Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

GELOMBANG DAN OPTIK


“Percobaan Melde”

Tanggal Pengumpulan : 23 Oktober 2017


Tanggal Praktikum : 24 Oktober 2017
Waktu Praktikum : 13.30 – 15.00 WIB

Nama : NIA
NIM : 11150163000059
Kelompok /Kloter : 1 (Satu) / 1 (Satu)
Nama Anggota :
1. Silva Isfahani (11150163000060)
2. Aulia Agustin (11150163000062)
3. Dewi Anggraeni (11150163000065)
4. Vella Attaqi (11150163000085)
Kelas : Pendidikan Fisika 5B

LABORATORIUM FISIKA DASAR


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
PERCOBAAN MELDE

A. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui gelombang transversal stasioner pada tali.
2. Menentukan cepat rambat gelombang pada tali.
3. Memahami hubungan antara cepat rambat gelombang (v) dengan gaya ketegangan
tali (F) pada percobaan melde.
4. Memahami hubungan antara cepat rambat gelombang (v) dengan massa linear tali (𝜇)
pada percobaan melde.

B. Dasar Teori
Gelombang adalah osilasi yang berpindah, tidak membawa materi bersamanya.
Gelombang dapat melintasi jarak yang jauh, tetapi medium (air atau tali) itu sendiri hanya
bisa bergerak terbatas. Dengan demikian, walaupun gelombang bukan merupakan materi,
pola gelombang dapat merambat pada materi.
Gelombang membawa energi dari satu tempat ke tempat lain. Sumber gelombang
apa saja, dengan demikian, adalah getaran. Dan getaran lah yang tersebar dan merupakan
gelombang. Jika sumber bergetar secara sinusoidal pada GHS maka gelombang itu
sendiri jika mediumnya elastis sempurna akan berbentuk sinusoidal pada ruang dan
waktu. Amplitudo adalah ketinggian maksimum puncak, atau kedalaman maksimum
lembah. Frekuensi adalah jumlah puncak atau siklus lengkap yang melewati satu titik
persatuan waktu. Kecepatan gelombang adalah kecepatan dimana puncak gelombang atau
bagian lain dari gelombang bergerak. Kecepatan gelombang harus dibedakan dari
kecepatan partikel pada medium itu sendiri. (giancoli. 2002: 381-382)
Menurut arah rambat dan
arah getarnya gelombang dibagi
menjadi dua yaitu gelombang
transversal dan gelombang
longitudinal. Gelombang
transversal adalah gelombang yang Gelombang Transversal

Gelombang Longitudinal
arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarnya. Satu gelombang ini terdiri dari satu
lembah dan satu bukit. Sedangkan gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah
rambatnya sejajar dengan arah getarnya. Satu gelombang longitudinal terdiri dari satu
rapatan dan satu regangan.
Menurut mediumnya, gelombang dibagi menjadi dua yaitu gelombang
elektromagnetik adalah gelombang yang merambat tanpa melalui medium atau perantara.
Contoh gelombang elektromagnetik adalah gelombang cahaya dan gelombang bunyi.
Sedangkan gelombang yang merambat melalui suatu medium atau perantara disebut
gelombang mekanik. Terdapat dua jenis gelombang mekanik berdasarkan arah gerakan
partikel terhadap arah perambatan gelombang, yaitu gelombang longitudinal dan
gelombang transversal. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah
perambatannya searah dengan arah getaran partikelnya. Contoh gelombang longitudinal
adalah gelombang pada pegas. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah
perambatannya tegak lurus dengan arah getaran partikelnya. Contoh gelombang transversal
adalah gelombang pada tali. Menurut amplitudo dan fasenya terbagi menjadi dua yaitu
gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudo dan fasenya sama di setiap titik
yang dilalui gelombang, sedangkan gelombang diam (stasioner) adalah gelombang yang
amplitudo dan fasenya berubah (tidak sama) disetiap titik yang dilalui gelombang.
Hukum Melde mempelajari tentang besaran-besaran yang memengaruhi cepat rambat
gelombang transversal pada tali. Melalui percobaan yang dilakukannya, Melde
menemukan bahwa cepat rambat gelombang pada tali sebanding dengan akar gaya
tegangan tali dan berbanding terbalik dengan akar massa per satuan panjang tali. Bila
seutas tali dengan massa per satuan panjang μ diberi gaya tegangan F kemudian salah satu
ujungnya digerakkan ke atas dan ke bawah dengan kecepatan konstan u, maka tali akan
terlihat bergerak ke atas pada setiap bagian tali itu dan terus merambat sepanjang tali
dengan kecepatan konstan v. Melalui perhitungan matematis akan diperoleh persamaan:


𝜇

Dimana v adalah cepat rambat gelombang (m/s), F adalah gaya tegangan (N) dan µ
adalah rapat massa linear tali (massa tali/panjang tali).
C. Alat dan Bahan
NO. GAMBAR NAMA ALAT DAN BAHAN
1. Neraca digital

2. Beban 100 gram (5 buah)

3. Tali senar dan tali nilon

4. Rel presisi

5. Mistar

6. Penggetar mekanik 50 Hz

D. Langkah Kerja
NO. GAMBAR LANGKAH KERJA
1. Percobaan I
Timbang massa tali putih

2. Kaitkan ujung tali ke


penggetar mekanik

3. Ulurkan ujung tali lainnya ke


katrol

4. Ukur panjang massa tali putih


dari penggetar mekanik sampai
katrol

5. Kaitkan beban 100 gram pada


ujung tali yang telah diulurkan
melalui katrol, amati bentuk
gelombangnya, dan catat data
pada tabel data percobaan.
Lakukan sebanyak 3 kali
pengulangan

6. Kaitkan beban 200 gram pada


ujung tali yang telah diulurkan
melalui katrol, amati bentuk
gelombangnya, dan catat data
pada tabel data percobaan.
Lakukan sebanyak 3 kali
pengulangan
7. Kaitkan beban 300 gram pada
ujung tali yang telah diulurkan
melalui katrol, amati bentuk
gelombangnya, dan catat data
pada tabel data percobaan.
Lakukan sebanyak 3 kali
pengulangan

E. Data Pengamatan
1. Percobaan I (tali putih)
= 50 Hz
= 0,003 kg
= 1,34 m

NO. (kg) (m/s) (m/s)


(gelombang) (m)
1 0,1 2 0,45 22,5 21,2

2 0,1 2 0,45 22,5 21,2

3 0,1 2 0,45 22,5 21,2

4 0,2 1,5 0,6 30 30

5 0,2 1,5 0,6 30 30

6 0,2 1,5 0,6 30 30

7 0,3 1,25 0,72 36 36,7

8 0,3 1,25 0,72 36 36,7

9 0,3 1,25 0,72 36 36,7

10 0,4 1 0,89 44,5 42,3

44,5 42,3
11 0,4 1 0,89

12 0,4 1 0,89 44,5 42,3

13 0,5 0,5 1.8 90 47,3

14 0,5 0,5 1,8 90 47,3


15 0,5 0,5 1,8 90 47,3

2. Percobaan II
= 50 Hz
= 0,2 kg
X = 0,895 m
Jenis
NO. (kg) Tali (m/s) (m/s)
(gelombang) (m)
0,03 1,5 1,34 0,6 30 30

1 0,03 Putih 1,5 1,34 0,6 30 30

0,03 1,5 1,34 0,6 30 30

0,01 1,25 1,55 0,72 62 17

2 0,01 Coklat 1,25 1,55 0,72 62 17

0,01 1,25 1,55 0,72 62 17

E. Pengolahan Data
1. Percobaan I





 √ ⁄𝜇 √ ⁄( )

 √ ⁄𝜇 √ ⁄( )

 √ ⁄𝜇 √ ⁄( )
 √ ⁄𝜇 √ ⁄( )

 √ ⁄𝜇 √ ⁄( )

2. Percobaan II
 Tali Putih

 Tali coklat

( )

 𝜇

 𝜇

 √ ⁄𝜇 √ ⁄( )

 √ ⁄𝜇 √ ⁄( )

F. Pembahasan
Pada percobaan kali ini mengenai gelombang stasioner dimana pada percobaan kali
ini yaitu mencari nilai cepat rambat gelombang berdiri dan cepat rambat gelombang melde
dan hubungannya cepat rambat gelombang pada tali dengan banyak gelombang yang
terbentuk dan pengaruh panjang gelombang terhadap cepat rambat gelombangnya.
Dalam percobaan ini dilakukan dua kali pengamatan, yaitu percobaan perbedaan
massa beban yang digantungkan dan perbedaan massa linear tali. Pada percobaan pertama
(variasi massa beban), dari hasil data percobaan diketahui bahwa pada tali putih dengan
massa 0,003 kg dengan panjang tali 1,34 m dengan massa beban 0,1 - 0,5 kg dimana setiap
beban dilakukan dengan 3kali percobaan. Hasilnya didapatkan semakin besar massa beban
yang digantungkan, maka akan terjadi panjang gelombang yang semakin besar. Hal ini
menyebabkan cepat rambat semakin besar pula.
Sedangkan pada percobaan kedua (perbedaan massa linear tali), kita menggunakan 2
tali yaitu pada tali putih dengan massa tali 0,03 kg dan panjang tali 1,34 m dan pada tali
coklat yaitu dengan massa tali 0,01 kg dan panjang tali 1,55 m semakin besar massa tali/
benang mengakibatkan semakin kecilnya rapat massa linier tali. Maka cepat rambat
gelombang akan semakin besar.
Dari data hasil percobaan dan perhitungan, didapatkan bahwa semakin besar rapat
massa linier tali maka semakin kecil cepat rambat gelombang. Semakin besarnya rapat
massa linier tali juga mempengaruhi panjang gelombang yang terbentuk, yaitu semakin
kecil. Sehingga jika dianalisis dengan menggunakan persamaan cepat rambat sinusoidal,
maka didapatkan cepat rambat yang semakin kecil juga.

Jika dengan menggunakan percobaan Melde, besarnya cepat rambat gelombang


dinyatakan berbanding lurus dengan akar tegangan tali, berbanding lurus dengan akar
panjang tali dan berbanding terbalik dengan akar massa tali.

F
v

G. Tugas Pasca
Buatlah grafik dan jelaskan dari masing-masing percobaan :
a. Grafik v terhadap

100
90
80
70
60
50 kecepatan

40 frekuensi

30
20
10
0
1 2 3 4 5

b. Grafik v terhadap
100
90
80
70
60
50 kecepatan
40 panjang gelombang
30
20
10
0
1 2 3 4 5

c. Grafik vmelde terhadap 𝜇


50
45
40
35
30
kecepatan melde
25
20 massa
persatuanpanjang
15
10
5
0
1 2 3 4 5

d. Grafik vmelde terhadap


60

50

40

30 kecepatan melde
frekuensi
20

10

0
1 2 3 4 5

H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum percobaan Melde yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa :
1. Semakin besar gaya ketegangan tali (F), maka semakin besar pula cepat rambat
gelombang (v). Cepat rambat gelombang (v) berbanding lurus dengan akar kuadrat
gaya ketegangan tali (F).
2. Semakin besar rapat massa linier tali (µ), semakin kecil cepat rambat gelombang (v).
Cepat rambat gelombang (v) berbanding terbalik dengan akar kuadrat rapat massa
linier tali (µ).
3. Jika seutas tali digetarkan secara terus menerus, maka akan menimbulkan gelombang
transversal pada tali. Jika kedua ujung tali tertutup, maka akan terjadi gelombang
datang dan gelombang pantul. Jika superposisi antara gelombang datang dengan
gelombang pantul menghasilkan simpangan sama dengan nol, maka dinamakan
gelombang berdiri atau gelombang diam atau gelombang Stasioner

I. Saran
1. Praktikan teliti mengukur tali
2. Mempelajari materi sebelum praktikum
J. Daftar Pustaka
Giancoli.C. Douglas. 2002. FISIKA. Jakarta : Erlangga
Pain, H. J. 2005. The Physics of Vibrations and Waves. Chichester: John Wiley and Sons Ltd.
Translate.
Nugeroho A. Fajrianto, dkk. 2012. Journal : Rancang Bangun Alat pengukur kecepatan
rambat gelombang pada kawat berbasis mikrokontroler. Depok : Departemen Fisika, FMIPA
Universitas Indonesia.
Tipler, Paul A. 1998. Fisika Untuk Sains dan teknik. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai