Anda di halaman 1dari 265

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dapat terselesaikannya
modul cetak pendalaman materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Program Profesi Guru (PPG).
Modul ini bertujuan untuk membantu guru-guru IPA Sekolah Menengah Pertama (SMP)
peserta PPG dalam memahami penggunaan dan pengembangan konsep – konsep IPA agar
lebih terarah dan sesuai dengan tujuan pembelajaran IPA di sekolah. Kami berharap bahwa
modul ini juga dapat menambah referensi bagi guru IPA SMP dalam pembelajaran IPA.

Modul 5 Gelombang Optik, dan Listrik Magnet ini berisi pokok-pokok materi berkenaan
dengan Getaran, Gelombang, dan Bunyi, Optik, Listrik Statis dan Dinamis, Kemagnetan dan
Induksi Elektromagnetik. Modul ini merupakan salah satu modul Pendalaman Materi Ilmu
Pengetahuan Alam yang disusun dengan tujuan untuk menunjang proses Pendidikan Profesi
Guru Dalam Jabatan tahun 2020.

Akhirnya, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan modul ini, semoga dapat memberikan andil dalam kemajuan siswa untuk
mempelajari IPA di masa mendatang. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan modul ini. Untuk itu, kritik dan saran bagi kesempurnaan modul ini sangat kami
harapkan. Semoga modul ini dapat memberikan manfaat bagi pembentukan keterampilan guru
IPA SMP dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam penerapan IPA di kehidupan sehari –
hari.

Jakarta, 2019

Penulis
DAR2/Profesional/097/5/2019

PENDALAMAN MATERI ILMU PENGETAHUAN ALAM

MODUL 5.
GELOMBANG OPTIK, DAN LISTRIK MAGNET

Kegiatan Belajar 1:
Getaran, Gelombang, dan Bunyi

Penulis:
Dr. Eka Cahya Prima, S.Pd., M.T.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


2019
DAFTAR ISI

A. Pendahuluan ................................................................................................................ii
1. Deskripsi Singkat ..............................................................................................ii
2. Relevansi ......................................................................................................... iii
3. Petunjuk Belajar .............................................................................................. iii
B. Inti ................................................................................................................................ 1
1. Capaian Pembelajaran ...................................................................................... 1
2. Sub Capaian Pembelajaran ............................................................................... 1
3. Uraian Materi ................................................................................................... 1
a. Getaran ................................................................................................. 1
Aktivitas 1.1 Getaran ......................................................................... 2
b. Gelombang ........................................................................................... 4
Aktivitas 1.2 Gelombang ................................................................... 5
Gelombang Transversal ..................................................................... 5
Aktivitas 1.3 Gelombang Transversal ................................................ 6
Gelombang Longitudinal ................................................................... 7
Aktivitas 1.4 Gelombang Longitudinal .............................................. 7
Pemantulan Gelombang ................................................................... 17
c. Bunyi .................................................................................................. 18
Aktivitas 1.5 Bergetar Menimbulkan Bunyi .................................... 18
Frekuensi Bunyi ............................................................................... 21
Karakteristik Bunyi .......................................................................... 22
Aktivitas 1.6 Frekuensi pada Garpu Tala ......................................... 23
Aktivitas 1.7 Frekuensi Nada pada Senar......................................... 23
Aktivitas 1.8 Resonansi Bunyi ......................................................... 25
Aktivitas 1.9 Pemantulan Bunyi ...................................................... 28
Mekanisme Mendengar pada Manusia dan Hewan .......................... 31
Mekanisme Pendengaran Manusia ................................................... 31
Aktivitas 1.10 Struktur, Fungsi, dan Proses Pendengaran ................ 31
d. Pendengaran pada Hewan ................................................................. 35
Kelelawar ......................................................................................... 36
Lumba-lumba................................................................................... 37
C. Penutup ...................................................................................................................... 39
1. Rangkuman ..................................................................................................... 39
2. Tes Formatif .................................................................................................... 40
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 44

i
Kegiatan Belajar 1 : Getaran, Gelombang, dan Bunyi

A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat
Modul Hybrid Learning gelombang optik, dan listrik magnet ini
merupakan Modul modul PPG dalam jabatan yang dipersiapkan Pemerintah
dalam rangka membekali guru dengan kompetensi professional yang
berorientasi pada implementasi Kurikulum 2013. Modul ini dirancang untuk
memperkuat kompetensi guru dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap
secara utuh. Proses pencapaiannya dirancang melalui pembelajaran hybrid
dengan didukung berbagai jenis media terkait yang menunjang sebagai suatu
kesatuan yang saling mendukung pencapaian kompetensi tersebut. Sebagai
transisi menuju ke pendidikan menengah, pemisahan mata pelajaran masih
belum dilakukan sepenuhnya bagi peserta didik SMP/ MTs. Materi-materi
dari bidang-bidang ilmu Fisika, Kimia, Biologi, serta Ilmu Bumi dan Antariksa
masih perlu disajikan sebagai suatu kesatuan dalam mata pelajaran IPA (Ilmu
Pengetahuan Alam). Hal ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan yang
utuh bagi peserta didik SMP/MTs tentang prinsip-prinsip dasar yang mengatur
alam semesta beserta segenap isinya. Oleh karenanya, pengetahuan dan
kemampuan guru menguasai materi esensial IPA yang terkoneksi dan
terintegrasi secara utuh diperlukan adanya.

Modul ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan peserta didik
untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang
digunakan dalam Kurikulum 2013, peserta didorong untuk mencari sumber
belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran aktif peserta
sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap mereka
dengan ketersediaan kegiatan pada Modul ini. Peserta dapat memperkayanya
dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan
yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.

ii
2. Relevansi
Modul Modul IPA ini disusun dengan pemikiran di atas. Bidang ilmu
Fisika, Kimia, dan Biologi dipakai sebagai landasan (platform) pembahasan
bidang getaran, gelombang, dan bunyi yang akan disajikan. Makhluk hidup
digunakan sebagai objek untuk menjelaskan prinsip-prinsip dasar yang
mengatur alam seperti objek alam dan interaksinya, energi dan
keseimbangannya, dan lain-lain. Melalui pembahasan menggunakan
bermacam bidang ilmu dalam rumpun ilmu pengetahuan alam, pemahaman
utuh tentang alam yang dihuninya beserta benda-benda alam yang dijumpai di
sekitarnya dapat dikuasai oleh guru IPA SMP/MTs untuk diajarkan kepada
para siswanya.
Sebagai salah satu rumpun ilmu yang berperan penting dalam mempersiapkan
dan membekali siswa sebagai insan yang akan hidup di era abad 21, maka
penyusunan modul ini juga berkaitan erat dengan pengembangan kemampuan-
kemampuan abad 21. Selain itu pula, proses mengukur kemajuan pendidikan
suatu negara serta pemahaman peserta didik suatu negara terhadap IPA
dibandingkan secara rutin sebagaimana dilakukan melalui TIMSS (The Trends
in International Mathematics and Science Study) dan PISA (Program for
International Student Assessment). Melalui penilaian internasional seperti ini
kita dapat mengetahui kualitas pembelajaran IPA dibandingkan dengan negara
lain. Materi IPA pada Kurikulum 2013 ini telah disesuaikan dengan tuntutan
penguasaan materi IPA relevan dengan TIMSS dan PISA.

3. Petunjuk Belajar
Sebelum Anda menggunakan modul ini, Anda perlu membaca bagian petunjuk
ini. Mengapa diperlukan? Ibarat Anda sedang berlibur di tempat wisata, Anda
tentunya ingin memanfaatkan fasilitas yang ada di tempat wisata tersebut
bukan? Tentunya, agar tujuan tersebut tercapai Anda akan membaca peta di
mana fasilitas itu berada. Begitu juga dengan modul ini. Jika Anda ingin
memperoleh manfaat yang maksimal dari modul ini tentu merupakan tindakan
yang bijak jika Anda benar-benar memerhatikan dan memahami bagian
petunjuk penggunaan modul ini. Selamat mempelajari!

iii
Fitur mari kita cari tahu ini berisi tugas atau permasalahan yang perlu untuk
dicari jawabannya atau untuk mencari pengetahuan tambahan terkait materi
yang dipelajari. Fitur mari kita diskusikan ini berisi suatu masalah yang
berkaitan dengan konsep yang perlu untuk dipecahkan melalui kelompok. Fitur
ini dapat melatih Anda dalam mengungkapkan pendapat atau berkomunikasi
dan memecahkan masalah. Fitur rangkuman ini berisi ringkasan materi dari
bab yang telah dipelajari. Anda dapat mereview keseluruhan materi yang telah
dipelajari melalui fitur ini. Fitur tes formatif ini berisi soal-soal untuk
mengevaluasi pemahaman dan penerapan konsep dalam satu bab yang telah
dipelajari.

iv
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Mampu menguasai teori dan aplikasi materi pelajaran IPA yang mencakup: (1) inkuiri IPA,
keterpaduan konsep dan proses dalam IPA, (2) materi dan interaksinya, (3) gerak, gaya,
dan tekanan, (4) energi, usaha, dan pesawat sederhana, (5) gelombang dan optik serta
aplikasinya dalam teknologi, (6) kelistrikan dan kemagnetan, (7) ciri, klasifikasi, sistem,
struktur, fungsi mahluk hidup, zat aditif dan adiktif serta dampaknya terhadap kesehatan,
(8) interaksi antar mahluk hidup dan lingkungan, (9) reproduksi, hereditas, evolusi (10)
mikroorganisme dan bioteknologi, (11) tata surya, struktur bumi, perubahan iklim, dan
mitigasi bencana, termasuk advanced materials dalam IPA secara bermakna yang dapat
menjelaskan aspek “apa” (konten), “mengapa” (filosofi), dan “bagaimana” (penerapan)
dalam kehidupan sehari-hari

2. Sub Capaian Pembelajaran


Mampu menganalisis sifat-sifat gelombang tranversal dan longitudinal, bunyi, alat-alat
optik serta aplikasinya dalam teknologi.

3. Uraian Materi
Pernahkah Anda berpikir bagaimana seseorang dapat mendengar bunyi? Apa yang
dimaksud dengan bunyi? Darimana bunyi berasal? Kita membutuhkan alat indra berupa telinga
untuk mendengar. Di dalam telinga terdapat berbagai struktur yang memiliki fungsi tertentu
sehingga dapat mendeteksi adanya vibrasi mekanis (getaran) hingga terjadilah proses
mendengar. Kita wajib bersyukur kepada Tuhan, atas karunia telinga yang diberikan kepada
kita.

a. Getaran
Semua benda akan bergetar apabila diberi gangguan. Benda yang bergetar ada yang
dapat terlihat secara kasat mata karena simpangan yang diberikan besar, ada pula yang tidak
dapat dilihat karena simpangannya kecil. Benda dapat dikatakan bergetar jika benda bergerak
bolak-balik secara teratur melalui titik kesetimbangan.
Apakah orang yang berjalan bolak-balik dapat disebut dengan bergetar? Tentu saja
tidak. Orang yang berjalan bolak balik belum tentu melalui titik kesetimbangan. Agar

1
memahami tentang getaran, perhatikan Gambar 1.1 tentang bandul sederhana.

Gambar 1.1 Bandul Sederhana dan aplikasinya pada jam pendulum


Sumber: Dok.Kemdikbud, blibli.com

Sebuah bandul sederhana mula-mula diam pada kedudukan O (kedudukan setimbang).


Bandul tersebut ditarik ke kedudukan A (diberi simpangan kecil). Pada saat benda dilepas dari
kedudukan A, bandul akan bergerak bolak-balik secara teratur melalui titik A-O-B-O-A dan
gerak bolak balik ini disebut satu getaran. Salah satu ciri dari getaran adalah adanya amplitudo
atau simpangan terbesar. Setiap kali bergetar, berapa banyak waktu yang dibutuhkan? Apa saja
yang memengaruhi getaran tersebut? Agar memahami hal tersebut, lakukan kegiatan berikut.

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 1.1 Getaran


Apa yang Anda perlukan?
1. 1 buah bandul
2. 1 buah statif
3. 1 buah Stopwatch
4. Tali nilon dengan panjang 15 cm dan 30 cm

Apa yang harus Anda lakukan?


1. Ikatkan bandul pada statif sehingga menggantung!
2. Tarik bandul dengan memberi simpangan kecil (< 10°) kemudian lepaskan. Setelah
bandul bergerak satu getaran, hidupkan stopwatch!

2
3. Catatlah waktu yang diperlukan bandul bergerak bolak-balik dengan jumlah getaran
dan panjang tali seperti yang tercantum pada Tabel 1.1! Lengkapi tabel tersebut!
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Getaran Bandul
Jumlah Waktu
Panjang Waktu Jumlah Getaran
Getaran untuk 1 Kali
Tali (l) Getaran (t) dalam 1 Sekon (f)
(n) Bergetar (T)
5
10
15
15
20
5
10
30
15
20

Apa yang perlu Anda diskusikan?


1. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk melakukan 1 getaran dengan panjang tali 15 cm?
Berapa pula waktu yang dibutuhkan untuk melakukan 1 getaran dengan panjang tali 30
cm?

“Waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran disebut


periode (T)”

2. Berapa jumlah getaran yang terjadi dalam satu sekon pada panjang tali 15 cm? Berapa
pula jumlah getaran yang terjadi dalam satu sekon pada panjang tali 30 cm?

“Jumlah getaran yang terjadi dalam satu sekon disebut frekuensi


(f).”

3. Secara matematis, bagaimana Anda merumuskan periode? Apa satuannya?


4. Secara matematis, bagaimana Anda merumuskan frekuensi? Apa satuannya?
5. Bagaimana hubungan antara frekuensi dan periode?

Apa yang dapat Anda simpulkan?

3
Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah Anda lakukan, apa yang dapat Anda
simpulkan?

Berdasarkan percobaan pada Aktivitas 1, dapat diketahui bahwa panjang tali pada
bandul berpengaruh terhadap periode getar. Semakin panjang tali, maka semakin besar periode
getarnya dan semakin kecil frekuensinya. Dengan demikian, besar periode berbanding terbalik
dengan besar frekuensi.

Mari Kita Selesaikan


Jika ayunan sederhana bergetar sebanyak 60 kali dalam waktu 15 sekon, tentukan:
1. frekuensi ayunan, dan
2. periode ayunan.

b. Gelombang
Jika Anda memukul panci di dekat wadah berlapis plastik yang di atasnya ditaruh
segenggam beras, maka beras akan bergetar. Mengapa hal itu dapat terjadi? Ternyata, energi
getaran yang dihasilkan dari pukulan panci akan merambat, sehingga menyebabkan plastik ikut
bergerak. Dalam bentuk apa energi getaran itu merambat? Energi getaran akan merambat
dalam bentuk gelombang. Pada perambatan gelombang yang merambat adalah energi,
sedangkan zat perantaranya tidak ikut merambat (hanya ikut bergetar). Pada saat kita
mendengar, getaran akan merambat dalam bentuk gelombang yang membawa sejumlah energi,
sehingga sampai ke saraf yang menghubungkan ke otak kita.
Berdasarkan energinya, gelombang dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
gelombang mekanis dan gelombang elektromagnetik. Perambatan gelombang mekanis
memerlukan medium (perantara), misal gelombang tali, gelombang air, dan gelombang bunyi.
Perambatan gelombang elektromagnetik tidak memerlukan medium, misal gelombang cahaya.
Dari kedua jenis gelombang tersebut, yang akan Anda pelajari adalah gelombang mekanis.
Apakah yang dirambatkan oleh gelombang tersebut? Agar mengetahuinya, lakukan kegiatan
berikut.

Mari Kita Lakukan

4
Aktivitas 1.2 Gelombang
Apa yang Anda perlukan?
1. Tali dengan panjang 3 m
2. Karet gelang

Apa yang harus Anda lakukan?


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan!
2. Ikatlah karet gelang pada tali kira-kira pada jarak 0,5 m dari salah satu ujungnya!
3. Peganglah salah satu ujungnya oleh Anda dan ujung yang lain oleh teman Anda, kemudian
usikan tali ke atas dan ke bawah!
4. Amati yang terjadi pada tali dan karet gelang yang diikatkan tadi!

Apa yang perlu Anda diskusikan?


1. Pada saat Anda getarkan, apakah karet gelang ikut merambat bersama gelombang?
2. Apakah bagian tali ikut berpindah merambat bersama gelombang?
3. Apa yang dirambatkan oleh gelombang?
4. Mintalah teman Anda untuk menggetar-getarkan tali tersebut dengan cepat. Apakah Anda
merasakan sesuatu?

Apa yang dapat Anda simpulkan?


Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah Anda lakukan, apa yang dapat Anda
simpulkan?

Pada saat menggetarkan tali, gelombang akan merambat pada tali ke arah teman Anda,
tetapi karet gelang yang diikatkan tidak ikut merambat bersama gelombang. Demikian pula
dengan tali juga tidak ikut merambat. Jadi hal tersebut membuktikan bahwa gelombang
merambat hanya menghantarkan energi, mediumnya tidak ikut merambat. Berdasarkan arah
rambat dan arah getarannya, gelombang dibedakan menjadi gelombang transversal dan
gelombang longitudinal.

Gelombang Transversal
Tahukah Anda apa itu gelombang transversal? Sebelum Anda mempelajari gelombang
transversal, lakukan aktivitas berikut.

5
Mari Kita Lakukan

Aktivitas 1.3 Gelombang Transversal


Apa yang Anda perlukan?
Tali tambang

Apa yang harus Anda lakukan?


1. Letakkan tali tambang di atas lantai!
2. Mintalah teman Anda untuk memegang salah satu ujung tali!
3. Berilah usikan pada tali beberapa kali ke arah samping!
4. Amati arah rambat gelombangnya!

Apa yang perlu Anda diskusikan?


1. Kemanakah arah rambat gelombang?
2. Apakah arah getar dengan arah rambat gelombang saling tegak lurus?

Apa yang dapat Anda simpulkan?


Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah Anda lakukan, apa yang dapat Anda
simpulkan?

Ketika tali diberi simpangan, tali akan bergetar dengan arah getaran ke atas dan ke
bawah. Pada tali, gelombang merambat tegak lurus dengan arah getarnya. Bentukan seperti ini
disebut gelombang transversal. Contoh lain gelombang transversal ada pada permukaan air.
Panjang gelombang transversal sama dengan jarak satu bukit gelombang dan satu lembah
gelombang (a-b-c-d-e pada Gambar 1.2). Panjang satu gelombang dilambangkan dengan A
(dibaca lambda) dengan satuan meter. Simpangan terbesar dari gelombang itu disebut
amplitudo (bb' atau dd' pada Gambar 1.2). Dasar gelombang terletak pada titik terendah
gelombang, yaitu d dan h, dan puncak gelombang terletak pada titik tertinggi yaitu b dan f.
Lengkungan c-d-e dan g-h-i merupakan lembah gelombang. Lengkungan a-b-c dan e-f-g
merupakan bukit gelombang.

6
Gambar 1.2 Grafik Simpangan terhadap Arah Rambat
Sumber: Dok. Kemdikbud

Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal dapat Anda amati pada slinki atau pegas yang diletakkan di
atas lantai. Ketika slinki digerakkan maju- mundur secara terus menerus, akan terjadi
gelombang yang merambat pada slinki dan membentuk pola rapatan dan regangan. Gelombang
longitudinal memiliki arah rambat yang sejajar dengan arah getarnya.

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 1.4 Gelombang Longitudinal


Apa yang Anda perlukan?
Slinki (Gambar 1.3)

Gambar 1.3. Slinki


Sumber: Dok. Kemdikbud

Apa yang harus Anda lakukan?


1. Letakkan slinki di atas lantai yang licin dan minta teman Anda memegang salah satu
ujungnya!
2. Gerakkan salah satu ujung slinki dengan cara memberikan dorongan dan tarikan pada
slinki!
3. Amati dan gambarkan fenomena yang terjadi pada slinki!

Apa yang perlu Anda diskusikan?


1. Pada saat Anda mendorong dan menarik slinki, ke arah manakah getaran pada slinki?

7
2. Kemanakah arah rambat gelombang?
3. Apakah arah getar dengan arah rambat gelombang searah? Mengapa?

Apa yang dapat Anda simpulkan?


Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah Anda lakukan, apa yang dapat Anda
simpulkan?

Contoh gelombang longitudinal adalah gelombang bunyi. Satu gelombang longitudinal


terdiri atas satu rapatan dan satu regangan seperti pada Gambar 1.4. Besaran-besaran yang
digunakan pada gelombang longitudinal sama dengan besaran-besaran pada gelombang
transversal. Dapatkah Anda menyebutkannya?

Gambar 1.4. Rapatan dan Renggangan pada Gelombang Longitudinal


Sumber: Dok. Kemdikbud

Bunyi adalah suatu bentuk gelombang longitudinal yang merambat secara perapatan
dan perenggangan terbentuk oleh partikel zat perantara serta ditimbulkan oleh sumber bunyi
yang mengalami getaran. Bunyi tidak dapat terdengar pada ruang hampa udara karena bunyi
membutuhkan zat perantara untuk menghantarkan bunyi baik zat padat, cair maupun gas.
Sumber bunyi sebagai sumber getar memancarkan gelombang-gelombang longitudinal ke
segala arah melalui medium baik padat, cair maupun gas. Sumber getar tersebut dapat berasal
dari kawat, batang, bahkan ombak di pantai. Getaran dari sumber getaran menggetarkan udara
di sekitarnya dan getaran di udara menjalar sebagai gelombang longitudinal dengan kecepatan
sekitar 340 m/s.

Mengukur Cepat Rambat Bunyi di Udara.

Untuk mengetahui cepat rambat bunyi di udara diperlukan alat tabung resonansi yang bekerja
berdasarkan prinsip gelombang stasioner. Bunyi akan terdengar pada saat terbentuk perut.

8
Resonansi adalah suatu gejala dimana ikut bergetarnya suatu sumber bunyi karena bergetarnya
bunyi yang lain dengan frekuensi sama. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mengamati resonansi
menggunakan kolom udara. Jika pada kolom udara yang terletak diatas permukaan air digetarkan
garputala maka molekul-molekul air akan bergetar. molekul air akan bergetar.

Resonansi pada kolom udara terjadi jika :

• Pada permukaan air terjadi simpul gelombang


• Pada ujung tabung bagian atas merupakan perut gelombang

Resonansi pertama terjadi pada saat panjang tabung resonansi = ¼.. karena jarak dari perut ke
perut berturutan untuk gelombang stasioner = ½.. maka resonansi ke dua akan terjadi saat panjang
tabung ¾.. dengan mencari selisih panjang antara resonansi ke 1 dengan ke 2 kita dapat menentukan
panjang gelombang bunyi, yaitu :

l = l2 – l1
 = 2. l
l = ¾. - ¼.

l = ½.

selanjutnya cepat rambat gelombang bunyi di udara dapat ditentukan dengan persamaan :

V = .f V = 2. l.f

Dengan :

f = frekuensi sumber bunyi yang digunakan ( diketahui ).

 = panjang gelombang (m).

V = cepat rambat bunyi (m/s).

DAWAI / SENAR SEBAGAI SUMBER BUNYI :

Jika kita petik senar sebuah gitar ( misalnya ), pada tempat yang berbeda, dan kita amati benar,
maka kita akan mendengar bunyi dengan frekuensi yang berbeda . Perbedaan ini dikarenakan perbedaan

9
panjang gelombang yang terjadi, meskipun tegangan senar / dawainya sama. Hal ini dapat kita lihat
seperti gambar dibawah ini !

L Pada gambar 1, nada yang dihasilkan disebut


Dengan Nada Dasar ,( Harmonis ke-1 ), dimana
pada keadaan Ini berlaku :

L = ½.0 atau  = 2.L

Pada gambar 2, nada yang dihasilkan disebut


Dengan Nada Atas-1 (Harmonis ke-2 ), Dimana
pada keadaan ini berlaku :

L = 1

Pada gambar 3, nada yang dihasilkan disebut


Dengan Nada Atas-2 ( Harmonis ke-3 ), Dimana
pada keadaan ini berlaku :

L = 3/2. 2 atau 2 = 2/3.L

F
Dengan menggunakan persamaan v = .f dan v = , maka frekuensi getaran dawai dapat

1 F 1 F
f= . f= .
dirumuskan :    .A
atau

Sehingga Untuk Nada Dasar berlaku :

1 F 1 F
f0 = . atau f0 = .
2.L  2. L  . A

Sehingga Untuk Nada Atas-1 berlaku :

10
2 F 2 F
f1 = . atau f1 = .
2 .L  2 .L  . A

Sehingga Untuk Nada Atas- 2 berlaku :

3 F 3 F
f2 = . atau f2 = .
2 .L  2 .L  . A

Bentuk Persamaan diatas dikenal dengan “ Hukum Marsenne “ yang berbunyi :

Frekuensi senar yang kedua ujungnya terikat adalah :

1. berbanding terbalik dengan panjang senar


2. berbanding lurus dengan akar kuadrat dari Gaya tegangan senar
3. berbanding terbalik dengan akar kuadrat dari massa jenis bahan senar, dan
4. berbanding terbalik dengan akar kuadrat dari luas penampang senar

Perbandingan frekuensi Pada dawai berlaku :

1 F 2 F 3 F
fo : f1 : f2 : ..... = . : . : . :…
2 .L  2. L  2 .L 

1 2 3
fo : f1 : f2 : ..... = : : :…
2.L 2.L 2.L

fo : f1 : f2 : ..... = 1 : 2 : 3 : .....

