Nama Kelompok:
1) Hani Arista (09)
2) Laely Nur Istiqomah (12)
5. Pompa Vakum
Perhitungan lain yang hampir sama diatas akan menunjukkan bahwa
tekanan atmosfir dapat menahan satu kolom air yang tingginya 10,3 m
dalam tabung yang bagian atasnya hampa. Beberapa abad yang lalu,
merupakan suatu hal yang membingungkandan membuat frustasi bahwa
tidak peduli seberapa bagusnya sebuah pompa vakum, tetap tidak dapat
menarik air lebih dari 10 m. Satu satunya cara untuk memompa air dari
sumur yang dalam, adalah dengan menggunakan beberapa tahap untuk
kedalaman lebih dari 10 m. Galileo mempelejari masalah ini dan
muridnya Toricelli merupakan orang pertama yang dapat
menjelaskannya. Yang menjadi masalah adalah pompa sebenarnya tidak
menyedot air ke atas tabung, melainkan memperkecil tekanan dibagian
atas tabung. Tekanan udara atmosfir mendorong air ketasa tabung jika
ujung atas berada pada tekanan rendah ( hampa udara ), sama seperti
kenyataan bahwa tekanan udaralah yang mendorong ( atau
mempertahankan ) ketinggian air raksa 76 cm pada barometer.
6. Berenang
Pada saat berenang semakin dalam kita menyelam maka telinga akan
terasa sakit. Hal ini karena semakin dalam kita menyelam maka tekanan
hidrostatis juga akan semakin besar
.
7. Pembuatan bendungan
Jika di rumah kita menggunakan mesin pompa air, maka dapat kita
lihat bahwa tangki penampungnya harus diletakkan pada ketinggian
tertentu. Tujuannya adalah agar diperoleh tekanan besar untuk
mengalirkan air. Dalam tangki tersebut terdapat pelampung yang
berfungsi sebagai kran otomatis. Kran ini dibuat mengapung di air
sehingga ia akan bergerak naik seiring dengan ketinggian air. Ketika air
kosong, pelampung akan membuka kran untuk mengalirkan air.
Sebaliknya, jika tangki sudah terisi penuh, pelampung akan membuat
kran tertutup sehingga secara otomatis kran tertutup.
2. Kapal Selam
Pada dasarnya prinsip kerja kapal selam dan galangan kapal sama.
Jika kapal akan menyelam, maka air laut dimasukkan ke dalam ruang
cadangan sehingga berat kapal bertambah. Pengaturan banyak
sedikitnya air laut yang dimasukkan, menyebabkan kapal selam dapat
menyelam pada kedalaman yang dikehendaki. Jika akan mengapung,
maka air laut dikeluarkan dari ruang cadangan. Berdasarkan konsep
tekanan hidrostastis, kapal selam mempunyai batasan tertentu dalam
menyelam. Jika kapal menyelam terlalu dalam, maka kapal bisa hancur
karena tekanan hidrostatisnya terlalu besar.
3. Hidrometer
4. Bejana Berhubungan
5. Jembatan Ponton
Jembatan ponton adalah kumpulan drum-drum kosong yang
berjajar sehingga menyerupai jembatan. Jembatan ponton merupakan
jembatan yang dibuat berdasarkan prinsip benda terapung. Drum-drum
tersebut harus tertutup rapat sehingga tidak ada air yang masuk ke
dalamnya. Jembatan ponton digunakan untuk keperluan darurat. Apabila
air pasang, jembatan naik. Jika air surut, maka jembatan turun. Jadi,
tinggi rendahnya jembatan ponton mengikuti pasang surutnya air.
6. Kapal Laut
7. Balon Udara
Balon gas ini dapat melayang karena di dalam balon tersebut
berisi gas hydrogen atau helium. Massa jenis hydrogen atau helium ini
lebih ringan dibanding dengan udara. Balon udara ini dapat melayang
karena berisi gas yang memiliki massa jenis labih kecil dari massa jenis
udara.
Dongkrak hidrolik adalah jenis alat yang bekerja sesuai dengan prinsip
hukum Pascal yang berguna untuk memperingan kerja. Dongkrak ini
merupakan sistem bejana berhubungan (2 tabung) yang berbeda luas
penampangnya. Dengan menaik turunkan piston, maka tekanan pada
tabung pertama akan dipindahkan ke tabung kedua sehingga dapat
mengangkat beban yang berat.
Pompa hidrolik bekerja dengan cara menghisap oli dari tangki hidrolik
dan mendorongnya kedalam sistem hidrolik dalam bentuk aliran. Aliran
ini yang dimanfaatkan dengan cara merubahnya menjadi tekanan.
Tekanan dihasilkan dengan cara menghambat aliran oli dalam sistem
hidrolik. Ada 2 macam peralatan yang biasanya digunakan dalam
mengubah energi mekanik menjadi energi hidrolik yaitu motor hidrolik
dan aktuator.
3. Press Hidrolik
Bagian lain adalah piston dengan luas yang lebih besar yang
menghasilkan kekuatan mekanis yang lebih besar pula. Hanya
memerlukan pipa berdiameter kecil yang lebih mudah dalam menolak
tekanan jika pompa dipisahkan dari silinder tekan.
Ketika tekanan pada silinder tekan dilepaskan, cairan akan kembali ke
reservoir, gaya dibuat dengan tekanan yang dikurangi menjadi
lebih rendah. Piston utama tidak menarik kembali ke posisi aslinya
kecuali sebuah mekanisme tambahan digunakan.
4. Rem Hidrolik
Pada rem hidrolik terdapat pipa-pipa hidrolik yang berisi cairan berupa
minyak rem. Pada ujung-ujung pipa ini terdapat piston penggerak yaitu
piston pedal dan piston cakram. Pipa dan piston inilah yang memegang
peranan penting dimana konsep dan strukturnya telah didesain
sedemikian rupa sehingga sesuai dengan hukum Pascal, dengan tujuan
menghasilkan daya cakram yang besar daripada penginjakan pedal rem.
Karena luas permukaan piston cakram lebih besar daripada piston pedal,
maka gaya yang tadinya digunakan untuk menginjak pedal rem akan
diteruskan ke piston cakram yang terhubung dengan kanvas rem dengan
jauh lebih besar sehingga gaya untuk mencengkram cakram akan lebih
besar pula.
Selain itu karena diameter dari cakram yang lebih lebar juga ikut
membantu proses pengereman. Hal itulah yang menyebabkan sistem
kerja rem cakram hidrolik lebih efektif daripada rem konvensional.
5. Tensimeter atau Sfigmomanometer
Cairan yang tekanannya akan diukur harus memiliki berat jenis yang
lebih rendah dibanding cairan manometrik. Oleh karena itu pada alat
pengukur tekanan darah dipilih air raksa sebagai cairan manometrik
karena air raksa memiliki berat jenis yang lebih besar dibandingkan
dengan berat jenis darah.
Dalam kasus alat pengukur tekanan darah yang menggunakan air raksa,
berarti tekanan darah dapat diukur dengan menghitung berat jenis air
raksa dikalikan dengan gravitasi dan ketinggian air raksa kemudian
dikurangi dengan berat jenis darah dikalikan dengan gravitasi dan
ketinggian darah.
2. Jarum Suntik
3. Kaleng Soda
4. Penyelam