“Analisis Korelasi”
Contoh korelasi
• makin meningkatnya
kesadaran hukum di
Korelasi kalangan masyarakat diikuti
negatif dengan makin menurunnya
angka kejahatan atau angka
pelanggaran;
Winna Normala
Merupakan arah
hubungan variabel yang
akan dicari korelasinya,
dapat diamati melalui
sebuah peta atau
diagram
Peta Korelasi
Dalam peta korelasi, dapat
dilihat pencaran titik atau
momen dari variabel yang
sedang dicari korelasinya,
maka dapat disebut juga
sebagai Scatter Diagram
Winna Normala
(Diagram Pencaran Titik)
Korelasi Positif
Maksimal
Korelasi Negatif
Maksimal
Korelasi Negatif
Tinggi
Peta Korelasi Korelasi Positif
Tinggi
Korelasi Positif
Lemah
Korelasi Negatif
Lemah
Diagram
Korelasi
Positif
Maksimal Jika korelasi antara variabel X dan variabel Y
merupakan korelasi positif maksimal, atau
korelasi positif tertinggi, atau korelasi positif
sempurna, maka pencarian titik yang
terdapat pada peta korelasi apabila
dihubungkan antara satu dengan yang lain,
akan membentuk satu buah garis lurus yang
condong ke arah kanan.
Korelasi
Negatif
Maksimal
Jika korelasi antara variabel X dan variabel
Y merupakan korelasi negatif maksimal
atau korelasi negatif tertinggi atau
korelasi negatif sempurna maka pencaran
titik yang terdapat pada peta korelasi akan
membentuk satu garis lurus dengan yang
condong ke arah kiri.
Korelasi
Positif Tinggi
Teknik
Analisis Teknik analisis korelasional dibedakan menjadi dua, yaitu:
Korelasional
Teknik Korelasi
Teknik Korelasi Teknik Korelasi
Produk
Tata Jenjang Koefisien Phi
Momen
Korelasional
Teknik The
Teknik Korelasi Teknik Korelasi
Widespread
Kendall Tau Rasio
Correlation
Teknik Korelasi
Tetrakorik
Teknik Korelasi Product
Moment (Pearson)
Korelasi merupakan istilah statistik yang
menyatakan derajat hubungan liner
antara dua variabel atau lebih.
Langkah-langkah :
Siswa ke- X Y x y xy
1
2
dst
3. Menjumlahkan subyek penelitian
4. Menjumlahkan skor X dan skor Y
12. Menyelesaikan rumus Korelasi Product Moment dengan Simpangan, yaitu:
Siswa
X Y x y xy
ke-
1 20 3,1 4,5 -0,42 -1,89 20,25 0,1764
2 18 4,0 2,5 0,48 1,2 6,25 0,2304
3 15 2,8 -0,5 -0,72 0,36 0,25 0,5184
4 20 4,0 4,5 0,48 2,16 20,25 0,2304
5 10 3,0 -5,5 -0,52 2,86 30,25 0,2704
6 12 3,6 -3,5 0,08 -0,28 12,25 0,0064
7 16 4,0 0,5 0,48 0,24 0,25 0,2304
8 14 3,2 -1,5 -0,32 0,48 2,25 0,1024
9 18 3,5 2,5 -,02 -0,05 6,25 0,0004
10 12 4,0 -3,5 0,48 -1,68 12,25 0,2304
N=10 155 35,2 0 0 3,4 110,5 1,996
Besarnya Koefisien Korelasi secara sederhana
Cara menghitung korelasi product momen dengan Angka Kasar
1. Jika jumlah kredit mata kuliah yang diambil mahasiswa merupakan variabel
X, maka indeks prestasi merupakan variabel Y
2. Buatlah tabel penolong yang mengandung unsur-unsur atau faktor-faktor
yang diperlukan dalam perhitungan korelasi sesuai dengan kebutuhan tabel
Korelasi Product Moment dengan ANGKA KASAR.
3. Menjumlahkan subyek penelitian
4. Menjumlahkan variabel X dan variabel Y
5. Mengalikan antara variabel X dan variabel Y
6. Mengkuadratkan variabel X dan menjumlahkannya
7. Mengkuadratkan variabel Y dan menjumlahkannya
8. Menyelesaikan rumus Korelasi Product Moment dengan angka kasar untuk
mencari koefisien korelasinya, yaitu:
Siswa ke- X Y XY
1 20 3,1 62 400 9,61
2 18 4,0 72 324 16
3 15 2,8 42 225 7,84
4 20 4,0 80 400 16
5 10 3,0 30 100 9
6 12 3,6 43,2 144 12,96
7 16 4,0 64 156 16
8 14 3,2 44,8 196 10,24
9 18 3,5 63 324 12,25
10 12 4,0 48 144 16
N=10 155 35,2 549 2513 125,90
Besarnya Koefisien Korelasi dengan menggunakan tabel nilai r
Product Moment
A 5 5
B 1 1
C 3 3
D 2 2
E 4 4
SILMI
Penggunaan Lambang
SILMI
Rumus
Rumus
Teknik korelasi
koefisien
kontingensi
Teknik Korelasi koefisien
Kontigensi (Contingency Coefficient
Corellation) adalah salah satu
teknik Analisis
Korelasional Bivariat, yang dua
buah variabel dikorelasikan adalah
berbentuk katagori atau
merupakan gejala ordinal.
Koefisien kontingensi merupakan
satu-satunya untuk menghitung
Pengertian data dengan skala nominal.
Misalnya: tingkat
pendidikan: tinggi,
menengah, rendah:
pemahaman terhadap ajaran
agama islam: baik, cukup.
kurang dan sebagainya.
FINA
Lambangnya Rumusnya
umumnya diberi
lambang dengan huruf C
atay KK (singkatan dari
koefisien kontingensi).
Cara
memberikan konsultasikan
interpretasi dengan tabel
terhadap nilai “r” product
angka indeks moment dengan
korelasi df sebesar N-nr
kontingensi
Misalkan akan diteliti, apakah terdapat
korelasi positif yang signifikan antara
semangat berolah-raga dan kegairahan
belajar. Sejumlah 200 orang subjek
diterapkan sebagai sampel penelitian.
Hasil pengumpulan data menunjukkan
Contoh cara angka sebagaimana tertera pada tabel
mencari 5.19
(menghitung)
angka indeks
korelasi
kontingensi
FINA
FINA
Setelah harga
kai kuadrat
kita ketahui,
maka
selanju-tnya
kita
substitusikan
ke dalam
rumus
koefisien
kontingensi:
Kelebihan Kelemahan
Hasilnya cuma mengidentifikasi apa
Kemampuannya untuk sejalan dengan apa, tidak mesti
menyelidiki hubungan menunjukkan saling hubungan yang
bersifat kausal
antara beberapa variabel
secara bersama-sama Jika dibandingkan dengan penelitian
eksperimental, penelitian
(simultan). korelasional itu kurang tertib-ketat,
Mampu memberikan karena kurang melakukan kontrol
terhadap variabel-variabel bebas.
informasi tentang
derajat (kekuatan) Pola saling hubungan itu sering tak
menentu dan kabur
hubungan antara
variabel-variabel yang Sering merangsang penggunaannya
sebagai semacam short-gun
diteliti. approach, yaitu memasukkan
berbagai data tanpa pilih-pilih dan
menggunakan setiap interpretasi
yang berguna atau bermakna.