Disimpulkan :

“ Pada Dawai yang bergetar perbandingan frekuensi yang berturutan merupakan

perbandingan dari bilangan bulat positif “

Pada Dawai akan berlaku hubungan banyaknya simpul dan perut adalah :

 Simpul =  Perut + 1

11
PIPA ORGANA :

Merupakan kolom udara yang dapat berfungi sebagai sumber bunyi

Contoh :

Seruling, peluit, pianika, terompet, Saluang, Clarinyet, Saxophone, Harmonika, ….

Pipa Organa dibedakan menjadi 2 :

a. Pipa Organa terbuka :


Pipa organa yang kedua ujungnya terbuka

b. Pipa Organa Tertutup :


Pipa organa yang salahs atu ujungnya tertutup

Untuk melukiskan bentuk gelombang yang mungkin terjadi digunakan aturan :

a. Pada tempat yang terbuka selalu terjadi perut.


b. Pada tempat yang tertutup selalu terjadi simpul.

A. PIPA ORGANA TERBUKA


Lukisan terbentuknya gelombang :

Nada Dasar Nada Atas 1 Nada Atas 2 Nada Atas 3 .....

Harmonis 1 Harmonis 2 Harmonis 3 Harmonis 4

12
L = ½ . 0 L = 1 L = 3/2.2 L = 2.3

0 = 2.L 1 = L 2 = 2/3.L 3 = ½.L

Dengan menggunakan persamaan V = .f, maka diperoleh perbandingan frekuensi pada Pipa
Organa Terbuka adalah :

1 1 1 1
f0 : f1 : f2 : f3 : .... = .V : .V : .V : .V : ....
0 1 2 3

1 1 1 1
f0 : f1 : f2 : f3 : .... = : : : : ....
2.L L 2 1
.L .L
3 2

1 2 3 4
f0 : f1 : f2 : f3 : .... = : : : : ....
2.L 2.L 2.L 2.L

f0 : f1 : f2 : f3 : .... = 1 : 2 : 3 : 4 : .....

Kesimpulan :

Pada Pipa Organa Terbuka perbandingan frekuensinya merupakan kelipatan bilangan bulat

Dengan :
 Perut =  Simpul + 1
Jumlah simpul dan perut memiliki hubungan :

Jika diperhatikan persamaan di atas terdapat hubungan :

1 3
𝐿 = . 𝜆0
2
: L = 1 ; 𝐿 = . 𝜆2
2

Jika ketiga persamaaan di atas dihubungkan akan diperoleh hubungan persamaan secara
matematis :

13
1
𝐿 = (𝑛 + 1). . 𝜆𝑛
2

Dan berlaku hubungan frekuensi :

f0 : f1 = 1 : 2 sehingga f1 = 2.f0

f0 : f2 = 1 : 3 sehingga f2 = 3.f0

Dari persamaan tersebut dapat diperoleh hubungan secara matematis :

𝑓𝑛
= (𝑛 + 1). 𝑓0

Dengan :

L = Panjang pipa organa (m)

n = Panjang gelombang ke n (m)

f0 = frekuensi nada dasar (Hz)

fn = frekuensi ke n (Hz)

n = 0, 1, 2, 3, ....

n = 0 → untuk nada dasar (harmonis 1)

n = 1 → untuk nada atas 1 (harmonis 2), dst.

B. PIPA ORGANA TERTUTUP


Lukisan terebntuknya gelombang :

Nada Dasar Nada Atas 1 Nada Atas 2 Nada Atas 3 .....

Harmonis 1 Harmonis 2 Harmonis 3 Harmonis 4

14
L

L = ¼. L = ¾. L = 5/4.  L = 7/4. 

 = 4.L  = 4/3.L  = 4/5.L  = 4/7.L

Dengan menggunakan persamaan V = .f, maka diperoleh perbandingan frekuensi pada Pipa
Organa Tertutup adalah :

1 1 1 1
f0 : f1 : f2 : f3 : .... = .V : .V : .V : .V : ....
0 1 2 3

1 1 1 1
f0 : f1 : f2 : f3 : .... = : : : : ....
4.L 4 4 4
.L .L .L
3 5 7

1 3 5 7
f0 : f1 : f2 : f3 : .... = : : : : ....
4.L 4.L 4.L 4.L

f0 : f1 : f2 : f3 : .... = 1 : 3 : 5 : 7 : .....

Kesimpulan :

Pada Pipa Organa Tertutup perbandingan frekuensinya merupakan kelipatan bilangan ganjil

Dengan :
 Perut =  Simpul
Jumlah simpul dan perut memiliki hubungan :

Jika diperhatikan persamaan di atas terdapat hubungan :

15
1 3 5
𝐿 = . 𝜆0 : 𝐿 = . 𝜆1 ; 𝐿 = . 𝜆2
4 4 4

Jika ketiga persamaaan di atas dihubungkan akan diperoleh hubungan persamaan secara
matematis :
1
𝐿 = (2. 𝑛 + 1). . 𝜆𝑛
4

Dan berlaku hubungan frekuensi :

f0 : f1 = 1 : 3 sehingga f1 = 3.f0

f0 : f2 = 1 : 5 sehingga f2 = 5.f0

Dari persamaan tersebut dapat diperoleh hubungan secara matematis :

𝑓𝑛 = (2. 𝑛 + 1). 𝑓0

Dengan :

L = Panjang pipa organa (m)

n = Panjang gelombang ke n (m)

f0 = frekuensi nada dasar (Hz)

fn = frekuensi ke n (Hz)

n = 0, 1, 2, 3, ....

n = 0 → untuk nada dasar (harmonis 1)

n = 1 → untuk nada atas 1 (harmonis 2), dst.

Mari Kita Pelajari

16
Contoh Soal
Gelombang pada permukaan air merambat dengan panjang gelombang 2 m. Jika waktu
yang dibutuhkan untuk menempuh satu gelombang adalah 0,5 sekon, tentukan:
a. cepat rambat gelombang, dan
b. frekuensi gelombang!

Penyelesaian:
Diketahui: Perambatan gelombang pada air
𝜆=2m
T= 0,5 s
Ditanya:
a. Cepat rambat gelombang (v)
b. Frekuensi (f)
Jawab:
𝜆 2𝑚 𝑚
a. 𝑣 = = =4
𝑇 0,5 𝑠 𝑠

Jadi, cepat rambat gelombang air adalah 4 m/s

1 1
b. 𝑓 =𝑇= = 2𝐻𝑧
0,5 𝑠

Jadi, frekuensi gelombang air adalah 2 Hz

Mari Kita Selesaikan


1. Sebuah gelombang panjangnya 0,75 m dan cepat rambatnya 150 m/s. Berapakah
frekuensinya?
2. Suatu sumber getar memiliki frekuensi 300 Hz. Gelombangnya merambat dalam zat
cair dengan kecepatan 1.500 m/s. Berapakah panjang gelombangnya?
3. Jika frekuensi suatu getaran 440 Hz dan panjang gelombangnya 75 cm, berapakah
kecepatan gelombang tersebut?

Pemantulan Gelombang
Apakah gelombang dapat dipantulkan? Agar memahami pemantulan gelombang pada
tali, ayo diskusikan permasalahan berikut.

17
Mari Kita Diskusikan

Jika kita membuat usikan pada tali yang salah satu ujungnya dipegang teman Anda,
bagaimanakah kondisi gelombang yang terjadi pada tali? Apakah ada gelombang yang
dipantulkan?

Gambar 1.5. (a) Gelombang pada Air, (b) Gelombang pada Tali
Sumber: (a) hendrix2.uoregon.edu.(b) i.ytimg.com

Pemantulan gelombang adalah peristiwa membaliknya gelombang setelah mengenai


penghalang. Seperti gelombang tali pada Gambar 1.5, gelombang yang mencapai ujung akan
memberikan gaya ke atas pada penopang yang ada di ujung, sehingga penopang memberikan
gaya yang sama tetapi berlawanan arah ke bawah pada tali. Gaya ke bawah pada tali inilah
yang membangkitkan gelombang pantulan yang terbalik.

c. Bunyi
Setiap hari, kita dapat mendengar suara burung berkicau, orang bernyanyi, klakson
mobil atau kendaraan bermotor. Mengapa Anda dapat mendengar suara tersebut? Suara yang
Anda dengar dikenal dengan bunyi. Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang
merambatkan energi gelombang di udara sampai terdengar oleh reseptor pendengar. Agar
mengetahui bagaimana bunyi ini dibentuk, lakukan kegiatan berikut.

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 1.5 Bergetar Menimbulkan Bunyi


Apa yang Anda perlukan?
1. Gitar
2. Tong
3. Garpu tala dan pemukul garpu tala
Jika tidak ada gitar, bawalah alat musik petik lainnya seperti sasando, ukulele, dan

18
lain sebagainya. Jika tidak ada tong atau gong, bawalah kaleng bekas biskuit, ember,
wadah dari logam, galon, dan lain sebagainya.
Apa yang harus Anda lakukan?
5. Memetik gitar
a. Petiklah gitar sehingga mengeluarkan suara!
b. Amatilah senar yang dipetik, bagaimanakah keadaan senar?
c. Pegang senar yang dipetik, apa yang Anda rasakan dan apakah Anda masih dapat
mendengarkan suara gitar yang dipetik?
6. Memukul gong/tong
a. Pukullah gong/tong hingga mengeluarkan suara!
b. Sentuhlah gong/tong itu secara perlahan dengan jarimu, apa yang Anda rasakan?
c. Pegang permukaan gong/tong sampai tidak bersuara, kemudian sentuhlah
dengan jari. Apa yang Anda rasakan?
7. Memukul garpu tala
a. Peganglah garpu tala!
b. Pukullah garpu tala dengan alat pemukul garpu tala hingga mengeluarkan suara! Sentuh
garpu tala dengan tangan Anda, apa yang Anda rasakan? Setelah garpu tala tidak
bersuara, apa yang Anda rasakan?
Apa yang dapat Anda simpulkan?
Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah Anda lakukan, apa yang dapat Anda
simpulkan?

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, Anda dapat menemukan bahwa tong, senar,
dan garpu tala mengeluarkan suara pada saat benda-benda tersebut bergetar. Namun pada saat
benda- benda itu diam, ketiga benda itu tidak bersuara. Suara tersebut dikenal dengan bunyi.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa bunyi ditimbulkan oleh benda-benda yang bergetar.
Bunyi garpu tala menuju telinga dihantarkan oleh rapatan dan regangan partikel-partikel udara.
Pada waktu bunyi keluar dari garpu tala, langsung akan menumbuk molekul-molekul udara.
Molekul udara ini akan menumbuk udara di sebelahnya yang mengakibatkan terjadinya
rapatan dan regangan, demikian seterusnya sampai ke telinga. Perhatikan Gambar 1.6!

19
Gambar 1.6. Gelombang Bunyi yang Merambat Menuju Telinga
Sumber: www.centralparkent.net

Apakah molekul udara berpindah? Molekul udara tidak berpindah, tetapi hanya
merapat dan merenggang. Bunyi sampai di telinga karena merambat dalam bentuk gelombang.
Gelombang yang tersusun dari rapatan dan regangan adalah gelombang longitudinal. Tanpa
adanya medium atau zat perantara, bunyi tidak dapat merambat. Hal ini mengakibatkan bunyi
termasuk jenis gelombang mekanis. Begitu pula ketika kita mendengar bunyi akan dirambatkan
ke telinga kita melalui udara. Jadi dapat disimpulkan bahwa bunyi dapat terdengar bila ada
1) sumber bunyi,
2) medium/zat perantara,
3) alat penerima/ pendengar.
Seberapa cepat kita dapat mendengar bunyi? Ahli fisika bernama Miller melakukan
percobaan untuk mengukur kecepatan bunyi di udara dengan menembakkan peluru sebagai
sumber bunyi dan meletakkan detektor pada jarak tertentu. Pada percobaan tersebut, kecepatan
bunyi tergantung pada temperatur. Semakin rendah suhu udara, maka semakin besar kecepatan
bunyi. Hal ini yang menjelaskan mengapa pada malam hari bunyi terdengar lebih jelas daripada
siang hari. Pada siang hari gelombang bunyi dibiaskan ke arah udara yang lebih panas (ke arah
atas) karena suhu udara di permukaan bumi lebih dingin dibandingkan dengan udara pada
bagian atasnya. Berlawanan pada malam hari, gelombang bunyi dipantulkan ke arah yang lebih
rendah karena suhu permukaan bumi lebih hangat dibandingkan dengan udara pada bagian
atasnya.
Selain dipengaruhi oleh suhu, cepat rambat bunyi di udara juga dipengaruhi oleh
jenis medium. Medium manakah yang akan menghantarkan bunyi paling cepat? Perhatikan
Tabel 1.2!
Tabel 1.2 Cepat Rambat Bunyi pada Berbagai Medium
Cepat Rambat
Medium
Bunyi (m/s)
Udara (O°C) 331
Udara (15°C) 340

20
Cepat Rambat
Medium
Bunyi (m/s)
Air (25°C) 1.940
Air laut (25°C) 1.530
Aluminium (20°C) 5.100
Tembaga (20°C) 3.560
Besi (20°C) 5.130

Frekuensi Bunyi
Apakah semua bunyi dapat terdengar oleh telinga manusia? Ketika Anda menggetarkan
penggaris di meja dengan getaran kurang dari 20 getaran per sekon, kita tidak dapat mendengar
bunyi. Kita baru dapat mendengarkan bunyi ketika penggaris menghasilkan 20 getaran per
sekon atau lebih.

Gambar 1.7 Penggaris Plastik yang Digetarkan


Sumber: Dok. Kemdikbud

Berdasarkan frekuensinya, bunyi dibagi menjadi tiga, yaitu infrasonik, audiosonik, dan
ultrasonik. Bunyi infrasonik memiliki frekuensi kurang dari 20 Hz. Bunyi infrasonik hanya
mampu didengar oleh hewan-hewan tertentu seperti jangkrik dan anjing.

Bunyi yang memiliki frekuensi 20-20.000 Hz disebut audiosonik. Manusia dapat


mendengar bunyi hanya pada kisaran ini. Bunyi dengan frekuensi di atas 20.000 Hz disebut
ultrasonik. Kelelawar, lumba-lumba, dan anjing adalah contoh hewan yang dapat mendengar
bunyi ultrasonik.

Tabel 1.3 Klasifikasi Frekuensi Bunyi


Jenis Bunyi Frekuensi (Hz)

21
Infrasonik <20
Audiosonik 20-20.000
Ultrasonik >20.000

Anjing adalah salah satu contoh hewan yang mampu menangkap bunyi infrasonik,
audiosonik, dan ultrasonik (kurang dari 20 Hz hingga 40.000 Hz). Anjing akan terbangun jika
mendengar langkah kaki manusia walaupun sangat pelan. Hal ini menjadi alasan oleh sebagian
orang untuk memanfaatkan anjing sebagai penjaga rumah. Selain anjing, kelelawar juga
mampu memanfaatkan bunyi dengan baik. Kelelawar dapat mengeluarkan gelombang
ultrasonik saat terbang. Pada malam hari, mata kelelawar mengalami disfungsi (pelemahan
fungsi). Kelelawar menggunakan indra pendengarannya untuk “melihat”. Kelelawar
mengeluarkan bunyi ultrasonik sebanyak mungkin. Kemudian, kelelawar mendengarkan bunyi
pantul tersebut untuk mengetahui letak suatu benda dengan tepat, sehingga kelelawar mampu
terbang dalam keadaan gelap tanpa menabrak benda-benda di sekitarnya. Mekanisme untuk
memahami keadaan lingkungan dengan bantuan bunyi pantul ini sering disebut dengan sistem
ekolokasi.

Mari Kita Diskusikan

Sebuah sumber bergetar menghasilkan frekuensi 40 kHz. Hitunglah panjang


gelombang bunyi tersebut jika cepat rambatnya 1.500 m/s!

Karakteristik Bunyi
Ketika Anda mendengar bunyi, apakah Anda dapat membedakan sumber bunyi?
Misalnya ketika membedakan bunyi gitar dan piano. Mengapa Anda mempunyai kemampuan
itu? Hal ini disebabkan oleh setiap gelombang bunyi memiliki frekuensi, amplitudo, dan warna
bunyi yang berbeda meskipun perambatannya terjadi pada medium yang sama.

Tinggi Rendah dan Kuat Lemah Bunyi


Pada waktu memainkan alat musik Anda dapat menentukan tinggi rendahnya bunyi.
Agar memahami tinggi atau rendahnya bunyi, lakukan kegiatan berikut ini.

Mari Kita Lakukan

22
Aktivitas 1.6 Frekuensi pada Garpu Tala
Apa yang Anda perlukan?
Tiga garpu tala yang berbeda-beda frekuensinya, misalnya 440 Hz, 400 Hz, dan 360
Hz.

Apa yang harus Anda lakukan?


1. Siapkan garpu tala!
2. Getarkan garpu tala secara bergantian!
3. Dengarkan dan bandingkan bunyi yang terdengar!

Apa yang dapat Anda simpulkan?


Berdasarkan percobaan yang telah Anda lakukan, apa yang dapat Anda simpulkan?

Pada orang dewasa, suara perempuan lebih tinggi dibandingkan suara laki-laki. Pita
suara laki-laki yang bentuknya lebih panjang dan berat, mengakibatkan laki-laki memiliki
nada dasar sebesar 125 Hz, sedangkan perempuan memiliki nada dasar satu oktaf (dua kali
lipat) lebih tinggi, yaitu sekitar 250 Hz. Bunyi dengan frekuensi tinggi akan menyebabkan
telinga sakit dan nyeri karena gendang telinga ikut bergetar lebih cepat. Tinggi rendahnya nada
ini ditentukan oleh frekuensi bunyi tersebut. Semakin besar frekuensi bunyi, maka akan
semakin tinggi nadanya. Sebaliknya, jika frekuensi bunyi kecil, maka nada akan semakin
rendah.
Garpu tala yang digetarkan pelan-pelan menghasilkan simpangan yang kecil, sehingga
amplitudo gelombang yang dihasilkan juga kecil. Hal ini menyebabkan bunyi garpu tala
terdengar lemah. Pada saat garpu tala digetarkan dengan simpangan yang besar, amplitudo
gelombang yang dihasilkan juga besar sehingga bunyi garpu tala terdengar keras. Kuat
lemahnya suara ditentukan oleh amplitudonya. Bagaimana bunyi yang diperdengarkan gitar
dapat menghasilkan nada yang berbeda-beda. Agar mengetahui faktor-faktor yang menentukan
tinggi rendah nada pada dawai atau senar lakukan aktivitas berikut.

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 1.7 Frekuensi Nada pada Senar


Apa yang Anda perlukan?
Gitar

23
Apa yang harus Anda lakukan?
1) Petiklah secara bergantian senar gitar nomor 1, 3, 6!
2) Dengarkan bunyi yang dihasilkan masing-masing senar. Apakah bunyi yang dihasilkan
semakin tinggi atau rendah frekuensinya? Bagaimana hubungan ketebalan tali dawai
dengan frekuensi?
3) Gaya tegang pada senar nomor 6 diperbesar dengan memutar setelannya, petiklah
senarnya dan dengarkan nada yang dihasilkan. Kurangi tegangan senar dengan
memutar setelannya, kemudian petik senarnya. Bandingkan bunyi senar yang
dihasilkan ketika tegangannya diperbesar dan dikurangi!
4) Apakah frekuensi bunyinya semakin besar ketika tegangan diperbesar? Bagaimana
hubungan tegangan dawai dengan frekuensi?
5) Petiklah senar nomor 6 dengan menekan senar pada kolom 2, 3, 4 (panjang senar
semakin pendek) secara bergantian. Bandingkan bunyi yang dihasilkan. Apakah
semakin pendek senarnya akan semakin tinggi frekuensi bunyi yang dihasilkan?

Apa yang dapat Anda simpulkan?


Berdasarkan percobaan yang telah Anda lakukan, buatlah simpulannya!

Berdasarkan kegiatan pada Aktivitas 7 diperoleh hasil bahwa frekuensi senar yang
bergetar bergantung pada hal-hal berikut.
1) Panjang senar, semakin panjang senar, semakin rendah frekuensi yang dihasilkan.
2) Tegangan senar, semakin besar tegangan senar, semakin tinggi frekuensi yang
dihasilkan.
3) Luas penampang senar, semakin kecil penampang senar, semakin tinggi frekuensi yang
dihasilkan

Gambar 1.8 Gitar


Sumber: situations.nl

24
Nada
Anda akan lebih nyaman ketika mendengarkan bunyi musik, dibandingkan dengan
bunyi ramainya orang yang ada di pasar. Mengapa? Bunyi musik akan lebih enak didengarkan
karena bunyi musik memiliki frekuensi getaran teratur yang disebut nada, sebaliknya bunyi yang
memiliki frekuensi yang tidak teratur disebut desah. Berikut ini merupakan beberapa deret nada
yang berlaku standar.

Deret nada : c d e f g a b c
Baca : do re mi fa sol la si do
Frekuensi
: 264 297 330 352 396 440 495 528
Perbandingan : 24 27 30 32 36 40 45 48

Warna atau Kualitas Bunyi


Pada saat bermain alat musik, Anda dapat membedakan bunyi yang bersumber dari alat
musik gitar, piano dan lain-lain. Setiap alat musik akan mengeluarkan suara yang khas. Suara
yang khas ini disebut kualitas bunyi atau yang sering disebut timbre. Begitu pula pada manusia,
juga memiliki kualitas bunyi yang berbeda-beda, ada yang memiliki suara merdu atau serak.

Resonansi
Tahukah Anda mengapa kentongan menghasilkan bunyi yang lebih keras daripada kayu
yang tidak berongga ketika dipukul? Mengapa bentuk gitar listrik berbeda dengan gitar biasa?
Apa fungsi kotak udara pada gitar biasa? Jawaban pertanyaan ini akan berkaitan dengan
resonansi. Agar memahami resonansi, lakukan kegiatan pada Aktivitas 8.
Mari Kita Lakukan

Aktivitas 1.8 Resonansi Bunyi


Apa yang Anda perlukan?
1. 2 garpu tala yang memiliki frekuensi sama
2. Penyangga garpu tala
3. Pemukul garpu tala
4. Gelas
5. Air
Apa yang harus Anda lakukan?
Percobaan 1

25
Susunlah garpu tala seperti pada Gambar 1.9!
Garpu tala B Garpu tala A

Gambar 1.9 Percobaan Garpu tala


Sumber: ecx.images-amazon.com

2. Pukullah garpu tala A dengan menggunakan pemukul garpu tala, sehingga terdengar
bunyi! Setelah beberapa lama, peganglah garpu tala A!
3. Amatilah garpu tala B, apa yang terjadi pada garpu tala B ketika garpu tala A dipukul?
4. Mengapa itu terjadi dan disebut peristiwa apakah itu? Jelaskan!

Percobaan 2
2. Siapkan alat dan bahan!
3. Pukullah garpu tala dengan menggunakan pemukul garpu tala, kemudian dengarkan
bunyi dari garpu tala.
4. Pukullah garpu tala di meja Anda lagi, kemudian dekatkan pada bibir gelas yang
kosong. Coba dengarkan!
5. Isilah air dalam gelas sebanyak ½ gelas!
6. Pukullah garpu tala dengan menggunakan pemukul garpu tala, kemudian dekatkan pada
bibir gelas yang berisi air, coba dengarkan, seperti pada Gambar 1.10!

26
Gambar 1.10 Bagan Percobaan Resonansi
Sumber: Dok. Kemdikbud
7. Lakukan kegiatan langkah ke-4 dan ke- 5, dengan melakukan variasi jumlah air pada
gelas, yaitu berisi air 1/2 gelas, ¾ gelas, dan penuh dengan air!
8. Gelas manakah yang menghasilkan suara paling keras? Urutkan manakah yang
menghasilkan suara paling keras sampai paling rendah?

Apa yang perlu Anda diskusikan?


Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Jelaskan!

Apa yang dapat Anda simpulkan?


Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah Anda lakukan, apa yang dapat Anda
simpulkan?

Ikut bergetarnya udara yang ada di dalam kentongan setelah dipukul mengakibatkan
bunyi kentongan terdengar semakin keras. Hal inilah yang disebut resonansi. Resonansi dapat
terjadi pada kolom udara. Bunyi akan terdengar kuat ketika panjang kolom udara mencapai
kelipatan ganjil dari ¼ panjang gelombang (𝜆) bunyi. Resonansi kolom udara ternyata telah
dimanfaatkan oleh manusia dalam berbagai alat musik, antara lain pada gamelan, alat musik
pukul, alat musik tiup, dan alat musik petik atau gesek.

