝜔2 𝐴2
2
1
= 𝑘𝐴2
2

Dari persamaan tersebut, energi mekanik yang terjadi pada benda yang bergetar tidak
bergantung waktu dan tempat sehingga energi mekanik yang terjadi pada benda di mana pun
adalah sama.
𝐸𝑀 = 𝐸𝑘 𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝐸𝑝 𝑚𝑎𝑘𝑠

1 1
𝐸𝑀 = 𝑘𝐴2 = 𝑚𝜔2 𝐴2
2 2

Energi gerak harmonik pada titik seimbang dari pada titik balik (simpangan = amplitudo)
secara ringkas disajikan dalam tabel berikut.

Tabel Keadaan di Titik Seimbang dan Titik Balik pada Getaran

Titik Seimbang Titik Balik


No. Energi
y=0 y=A
1 1
1 Energi Kinetik 𝑚𝜔2 𝐴2 = 𝑘𝐴2 0
2 2 (maksimum)
(maksimum)
1 1
2 Energi Potensial
0 𝑚𝜔2 𝐴2 = 𝑘𝐴2
(maksimum) 2 2
(maksimum)

1 1 1 1
3 Energi Mekanik 𝑚𝜔2 𝐴2 = 𝑘𝐴2 𝑚𝜔2 𝐴2 = 𝑘𝐴2
2 2 2 2
Contoh Soal 6
.

1. Benda yang massanya 400 g bergetar dengan amplitudo 5 cm dan frekuensi 100
Hz. Hitunglah energi kinetik, energi potensial, dan energi mekaniknya (energi
total) saat simpangannya 2,5 cm!

Diketahui : m = 400 g = 0,4 kg; A = 5 cm = 0,05 m


f = 100 Hz; y = 2,5 cm = 0,025 m
Ditanya : Ek, Ep, dan Em …. ?
Jawab :
y = A sin θ
𝑦
sin 𝜃 =
𝐴
2,5
=
5
= 0,5
𝜃 = 30°
1
cos 𝜃 = cos 30° = ξ3 ; 𝜔 = 2𝜋𝑓
2

a 1
𝐸𝑘 = 𝑚 𝜔2 𝐴2 𝑐𝑜𝑠 2 𝜃
2
1
= 𝑚 4𝜋 2 𝑓 2 𝐴2 𝑐𝑜𝑠 2 30°
2
2
1 1
= ሺ0,4ሻ x 4 x ሺ3,14ሻ2 x ሺ100ሻ2 x ሺ0,05ሻ2 x ൬ ξ3൰
2 2
= 147,894 𝐽

b 1
𝐸𝑝 = 𝑚 𝜔2 𝐴2 𝑠𝑖𝑛2 𝜃
2
1
= 𝑚 4𝜋 2 𝑓 2 𝐴2 𝑠𝑖𝑛2 30°
2
1 1 2
= ሺ0,4ሻ x 4 x ሺ3,14ሻ2 x ሺ100ሻ2 x ሺ0,05ሻ2 x ൬ ൰
2 2
= 49,298 𝐽

c Cara I Cara II
𝐸𝑚 = 𝐸𝑘 + 𝐸𝑝 1
𝐸𝑚 = 𝑚 𝜔2 𝐴2
= 147,894 + 49,298 2
= 197,192 𝐽 1
= 𝑚 4𝜋 2 𝑓 2 𝐴2
2
1
= ሺ0,4ሻ x 4 x ሺ3,14ሻ2 x ሺ100ሻ2 x ሺ0,05ሻ2
2
= 197,192 𝐽
DAFTAR PUSTAKA

Nurani, Dhara & Abadi, Rinawan. 2016. Fisika Peminatan Matematika dan Ilmu-Imu Alam
SMA/MA Kelas X Semester 2. Klaten: Intan Pariwara.

Kanginan, Marthen. 2014. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika
dan Ilmu Alam. Cimahi: Erlangga.

Siswanto & Sukaryadi. 2009. Kompetensi Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 2 untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.

Saripudin, Aip. dkk. 2009. Praktis Belajar Fisika untuk Kelas XI SMA/MA Program Ilmu
Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai