Pd
Oleh :
Iwan Permana Suwarna
2014
Materi : Daftar Isi
Dunia pendidikan di negara kita sampai saat ini kian terus berkembang
seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, peningkatan, pengembangan dan
pembinaan pelaksanaan pendidikan nasional merupakan hal yang penting. Jenjang
pendidikan dasar, menengah sampai pendidikan tinggi, merupakan jenjang yang
menjadi pembentukan karakter bagi semua peserta didik yang nantinya akan
menentukan keberhasilan suatu bangsa. Oleh sebab itu segala sesuatunya harusnya
harus penuh dengan perhitungan dan penelaahan.
Setiap penyajian ilmu pengetahuan di setiap satuan pendidikan termasuk
perkuliahan harus mampu mencakup semua perubahan yang terjadi. Buku bahan
ajar perkuliahan materi getaran dan gelombang ini disusun untuk menjadi
pendukung perkuliahan gelombang yang diharapkan mampu menjawab semua
kebutuhan tersebut. Buku ini diperuntukan bagi mahasiswa sebagai calon pendidik
ditingkat menengah maupun dasar pada pembelajaran IPA khususnya fisika.
Pembaca diharapkan dapat memahami konsep-konsep getaran dan gelombang yang
disajikan, sebagai pengetahuan tambahan serta mengetahui aplikasinya dalam
kehidupan sehari-hari.
Penyajian materi dalam buku ini juga dibuat secara sistematis, dari
konsep˗konsep yang sifatnya mendasar berkembang menuju konsep yang lebih
kompleks. Materi dikemas secara komunikatif, integratif sehingga pembaca dapat
memahami isi dari buku ini secara mudah, terorganisir, dan komprehensif dengan
dilengkapi gambargambar dan informasiinformasi yang up to date.
Demikianlah saya persembahan buku ini untuk dijadikan sebagai panduan
bagi para pembaca dalam memahami konsep getaran dan gelombang dan materi IPA
Fisika secara umumnya. Selamat belajar.
3. Ultraviolet.................................................................................................. 140
4. Cahaya tampak ......................................................................................... 141
5. Inframerah ................................................................................................ 141
6. Gelombang mikro ...................................................................................... 143
7. Gelombang radio dan TV ........................................................................... 144
Getaran
Elastis Plastis
Getaran Getaran
Bebas dipaksakan
B. Hakikat Getaran
Pernahkah kalian
melihat atau
merasakan suatu
benda bergetar?
Gambar 1.1 : Peristiwa gempa bumi menyebabkan jalan raya mejadi retak atau
terbelah.
Sumber gambar: http://masjustice.files.wordpress.com/2010 / 11 /gempa.jpg
Getaran dapat terjadi pada berbagai jenis zat, seperti : zat padat, zat cair,
atau gas. Contoh getaran pada zat padat lainnya terjadi ketika kita memukul paku.
Paku yang kita pukul dengan palu akan menghasilkan getaran.
Getaran dapat juga terjadi ketika memukul tiang listrik, bangku, memukul lonceng,
getaran pada pegas atau menggetarkan sebuah garputala. Garputala akan
menghasilkan getaran yang beraturan.
berikut ini:
Percobaan 1
Alat dan bahan :
Alat dan bahan percobaan 1
1. Penggarsi (besi (stainless steel), kayu atau plastik)
2. Meja
3. Buku tebal
Langkah percobaan :
Berdasarkan percobaan yang telah anda lakukan, ujung penggaris yang tidak
ditahan begerak turun naik dari atas ke bawah. Peristiwa itu disebut dengan
getaran. Getaran adalah gerak bolak-balik disekitar titik atau daerah kesetimbangan.
Kedua peristiwa tersebut tidak termasuk kedalam kategori getaran, karena syarat
Materi : Bab 1 Getaran (vibration)
gerak bolakbalik di sekitar daerah kesetimbangan. Satu getaran adalah gerak dari
AOBOA.
a. Simpangan (displacement)
Simpangan (displacement) adalah jarak antara posisi benda yang diukur dari
posisi setimbang. Berdasarkan gambar 8 yang dimaksud simpangan (displacement)
adalah OA. Apakah OC termasuk simapangan? OC bisa juga sisebut sebagai
seimpangan, begitu juga OB. Simpangan (displacement) menggambarkan posisi
benda setiap saat dari posisi setimbang.
b. Amplitudo (amplitude)
Amplitudo (amplitude) adalah simpangan (displacement) terbesar. Contoh
amplitudo adalah : Jarak dari titik O ke A atau O ke B. Apakah OC termasuk
amplitudo? OC tidak dapat disebut sebagai amplitudo (amplitude), karena OC bukan
simpangan yang terbesar. Amplitudo getaran adalah simpangan (displacement)
terbesar dari titik setimbang.
c. Frekuensi (frequency)
Frekuensi adalah banyaknya getaran tiap detik. Jika sebuah getaran
melakukan getaran sebanyak n kali getaran dalam waktu t detik, maka frekuensinya
adalah sebagai berikut:
n
f
Materi : Bab 1 Getaran (vibration)
t
Keterangan :
F = frekuensi (Hz)
n = banyaknya getaran
t = banyaknya waktu yang digunakan untuk berayun atau bergetar selama n
kali getaran (detik)
Konversi Satuan
Macammacam konversi untuk satuan frekuensi :
1 hertz = 1 Hz
1 kHz (kilo hertz) = 1000 Hz.
1 MHz (mega hertz) = 1000.000 Hz
1 GHz (giga hertz) = 1000.000.000 Hz
Contoh soal
Seorang anak melakukan ayunan dari posisi a dan kembali ke posisi a, sebanyak 6
kali. Untuk melakukan gerakan sebanyak 6 kali diperlukan waktu sebanyak 12
detik. Berapakah frekuensi dari gerakan ayunan yang dilakukan anak tersebut!
Jawab :
Banyaknya getaran = 6 kali
Waktu yang diperlukan untuk melakukan 6 kali getaran = 12 detik
n
f frekuensi = 6/12 = ½ Hz
t
Frekuensi dari gerakan ayunan yang dilakukan anak tersebut adalah ½ Hz
Sekilas Info
d. Periode (period)
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan sekali getaran.
Satuan periode adalah detik atau detik. Besarnya periode yang dilakukan sebuah
benda yang melakukan n kali getaran selama t detik adalah sebagai berikut:
t
T
Keterangan : n
T = Periode (detik)
n = banyaknya getaran
t = banyaknya waktu yang digunakan untuk berayun atau bergetar selama n kali
getaran. (detik)
Contoh Soal:
Seorang dewasa terjun dengan menggunakan bungee jumping dan bergetar turun
naik dengan periode 0,05 detik. Tentukanlah frekuensi getaran bungee jumping
tersebut?
Jawab :
Gunakan langkah pemecahan masalah :
Diketahui : periode (T) = 0,05 s.
Ditanya : frekuensi (f)
Dijawab : berdasarkan persamaan :
1 100
T 20 Hz.
5 5
100
3. Elastisitas (elasticity)
Untuk memahami pengertian elastis
dan elastisitas, kita amati sebuah karet
gelang. Jika karet gelang tersebut kita tarik,
kira˗kira apakah yang akan terjadi?
Karet gelang tersebut akan
memanjang. Jika tarikan kita hentikan maka
panjang karet tadi akan kembali seperti
semula. Benda seperti ini disebut benda
Materi : Bab 1 Getaran (vibration)
elastis.
Baja yang digunakan dalam jembatan mempunyai sifat elastisitas, hal ini
dimaksudkan agar jembatan tidak mudah pecah/patah apabila dilewati kendaraan
(kecuali beban over load / melebihi kuota beban yang diperbolehkan). Jembatan dari
baja akan melengkung jika terbebani atau terjadi perubahan panjang, dan akan
kembali ke bentuk semula jika bebannya tidak ada. Namun jika beban kecil
Materi : Bab 1 Getaran (vibration)
4. Tegangan (Stress)
Ketika sebuah benda (padat) diberi gaya luar (external force) sebesar F, maka
akan ada dua kemungkinan yaitu : benda akan mengalami perubahan gerak (sesuai
hukum II Newton, jika Σ F = m.a), atau benda akan mengalami perubahan bentuk
(deformasi). Deformasi yaitu perubahan ukuran atau bentuk. Ada beberapa jenis
deformasi yang bergantung pada sifat elastisitas benda, antara lain: tegangan
(Stress), regangan (strain) (strain), mampatan, dan geseran.
Gaya luar diberikan pada benda dapat berupa: tarikan, geseran (digeser), atau
tekanan (ditekan) maka bentuk benda akan berubah. Benda yang mengalami
gangguan dari gaya luar, molekul-molekulnya akan bereaksi dan memberikan gaya
untuk menghambat deformasi.
Tekanan
dari segala
arah
Regangan
Tarikan pada
dua sisi yang
berlawanan Mampatan
Geseran
Keterangan : Anak panah menunjukkan arah gaya F yang diberikan kepada benda
Sumber gambar: http://www.tulane.edu/~sanelson/images/Stress1.gif
Gaya yang diberikan kepada benda dinamakan gaya luar (external force),
sedangkan gaya reaksi oleh molekul-molekul dinamakan gaya dalam (internal
force). Ketika gaya luar dihilangkan, gaya dalam cenderung untuk mengembalikan
bentuk dan ukuran benda ke keadaan semula (sifat elastisitas bahan). Sebagian
besar benda bersifat elastik sampai batas tertentu.
Tegangan (Stress) menunjukkan kekuatan gaya yang menyebabkan
perubahan bentuk benda. Tegangan (Stress) didefinisikan sebagai perbandingan
Keterangan:
Tegangan (Stress) ).
F = Gaya (N)
A = Luas penampang (m2)
Jika gaya diberikan sejajar terhadap luas permukaan disebut gaya geser.
Digeser
Gambar 1.13 Gaya sejajar dengan permukaan akan menyebabkan permukaan benda
bergeser sehingga timbul tegangan (Stress) geser. Gaya yang dikerahkan tangan menuju
ke kanan.
Regangan (strain) tidak memiliki satuan. Hukum hooke dapat dinyatakan dalam
bentuk tegangan (Stress) dan regangan (strain) :
Stress ≈ strain
F L A
Y dimana k Y
A L L
Keterangan :
Y = Modulus Young
A = Luas bidang permukaan
∆L = pertambahan panjang
L = panjang awal (mula˗mula)
Sumber : http://cnx.org/content/m42081/latest/Figure_06_03_01a.jpg
Gambaran derah pemberlakuan hukum Hooke, batas elastisitas, perubahan bentuk
permanen, dan batas terjadinya patah pada suatu bahan.
Pada daerah ini bila gaya dilepas atau tegangan dihentikan maka batang akan
kembali seperti semula. Apabila tegangan diperbesar maka antara regangan dan
tegangan tidak linear lagi. Jika gaya diperbesar lagi atau tegangan diperbesar maka
akan mencapai titik B, titik B adalah batas elastik bahan. Batang ditarik melampaui
B maka batang tidak akan kembali ke panjang semula, tetapi berubah bentuk secara
permanen. Seandainya gaya diperbesar lagi maka batang akan mencapai titik C,
batang akhirnya patah. Titik C dinamakan titik patah.
Modulus Young adalah Newton permeter persegi atau N/m2. Nilai modulus
Young hanya bergantung pada jenis benda (komposisi benda), tidak bergantung pada
ukuran atau bentuk benda. Nilai modulus Young beberapa jenis bahan dapat kalian
lihat pada Tabel. Satuan SI untuk E adalah pascal (Pa) atau N/m2.
Contoh Soal 1 :
Sebuah batang besi jari-jari 9 mm dan panjangnya 80 cm. Batang ditarik oleh gaya
sebesar 6x104 N. (Tegangan patah besi 4x108 N/m2)
a. Berapakah tegangan tarik pada batang?
b. Berapakah perubahan panjang batang? Apakah besi patah?
Jawab :
Diketahui :
Panjang besi = L = 80 cm = 0,8m
Luas penampang besi = A= πr2 = 3,14(9) 2 m2
Tegangan tarik yang dialami besi:
F/A = (6.104)/((3,14)(9.10˗3)2
= 2,3.108 N/m2
Perubahan panjang besi :
∆L = (F/A).L/G = (2,3.108).(0,8)/(2.1011) = 9,2.10˗4 m
Besi belum patah karena tegangan tarik besi masih di bawah tegangan patahnya.
adanya gangguan luar (external force) sebagai input pada getaran awal, selanjutnya
getaran dibiarkan bebas terjadi secara alamiah. Dengan kata lain getaran terjadi
tanpa adanya tambahan gaya dari luar, melainkan karena adanya keadaan awal
yang diberikan sehingga sistem tersebut bergetar. Sistem mengalami perpindahan
dari kedudukan keseimbangan statis. Gaya yang bekerja pada sistem ini adalah gaya
bebas gesekan dan berat.
Contoh jenis getaran ini adalah : memukul garpu tala (pertama kali dipukul,
setelah bergetar dibiarkan bergetar sampai berhenti), bandul yang diayunkan, atau
anak yang main ayunan. Pertama˗tama diberikan awalan dengan ditarik atau
didorong selanjutnya dibiarkan. Frekuensi yang dialami benda dalam keadaan
seperti ini disebut frekuensi alamiah (natural frequency).
Teori dan Aplikasi : Getaran dan Gelombang 20
Iwan Permana Suwarna, M.Pd
Getaran bebas terjadi jika sistem berosilasi karena bekerjanya gaya yang ada
dalam sistem itu sendiri (inherent).
D. Rangkuman
E. Latihan
1. Seorang dewasa terjun dengan menggunakan bungee
jumping dan bergetar turun naik dengan periode 0,04 detik.
Tentukanlah frekuensi getaran bungee jumping tersebut?
2. Seutas tali sepanjang 0,2 m dengan luas penampang 2 mm2
diberi beban bermassa 50 kg, sehingga panjangnya bertambah 4 mm. Tentukan:
a. tegangan tali,
b. regangan (strain) tali,
c. modulus elastis tali.
3. Sebuah batang besi jari-jari 0,2 mm dan panjangnya 40 cm. Batang ditarik oleh
gaya sebesar 6x104 N. (Tegangan patah besi 4x108 N/m2)
a. Berapakah tegangan tarik pada batang?
b. Berapakah perubahan panjang batang? Apakah besi patah?
4. Sebatang kawat dengan luas penampang 5 mm2 ditarik dengan gaya 10 N,
sehingga kawat bertambah panjang 0,06 cm. jika panjang kawat mula-mula 60
cm,hitunglah
a. Tegangan kawat
b. Regangan kawat
c. Modulus elastisitas kawat
5. Sebatang baja yang panjangnya 30 m dan luas penampang 4mm2. Pada salah
satu ujungnya ditarik dengan gaya sehingga bertambah panjang 2 mm. Jika
modulus elastisitas 16 x 1011 Nm-2.Tentukan besarnya gaya penarik tersebut !