Apakah resonansi hanya terjadi pada kolom udara yang ada di berbagai alat musik?
Apakah pada telinga manusia juga memanfaatkan prinsip resonansi? Ketika kita berbicara, kita
dapat mengatur suara menjadi lebih tinggi atau rendah. Organ yang berperan dalam pengaturan

27
terjadinya suara adalah pita suara dan kotak suara yang berupa pipa pendek. Pada saat kita
berbicara pita suara akan bergetar. Getaran itu diperkuat oleh udara dalam kotak suara yang
beresonansi dengan pita suara pada frekuensi yang sama. Akibatnya, amplitudo lebih besar
sehingga kita dapat mendengar suara yang nyaring.
Telinga manusia memiliki selaput tipis. Selaput itu mudah sekali bergetar apabila di
luar terdapat sumber getar meskipun frekuensinya tidak sama dengan selaput gendang telinga.
Selaput tipis sangat mudah beresonansi, sehingga sumber getar yang frekuensinya lebih kecil
atau lebih besar dengan mudah menyebabkan selaput tipis ikut bergetar. Prinsip kerja resonansi
digunakan manusia karena memiliki beberapa keuntungan, misal dapat memperkuat bunyi asli
untuk berbagai alat musik. Selain itu, ada juga dampak yang merugikan dari efek resonansi,
yaitu bunyi ledakan bom dapat memecahkan kaca walaupun kaca tidak terkena bom secara
langsung, bunyi gemuruh yang dihasilkan oleh guntur beresonansi dengan kaca jendela rumah
sehingga bergetar dan dapat mengakibatkan kaca jendela pecah, serta bunyi kendaraan yang
lewat di depan rumah dapat menggetarkan kaca jendela rumah.

Pemantulan Bunyi
Mengapa ketika berada di ruang tertutup suara terdengar lebih keras daripada di ruang
terbuka? Mengapa jika kita berteriak pada tebing seperti ada yang meniru suara kita? Apakah
suara ini dipantulkan? Agar memahami hal ini lakukan kegiatan berikut.

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 1.9 Pemantulan Bunyi


Apa yang Anda perlukan?
1. Jam beker
2. 2 batang pipa paralon kecil atau kertas karton yang digulung menyerupai pipa
3. Papan memantul

Apa yang harus Anda lakukan?


1. Susunlah alat dan bahan seperti pada Gambar 1.11!
2. Hadapkan/tempelkan jam beker pada salah satu pipa!

28
Gambar 1.11 Perangkat percobaan pemantulan bunyi

3. Aturlah pipa yang lain sedemikian rupa sehingga Anda dapat mendengar suara yang paling
jelas!
4. Gambarkan lintasan bunyi datang dan bunyi pantul, kemudian ukurlah sudut datang bunyi
dan sudut pantulnya!
5. Ulangi langkah ke-3 dan ke-4 dengan sudut datang yang berbeda-beda!

Apa yang dapat Anda simpulkan?


Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah Anda lakukan, apa yang dapat Anda
simpulkan?

Berdasarkan percobaan yang telah Anda lakukan, dapat diperoleh hukum pemantulan
bunyi sebagai berikut.
1. Arah bunyi datang, bunyi pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
2. Besarnya sudut datang (i) sama dengan besarnya sudut pantul (r).

Bunyi Pantul yang Memperkuat Bunyi Asli


Apabila kita berbicara di dalam ruangan kecil, suara yang terdengar akan lebih keras
dibandingkan dengan berbicara di ruang terbuka, misalnya di lapangan. Hal ini disebabkan
jarak sumber bunyi dan dinding pemantul berdekatan sehingga selang waktu antara bunyi asli
dan bunyi pantul sangat kecil. Antara bunyi asli dan bunyi pantul akan terdengar hampir
bersamaan, sehingga bunyi asli terdengar lebih keras.

Mari Kita Diskusikan

Pernahkah Anda masuk ke dalam studio musik atau bioskop di sekitar tempat
tinggal Anda? Di dalam studio musik atau bioskop Anda akan menemukan adanya karpet

29
busa/styrofoam atau kayu yang ditempel pada dinding-dinding studio. Apa tujuan
penempelan itu?

Gaung atau Kerdam


Jika Anda mengucapkan suatu kata dalam ruang gedung yang luas, Anda akan
mendengar kata tersebut kurang jelas. Mengapa hal itu terjadi? Bunyi seperti ini disebut gaung
atau kerdam, misalnya ketika Anda mengucapkan fisika.
Bunyi asli : Fi – si – ka
Bunyi pantul : ........Fi.... si..... ka
Bunyi yang terdengar jelas : Fi .....................ka
Jadi, gaung atau kerdam adalah bunyi pantul yang sebagian terdengar bersama-sama
dengan bunyi asli sehingga bunyi asli terdengar tidak jelas. Bagaimana cara menghindari
terjadinya gaung? Agar dapat menghindari terjadinya gaung, pada dinding ruangan yang besar
harus dilengkapi peredam suara.
Peredam suara terbuat dari bahan karet busa, karton tebal, karpet, dan bahan-bahan lain
yang bersifat lunak. Biasanya bahan-bahan tersebut sering kita jumpai di gedung bioskop,
studio TV atau radio, aula, dan studio rekaman.

Gema
Apabila Anda berteriak di lereng gunung atau lapangan terbuka, maka Anda akan
mendengar bunyi pantul yang persis sama seperti bunyi asli dan akan terdengar setelah bunyi
asli.
Bunyi asli : Fi- si- ka
Bunyi pantul : Fi- si- ka
Bunyi yang terdengar : Fi- si- ka Fi- si- ka
Hal ini terjadi karena bunyi yang datang ke dinding tebing dan bunyi yang
dipantulkannya memerlukan waktu untuk merambat. Jadi, gema adalah bunyi pantul yang
terdengar sesudah bunyi asli.

30
Mekanisme Mendengar pada Manusia dan Hewan
Mekanisme Pendengaran Manusia
Tahukah Anda bagaimana proses mendengar? Sebelum mempelajari proses
pendengaran pada manusia, ayo lakukan aktivitas berikut!

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 1.10 Struktur, Fungsi, dan Proses Pendengaran


STRUKTUR DAN FUNGSI INDRA PENDENGARAN
Agar mengetahui proses mendengar, kita perlu memahami terlebih dahulu struktur
telinga sebagai alat pendengaran.

Apa yang Anda perlukan?


1. Kertas karton/manila
2. Gunting
3. Lem kertas
4. Pensil warna/krayon

Apa yang harus Anda lakukan?


1. Buatlah sebuah model telinga sederhana, dengan membuat pola seperti Gambar 1.12, dengan
ukuran yang lebih besar agar lebih mudah dicoba.

Gambar 1.12 Sketsa Model Telinga Manusia


Sumber: Dok. Kemdikbud

2. Setelah dipotong, susunlah struktur tersebut dan lekatkan memanjang sehingga terlihat

31
struktur dari telinga bagian luar, tengah, dan dalam!
3. Setelah Anda gunakan simpanlah untuk pembelajaran pada pertemuan selanjutnya!
4. Baca dan pahami alat-alat dalam sistem pendengaran dari berbagai sumber yang dapat
diperoleh!

Apa yang perlu Anda diskusikan?


1. Dimanakah tulang maleus ditemukan?
2. Dimanakah dapat kita temukan silia?
3. Struktur apakah yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan pada telinga dalam
dan mulutmu?
4. Struktur apakah yang berfungsi untuk mengirimkan sinyal suara ke otak?

Apa yang perlu Anda diskusikan lebih lanjut?


Mengapa pada saat kita sedang flu atau pilek, bepergian dengan pesawat dapat
mengganggu pendengaran?

PROSES PENDENGARAN
Apa yang Anda perlukan?
1. Plastik pembungkus
2. Mangkuk plastik
3. Beras
4. Kawat/tali
5. Pemotong kawat/ gunting

Apa yang harus Anda lakukan?


1. Regangkan plastik pembungkus dan tutupkan di atas mangkuk. Ikat dengan kawat atau tali
agar tak lepas!
2. Letakkan tepung atau beras di atas plastik pembungkus!
3. Mintalah temanmu untuk memukul panci/drum di dekat perangkat yang telah Anda buat!
4. Amatilah apa yang terjadi pada plastik!

32
Gambar 1.13 Bagan Percobaan Getaran pada Gendang
Sumber: Ezrallson, 2005

Prinsip kerja dari percobaan di atas setara dengan prinsip kerja pada gendang telinga
Anda. Telinga dibagi menjadi tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
Perhatikan Gambar 14!

Gambar 1.14 Anatomi Telinga Manusia


Sumber: Campbell et al. 2008

Bunyi yang terdengar oleh telinga kita memerlukan medium. Jadi, mungkinkah kita
dapat mendengar di ruang hampa udara? Tentu saja tidak. Bunyi memerlukan medium untuk
merambat. Apakah di telinga terdapat medium untuk merambatkan bunyi? Telinga luar dan
telinga tengah terisi oleh udara dan rongga telinga dalam terisi oleh cairan limfa. Bagian-bagian
penyusun telinga dan fungsinya dapat dilihat pada Tabel 1.4.

33
Tabel 1.4 Struktur dan Fungsi Bagian pada Telinga
Bagian Penyusun Telinga Fungsi
Bagian Luar
a. Daun telinga Mengumpulkan gelombang suara ke saluran telinga

b. Saluran telinga Menangkap debu yang masuk ke saluran telinga Mencegah


(menghasilkan hewan berukuran kecil masuk ke dalam telinga
minyak serumen)
Bagian Tengah
a. Gendang Menangkap gelombang suara dan mengubahnya menjadi
telinga/membran getaran yang diteruskan ke tulang telinga
timpani
b. Tulang telinga Meneruskan getaran dari gendang telinga ke rumah
(maleus/ martil, siput
inkus/landasan,
stapes/sanggurdi)
Bagian Dalam
c. Saluran eustacius Menghubungkan ruang telinga tengah dengan rongga
mulut (faring) berfungsi untuk menjaga tekanan udara
antara telinga tengah dengan saluran di telinga luar agar
seimbang. Tekanan udara yang terlalu tinggi atau rendah
disalurkan ke telinga luar dan akan mengakibatkan gendang
telinga tertekan kuat sehingga dapat sobek.
a. Rumah siput (koklea) Koklea merupakan saluran berbentuk spiral yang
menyerupai rumah siput. Di dalam koklea terdapat
adanya organ korti yang merupakan fonoreseptor.
Organ korti berisi ribuan sel rambut yang peka terhadap
tekanan getaran. Getaran akan diubah menjadi impuls saraf
di dalam sel rambut tersebut dan kemudian diteruskan oleh
saraf ke
otak.
b. Saluran gelang (labirin) Terdiri atas saluran setengah lingkaran (semisirkularis)
yang berfungsi untuk mengetahui posisi tubuh (alat
keseimbangan).

Proses mendengar pada manusia melalui beberapa tahap. Perhatikan pada Gambar 1.15!
Tahap tersebut diawali dari lubang telinga yang menerima gelombang dari sumber suara.
Gelombang suara yang masuk ke dalam lubang telinga akan menggetarkan gendang telinga
(yang disebut membran timpani). Getaran membran timpani ditransmisikan melintasi telinga
tengah melalui tiga tulang kecil, yang terdiri atas tulang martil, landasan, dan sanggurdi.
Telinga tengah dihubungkan ke faring oleh tabung eustacius. Getaran dari tulang sanggurdi
ditransmisikan ke telinga dalam melalui membran jendela oval ke koklea. Koklea merupakan
suatu tabung yang bergulung seperti rumah siput. Koklea berisi cairan limfa.

34
Getaran dari jendela oval ditransmisikan ke dalam cairan limfa dalam ruangan koklea.
Di bagian dalam ruangan koklea terdapat organ korti. Organ korti berisi cairan sel-sel rambut
yang sangat peka. Inilah reseptor getaran yang sebenarnya. Sel-sel rambut ini akan bergerak
ketika ada getaran di dalam koklea, sehingga menstimulasi getaran yang diteruskan oleh saraf
auditori ke otak.

Gambar 1.15 Proses Mendengar pada Manusia


Sumber: oerpub.github.io

Pendengaran pada Hewan


Pernahkah Anda melihat anjing menggerakkan telinganya? Anjing sering
menggerakkan telinga ketika melakukan pelacakan atau berburu. Beberapa mamalia akan
menggunakan daun telinga untuk memfokuskan suara yang diterimanya. Sistem ini disebut
sistem sonar yaitu sistem yang digunakan untuk mendeteksi tempat dalam melakukan
pergerakan dengan deteksi suara frekuensi tinggi (ultrasonik). Sonar atau Sound Navigation
and Ranging merupakan suatu metode penggunaan gelombang ultrasonik untuk menaksir
ukuran, bentuk, letak, dan kedalaman benda-benda, seperti pada Gambar 1.16.

35
Gambar 1.16 Sistem Sonar pada Kelelawar
Sumber : www.hngn.com.

Kelelawar
Tahukah Anda kelelawar? Kelelawar dapat mengeluarkan dan menerima gelombang
ultrasonik dengan frekuensi di atas 20.000 Hz pada saat ia terbang. Gelombang yang
dikeluarkan akan dipantulkan kembali oleh objek yang akan dilewatinya dan diterima oleh
receiver (alat penerima) yang berada di tubuh kelelawar. Kemampuan kelelawar untuk
menentukan lokasi ini disebut dengan ekolokasi.
Pada saat terbang dan berburu, kelelawar akan mengeluarkan bunyi yang frekuensinya
tinggi, kemudian mendengarkan gema yang dihasilkan. Pada saat kelelawar mendengarkan
gema, kelelawar hanya akan terfokus pada suara yang dipancarkannya sendiri. Rentang
frekuensi yang mampu didengar oleh makhluk ini terbatas, sehingga kelelawar harus mampu
menghindari efek Doppler yang muncul.

Gambar 1.17 Ekolokasi Kelelawar


Sumber : McGraw-Hill, 2007

Menurut efek Doppler, jika sumber bunyi dan penerima suara keduanya tak bergerak,
maka penerima akan mendengar frekuensi bunyi yang sama dengan yang dipancarkan oleh
sumber suara. Akan tetapi, jika salah satu dari sumber bunyi atau penerima suara tersebut
bergerak, frekuensi yang diterima akan berbeda dengan yang dipancarkan. Pada keadaan
tersebut frekuensi suara yang dipantulkan dapat jatuh ke wilayah frekuensi yang tidak dapat
didengar oleh kelelawar.
Agar dapat menghindari efek Doppler, kelelawar akan menyesuaikan besar frekuensi
suara yang dipancarkannya. Misalnya, kelelawar akan mengirimkan suara berfrekuensi tinggi

36
untuk mendeteksi lalat yang bergerak menjauh, sehingga pantulannya tidak hilang.

Lumba-lumba
Pernahkah Anda melihat lumba-lumba? Di mana Anda pernah melihat lumba-lumba?
Habitat asal lumba-lumba adalah di lautan. Lumba-lumba dapat dilihat di permukaan air,
namun sebagian besar waktu mereka di kedalaman lautan yang cukup gelap. Sekalipun hidup
di kedalaman lautan, lumba-lumba mempunyai sistem yang memungkinkan untuk
berkomunikasi dan menerima rangsangan, yaitu sistem sonar. Sama seperti pada kelelawar,
sistem ini berguna untuk mengindra benda-benda di lautan, mencari makan, dan
berkomunikasi.

Gambar 1.18 Lumba-Lumba


Sumber : www.apakabardunia.com

Bagaimana cara kerja sistem sonar pada lumba-lumba? Lumba- lumba bernapas
melalui lubang yang ada di atas kepalanya. Di bawah lubang ini, terdapat kantung-kantung
kecil berisi udara. Agar dapat menghasilkan suara berfrekuensi tinggi, lumba-lumba
mengalirkan udara pada kantung-kantung ini. Selain itu, kantung udara ini juga berperan
sebagai alat pemfokusan bunyi. Kemudian, bunyi ini dipancarkan ke segala arah secara
terputus-putus.
Gelombang bunyi lumba-lumba akan dipantulkan kembali bila membentur suatu benda.
Pantulan gelombang bunyi tersebut ditangkap di bagian rahang bawahnya yang disebut
“jendela akustik”. Dari bagian tersebut, informasi bunyi diteruskan ke telinga bagian tengah,
dan akhirnya ke otak untuk diterjemahkan. Dengan cara tersebut, lumba- lumba mengetahui
lokasi, ukuran, dan pergerakan mangsanya. Lumba- lumba juga mampu saling berkirim pesan
walaupun terpisahkan oleh jarak lebih dari 220 km. Lumba-lumba berkomunikasi untuk
menemukan pasangan dan saling mengingatkan akan bahaya.

37
Gambar 1.19 Sistem Sonar pada Lumba-Lumba
Sumber : www.hngn.com.

4. Tugas Terstruktur/Latihan

Untuk memahami lebih jauh tentang Getaran, Gelombang, dan Bunyi, kerjakanlah
tugas berikut.
1. Perhatikan gambar berikut!

a. Berapa jumlah gelombang pada gambar di atas?


b. Tentukan amplitudo gelombang
c. Tentukan periode gelombang
d. Tentukan panjang gelombang
e. Tentukan cepat rambat gelombang
f. Tentukan jumlah gelombang selama dua menit
2. Saat cuaca mendung seorang anak mendengar bunyi guntur 1,5 detik setelah terlihat
kilat. Jika cepat rambat bunyi di udara adalah 320 m/s, tentukan jarak sumber petir dari
anak tersebut!
3. Sekarang ini banyak teknologi baru yang memanfaatkan sistem gelombang
elektromagnetik, seperti telepon genggam, sensor jarak pada mobil, sinyal televisi dan
radio, internet, dan lain sebagainya. Lakukanlah studi lapangan mengenai prinsip kerja
teknologi tersebut berdasarkan data yang diperoleh berikut spesifikasinya. Lakukanlah
analisis SWOT terhadap penggunaan teknologi tersebut.
4. Pernahkah Anda berdiri di trotoar jalan kemudian mendengar suara sirene mobil

38
ambulans? Saat mobil berada di kejauhan bunyi sirene mobil terdengar pelan. Ketika
mobil bergerak mendekati Anda, suara sirine akan terdengar berubah. Fenomena apa
saja kah yang terjadi pada kondisi tersebut? Bagaimana fenomena tersebut terjadi?
Apakah yang akan terjadi jika ambulan tersebut bergerak cepat mendatangi dan
menjauhi kita?
5. Apabila kita menjatuhkan benda keras (misalnya batu atau besi) ke lantai, akan terdengar
bunyi.
a. Menurut pendapat Anda, apakah bunyi dapat dipantulkan?
b. Bedakan antara pemantulan bunyi di dalam ruangan kosong dengan pemantulan
suara ketika berteriak pada dinding tebing!
c. Apakah proses pemantulan bunyi dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari?
Berikan contohnya!
d. Bagaimana cara kerja sonar?

Rubrik penilaian

Supaya tugas yang Anda kerjakan menjadi terarah dan Anda dapat menyelesaikan tugas tersebut dengan
baik, maka gunakanlah rubrik penilaian berikut untuk mengukur keberhasilan Anda dalam memahami
materi.

Tugas No. Aspek penilaian Bobot


1. Menganalisis gelombang transversal 15%
2 Mengaplikasikan konsep bunyi pada petir 5%
3 Mengevaluasi aplikasi gelombang pada perangkat 40%
teknologi
4 Menganalisis fenomena bunyi pada sirene ambulans 20%
5 Menganalisis sistem sonar 20%
Total 100%

C. Penutup
1. Rangkuman
Selamat, Anda telah menyelesaikan modul tentang Getaran, Gelombang, dan Bunyi.
Hal-hal penting yang telah Anda pelajari dalam modul Getaran, Gelombang, dan Bunyi ini
adalah sebagai berikut.

39
• Mendengar adalah kemampuan untuk mendeteksi vibrasi mekanis yang disebut suara.
• Organ pendengaran pada manusia adalah telinga yang berfungsi menangkap gelombang
suara dan memberikan rangsang pada sel saraf untuk diterjemahkan di otak.
• Telinga manusia dibagi menjadi 3 area, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
• Getaran merupakan gerak bolak-balik melalui titik kesetimbangannya yang energinya akan
merambat dalam bentuk gelombang.
• Gelombang-gelombang yang berbeda dapat memiliki periode, frekuensi, dan panjang
gelombang yang berbeda.
• Berdasarkan arah rambatnya, gelombang dibedakan menjadi gelombang transversal dan
gelombang longitudinal. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatnya
tegak lurus dengan arah getarnya. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah
rambatnya sejajar dengan arah getarnya.
• Telinga manusia mampu mendengar bunyi dengan frekuensi 20-20.000 Hz yang disebut
bunyi audiosonik. Beberapa hewan dapat mendengar bunyi dengan frekuensi di bawah 20
Hz yang disebut bunyi infrasonik, dan bunyi dengan frekuensi di atas
• 20.000 Hz yang disebut bunyi ultrasonik.
• Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena benda lain yang memiliki
frekuensi sama bergetar di sekitarnya.
• Sonar merupakan suatu sistem penggunaan gelombang ultrasonik untuk menaksirkan
ukuran, bentuk, atau kedalaman yang biasa dipakai di kapal atau hewan tertentu seperti
lumba- lumba dan kelelawar.

2. Tes Formatif
A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Manusia mendengar bunyi melalui telinga, yang


terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian luar, bagian
tengah dan bagian dalam, seperti tampak pada
gambar di samping. Urutan berikut yang benar
tentang proses pendengaran manusia adalah...

A. gelombang bunyi-getaran-impuls
B. getaran-gelombang-bunyi
C. gelombang-impuls-bunyi
D. bunyi-gelombang-getaran-

40
E. bunyi-getaran-bunyi

2. Perhatikan tanda X yang terdapat pada bagian telinga manusia, bagaimanakah fungsi dari bagian X
tersebut.

A. Meneruskan getaran ke jendela oval


B. Meneruskan getaran ke osikula
C. Keseimbangan tekanan udara
D. Reseptor gravitasi
E. Reseptor suara

3. Kelelawar dan lumba-lumba mempunyai system sonar sehingga mampu mendeteksi benda termasuk
mangsanya. Mekanisme pendeteksian benda oleh kelelawar adalah…

A. kelelawar mengeluarkan suara dengan frekuensi rendah dan memantulkannya sehingga


suara yang didengar ulang dapat mendeteksi jarak benda/mangsa
B. kelelawar mengeluarkan suara dengan frekuensi tinggi dan memantulkannya sehingga
suara yang didengar ulang dapat mendeteksi jarak benda/mangsa
C. kelelawar mengeluarkan suara dengan frekuensi rendah dan membelokkannya sehingga
suara yang didengar ulang dapat mendeteksi jarak benda/mangsa
D. kelelawar mengeluarkan suara dengan frekuensi tinggi dan membelokkannya sehingga
suara yang didengar ulang dapat mendeteksi jarak benda/mangsa
E. kelelawar mengeluarkan suara dengan frekuensi audio dan memantulkannya sehingga
suara yang didengar ulang dapat mendeteksi jarak benda/mangsa

41
4. Sebuah batu dilempar ke tengah kolam sejauh 20 m dari tepi kolam, sehingga terjadi gelombang
permukaan air yang sampai ke tepi setelah 4 detik. Bila sebuah gabus bergerak 4 gelombang tiap
detik, panjang gelombang permukaan air tersebut adalah …..

A. 1.25 m

B. 1.50 m

C. 1.75 m

D. 2.00 m

E. 2.50 m

5. Sebuah kapal mengukur kedalaman suatu perairan laut dengan menggunakan perangkat suara. Bunyi
ditembakkan ke dasar perairan dan 5 detik kemudian bunyi pantul tiba kembali di kapal. Jika cepat
rambat bunyi di dalam air adalah 1500 m/s, tentukan kedalaman perairan tersebut!

A. 3000 m

B. 3250 m

C. 3500 m

D. 3750 m

E. 4000 m

6. Senar I dan senar II memiliki panjang yang sama. Jika luas penampang senar I adalah tiga kali luas
penampang senar II, maka perbandingan frekuensi senar I dan senar II, anggap senar memiliki
tegangan yang sama adalah ….

A. 1 : 1

B. 1 : 2

C. 1 : 3

D. 1 : 4

E. 1 : 5

42
7. Sebuah sumber getar menimbulkan gelombang transversal pada permukaan air dengan periode ¼
detik. Bila jarak antara dua bukit adalah 25 cm, maka cepat rambat gelombang pada permukaan air
tersebut adalah….

A. 1.00 m/s

B. 1.50 m/s

C. 1.75 m/s

D. 2.00 m/s

E. 2.50 m/s

8. Pada percobaan Melde digunakan garpu tala sebagai sumber getarnya. Frekwensi yang
ditimbulkannya adalah 365 Hz. Tali yang dihubungkan dengannya direntangkan dengan beban 96
gram. Apabila jarak antara dua simpul yang berturutan = 4 cm, cepat rambat gelombang pada tali
adalah.

A. 1.12 m/s

B. 1.52 m/s

C. 1.92 m/s

D. 2.92 m/s

E. 3.20 m/s

9. Sehelai dawai dengan massa 0,5 gram dan panjangnya 50 cm diberi tegangan 88,2 newton
kemudian dawai dipetik dan memberikan nada dasar. Cepat rambat gelombang transversal dalam
dawai tersebut adalah (Jawab : 297 m/s)

A. 270 m/s

B. 279 m/s

C. 285 m/s

D. 297 m/s

E. 301 m/s

43
10. Frekwensi nada atas pertama pipa organa terbuka = 560 Hz. Pipa organa tertutup memberikan
nada atas pertama yang kwint terhadap nada dasar pipa organa terbuka. Bila cepat rambat bunyi
pada waktu itu = 336 m/det, maka panjang pipa organa terbuka dan tertutup masing-masing
adalah …. (Jawab : 60 cm ; 60 cm).

