Anda di halaman 1dari 4

Yuni Yamasari, dkk

BAB 4 ASOSIASI DAN KORELASI

Asosiasi dalam statistic diartikan sebagai faktor atau koefisien


yang digunakan untuk mengukur hubungan antara dua atau lebih
variabel.

Ukuran asosiasi ini dapat ditentukan dengan beberapa analisis


yang berbeda, termasuk analisis korelasi dan analisis regresi.
Istilah korelasi dan asosiasi ini seringkali dipergunakan secara
bergantian. Namun, korelasi dalam arti yang lebih ketat mengacu
pada korelasi linier. Sedngkan, asosiasi mengacu pada hubungan
apa pun antar variabel. Metode yang digunakan untuk
menentukan kekuatan asosiasi bergantung pada karakteristik
data untuk setiap variabel. Data dapat diukur pada skala interval
/ rasio, skala ordinal / peringkat, atau skala nominal / kategori.
Ketiga karakteristik ini dapat dianggap sebagai kategori
berkelanjutan, bilangan bulat, dan kualitatif.

Apabila asosiasi dilakukan antara dua variable, maka hubungan di


antara kedua variable tersebut dapat diketahui. Sehingga, jika
nilai satu variable diketahui maka nilai variabel lainnya juga bisa
diketahui. Untuk asosiasi positif, asosiasi ini diartikan bahwa
ketika nilai satu variabel meningkat, nilai variabel lainnya juga
cenderung meningkat. Sementara, asosiasi negatif berarti bahwa
ketika nilai satu variabel meningkat, nilai variabel lainnya
cenderung menurun. Ukuran asosiasi yang paling umum
digunakan adalah:
 Kovarians: Ukuran hubungan linier antara dua variabel
kontinu. Kovarian bergantung pada skala, artinya nilainya
bergantung pada unit pengukuran yang digunakan untuk
variabel. Untuk alasan ini, sulit untuk secara langsung

1
menafsirkan nilai kovarians. Semakin tinggi kovarians
absolut antara dua variabel, semakin besar asosiasinya.
Nilai positif menunjukkan asosiasi positif dan nilai negatif
menunjukkan asosiasi negatif.
Sintak di R untuk kovarians adalah sebagai berikut:

 Koefisien korelasi Pearson (dilambangkan r): Ukuran


asosiasi skala-independen, yang berarti bahwa nilainya
tidak dipengaruhi oleh unit pengukuran. Korelasi dapat
mengambil nilai antara -1 dan 1, di mana -1 menunjukkan
korelasi negatif sempurna, 0 menunjukkan tidak ada
korelasi, dan 1 menunjukkan korelasi positif sempurna.

 Koefisien korelasi peringkat Spearman: Alternatif


nonparametrik untuk koefisien korelasi Pearson, yang
mengukur hubungan nonlinier dan linier. Ini juga
mengambil nilai antara -1 (korelasi negatif sempurna) dan
1 (korelasi positif sempurna), dengan nilai 0 menunjukkan
tidak ada korelasi. Korelasi Spearman dapat dihitung
untuk peringkat serta data kontinu.

2
Yuni Yamasari, dkk

Korelasi merupakan istilah yang biasa digunakan untuk


menggambarkan ada tidaknya hubungan suatu hal dengan hal
lain. Secara sederhana memang seperti itulah pengertian korelasi.
Analisis korelasi adalah suatu cara atau metode untuk mengetahui
ada atau tidaknya hubungan linear antar variabel. Apabila
terdapat hubungan maka perubahan-perubahan yang terjadi
pada salah satu variabel X akan mengakibatkan terjadinya
perubahan pada variabel lainnya (Y). Istilah tersebut dikatakan
istilah sebab akibat, dan istilah tersebut menjadi ciri khas dari
analisis korelasi.

Analisis korelasi adalah metode statistik yang digunakan untuk


mengukur besarnya hubungan antara dua variabel atau antar set-
variabel. Nilai korelasi berkisar antara -1 dan 1, dimana nilai
korelasi -1 berarti hubungan antara dua variabel tersebut adalah
negatif sempurna, nilai korelasi 0 berarti tidak ada hubungan
antara dua variabel tersebut, sedangkan nilai korelasi 1 berarti
bahwa terdapat hubungan positif sempurna antara dua variabel
terswebut.
Interpretasi dari besarnya nilai korelasi antara variabel dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
0,00 - 0,09 : Hubungan korelasi diabaikan
0,10 - 0,29 : Hubungan korelasi rendah
0,30 - 0,49 : Hubungan korelasi moderat
0,50 - 0,70 : Hubungan korelasi sedang
Di atas 0,70 : Hubungan korelasi sangat kuat

3
4

Anda mungkin juga menyukai