Anda di halaman 1dari 7

http://www.ebook-uasbn.co.

cc

PEMUAIAN
Pemuaian adalah proses yang memperbesar ukuran zat/benda yang massanya tetap.

Macam-macam pemuaian :
1. Pemuaian zat padat
2. Pemuaian zat cair
3. Pemuaian gas

PEMUAIAN ZAT PADAT


Umumnya zat padat akan mengalami pemuaian jika dipanaskan.
Pemuaian zat padat tergantung pada 3 faktor yaitu :
1. Panjang awal sebelum dipanaskan
2. Kenaikan suhu
3. Jenis bahan

Macam-macam pemuaian zat padat :

1. PEMUAIAN PANJANG
Terjadi pada zat padat yang panjang dengan luas penampang kecil, contohnya
batang logam.
Untuk mengamati pemuaian panjang pada zat padat dapat menggunakan alat
Musschenbroek.
Pemuaian zat padat tergantung pada 3 faktor yaitu :
1. Panjang awal sebelum dipanaskan
2. Kenaikan suhu
3. Jenis bahan

RUMUS

ℓ1 = ℓ0 (1 + αΔt)
α =
Δℓ = ℓ0. αΔt

ℓ0 : panjang awal (m)


ℓ1 : panjang akhir (m)
Δt : t1 - t0 = perubahan suhu (oC)
α : koefisien muai panjang (/oC)
http://rangkuman-pelajaran.blogspot.com
http://www.ebook-uasbn.co.cc

Koefisien Muai Panjang


Adalah bilangan yang menunjukkan besarnya pertambahan panjang tiap 1 meter
pada kenaikan suhu 1 K atau 1oC.
Lambang = α (alpha)
Satuan = per derajat Celcius (/oC atau oC-1) atau per derajat Kelvin (/K atau K-1)

Tabel Koefisien Muai Panjang


Jenis Zat Koefisien Muai Panjang
(/oC atau /K)
Aluminium 2,4 X 10-5
Kuningan 1,9 X 10
Perunggu 1,9 X 10
Baja 1,1 X 10
Besi 1,2 X 10
Tembaga 1,7 X 10
Kaca Biasa 0,9 X 10
Kaca Pyrex 0,32 X 10
Emas 1,4 X 10

2. PEMUAIAN LUAS
Terjadi pada zat padat yang berbentuk lempengan atau keping tipis, misalnya kaca
jendela.

RUMUS

A1 = A0 (1 + βΔt)

β =
ΔA = A0. βΔt

β = 2α

A0 : luas awal (m2)


A1 : luas akhir (m2)
Δt : t1 - t0 = perubahan suhu (oC)
β : koefisien muai luas (/oC)

http://rangkuman-pelajaran.blogspot.com
http://www.ebook-uasbn.co.cc

Koefisien Muai Luas


Adalah perbandingan antara pertambahan luas terhadap luas awal benda per
satuan kenaikan suhu.
Lambang = β (beta)
Satuan = per derajat Celcius (/oC atau oC-1) atau per derajat Kelvin (/K atau K-1)

3. PEMUAIAN VOLUME
Suatu benda padat yang mengalami pemuaian volume akan memanjang, melebar,
dan meninggi.

RUMUS

V1 = V0 (1 + δΔt)

β =
ΔV = V0. δΔt

δ = 3α

V0 : volume awal (m3)


V1 : volume akhir (m3)
Δt : t1 - t0 = perubahan suhu (oC)
δ : koefisien muai volume (/oC)

Koefisien Muai Volume


Adalah perbandingan antara pertambahan volume terhadap volume awal benda
per satuan kenaikan suhu.
Lambang = δ (gamma)
Satuan = per derajat Celcius (/oC atau oC-1) atau per derajat Kelvin (/K atau K-1)

http://rangkuman-pelajaran.blogspot.com
http://www.ebook-uasbn.co.cc

PEMUAIAN ZAT CAIR


Zat cair akan mengalami pemuaian jika ada kenaikan suhu.
Zat cair hanya akan mengalami pemuaian volume karena sifatnya yang selalu mengikuti
bentuk wadahnya.
Pemuaian zat cair lebih besar daripada pemuaian zat padat untuk kenaikan suhu yang sama.
Contoh : peristiwa naiknya air raksa pada tabung termometer.