A. 30 cm dan 30 cm

B. 40 cm dan 40 cm

C. 50 cm dan 50 cm

D. 60 cm dan 60 cm

E. 80 cm dan 80 cm

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian
akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟


𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 = 𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙

Arti tingkat penguasaan:

90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan
Kegiatan Belajar selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi
Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.

Daftar Pustaka
Ezrallson, C. dkk. (2005). Waves, Sound, and Light. New York : McGraw- Hill Companies

44
Campbell, N.A., Reece. J.B., Urry, L.A., Cain, M.L., Wasserman, S.A., Minorsky, P.V., & Jackson,
R.B. (2008). Biology 8th edition. USA: Pearson Education, Inc.

Marieb, E.N. & Hoehn, K., (2012). Human Anatomy and Physiology. San Francisco: Pearson.

Zubaidah, S., Mahanal, S., Yuliati, L., Dasna, I.W., Pangestuti, A.A., Puspitasari, D.R.,
Mahfudhillah, H.T., Robitah, A. Kurniawati, Z.L., dan Prasmala, E.R. (2017). Ilmu
Pengetahuan Alam. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sumber Daring

www.bambaexperience.com
www.blibli.com
www.centralparkent.net
www.ecx.images-amazon.com
www.endrix2.uoregon.edu.
www.fisikaabc.com
www.gardeningknowhow.com
www.i.ytimg.com
www.oerpub.github.io
www.situations.nl

45
DAR2/Profesional/097/5/2019

PENDALAMAN MATERI ILMU PENGETAHUAN ALAM

MODUL 5.
GELOMBANG OPTIK, DAN LISTRIK MAGNET

Kegiatan Belajar 2:
Optik

Penulis:
Dr. Eka Cahya Prima, S.Pd., M.T.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


2019
DAFTAR ISI

A. Pendahuluan .............................................................................................................. iii


1. Deskripsi Singkat ............................................................................................ iii
2. Relevansi .......................................................................................................... iv
3. Petunjuk Belajar ............................................................................................... iv
B. Inti ................................................................................................................................ 1
1. Capaian Pembelajaran ...................................................................................... 1
2. Sub Capaian Pembelajaran ............................................................................... 1
3. Uraian Materi ................................................................................................... 1
Optik ................................................................................................................ 1
Sifat Cahaya dan Proses Pembentukan Bayangan ............................................ 2
Cahaya Merambat Lurus .......................................................................... 2
Aktivitas 2.1 Memahami Perambatan Cahaya .......................................... 2
Cahaya dapat Dipantulkan ........................................................................ 3
Cahaya dapat Dibiaskan ........................................................................... 5
Aktivitas 2.2 Mengapa Sendok Terlihat Bengkok? .................................. 5
Cahaya merupakan Gelombang Elektromagnetik ..................................... 7
Pembentukan Bayangan pada Cermin .............................................................. 9
Aktivitas 2.3 Pembentukan Bayangan oleh Cermin Datar ........................ 9
Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar ........................................... 10
Pembentukan Bayangan pada Cermin Lengkung ................................... 12
Cermin Cekung ...................................................................................... 14
Aktivitas 2.4 Pembentukan Bayangan oleh Cermin Cekung .................. 14
Cermin Cembung ................................................................................... 22
Aktivitas 2.5 Pembentukan Bayangan Cermin Cembung ....................... 24
Lensa .............................................................................................................. 26
Pembentukan Bayangan pada Lensa....................................................... 26
Aktivitas 2.6 Pembentukan Bayangan Lensa Cembung ......................... 27
Pembiasan pada Lensa Cekung .............................................................. 30
Persamaan pada Lensa Cembung dan Cekung ....................................... 31
Indra Penglihatan Manusia dan Hewan .......................................................... 33
Indra Penglihat Manusia ......................................................................... 33
Aktivitas 2.7 Proses Pembentukan Bayangan pada Mata ....................... 33
Bagian-bagian Mata Manusia ................................................................. 34
Aktivitas 2.8 Mengukur Diameter Iris dan Pupil .................................... 36
Gangguan pada Indra Penglihat .............................................................. 40

i
Indra Penglihatan Serangga ............................................................................ 44
Alat Optik dalam Kehidupan Sehari-hari ............................................... 46
C. Penutup ...................................................................................................................... 58
Rangkuman ......................................................................................................... 58
Tes Formatif ........................................................................................................ 62
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 66

ii
Kegiatan Belajar 2 : Optik

A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat
Modul Hybrid Learning gelombang optik, dan listrik magnet ini
merupakan Modul modul PPG dalam jabatan yang dipersiapkan Pemerintah
dalam rangka membekali guru dengan kompetensi professional yang
berorientasi pada implementasi Kurikulum 2013. Modul ini dirancang untuk
memperkuat kompetensi guru dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap
secara utuh. Proses pencapaiannya dirancang melalui pembelajaran hybrid
dengan didukung berbagai jenis media terkait yang menunjang sebagai suatu
kesatuan yang saling mendukung pencapaian kompetensi tersebut. Sebagai
transisi menuju ke pendidikan menengah, pemisahan mata pelajaran masih
belum dilakukan sepenuhnya bagi peserta didik SMP/ MTs. Materi-materi
dari bidang-bidang ilmu Fisika, Kimia, Biologi, serta Ilmu Bumi dan Antariksa
masih perlu disajikan sebagai suatu kesatuan dalam mata pelajaran IPA (Ilmu
Pengetahuan Alam). Hal ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan yang
utuh bagi peserta didik SMP/MTs tentang prinsip-prinsip dasar yang mengatur
alam semesta beserta segenap isinya. Oleh karenanya, pengetahuan dan
kemampuan guru menguasai materi esensial IPA yang terkoneksi dan
terintegrasi secara utuh diperlukan adanya.

Modul ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan peserta didik
untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang
digunakan dalam Kurikulum 2013, peserta didorong untuk mencari sumber
belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran aktif peserta
sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap mereka
dengan ketersediaan kegiatan pada Modul ini. Peserta dapat memperkayanya
dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan
yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.

iii
2. Relevansi
Modul Modul IPA ini disusun dengan pemikiran di atas. Bidang ilmu Fisika,
Kimia, dan Biologi dipakai sebagai landasan (platform) pembahasan bidang
optik yang akan disajikan. Makhluk hidup digunakan sebagai objek untuk
menjelaskan prinsip-prinsip dasar yang mengatur alam seperti objek alam dan
interaksinya, energi dan keseimbangannya, dan lain-lain. Melalui pembahasan
menggunakan bermacam bidang ilmu dalam rumpun ilmu pengetahuan alam,
pemahaman utuh tentang alam yang dihuninya beserta benda-benda alam yang
dijumpai di sekitarnya dapat dikuasai oleh guru IPA SMP/MTs untuk diajarkan
kepada para siswanya.

Sebagai salah satu rumpun ilmu yang berperan penting dalam mempersiapkan
dan membekali siswa sebagai insan yang akan hidup di era abad 21, maka
penyusunan modul ini juga berkaitan erat dengan pengembangan kemampuan-
kemampuan abad 21. Selain itu pula, proses mengukur kemajuan pendidikan
suatu negara serta pemahaman peserta didik suatu negara terhadap IPA
dibandingkan secara rutin sebagaimana dilakukan melalui TIMSS (The Trends
in International Mathematics and Science Study) dan PISA (Program for
International Student Assessment). Melalui penilaian internasional seperti ini
kita dapat mengetahui kualitas pembelajaran IPA dibandingkan dengan negara
lain. Materi IPA pada Kurikulum 2013 ini telah disesuaikan dengan tuntutan
penguasaan materi IPA relevan dengan TIMSS dan PISA.

3. Petunjuk Belajar
Sebelum Anda menggunakan modul ini, Anda perlu membaca bagian petunjuk
ini. Mengapa diperlukan? Ibarat Anda sedang berlibur di tempat wisata, Anda
tentunya ingin memanfaatkan fasilitas yang ada di tempat wisata tersebut
bukan? Tentunya, agar tujuan tersebut tercapai Anda akan membaca peta di
mana fasilitas itu berada. Begitu juga dengan modul ini. Jika Anda ingin
memperoleh manfaat yang maksimal dari modul ini tentu merupakan tindakan
yang bijak jika Anda benar-benar memerhatikan dan memahami bagian
petunjuk penggunaan modul ini. Selamat mempelajari!

iv
Fitur mari kita cari tahu ini berisi tugas atau permasalahan yang perlu untuk
dicari jawabannya atau untuk mencari pengetahuan tambahan terkait materi
yang dipelajari. Fitur mari kita diskusikan ini berisi suatu masalah yang
berkaitan dengan konsep yang perlu untuk dipecahkan melalui kelompok. Fitur
ini dapat melatih Anda dalam mengungkapkan pendapat atau berkomunikasi
dan memecahkan masalah. Fitur rangkuman ini berisi ringkasan materi dari
bab yang telah dipelajari. Anda dapat mereview keseluruhan materi yang telah
dipelajari melalui fitur ini. Fitur tes formatif ini berisi soal-soal untuk
mengevaluasi pemahaman dan penerapan konsep dalam satu bab yang telah
dipelajari.
Selamat belajar, semoga berhasil!

v
B. Inti
4. Capaian Pembelajaran
Mampu menguasai teori dan aplikasi materi pelajaran IPA yang mencakup: (1)
inkuiri IPA, keterpaduan konsep dan proses dalam IPA, (2) materi dan
interaksinya, (3) gerak, gaya, dan tekanan, (4) energi, usaha, dan pesawat
sederhana, (5) gelombang dan optik serta aplikasinya dalam teknologi, (6)
kelistrikan dan kemagnetan, (7) ciri, klasifikasi, sistem, struktur, fungsi mahluk
hidup, zat aditif dan adiktif serta dampaknya terhadap kesehatan, (8) interaksi
antar mahluk hidup dan lingkungan, (9) reproduksi, hereditas, evolusi (10)
mikroorganisme dan bioteknologi, (11) tata surya, struktur bumi, perubahan
iklim, dan mitigasi bencana, termasuk advanced materials dalam IPA secara
bermakna yang dapat menjelaskan aspek “apa” (konten), “mengapa” (filosofi),
dan “bagaimana” (penerapan) dalam kehidupan sehari-hari

5. Sub Capaian Pembelajaran


Mampu menganalisis sifat-sifat gelombang tranversal dan longitudinal, bunyi,
alat-alat optik serta aplikasinya dalam teknologi.

6. Uraian Materi
Optik
Maha Kuasa Tuhan yang telah menciptakan cahaya. Mungkin di antara
Anda masih ada yang bertanya-tanya tentang cahaya, karena tidak mengetahui
wujud dan tidak dapat memegang cahaya bukan? Cahaya tidak mempunyai wujud,
namun cahaya ada di sekitar Anda dan dapat dirasakan keberadaannya. Cara paling
mudah untuk merasakan cahaya adalah dengan menyalakan dan memadamkan
lampu pada malam hari. Coba rasakan bagaimana pengaruh keberadaan cahaya
terhadap proses penglihatan!
Perhatikan Gambar 2.1! Dengan adanya cahaya Anda dapat melihat
indahnya ciptaan Tuhan, mulai dari wajah teman-temanmu, berbagai jenis bunga
dan hewan, pemandangan alam, atau lukisan yang dibuat oleh seorang seniman.
(a) (b)
Gambar 2.1 (a) Berbagai Bunga, (b) Pemandangan Alam Gunung Bromo
Sumber: (a) www.gardeningknowhow.com. (b) www.bambaexperience.com

Bayangkan jika tidak ada cahaya, kita hanya akan mengalami kegelapan
selama kita hidup dan tidak dapat melihat indahnya ciptaan Tuhan. Kita wajib
bersyukur kepada Tuhan atas karunia cahaya yang diberikan kepada kita. Mengapa
cahaya dapat membantu kita melihat? Bagaimana proses melihat dengan adanya
cahaya tersebut? Agar mengetahuinya, ayo kita pelajari materi ini dengan penuh
semangat!

Sifat Cahaya dan Proses Pembentukan Bayangan


Anda perlu mengetahui dan memahami sifat-sifat cahaya agar dapat
mengenali cahaya. Cahaya memiliki beberapa sifat, yaitu merambat lurus, dapat
dipantulkan, dapat dibiaskan, dan merupakan gelombang elektromagnetik.

Cahaya Merambat Lurus


Pernahkah Anda menyalakan lilin atau lampu di tempat gelap? Jika lilin atau
lampu dinyalakan akan dihasilkan cahaya yang dapat menerangi tempat yang gelap.
Tahukah Anda bagaimanakah arah rambatan cahaya tersebut? Agar mengetahuinya
lakukan kegiatan berikut!

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 2.1 Memahami Perambatan Cahaya


Apa yang Anda perlukan?
1. Lampu atau lilin
2. Kertas
3. Gunting

2
Apa yang harus Anda lakukan?
1. Lakukan percobaan ini di tempat gelap atau remang-remang.
2. Lubangi kertas pada bagian tengahnya!
3. Susunlah set percobaan seperti pada Gambar 2.2. Mintalah bantuan teman Anda
untuk memegang kertas!
4. Nyalakan lampu/lilin. Amati nyala lilin tersebut dengan posisi lubang pada kedua
kertas dalam satu garis lurus dengan mata seperti pada Gambar 2.2!
5. Apa yang terjadi jika kedua lubang pada kertas tersebut dan mata tidak berada dalam
satu garis lurus?

Gambar 2.2 Set Percobaan Perambatan Cahaya


Sumber: Dok. Kemdikbud

Apa yang dapat Anda simpulkan?


Berdasarkan percobaan yang telah Anda lakukan, apa yang dapat Anda
simpulkan?

Cahaya dapat Dipantulkan


Apakah Anda dapat membedakan benda-benda berdasarkan warnanya? Apa
yang menyebabkan demikian? Cahaya memiliki sifat dapat dipantulkan jika
menumbuk suatu permukaan bidang. Pemantulan yang terjadi dapat berupa
pemantulan baur dan pemantulan teratur. Pemantulan baur terjadi jika cahaya
dipantulkan oleh bidang yang tidak rata, seperti aspal, tembok, dan batang kayu.
Pemantulan teratur terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang yang rata, seperti
cermin datar. Pada pemantulan baur dan pemantulan teratur, sudut pantulan cahaya
besarnya selalu sama dengan sudut datang cahaya (perhatikan Gambar 2.3).

3
Gambar 2.3 Pemantulan Baur dan Pemantulan Teratur
Sumber: Dok. Kemdikbud
Hal tersebut adalah sesuai dengan hukum pemantulan cahaya yang
dikemukakan oleh Snellius. Snellius menambahkan konsep garis normal yang
merupakan garis khayal yang tegak lurus dengan bidang pantul. Garis normal
berguna untuk mempermudah Anda menggambarkan pembentukan bayangan oleh
cahaya. Snellius mengemukakan bahwa:
1. Sinar datang garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
2. Besar sudut datang sama dengan besar sudut pantul (oi = or).

Gambar 2.4 Proses Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar


Sumber: Dok. Kemdikbud

Kemampuan Anda untuk membedakan warna, tidak terlepas dari sifat


cahaya. Cahaya yang mengenai benda sebagian akan dipantulkan ke mata dan
sebagian lagi akan diserap benda sebagai energi. Misalnya cahaya yang mengenai
benda terlihat berwarna merah. Hal ini berarti spektrum cahaya merah akan
dipantulkan oleh benda, sedangkan spektrum warna lainnya akan diserap oleh
benda tersebut.

4
Mari Kita Selesaikan
1. Pada gambar di bawah ini, manakah yang menunjukkan sudut datang dan
sudut pantul?

Gambar 2.5 Posisi Sudut Datang dan Sudut Pantul


Sumber: Dok. Kemdikbud

2. Jika sudut datang sebesar 30°, berapakah besar sudut pantul yang
terbentuk?

Cahaya dapat Dibiaskan


Bagaimana cahaya dapat dibiaskan? Untuk mengetahuinya ayo lakukan
aktivitas berikut.

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 2.2 Mengapa Sendok Terlihat Bengkok?


Apa yang Anda perlukan?
1. Sendok
2. Air
3. Gelas kimia, jika tidak ada gunakan gelas bening

Apa yang harus Anda lakukan?


1. Isi gelas dengan air hingga terisi ¾ gelas!
2. Masukkan sendok ke dalam air dengan posisi seperti pada Gambar 2.6!

5
Gambar 2.6 Set Percobaan Pembiasan
Sumber: Dok. Kemdikbud

3. Amati bentuk sendok yang berada di atas air dan di dalam air!

Apa yang perlu Anda diskusikan?


1. Apa yang terjadi pada sendok? Mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi?
Jelaskan!
2. Mengapa cahaya dibiaskan saat melalui medium yang berbeda kerapatannya?
3. Gambarkan diagram yang dapat menjelaskan proses terjadinya pembiasan pada
sendok!
4. Apa yang dapat Anda simpulkan?
5. Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah Anda lakukan, apa yang dapat
Anda simpulkan?

Cahaya akan dibiaskan ketika melalui dua medium yang memiliki kerapatan
optik yang berbeda. Kecepatan cahaya akan menurun saat dari udara memasuki air
atau medium yang lebih rapat. Semakin besar perubahan kecepatan cahaya saat
melalui dua medium yang berbeda, akan semakin besar pula efek pembiasan yang
terjadi. Namun, pembiasan tidak akan terjadi saat cahaya masuk dengan posisi
tegak lurus bidang batas kedua medium.

6
Gambar 2.7 (a) Pembiasan Berkas Cahaya, (b) Pembiasan pada Sendok di dalam
Gelas Berisi Air
Sumber: Dok. Kemdikbud

Mari Kita Cari Tahu


Anda pasti pernah melihat bayang-bayang benda. Apa sebenarnya
bayang-bayang itu? Bayang-bayang terjadi sebagai akibat cahaya merambat
pada garis lurus. Bayang-bayang merupakan suatu daerah gelap yang
terbentuk pada saat sebuah benda menghalangi cahaya yang mengenai suatu
permukaan. Jika sumber cahaya cukup besar, bayang-bayang sering terdiri
atas dua bagian.
Apabila cahaya tersebut terhalang seluruhnya, terbentuklah umbra,
yaitu bagian pertama bayang-bayang yang sangat gelap. Daerah di luar
umbra menerima sebagian cahaya, terbentuklah penumbra, yaitu bagian
kedua bayang-bayang yang terletak di luar umbra dan tampak berwarna
abu-abu kabur.

Cahaya merupakan Gelombang Elektromagnetik


Bayangkan saat ini Anda sedang berdiri di tepi pantai. Pada saat itu Anda
melihat ombak yang sangat besar sedang melaju menuju ke arah Anda. Deburan
ombak tersebut hanya memindahkan sejumlah energi dengan memindahkan
mediumnya (air laut) karena angin. Hal ini dibuktikan dengan terdengarnya suara
ombak (energi gerak menjadi bunyi). Berbeda dengan gelombang laut, cahaya
dapat mentransfer energi dari satu tempat ke tempat lainnya tanpa menggunakan
medium. Gelombang cahaya terbentuk karena adanya perubahan medan magnet
dan medan listrik secara periodik, sehingga merupakan gelombang elektromagnet.

7
Salah satu fenomena yang dapat membuktikan bahwa cahaya itu mampu
mentransfer energi adalah saat lilin yang dinyalakan di sebuah ruang yang gelap
dan kemudian lilin tersebut dapat menerangi ruangan. Contoh lainnya adalah
matahari yang memancarkan gelombang cahayanya melalui ruang angkasa (tanpa
medium). Gelombang cahaya matahari memancar ke segala arah sampai ke bumi
meskipun melalui ruang hampa udara. Hal ini berarti gelombang cahaya dapat
merambat pada ruang kosong (hampa udara) tanpa adanya materi. Berdasarkan
frekuensinya, gelombang elektromagnetik ada bermacam-macam. Berikut
klasifikasi gelombang elektromagnetik yang dikenal dengan spektrum
elektromagnetik.

Gambar 2.8 Spektrum Elektromagnetik


Sumber: Dok. Kemdikbud

Sinar yang dapat dilihat oleh mata manusia adalah bagian yang sangat
kecil dari spektrum elektromagnetik. Agar mudah memahaminya, perhatikan
Gambar 2.8 yang menunjukkan spektrum cahaya tampak. Cahaya tampak adalah
cahaya yang memiliki panjang gelombang elektromagnetik yang dapat dideteksi

8
oleh mata manusia. Panjang gelombang cahaya tampak berkisar antara 400 nm
sampai 700 nm, yang besarnya seratus kali lebih kecil daripada lebar rambut
manusia. Warna cahaya yang dapat Anda lihat tergantung pada panjang gelombang
dari gelombang cahaya yang masuk ke mata.
Misalnya seperti cahaya hijau yang memiliki panjang gelombang sekitar
500 nm akan dapat terlihat apabila benda-benda yang berwarna hijau menyerap
semua spektrum cahaya yang memiliki panjang gelombang kurang dari 500 nm dan
lebih dari 500 nm, serta hanya memantulkan spektrum cahaya yang memiliki
panjang gelombang 500 nm saja. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa sebuah benda hanya akan memantulkan spektrum cahaya yang
warnanya sama dengan warna permukaan benda tersebut, sehingga kita dapat
mengindra dengan tepat warna-warna benda tersebut.

Mari Kita Selesaikan


Setelah Anda mengamati Gambar 2.8 tentang spektrum
elektromagnetik, berapakah panjang gelombang cahaya merah dan biru?

Pembentukan Bayangan pada Cermin


Salah satu kegiatan yang mungkin Anda lakukan sebelum berangkat bekerja
adalah berdiri di depan cermin, untuk melihat apakah Anda sudah rapi atau belum.
Bahkan sering kali dalam perjalanan, Anda ditemani cermin. Tahukah Anda bahwa
cermin yang Anda pakai untuk berkaca setiap hari adalah sebuah cermin datar? Jika
seberkas cahaya mengenai cermin datar maka cahaya tersebut dipantulkan secara
teratur. Peristiwa pemantulan cahaya pada cermin datar menyebabkan
pembentukan bayangan benda oleh cermin.

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 2.3 Pembentukan Bayangan oleh Cermin Datar


Apa yang Anda perlukan?
1. Cermin datar minimal berukuran 30 cm × 30 cm.
2. Pensil, pulpen, buku, botol kecil, atau benda lainnya yang ada di sekitar Anda.

9
Apa yang harus Anda lakukan?
1. Letakkan benda, misal botol kecil 15 cm di depan cermin datar!
2. Amati bayangan yang terjadi pada cermin!

Gambar 2.9 Bayangan yang Terbentuk pada Cermin Datar


Sumber: Dok. Kemdikbud

Lakukan percobaan ini dengan cermat dan teliti agar Anda dapat memahami
pembentukan bayangan pada cermin datar. Selain itu, jangan lupa bekerja sama dan
berbagi tugaslah dengan teman satu kelompok Anda.

Apa yang perlu Anda diskusikan?


1. Dimanakah letak bayangan yang dapat Anda amati pada cermin?
2. Bagaimanakah ukuran bayangan jika dibandingkan dengan ukuran benda?
3. Bandingkan jarak benda terhadap cermin dan jarak bayangan terhadap cermin!

Apa yang dapat Anda simpulkan?


Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah Anda lakukan, apa yang
dapat Anda simpulkan?

Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar


Pada saat menentukan bayangan pada cermin datar melalui diagram sinar,
titik bayangan adalah titik potong berkas sinar-sinar pantul. Bayangan bersifat nyata
apabila titik potongnya diperoleh dari perpotongan sinar-sinar pantul yang
konvergen (mengumpul). Sebaliknya, bayangan bersifat maya apabila titik

10
potongnya merupakan hasil perpanjangan sinar-sinar pantul yang divergen
(menyebar).

Gambar 2.10 Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar


Sumber: Dok. Kemdikbud

dengan:
s = Jarak benda terhadap cermin
s' = Jarak bayangan terhadap cermin
Bayangan pada cermin datar bersifat maya. Titik bayangan dihasilkan dari
perpotongan sinar-sinar pantul yang digambarkan oleh garis putus-putus.
Untuk melukis pembentukan bayangan pada cermin datar dengan diagram
sinar, ikutilah langkah-langkah berikut ini.
1. Lukis sebuah sinar dari benda menuju cermin dan dipantulkan ke mata, sesuai
hukum pemantulan cahaya, yaitu sudut sinar datang sama dengan sudut sinar
pantul.
2. Lukis sinar kedua sebagaimana langkah pertama.
3. Lukis perpanjangan sinar-sinar pantul tersebut di belakang cermin sehingga
berpotongan. Perpotongan sinar-sinar pantul tersebut merupakan bayangan
benda.
4. Jika diukur dari cermin, jarak benda terhadap cermin (s) harus sama dengan
jarak bayangan terhadap cermin (s').

