Korelasi Pearson ditemukan pertama kali oleh Karl Pearson. Nama lain Korelasi
Pearson adalah Korelasi Produk Momen. Korelasi Pearson merupakan salah satu ukuran
korelasi yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan linier dari dua
variabel. Analisis korelasi ini utuk statistik parametrik, sedangkan untuk statistik non-
parametrik sering digunakan analisis korelasi Kendall’s atau Spearman. (Pratisto, 2009)
Dua variabel dikatakan berkorelasi apabila perubahan salah satu variabel disertai
dengan perubahan variabel lainnya, baik dalam arah yang sama ataupun arah yang
sebaliknya. Harus diingat bahwa nilai koefisien korelasi yang kecil (tidak signifikan) bukan
berarti kedua variabel tersebut tidak saling berhubungan. Mungkin saja dua variabel
mempunyai keeratan hubungan yang kuat namun nilai koefisien korelasinya mendekati nol,
misalnya pada kasus hubungan linier. Koefisen korelasi hanya mengukur kekuatan hubungan
linier dan tidak pada hubungan non linier.
Terdapat tiga asumsi dasar yang digunakan apabila dilakukan Korelasi Pearson sebagai
berikut :
2. Dua variabel yang akan dicari korelasinya adalah variabel kontinyu yang bersifat
rasional atau minimal bersifat interval.
3. Hubungan kedua variabel yang akan dikorelasikan adalah linier. (Singgih, 2010)
Koefisien Korelasi
- Point Serial: Satu berskala nominal sebenarnya dan satu berskala interval
Koefisien korelasi berfungsi sebagai nilai tunggal yang menginformasukan seberapa besar
hubungan antar variabel. Nilai koefisien korelasi adalah positif, negatif, atau tidak
berkorelasi.
Dua variabel dikatakan berkorelasi positif apabila terjadi kenaikan variabel pertama yang
diikuti dengan kenaikan nilai kedua, atau sebaliknya terjadi penurunan variabel pertama yang
diikuti dengan penurunan nilai variabel kedua. Nilai koefisien korelasi positif berkisar antara
0 sampai 1. (Riduwan dkk., 2009)
Sedangkan dua variabel dikatakan berkorelasi negatif apabila terjadi kenaikan variabel
pertama yang diikuti dengan penurunan nilai variabel kedua, atau sebaliknya terjadi
penurunan variabel pertama yang diikuti dengan kenaikan nilai vaariabel kedua. Nilai
koefisien korelasi negatif berkisar antara 0 sampai -1. Untuk menggunakan analisis korelasi
harus disesuaikan atau tergantung dengan jenis data yang akan dianalisis. (Riduwan dkk.,
2009)
Adapun menurut Riduwan (2010: 98), interpretasi mengenai koefisien korelasi adalah
sebagai berikut:
Tabel 1. Interpretasi Koefisien Korelasi
SPSS atau Statistical Package for Social Science merupakan sebuah program aplikasi
yang memiliki kemampuan analisis statistik yang cukup tinggi serta sistem manajemen data
pada lingkungan grafis dengan cara pengoperasiannya yang cukup sederhana sehingga mudah
dipahami. Aplikasi tersebut merupakan salah satu aplikasi perangkat lunak yang banyak
digunakan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di mana banyak
institusi yang menginginkan adanya penelitian di berbagai bidang (Priyanto, 2013).
Melakukan uji Korelasi Pearson untuk mencari nilai r dengan SPSS sangatlah mudah.
Caranya sebagai berikut:
(Nugroho, 2015)
3. Kriteria pengujian :
Lattimore, Dan. Baskin, Otis. Heiman, Suzette T. Toth, Elizabeth L. 2010. Public
Relations :Profesi dan Praktik. Jakarta : Salemba Humanika
Ruduwan, Rusyana Adun, dan Enas. 2009. Solusi Mudah dan Cepat Menguasai SPSS
17.0 untuk Pengolahan Data Statistik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Hidayat, A. 2011. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika
Suprapto, J.M.A. 2016. Statistik : Teori dan Aplikasi Ed. 8. Jakarta: Erlangga