Tabel koefisien muai volume beberapa jenis zat cair

Jenis Zat Cair Koefisien Muai Volume


(/oC atau /K)
Air 0,00044
Alkohol (etil) 0,0011
Alkohol (metal) 0,0012
Aseton 0,0015
Gliserin 0,00053
Papaverin 0,001
Terpentin 0,00105

PEMUAIAN GAS
Gas akan mengalami pemuaian jika ada kenaikan suhu.
Gas hanya akan mengalami pemuaian volume.
Dari penelitian Gay-Lussac koefisien muai volume untuk semua jenis gas adalah sama yaitu :

δ = /oC

Hal-hal yang berkaitan dengan pemuaian gas :


1. Volume
2. Suhu
3. Tekanan

Pemuaian gas dapat terjadi pada dua keadaan yaitu :


1. Pemuaian gas pada tekanan tetap
2. Pemuaian gas pada volume tetap

http://rangkuman-pelajaran.blogspot.com
http://www.ebook-uasbn.co.cc

PEMUAIAN GAS PADA TEKANAN TETAP


Terjadi bila suatu gas dalam tempat tertutup dengan volume mula-mula V0 dipanaskan pada
tekanan tetap sehingga suhu naik sebesar Δt dan volumenya bertambah sebesar ΔV.

RUMUS

Vt = V0 ( 1 + . Δt )
ΔV = . V0 . Δt

ΔV : perubahan volume (m3)


Δt : perubahan suhu (oC)
V0 : volume mula-mula (m3)
Vt : volume akhir (m3)

PEMUAIAN GAS PADA VOLUME TETAP


Terjadi bila suatu gas dalam tempat tertutup dipanaskan sehingga suhunya naik sebesar Δt.
Volume udara dibatasi sehingga udara tidak dapat mengembang. Hal ini menyebabkan
tekanan udara bertambah sebesar Δp.

RUMUS

pt = p0 ( 1 + . Δt )
Δp = . p0 . Δt

Δp : perubahan tekanan (atm)


Δt : perubahan suhu (oC)
p0 : tekanan mula-mula (atm)
pt : tekanan akhir (atm)

http://rangkuman-pelajaran.blogspot.com
http://www.ebook-uasbn.co.cc

PERISTIWA PEMUAIAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

1. Termometer
Memanfaatkan pemuaian zat cair (raksa atau alkohol) pada tabung thermometer.
Pemuaian ini digunakan sebagai indicator (petunjuk) suhu.

2. Mengeling Pelat Logam


Umumnya dilakukan pada pembuatan container dan badan kapal besar.
Mengeling adalah menyambung 2 pelat logam dengan menggunakan paku keling.
Paku keling dipanaskan sampai bepijar kemudian dimasukkan dalam lubang pelat logam.
Ujung paku keling itu dipukul hingga melebar.
Setelah dingin paku akan menyusut dan menjepit kedua pelat dengan sangat kuat.

3. Keping Bimetal
Keping bimetal adalah hasil perpaduan dua keping logam dengan koefisen muai berbeda
yang dikeling menjadi satu.
Jika dipanaskan akan melengkung ke arah logam dengan koefisien muai kecil.
Jika didinginkan akan melengkung kea rah logam dengan koefisien muai besar.
Biasa dimanfaatkan pada :
1. Skalar termal  saklar yang bekerja berdasarkan pemuaian termal, contoh : alarm
kebakaran.
2. Termostat bimetal  alat untuk mengukur suhu tetap, contoh : pada setrika
listrik, pemanas listrik, kompor listrik.
3. Termometer bimetal  termometer yang menggunakan keping bimetal tipis
dengan bentuk spiral.
4. Lampu sen motor/mobil  menggunakan keping bimetal untuk memeisahkan dan
menggubungkan arus listrik dari baterai ke lampu sehingga lapun dapat nyala-
padam.

4. Pemasangan Ban Baja pada Roda Lokomotif


Dilakukan dengan cara memanaskan ban baja hingga memuai kemudian dipasangkan
pada roda.
Setelah dingin ban baja tersebut akan menyusut sehingga menempel sangat kuat pada
roda.

http://rangkuman-pelajaran.blogspot.com
http://www.ebook-uasbn.co.cc

MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT PEMUAIAN ZAT


1. Pemasangan kaca jendela pada bingkai yang rapat (tidak ada celah) dapat menyebabkan
kaca pecah karena kaca jendela akan memuai jika terkena panas (suhu naik).

2. Rel kereta api dapat bengkok (melengkung) jika pada sambungan dua batang rel tidak afa
cukup ruang untuk menampung pemuaian rel akibat terkena panas matahari. Ujung
sambungan rel akan saling menekan dan menyebabkan rel menjadi bengkok.

3. Pada jembatan layang dibuat celah dari keping baja yang menghubungkan dua lintasan jalan
beton untuk tempat pemuaian dan penyusutan jalan beton. Jika tidak ada celah maka jalan
layang akan melengkung dan menyebabkan keruntuhan.

http://rangkuman-pelajaran.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai