Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIKUM FISIKA KELAS XII IPA 5

Hari/Tanggal:Rabu, 26 Agustus 2015


Kelas
Nama Kelompok

XII IPA 5 - 21
D

Anggota

Robertus Bagas A

PERCOBAAN : RESONANSI BUNYI


Tujuan:
menentukan cepat rambat bunyi di udara ( v )
Teori : (lihat gambar berikut)

Dengan bantuan slang plastik/karet, reservoir R dan


tabung kolom udara (disebut tabung resonan)
dihubungkan satu sama lain sehingga membentuk
bejana berhubungan.
Susunan tersebut kemudian diisi air hingga
penuh.Garputala/speaker yang frekwensinya telah
diketahui dijepit dan digetarkan secara terus-menerus
di atas tabung kolom udara.
Selama garpu tala bergetar, reservoir R diturunkan
perlahan-lahan, sehingga air dalam tabung kolom
udara ikut turun dan gelombang bunyi merambat
dalam tabung kolom udara. Gelombang yang
merambat ini dipantulkan
permukaan air sehingga antara gelombang yang
datang dan yang dipantulkan terjadi interferensi.
Ketika panjang tabung kolom udara (2n +1 ) 1/4
dengan n = bilangan cacah, maka terjadi interferensiyang konstruktif,
interferensi yang saling memperkuat
(Ingat interferensi pada ujung terikat dan pipa organa tertutup !).
Dikatakan pada saat itu antara garpu tala dan udara dalam tabung kolom
udara terjadi resonansi (udara ikut bergetar karena ada garpu tala yang
bergetar). Jika A, B, C dan seterusnya merupakan tempat terjadinya
resonansi pertama, kedua, ketiga dan seterusnya, maka : Jarak AB = BC =
1/2 dan AC = , sehingga panjang gelombangnya ( ) dapat diukur.
Karena pada saat terjadi resonansi, frekwensi yang bergetar sama, maka

frekwensi udara yang bergetar sama dengan frekwensi garpu tala. Dengan
demikian cepat rambat bunyi di udara dapat dihitung dengan rumus:
v =f .

Alat-alat yang diperlukan:


1. Tabung resonansi
2. Speaker
3. Sumber getar
4. Air
Pelaksanaan:
1) Isi tabung kolom udara dan reservoir R hingga penuh
2) Hidupkan sumber getar pilih untuk frekunesi tertentu,
3) Cari tempat terjadinya resonansi pertama, kedua, dst. Dengan jalan
menurunkan air dalam reservoir R. (Saat terjadi resonansi, ditandai suara
yang agak nyaring !). Catat skala tempat terjadinya resonansi-resonansi
tersebut
4) Ulangi pelaksanaan 2 & 3 untuk frekuensi yang yang lain.
5) Tabelkan datanya dalam tabel data pengamatan.
Data Pengamatan
No Frekunsi
1
2
3
4
5
6
7

400
500
600
700
800
900
1000

Resona
nsi 1
20
16
10
11
9
8
30

Cari kesalahan relatif =

Resona
nsi 2
43
46
27
22
32
44
30
38
30
42
27
38
38
16
rata rata=

18400
5342,857
11000
12742,857
26400
2657,143
26600
2857,143
33600
9857,143
34200
10457,143
16000
7742,857
23742,857v rata rata=7397,592

7397,592
100 =
31,15%
23742,857

Pembahasan
Dalam praktikum ini kami melakukan percobaan resonansi bunyi.Kami
menggunakan reservoir yang diisi air dan diberi speaker berfrekuensi untuk
melakukan uji coba resonansi bunyi. Pertama-tama kami membiarkan agar
reservoir dan air berada pada kondisi stabil sama tingginya. Lalu kami
menyalakan frekuensi mula-mula menggunakan frekuensi sebesar 400 Hz.
Frekuensi itu dipantulkan oleh speaker yang diarahkan kepada tabung
reservoir yang terbuka tutup atasnya. Disitu gelombang frekuensi

dipantulkan oleh speaker.Lalu kami perlahan-lahan menuruankan selang


yang berada disebelah kanan dan mendengarkan bunyi yang terjadi sampai
bunyi yang lumayan besar terdengar.Lalu pada saat air berada dengan
ketinggian 20 bunyi keras pertama terjadi dan pada tinggi 43 terjadi bunyi
keras yang kedua.Bunyi keras ini menandakan resonansi bunyi.Pada setiap
frekuensi dilakukan hal yang sama sebanyak 7 kali percobaan (sampai 1000
Hz). Rumus panjang gelombang adalah = 2l, dimana l = bunyi resonansi
kedua bunyi resonansi pertama. Dan v didapat dari rumus v = f x .
Dari 7 kali percobaan didapatkan bahwa kecepatan rambat udara
adalah 23742,857 cm/s. Dimana cepat rambat diudara memiliki besar yang
tetap tapi mungkin berbeda di beberapa tempat. v rata rata yang kami
peroleh dari data adalah sebesar 7397,592. Kesalahan relatif kami dapat
dengan menggunakan rumus kecepatan rata-rata dibagi dengan v rata
rata lalu dikalikan dengan 100% dan hasilnya adalah sebesar 31,15%.
Kesalahan relatif dari data kami sangatlah besar. Hal ini disebabkan oleh
berbagai faktor. Diantaranya adalah kesalahan dalam mendengarkan bunyi
dari reservoir yang diisi air milik kami karena banyak kelompok yang
melakukan percobaan dan dengan suara yang besar jadi kami kebingungan
mendengarkan suara dari alat kami, selain itu juga karena faktor kelas yang
berisik jadi suara tidak terdengar. Selainitu,hal yang mungkin menyebabkan
kesalahan relative adalah kurang konstan dalam mengangkat pipa
berselang untuk menurunkan atau menaikan sehingga mungkin bunyi keras
itu tidak tepat.Ketika mendengar bunyi dari berbagai skala kami salah
memilih dimana bunyi paling keras terjadi.

Kesimpulan
Dari percobaan yang telahdilakukan, maka didapatkan kesimpulan
bahwa resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu bendaa akibat
getaran benda lain, dimana frekuensi benda yang bergetar sama dengan
sumber yang menggetarkannya. Bunyi merupakan gelombang longitudinal
yang dapat merambat melalui berbagai medium baikzat gas, cair, maupun
zat padat.Semakin besar panjang ruang tabung, atau semakin kecil volume
air didalamnya, maka akan semakin besar frekuensi yang dihasilkan, begitu
pun sebaliknya, sehingga volume air berbanding lurus dengan frekuensi
bunyi yang dihasilkan. Gelombang bunyi dihasilkan oleh benda bergetar.

Anda mungkin juga menyukai