6. Sebatang kawat bila ditarik dengan gaya 3,2 N mengalami tegangan 4.105
N/m2.Tentukan luas penampang kawat tersebut!
Gerak Harmonis
Pegas Bandul
Seri Paralel
Seri˗Paralel
∆
y
a. Hukum Hooke
Jika gaya luar yang bekerja pada sebuah pegas dihilangkan, pegas tersebut
akan kembali pada keadaan semula. Fenomena ini diamati oleh seorang ilmuwan
yang bernama Robert Hooke.
Robert Hooke adalah seorang ilmuwan berkebangsaan
Inggris. Hooke mengemukakan hukumnya yang dikenal
dengan Hukum Hooke dengan bunyi sebagai berikut:
“Pada daerah elastisitas benda, besarnya pertambahan panjang
sebanding dengan gaya yang bekerja pada benda.”
Materi : (Harmonic Motion)
Ia menyimpulkan bahwa sifat elastis pegas ada batasnya dan besar gaya pegas
(F) sebanding dengan pertambahan panjang pegas (∆x). Besarnya gaya pulih selalu
negatif (˗) yang artinya arah gaya berlawanan dengan simpangannya disebut juga
gaya pemulih (restoring force). Contoh gaya pemulih : Jika kita menarik pegas ke
kanan, kemudian tarikan dilepas maka akan ada sebuah gaya yang bergerak ke arah
Teori dan Aplikasi : Getaran dan Gelombang 26
Iwan Permana Suwarna, M.Pd
berlawanan yang disebut dengan gaya pemulih. Pegas memberikan gaya yang
besarnya sama dengan gaya tarikan, tetapi arahnya berlawanan (Faksi = -Freaksi).
∆x
F Ketika massa dipercepat oleh gaya
(F) maka massa melewati posisi
m m setimbang dengan laju cukup tinggi.
Gambar 1.21 Pegas dalam keadaan tidak di berigaya (atas) dan pegas diberik
gaya (bawah)
F kx
Keterangan :
k = konstanta pegas (N/m)
∆x = perubahan panjang atau pertambahan panjang
Tanda (-) menunjukkan arah Gaya pemulih (restoring force) pada pegas
berlawanan dengan arah gerak pegas tersebut.
Pada waktu beban dengan massa m mencapai posisi setimbang (∆x = 0), gaya
padanya turun sampai nol (F=0). Dalam keadaan seperti ini laju (v) mencapai
keadaan maksimum (Vmaks). Jarak x dari titik setimbang pada setiap saat dinamakan
simpangan (displacement) (Y). Simpangan (displacement) dengan nilai maksimum
atau terbesar dinamakan amplitudo (amplitude) (A). Periode (T) adalah selang waktu
yang diperlukan untuk melakukan getaran. Frekuensi (f) adalah jumlah siklus
lengkap per detik.
b. Konfigurasi Pegas
Sifat pegas banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, karena sifatnya
itulah, menuntut penyusunan pegas dengan beraneka ragam posisi. Konfigurasi
pegas tersebut bergantung pada keperluan/ kebutuhannya masing˗masing seperti :
neraca pegas, kasur spring bad, peredam kejut pada kendaraan bermotor. Pada
mobil, pegas berfungsi untuk menyerap kejut dari jalan dan getaran roda agar tidak
diteruskan ke bodi kendaraan secara langsung. Selain itu, pegas juga berguna untuk
Materi : (Harmonic Motion)
Dua buah pegas atau lebih dapat dikonfigurasikan secara seri, maka
konfigurasinya akan seperti berikut:
Gambar 1.22 Susunan pegas secara seri (kiri) dan susunan pegas secara parallel
(kanan)
Konfigurasi pegas yang tergantung secara vertikal pada dasarnya sama seperti pegas
yang dikonfigurasikan secara horizontal. Karena adanya gaya gravitasi, panjang pegas
pada posisi vertikal akan lebih panjang dari pada ketika posisinya dalam arah
horizontal.
Untuk pegas yang disusun secara seri akan memiliki konstanta pegas yang
Sumber gambar: http://3.bp.blogspot.com/_il_hvtz-w_e/tmtasld1n2i/aaaaaaaabcu/px_emra
berbeda dengan konstanta pegas ketika pegas belum dikonfigurasikan secara seri.
8a-k/s200/c7.png
Pada sebuah konfigurasi seri, pertambahan panjang pada pegas secara keseluruhan
(x) merupakan penjumlahan pertambahan panjang pada tiap pegasnya (x1,2,3,..n).
Adapun konstanta pegas pengganti seri (ks) diturunkan sebagai berikut:
Karena gaya yang diterima oleh keseluruhan pegas itu sama dengan penjumlahan
gaya pada masing˗masing pegas, maka gaya F yang ada di ruas sebelah kiri dapat
dicoret oleh gaya pada ruas sebelah kanan. Sehingga besarnya konstanta pegas
untuk konfigurasi seri adalah sebagai berikut:
Keterangan :
Ks = konstanta pegas pengganti konfigurasi secara seri
Materi : (Harmonic Motion)
Keterangan :
Kp = konstanta pegas pengganti konfigurasi secara paralel
K1 = konstanta pegas ke˗1
K2 = konstanta pegas ke˗2
K3 = konstanta pegas ke˗3
Kn = konstanta pegas ke˗4
Contoh soal:
Sebuah pegas yang panjangnya 15 cm digantungkan vertikal. Jika diberikan gaya 5
N, panjang pegas menjadi 25 cm. Berapakah panjang pegas jika diregangkan oleh
gaya 6 N?
Penyelesaian:
Diketahui: L0 = 15 cm F1 = 5 N
L1 = 25 cm
F2 = 6 N
Ditanya: x =....? (F = 6 N)
Jawab: ∆x1 = L1 – L0 = (25 – 15) cm = 10 cm = 0,1 m
F1 = k. ∆x1
k = F/∆x1
k = 5/0,1 = 50 N/m
karena tidak terjadi pergantian pegas (=pegasnya sama), maka konstanta pegas pada
saat diberi gaya sebesar F2, memiliki harga konstanta yang sama yaitu sebesar 50
N/m. Untuk gaya sebesar F2 = 6 N, maka:
F2= k. ∆x2
∆x2 = F2/k = 6/50 = 0,12 m = 12 cm
Jadi, panjang pegas = L0 + x = (15 + 12) cm = 27 cm.
A. Percobaan 1
Sebuah pegas digantung pada sebuah statif dan diberi beban dengan massa tertentu
(misalnya: 200 gram)
Pertanyaan :
1. Bagaimanakah cara anda menentukan harga konstanta dari pegas tersebut?
2. Catatlah massa dari beban yang diberikan pada pegas, kemudian tariklah beban
tersebut ke bawah (diberi gaya eksternal berapapun (disesuaikan
besarnya/jangan terlalu besar) kemudian lepaslah.
Catatatlah waktu yang diperlukan pegas untuk melakukan getaran sebanyak : 5
kali, 10 kali, dan 15 kali. (catatan getaran yang terjadi dari 5 kali ˗15 kali tidak
dihentikan / beban tidak ditahan agar berhenti)
Tentukan periode getaran pada pegas untuk jumlah getaran 5 kali, 10 kali, dan
15 kali? Berikan kesimpulanmu mengenai periode getaran seperti ini!
* ulangi percobaan sebanyak 3 kali (untuk memastikan data percobaan baik)
3. Lakukan percobaan seperti nomor 2. Catatatlah waktu yang diperlukan pegas
untuk melakukan getaran sebanyak : 5 kali, 10 kali, dan 15 kali. (catatan setelah
5 kali getaran pegas dihentikan. Mulai dari awal lagi dengan di bergi gaya luar
untuk 10 kali getaran dan hentikan. Demikian juga untuk 15 kali getaran).
Tentukan periode getaran pada pegas untuk jumlah getaran 5 kali, 10 kali, dan
15 kali? Berikan kesimpulanmu mengenai periode getaran seperti ini! Apakah
Materi : (Harmonic Motion)
hasil periode yang dihasilkan sama dengan pertanyaan No.2 di atas? Apa
argumentasi mu?
* ulangi percobaan sebanyak 3 kali (untuk memastikan data percobaan baik)
B. Percobaan 2
Susunlah dua buah pegas secara seri, kemudian digantung pada sebuah statif, dan
diberi beban dengan massa tertentu (misalnya: 200 gram). Tariklah beban dengan
gaya eksternal tertentu kemudian di lepaskan.
Pertanyaan :
1. Hitunglah besarnya konstanta pegas pengganti untuk susunan pegas seperti itu!
(gunakan perhitungan secara teoretis dengan menggunakan persamaan konstanta
pegas pengganti secara seri).
2. Tentukanlah besarnya konstatanta pegas pengganti seri melalui percobaan.
Caranya dapat ditentukan melalui langkah˗langkah berikut ini:
Catatlah massa dari beban yang diberikan pada pegas, kemudian tariklah beban
tersebut ke bawah (diberi gaya eksternal berapapun (disesuaikan
besarnya/jangan terlalu besar) kemudian lepaslah.
Catatatlah waktu yang diperlukan pegas untuk melakukan getaran sebanyak : 5
kali. (catatan getaran tidak dihentikan / beban tidak ditahan agar berhenti).
* ulangi percobaan sebanyak 5 kali (untuk memastikan data percobaan baik)
3. Bandingkan besarnya konstanta pegas hasil perhitungan teoretis dengan hasil
percobaan. Berikan komentarnya!
4. Apakah simpangan (displacement) awal atau besar kecilnya gaya eksternal
berpengaruh terhadap besar kecilnya periode? Jelaskan!
5. Apakah massa beban berpengaruh terhadap periode getaran pegas? Jelaskan!
A. Percobaan 3
Susunlah dua buah pegas secara paralel, kemudian digantung pada sebuah statif,
dan diberi beban dengan massa tertentu (misalnya: 200 gram). Tariklah beban
dengan gaya eksternal tertentu kemudian di lepaskan.
Pertanyaan :
1. Hitunglah besarnya konstanta pegas pengganti untuk susunan pegas seperti itu!
(gunakan perhitungan secara teoretis dengan menggunakan persamaan konstanta
pegas pengganti secara seri).
2. Tentukanlah besarnya konstatanta pegas pengganti paralel melalui percobaan.
Caranya dapat ditentukan melalui langkah˗langkah berikut ini:
Catatlah massa dari beban yang diberikan pada pegas, kemudian tariklah beban
tersebut ke bawah (diberi gaya eksternal berapapun (disesuaikan
besarnya/jangan terlalu besar) kemudian lepaslah.
Materi : (Harmonic Motion)
Sebuah pegas yang bergerak secara harmonis, gerak harmonis pegas pada
dasarnya termasuk gerak melingkar, dimana simpangan (displacement) (x) dapat
dianggap sebagai jari˗jari (r). Dengan membayangkan gerak melingkar, gaya pulih
pada pegas dapat disamakan dengan gaya sentripetal. Besarnya gaya sentipetal (Fs)
pada gerak melingkar adalah Fs =mas, dengan as adalah percepatan sentripetal
dengan harga v2/r = ω2r.
Dengan demikian, besarnya periode akan bergantung pada massa beban dan
konstanta. Sedangkan besar frekuensinya akan berbanding terbalik terhadap
besaran˗besaran tersebut.
dengan:
Teori dan Aplikasi : Getaran dan Gelombang 32
Iwan Permana Suwarna, M.Pd
T = periode (detik)
m = massa beban (kg)
k = konstanta pegas (N/m)
f = frekuensi (Hz)
dengan:
y = simpangan (displacement) gerak harmonis sederhana (m)
A = amplitudo (amplitude) (m)
T = periode (s)
Θ = sudut fase
ω = kecepatan sudut (rad/s)
t = waktu (s)
Arti fisisnya adalah dua titik atau kedudukan dikatakan sefase jika beda fase (∆φ)
sama dengan nol, dan dikatakan berlawanan fase jika beda setengah.
Sefase : = 0, 1, 2, 3,......n
1 1 1 1
Berlawanan fase : = , 1 , 2 .. (n+ )
2 2 2 2
dengan n = bilangan cacah = 0,1,2,3,...
Teori dan Aplikasi : Getaran dan Gelombang 33
Iwan Permana Suwarna, M.Pd
Contoh soal :
1. Dua buah titik melakukan gerak harmonik sederhana pada satu garis lurus.
Mula-mula kedua titik berangkat dari titik keseimbangan dengan arah yang sama
1 1
dan periode masing-masing s dan s. Beda fase setelah kedua titik bergerak
10 12
1
s adalah...
3
Jawab:
= 2 – 1
t 2 t1
=
T2 T1
1 1
= 3 3
1 1
12 10
12 10
=
3 3
2
=
3
Kecepatan gerak harmonis sederhana akan berharga maksimum jika fungsi cosinus
bernilai maksimum, yaitu satu (=1 atau cos 90º), sehingga:
, maka:
Karena: ,
maka persamaan kecepatannya akan menjadi :
Karena , maka
Tanda minus (˗) pada percepatan akan bernilai maksimum jika fungsi sinus bernilai
maksimum, yaitu satu, sehingga persamaan menjadi:
Jawab :
Persamaan umum untuk simpangan (displacement) adalah :
Y = A sin (ωt+θo), dengan memasukkan persamaan yang ada:
Y = 10 sin (4t+ π/3)
maka dari dua persamaan tersebut, diketahui:
Jawab:
Teori dan Aplikasi : Getaran dan Gelombang 36
Iwan Permana Suwarna, M.Pd
a. Bentuk umum persamaan gerak harmonik sederhana
2
y = A sin t
T
sehingga amplitudo (amplitude) nya A = 8 cm
2
b. 6 = maka T = 1/3 detik
T
dy
c. v = = 48 cos 6 t sehingga saat t = 1/5 s :
dt
v = 48 x 3,14 cos (6 x 180° x 1/5)
v = 150,72 cos 216
v = – 121,9 cm/s = – 1,219 m/s
dv
d. a = = – 288 2 sin 6 t sehingga saat t = 1/5 s
dt
a = – 288 (3,14) 2 sin (6 x 180°x 1/5)
a = 1669,05 cm/s2 = 16,6905 m/s2
1 t 1
= sin 2
2 2 4
t 1
sin 30° = sin 2
2 4
t 1
sin = sin 2
6 2 4
Teori dan Aplikasi : Getaran dan Gelombang 37
Iwan Permana Suwarna, M.Pd
t 1
= 2
6 2 4
1 t 1
= 2 4
12
1 1 t
– =
12 4 2
1 3 t
– =
12 12 2
1 t
=
6 2
1
t = sehingga fase getaran adalah :
3
t o
= T 2
1
3
= 2
2 2
1 1
= 6 4
2 3
= 12 12
1
=
12
4. Sebuah pegas memiliki konstanta pegas 200 N/m diletakkan mendatar pada
permukaan yang licin. Pada ujung pegas diberi massa 4 kg. Pegas diregangkan 5
cm kemudian dilepas.
a) Berapa frekuensi osilasi pegas? Berapa frekuensi sudut osilasi pegas?
b) Berapa amplitudo (amplitude) osilasi?
c) Selama 3 detik berapa osilasi yang telah dikerjakan massa?
Jawab:
Diketahui :
k = 200 N/m,
m = 4 kg
∆x = 5 cm.
Jawab :
a. ω = √ (200/4 = 7,1 rad/detik. Frekuensi dari getaran pegas adalah f = ω/ 2π =
7,1/2π = 1,1 Hz
Materi : (Harmonic Motion)
b. Keadaan awal pegas adalah diregangkan, maka fungsi posisi adalah fungsi
cosinus. Sehingga persamaannya berupa x = 0,05 cos (7,1t) m.
c. Periode osilasi adalah T=1/f = 0,9 detik maka selama 3 detik melakukan
getaran sebanyak n = t/T = 3/0,9 = 3,3 getaran.
Sekilas info
Pendulum atau bandul sederhana ialah sebuah bandul yang tergantung pada seutas
tali, bisa terbuat dari logam ataupun kayu. Kita bisa membuat sendiri pendulum
sederhana, misal dari sebuah cincin yang digantung dengan benang atau seutas tali
kecil sepanjang ± 30 cm. Tapi sekarang sudah banyak pendulum siap pakai yang
dijual di pasaran.
Sebelum kita bahas lebih jauh tentang bandul, jawablah terlebih dahulu quiz
berikut ini :
QUIZ:
1. Ada dua orang anak yang sedang bermain ayunan, satu kurus dan
satu lagi gemuk. Bagaimanakah periode ayunan untuk kedua orang
anak itu? Bagaimana periode anak yang kurus dibandingkan dengan
periode anak yang gemuk?
2. Dua orang anak kembar sama berat dan usianya sedang main
ayunan, jenis ayunannya pun sama (=identik). Kedua anak itu mahir
bermain ayunan, suatu ketika ayunan sedang berayun, satu anak
merubah posisi duduknya menjadi berdiri. Bagaimanakah periode
ayunan dari kedua anak itu? Akankah sama atau kah berbeda?
Bandul akan bergerak jika kita berikan simpangan. Cara untuk memberikan
simpangan (displacement) adalah dengan memberikan gaya eksternal. Beban pada
bandul kita tarik dengan simpangan (displacement) kecil kemudian kita lepaskan.
Bandul akan bergerak secara bolak-balik melalui titik tertentu (=titik kesetimbangan)
yang tepat berada di bawah titik gantungnya.
Gerak pada bandul termasuk gerak osilasi. Gerak pada bandul akan
menghasilkan gerak yang terjadi secara berulang. Gerak ini dapat dibuktikan dengan
percobaan seperti pada gambar berikut:
Keterangan :
P = poros
L = panjang tali
θ = sudut simpangan (displacement) bandul
T = tegangan pada bandul
mg = gaya berat bandul
s = panjang lintasan = panjang juring
l = panjang simpangan
Berdasarkan urian dari deret Taylor untuk sin θ dan cos θ untuk θ mendekati 0 (θ
<< 1), memberikan hasil :
3 5 2 4
sin danGelombang
Teori dan Aplikasi : Getaran
... cos 1 ... 40
3! 5! 2! 4!
Iwan Permana Suwarna, M.Pd
Bila sudut simpangan (displacement) θ cukup kecil, maka harga sin θ ≈ θ ≈ panjang
busur / panjang tali (s/l), sehingga percepatan gerak bandul adalah:
Kita ketahui bahwa percepatan merupakan turunan ke dua dari fungsi jarak
terhadap waktu. Jika konsep ini di substitusikan pada persamaan di atas maka
persamaannya akan menjadi :
Karena gerak bandul juga termasuk gerak harmonik melingkar maka, d2s/dt2 = ω2s :
F = m.(g/l).s
m. d s/dt = m.(g/l).s
2 2
m. ω2s = m.(g/l).s
ω 2 = (g/l)
Maka Periode (period) nya menjadi :
g l
T 2
l g
Keterangan :
T = Periode (detik)
l = panjang tali bandul
g = percepatan gravitasi
................................. 1
Fungsi sinus pada persamaan tersebut dapat disederhanakan menggunakan
pendekatan deret Tylor untuk fungsi sinus :
Dengan memasukkan harga θ pada deret fungsi tersebut, untuk nilai kecil,
diperoleh :
................................. 2
Persamaan 2 merupakan persamaan diferensial sehingga solusinya dapat
dipecahkan dengan solusi :
................................. 3
Persamaan 3 merupakan persamaan yang telah umum dikenal. Dimana harga
kecepatan sudut bernilai sama dengan :
Bandul fisis merupakan sembarang benda tegar yang digantung yang dapat
berayun/bergetar/berisolasi dalam bidang vertikal terhadap sumbu tertentu. Bandul
fisis sebenarnya memiliki bentuk yang lebih kompleks, yaitu sebagai benda tegar.
Keterangan :
h = d panjang batang dari poros ke pusat masa
c = pusat masa (center of mass)
θ = sudut simpangan
Fg = gaya berat (=mg)
Perhatikan gambar pemukul kasti yang digantung seperti gambar di atas. Bila
pemukul kasti tersebut disimpangkan dari posisi vertikal, maka pemukul kasti akan
berayun, menyimpang ke kiri dan ke kanan secara berulang-ulang. Susunan benda
dengan gerak seperti/mirip dengan itu disebut sistem bandul fisis / bandul
matematis. Pemukul kastik termasuk contoh benda tegar. Setiap benda tegar yang
memiliki poros, kalau diberi gaya eksternal, benda tersebut akan memiliki momen
gaya/torsi (τ).
τ = F┴r
= ˗ (mg sin θ) d
r adalah lengan gaya = d panjang batang kasti terhadap pusat massa (titik berat).
Dengan mengasumsikan simpangan yang diberikan gaya eksternal kecil (amplitudo
kecil), maka sin θ ≈ θ (dalam radian)
τ = ˗ mgd θ................................ 1
besarnya torsi pemulih sebanding dengan perubahan sudut simpangan θ, sama
halnya dengan gaya pulih pada bandul sederhana sebanding dengan simpangan dan
massa. Dalam fisika torsi (τ) sebanding dengan momen inersia dan percepatan sudut
, jika persamaan ini disubstitusikan pada persamaan 1 di atas maka akan
diperoleh persamaan sebagai berikut:
˗ mgd θ
) pemukul kasti tersbut adalah :
= ˗ mgd.θ/I................................ 2
) sebanding dengan percepatan linier, dimana besarnya
Materi : (Harmonic Motion)
Gambar 1.30 Sistem Pegas yang bergerak tanpa adanya faktor redaman
Dalam keadaan ini gaya yang bekerja adalah gaya pegas Fs yang besarnya
sebanding dengan panjang peregangan (strain) (simpangannya) x, sesuai dengan
hukum Hooke maka persamaan matematisnya:
Fs = ˗ kx
dengan k adalah tetapan pegas (N/m).
Materi : (Harmonic Motion)
Sesuai Hukum kedua Newton, besar gaya yang dikeluarkan akan sebanding
dengan percepatan dan massa:
∑ F = m.a
∑ F = md2x/dt2
Jika kita anggap besarnya Fs = F, maka pernyataan tersebut dapat ditulis
sebagai berikut :
m d2x/dt2 + kx = 0
Gambar 1.32 Sistem Pegas yang bergerak dengan adanya faktor redaman
Materi : (Harmonic Motion)
Sebuah sistem pegas, dengan konstanta pegas (k) diberi faktor redaman
sebesar (c) kemudian ditarik dengan simpangan sejauh (x). Benda dengan massa m
akan berosilasi turun naik. Bila peredaman (c) diperhitungkan, gerak benda akan
mengalami osilasi yang terus berkurang dan akhirnya berhenti. Bila sistem pegas ini
bergerak dalam sebuah fluida, maka benda akan mendapatkan peredaman karena
kekentalan fluida itu sendiri. Gaya akibat kekentalan ini akan sebanding dengan
kecepatan benda (v). Koefisien peredamannya akan sama dengan tingkat kekentalan
X = e λt
X mengalami peluruhan atau pengurangan secara
eksponensial seiring dengan pertambahan waktu, dengan
mensubsitusikannya, maka diperoleh persamaan sebagai
berikut :
m λ2 + c λ + k = 0
solusi untuk persamaan kuadrat di atas adalah mencari λ,
dengan menggunakan persamaan (rumus) abc:
c c 2 4mk
2m
Keterangan :
λ = panjang gelombang
c = konstanta redaman
m = massa beban
k = konstanta pegas
b = c = konstanta redaman
Peredam kejut atau damper adalah alat mekanik yang dibuat untuk meredam
hentakan yang disebabkan energi kinetik. Peredam kejut merupakan bagian penting
dalam sebuah sistem suspensi kendaraan. Kendaraan yang memiliki sistem suspensi
diantaranya kendaraan bermotor, roda pendaratan pesawat terbang, dan masih
banyk lagi. Peredam kejut bisa juga digunakan untuk arsitektur bangunan tahan
gempa.
Hampir di semua sepeda motor memiliki suspensi,
tipe suspensi yang akan dijelaskan disini adalah tipe
pegas. Ada dua komponen penting pada tipe ini yaitu:
a. pegas atau per ulir (helical spring)
b. peredam (shock absorber) atau terletak di dalam per ulir
Prinsip kerja:
Pegas /per ulir dengan kemampuan gaya pegasnya,
Materi : (Harmonic Motion)
c. Jalan bebas hambatan Oakland pada gempa bumi California di tahun 1989.
Gambar 1.38 Hancurnya Jalan bebas hambatan Oakland pada gempa bumi
California di tahun 1989 akibt peristiwa getaran
Ep = ½ k.A2sin2ωt
Besarnya energi potensial (Ep) sama dengan Luas segitiga ∆OAB. Kita ketahui
luas sebuah segitiga adalah ½ alas. Tinggi.
Ep = luas ∆OAB
Ep = ½ k.x2
Energi kinetik (Ek) adalah energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak.
Besarnya energi kinetik (Ek) akan bergantung pada karena kecepatannya (ν).
Ek = ½ m ν2
Ek = ½ m ω2.A2cos2ωt
Ek = ½ k A2 cos2ωt
Em = ½ k.A2
Pada benda yang melakukan gerak harmonis sederhana berlaku hukum kekekalan
energi mekanik.
Em1 = Em2
Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2
Cont
Materi : (Harmonic Motion)
Contoh Soal 2
Contoh Soal 3
Sebuah pegas digantung pada sebuah tali dengan panjangnya 40 cm. Ketika
ujungnya diberi beban 200 gram, panjangnya menjadi 50 cm. Jika pegas ditarik
sepanjang 5 cm, energi potensial pegas! (g = 10 m/s2)
Penyelesaian:
Diketahui : x = 40 cm
x1 = (50 – 40) cm = 10 cm = 0,1 m
x2 = 5 cm = 5 x 10-2 m
m = 200 g = 0,2 kg
Ditanya : Ep =... ?
Jawab :
F = m.g = 0,2 kg x 10 m/s2 = 2 N
F = k.x 1
2 N = k x 0,1 m
k = 20 N/m
Pada saat x = 5 cm, maka:
Ep = ½ k.x2 = 2
Ep = ½ (20) (5 x10-2) 2
Ep = 25x 10-3 = 2,5 x 10-2 J
Rangkuman
1. Gerak harmonis dapat terjadi pada pegas dan bandul, atau peristiwa lainnya
2. Ada dua jenis pendulum/bandul dalam fisika, yaitu : bandul matematis atau
yang lebih dikenal dengan bandul sederhana (keadaan ideal), dan ada yang
disebut dengan bandul fisis (physical pendulum)
3. Terdapat 3 jenis gerak harmonis, yaitu : gerak harmonis tanpa redaman,
teredam, dan gerak harmonis yang dipaksakan.
4. Energi yang dimiliki oleh gerak harmonis yaitu : energi kinetik, energi potensial,
dan energi mekanik. Besarnya energi mekanis pada gerak harmonis adalah
selalu sama atau tetap. Besarnya energi mekanik merupakan penjumlahan dari
energi kinetik dan energi potensial.
motor tersebut?
7. Bola dengan massa 0,5 kg dijatuhkan tanpa kecepatan awal dari ketinggian 2 m
di atas pegas. Setelah tertimpa benda, pegas mampat sejauh 20 cm. Jika g = 10
m/s2, tentukan konstanta pegas tersebut!
8. Sebuah benda bermassa 5 gram bergerak harmonik sederhana dengan
persamaan simpangan y = 0,04 sin 100t, y dalam meter dan t dalam detik.
Tentukan:
a) frekuensi,
b) amplitudo,
Teori dan Aplikasi : Getaran dan Gelombang 53
Iwan Permana Suwarna, M.Pd
c) energi total!
9. Sebuah benda massanya 100 gram bergetar harmonik dengan periode 1/5 detik
dan amplitudo 2 cm. Tentukan besar energi kinetik benda pada saat simpangan 1
cm!
7. Sebuah pegas melakukan gerak harmonis sederhana dengan persamaan
simpangan (displacement) y = 15 sin(2t + π/6). Tentukan kecepatannya saat t =
π/2 detik!
8. Beban 100 gram digantungkan pada ujung sebuah pegas yang tergantung
vertikal. Pada saat terjadi getaran harmonis amplitudo (amplitude) nya 10 cm,
frekuensinya 2 Hz, Hitunglah :
a. kecepatan pada saat t = 2/3 detik, jika fase awal 1/4
b. percepatan pada saat t = 1/3 detik, jika fase awal 3/4
9. Suatu partikel melakukan getaran harmonis dengan amplitudo (amplitude)
sebesar 2 cm dan periodenya 1 detik. Jika gerak mulai dari titik setimbang,
hitunglah:
a. kecepatan dan waktu saat mencapai fase 5/6 pertama kali.
b. percepatan dan waktu saat mencapai fase 2/3 pertama kali.
10. Suatu pegas digantung vertikal, jika diberi beban 1 kg bertambah panjang (40/π
kuadrat) cm, kemudian beban ditarik lagi ke bawah sejauh 3 cm dan dilepaskan.
Hitunglah besar energi kinetik pada saat t = 1/3 detik.
11. Suatu pegas digantung vertikal, jika diberi beban 1 kg bertambah panjang (40/π
kuadrat) cm, kemudian pegas ditekan ke atas sejauh 3 cm dan dilepaskan,
hitunglah energi potensial saat t = 1/3 detik.
12. Sebuah benda melakukan GHS dalam 11 detik melakukan 220 getaran. Pada
saat simpangan 30 cm kecepatannya 1/2 kali kecepatan maksimumnya.
Hitunglah amplitudo (amplitude) getaran itu.
13. Kecepatan maksimum suatu gerak harmonis sederhana 10 cm/s dan percepatan
maksimumnya 20 cm/s kuadrat. Hitunglah amplitudo (amplitude) nya.
14. Suatu benda melakukan GHS dengan amplitudo (amplitude) 10 cm, jika gerak
mulai dari titik setimbang, hitunglah:
a. percepatan saat Ek = Ep pertama kali dan pada saat itu gerak ke bawah dan
simpangan (displacement) berada di atas titik setimbang.
b. kecepatan saat Ek = Ep pertama kali dan pada saat itu gerak ke atas dan
simpangan (displacement) berada di bawah titik setimbang.
c. waktu untuk mencapai keadaan itu (soal a maupun b) adalah 1/16 detik.
15. Suatu benda melakukan GHS pasa suatu saat simpangannya 10 cm di atas titik
setimbang mempunyai kecepatan 1/2 kali kecepatan maksimum arah gerak ke
bawah, sedang besar percepatan maksimum GHS adalah (8000 √ 3 π2) cm/s
kuadrat. Hitunglah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai keadaan itu.
16. Suatu benda melakukan GHS, pada saat simpangannya 10 cm di atas titik
Materi : (Harmonic Motion)
setimbang percepatannya (1000 π2) cm/s kuadrat arah menuju titik setimbang
dan arah geraknya ke bawah. Hitunglah waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai keadaan itu jika saat itu kelajuannya (100 √3 π) cm/s.
17. Benda yang bermassa 100 gram bergetar selaras vertikal dengan amplitudo
(amplitude) 5 cm dan frekuensi 10 Hz. Pada suatu ketika fasenya 1/12, gerak
dari titik setimbang.
Tentukanlah :
a. simpangan (displacement) saat itu.
b. Gaya dan Energi potensial yang bekerja pada saat itu.
Teori dan Aplikasi : Getaran dan Gelombang 54
Iwan Permana Suwarna, M.Pd
d. kelajuan dan energi keinetik pada saat itu.
Gelombang
Mekanik Elektromagnetik
Bunyi Tali
Polarisasi
pada gelombang riak air, mediumnya air; pada Gambar 1. 48 Gelombang Riak air
gelombang bunyi, mediumnya udara. Kata dikolam yang tenang Medium
berasal dari bahasa latin yang artinya pembawa sesuatu atau sesuatu yang ada di
pertengahan (dalam bentuk jamak disebut media).
Apa kriteria suatu zat bisa dikatakan sebagai medium?
Ada beberapa kriteria suatu zat/benda bisa dikatakan sebagai medium. Jenis
medium berdasarkan keadaanya:
a. Medium Linear jika gelombang yang berbeda di semua titik di medium bisa
dijumlahkan,
Ambillah seutas tali yang panjangnya 3 meter atau lebih. Ajaklah temanmu untuk
memegang ujung tali yang satunya. Tariklah tali tersebut pada jarak 2 meter,
kemudian hentakan tali tersebut oleh anda ke atas dan lakukan secara belulang.
Bagaimanakah bentuk gelombang yang terjadi?
Bentuk gelombang yang terjadi adalah seperti grafik fungsi sinus pada matematika.
Bentuk semacam itulah yang disebut dengan gelombang transversal.
Ketika kita menggerakan tali naik turun, tampak, tali bergerak naik dan turun
dalam arah tegak lurus dengan arah gerak gelombang. Perhatikan gambar berikut :
Gambar 1. 49 Gelombang tali
sebagai gelombang transversal
Materi : Bab 3 Gelombang (Wave)
Gambar 1.50 Arah getaran turun naik pada gelombang tali tegak lurus terhadap
arah rambatnya
Titik tertinggi pada gelombang disebut puncak gelombang, dan titik terendah
disebut dasar gelombang. Bentuk gelombang tertinggi disebut bukit gelombang,
sedangkan bentuk gelombang terendah disebut lembah gelombang. Amplitudo
(amplitude) adalah jarak titik setimbang ke puncak (atau lembah) gelombang.
Amplitudo (amplitude) gelombang menunjukkan besar kecilnya energi yang dibawa
gelombang. Gelombang yang membawa energi besar memiliki amplitudo (amplitude)
besar, demikian sebaliknya. Gelombang memiliki panjang. Panjang gelombang
diukur dengan satuan meter dan dilambangkan dengan simbol (baca: lamda).
Panjang 1 adalah jarak antara satu bukit dan satu lembah gelombang(AE), atau
dua titik dasar gelombang berdekatan (DH) atau dua titik puncak gelombang
berdekatan (BF).
b. Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang arah rambatannya sejajar
dengan arah getarannya. Contoh gelombang ini: gelombang slinki yang digerakan
mundur maju (gelombang slinki bisa berubah menjadi gelombang transversal jika
digerakan turun naik ke atas dan ke bawah seperti pada gelombang tali), getaran
sinar gitar yang dipetik, gelombang bunyi, dan lain-lain.
Gelombang yang terjadi pada slinki yang digetarkan maju˗mundur, akan
terbentuk sebuah keadaan rapatan dan regangan (strain). Perhatikan gambar
berikut:
Materi : Bab 3 Gelombang (Wave)
Pada gambar terlihat bahwa arah getaran searah dengan dengan arah
rambatan gelombang. Untuk memahami tentang gelombang longitudinal anda dapat
melakukan percobaan sederhana berikut ini :
Bagianbagian dari gelombang slinki: ada rapatan, dan ada regangan (strain).
Rapatan dan regangan (strain) merambat sepanjang pegas. Rapatan merupakan
keadaan di mana kumparan pegas saling berdekatan atau bisa dikatakan bagian
slinki yang merapat atau memampat. Regangan (strain) merupakan keadaan di mana
kumparan pegas saling menjahui atau bisa dikatan bagian slinki yang meregang.
Bagian ini lebih panjang dari pada rapatan.
Sama seperti gelombang transversal, gelombang longitudinal memiliki
panjang yang dinyatakan dalam satuan meter.
Materi : Bab 3 Gelombang (Wave)
Besarnya 1 sama dengan jarak antara satu rapatan penuh dan satu
regangan (strain) penuh, atau jarak antara dua rapatan yang berdekatan, atau jarak
antara dua regangan (strain) yang berdekatan.
1. Amplitudo (amplitude)
Amplitudo (amplitude) gelombang adalah simpangan terbesar dari titik
setimbang. Titik BB’, DD’, FF’, HH’ adalah contoh amplitudo. Besar kecilnya
amplitudo menentukan bersar kecilnya energi yang dimiliki gelombang tersebut.
Gambar 1.61 Gelombang air laut yang menimbulkan deburan ombak dengan
beragam ketinggian, terutama pada saat terjadi tsunami. Ketinggian ombak
tsunami bisa mencapai belasan meter
2. Frekuensi (frequency)
Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang melewati titik tertentu
selama waktu tertentu. Frekuensi pada sebuah gelombang selalu tetap besar (harga)
nya. Frekuensi gelombang dilambangkan dengan hurup f dan dalam SI diukur dalam
satuan hertz (Hz).
Keterangan :
n
f f = frekuensi (Hz)
n = banyaknya gelombang yang
t terjadi
t = waktu yang diperlukan untuk
melakukan
Berikut ini adalah klasifikasi frekuensi n kali getaran
berdasarkan rentang frekuensi dan
jangkauan panjang gelombangnya.
Tabel 2 klasifikasi frekuensi berdasarkan rentang frekuensi dan jangkauan
Materi : Bab 3 Gelombang (Wave)
panjang gelombangnya
Rentang Rentang
Nama frekuensi
frekuensi Panjang gelombang
Extremly Low Frequency (ELF) < 3 kHz > 100 km
Very Low Frequency (VLF) 3 ˗ 30 Hz 10 ˗ 100 km
Low Frequency (LF) 30 ˗ 300 kHz 1 ˗ 10 km
Medium Frequency (MF) 300 kHz ˗ 3 MHz 100 m ˗ 1 km
High Frequency (HF) 3 ˗ 30 MHz 10 ˗ 100 m
1
Membayangkan kecepatan 700 km/jam: Kecepatan 700 km/jam termasuk kecepatan tinggi jika
dibanding dengan kecepaatan motor balap di motor GP yang hanya mencapai kecepatan 340 km/jam.
Teori dan Aplikasi : Getaran dan Gelombang 65
Iwan Permana Suwarna, M.Pd
Rentang Rentang
Nama frekuensi
frekuensi Panjang gelombang
Very High Frequency (VHF) 30 ˗ 300 MHz 1 ˗ 10 m
Ultra High Frequency (UHF) 300 MHz ˗ 3 GHz 10 cm ˗ 1 m
Super High Frequency (SHF) 3 ˗ 30 GHz 1 cm ˗ 10 cm
Extremely High Frequency (EHF) 30 ˗ 300 GHz 1 mm ˗ 1 cm
Periode (Period)
Waktu yang diperlukan gelombang untuk menempuh satu panjang gelombang
(λ) disebut periode (T), Untuk lebih memahami konsep ini pelajari contoh soal berikut
ini:
Contoh Soal :
1. Perhatikan gambar di samping ini!
Tentukan:
a. periode,
b. frekuensi,
c. amplitudo (amplitude) !
Jawab:
a. Periode (T)
Kita ketahui satu panjang gelombang itu terdiri dari satu buah bukit dan satu
buah lembah, gambar di atas terdiri dari 3 buah bukit dan 2 buah lembah. berarti
memiliki 2,5 gelombang.
2,5 gelombang = 1 detik
1 gelombang = 1/2,5 detik atau 2/5 detik = 4/10 detik = 0,4 detik
Jadi, periodenya adalah 0,4 detik.
b. Frekuensi (f)
frekuensi (f) = 1/T = 1/0,4 Hz = 10/4 Hz = 5/2 = 2,5 Hz.
Jadi, frekuensinya adalah 2,5 Hz.
c. Amplitudo (amplitude)
Dari gambar terlihat bahwa simpangan terjauhnya adalah 5 cm. Jadi, amplitudo
(amplitude) nya adalah 5 cm.
Beda fase antara dua gelombang menyatakan ukuran seberapa jauh, diukur
dalam sudut, sebuah titik pada salah satu gelombang berada di depan atau di
belakang titik yang bersesuaian dari gelombang lainnya. Untuk gelombang-
gelombang yang berlawanan fase, beda fasenya adalah 180o; untuk yang sefase,
besarnya 0o.
Kecepatan
partikel
Dari peristiwa tersebut muncul istilah kecepatan. Dalam fisika dikenal ada
dua kecepatan, kecepatan gelombang dan kecepatan partikel. Apakah kecepatan
Kecepatan
gelombang yang bergerakgelombangsepanjang tali tersebut sama dengan kecepatan partikel
tali itu sendiri?
Gambar 1. 65 Kecepatan Gelombang dan kecepatan partikel
Ternyata, kedua kecepatan itu berbeda, baik besar maupun arahnya. Pada
gambar di atas gelombang pada tali bergerak ke arah kanan searah dengan
kecepatannya yang disebut kecepatan gelombang. Kecepatan gelombang adalah
kecepatan dimana puncak gelombang (atau bagian lain dari gelombang) bergerak
berpindah posisi. Kecepatan gelombang berbeda dengan kecepatan partikel.
Kecepatan partikel tali hanya bergerak naik turun saja, ke atas dan ke bawah.
Kecepatan partikel terjadi pada medium dimana gelombang tali terjadi.
Gambar 1.66 Pulsa yang menjalar sepanjang tali senar gitar dengan laju v ke
kanan.
Kecepatan gelombang bergantung pada sifat medium dimana gelombang
tersebut merambat. Contohnya pada gelombang tali senar gitar. Pada saat senar
gitar dipetik, maka akan timbul gangguan atau disturbansi berupa getaran yang
berbentuk puncak gelombang atau lebah gelombang dari senar yang dipetik. Getaran
tersebut akan merambat dalam kedua arah ke kanan dan ke kiri. Tiap gangguan
(petikan) senar tersebut disebut pulsa transversal dikarenakan arah gerak partikel
senar tegak lurus dengan arah rambat pulsa.
F θ = m v2/R
F θ = µ θ R v2/R
F = µ v2
v2 = F/µ
Dengan demikian, kecepatan gelombang bergantung pada tegangan tali (Ft),
massa tali (m) dan panjang tali (l). Ketika tegangan tali besar, maka kecepatan
gelombang talinya akan besar. Jika besarnya massa persatuan panjang makin besar,
maka makin besar inersia yang dimiliki tali dan makin lambat gelombang tali
tersebut merabat. Hubungan tersebut dapat dirumuskan:
Apabila pengetar (vibrator) dihidupkan maka tali akan bergetar sehingga pada
tali akan terbentuk gelombang transversal. Jika vibrator digeser menjauhi atau
mendekati katrol secara perlahan pada tali akan timbul gelombang stasioner. Setelah
terbentuk gelombang stasioner, kita dapat mengukur panjang gelombang yang
terjadi () dan jika frekuensi vibrator sama dengan f maka cepat rambat gelombang
dapat dicari dengan v = f. .
Untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi cepat rambat gelombang
dapat dilakukan dengan mengubah-ubah panjang tali, massa tali, dan tegangan tali
(berat beban yang digantungkan). Berdasarkan hasil percobaan diperoleh bahwa
kecepatan merambat gelombang transversal pada dawai :
a. berbanding lurus dengan akar panjang dawai,
b. berbanding terbalik dengan akar massa dawai,
c. berbanding lurus dengan akar gaya tegangan dawai,
d. berbanding terbalik dengan akar massa per satuan panjang dawai,
Materi : Bab 3 Gelombang (Wave)
E. Rangkuman
1. Gelombang adalah getaran yang merambat. Peristiwa gelombang selalu di dahului
oleh peristiwa getaran dan rambatan. Gelombang dapat diklasifikasikan
berdasarkan arah getar dan arah perambatannya, yaitu: gelombang transversal
dan longitudinal. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getaran
dan arah perambatannya saling tegak lurus. Gelombang longitudinal, yaitu
gelombang yang arah rambatannya sejajar dengan arah getarannya.
2. Berdasarkan diperlukan dan tidaknya medium dalam perambatan. Gelombang di
kelompokkan menjadi dua, yaitu: gelombang mekanik, dan elektromagnetik.
Gelombang mekanik adalah gelombang yang memerlukan medium untuk
perambatannya. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak
memerlukan medium (berupa udara) untuk perambatannya. Contoh gelombang
cahaya matahari.
3. Berdasarkan amplitudo (amplitude) nya, gelombang dapat dibedakan menjadi
dua, yakni gelombang berjalan dan gelombang diam/berdiri.
Gelombang diam/berdiri (stasioner) yaitu gelombang yang amplitudo (amplitude)
nya berubah pada titik yang dilewatinya. Gelombang berjalan yaitu gelombang
yang amplitudo (amplitude) nya tetap pada setiap titik yang dilalui gelombang.
4. Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang melewati titik tertentu
selama waktu tertentu.
5. Dua gelombang dikatakan sefase, bila keduanya berfrekuensi sama dan titik-titik
yang bersesuaian berada pada tempat yang sama selama osilasi (misalnya,
keduanya berada pada puncak) pada saat yang sama.
Materi : Bab 3 Gelombang (Wave)
Latihan
a. panjang gelombang.
b. periode.
c. cepat rambat gelombang.
4. Dua buah gabus berjarak 50 cm satu sama lain, menapung di atas permukaan
laut. Kedua gabus bergerak turun naik bersama gelombang air. Jika satu gabus
berada di puncak gelombang dan yang lainnya dilembah gelombang, sedangkan
diantara kedua gabus itu terdapat satu bukit gelombang. Jika cepat rambat
gelombang adalah 80 cm/s. Tentukan frekuensi gelombang air laut tersebut!
5. Jarak antara dua buah bukit gelombang samudera yang berdekatan adalah 96
meter. Jika tiap 8 detik terdapat sebuah bukit gelombangyang melintas, maka
tentukanlah : frekuensi dan kecepatan gelombangnya!
6. Seorang nelayan yang berada dalam sebuah perahu merasakan perahunya
bergerak turun naik sebanyak 10 kali dalam waktu 8 detik, jika sebuah bukit
gelombang memerlukan waktu 4 detik untuk bergerak sejauh 10 m. Berapakah
panjang gelombang air tersebut!
7. Seutas tali yang ujungnya di ikat digetarkan secara harmonis sehingga merambat
gelombang transversal dengan cepat rambat 24 m/s. Jika frekuensi
gelombangnya adalah 24 Hz dan amplitudonya 2 cm. Jika ujung tali mulai
bergerak ke atas. Gambarlah bentuk tali pada saat bergertar selama ⅜ detik!
Berapa pula simpangan yang terletak di ujung yang berlawanan yang terletak
pada ¾ m?
8. Ujung seutas tali digetarkan harmonik dengan periode 0,5 s dan amplitudo 6 cm.
Getaran ini merambat ke kanan sepanjang tali dengan cepat rambat 200 cm/s.
Tentukan:
a. Persamaan umum gelombang
b. Simpangan, kecepatan, dan percepatan partikel di P yang berada 27,5 cm dari
ujung tali yang digetarkan pada saat ujung getar telah bergetar 0,2 s
c. Sudut fase dan fase partikel di P saat ujung getar telah bergetar 0,2 s
d. Beda fase antra dua partikel sepanjang tali yang berjarak 25 cm
Materi : Bab 3 Gelombang (Wave)
Gambar 1.70 Gerak gelombang berjalan untuk t=0s, tidak memiliki simpangan
Gelombang pada saat t=0s, tidak memiliki simpangan (Y =0). Gambar tersebut
menunjukkan gelombang transversal pada seutas tali ab (cukup panjang). Pada
ujung a kita getarkan sehingga terjadi rambatan gelombang. Titik p adalah suatu
titik yang berjarak x dari a. Jika a digetarkan pertama kali ke atas, maka persamaan
gelombangnya adalah:
y = A sin (ωt˗kx)
Getaran merambat dengan kecepatan v, getaran akan sampai di p setelah selang
waktu x/v. Berdasarkan asumsi getaran terjadi konstan, persamaan gelombang di
titik p adalah:
Yp = A sin (ωtp˗kx)
tp adalah selang waktu perjalanan gelombang dari a ke p (x/v). Dengan ω = 2πf atau
2π/λ dan k = ω/v = 2π/λ serta v = f.λ = λ/T. Persamaan umum untuk gelombang
berjalan pada t=0s tidak memiliki simpangan adalah:
Yp = ± A sin (ωt ± kx)
Keterangan :
Yp : simpangan (m)
A : amplitudo (m)
k : bilangan gelombang = 2π/λ
v : cepat rambat gelombang (m/s)
λ : panjang gelombang (m)
t : waktu (s)
x : jarak (m)
Arah getaran dan posisi simpangan pada saat awal menentukan bentuk
persamaan gelombang yang harus digunakan (dipakai). Ada beberapa keadaan yang
bisa menunjukkan bentuk persamaan yang berbeda˗beda, diantaranya:
p
a b
v
Pergerakan gelombang periodik memiliki bentuk sinusoidal. Jika pertama kali
tali digetarkan ke arah atas, maka pada saat t = 0 dan x = 0, tali telah memiliki
simpangan (displacement) y sebesar A. Besarnya simpangan (displacement) setiap
saat dengan keadaan awal x = 0 adalah:
Yp = A cos (ωtp˗kx)
Dengan ω = 2πf atau 2π/λ dan k = ω/v = 2π/λ serta v = f.λ = λ/T. Persamaan umum
untuk gelombang berjalan pada t=0s tidak memiliki simpangan adalah:
Yp = ± A cos (ωt ± kx)
Ada beberapa keadaan yang bisa dinyatakan oleh persamaan tersebut, diantaranya:
1) Jika gelombang pada saat t=0s sudah memiliki simpangan sebesar A dan
digetarkan pertama kali ke atas, dan gelombang bergerak ke kanan, maka
persamaannya akan menjadi:
Yp = A cos (ωt ˗ kx)
2) Jika gelombang pada saat t=0s sudah memiliki simpangan sebesar A dan
digetarkan pertama kali ke bawah, dan gelombang bergerak ke kanan, maka
persamaannya akan menjadi:
Yp = ˗ A cos (ωt ˗ kx)
3) Jika gelombang pada saat t=0s sudah memiliki simpangan sebesar A dan
digetarkan pertama kali ke atas, dan gelombang bergerak ke kiri, maka
persamaannya akan menjadi:
Yp = A cos (ωt + kx)
Teori dan Aplikasi : Getaran dan Gelombang 76
Iwan Permana Suwarna, M.Pd
4) Jika gelombang pada saat t=0s sudah memiliki simpangan sebesar A dan
digetarkan pertama kali ke bawah, dan gelombang bergerak ke kiri, maka
persamaannya akan menjadi:
Yp = ˗ A sin (ωt + kx)
Gelombang berdiri pada bunyi memiliki karakterisik simpangan (displacement)
yang berbeda dengan gelombang berdiri pada tali atau senar. Simpangan gelombang
berdiri pada tali merupakan pergeseran partikel-partikel tali, sedangkan Simpangan
gelombang berdiri pada bunyi merupakan pergeseran fluida atau tekanan fluida.
Untuk tujuan praktis, karena simpangan sejajar dengan pergetaran medium,
Simpangan gelombang berdiri pada bunyi disebut dengan simpul dan perut.
Simpul terjadi pada saat partikel fluida tidak bergerak, sedangkan simpangan
perut terjadi pada saat partikel fluida bergetar dengan simpangan (displacement)
maksimum (Amplitudo). Pada saat kedua partikel di kedua sisi berdekatan, molekul
udara menjadi tertekan, dan tekanannya meningkat. Ketika simpul terjadi, tekanan
udara maksimum, sedangkan partikel di sekitar perut bejauhan dan tekanannya
menurun. Oleh karena itu variasi tekanan udara di dalam pipa bertanggug jawab
terhadap terbentuknya gelombang berdiri pada bunyi.
Yc = 2A cos kx sin ωt
¾λ
Tugas :
Tentukanlah panjang gelombang untuk simpul˗simpul ke 3, 4, 5,.....
Keterangan :
x = jarak simpul dari ujung bebas
n = 1, 2, 3,... dan seterusnya (orde simpul ke...)
λ = panjang gelombang stasioner
½λ 0λ
Perut kedua:
Kx2 = π → x2 = π/k = 0
X2 = ½ λ
Perut ketiga:
Kx3 = 2π → x2 = 2π/k = 0
X2 = λ
Perut gelombang stasioner dari ujung bebas dapat dinyatakan dalam
persamaan :
Keterangan :
x = jarak perut gelombang dari ujung bebas
n = 1, 2, 3,..... dan seterusnya (orde perut)
½λ
¾λ
Perut kedua,
Kx2 = 3π/2 → x2 = (3π/2) /k = 0
X2 = ¾ λ
Perut gelombang stasioner dari ujung terikat dapat dinyatakan dalam
persamaan :
Keterangan :
x = jarak perut gelombang dari ujung terikat
n = 1, 2, 3,..... dan seterusnya (orde perut)
Contoh Soal :
1. Seutas tali PQ panjangnnya 8 m, ujung Q
diikkat erat pada sebuah paku. Ujung P
digetarkan terus-menerus dengan amplitudo 5
cm, frekuensi 2 Hz. Jika gelombang
merambat dengan kecepatan 8 m/s,
hitunglah simpangan gelombang pada titik R
yang berjarak 6 m dari ujung P!
Penyelesaian :
Yr = 2A sin 2πx/λ cos 2πt/T
x =8˗6=2
F = 2 Hz
Ν = 8 m/s
λ = ν/f = 8/2 = 4 m
A = 5 cm
2 y x, t 1 2 y x , t
2
x 2 v t 2
Contoh soal :
Suatu gelombang berjalan memiliki persamaan y = 20 sin (0,8πt - 0,5πx dengan y
dalam cm dan t dalam detik. Tentukanlah kecepatan dan percepatan maksimumnya!
Penyelesaian :
y=20 sin (0,8 πt-0,5 πx)
v = dy/dt
v = (20) (0,8 π) cos (0,8 πt-0,5 πx)
nilai v maksimum bila cos (0,8 πt-0,5 πx) =1
Energi potensial (Ep) timbul disebabkan oleh adanya perubahan posisi elemen
zat padat ke kiri dan ke kanan. Sedangkan energi kinetik (Ek) ditimbulkan oleh
gerakannya. Maka energi yang digunakan adalah gabungan dari kedua energi
tersebut yang disebut energi mekanik (mechanic energi) (Em).
E = Ep + Ek
E = ½ k.A2sin2(ωt˗kx) +½ m ω2.A2cos2(ωt˗kx) (ingat : m ω2 = k)
E = ½ k.A sin (ωt˗kx) +½ k A cos (ωt˗kx)
2 2 . 2 2
E = ½ k.A2
Dengan A menyatakan amplitudo gerak, baik secara transversal maupun
longitudinal. Besarnya k = 4π2m/T2 atau setara dengan 4π2mf 2, sehingga persamaan
energi gelombang menjadi:
Dengan m adalah massa partikel pada medium, yang merupakan hasil kali massa
jenis medium () dengan volumenya (V).
Keterangan :
E = Energi pada gelombang
= Masa jenis medium
S = Luas permukaan medium tempat gelombang merambat.
v = Kelajuan gelombang
f = Frekuensi gelombang
A = Amplitudo gelombang
P x, t F 2 A2 sin 2 kx t
Daya maksimum terjadi saat sin 2 kx t 1 , sehingga daya maksimumnya
menjadi :
I1 r22
2
I 2 r1
Rangkuman
Latihan
1. Ujung seutas tali digetarkan secara harmonis sehingga timbul gelombang
A.Peta Konsep
Bunyi
Karakteristik Sifat˗sifat
bunyi glombang bunyi
Detektor bunyi mirip seperti alat mikrofon, menangkap dan mengubah energi
kinetik dari gerak partikel udara yang membawa energi gelombang bunyi dirubah
menjadi bentuk energi listrik. Telingamu merupakan detektor bunyi yang canggih.
Sekilas Info:
Asal Usul Telinga Menurut Evolusionis
Sistem rumit yang tak teruraikan pada telinga adalah sesuatu yang tak pernah
bisa dijelaskan dengan memuaskan oleh evolusionis. Ketika melihat pada teori-teori
yang jarang-jarang diajukan evolusionis, kita akan bertemu dengan sebuah
pemikiran yang meremehkan dan dangkal. Misalnya, seorang penulis Veysel
Atayman, yang menerjemahkan ke bahasa Turki buku Im Anfang War der
Wasserstoff (Awalnya adalah Hidrogen) karya ahli biologi Jerman Hoimar von
Ditfurth, dan yang telah dihormati sebagai "pakar evolusi" oleh media Turki,
merangkum teori "ilmiah" nya tentang asal usul telinga dan petunjuknya sebagai
berikut:
Organ pendengaran kita, telinga, muncul sebagai hasil evolusi lapisan-lapisan
endoderm dan eksoderm, yang kita sebut kulit. Satu bukti bagi hal ini adalah kita
Ambang batas bunyi yang dapat di dengar oleh alat pendengaran kita adalah
20 20.000Hz. Rentang frekuensi tersebut disebut frekuensi audio sonik atau
audiobell. Berdasarkan frekuensinya, gelombang bunyi dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu audiosonik, infrasonik dan ultrasonik.
Bunyi guntur memiliki nada rendah, dengan frekuensi kurang dari 50 Hz.
Rentang frekuensi bunyi yang dapat didengar manusia berkisar antara 20 Hz sampai
2 Manusia dapat juga menghasilkan frekuensi di atas frekuensi biasa, contohnya adalah seorang
penyanyi dapat menyanyikan sebuah nada sampai frekuensi 1000 Hz. Rekor nada tertinggi tersebut
dipegang oleh penyanyi asal Brazil, Georgia Brown dapat menghasilkan nada hingga not ke G10
(sekitar 25.104 Hz). Dengan jangkauan vocal atau range vocal selebar 8 oktaf, yaitu not G2 hingga
G10. Rekor dunia ke-dua dipegang penyanyi Australia, Adam Lopez dengan nada tertinggi C#8
(sekitar 4434 Hz). Penyanyi lainnya, seperti Mariah Carey dapat mencapai not maksimal G#7 (sekitar
3322 Hz) dan terendah E2 (sekitar 82 Hz), jadi total sekitar 5 oktaf range oktaf, Minnie Ripperton
dapat mencapai not C#7 (sekitar 2217 Hz). Gita Gutawa, mencapai not C#7 (sekitar 2217 Hz).
Teori dan Aplikasi : Getaran dan Gelombang 98
Iwan Permana Suwarna, M.Pd
Batas pendengaran manusia hewan yang terkecil adalah di bawah 20 Hz (<20
Hz). Ambang frekuensi seperti ini disebut frekuensi infrasonic/infrasonik. Contoh
hewan yang mampu mendengar pada frekuensi infrasonik adalah jangkrik, ikan
lumba-lumba dan kelelawar/codot, gajah, burung merpati, dll. Kudanil
menggunakan frekuensi infrasonic 5Hz untuk berkomunikasi antar sesama kuda nil.
Gajah mampu menangkap frekuensi bunyi dari 1 s/d 20.000 Hz.
D. Sumber Bunyi
Apakah semua benda dapat menghasilkan bunyi? Apakah ada syaratnya?
Sumber bunyi dapat di klasifikasikan menjadi beberapa kelompok, diantarnya
adalah sebagai berikut:
Alat pukul, adalah alat yang dapat menghasilkan gelombang bunyi dengan
cara dipukul. Sebagian besar alat jenis ini memiliki kolom udara dan bagian yang
berfungsi sebagai membran atau bagian yang akan dipukulnya. Beberapa contoh
yang termasuk sumber bunyi jenis alat pukul petik adalah : talembong, gendang,
bronze, drum, tam˗tam, tifa, xylophone, dan lain-lain.
Pada alat musik drum, ketika drum dipukul maka kulit drum akan bergetar.
Getaran dari kulit drum tersebut menghasilkan bunyi. Jika getaran pada kulit drum
Alat tiup, adalah alat yang dapat menghasilkan gelombang bunyi dengan cara
ditiup. Beberapa contoh jenis alat musik tiup adalah : seruling, terompet, plute,
klarinet, saksofon, dan lain˗lain.
Pada beberapa alat musik tiup, bibir pemain yang bergetar membantu
menggetarkan kolom udara. Sementara itu, pada instrumen buluh, seperti klarinet
a. Dawai
Biola, Bass, gitar, kecapi, dan seterusnya, merupakan alat musik yang
menggunakan dawai/senar sebagai sumber bunyinya. Gitar dapat menghasilkan
nada-nada yang berbeda dengan jalan menekan bagian tertentu pada senar itu, saat
dipetik. Getaran pada senar gitar yang dipetik itu akan menghasilkan gelombang
stasioner pada ujung terikat (sudah dibahas pada gelombang stasioner sebelumnya).
Satu senar pada gitar akan menghasilkan berbagai frekuensi resonansi dari
pola gelombang paling sederhana sampai majemuk. Nada yang dihasilkan dengan
pola paling sederhana disebut nada dasar, kemudian secara berturut-turut pola
gelombang yang terbentuk menghasilkan nada atas ke-1, nada atas ke-2, nada atas
ke-3... dan seterusnya.
1) Nada dasar
½λ
Iwan Permana Suwarna, M.Pd
Jika sepanjang dawai terbentuk ½ gelombang, maka nada yang dihasilkan disebut
nada dasar. l atau λ0 = 2l bila frekuensi nada dasar dilambangkan fo maka besarnya
:
2λ
Jika sepanjang dawai terbentuk 1 gelombang, maka nada yang dihasilkan disebut
nada atas ke˗2. l atau λ1 = 1/2l, bila frekuensi nada dasar dilambangkan f2 maka
besarnya :
Gambar di atas menunjukkan pola-pola yang terjadi pada sebuah dawai yang
kedua ujungnya terikat jika dipetik akan bergetar menghasilkan nada-nada tersebut.
Berdasarkan data tersebut dapat kita simpulkan bahwa perbandingan frekuensi
Teori dan Aplikasi : Getaran dan Gelombang 102
Iwan Permana Suwarna, M.Pd
nada-nada yang dihasilkan oleh sumber bunyi berupa dawai dengan frekuensi nada
dasarnya merupakan perbandingan bilangan bulat.
Contoh soal
Seutas dawai yang panjangnya 2,5 m, massanya 250 gram diberi tegangan 250 N.
Kemudian dipetik sehingga pada dawai tersebut membentuk pola 2,5 gelombang.
Tentukan berapa Hz frekuensi nada yang dihasilkan dan nada atas yang ke berapa!
Penyelesaian :
Diketahui : l = 2,5 m
m = 250 gr = 0,250 kg
F = 250 N
Ditanyakan :
a. f =...? (frekuensi nada yang dihasilkan)
b. Nada atas yang ke berapa yang dihasilkan oleh dawai tersebut?
Jawab :
a. 2,5 λ = 2,5 m
l=1m
F .l 250 x.2,5
v = 50 m/s
m 0,250
f = ν/ λ = 50/1 = 50 Hz.
dengan v adalah kecepatan bunyi di udara, dan f adalah frekuensi gelombang bunyi
yang dihasilkan.
b) Nada atas pertama
Pola yang terbentuk untuk nada atas pertama yang akan terbentuk pada pipa
organa terbuka adalah sebagai berikut:
f1 = 2.fo = 2 × 70 = 140 Hz
f2 = 3.fo = 3 × 70 = 210 Hz
dengan v adalah kecepatan bunyi di udara, dan f adalah frekuensi gelombang bunyi
yang dihasilkan.
b) Nada atas pertama
Pola yang terbentuk untuk nada atas pertama yang akan terbentuk pada pipa
organa tertutup adalah sebagai berikut:
Bunyi merupakan salah satu contoh gelombang longitudinal. Bunyi yang kita
dengar bisa melalui berbagai cara. Bunyi dapat kita dengar dengan perantaraan zat
padat, zat cair, atau zat gas. Apakah cepat rambat gelombang bunyi (longitudinal)
sama untuk setiap medium perantara tersebut?
Penjalaran gelombang bunyi dipengaruhi oleh medium, demikian juga dengan
kecepatan gelombang bunyi. Kecepatan bunyi di medium padat berbeda dengan
E
v
Kecepatan gelombang dipengaruhi oleh modulus elastisitas (E) bahan, dan rapat
masanya (). Berikut ini adalah harga modulus elastistas (Modulus Young, Geser,
dan Bulk) untuk berbagai jenis bahan.
Tabel 3 Modulus elastisitas berbagai jenis bahan
Modulus Modulus Modulus
Bahan Young Geser Bulk
Contoh soal
Teori dan Aplikasi : Getaran dan Gelombang 107
Iwan Permana Suwarna, M.Pd
1. Lumba-lumba menggunakan gelombang bunyi untuk menentukan posisi
makanan. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa lumba-lumba dapat mendeteksi
makanan dari jarak 110 m. Jika lumba-lumba ingin makan, berapa lama waktu
yang dibutuhkan oleh bunyi semenjak dipancarkan oleh lumba lumba sampai
didengar kembali oleh lumba-lumba?
Penyelesaian :
Jarak total yang ditempuh oleh gelombang bunyi adalah 220 m. Gelombang bunyi
merambat di dalam air dengan kecepatan v.
B 2,1109 N/m 2
v 1, 4 km/s
1, 00 103 kg/m3
Sehingga waktu yang ditempuh oleh gelombang bunyi adalah:
x 220
t 0,16 s
v 1400
2. Pada jaman penjajahan dahulu kala, transportasi tentara sekutu menggunakan
kereta api. Para pejuang bangsa kita mendengarkan kedatangan tentara sekutu
dengan cara menempelkan telinga ke rel baja. Berapa lamakah waktu yang
diperlukan gelombang bunyi untuk sampai ketelinga pejuang yang menempelkan
telinganya ke rel, jika jarak kereta sejauh 1,0 km? Jika kerapatan medium = 7,8
x 103 kg/m3
Jawab :
Dengan menggunakan data pada tabel modulus elastisitas di atas. Maka
diperoleh kecepatan ν = √ (2,0 x 1011/7,8 x 103 kg/m3) = 5,1 x 103 m/s
Waktu yang diperlukan sampai adalah t = s/v
t = 1000 m/5,1 x 103 m/s = 0,2 s
3. Suatu tali dihubungkan melalui katrol dan ujungnya diberi beban 0,2 kg
kemudian digetarkan. Jika panjang tali 3 m dari massa tali 60 gram, tentukan
laju gelombang pada tali! (g = 10 m/s2)
Saat kita bermain musik atau berbicara di pegunungan yang dingin, bunyi
dan suara yang dikeluarkan oleh alat musik dan mulut akan terdengar lebih rendah.
Hal ini terjadi karena kecepatan udara dipengaruhi oleh suhu. Kecepatan bunyi
akan meningkat saat suhu meningkat, dan sebaliknya jika suhu menurun,
kecepatan bunyi akan menurun. Hubungan kecepatan dengan suhu :
Tc
v 331 m/s 1
2730 C
Tabel 4 Kelajuan bunyi di berbagai medium/bahan pada suhu 20ºC dan tekanan
1 atm
Medium / bahan Kelajuan (m/s)
Udara 343
Udara (0ºC) 331
Helium 1.005
Hidrogen 1.300
Air 1.440
Air laut 1.560
Besi dan baja 5.000
Kaca 4.500
Teori dan Aplikasi : Getaran dan Gelombang 108
Iwan Permana Suwarna, M.Pd
Medium / bahan Kelajuan (m/s)
Aluminium 5.100
Kayu kertas 4.000
Ekspresi lain untuk mencari hubungan kecepatan bunyi dengan suhu adalah:
RT
v
M
Dengan R adalah konstanta gas sebesar 8,314472 J/mol K, M adalah massa
C
molekul relatif dan p . Persamaan 2.6 menunjukkan kecepatan bunyi pada gas
Cv
ideal.
Bunyi merambat di udara dengan kecepatan 1.224 km/jam. Bunyi merambat
lebih lambat jika suhu dan tekanan udara lebih rendah. Di udara tipis dan dingin
pada ketinggian lebih dari 11 km, kecepatan bunyi 1.000 km/jam. Di air,
kecepatannya 5.400 km/jam, jauh lebih cepat daripada di
Sifat˗sifat gelombang bunyi (The Nature Of Sound Waves)
Gelombang bunyi memiliki beberapa sifat diantaranya: mengalami
pemantulan, mengalami interferensi, difraksi, dan dispersi.
1. Pemantulan Bunyi (Reflection)
Pada saat gelombang bunyi menumbuk sebuah dinding, biasanya sebagian
energi bunyi akan diserap dan sebagian lagi dipantulkan. Jenis permukaan dinding
akan menentukan besar kecilnya energi yang akan atau dipantulkan. Permukaan
dinding yang keras akan memantulkan bunyi lebih banyak. Sedangkan bahan yang
lunak seperti seperti karpet dan busa akan menyerap energi bunyi lebih banyak. Ada
dua jenis pemantulan, yaitu: gema dan gaung.
b. Gaung (reverberation)
Ruang konser dan teater dirancang oleh ahli akustik (=ilmu tentang bunyi).
Ruangan di desain dengan menggunakan bahan˗bahan yang sengaja dipilih
menunjang kualitas musik yang akan dimainkan. Penggunaan bahan yang lunak,
dapat menyerap bunyi, dan bentuk dinding atau langit˗langit yang didesain dengan
bentuk tertentu dapat mengurangi gaung sehingga tidak menggangu kualitas musik
yang sedang dimainkan.
Contoh Soal
2. Interferensi (Interference)
Interferensi adalah peristiwa perpaduan dua buah gelombang bunyi. Untuk
memahami interferensi, cobalah anda jatuhkan dua buah kerikil yang ukurannya
hampir sama pada sebuah kolam air yang tenang secara bersamaan! Jika kedua
kerikil jatuh pada tempat berdekatan, riak gelombang yang dihasilkan akan saling
bertemu. Pertemuan kedua riak gelombang tersebut menggambarkan adanya pola
interferensi gelombang.
Hal yang sama terjadi pada dua gelombang bunyi yang berdekatan bertemu.
Interferensi bunyi terjadi jika dua buah sumber bunyi yang koheren sampai ke
telinga kita. Pada suatu titik bunyi akan terdengar lebih kuat jika pada titik tersebut
terjadi interferensi konstruktif (saling memperkuat). Interferensi konstruksi terjadi
bila kedua gelombang yang berpadu memiliki fase yang sama. Amplitudo maksimal
gelombang perpaduan akan sama dengan dua kali amplitudo gelombang asal. Bunyi
akan terdengar lemah jika terjadi interferensi destruktif (saling memperlemah).
Interferansi destruktif terjadi bila kedua gelombang yang berpadu berlawanan fase.
Amplitudo gelombang paduan sama dengan nol.
A 3,60 m B
2,70 m
Pembahasan:
Pendengar mendengar bunyi kuat atau sama sekali tak mendengar bunyi di C
bergantung apakah di C terjadi interferensi konstruktif atau destruktif. Interferensi
konstruktif atau destruktif ditentukan oleh hubungan beda lintasan Δs = AC – BC
terhadap panjang gelombang bunyi λ.
Perhatikan segitiga siku-siku ABC pada gambar:
AC2 = AB2 + BC2
= 3,602 + 2,702 = (4 × 0,9)2 + (3 × 0,9)2
AC = 0,9 √ (42+32) = 0,9(5) = 4,5m
Beda lintasan kedua gelombang bunyi yang bertemu di C adalah
Δs = AC – BC = 4,5 m – 2,70 m = 1,80 m
Sekarang mari kita hitung panjang gelombang bunyi, λ, dengan persamaan dasar
gelombang.
3. Difraksi (Diffraction)
Difraksi merupakan peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang pada
saat gelombang melalui sebuah celah atau bukaan. Besarnya difraksi bergantung
pada ukuran celah penghalang dan panjang gelombang. Makin kecil panghalang
dibandingkan panjang gelombangnya, makin besar pembelokannya.
Gambar 1. 100 Difraksi pada celah lebar (a) dan celah sempit (b)
Dalam suatu medium yang sama gelombang akan merambat lurus kecuali
gelombang tersebut terhalang oleh sebuah penghalang. Jika penghalangnya berupa
celah, ukuran celah yang tepat dapat melenturkan gelombang datang. Jika celah
terlalu lebar maka hanya muka gelombang pada tepi celah saja yang akan
Teori dan Aplikasi : Getaran dan Gelombang 112
Iwan Permana Suwarna, M.Pd
melengkung. Untuk penghalang yang sempit difraksi akan terlihat jelas, berupa
lingkaran dimana celah sebagai pusatnya.
Pembiasan
Gelombang bunyi memiliki sifat pembiasan. Contoh sifat pembiasan pada
gelombang bunyi adalah pada saat terjadi petir. Jika petir terjadi di dekat dengan
rumah, maka akan terdengar bunyi petir.
Mengapa bunyi petir pada malam hari lebih keras daripada siang hari?
Pada siang hari lapisan udara pada bagian atas lebih dingin daripada lapisan
bawah. Cepat rambat bunyi pada suhu dingin lebih kecil dibanding pada saat suhu
panas. Medium lapisan udara bagian atas lebih rapat dari lapisan bawah.
Berdasarkan hukum Snellius; pembiasan akan menjauhi garis normal jika
gelombang dibiaskan dari medium yang lebih rapat menuju medium yang lebih
renggang. Jadi, pada siang hari, bunyi petir yang merambat dari lapisan udara atas
menuju ke lapisan udara bawah akan dibiaskan menjauhi garis normal (Gambar a).
Jika tanpa
pembiasan
a) Siang hari menjauhi
Gambarnormal
1. 101 Pembiasan gelombang bunyi
Jika tanpa
b) Malam hari dibiaskan
Di malam haripembiasan
terjadi kondisi yang sebaliknya, kondisi
mendekati normal udara pada lapisan
bawah (dekat tanah) lebih dingin daripada lapisan atas. Keadaan ini menyebabkan,
kecepatan bunyi pada lapisan bawah lebih kecil daripada lapisan atas. Medium pada
Dispersi (Dispersion)
Dispersi gelombang adalah perubahan bentuk gelombang ketika gelombang
merambat melalui suatu medium. Bentuk pulsa berubah ketika pulsa merambat
sepanjang tali. Sebagian besar gelombang mekanik tidak mengalami peristiwa
dispersi, sifatnya lebih nondispersi yaitu gelombang yang pulsanya berbentuk tetap.
Polarisasi (Polarization)
Sifat polarisasi hanya dialami oleh gelombang transversal. Gelombang
transveral memiliki arah rambat yang tegak lurus dengan bidang rambatnya.