11
Mari Kita Cari Tahu
Pernahkah Anda mendengar istilah “cermin seribu bayangan”?
Wahana ini biasanya ada di tempat-tempat wisata. Melalui cermin tersebut
Anda dapat melihat secara langsung jumlah bayangan yang begitu banyak
ketika Anda berada di antara dua cermin datar saling berhadapan dengan
sudut tertentu.

Nah, bagaimana hal ini dapat terjadi? Apabila dua buah cermin datar
diletakkan saling berhadapan (bagian depan cermin menghadap ke ruang
yang sama) dan mengapit besar sudut tertentu, maka kedua cermin ini akan
membentuk bayangan yang banyaknya bergantung pada besar sudut antara
kedua cermin. Agar Anda dapat memahami penjelasan di atas, perhatikan
Gambar 2.11, kemudian lakukan percobaannya!

Gambar 2.11 Pembentukan pada Dua Buah Cermin Datar


Sumber: fisikaabc.com

Pembentukan Bayangan pada Cermin Lengkung


Pernahkah Anda mengamati kaca spion yang dipasang di kendaraan? Kaca
yang dipasang pada spion adalah contoh dari cermin lengkung. Cermin lengkung
adalah cermin yang permukaannya melengkung. Ada dua jenis cermin lengkung
sederhana yaitu cermin silinder dan cermin bola. Pada subbab ini, Anda hanya
akan mempelajari cermin bola (kelengkungannya merupakan bagian dari
kelengkungan bola). Khususnya tentang cermin cekung dan cembung.
Cermin cekung dan cembung irisan permukaannya berbentuk bola. Cermin
yang irisan permukaan bola bagian mengilapnya terdapat di dalam disebut cermin
cekung, sedangkan cermin yang irisan permukaan bola bagian mengkilapnya

12
terdapat di luar disebut cermin cembung. Agar dapat memahami unsur-unsur pada
cermin cekung dan cembung, perhatikan Gambar 2.12.

Gambar 2.12 Penampang Melintang Cermin Lengkung


Sumber: Dok. Kemdikbud

Bagian M adalah titik pusat kelengkungan cermin, yaitu titik pusat bola.
Titik tengah cermin adalah O. Sumbu utama yaitu, OM, garis yang menghubungkan
titik M dan O. Sudut POM adalah sudut buka cermin jika titik P dan M adalah
ujung-ujung cermin. Berdasarkan Gambar 2.11, maka kita dapat menentukan
unsur-unsur cermin lengkung, yaitu sebagai berikut.
1. Pusat kelengkungan cermin
Pusat kelengkungan cermin merupakan titik di pusat bola yang diiris
menjadi cermin. Pusat kelengkungan cermin biasanya disimbolkan dengan M.
2. Vertex
Vertex merupakan titik di permukaan cermin dimana sumbu utama
bertemu dengan cermin dan disimbolkan dengan O.
3. Titik api (fokus)
Titik api adalah titik bertemunya sinar-sinar pantul yang datangnya
sejajar dengan sumbu utama (terletak antara vertex dan pusat) dan disimbolkan
dengan F.
4. Jari-jari kelengkungan cermin
Jari-jari kelengkungan cermin adalah jarak dari vertex (O) ke pusat
kelengkungan cermin (M). Jari-jari kelengkungan cermin biasanya disimbolkan
dengan R.
5. Jarak fokus
Jarak fokus cermin adalah jarak dari vertex ke titik api dan disimbolkan dengan

13
f.

Cermin Cekung
Sebelum Anda mempelajari cermin cekung, ayo lakukan aktivitas berikut
terlebih dahulu!

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 2.4 Pembentukan Bayangan oleh Cermin Cekung


Apa yang akan Anda lakukan?
Mempelajari hubungan antara titik fokus, jarak benda, dan jarak bayangan
pada cermin cekung.

Apa yang Anda perlukan?


1. Penjepit rel sebagai pemegang alat di atas rel presisi 5 buah
2. 1 buah lampu dengan tiang/ 1 batang lilin
3. 1 buah cermin cekung
4. Layar putih
5. Bangku optik
6. Penggaris

Gambar 2.13 Set Percobaan Cermin Cekung


Sumber: Dok. Kemdikbud

Keterangan: Alat-alat untuk percobaan ini dapat diperoleh pada KIT Optika

14
Apa yang harus Anda lakukan?
1. Letakkan lilin di bangku optik (rel) di antara cermin cekung dan layar putih.
Perhatikan Gambar 2.13!
2. Geser-geserlah letak layar sepanjang mistar bangku optika (rel) hingga
diperoleh bayangan yang jelas pada layar putih.
3. Ukur jarak layar dari cermin (sebagai s') dan jarak lilin dari cermin (sebagai s).
4. Catat hasil pengukuran dalam Tabel 2.1.
5. Ulangi langkah-langkah di atas dengan mengubah letak benda (s).

Tabel 2.1 Data Jarak Benda dan Bayangan pada Percobaan Cermin Cekung
𝟏 𝟏 𝟏 𝟏 𝟏
s (cm) s' (cm) = +
𝒔 𝒔′ 𝒇 𝒔 𝒔′

Apa yang perlu Anda diskusikan?


1. Bagaimana hubungan antara titik fokus, jarak benda, dan jarak bayangan pada
cermin cekung?
2. Berapakah jarak fokus cermin cekung yang digunakan dalam percobaan ini?

Apa yang dapat Anda simpulkan?


Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah Anda lakukan, apa yang
dapat Anda simpulkan?

Hukum pemantulan yang menyatakan besar sudut datang sama dengan


sudut pantul, berlaku pula untuk cermin cekung. Pada cermin cekung, garis normal
adalah garis yang menghubungkan titik pusat lengkung cermin M dengan titik
jatuhnya sinar. Garis normal pada cermin lengkung berubah-ubah, bergantung pada
titik jatuh sinar. Misalnya, jika sinar datang dari K mengenai cermin cekung di B,
maka garis normalnya adalah garis MB dan sudut datangnya adalah sudut KBM =
𝛼. Sesuai hukum pemantulan, maka sudut pantulnya, adalah sudut MBC = 𝛼 dan

15
sinar pantulnya adalah sinar BC.

Gambar 2.14. Pemantulan pada Cermin Cekung


Sumber: Dok. Kemdikbud

Sinar datang dari K mengenai cermin cekung di D, maka garis normalnya


adalah garis MD dan sudut datangnya adalah sudut KDM = 𝛽. Sesuai hukum
pemantulan, maka sudut pantulnya, adalah sudut MDC = 𝛽, sedangkan sinar
pantulnya adalah sinar DC. Hal yang sama berlaku juga pada cermin cembung.

Sinar-sinar Istimewa pada Cermin Cekung


Agar dapat mengetahui pembentukan bayangan pada cermin cekung, Anda
dapat menggunakan diagram sinar dan tiga sinar istimewa, seperti pada Tabel 2.2.

16
Tabel 2.2 Sinar Istimewa pada Cermin Cekung
Sinar Istimewa Diagram Sinar
a. Sinar datang sejajar sumbu
utama akan dipantulkan
melalui titik fokus.

b. Sinar datang melalui titik


fokus akan dipantulkan sejajar
sumbu utama.

c. Sinar datang melalui titik


pusat kelengkungan cermin
akan dipantulkan melalui titik
pusat kelengkungan cermin
pula.

Untuk melukis bayangan pada cermin cekung diperlukan minimal dua buah
sinar istimewa. Akan tetapi, hasil akan lebih baik dan meyakinkan jika dilukis
dengan tiga sinar istimewa sekaligus dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Pilih sebuah titik pada bagian ujung atas benda dan lukis dua sinar datang
melalui titik tersebut menuju cermin.
2. Setelah sinar-sinar datang tersebut mengenai cermin, pantulkan kedua sinar
tersebut sesuai kaidah sinar istimewa cermin cekung.

17
3. Tandai titik potong sinar pantul sebagai tempat bayangan benda.
4. Lukis perpotongan sinar-sinar pantul tersebut.

Melukis Pembentukan Bayangan oleh Cermin Cekung


Benda berada pada jarak lebih dari R

Gambar 2.15 Pembentukan Bayangan jika Benda Berada pada Jarak Lebih dari R
pada Cermin Cekung
Sumber: Dok. Kemdikbud

Bagaimana sifat-sifat bayangan yang terbentuk? Berdasarkan gambar


tersebut, bayangan yang terbentuk bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil.

Benda di titik fokus F

Gambar 2.16 Pembentukan Bayangan jika Benda Berada pada Titik Fokus pada
Cermin Cekung
Sumber: Dok. Kemdikbud

18
Dimanakah letak bayangan yang terbentuk? Berdasarkan gambar tersebut,
tidak terbentuk bayangan atau bayangan terletak di tempat yang jauh tak
terhingga.

Benda di antara cermin dan F

Gambar 2.17 Pembentukan Bayangan jika Benda Berada di Antara Titik Fokus
dan Cermin Cekung
Sumber: Dok. Kemdikbud

Bagaimana sifat-sifat bayangan yang terbentuk? Berdasarkan gambar


tersebut bayangan yang terbentuk bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Selain
penggunaan diagram sinar dan tiga sinar istimewa, agar lebih mudah memahami
letak benda dan letak bayangan, Anda dapat memahami pembagian nomor ruang
pada cermin lengkung (Dalil Esbach). Pembagian nomor ruang pada cermin
cekung, dapat dilihat pada Gambar 2.18.

Gambar 2.18 Pembagian Ruang pada Cermin Cekung menurut Dalil Esbach

19
Sumber: Dok. Kemdikbud

Misalnya benda diletakkan pada jarak lebih dari M (ruang III), bayangan
yang terbentuk akan berada pada jarak antara F dan M (ruang II). Hal ini disebabkan
menurut dalil Esbach jumlah ruang benda dengan ruang bayangan adalah sama
dengan 5 (Rbenda + Rbayangan = 5).

Persamaan Cermin Cekung


Persamaan cermin cekung menyatakan hubungan kuantitatif antara jarak
benda ke cermin (s), jarak bayangan ke cermin (s'), dan panjang fokus (f).
1 1 1
= +
𝑓 𝑠 𝑠′
dengan :
𝑓 = Jarak fokus (cm)
𝑠 = Jarak benda ke cermin (cm)
𝑠′ = Jarak bayangan (layar) ke cermin (cm)

Selain persamaan tersebut Anda juga harus mengetahui perbesaran


bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung. Rumus perbesaran pada cermin
cekung adalah
ℎ′ 𝑠′
𝑀=| |=| |
ℎ 𝑠
dengan :
𝑀 = Perbesaran
𝑠 = Jarak benda ke cermin
ℎ = Tinggi benda
𝑠′ = Jarak bayangan (layar) ke cermin
ℎ′ = Tinggi bayangan Catatan:
ℎ′ positif (+) menyatakan bayangan adalah tegak (dan maya)
ℎ′ negatif (-) menyatakan bayangan adalah terbalik (dan nyata)

Mari Kita Fahami

Contoh Soal:

20
Sebuah benda diletakkan 10 cm di depan cermin cekung. Jika jarak
fokus cermin tersebut 6 cm, tentukan jarak bayangan yang dibentuk,
nyatakan sifat-sifatnya dan buatlah gambar diagram sinarnya!

Diketahui:
Jarak benda (s) = 10 cm (di ruang II)
Jarak fokus cermin = 6 cm

Ditanyakan:
jarak bayangan (s'), sifat bayangan, dan gambar diagram

Jawab:
Jarak bayangan
1 1 1
= +
𝑓 𝑠 𝑠′
1 1 1
= +
6 𝑐𝑚 10 𝑐𝑚 𝑠′
1 1 1
− =
6 𝑐𝑚 10 𝑐𝑚 𝑠′
5−3 1
=
30 𝑐𝑚 𝑠′
30 𝑐𝑚
𝑠′ = = 15 𝑐𝑚
2

Pembesaran bayangan
15 𝑐𝑚
𝑀=| | = 1,5
10 𝑐𝑚

Gambar diagram sinar

21
Berdasarkan hasil perhitungan dan diagram sinar, bayangan yang
diperoleh bersifat nyata (bayangan berada di depan cermin cekung),
terbalik (perhatikan hasil diagram sinar), dan diperbesar (perhatikan hasil
gambar diagram sinar dan hasil perhitungan M).

Cermin Cembung
Sinar-sinar Istimewa pada Cermin Cembung
Pada cermin cembung juga berlaku hukum-hukum pemantulan, yaitu
besarnya sudut datang sama dengan besarnya sudut pantul. Sinar istimewa dan
diagram sinar pada cermin cembung dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Sinar Istimewa pada Cermin Cembung
Sinar Istimewa Diagram Sinar
a. Sinar datang sejajar sumbu
utama dipantul- kan seolah-
olah dari titik fokus (F).

b. Sinar yang datang menuju


titik fokus (F) dipantulkan
sejajar sumbu utama.

22
c. Sinar yang datang menuju
titik pusat kelengkungan
cermin seolah-olah
dipantulkan berasal dari titik
pusat kelengkungan tersebut.

Untuk melukis bayangan pada cermin cembung dibutuhkan minimal dua


buah sinar istimewa dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Pilih sebuah titik pada bagian ujung atas benda dan lukis dua sinar datang
melalui titik tersebut menuju cermin.
2. Setelah sinar-sinar datang tersebut mengenai cermin, pantulkan kedua sinar
tersebut sesuai kaidah sinar istimewa pada cermin cembung.
3. Tandai titik potong sinar-sinar pantul atau perpanjangan sinar- sinar pantul
sebagai tempat bayangan benda.
4. Lukis bayangan benda pada perpotongan perpanjangan sinar- sinar pantul
tersebut.
Contoh lukisan pembentukan bayangan pada cermin cembung sebagai
berikut.

Gambar 2.19 Pembentukan Bayangan pada Cermin Cembung, Bayangan yang


Terbentuk Bersifat Maya dan Tegak
Sumber: Dok. Kemdikbud

Jika benda diletakkan di depan cermin cembung, maka bayangan yang


terbentuk akan bersifat maya, tegak, dan diperkecil. Coba amati pembentukan

23
bayangan pada kaca spion motor atau mobil! Dapatkah Anda menjelaskannya?

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 2.5 Pembentukan Bayangan Cermin Cembung


Setelah memahami cara melukiskan bayangan yang dibentuk oleh cermin
cembung, coba sekarang lukiskan letak bayangan benda jika:
1. Benda diletakkan pada jarak lebih dari R
2. Benda diletakkan di titik fokus
3. Benda diletakkan di antara cermin dan titik fokus

Persamaan Cermin Cembung


Masih ingatkah Anda dengan persamaan pada cermin cekung? Rumus-
rumus yang berlaku untuk cermin cekung juga berlaku untuk cermin cembung.
Namun, ada hal yang perlu diperhatikan yaitu titik fokus 𝑓 dan titik pusat
kelengkungan cermin 𝑀 untuk cermin cembung terletak di belakang cermin. Oleh
karena itu, dalam menggunakan persamaan cermin cembung jarak fokus (𝑓) dan
jari-jari cermin (𝑅) selalu dimasukkan bertanda negatif. Dengan catatan bahwa
dalam cermin cembung harga f dan R bernilai negatif (-).

Mari Kita Fahami

Contoh Soal:
Sebuah cermin cembung memiliki jari-jari kelengkungan 30 cm.
Jika benda diletakkan pada jarak 10 cm di depan cermin cembung, tentukan
jarak bayangan yang dibentuknya, nyatakan sifat-sifatnya, dan buatlah
gambar diagram sinar!

Diketahui:
Jarak benda (𝑠) = 10 cm (di ruang I)
1 1
Jarak fokus cermin (𝑓) = 2 x jari-jari kelengkungan = x 30 cm =
2

15 cm

24
Ditanyakan:
jarak bayangan (s'), sifat bayangan, dan gambar diagram sinar

Jawab:
Jarak bayangan
1 1 1
= +
𝑓 𝑠 𝑠′
1 1 1
= +
−15 𝑐𝑚 10 𝑐𝑚 𝑠′
1 1 1
− =
−15 𝑐𝑚 10 𝑐𝑚 𝑠′
−2 − 3 1
=
30 𝑐𝑚 𝑠′
30 𝑐𝑚
𝑠′ = = −6 𝑐𝑚
−5
Pembesaran bayangan
−6 𝑐𝑚
𝑀=| | = 0.6
10 𝑐𝑚
Gambar diagram sinar

Berdasarkan hasil perhitungan dan diagram sinar, bayangan yang diperoleh


bersifat maya (bayangan berada di belakang cermin), tegak (perhatikan hasil
diagram sinar), dan diperkecil (perhatikan hasil diagram sinar dan hasil
perhitungan M).

Mari Kita Diskusikan

1. Sebuah benda diletakkan di depan cermin cekung pada jarak 4 cm. Jika titik
fokus cermin tersebut adalah 8 cm, berapa jarak bayangan terhadap benda?

25
Gambar dan sebutkan sifat bayangan yang terbentuk!
2. Sebuah benda diletakkan di depan cermin cembung pada jarak 3 cm. Jika titik
fokus cermin tersebut adalah 6 cm, berapa jarak bayangan terhadap benda?
Gambar dan sebutkan sifat bayangan yang terbentuk!

Lensa
Pembentukan Bayangan pada Lensa
Pernahkah Anda menggunakan lup? Lup memiliki bagian utama berupa
lensa cembung yang berfungsi untuk memperbesar bayangan benda yang akan
diteliti. Lensa adalah benda bening yang memiliki permukaan berbentuk cekung
atau cembung dan berfungsi untuk membiaskan cahaya.
Lensa secara umum ada yang berbentuk cembung dan cekung. Jika
dipegang, lensa cembung bagian tengahnya lebih tebal dari bagian pinggir. Lensa
cekung bagian tengahnya lebih tipis dari bagian pinggirnya. Perhatikan Gambar
2.20!

Gambar 2.20 Lensa Cembung dan Lensa Cekung


Sumber: Dok. Kemdikbud

Sinar-sinar istimewa pada Pembiasan Cahaya oleh Lensa Cembung


Sebelum mempelajari pembiasan cahaya oleh lensa cembung lebih lanjut,
ayo lakukan aktivitas berikut!

Mari Kita Lakukan

26
Aktivitas 2.6 Pembentukan Bayangan Lensa Cembung
Apa yang akan Anda lakukan?
Mempelajari hubungan antara titik fokus, jarak benda, dan jarak bayangan
pada lensa cembung.

Apa yang Anda perlukan?


Penjepit rel sebagai pemegang alat di atas rel presisi 5 buah
1 buah lampu dengan tiang/lilin
1 buah lensa cembung
Layar putih
Bangku optik

Apa yang harus Anda lakukan?


1. Letakkan lilin di bangku optik (rel) di depan lensa cembung. Perhatikan Gambar
2.21!

Gambar 2.21 Set Percobaan Lensa Cembung


Sumber: Dok. Kemdikbud

2. Geser-geserlah letak layar pada mistar bangku optik (rel) hingga didapatkan
bayangan yang jelas pada layar putih!
3. Ukur jarak layar dari lensa (sebagai s') dan jarak lilin dari lensa (sebagai s)!
4. Catat hasil pengukuran dalam Tabel 2.4.
5. Ulangi langkah-langkah di atas dengan mengubah letak benda (s).
Tabel 2.4 Data Jarak Benda dan Bayangan pada Percobaan Lensa Cembung

27
𝟏 𝟏 𝟏 𝟏 𝟏
s (cm) s' (cm) = +
𝒔 𝒔′ 𝒇 𝒔 𝒔′

Apa yang perlu Anda diskusikan?


1. Bagaimana hubungan antara titik fokus, jarak benda, dan jarak bayangan pada
lensa cembung?
2. Berapakah jarak fokus lensa cembung yang digunakan dalam percobaan ini?
3. Berapakah kekuatan lensa yang digunakan dalam percobaan ini?

Apa yang dapat Anda simpulkan?


Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah Anda lakukan, apa yang
dapat Anda simpulkan?

Penerapan hukum pembiasan cahaya pada benda ternyata menentukan


sinar-sinar istimewa pada pembiasan cahaya oleh lensa cembung. Sinar-sinar
istimewa pada lensa cembung dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5 Sinar Istimewa pada Lensa Cembung
Sinar Istimewa Diagram Sinar
a. Suatu sinar datang sejajar
sumbu utama lensa akan
dibiaskan menuju titik fokus
aktif (𝐹1 ) di belakang lensa.

b. Suatu sinar datang melalui


titik fokus pasif (𝐹2 ) di depan
lensa akan dibiaskan sejajar
sumbu utama.

28
Sinar Istimewa Diagram Sinar
c. Suatu sinar datang melalui
pusat optik lensa (O) akan
diteruskan tanpa dibiaskan.

Ingatlah kembali tentang peristiwa pembiasan! Saat melalui 2 medium yang


berbeda, besar kecepatan cahaya akan berubah, sehingga cahaya akan tampak
dibelokkan, seperti pada peristiwa sendok yang tampak bengkok bila diletakkan di
dalam gelas berisi air.

Melukis Pembentukan Bayangan pada Lensa Cembung Menggunakan


Diagram Sinar
Bagaimanakah cara melukis pembentukan bayangan pada lensa? Jika
sebuah benda diletakkan di depan lensa cembung akan membentuk bayangan,
seperti ditunjukkan pada Gambar 2.22.

Gambar 2.22. Pembentukan Bayangan oleh Lensa Cembung


Sumber: Dok. Kemdikbud

Pembentukan bayangan pada lensa cembung membutuhkan sekurang-


kurangnya dua sinar istimewa. Sifat bayangan yang terbentuk pada lensa cembung
bergantung pada posisi benda. Setelah memahami cara melukiskan bayangan yang
dibentuk oleh lensa cembung, coba sekarang lukiskan letak bayangan benda jika
benda diletakkan di antara fokus dan lensa cembung!

29
Pembiasan pada Lensa Cekung
Pada pembiasan lensa cekung juga berlaku sinar-sinar istimewa ketika kita
hendak membuat bayangan pada lensa. Sinar-sinar istimewa pada pembiasan
cahaya oleh lensa cekung dapat dilihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6 Sinar Istimewa pada Lensa Cekung
Sinar Istimewa Diagram Sinar
a. Sinar datang sejajar sumbu
utama lensa seolah-olah
dibiaskan berasal dari titik
fokus aktif (𝐹) di depan lensa.

b. Sinar datang seolah- olah


menuju titik fokus pasif (𝐹) di
depan lensa akan dibiaskan
sejajar sumbu utama.

c. Sinar datang melalui pusat


optik lensa (O) akan
diteruskan tanpa dibiaskan.

Jika ketiga sinar istimewa yang berasal dari sebuah benda dilukiskan pada
satu lensa, maka akan terbentuk bayangan benda seperti Gambar 2.23.

30
Gambar 2.23 Pembentukan Bayangan oleh Lensa Cekung
Sumber: Dok. Kemdikbud

Sifat bayangan yang terbentuk pada lensa cekung bergantung pada posisi
benda. Sifat bayangan pada lensa cekung dapat ditentukan melalui bantuan diagram
sinar dan sinar-sinar istimewa. Selain melalui kegiatan di atas, sifat-sifat bayangan
benda oleh lensa cekung juga dapat ditentukan melalui Dalil Esbach seperti pada
lensa cembung. Perhatikan kembali Dalil Esbach yang sudah pernah Anda pelajari
sebelumnya, dan perhatikan Gambar 2.23.

Catatan: Pada lensa cekung, benda yang terletak di depan lensa akan
selalu menghasilkan bayangan maya, tegak, diperkecil, dan terletak di depan
lensa.

Persamaan pada Lensa Cembung dan Cekung


Persamaan pada lensa cembung sama dengan persamaan pada lensa cekung.
Hubungan antara jarak fokus (f), jarak bayangan (s'), dan jarak benda (s) adalah
sebagai berikut.
1 1 1
= +
𝑓 𝑠 𝑠′
dengan :
𝑓 = Jarak fokus (cm)
𝑠 = Jarak benda ke lensa (cm)
𝑠′ = Jarak bayangan (layar) ke lensa (cm)

31
Pembesarannya
ℎ′ 𝑠′
𝑀=| |=| |
ℎ 𝑠
dengan :
𝑀 = Perbesaran
𝑠 = Jarak benda ke lensa
ℎ = Tinggi benda
𝑠′ = Jarak bayangan (layar) ke lensa
ℎ′ = Tinggi bayangan Catatan:
ℎ′ positif (+) menyatakan bayangan adalah tegak (dan maya)
ℎ′ negatif (-) menyatakan bayangan adalah terbalik (dan nyata)

Pada lensa cembung, titik fokus bernilai positif (sama seperti pada cermin
cekung), sedangkan pada lensa cekung, titik fokus bernilai negatif (sama seperti
pada cermin cembung).
Setiap lensa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam
mengumpulkan atau menyebarkan sinar. Kemampuan lensa dalam mengumpulkan
atau menyebarkan sinar disebut kuat lensa (D) dan memiliki satuan dioptri. Kuat
lensa merupakan kebalikan dari panjang fokus. Secara matematis dapat dinyatakan
sebagai berikut:

1 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 100 𝑐𝑚
𝐷 (𝐷𝑖𝑜𝑝𝑡𝑟𝑖) = =
𝑓 (𝑚) 𝑓 (𝑐𝑚)

Mari Kita Diskusikan

1. Sebuah lensa cembung memiliki titik fokus 10 cm. Jika benda diletakkan
pada jarak 20 cm, dimanakah letak bayangan benda dan berapakah
pembesarannya? Sebutkan pula sifat bayangan yang terbentuk! Buatlah
diagram sinarnya!
2. Sebuah lensa cekung memiliki titik fokus 10 cm. Jika benda diletakkan pada
jarak 30 cm, dimanakah letak bayangan benda dan berapakah

32
pembesarannya? Sebutkan pula sifat bayangan yang terbentuk! Buatlah
diagram sinarnya!

