I. KORELASI PEARSON
Pembuatan ranking dapat dimulai dari nilai terkecil atau nilai terbesar tergantung
permasalahannya. Bila ada data yang nilainya sama, maka pembuatan ranking didasarkan
pada nilai rata-rata dari ranking-ranking data tersebut. Apabila proporsi angka yang sama
tidak besar, maka formula diatas masih bisa digunakan. Namun apabila proporsi angka yang
sama cukup besar, maka dapat digunakan suatu faktor koreksi dan formula menjadi seperti
berikut ini:
contoh:
Seorang manager produksi ingin mengetahui apakah ada hubungan antara nilai tes bakat
(aptitude test) pada waktu penerimaan kerja dengan rating tampilannya setelah satu
semester bekerja. Nilai aptitude test berkisar antara 0 sampai 100.
Sedangkan rating tampilan mempunyai skala sebagai berikut:
1 = pekerja berpenampilan sangat dibawah rata-rata
2 = pekerja berpenampilan dibawah rata-rata
3 = pekerja berpenampilan sedang (rata-rata)
4 = pekerja berpenampilan diatas rata-rata
5 = pekerja berpenampilan sangat diatas rata-rata
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho Setiyo P. 2020. Biostatistik Inferensial Kesehatan Masyarakat. Klaten: Lakeisha.
Endra Febri. 2017. Pedoman Metodologi Penelitian (Statistika Praktis). Sidoarjo: Zifatama
Jawara.
Swarjana Ketut I. 2015. Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi). Yogyakarta: CV.
ANDI OFFSET