Sebagian besar gelombang mekanik mengalami polarisasi linier. Yaitu polarisasi
yang memiliki arah rambat pada satu garis lurus, yang disebut terpolarisasi linier.
Contoh gelombang mekanik yang mengalami sifat polarisasi adalah Gelombang
tali, gelombang permukaan air, dan gelombang cahaya karena semuanya termasuk
gelombang transversal. Gelombang bunyi termasuk gelombang longitudinal sehingga
tidak mengalami sifat polarisasi.
Mengapa polarisasi hanya terjadi pada gelombang transversal?
Konsep polarisasi dapat kita pahami dengan mudah dengan mengamati
gerakan gelombang tali ketika melewati sebuah celah. Gelombang terpolarisasi linear
selalu terjadi dalam satu arah saja. Arah ini disebut arah polarisasi. Jika seutas tali
Teori dan Aplikasi : Getaran dan Gelombang 113
Iwan Permana Suwarna, M.Pd
dihentakkan dari titik A dengan arah getar vertikal melalui sebuah celah vertikal
seperti pada gambar di bawah ini.
Gelombang tali akan dapat melalui celah sampai ke titik O. Jika celah
kemudian diputar menjadi horizontal, gelombang tali tidak dapat menembus celah
tersebut (tidak terlihat gelombang tali yang muncul dibelakang celah). Jika tali
digetarkan berputar (bergetar ke segala arah) apa yang akan terjadi jika harus
melalui celah vertikal?
Ternyata gelombang dapat menembus celah dengan arah getaran gelombang
yang sama dengan arah posisi celah (vertikal). Dapat disimpukan hanya gelombang-
gelombang yang memiliki arah getaran tegaklurus dengan arah rambatannya saja
yang dapat mengalami polarisasi. Oleh karena cahaya atau gelombang elektromagnet
termasuk gelombang transversal, cahaya dapat mengalami polarisasi.
Fenomena polarisasi pada gelombang elektromagnetik/cahaya ditemukan oleh
Erasmus Bhartolinus tahun 1969. Fenomena polarisasi cahaya akan dibahas lebih
khusus pada bagian gelombang elektromagnetik.
Resonansi (Resonance)
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda
lain yang ikut bergetar dan memiliki frekuensi yang sama atau kelipatan bilangan
bulat dari frekuensi itu. Resonansi sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, resonansi bunyi pada kolom udara dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan bunyi terutama untuk alat musik. Alat musik umumnya dibuat
berlubang supaya terjadi resonansi udara sehingga suara alat musik menjadi
nyaring. Contoh alat musik : gitar, seruling, kendang, beduk, ketipung dan
sebagainya.
Pada gitar terdapat ruang udara tempat udara ikut bergetar apabila senar gitar
dipetik. Udara di dalam kotak bergerak dengan frekuensi yang sama dengan yang
dihasilkan oleh senar gitar. Kolom udara pada tabung gamelan juga akan ikut
bergetar jika lempengan logam pada gamelan dipukul. Tanpa kolom udara di bawah
lempengan logam, tidak dapat mendengar nyaringnya bunyi gamelan. Resonansi
dapat juga digunakan untuk mengukur kecepatan perambatan bunyi di udara.
Resonansi yang terjadi pada dua garputala ditunjukan pada gambar berikut:
Jika salah satu garputala dipukul, maka garputala yang kedua akan ikut bergetar.
Frekuensi bunyi yang dihasilkan akan bergantung pada bentuk, besar, dan bahan
garputala tersebut.
Demikian juga kalau terjadi pada pada kolom udara. Apabila sebuah kolom udara di
atas permukaan air digetarkan oleh sebuah garputala, maka molekul-molekul yang
ada di kolom udara tersebut akan ikut bergetar.
Gambar 1. 105 Sebuah kolom udara di atas permukaan air digetarkan oleh
sebuah garputala.
Gambar 1. 106 Grafik 1 Gelombang yang memiliki frekuensi hampir sama, jika
kedua frekuensi berinterferensi maka akan menghasilkan bentuk gelombang
seperti pada grafik 2
Peristiwa ini dikenal sebagai peristiwa pelayangan bunyi. Layangan adalah
peristiwa interferensi gelombang bunyi yang memiliki perbedaan frekuensi kecil.
Frekuensi layangan sama dengan beda frekuensi masing˗masing gelombang. Besar
frekuensi layangan :
f layangan = f1 ˗ f2
f layangan = ∆f
Contoh soal :
Dua buah sumber bunyi masing˗masing berfrekuensi 500 Hz dan x Hz, dibunyikan
pada saat bersamaan. Jika terjadi 20 layangan dalam waktu 4 detik, tentukan nilai
frekuensi x?
Penyelesaian :
Diketahui : f1 = 500 Hz
f2 = x Hz
terjadi 20 layangan dalam waktu 4 detik.
Frekuensi layangan = 20 layangan / 4 detik = 5 Hz
F layangan = f1 ˗ f2
5 Hz = 500 Hz ˗ x Hz
X Hz = 500 Hz ˗5 Hz
Harga x akan ada dua kemungkinan (dikarenakan penentuan harga f1 dan f2 yang
bersifat relatif) mka harganya x dapat :
5 Hz = b ˗ 500 Hz, harga b akan 505 Hz
Atau
5 Hz = 500 Hz ˗ b, harga b akan 495 Hz.
Sayap nyamuk lebih kecil daripada sayap lebah, sayap nyamuk bergetar jauh
lebih cepat dibanding lebah. Maka bunyi yang dihasilkan pun akan lebih tinggi dari
bunyi dengungan lebah. Kecepatan getaran sayap lebah tiap detik kurang lebih
sekitar 200 kali gerakan turun naik, sedangkan getaran nyamuk kurang lebih 1000
kali tiap detik. Lebih cepat getarannya, maka lebih tinggi juga bunyi yang
ditimbulkannya.
Tinggi rendah bunyi adalah kondisi gelombang bunyi yang diterima oleh telinga
manusia berdasarkan frekuensi (jumlah getaran per detik). Banyaknya getaran tiap
detik dari benda, menentukan tinggi rendahnya nada yang dihasilkan. Semakin
besar frekuensinya, semakin tinggi nadanya. Semakin kecil frekuensinya, semakin
P
I
A
Keterangan :
intensitas terbesar bunyi yang masih terdengar oleh manusia tanpa menimbulkan
rasa sakit adalah 1 watt/m2, yang disebut ambang perasaan. Intensitas-intensitas
ini sebanding dengan variasi tekanan udara sebesar 3 x 10-5 Pa untuk intensitas
terendah dan 30 Pa untuk intensitas tertinggi.
Sumber bunyi memancarkan energi ke segala arah sehingga penjalarannya
membentuk bola dengan dengan luasan volume V. Volume medium tersebut
mengandung kerapatan energi, karena partikel-partikel di dalam medium berosilasi
secara harmonis sederhana.
Δr = v Δt
r1
Gambar 1. 110 Volume medium yang dilalui gelombang bunyi, bunyi merambat
kesegala arah
1 1 p02
I s0 v
2 2
2 2 v
Keterangan :
v adalah merupakan kecepatan gelombang bunyi dan
rata-rata adalah merupakan rapat energi tiap satuan volume.
adalah Kerapatan molekul,
adalah frekuensi sudut,
s0 adalah amplitudo (amplitude) bunyi.
I 2 s02v 1, 29 kg/m3 2 103 Hz 2 10-5 340m/s
1 1 2 2
2 2
1
I 2 s02v 3, 46 W/m 2
2
Daya suara:
P IA 3, 46 W/m2 0,15 0, 245 W
2
Contoh :
Sebuah sepeda motor melalui seseorang menimbulkan taraf intensitas sebesar 80
dB. Jika sekaligus terdapat 10 sepeda motor yang sama melalui orang itu.
Berapakah taraf intensitasnya?
Penyelesaian :
Diketahui:
TI1 = 80 dB
n = 10
TI1 = 10 log (I1/Io)
80 = 10 log (I1/10˗12)
8 = log (I1/10˗12)
Log 108 = log (I1/10˗12)
108.10˗12 = I1
I1 = 10˗4 W/m2
In = n.I = 10 (10˗4) = 10˗3 W/m2
Taraf intensitas untuk n buah sumber bunyi yang identik yang melalui suatu titik
terentu dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:
TI n TI 10 log n
Jika terdapat dua tempat pengamatan yang berbeda jaraknya, maka tarf intensitas
Gambar 1. 112 Bunyi yang berasal dari sumber bunyi yang bergerak mendekat
akan mengalami tekanan sehingga akan menghasilkan nada atau frekuensi yang
tinggi.
Sumber bunyi bergerak dengan kecepatan vs. Muka gelombang pada bagian
depan mengalami kompresi sehingga lebih rapat daripada muka gelombang pada
saat sumber gelombang diam. Sebaliknya, muka gelombang bagian belakang terlihat
lebih renggang.
Jika panjang gelombang di depan sumber bunyi adalah λm dan panjang
gelombang di belakang sumber bunyi λb dan frekuensi sumber adalah fo. Maka
setelah selang waktu ∆t, sumber bunyi telah menghasilkan gelombang sebanyak N =
fo.∆t dan menempuh jarak ds = vs.∆t. Sementara muka gelombang pertama
menempuh jarak sejauh dλ= v.∆t. Jika v adalah laju gelombang bunyi. Maka panjang
gelombang di depan sumber dapat dihitung.
Contoh
Sebuah mobil membunyikan sirine pada frekuensi 400 Hz. Jika laju mobil 20 m/s,
dan laju bunyi di udara 340 m/s, tentukan frekuensi sirine yang didengar oleh
pengamat!
Penyelesaian:
Diketahui: v = 340 m/s
vp = 0
vs = 20 m/s
fo = 400 Hz
Ditanyakan: f' =... ?
Jawab:
(v v p )
Dengan menggunakan persamaan f ' fo
(v v s )
(340 0)
f ' x 400
(340 20)
Jadi frekuensi yang terdengar oleh pengamat adalah 425 Hz.
Sumber gambar :
http://www.theglobaleducationproject.org/egypt/pics/summaries/aswan6.jpg
Hasil pengeboran dengan menggunakan
bor ultrasonik
Gambar 1.125 Diagnosis terhadap kondisi bayi selama dalam kandungan sang
ibu
b. Diagnostik penyakit
Gelombang ultrasonik berenergi rendah digunakan untuk
mendeteksi/menemukan penyakit yang berbahaya di dalam organ tubuh, misalnya
di jantung, payudara, hati, otak, ginjal, dan beberapa organ lain.
d. Membersihkan benda
Gelombang ultrasonik dapat digunakan untuk
membersihkan permata, komponen elektronik, dan
bagian-bagian mesin yang halus. Untuk
melakukan hal ini, benda tersebut dimasukkan ke
Pada mesin cuci, getaran utrasonik yang kuat dapat menggugurkan ikatan
antar partikel kotoran dan menggetarkan debu yang melekat pada pakaian sehingga
lepas.
5. Dalam bidang penerbangan
Di sekitar bandara, getaran gelombang ultrasonik yang kuat digunakan untuk
menghilangkan kabut yang menghalangi pandangan pilot.
Rangkuman
1. Bunyi merupakan gelombang mekanik yang dihasilkan oleh vibrasi partikel-
partikel sumber bunyi. Partikel-partikel ini akan menyebabkan molekul udara di
sekitar sumber bunyi berosilasi. Molekul-molekul tersebut akan menumbuk
molekul tetangganya sehingga molekul yang ditumbuk akan berosilasi.
Akibatnya gelombang bunyi menjalar dari sumber melalui osilasi molekul-
molekul medium yang digunakan.
2. Bunyi dapat sampai ke telinga karena bantuan zat perantara yang disebut
medium. Bunyi termasuk kedalam gelombang longitudinal yang hanya dapat
merambat melalui medium (zat padat, cair, atau gas) dan tidak dapat merambat
dalam ruang hampa.
3. Kita bisa mendengarkan bunyi karena telinga kita berfungsi dengan baik.
Telinga kita terdiri dari tiga bagian: Telinga bagian luar, terdiri dari: daun telinga
dan saluran telinga. Telinga bagian tengah, terdiri dari: Gendang telinga,
sanggurdi, martil, dan landasan. Telinga bagian dalam, terdiri dari: rumah siput
(koklea), dan syaraf auditori.
4. Batas frekuensi yang dapat di dengar oleh telinga normal manusia adalah dari
J. Latihan
1. Sumber bunyi menggetarkan molekul-molekul udara disekitar sumber sehingga
begetar 1000 kali setiap detik di sekitar titik seimbangnya. Jika panjang
geombang hasil getaran tersebut 2 m, dan simpangan (displacement) maksimum
getaran 4 m, tentukan Simpangan gelombang bunyi pada jarak 10 m dari sumber
pada saat 2 detik?
3Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang transversal yang dapat merambat dalam ruang
hampa. Hal inilah yang menyebabkan radiasi cahaya matahari dapat mencapai permukaan bumi.
Teori dan Aplikasi : Getaran dan Gelombang 136
Iwan Permana Suwarna, M.Pd
Medan listrik dan medan magnetik selalu tegak lurus, tegak lurus antara
arah perambatan dengan arah getar gelombang. Gelombang elektromagnetik
termasuk gelombang transversal. Cepat rambat gelombang elektromagnetik
bergantung pada permeabilitas vakum (µo) dan permitivitas vakum (ɛo) dengan
hubungan sebagai berikut:
1
c
Karena ω/k =c, maka akan diperoleh suatu kesimpulan sebagai berikut:
Em E
c
B
Hukum Faraday ˗ Hendry E.dl t B.dA xE
t
^ E
Hukum Ampere E.dl oI oo t E.dA .xB o j oo t
Contoh soal
Karena E dan B tegak lurus dan keduanya harus tegak lurus dengan arah
perambatan gelombang (sumbu x), maka disimpulkan bahwa B ada dalam arah
sumbu z.
Mari kita pahami satu persatu jenis˗jenis gelombang yang termasuk gelombang
elektromagnetik. Banyak gelombang elektromagnetik yang tidak dapat kita deteksi
secara langsung. Mata kita hanya mampu mendeteksi panjang gelombang
elektromagnetik antara 4 × 10-7 m sampai 7 × 10-7 m (cahaya tampak), sedangkan
kulit kita dapat mendeteksi panjang gelombang yang lebih besar. Cahaya tampak
hanyalah salah satu jenis gelombang elektromagnetik yang terdeteksi dalam interval
yang lebar,dan dikelompokkan dalam spektrum elektromagnetik, yaitu daerah
jangkauan panjang gelombang yang merupakan bentangan radiasi elektromagnetik.