Indra Penglihatan Manusia dan Hewan


Indra Penglihat Manusia
Pentingnya Cahaya bagi Indra Penglihat Manusia
Coba sekarang Anda pergi ke halaman luar! Apa yang dapat Anda lihat dan
bagaimana perasaan Anda ketika berada di tempat tersebut? Sekarang coba Anda
tutup mata! Apa yang dapat Anda lihat dan bagaimana perasaan Anda? Pada saat
Anda menutup mata, Anda tidak dapat melihat apapun yang ada di sekitar Anda
karena tidak ada cahaya yang masuk ke mata Anda. Hal ini menunjukkan bahwa
mata kita dapat melihat benda karena adanya cahaya yang mengenai benda tersebut
kemudian dipantulkan ke mata kita.

Pembentukan Bayangan pada Mata Manusia


Pernahkah Anda berpikir, bagaimana mata kita dapat melihat benda? Untuk
memahaminya lakukan kegiatan berikut.

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 2.7 Proses Pembentukan Bayangan pada Mata


Pada percobaan kali ini, kita akan mencoba untuk mempelajari proses yang
terjadi pada mata sehingga mata dapat melihat benda.

Apa yang Anda perlukan?


5 buah penjepit rel sebagai pemegang alat di atas rel presisi
1. 1 buah lampu dengan tiang/1 batang lilin
2. 1 buah lensa cembung
3. 1 buah pemegang slide
4. 1 buah slide panah
5. 1 buah layar transparan

33
Apa yang harus Anda lakukan?
1. Aturlah posisi benda-benda yang telah Anda siapkan dengan posisi seperti
Gambar 2.24!

Gambar 2.24. Susunan Alat-alat Percobaan Pembentukan Bayangan pada Mata


Sumber: Dok. Kemdikbud

2. Aturlah posisi lensa (gerak-gerakkan maju atau mundur) sehingga terbentuk


bayangan yang jelas pada layar! Bayangan yang terbentuk adalah bayangan
yang memiliki sifat sama dengan sifat bayangan yang ditangkap oleh mata
manusia!
3. Lakukan kegiatan ini dengan cermat dan teliti, jangan lupa bekerja samalah
dengan teman satu kelompok Anda!

Apa yang perlu Anda diskusikan?


1. Bagaimana sifat bayangan yang terbentuk pada percobaan tersebut?
2. Berdasarkan percobaan yang telah Anda lakukan, analogkan benda-benda yang
digunakan untuk percobaan dengan bagian- bagian mata manusia!
3. Gambarkan jalannya cahaya pada mata manusia, sehingga manusia dapat
melihat benda!

Apa yang dapat Anda simpulkan?


Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah Anda lakukan, apa yang
dapat Anda simpulkan?

Bagian-bagian Mata Manusia


Organ penglihatan yang dimiliki oleh manusia adalah mata. Organ ini

34
berbentuk bulat. Organ ini tersusun atas beberapa bagian yang berbeda yang
masing-masing bagian memiliki fungsi yang berbeda pula. Mata kita dibalut oleh
tiga lapis jaringan yang berlainan. Lapisan luar adalah lapisan sklera, lapisan ini
membentuk kornea. Lapisan tengah adalah lapisan koroid, lapisan ini membentuk
iris. Lapisan ketiga adalah lapisan dalam, yaitu retina. Perhatikan Gambar 2.25!

Gambar 2.25 Bagian-bagian Mata


Sumber: Campbell et al. 2008

Kornea
Mata memiliki bentuk seperti bola dengan diameter ± 2,5 cm. Lapisan
terluar mata disebut sklera yang membentuk putih mata, dan bersambung dengan
bagian depan yang bening yang disebut kornea. Cahaya masuk ke mata melewati
kornea. Lapisan kornea mata terluar bersifat kuat dan tembus cahaya. Kornea
berfungsi melindungi bagian yang sensitif yang berada di belakangnya dan
membantu memfokuskan bayangan pada retina.

Iris atau Selaput Pelangi


Setelah cahaya melewati kornea, selanjutnya cahaya akan menuju ke pupil.
Pupil adalah bagian berwarna hitam yang merupakan jalan masuknya cahaya ke
dalam mata. Pupil dikelilingi oleh iris, yang merupakan bagian berwarna pada mata
yang terletak di belakang kornea. Sekarang Anda mengetahui bahwa warna mata
sebenarnya adalah warna iris. Jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata Anda
diatur oleh iris. Besar dan kecilnya iris dan pupil bergantung pada jumlah cahaya
yang masuk ke dalam mata. Tahukah Anda, kapan mata kita membutuhkan banyak

35
cahaya serta lebih sedikit cahaya? Agar Anda dapat mengetahuinya lakukan
kegiatan berikut ini!

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 2.8 Mengukur Diameter Iris dan Pupil


Sebelum melakukan pengamatan ini berkumpullah dengan teman satu
kelompok (1 kelompok terdiri atas 3 orang). Lakukan pengamatan ini dengan
cermat dan teliti.

Apa yang Anda perlukan?


1. Penggaris
2. Kertas
3. Alat tulis

Apa yang harus Anda lakukan?


1. Berbagilah tugas dengan teman satu kelompok Anda! Lakukan pembagian
tugas dengan bijaksana. Pembagian tugas adalah sebagai berikut, satu orang
menjadi peraga yang nantinya akan diukur diameter iris dan pupilnya, satu
orang yang akan mengukur diameter iris dan pupil, dan satu orang lagi mencatat
hasil pengamatan.
2. Mintalah teman Anda yang bertindak sebagai peraga! Mintalah dia berdiam di
halaman ± 3 menit!
3. Ukurlah diameter iris dan pupil teman Anda! Lakukan pengukuran dengan hati-
hati! Jangan sampai penggaris yang Anda gunakan mengenai mata teman Anda.
4. Catatlah hasil pengukuran Anda pada buku IPA!
5. Mintalah teman Anda yang bertindak sebagai peraga!
6. Ukurlah diameter iris dan pupil teman Anda. Lakukan pengukuran dengan hati-
hati! Jangan sampai penggaris yang Anda gunakan mengenai mata teman Anda!
7. Catatlah hasil pengukuran pada buku IPA!

Apa yang perlu Anda diskusikan?


Bagaimanakah diameter pupil jika berada di tempat terang? Mengapa

36
demikian?
Bagaimanakah diameter pupil jika berada di tempat gelap? Mengapa
demikian?

Apa yang dapat Anda simpulkan?


Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah Anda lakukan, apa yang
dapat Anda simpulkan?

Mari Kita Cari Tahu


Iris memberi warna pada mata. Seperti sidik jari, iris dapat
digunakan sebagai pengenal pribadi dengan tingkat keakuratan yang tinggi.

Lensa Mata
Setelah melewati pupil, cahaya bergerak merambat menuju ke lensa.
Lensa mata Anda berbentuk bikonvex (cembung depan-belakang), seperti
lensa pada kaca pembesar. Lensa mata bersifat fleksibel. Otot siliar yang
ada dalam mata akan membantu mengubah kecembungan lensa mata Anda.

Gambar 2.26 Perubahan Kecembungan Lensa Mata Ketika Melihat Benda Jauh
dan Dekat
Sumber: Dok. Kemdikbud

Ketika Anda melihat benda yang berada pada jarak jauh, otot siliaris akan
mengalami relaksasi. Hal ini akan menyebabkan lensa mata menjadi lebih datar
atau mata melihat tanpa berakomodasi. Ketika Anda melihat benda yang berada
pada jarak dekat, otot siliaris akan mengalami kontraksi. Hal ini akan menyebabkan
lensa mata menjadi lebih cembung. Pada kondisi ini mata dikatakan berakomodasi
maksimum. Dengan mengubah kecembungan lensa, lensa dapat menangkap
bayangan yang jelas pada jarak jauh atau dekat yang selanjutnya bayangan tersebut

37
akan dibentuk di retina. Dengan demikian sebaiknya kita harus bersyukur kepada
Tuhan atas anugerah berupa lensa mata, sehingga kita dapat melihat benda dengan
jelas, baik berada pada jarak dekat maupun pada jarak jauh.

Mari Kita Pikirkan!

Setelah Anda berada pada tempat yang terang (misalnya halaman


rumah) kemudian kita menuju tempat yang lebih gelap (misalnya
masuk rumah), maka selama beberapa detik semuanya akan terlihat
gelap sehingga Anda tidak dapat melihat dengan jelas. Mengapa hal ini
terjadi?

Retina
Cahaya yang melewati lensa selanjutnya akan membentuk bayangan yang
kemudian ditangkap oleh retina. Retina merupakan sel yang sensitif terhadap
cahaya matahari atau saraf penerima rangsang sinar (fotoreseptor) yang terletak
pada bagian belakang mata. Retina terdiri atas dua macam sel fotoreseptor, yaitu
sel batang dan sel kerucut. Sel kerucut memungkinkan Anda melihat warna, tetapi
membutuhkan cahaya yang lebih terang dibandingkan sel batang. Sel batang akan
menunjukkan responsnya ketika berada pada tempat yang redup. Sel batang mampu
menerima rangsang sinar tidak berwarna, jumlahnya sekitar 125 juta. Sel kerucut
mampu menerima rangsang sinar yang kuat dan warna, jumlahnya 6,5 - 7 juta.

38
Gambar 2.27 Sel Batang dan Kerucut pada Retina
Sumber: Marieb & Hoehn, 2013

Ketika sel kerucut menyerap cahaya, maka akan terjadi reaksi kimia. Reaksi
kimia ini akan menghasilkan impuls saraf yang kemudian ditransmisikan ke otak
oleh saraf mata. Sel batang akan menunjukkan responsnya ketika berada pada
tempat yang redup. Sel-sel batang mengandung pigmen yang disebut rodopsin,
yaitu senyawa antara vitamin A dan protein. Bila terkena sinar terang rodopsin
terurai, dan terbentuk kembali menjadi rodopsin pada keadaan gelap. Pembentukan
kembali rodopsin memerlukan waktu yang disebut adaptasi gelap atau adaptasi
rodopsin. Pada saat itu mata sulit untuk melihat. Sekarang Anda mengetahui
mengapa vitamin A penting bagi kesehatan mata. Sel kerucut mengandung pigmen
iodopsin, yaitu senyawa antara retinin dan opsin. Ada tiga macam sel kerucut yang
masing-masing peka terhadap warna merah, biru, dan hijau. Akibatnya, Anda dapat
melihat seluruh spektrum warna yang merupakan kombinasi dari ketiga warna.

Mari Kita Pahami

Mata Anda dapat mendeteksi cahaya yang dipancarkan atau


dipantulkan oleh objek atau benda. Lensa pada mata akan memfokuskan
cahaya untuk menghasilkan bayangan yang akan jatuh pada bagian
belakang mata. Sel-sel khusus yang terletak di belakang mata akan
mengubah bayangan menjadi sinyal elektrik (impuls). Sinyal elektrik ini
kemudian akan ditransfer ke otak, yang kemudian akan diterjemahkan
sebagai objek atau benda yang Anda lihat.

39
Gambar 2.28 Jalur Sinar dalam Mata
Sumber: Marieb & Hoehn, 2013

Gangguan pada Indra Penglihat


Adakah teman Anda yang menggunakan kacamata? Atau bahkan Anda
sendiri menggunakan kacamata? Seseorang yang mempunyai penglihatan yang
baik, akan dapat melihat benda secara jelas pada jarak kira-kira 30 cm. Hal ini berarti
pada orang yang memiliki penglihatan normal, bayangan yang dibentuk jatuh tepat
pada retina. Jika seseorang memiliki gangguan pada penglihatannya maka dia tidak
akan dapat melihat objek dengan jelas pada jarak tersebut. Hal ini menyebabkan
mereka membutuhkan alat bantu penglihatan berupa kacamata seperti yang
dikenakan oleh teman Anda atau bahkan Anda kenakan sendiri. Kacamata
berfungsi untuk memfokuskan cahaya sehingga dapat jatuh tepat pada retina.

Rabun Dekat (Hipermetropi)


Seorang penderita rabun dekat tidak dapat melihat benda yang berada pada
jarak dekat (± 30 cm) dengan jelas. Hal ini karena bayangan yang terbentuk jatuh di
belakang retina, sehingga bayangan yang jatuh pada retina menjadi tidak jelas
(kabur). Kacamata positif dapat menolong penderita rabun dekat, sebab lensa
cembung mengumpulkan cahaya sebelum cahaya masuk ke mata. Dengan
demikian, kornea dan lensa dapat membentuk bayangan yang jelas pada retina
seperti ditunjukkan pada Gambar 2.29.

Gambar 2.29 Perubahan Fokus Sinar pada Rabun Dekat


Sumber: Dok. Kemdikbud

Kekuatan lensa kacamata yang diperlukan sesuai dengan rumus berikut:

40
100 100
𝑃𝐻 = −
𝑠 𝑃𝑃
dengan:
PH = Kekuatan lensa kacamata untuk hipermetropi (dioptri atau D)
s = Jarak benda di depan kacamata (cm)
PP (Punctum Proximum) = titik dekat mata seseorang (cm)

Mari Kita Pahami

Contoh Soal:
Titik dekat mata seseorang terletak pada jarak 120 cm di depan
matanya. Untuk melihat dengan jelas suatu benda yang terletak 30 cm di
depan mata, berapa kekuatan lensa kacamata yang harus digunakan?
Penyelesaian:
Diketahui: PP = 120 cm; s = 30 cm
Ditanya: PH?
Jawab:
100 100 100 100 400 − 100 300
𝑃𝐻 = − = − = = = 2,5 𝐷
𝑠 𝑃𝑃 30 120 120 120

Jika jarak benda s tidak disebutkan dalam soal, nilai s diambil dari
titik dekat mata normal, yaitu 25 cm, sehingga persamaan kekuatan lensa
untuk hipermetropi menjadi:
100 100 100
𝑃𝐻 = − = 4− = 4 − 0,83 = 3,16 𝐷
25 𝑃𝑃 120

Rabun Jauh (Miopi)


Seorang penderita rabun jauh tidak dapat melihat benda yang berada pada
jarak jauh (tak hingga) dengan jelas. Hal ini dikarenakan bayangan yang terbentuk
jatuh di depan retina, seperti yang ditunjukkan Gambar 2.30. Kacamata negatif dapat
menolong penderita rabun jauh karena lensa cekung akan dapat membuat cahaya
menyebar sebelum cahaya masuk ke mata. Dengan demikian, bayangan yang jelas
akan terbentuk di retina.

41
Gambar 2.30. Perubahan Fokus Sinar pada Rabun Jauh
Sumber: Dok. Kemdikbud

Kekuatan atau daya lensa kacamata yang diperlukan sesuai dengan rumus
berikut:
100
𝑃𝑀 = −
𝑃𝑅
dengan:
PM= Kekuatan lensa kacamata untuk miopi (dioptri atau D)
PR (Punctum Remotum) = titik jauh mata (cm)

Mari Kita Pahami

Contoh Soal:
Seseorang hanya mampu melihat jelas benda di depan matanya
paling jauh 100 cm. Berapa kekuatan kacamata orang tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui: PR = 100 cm
Ditanya: PM
Jawab:
100 100
𝑃𝑀 = − =− = −1 𝐷𝑖𝑜𝑝𝑡𝑟𝑖
𝑃𝑅 100

Buta Warna
Perhatikan Gambar 2.31! Apakah Anda dapat melihat angka? Coba
sebutkan angka berapa yang dapat Anda lihat! Masih ingatkah Anda pada sel
kerucut? Anda memiliki lebih kurang tujuh juta sel kerucut pada retina. Gelombang
cahaya dipantulkan dari benda masuk ke pupil dan ditangkap oleh retina. Respons

42
dari sel kerucut pada cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda
menyebabkan Anda dapat melihat benda yang berwarna.

Gambar 2.31 Huruf Tokek untuk Mengecek Kelainan Buta Warna


Sumber: Dok. Kemdikbud

Buta warna merupakan suatu kelainan pada mata yang disebabkan


ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu warna tertentu.
Penyakit ini bersifat menurun. Buta warna ada yang buta warna total dan buta
warna sebagian. Buta warna total hanya mampu melihat warna hitam dan putih saja,
sedangkan buta warna sebagian tidak dapat melihat warna tertentu, yaitu merah,
hijau, atau biru. Ingat kembali tentang sel kerucut!
Gambar 2.31 merupakan salah satu gambar yang dipakai untuk menguji
buta warna. Uji tersebut dikenal dengan Uji Ishihara. Uji tersebut didasarkan pada
penentuan angka atau pola yang ada pada kartu dengan berbagai ragam warna,
dengan pola tertentu. Ada satu seri gambar titik bola kecil dengan warna dan besar
berbeda- beda, sehingga dalam keseluruhan terlihat warna pucat dan menyulitkan
pasien dengan kelainan penglihatan warna untuk melihatnya. Penderita buta warna
atau dengan kelainan penglihatan warna dapat melihat sebagian ataupun sama
sekali tidak dapat melihat gambaran yang diperlihatkan. Pada pemeriksaan, pasien
diminta melihat dan mengenali tanda gambar yang diperlihatkan dalam waktu 10
detik.

43
Presbiopi
Presbiopi disebut juga rabun jauh dan dekat atau rabun tua, karena kelainan
mata ini biasanya diderita oleh orang yang sudah tua. Kelainan jenis ini membuat
si penderita tidak mampu melihat dengan jelas benda-benda yang berada di jarak
jauh maupun benda yang berada pada jarak dekat. Hal tersebut diakibatkan oleh
berkurangnya daya akomodasi mata. Kelainan ini biasanya diatasi dengan kacamata
rangkap, yaitu kacamata cembung dan cekung. Pada kacamata dengan lensa rangkap
atau kacamata bifokal, lensa negatif bekerja seperti pada kacamata untuk penderita
miopi, sedangkan lensa positif bekerja seperti pada kacamata untuk penderita
hipermetropi.

Astigmatisma
Astigmatisma atau dikenal dengan istilah silinder adalah sebuah gangguan
pada mata karena penyimpangan dalam pembentukan bayangan pada lensa. Hal ini
disebabkan oleh cacat lensa yang tidak dapat memberikan gambaran atau bayangan
garis vertikal dengan horizontal secara bersamaan. Penglihatan si penderita menjadi
kabur. Untuk mengatasi gangguan ini, dapat menggunakan lensa silindris.

Indra Penglihatan Serangga


Apakah Anda mengetahui berbagai macam hewan dari golongan serangga?
Pernahkah Anda membayangkan bagaimana cara serangga- serangga tersebut
melihat sebuah benda? Tahukah Anda bahwa lalat, belalang, kumbang, atau
serangga mempunyai cara melihat suatu benda dengan cara yang sangat berbeda
dengan manusia? Apabila manusia hanya memiliki dua buah mata untuk melihat,
serangga memiliki banyak sekali mata untuk melihat, sehingga mata serangga
disebut dengan “mata majemuk” (Gambar 2.32).

44
Gambar 2.32 Mata Majemuk pada Mata Lalat
Sumber: Campbell et al. 2008

Masing-masing mata serangga disebut omatidium (jamak: omatidia).


Masing-masing omatidium berfungsi sebagai reseptor penglihatan yang terpisah.
Setiap omatidium terdiri atas beberapa bagian, di antaranya berikut ini. (1) Lensa,
permukaan depan lensa merupakan satu faset mata majemuk. (2) Kerucut kristalin,
yang tembus cahaya. (3) Sel-sel penglihatan, yang peka terhadap adanya cahaya.
(4) Sel-sel yang mengandung pigmen, yang memisahkan omatidia dari omatidia di
sekelilingnya. Setiap omatidium akan menyumbangkan informasi penglihatan dari
satu daerah objek yang dilihat serangga, dari arah yang berbeda-beda. Bagian
omatidia yang lain akan memberikan sumbangan informasi penglihatan pada
daerah lainnya. Gabungan dari gambar-gambar yang dihasilkan dari setiap
omatidium merupakan bayangan mosaik, yang menyusun seluruh pandangan
serangga.
Sebagai contoh, mata lalat rumah terdiri atas 6.000 bentuk mata yang
ditata dalam segi enam (omatidium). Setiap omatidium dihadapkan ke arah yang
berbeda-beda, seperti ke depan, belakang, bawah, atas, dan ke setiap sisi, sehingga
lalat dapat melihat ke mana- mana. Dengan demikian, lalat dapat mengindra dalam
daerah penglihatan dari semua arah. Pada setiap omatidium, terdapat delapan
neuron sel saraf reseptor (penerima cahaya), sehingga secara keseluruhan terdapat
sekitar 48.000 sel pengindra di dalam matanya. Dengan kelebihannya tersebut, mata
lalat dapat memroses hingga seratus gambar per detik.

45
Alat Optik dalam Kehidupan Sehari-hari
Pada bagian ini kamu akan mempelajari berbagai macam alat optik. Selain itu,
kamu juga akan mempelajari prinsip penggunaan alat-alat optik tersebut.

Kamera
Apakah kamu pernah mengambil gambar teman atau orang-orang terdekatmu
dengan menggunakan kamera? Pernahkah kamu berpikir tentang bagaimana proses
pembentukan bayangan pada kamera? Perhatikan Gambar 2.33!
Pada saat kamu mengambil gambar suatu benda dengan sebuah kamera, cahaya
dipantulkan dari benda tersebut dan masuk ke lensa kamera. Kamera memiliki
diafragma dan pengatur cahaya (shutter) untuk mengatur jumlah cahaya yang
masuk ke dalam lensa. Dengan jumlah cahaya yang tepat akan diperoleh foto atau
gambar yang jelas. Sementara itu, untuk memperoleh foto yang tajam dan tidak
kabur perlu mengatur fokus lensa. Cahaya yang melalui lensa kamera tersebut
memfokuskan bayangan benda pada film foto. Bayangannya nyata, terbalik, dan
lebih kecil dari benda aslinya. Perhatikan prinsip kerja kamera sederhana ini dengan
diagram cahaya lensa cembung. Ukuran bayangan tersebut bergantung pada
panjang fokus lensa, dan jarak lensa itu pada film tersebut. Jika diperhatikan, bagian-
bagian dari kamera memiliki kemiripan dengan mata. Cobalah mengidentifikasi
bagian-bagian kamera yang memiliki fungsi yang serupa dengan bagian-bagian
mata!

Gambar 2.33. Pembentukan Bayangan pada Kamera Analog

Kaca Pembesar (Lup)

46
Pernahkah kamu melihat film yang mengisahkan tentang detektif? Ketika
detektif tersebut mengungkap suatu kasus maka mereka ada yang membawa suatu
benda di tangannya. Apakah benda itu? Apa fungsi benda tersebut? Perhatikan
Gambar 2.34 agar kamu dapat menjawab pertanyaan di atas. Sebuah kaca pembesar
memungkinkan kita untuk menempatkan objek lebih dekat ke mata kita sehingga
objek tampak terlihat sudut lebih besar.

Gambar 2.34 Kaca Pembesar (Lup)

Seberapa besar suatu objek terlihat dengan mata, dan seberapa jelas kita dapat
melihat bagian-bagian kecil pada objek tersebut? Hal ini bergantung pada ukuran
bayangan objek pada retina. Ukuran bayangan bergantung pada sudut pada mata
yang berhadapan dengan objeknya. Agar mata tidak mudah lelah saat menggunakan
lup, letakkan benda tepat di titik fokus lup, sehingga mata tidak berakomodasi.
Perhatikan Gambar 2.35!

Lup

Bayangan

Sinar datang
M Benda O
Sinar bias

(a)

47
Bayangan jauh Lup
tak hingga

Sinar datang

Benda

Sumbu
M F O

Sinar bias

(b)

Gambar 2.35 (a) Pengamatan Menggunakan Lup dengan Mata Berakomodasi


Maksimum, (b) Pengamatan Menggunakan Lup dengan Mata Tidak Berakomodasi

Lup terdiri dari sebuah lensa cembung. Gunanya untuk melihat benda-benda kecil agar
tampak lebih besar dan jelas. Dalam penggunaan lup seseorang harus menempatkan benda
yang akan dilihat pada ruang satu (antara lensa dan fokus lensa) sehingga akan dihasilkan
bayangan yang diperbesar dan maya.