Untuk lebih jelasnya, rentang panjang gelombang dan frekuensi untuk
Sinar x (X Ray)
Sinar-X merupakan radiasi elekromagnetik yang dihasilkan dari penembakan
atom-atom dengan partikel˗partikel yang memiliki energi kuantum tinggi. Sinar-X
dihasilkan oleh elektron-elektron yang berada di bagian dalam kulit elektron atom,
atau pancaran yang terjadi karena elektron dengan kelajuan besar menumbuk
logam. Panjang gelombang sinar-X berkisar antara 10-11 m hingga 10-9 m.
Sinar-X dapat menembus banyak materi sehingga digunakan dalam bidang
medis dan industri untuk menelaah struktur bagian dalam. Sinar-X dapat dideteksi
oleh film fotografik, karena itu digunakan untuk menghasilkan gambar benda yang
biasanya tidak dapat dilihat, misalnya patah tulang.
Gambar 1. 134 Ultraviolet (UV) memiliki panjang gelombang lebih pendek dari
pada sinar tampak, sinar UV terbagi menjadi UVA dan UVB
Inframerah (Infrared)
Radiasi Inframerah merupakan radiasi elektromagnetik dengan panjang
elombang lebih panjang daripada panjang gelombang cahaya merah, namun lebih
pendek daripada panjang gelombang radio. Dengan kata lain radiasi pada selang
panjang gelombang 0,7 hingga 1 mm. Sinar Inframerah dapat dimanfaatkan dalam
fotografi Inframerah untuk keperluan pemetaan sumber alam dan diagnosis
penyakit.
Pemanfaatan gelombang/sinar inrframerah dalam berbagai bidang dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Bidang Kesehatan
c. Bidang Industri
Inframerah dapat dijadikan sebagai lampu pijar dengan suhu di atas ±2500°K.
Lampu ini biasanya digunakan untuk melakukan proses pemanasan di bidang
industri.
Sumber: wikipedia.org
4
Magnetron adalah sejenis tabung hampa penghasil gelombang mikro. Sebagai gelombang
elektromagnetik, gelombang mikro yang merambat membawa energi yang cukup untuk memanaskan
cairan pada makanan.
Teori dan Aplikasi : Getaran dan Gelombang 144
Iwan Permana Suwarna, M.Pd
Pada sebuah stasiun radio, informasi dalam bentuk suara (audio) diubah
menjadi sinyal listrik dengan frekuensi yang sama oleh mikrofon atau head tape
recorder. Sinyal listrik ini disebut sinyal frekuensi audio (AF), karena frekuensi
berada di dalam interval audio (20 Hz - 20.000 Hz). Sinyal ini diperkuat secara
elektronis, kemudian dicampur dengan sinyal frekuensi radio (RF) yang ditentukan
oleh nilai L dan C dalam rangkaian resonansi RLC, dan dipilih sedemikian rupa
Pencampuran frekuensi audio dan pembawa dilakukan dengan dua cara, yaitu
modulasi amplitudo dan modulasi frekuensi. Pada modulasi amplitudo (AM),
amplitudo gelombang pembawa yang frekuensinya lebih tinggi dibuat bervariasi
mengikuti sinyal audio, tampak seperti pada Modulasi frekuensi (FM), frekuensi
gelombang pembawa (carrier) diubah mengikuti sinyal audio.
Gelombang radio mempunyai sifat yang sama seperti gelombang cahaya yaitu:
dapat dipantulkan, dibiaskan, direfleksikan dan dipolarisasikan. Di atmosfer
terdapat lapisan ionosphere, yang merupakan lapisan gas terionisasi (memiliki
Gambar 1. 142 Cahaya segera terlihat dibanding dengan bunyi ketika peristiwa
petir/halilintar terjadi
Dalam waktu sama˗sama satu jam tapi memiliki kemampuan jarak tempuh yang
jauh berbeda. Lihat peta Indonesia untuk lebih jelasnya lagi.
1. Pemantulan (refleksi)
Pemantulan gelombang adalah membaliknya gelombang setelah mengenai
penghalang. Dalam pemantulan gelombang berlaku hukum pemantulan gelombang
yaitu : Sudut datang gelombang sama dengan sudut pantul gelombang. gelombang
datang, gelombang pantul, dan garis normal terletak dalam satu bidang datar.
Pembiasan (refraksi)
Pembiasan dapat diartikan sebagai pembelokan gelombang yang melalui batas
dua medium yang berbeda.
Teori dan Aplikasi : Getaran dan Gelombang 149
Iwan Permana Suwarna, M.Pd
Pada pembiasan ini akan terjadi perubahan cepat rambat, panjang gelombang dan
arah.
Untuk mempelajari peristiwa pembiasan gelombang dapat dilakukan dengan
menempatkan balok kaca/logam pada tangki riak yang seluruhnya terendam di
dalam air, sehingga akan membedakan kedalaman permukaan air dalam tangki riak.
Hal ini untuk menunjukkan adanya dua medium rambatan gelombang yang
berbeda. Permukaan air yang dalam menggambarkan medium yang rapat dan
permukaan air yang dangkal menggambarkan medium yang kurang rapat.
Sinar gelombang yang melewati bidang
batas kedalaman air terlihat
dibelokkan/dibiaskan sehingga
membentuk gelombang yang lebih rapat.
Peristiwa ini menunjukkan adanya
perubahan panjang gelombang, akan tetapi
frekuensinya tetap yaitu sama dengan
frekuensi sumber getarnya.
dengan :
i = sudut datang gelombang (derajat atau radian)
r = sudut bias gelombang (derajat atau radian)
1 = panjang gelombang pada medium 1 (m)
2 = panjang gelombang pada medium 2 (m)
v1 = cepat rambat gelombang pada medium 1 (m/s)
Difraksi (Difraction)
Difraksi disebut juga peristiwa pembelokan/penyebaran/pelenturan yaitu
gejala gelombang yang melentur saat melalui lubang kecil sehingga mirip sumber
gelombang baru. Gelombang air dapat melalui celah sempit membentuk gelombang
baru. Untuk menunjukkan adanya difraksi gelombang dapat dilakukan dengan
meletakkan penghalang pada tangki riak dengan penghalang yang mempunyai celah,
yang lebar celahnya dapat diatur.
Gejala difraksi akan semakin tampak jelas apabila lebar celah semakin sempit.
Ruangan dalam rumah kita menjadi terang pada
siang hari dikarenakan ada lubang kecil pada
genting. Suara musik tape recorder di kamar
tertutup dapat sampai ke ruangan lain karena ada
gelombang bunyi yang keluar melalui
celahcelah kamar tersebut.
4. Interferensi (Interference)
Interferensi adalah penggabungan dua Gambar 1. 147. Difraksi pada
gelombang atau lebih. Jika dua buah penghalang dengan celah besar dan
penghalang dengan celah sempit.
gelombang digabungkan maka akan terjadi dua
kemungkinan yang khusus, yaitu saling menguatkan dan saling melemahkan.
Gambar 1. 148 Interferensi gelombang perpaduan dua gelombang Materi : Bab 7 Gelombang Elektromagnetik (electromagnetic wave)
Jenisjenis interferensi:
1. Interferensi kontruktif, interferensi saling menguatkan. Interferensi konstruktif ini
akan terjadi jika kedua gelombang sumber sefase.
2. Interferensi destruktif, interferensi saling melemahkan. Initerferensi destruktif ini
akan terjadi jika kedua gelombang sumber berlawanan fase.
Gambar 1. 150 Pola interferensi yang dapat terlihat pada tanki riak
5. Dispersi (Dispertion)
Dispersi adalah peristiwa penguraian sinar cahaya yang merupakan campuran
beberapa panjang gelombang menjadi komponen-komponennya karena pembiasan.
Dispersi terjadi akibat perbedaan deviasi untuk setiap panjang gelombang, yang
disebabkan oleh perbedaan kelajuan masingmasing gelombang pada saat melewati
medium pembias. Apabila sinar cahaya putih jatuh pada salah satu sisi prisma,
cahaya putih tersebut akan terurai menjadi komponen-komponennya dan spektrum
lengkap cahaya tampak akan terlihat.
Polarisasi (polarization)
Polarisiasi merupakan sifat gelombang yang hanya dimiliki oleh gelombang
cahaya. Polarisasi didefinisikan sebagai pengurangan intensitas karena
berkurangnya komponen-komponen dari gelombang atau dengan kata lain peristiwa
terjadinya pengutuban dua arah getar menjadi satu arah getar. Polarisasi
merupakan sebuah peristiwa yang dapat menjelaskan bahwa cahaya merupakan
gelombang transversal. Cahaya merabat dalam bentuk gelombang transversal.
Cahaya termasuk gelombang transversal yang memiliki komponen-komponen yang
saling tegak lurus.
Komponen tersebut adalah medan listrik dan medan magnet. Salah satu dari
komponen-komponen inilah yang dapat hilang saat terjadi polarisasi. Sama halnya
jika kita memiliki dua buah gelombang tali yang sedang merambat satu secara
vertikal, dan yang kedua merambat secara horizontal. Jika kedua gelombang tali itu
harus dilewatkan pada sebuah celah yang posisinya dibuat vertikal, maka apa yang
akan terjadi? Salah satu gelombang (gelombang yang merambat secara horizontal)
akan hilang karena teredam oleh celah tersebut. Demikian juga yang terjadi pada
gelombang cahaya.
Polarisasi tidak terjadi pada gelombang bunyi yang memiliki bentuk gelombang
longitudinal. Polarisasi hanya akan terjadi pada gelombang yang memiliki bentuk
gelombang transversal. Jika gelombang transversal yang merambat hanya memiliki
satu bidang getar dan dapat ditentukan bidang polarisasinya, maka gelombang
demikian itu disebut gelombang yang terkutubkan atau terpolarisasikan.
Polarisasi pada gelombang cahaya dapat disebabkan oleh beberapa macam
cara diantaranya: metode pemantulan dan pembiasan; metode penyerapan; dan
metode pembiasan ganda.
Ketika berkas cahaya masuk pada zat isotropik, berkas cahaya akan terpisah
menjadi dua bagian yang disebut berkas sinar biasa dan sinar luar biasa. Berkas-
berkas ini terpolarisasi dalam arah yang saling tegak lurus dan berjalan dengan
kecepatan yang berbeda.
Latihan
1. Coba jelaskan kembali konsep-konsep dasar yang mendukung keberhasilan
hukum Maxwell! Kemudian jelaskan pula hukum Maxwell tentang gelombang
elektromagnetik tersebut!
2. Carilah bukti dalam kehidupan sehari˗hari bahwa gelombang elektromagnetik
dapat merambat, bahkan dapat merambat tanpa medium?
3. Coba kalian jelaskan sifat-sifat gelombang elektromagnetik yang bersifat khusus
dan tidak dimiliki oleh gelombang mekanik!
4. Carilah contoh-contoh dari bukti bahwa gelombang elektromagnetik dapat
mengalami pemantulan dan pembiasan?
Fase, 46, 47, 51, 52, 76, 95, 219, 220 Lembah gelombang, 86
Frekuensi, 15, 29
Frekuensi gelombang, 92, 101 Magnetron, 209
Frekuensi resonansi, 66 Mechanic energi, 69, 122
Fungsi sinus, 48, 55, 58
Teori dan Aplikasi : Getaran dan Gelombang 160
Iwan Permana Suwarna, M.Pd
Medium, 82, 83, 89, 96, 97, 101, 106, Resonansi, 66, 181
110, 121, 122, 123, 131, 132, 133, Retrace, 213
152, 154, 156, 161, 162, 171, 172, Riak air, 82, 83, 84, 85, 89, 101
178, 191, 216, 217, 218, 220, 223, Rumah siput (kokhlea), 136
234
Medium Isotropik, 83 Satu gelombang, 86
Medium Linear, 83 Scanning, 187, 213
Medium Seragam, 83 Senar, 91
Medium Terbatas, 83 Setimbang, 13
Melde, 99 Shock absorber, 65
Microwave, 208, 209 Simpangan, 13, 14, 15, 34, 36, 41, 42,
Modulasi, 206, 210, 211, 213 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 51, 55, 56,
57, 59, 61, 62, 69, 71, 76, 77, 91, 93,
Nada, 170 109, 110, 120, 193
Nada, 145, 146, 147, 170 Sinar biasa, 225
Nada atas, 170 Sinar luar biasa, 225
Nada dasar, 145, 146, 170, 171 Sinyal suara, 213
Slinki, 86, 87, 88
Panjang gelombang, 86, 94 Sonar, 156, 182, 183
Pegas, 11, 20, 30, 32, 33, 34, 35, 36, Sonometer, 99
37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 48, Sonometer, 99
50, 53, 59, 61, 62, 64, 65, 66, 70, 72, Spectrum Analyzer, 140
74, 75, 76, 87, 88, 89 Stereosilia, 136
Penduga gema, 183 Sumbu optik, 225
Percepatan, 32, 44, 45, 48, 49, 50, 57, Syaraf auditori, 137
58, 59, 61, 76, 77, 120
Percobaan Melde, 99 Tali, 19, 30, 54, 55, 57, 58, 72, 82, 83,
Peredam kejut, 65 84, 85, 87, 89, 96, 97, 99, 101, 106,
Periode, 17, 18, 29, 30, 93 109, 110, 120, 124, 162
Persamaan Gelombang, 109 Taraf intensitas bunyi, 174
Pipa organa, 148 Telinga, 133, 134, 135, 136, 137, 138,
Pipa organa., 148 191
Pitch, 170 Timbre, 170
Polarisasi, 167, 221 Titik dasar gelombang, 86
Polarisiasi, 221 Titik puncak gelombang, 86
Pulsa transversal, 97
Puncak gelombang, 86 Ultra sonography, 157
Ultrasonik, 139, 140, 183, 185, 186,
Radar, 156, 208, 229 187, 188, 189
Radio, 68, 82, 83, 205, 209, 210, 211, Ultrasonografi, 187
212, 227
Redaman besar, 63 Video signal, 213
Redaman kecil, 63
Relay, 213 Zat isotropik, 224, 225
Materi : Indeks
Materi : Indeks
Erlangga
Structural Dynamics and Vibration Laboratory of McGill University
Scott Russell, John (1848). "On certain effects produced on sound by the rapid
motion of the observer". Report of the Eighteen Meeting of the British
Association for the Advancement of Science (John Murray, London in 1849) 18
(7) : 37–38. Retrieved 2008-07-08.
Thermotron Industries, Fundamentals of Electrodynamic Vibration Testing Handbook
Teori dan Aplikasi : Getaran dan Gelombang 167
Iwan Permana Suwarna, M.Pd
Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta :
Penebit Erlangga
Tim Penyusun. (1982). Ensiklopedia Indonesia 3. Chapter31.Page13. Jakarta: Ichtiar
Baru - Van Hoeve
Tjia, M.O.(1994). Gelombang. Jurusan Fisika ˗ FMIPA, Institut Teknologi Bandung.
Solo: Dabara Publisher.
Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas (terjemahan),
Jakarta : Penerbit Erlangga
Turkle, Sherry (1995). Life on The Screen: Identity in the Age of the Internet. New
York: Touchstone.
Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas (terjemahan),
Jakarta : Penerbit Erlangga