Benda yang diamati harus diruang


I

2f f 0f 2f jadi s f
jika s < f dikatakan lensa mata berakomodasi

F 2F Pembisan cahaya pada lup

2F F O
• •A • • •

48
Sifat bayangan pada lup adalah sebagai berikut.
❖ maya,

❖ tegak,

❖ diperbesar,

❖ di ruang IV

Perbesaran yang dihasilkan oleh lup adalah perbesaran anguler atau


perbesaran sudut yang besarnya secara umum di tuliskan dalam persamaan
 1 1 −d 
M  = s n  + +  dengan
 − s'+ d f − s'+ d 
Mγ : perbesaran sudut lup PP : titik dekat mata , PR: titik
jauh mata
s’ : jarak bayangan ke lup ,d : jarak mata ke lup ,f : jarak
fokus lup
catatan:
1. Untuk Mata berakomodasi maksimum maka − s'+d = PP, bayangan jatuh pada
titik dekat mata (PP)

2. berakomodasi pada jarak x maka − s'+d = x bayangan jatuh pada titik x

3. tak berakomodasi maka − s'+d = PR, bayangan jatuh pada titik jauh mata (PR)

4. Untuk mata menempel pada kaca lup atau d ( jarak mata ke lup) diabaikan
maka rumus perbesaran (M) menjadi :

• Untuk Mata berakomodasi maksimum

25 h'
M= + 1. dimana M = Perbesaran Lup dan M =
f h

• Untuk Mata tidak berakomodasi

49
25
M= , f = titik fokus lup (dalam satuan cm)
f
Contoh:
Sebuah lup mempunyai kekuatan 10 dioptri. Hitunglah tinggi bayangan
benda, jika Lup tersebut digunakan untuk mengamati benda yang tingginya 50 mm.
dengan mata :
a. berakomodasi maksimum b. tidak berakomodasi
Penyelesaian
Diketahui : P = 10 dioptri, h = 50 mm
100
P=
f
100 100
f= = = 10 cm
P 10

Ditanya : h’ = ….?
Jawab : a. berakomodasi maksimum
h'
M= →h’ = M . h
h
25
M= +1
f
25
M= + 1 =3,5
10
h’ = M . h = 3,5 . 50 mm = 175 mm

b.tidak berakomodasi
h'
M= →h’ = M . h
h
25 25
M= →M= =2,5
f 10

h’ = M . h = 2,5 . 50 mm = 125 mm

Mikroskop
Jika kamu akan melihat sel, jaringan pada penampang melintang batang

50
tumbuhan, organisme mikroskopis seperti bakteri, alat apa yang akan kamu
gunakan? Kamu pasti akan menggunakan mikroskop bukan? Tahukah kamu
bagaimana prinsip kerja mikroskop? Mikroskop memiliki dua lensa utama, yaitu
lensa okuler dan lensa objektif. Lensa okuler adalah lensa yang posisinya dekat
dengan mata pengamat. Lensa objektif adalah lensa yang posisinya dekat dengan
objek/benda yang sedang diamati. Perhatikan Gambar 2.36!

Gambar 2.36 Mikroskop Cahaya

Baik lensa okuler maupun lensa objektif merupakan lensa cembung yang memiliki
fokus yang berbeda. Benda yang diamati ditempatkan pada sebuah kaca objek dan disinari
dari bawah. Cahaya melalui lensa objektif dan membentuk bayangan nyata dan diperbesar.
Bayangan itu diperbesar, sebab benda itu terletak di antara satu dan dua jarak fokus lensa
objektif. Selanjutnya, bayangan nyata diperbesar lagi oleh lensa okuler untuk menghasilkan
bayangan maya dan diperbesar. Susunan lensa seperti ini memungkinkan menghasilkan
bayangan ratusan kali lebih besar dari objek aslinya. Perhatikan Gambar 2.37!

Bagaimanakah cara kerja mikroskop ? Ketika melakukan pengamatang


dengan menggunakan mikroskop maka benda harus diletakkan di antara fob dan 2fob
(fob <sob<fob). Bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif selanjutnya dipandang
sebagai benda okuler dan terletak antara titik optik lensa okuler O dan fokus okuler
fok
Sebuah mikroskop selalu memiliki jarak fokus okuler (fok) yang lebih besar

51
dari pada jarak fokus obyektif ( fob)
Jadi,
fok  fob
Perhatikan diagram pembiasan cahaya pada mikroskop sebagai berikut.

Gambar 2.37 Pembentukan Bayangan pada Mikroskop

Semua benda yang diamati pada mikroskop terletak di ruang II lensa obyektif yaitu untuk
membentuk bayangan di ruang III lensa obyektif setelah dibiaskan oleh lensa obyektif.
Bayangan ini dianggap benda oleh lensa okuler dan terletak di ruang I lensa okuler.
Akhirnya bayangan akhir terbentuk di ruang IV lensa okuler setelah mengalami pembiasan
lensa okuler.

Sifat bayangan akhir pada mikroskop adalah:


❖ maya,

❖ terbalik,

❖ diperbesar,

❖ di ruang IV okuler atau 

Perbesaran lensa obyektif adalah perbesaran linier lensa positif yang


besarnya dinyatakan sebagai
h' ob − s' ob
M ob = =
h ob s ob
dengan
h’ob : tinggi bayangan obyektif hob : tinggi benda obyektif
s’ob : jarak bayangan obyektif sob : jarak benda obyaktif

52
Mob : perbesaran lensa obyektif
Perbesaran lensa okuler mikroskop (Mok) sama seperti perbesaran lup.
perbesaran totalnya adalah
M tot = M ob .M ok
Sedangkan untuk jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler mikroskop
adalah d yang besarnya sebagai berikut.

• Untuk mata berakomodasi maksimum

Bayangan hasil pembiasan lensa obyektif terletak di antara titik fokus lensa
okuler dengan titik pusat lensa okuler, sehingga s’ok  fok.

 PP 
d = s' ob +s ok dan M total = S ob ' x  +1
S ob  ok
f 
• Untuk mata tak berakomodasi

Bayangan hasil pembiasan lensa obyektif tepat terletak di titik fokus lensa
okuler sehingga s’ok = fok dan s’ ok = tak terhingga.

S ob '  PP 
d = s' ob +f ok dan M total = x  
S ob  f ok 

Teleskop

Kamu tentunya pernah melihat bulan pada malam hari. Apakah kamu dapat
melihat secara jelas permukaan bulan dengan menggunakan mata telanjang?
Dengan menggunakan sebuah teleskop, kamu akan dapat melihat kawah dan ciri-
ciri lain di permukaan bulan secara jelas. Teleskop dirancang untuk mengumpulkan
cahaya dari benda-benda yang jauh. Teleskop dapat berupa teleskop bias dan
teleskop pantul.
Teleskop atau alat untuk mengamati benda-benda yang jauh biasanya terdiri dari :

- Sebuah lensa (+), sebagai lensa okuler , yaitu lensa yang dekat dengan mata.
- Sebuah lensa (+), sebagai lensa obyektif, yaitu lensa yang menghadap obyek
Ciri teleskop jarak fokus obyektif  jarak fokus okuler .

53
fob  f0k

Teropong bintang mempergunakan dua lensa cembung / positif yaitu :

- lensa obyektif
- lensa okuler
Benda yang diamati terletak jauh tak terhingga, sehingga bayangan jatuh pada fokus
obyektif.

Titik fokus obyektif berimpit dengan titik fokus okuler. Jarak fokus obyektif lebih besar
dari jarak fokus okuler.

• Mata tak berakomodasi


Bintang, sebagai benda terletak jauh tak terhingga s0b= ~ bayangan dari lensa obyektif
di fob. Titik fokus okuler berimpit dengan fokus obyektif. Bayangan dari obyektif
sebagi benda pada lensa okuler.

Jadi sok = fob dan sob = fob dan sok = fok serta s1ok= ~

Rumus perbesaran bayangan adalah sebagai berikut.

f ob
M=
f ok

Panjang teleskop = jarak antara obyektif dan okuler

d = s10b + s0k atau d = f0b + f0k

Perhatikan diagram berikut ini.

Ob Ok

2fok fok O fok 2fok

• • • • •• •

Fob O fob 2fob

Pembiasan cahaya pada teropong bintang dengan


lensa mata tidak berakomodasi

54
Sifat bayangan akhir pada teropong bintang untuk mata tidak berakomodasi
adalah:
❖ maya,

❖ terbalik,

❖ diperbesar,

❖ di tak terhingga 

• Mata berakomodasi
Benda pada jarak jauh sekali s0b= ~ , sehingga bayangan lensa obyektif terletak pada
titik fokus obyektif sehingga s0b = f0b. Bayangan tersebut sebagai benda lensa okuler .
Jadi benda lensa okuler di ruang I lensa okuler. s0k = di ruang I. Bayangan okuler di
ruang IV lensa okuler atau s10k= − PP

Rumus perbesaran bayangan adalah sebagai berikut.

f ob
M=
sok

Panjang teleskop = jarak antara obyektif dan okuler

d = s10b + s0k atau

d = f0b + s0k

Perhatikan diagram pembiasan cahaya berikut ini.

55

Pembiasan cahaya pada teropong bintang untuk


lensa mata berakomodasi
Ob Ok

fok fok O fok 2fok

• • • • • •• •

Fob O fob 2fob

Sifat bayangan akhir pada teropong bintang untuk mata berakomodasi


adalah:
❖ maya,

❖ terbalik,

❖ diperbesar,

di ruang IV okuler

a. Teleskop Bias
Teleskop adalah alat optik yang dapat membuat benda-benda yang berada pada
tempat yang jauh menjadi terlihat dekat. Perhatikan Gambar 2.38! Teleskop bias
sederhana merupakan kombinasi antara dua lensa cembung yang terletak pada
bagian pipa. Lensa yang lebih besar adalah lensa objektif, sedangkan yang lebih
kecil adalah lensa okuler (lensa mata). Lensa objektif membentuk sebuah bayangan
dan kemudian bayangan tersebut akan diperbesar oleh lensa okuler. Lensa objektif
pada teleskop bias memiliki diameter yang lebih besar daripada diameter mata
kamu saat membuka. Hal ini berarti akan lebih banyak cahaya yang dipantulkan
oleh objek yang dapat masuk ke dalam lensa yang kemudian akan masuk ke dalam

56
mata. Dengan demikian, bayangan yang terbentuk oleh lensa objektif akan lebih
jelas daripada bayangan yang terbentuk oleh mata, karena bayangan yang terbentuk
sangat jelas, maka objek yang terlihat juga menjadi lebih detail.

Gambar 2.38 Teleskop Bias

b. Teleskop Pantul
Lensa objektif yang terdapat pada teleskop pantul digantikan oleh cermin cekung.
Bayangan dari sebuah objek yang letaknya jauh terbentuk di dalam tabung teleskop
ketika cahaya dipantulkan dari cermin cekung. Cahaya yang dipantulkan objek yang
jauh memasuki salah satu ujung tabung dan ditangkap oleh cermin lain pada ujung yang
lain. Cahaya ini dipantulkan dari cermin cekung ke cermin datar yang ada di dalam
tabung. Cermin datar kemudian memantulkan cahaya ke lensa okuler, yang berfungsi
memperbesar gambar. Perhatikan Gambar 2.39!

Gambar 2.39 Teleskop Pantul

57
4. Tugas Terstruktur/Latihan

Untuk memahami lebih jauh tentang Optik, kerjakanlah tugas berikut.


1. Mata yang normal memiliki kemampuan untuk melihat benda dengan jelas
pada jarak yang dekat dan jauh. Bagaimana mata kita memiliki kemampuan
tersebut?
2. Lakukanlah observasi ke gerai kacamata atau dokter mata, kemudian
deskripsikanlah bagaimana seorang dokter dapat menentukan bahwa
seseorang menderita miopi atau hipermetropi menggunakan metode
pembacaan huruf-huruf, serta menentukan kacamata yang dipakainya.
3. Rancanglah sebuah percobaan untuk mengukur daya akomodasi kaca mata
yang kita pakai (jika Anda memakai kacamata) secara langsung.
Deskripsikanlah bagaimana Anda melakukan pengambilan data tersebut.
Laporkan hasil percobaan dalam bentuk makalah singkat.

Rubrik penilaian

Supaya tugas yang Anda kerjakan menjadi terarah dan Anda dapat menyelesaikan tugas
tersebut dengan baik, maka gunakanlah rubrik penilaian berikut untuk mengukur
keberhasilan Anda dalam memahami materi.

Tugas No. Aspek penilaian Bobot

1. Mendeskripsikan kemampuan mata dalam berakomodasi 10%

2 Menganalisis cara menentukan miopi dan hipermetropi melalui 40%


percobaan.

3 Mengevaluasi daya akomodasi kacamata 50%

Total 100%

C. Penutup
Rangkuman
Selamat, Anda telah menyelesaikan modul tentang Optik. Hal-hal penting

58
yang telah Anda pelajari dalam modul Optik ini adalah sebagai berikut.
• Cahaya memiliki sifat-sifat khusus. Cahaya dapat merambat lurus, dipantulkan,
dibiaskan, dan merupakan gelombang elektromagnetik.
• Pemantulan cahaya dapat berupa pemantulan baur dan pemantulan teratur.
• Pemantulan baur terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang yang tidak rata,
seperti aspal, tembok, batang kayu, dan lainnya.
• Pemantulan teratur terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang yang rata, seperti
cermin datar atau permukaan air danau yang tenang. Pada pemantulan baur dan
pemantulan teratur, sudut pantulan cahaya besarnya selalu sama dengan sudut
datang cahaya.
• Cahaya yang mengenai benda sebagian akan dipantulkan ke mata dan sebagian
lagi akan diserap benda sebagai energi.
• Cahaya dapat dipantulkan pada cermin datar, cermin cekung, dan cermin
cembung.
• Cahaya akan dibiaskan ketika melalui dua medium dengan kerapatan optik yang
berbeda.
• Cahaya dapat dibiaskan pada lensa cekung dan lensa cembung.
• Warna cahaya yang dapat dilihat tergantung pada panjang gelombang dari
gelombang cahaya yang masuk ke mata.
• Benda hanya akan memantulkan spektrum cahaya yang warnanya sama dengan
warna permukaan benda tersebut, sehingga kita dapat mengindra dengan tepat
warna-warna benda tersebut.
• Gelombang cahaya terbentuk karena adanya perubahan medan magnet dan
medan listrik secara periodik, sehingga merupakan gelombang elektromagnet.
• Gelombang cahaya matahari memancar ke segala arah sampai ke bumi
meskipun melalui ruang hampa udara. Hal ini berarti gelombang cahaya dapat
merambat pada ruang kosong (hampa udara) tanpa adanya materi.
• Pembentukan bayangan pada cermin dan lensa menggunakan sinar-sinar
istimewa.
• Bayangan bersifat nyata apabila titik potongnya diperoleh dari perpotongan
sinar-sinar pantul yang konvergen (mengumpul). Sebaliknya, bayangan bersifat
maya apabila titik potongnya merupakan hasil perpanjangan sinar-sinar pantul

59
yang divergen (menyebar).
• Bayangan pada cermin datar bersifat maya.
• Bayangan yang terbentuk pada cermin cembung bersifat maya, tegak, dan
diperkecil.
• Sifat bayangan yang terbentuk pada lensa cekung dan lensa cembung
tergantung pada posisi benda.
• Bagian mata yang banyak berperan pada proses pembentukan bayangan benda
adalah kornea, iris, lensa, dan retina.
• Gangguan pada lensa mata dapat menyebabkan seseorang menderita miopi,
hipermetropi, buta warna, presbiopi, dan astigmatisma.
• Miopi adalah kelainan yang menyebabkan seseorang tidak dapat melihat
dengan jelas benda yang jaraknya jauh (tak hingga). Penderita hipermetropi
dapat dibantu dengan lensa cekung.
• Hipermetropi adalah kelainan yang menyebabkan seseorang tidak dapat melihat
dengan jelas benda yang jaraknya dekat. Penderita hipermetropi dapat dibantu
dengan lensa cembung.
• Buta warna adalah kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut
mata untuk menangkap suatu warna tertentu.
• Penderita presbiopi tidak mampu melihat dengan jelas benda- benda yang
berada di jarak jauh maupun benda yang berada pada jarak dekat. Presbiopi
dapat dibantu dengan kaca mata rangkap, yaitu kaca mata cembung dan cekung.
• Mata serangga disebut juga mata majemuk atau mata faset yang terdiri atas
beberapa omatidia. Omatidia berfungsi sebagai reseptor penglihatan yang
terpisah. Gabungan seluruh respons dari omatidia merupakan bayangan mosaik.
• Mata
• Mata Emetropi (mata normal) PP = 25 cm ; PR = 
• Mata Miopi (mata dekat/rabun jauh) PP = 25 cm ; PR < 
• Mata Hipermetropi (rabun dekat) PP > 25 cm ; PR = 
• Mata Presbiopi (mata tua) PP > 25 cm ; PR < 

• Kaca mata
• Kaca Mata lensa Negatif (Untuk orang Miopi)

60
s =  dan s’ = - PR
• Kaca Mata lensa Positif (Untuk orang hipermetropi)
s = 25 cm dan s’ = - PP

• Lup

PP
• Ditempel dimata : - Tanpa Akomodasi → M =
f
PP
- Berakomodasi maks → M= +1
f

PP PP PP.d
• .Berjarak d cm dari mata: M= + − , PP = jarak
f D D. f
baca normal, D = -s’ + d → D = daya akomodasi
• Mikroskop

• Berakomodasi → d = s’ob + sok


d = jarak lensa obyektif - okuler

s 'ob PP
M= − ( + 1)
sob f ok

• Tidak berakomadasi d = s’ob + fok

s 'ob PP
M= − ( )
sob fok

• Teropong Bintang
• Berakomodasi maks d = fob + sok
f ob PP + f ok
M= ( )
f ok PP

61
• Tidak berakomodasi d = fob + fok
f ob
M=
f ok

Tes Formatif

1. Arman yang memiliki titik dekat 25 cm dan titik jauh 20 m melihat preparat dengan
mikroskop yang memiliki fokus lensa obyektif 2 cm dan lensa okuler 5 cm. Zunda ingin
mengamati dengan berakomodasi maksimum, dan benda diletakkan 2,5 cm di depan
obyektif. Perbesaran bayangan yang terjadi adalah....

A. 4 kali

B. 10 kali

C. 20 kali

D. 24 kali

E. 100 kali

2. Orang yang memiliki mata normal dengan titik dekat 25 cm dan titik jauh 20 cm melihat
preparat dengan mikroskop yang memiliki fokus lensa obyektif 2 cm dan lensa okuler
10 cm. Ia ingin mengamati dengan berakomodasi maksimum, dan benda diletakkan 2,5
cm di depan obyektif. Perbesaran bayangan yang terjadi adalah ....

A. 14,0 kali
B. 18,5 kali
C. 8,0 kali
D. 6,0 kali
E. 5,0 kali

3. Gambar berikut menunjukkan sehelai daun yang dilihat dengan (a) mata telanjang, dan
(b) menggunakan lup.

62
Jika titik dekat mata normal 25 cm dan jarak fokus lup 10 cm, maka perbesaran
anguler pada penggunaan lup di atas adalah ….

A. 5 x
B. 3,5 x
C. 4 x
D. 0,4 x
E. 2,5 x

4. Edo menderita miopi sehingga dia tidak dapat melihat benda yang berada pada
jarak jauh dengan jelas. Jenis lensa untuk membantu penglihatan Edo adalah ....
A. lensa tipis
B. lensa ganda
C. lensa cekung
D. lensa cembung
E. lensa plan parallel

5. Sebuah benda yang tingginya 12 cm diletakkan 10 cm di depan cermin cembung


yang jari-jari kelengkungannya 30 cm. Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh
cermin tersebut adalah ....
A. maya, tegak, dan diperkecil
B. maya, tegak, dan diperbesar
C. nyata, tegak, dan diperbesar
D. nyata, terbalik, dan diperkecil
E. nyata, tegak, dan diperbesar

63
6. Seorang anak menderita rabun jauh dengan titik jauhnya (Punctum Remotum) sejauh 2
m. Agar anak tersebut dapat melihat benda jauh pada normal, maka harus
menggunakan lensa yang.…

A. Cembung; dan +2 dioptri


B. Cekung; dan –2 dioptri
C. Cembung dan +0,5 dioptri
D. Cekung dan – 0,5 dioptri
E. Cembung dan + 5 dioptri

7. Seorang kakek menderita rabun dekat dengan titik dekatnya (PP) sejauh 50 cm. Agar
kakek dapat membaca pada jarak normal, maka harus menggunakan lensa yang.…

A. Cembung; dan +50 dioptri


B. Cekung; dan –50 dioptri
C. Cembung;dan +2 dioptri
D. Cekung; dan –2 dioptri
E. Cembung; dan – 5 dioptri

8. Seseorang berkacamata dengan kekuatan lensa 2 dioptri. Artinya….

A. Lensa kacamatanya cekung berfokus 2 cm


B. Lensa kacamatanya cembung berfokus 2 cm
C. Lensa kacamatanya cekung berfokus 50 cm
D. Lensa kacamatanya cembung berfokus 50 cm
E. Lensa kacamatanya cekung berfokus 100 cm

9. Lukisan yang menunjukkan jalannya sinar pada mata hipermetropi adalah….

A. D.

B. E.

C.

10. Ketika melihat benda yang dekat, keadaan lensa mata.…

64
A. menipis dan berakomodasi maksimum
B. mencembung dan tak berakomodasi
C. menipis dan tak berakomodasi
D. mencembung dan berakomodasi maksimum
E. menipis terus menerus

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat
di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan
rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
Kegiatan Belajar 2.

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟


𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 = 𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙

Arti tingkat penguasaan:

90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan Kegiatan Belajar selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus
mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.

65
Daftar Pustaka

Ezrallson, C. dkk. (2005). Waves, Sound, and Light. New York : McGraw- Hill
Companies

Campbell, N.A., Reece. J.B., Urry, L.A., Cain, M.L., Wasserman, S.A., Minorsky, P.V.,
& Jackson, R.B. (2008). Biology 8th edition. USA: Pearson Education, Inc.

Marieb, E.N. & Hoehn, K., (2012). Human Anatomy and Physiology. San
Francisco: Pearson.

Zubaidah, S., Mahanal, S., Yuliati, L., Dasna, I.W., Pangestuti, A.A., Puspitasari, D.R.,
Mahfudhillah, H.T., Robitah, A. Kurniawati, Z.L., dan Prasmala, E.R. (2017).
Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Sumber Daring

www.bambaexperience.com
www.blibli.com
www.centralparkent.net
www.ecx.images-amazon.com
www.endrix2.uoregon.edu.
www.fisikaabc.com
www.gardeningknowhow.com
www.i.ytimg.com
www.oerpub.github.io
www.situations.nl

66
DAR2/Profesional/097/5/2019

PENDALAMAN MATERI ILMU PENGETAHUAN ALAM

MODUL 5.
GELOMBANG OPTIK, DAN LISTRIK MAGNET

Kegiatan Belajar 3:
Listrik Statis dan Dinamis

Penulis:
Dr. Eka Cahya Prima, S.Pd., M.T.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


2019
DAFTAR ISI

A. Pendahuluan..................................................................................................... iii
1. Deskripsi Singkat ............................................................................................ iii
2. Relevansi .......................................................................................................... iv
3. Petunjuk Belajar ............................................................................................... iv
B. Inti....................................................................................................................... 1
1. Capaian Pembelajaran ...................................................................................... 1
2. Sub Capaian Pembelajaran ............................................................................... 1
3. Uraian Materi ................................................................................................... 1
Konsep Listrik Statis ........................................................................................ 2
Muatan Listrik .................................................................................................. 2
Aktivitas 3.1 Menyelidiki Gejala Listrik Statis ........................................ 2
Hukum Coulomb .............................................................................................. 6
Aktivitas 3.2 Bagaimana Interaksi Dua Benda Bermuatan terhadap
Jaraknya?.................................................................................................. 6
Medan Listrik ................................................................................................. 10
Kelistrikan pada Sel Saraf .............................................................................. 14
Aktivitas 3.3 Identifikasi Bagian Sel Saraf ............................................. 16
Hantaran Listrik ............................................................................................. 16
Aktivitas 3.4 Mengidentifikasi Jenis Bahan Isolator dan Konduktor ...... 17
Konduktor listrik .................................................................................... 18
Isolator listrik ......................................................................................... 19
Semikonduktor listrik ............................................................................. 19
Aktivitas 3.5 Percobaan Besar Hambatan Listrik pada Kawat Konduktor
............................................................................................................... 24
Hewan-hewan Penghasil Listrik ..................................................................... 26
Ikan Belalai Gajah .................................................................................. 26
Ikan Pari Elektrik ................................................................................... 27
Hiu Kepala Martil................................................................................... 28
Echidnas ................................................................................................. 28
Belut Listrik ........................................................................................... 29
Lele Elektrik ........................................................................................... 29
Konsep Listrik Dinamis.................................................................................. 30
Arus Listrik .................................................................................................... 31
Aktivitas 3.6 Menyalakan Lampu dengan Baterai .................................. 31
Aktivitas 3.7 Baterai Buah ..................................................................... 32
Rangkaian Listrik ........................................................................................... 37

i
Aktivitas 3.8 Rangkaian Lampu secara Seri dan Paralel ............... 37
Aktivitas 3.9 Rangkaian Baterai secara Seri dan Paralel ............... 38
Aktivitas 3.10 Mengetahui Hubungan antara Kuat Arus, Hambatan,
dan Tegangan Listrik pada Suatu Rangkaian Listrik (Hukum Ohm)
...................................................................................................... 40
Rangkaian Hambatan Listrik Seri ...................................................... 43
Rangkaian Hambatan Listrik Paralel ................................................. 44
Sumber Arus Listrik ....................................................................................... 45
Sumber-Sumber Energi Listrik ....................................................................... 46
Energi Matahari ...................................................................................... 47
Energi Angin (Kincir Angin).................................................................. 47
Energi Air (Hydropower) ....................................................................... 48
Bioenergi ................................................................................................ 49
Transmisi Energi Listrik ................................................................................. 51
Upaya Penghematan Energi Listrik ................................................................ 52
Pencegahan Bahaya Penggunaan Listrik dalam Kehidupan ............................ 54
Tugas Terstruktur/Latihan .............................................................................. 55
C. Penutup ............................................................................................................ 57
Rangkuman ......................................................................................................... 57
Tes Formatif ........................................................................................................ 59
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 66

ii
Kegiatan Belajar 3 : Listrik Statis dan Dinamis

A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat
Modul Hybrid Learning gelombang optik, dan listrik magnet ini merupakan
Modul modul PPG dalam jabatan yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka
membekali guru dengan kompetensi professional yang berorientasi pada
implementasi Kurikulum 2013. Modul ini dirancang untuk memperkuat
kompetensi guru dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh.
Proses pencapaiannya dirancang melalui pembelajaran hybrid dengan
didukung berbagai jenis media terkait yang menunjang sebagai suatu kesatuan
yang saling mendukung pencapaian kompetensi tersebut. Sebagai transisi
menuju ke pendidikan menengah, pemisahan mata pelajaran masih belum
dilakukan sepenuhnya bagi peserta didik SMP/ MTs. Materi-materi dari
bidang-bidang ilmu Fisika, Kimia, Biologi, serta Ilmu Bumi dan Antariksa
masih perlu disajikan sebagai suatu kesatuan dalam mata pelajaran IPA (Ilmu
Pengetahuan Alam). Hal ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan yang
utuh bagi peserta didik SMP/MTs tentang prinsip-prinsip dasar yang mengatur
alam semesta beserta segenap isinya. Oleh karenanya, pengetahuan dan
kemampuan guru menguasai materi esensial IPA yang terkoneksi dan
terintegrasi secara utuh diperlukan adanya.

Modul ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan peserta didik
untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang
digunakan dalam Kurikulum 2013, peserta didorong untuk mencari sumber
belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran aktif peserta
sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap mereka
dengan ketersediaan kegiatan pada Modul ini. Peserta dapat memperkayanya
dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan
yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.

iii
2. Relevansi
Modul Modul IPA ini disusun dengan pemikiran di atas. Bidang ilmu Fisika,
Kimia, dan Biologi dipakai sebagai landasan (platform) pembahasan bidang
listrik statis dan dinamis yang akan disajikan. Makhluk hidup digunakan
sebagai objek untuk menjelaskan prinsip-prinsip dasar yang mengatur alam
seperti objek alam dan interaksinya, energi dan keseimbangannya, dan lain-
lain. Melalui pembahasan menggunakan bermacam bidang ilmu dalam rumpun
ilmu pengetahuan alam, pemahaman utuh tentang alam yang dihuninya beserta
benda-benda alam yang dijumpai di sekitarnya dapat dikuasai oleh guru IPA
SMP/MTs untuk diajarkan kepada para siswanya.

Sebagai salah satu rumpun ilmu yang berperan penting dalam mempersiapkan
dan membekali siswa sebagai insan yang akan hidup di era abad 21, maka
penyusunan modul ini juga berkaitan erat dengan pengembangan kemampuan-
kemampuan abad 21. Selain itu pula, proses mengukur kemajuan pendidikan
suatu negara serta pemahaman peserta didik suatu negara terhadap IPA
dibandingkan secara rutin sebagaimana dilakukan melalui TIMSS (The Trends
in International Mathematics and Science Study) dan PISA (Program for
International Student Assessment). Melalui penilaian internasional seperti ini
kita dapat mengetahui kualitas pembelajaran IPA dibandingkan dengan negara
lain. Materi IPA pada Kurikulum 2013 ini telah disesuaikan dengan tuntutan
penguasaan materi IPA relevan dengan TIMSS dan PISA.

3. Petunjuk Belajar
Sebelum Anda menggunakan modul ini, Anda perlu membaca bagian petunjuk
ini. Mengapa diperlukan? Ibarat Anda sedang berlibur di tempat wisata, Anda
tentunya ingin memanfaatkan fasilitas yang ada di tempat wisata tersebut
bukan? Tentunya, agar tujuan tersebut tercapai Anda akan membaca peta di
mana fasilitas itu berada. Begitu juga dengan modul ini. Jika Anda ingin
memperoleh manfaat yang maksimal dari modul ini tentu merupakan tindakan
yang bijak jika Anda benar-benar memerhatikan dan memahami bagian
petunjuk penggunaan modul ini. Selamat mempelajari!

iv
Fitur mari kita cari tahu ini berisi tugas atau permasalahan yang perlu untuk
dicari jawabannya atau untuk mencari pengetahuan tambahan terkait materi
yang dipelajari. Fitur mari kita diskusikan ini berisi suatu masalah yang
berkaitan dengan konsep yang perlu untuk dipecahkan melalui kelompok. Fitur
ini dapat melatih Anda dalam mengungkapkan pendapat atau berkomunikasi
dan memecahkan masalah. Fitur rangkuman ini berisi ringkasan materi dari
bab yang telah dipelajari. Anda dapat mereview keseluruhan materi yang telah
dipelajari melalui fitur ini. Fitur tes formatif ini berisi soal-soal untuk
mengevaluasi pemahaman dan penerapan konsep dalam satu bab yang telah
dipelajari.
Selamat belajar, semoga berhasil!

v
B. Inti
7. Capaian Pembelajaran
Mampu menguasai teori dan aplikasi materi pelajaran IPA yang mencakup: (1)
inkuiri IPA, keterpaduan konsep dan proses dalam IPA, (2) materi dan
interaksinya, (3) gerak, gaya, dan tekanan, (4) energi, usaha, dan pesawat
sederhana, (5) gelombang dan optik serta aplikasinya dalam teknologi, (6)
kelistrikan dan kemagnetan, (7) ciri, klasifikasi, sistem, struktur, fungsi mahluk
hidup, zat aditif dan adiktif serta dampaknya terhadap kesehatan, (8) interaksi
antar mahluk hidup dan lingkungan, (9) reproduksi, hereditas, evolusi (10)
mikroorganisme dan bioteknologi, (11) tata surya, struktur bumi, perubahan
iklim, dan mitigasi bencana, termasuk advanced materials dalam IPA secara
bermakna yang dapat menjelaskan aspek “apa” (konten), “mengapa” (filosofi),
dan “bagaimana” (penerapan) dalam kehidupan sehari-hari

8. Sub Capaian Pembelajaran


Mampu menganalisis rangkaian listrik seri dan paralel, kemagnetan, aplikasi
induksi eletromagnetik, serta gejala kelistrikan dan kemagnetan pada makhluk
hidup.

9. Uraian Materi
Betapa luar biasa anugerah Tuhan yang memberikan rahmat dan hidayah
pada manusia berupa pikiran. Dengan pikiran, manusia dapat terus melakukan
inovasi yang dapat menunjang kesejahteraan kehidupan manusia, salah satunya
adalah listrik. Coba amati lingkungan sekitarmu, apakah sudah ada listrik? Jika ada,
digunakan untuk apa sajakah listrik tersebut? Pada sebagian daerah, listrik sudah
menjadi penunjang utama kehidupan. Listrik digunakan untuk menyalakan lampu,
televisi, mengisi baterai telepon genggam, dan bahkan untuk menanak nasi. Listrik
yang mengalir pada kabel atau sebuah rangkaian yang digunakan untuk berbagai
peralatan elektronik tersebut akan dipelajari lebih lanjut pada pembahasan listrik
dinamis atau bagian kedua dari bab ini. Bagian pertama pada bab ini akan
membahas tentang konsep listrik statis, yaitu sifat kelistrikan yang dimiliki benda.
Konsep Listrik Statis
Muatan Listrik
Masih ingatkah Anda tentang partikel penyusun atom yang telah Anda
pelajari? Atom tersusun atas partikel subatom yaitu proton (bermuatan positif),
neutron (tidak bermuatan), dan elektron (bermuatan negatif). Listrik sangat erat
kaitannya dengan elektron dan proton. Karena neutron tidak bermuatan, maka
neutron tidak memainkan peran dalam listrik. Bagaimana interaksi masing-masing
muatan pada suatu bahan? Kejadian apa sajakah dalam kehidupan sehari-hari yang
menggambarkan adanya gejala interaksi antara muatan listrik? Agar lebih
memahami gejala kelistrikan yang biasa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari,
ayo lakukan aktivitas berikut.

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 3.1 Menyelidiki Gejala Listrik Statis


Apa yang Anda perlukan?
1. 2 buah sisir plastik,
2. 2 buah batang kaca atau gelas kaca,
3. 2 tali/benang sepanjang 30 cm,
4. 2 buah statif, dan rambut kering.

Apa yang harus Anda lakukan?


1. Gantunglah dua sisir plastik pada dua statif dengan menggunakan tali. Atur
jarak kedua sisir kurang lebih 5 cm.

Gambar 3.1 Dua Sisir Bermuatan yang digantung

2
Sumber: http://www.kompy.info

2. Gosokkan dua sisir plastik tersebut ke rambut kering, kemudian biarkan kedua
sisir tersebut tergantung bebas. Amati dan catat peristiwa yang terjadi pada
kedua sisir.
3. Lakukan langkah 1 dan 2 dengan menggunakan batang kaca.
4. Gantunglah satu sisir plastik dan satu kaca masing-masing pada statif.
Gosokkan sisir dan batang kaca pada rambut kering, kemudian biarkan sisir dan
batang kaca tergantung bebas. Amati dan catat peristiwa yang terjadi pada sisir
dan batang kaca.

Perhatian
Saat melakukan percobaan dengan menggunakan batang kaca,
pastikan pinggirannya tidak tajam sehingga tidak melukai tangan Anda.
Anda dapat mengganti batang kaca dengan gelas kaca agar aman.

Apa yang perlu Anda diskusikan?


1. Bandingkan hasil pengamatan kegiatan 1-2 terhadap kegiatan 3. Mengapa hal
tersebut terjadi?
2. Bandingkan hasil pengamatan kegiatan 4 dengan hasil kegiatan nomor 1.
Jelaskan!

Apa yang dapat Anda simpulkan?


Buatlah kesimpulan tentang muatan yang ada pada sisir plastik dan batang
kaca setelah digosok!

Setelah Anda melakukan dan mendiskusikan kegiatan “Mari Lakukan pada


Aktivitas 1”, dapatkah Anda menjelaskan mengapa hal tersebut terjadi? Hal ini
berkaitan dengan adanya elektron. Masih ingatkah Anda tentang elektron? Seperti
yang telah dijelaskan pada Bab sebelumnya, elektron adalah partikel penyusun
atom yang bermuatan negatif yang mengelilingi inti atom (nukleus). Atom yang
kelebihan elektron akan menjadi bermuatan negatif dan disebut sebagai ion negatif,

3
contohnya Cl-, (OH)-, dan O2-. Atom yang kekurangan elektron akan menjadi
bermuatan positif dan disebut sebagai ion positif, contohnya H+, Na+, dan Mg2+.
Jika benda bermuatan listrik positif didekatkan dengan benda bermuatan
listrik negatif maka akan saling tarik menarik. Sebaliknya, jika benda bermuatan
listrik positif didekatkan dengan benda bermuatan listrik positif, atau benda
bermuatan listrik negatif didekatkan dengan benda bermuatan listrik negatif akan
saling tolak menolak. Interaksi kedua muatan tersebut merupakan gejala
sederhana listrik statis.
Pada umumnya jumlah elektron dan proton pada atom-atom sebuah benda
adalah sama, sehingga atom-atom pada benda tersebut tidak bermuatan listrik atau
netral. Jika benda tersebut netral, dapatkah sebuah benda diubah menjadi bermuatan
listrik? Bagaimana caranya? Salah satu cara untuk mengubah benda menjadi
bermuatan listrik adalah dengan menggosokkan benda seperti pada kegiatan “Mari
Kita Lakukan pada Aktivitas 1”. Sisir plastik yang digosokkan pada rambut kering
akan bermuatan negatif karena sisir mengalami kelebihan elektron (elektron dari
rambut berpindah ke sisir plastik) dan kaca yang digosokkan pada rambut kering
akan bermuatan positif karena kaca mengalami kekurangan elektron (elektron dari
kaca berpindah ke rambut yang kering).

Mari Kita Cari Tahu


Perhatikan Tabel 3.1! Tabel 3.1 menunjukkan urutan deret benda
yang akan menjadi bermuatan negatif bila digosok dengan sembarang benda
di urutan atasnya dan akan bermuatan positif bila digosok dengan benda di
urutan bawahnya. Misalnya jika gelas digosokkan secara searah pada wol,
maka gelas tersebut akan menjadi bermuatan listrik positif dan wol akan
menjadi bermuatan listrik negatif. Deret semacam ini dinamakan deret
tribolistrik.
Tabel 3.1 Deret Tribolistik
Nama Nama
No No
Benda Benda
1 Bulu kelinci 8 Kayu
(kecenderungan positif
terbesar)
2 Gelas (kaca) 9 Batu ambar

4
3 Mika (plastik) 10 Damar
4 Wol 11 Logam (Cu, Ni, Ag)
5 Bulu kucing 12 Belerang
6 Sutera 13 Logam (Pt, Au)
7 Kapas 14 Solenoid
(kecenderungan negatif
terbesar)

Mari Kita Cari Tahu


Bagaimana cara mengetahui jenis muatan listrik pada benda? Salah
satu caranya adalah dengan menggunakan elektroskop. Perhatikan Gambar
3.2.

Gambar 3.2 Elektroskop Sederhana


Sumber: Dokumen Kemdikbud, http://kelas-fisika.com

Elektroskop memiliki 3 bagian utama, yaitu kepala elektroskop yang


terbuat dari logam, penghantar atau konduktor yang menghubungkan kepala
elektroskop dengan daun elektroskop, dan daun elektroskop yang terbuat
dari lempeng emas atau aluminium. Daun elektroskop akan mekar apabila
kepala elektroskop diberi muatan dengan cara mendekatkan benda
bermuatan ke kepala elektroskop. Sekarang, buatlah elektroskop dengan
menggunakan alat dan bahan sederhana, dan diskusikan dengan teman
kelompokmu, bagaimana cara kerja elektroskop?

5
Hukum Coulomb
Masih ingatkah Anda, bahwa muatan listrik dapat saling menarik dan dapat
saling menolak? Bagaimana hubungan antara gaya tolak-menolak atau gaya tarik-
menarik dua benda bermuatan listrik terhadap jarak keduanya? Ilmuwan Perancis,
Charles Augustin Coulomb (1736 – 1806), menyelidiki hubungan gaya tolak-
menolak atau gaya tarik-menarik dua benda bermuatan listrik terhadap besar
muatan listrik dan jaraknya menggunakan alat neraca puntir Coulomb seperti pada
Gambar 3.3 Pada materi ini Anda tidak perlu melakukan penyelidikan tersebut
dengan menggunakan neraca puntir, cukup lakukan Aktivitas 2 berikut.

Gambar 3.3 Set Percobaan Coulomb


Sumber : Zitzewitz, 2005.

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 3.2 Bagaimana Interaksi Dua Benda Bermuatan terhadap


Jaraknya?
Apa yang Anda perlukan?
1. 1 buah penggaris,
2. 2 buah statif,
3. 2 buah balon yang sudah ditiup,
4. benang, dan

6
5. kain wol (dapat diganti dengan rambut yang kering).

Apa yang harus Anda lakukan?


1. Agar kedua menjadi bermuatan listrik, gosokkan kedua balon tersebut pada kain
wol atau rambut yang kering selama 30 detik
2. Gantung kedua balon dengan menggunakan tali sepanjang 50 cm pada masing-
masing statif yang diletakkan secara berjauhan (±30 cm), seperti pada gambar
berikut. Amati interaksi yang terjadi.

Gambar 3.4 Set Percobaan


Sumber : Dokumen Kemdikbud.

3. Ulangi langkah pertama dan kedua, namun buat variasi lamanya waktu untuk
menggosok balon, misalnya dengan menggosokkan balon ke kain wol atau
rambut yang kering selama 60 detik.
4. Ulangi langkah pertama hingga ketiga, namun dengan memisahkan statif sedikit
lebih dekat, misalnya 20 cm.
Tabel 3.2 Data Pengamatan Kuat Interaksi Kedua Balon terhadap Lamanya
Waktu Menggosok dan Jarak Kedua Muatan
Lamanya Waktu Menggosok
Balon dengan Kain Wol atau Jarak Kedua Kuat Interaksi
No
Rambut yang Kering Statif Kedua Balon

1 30 detik a) 30 cm
b) 20 cm
2 60 detik a) 30 cm
b) 20 cm

Apa yang perlu Anda diskusikan?


1. Bagaimana pengaruh interaksi kedua balon terhadap variasi jarak kedua statif?
Apakah jarak mempengaruhi besarnya gaya tolak-menolak atau gaya tarik-
menarik kedua balon? (Bandingkan hasil pengamatan nomor 1a dengan 1b atau

7
nomor 2a dengan 2b)
2. Bagaimana pengaruh interaksi kedua balon terhadap lamanya waktu
menggosok? Apakah besar muatan mempengaruhi besarnya gaya tolak-
menolak atau gaya tarik-menarik kedua balon? (Bandingkan hasil pengamatan
nomor 1a dengan 2a atau nomor 1b dengan 2b)

Apa yang dapat Anda simpulkan?


Bagaimana hubungan antara gaya Coulomb dengan jarak dan besar masing-
masing muatan?

Berdasarkan percobaan dengan menggunakan neraca puntir, Coulomb


menyimpulkan bahwa besar gaya listrik antara dua benda bermuatan adalah:
Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua muatan atau

1
𝐹~
𝑟2

Berbanding lurus dengan perkalian besar kedua muatan partikel atau


𝐹~ 𝑞1 . 𝑞2

(a) Tolak-menolak, (b) Tarik-menarik


Gambar 3.5 Gaya Coulomb pada Muatan Listrik
Sumber: Dokumen Kemdikbud

Secara matematis, rumusan Gaya Coulomb (Fc) dapat dituliskan sebagai


berikut.

𝑞1 . 𝑞2
𝐹𝑐 = 𝑘.
𝑟2

8
Keterangan:
𝐹𝑐 = gaya Coulomb (newton)
𝑘 = konstanta = 9 x 109 Nm2/C2
𝑟 = jarak antara dua muatan (meter)
𝑞1 = besar muatan listrik pertama (coulomb)
𝑞2 = besar muatan listrik kedua (coulomb)

Mari Kita Pahami

Contoh Soal
1. Dua buah muatan listrik positif yang ada di dalam membran sel saraf
masing-masing sebesar q dan 2q terletak pada jarak 2 cm. Hitung berapakah
gaya coulomb yang dialami kedua muatan tersebut jika q = 1,6 x 10-19 C !

Diketahui:
Muatan 1 (q 1) = +q = 1,6 x 10-19 C
Muatan 2 (q2 ) = +2q
= 3,2 x
10-19 C Jarak kedua muatan (r) = 2 cm =
2 x 10-2 m Konstanta = 9 x 109
Nm2/C2
Ditanya: gaya coulomb kedua muatan.

Jawab
𝑞1 . 𝑞2
𝐹𝑐 = 𝑘.
𝑟2
1,6 𝑥 10−19 𝐶. 3,2 𝑥 10−19 𝐶
𝐹𝑐 = 9 𝑥 109 𝑁𝑚2 /𝐶 2 .
(2 𝑥 10−2 𝑚)2
𝐹𝑐 = 11,52 𝑥 10−25 𝑁
Jadi besar gaya coulomb yang dialami muatan positif q dan 2q yang
terpisah pada jarak 2 cm adalah 11,52 𝑥 10−25 𝑁

2. Jika besar gaya coulomb antara dua muatan identik A dan B adalah 1,6 N,
serta kedua muatan tersebut terpisah pada jarak 3 cm, berapakah besar
masing-masing muatan A dan B?

9
Diketahui:
Gaya coulomb kedua muatan = 1,6 N
Jarak kedua muatan = 3 cm = 0,03 m

Ditanya: besar masing-masing muatan A dan B


Jawab:
Muatan A dan B identik, sehingga 𝑞𝐴 = 𝑞𝐵 = 𝑞
𝑞𝐴 . 𝑞𝐵
𝐹𝑐 = 𝑘.
𝑟2
9 2 𝑞2
1,6 N = 9 𝑥 10 𝑁𝑚2 /𝐶 .
(0,03 m)2

2
1,6 N 𝑥 (0,03 m)2
𝑞 =
9 𝑥 109 𝑁𝑚2 /𝐶2

1,6 N 𝑥 (0,03 m)2 −


𝑞=√ 9 = √16 𝑥 10−14 C = 4 𝑥 10 7 C = 0,4 µC
9 𝑥 10 𝑁𝑚2 /𝐶2
Jadi besar masing-masing muatan identik A dan B adalah 0,4 µC

Medan Listrik
Tahukah Anda mengapa benda-benda yang berada di permukaan Bumi
selalu ditarik menuju pusat bumi? Seluruh benda yang ada di permukaan bumi atau
sekitarnya akan ditarik menuju pusat Bumi karena memiliki massa yang jauh lebih
kecil dari pada massa bumi. Hal serupa ternyata juga terjadi pada muatan-muatan
listrik. Muatan- muatan listrik memiliki medan listrik sehingga dapat
mempengaruhi muatan lain yang berada tidak jauh darinya. Medan listrik dapat
didefinisikan sebagai daerah di sekitar muatan yang masih kuat menimbulkan gaya
listrik terhadap muatan lain.
Medan listrik digambarkan oleh serangkaian garis gaya listrik yang arahnya
keluar atau masuk ke dalam muatan. Arah garis gaya listrik ke dalam digunakan
untuk menunjukkan muatan negatif dan arah garis medan listrik ke luar digunakan
untuk menunjukkan muatan positif.

10
Gambar 3.6 Garis Medan Listrik Dua Muatan
Sumber: Serway, 2004.

Selain melalui gambar, medan listrik suatu muatan dapat ditentukan


besarnya dengan cara menghitung. Bagaimana cara menghitung besar kuat medan
listrik? Agar dapat memahami cara menghitung besarnya medan listrik (E)
perhatikan Gambar 3.7 dan penjelasan berikut.

Gambar 3.7 Muatan Q didekati Muatan Tes q0


Sumber: Dokumen Kemdikbud

Agar mengetahui besar kuat medan listrik muatan Q, sebuah muatan uji
positif (qo) yang muatannya jauh lebih kecil diletakkan di dekat muatan tersebut
dengan jarak r. Berdasarkan hukum Coulomb, muatan qo tersebut akan
mendapatkan gaya tolak dari muatan Q sebesar,
𝑄. 𝑞𝑜
𝐹𝑐 = 𝑘.
𝑟2

karena kuat medan listrik (𝐸) didefinisikan sebagai efek yang dihasilkan
akibat keberadaan muatan listrik 𝑄. Karena muatan (𝑞𝑜) ditempatkan sejauh (𝑟),
kondisi tersebut akan dihasilkan gaya coulomb (Fc) pada satuan muatan uji (𝑞𝑜).
Besarnya kuat medan listrik yang dialami oleh muatan uji tersebut didefinisikan
secara matematis sebagai :
𝐹𝑐 = 𝑞𝑜 . 𝐸

11
𝑄. 𝑞𝑜 𝑄
𝐹𝑐 = 𝑘. 2
= 𝑞𝑜 . 𝑘 2
𝑟 𝑟
Sehingga dapat disimpulkan bahwa besar kuat medan listrik yang dirasakan
oleh muatan uji 𝑞𝑜 pada suatu titik yang berjarak 𝑟 dari muatan 𝑄 adalah:
𝑄
𝐸𝑜 = 𝑘
𝑟2
Keterangan,
𝐸𝑜 = medan listrik (N/C)
𝐹 = gaya coulomb (Newton)
𝑞 = besar muatan listrik (Coulomb)

Coba pikirkan, untuk mengetahui besar medan listrik suatu muatan,


mengapa muatan uji yang digunakan harus jauh lebih kecil?

Mari Kita Pahami

Contoh Soal
1. Gaya Coulomb yang dialami kedua muatan A dan B adalah sebesar 4 x 10 -
4
N. Jika besar muatan A sebesar 4 x 10-6 C dan muatan uji B sebesar 4 x
10-12 C, berapakah besar kuat medan listrik yang dirasakan muatan uji B
oleh muatan A tersebut?
Diketahui:
Besar gaya Coulomb = 4 x 10-4 N
Besar muatan A = 4 x 10-6 C
Besar muatan B = 4 x 10-12 C
Ditanyakan:
besar kuat medan listrik yang dirasakan muatan uji B oleh muatan A (EA)

Jawab:
𝐹𝑐
𝐸𝐴 =
𝑞𝐵

12
4 x 10−4 N 𝑁
𝐸𝐴 = −12 = 108
4 x 10 C 𝐶

Jadi, besar kuat medan listrik yang ditimbulkan oleh muatan A


adalah 108 N/C .

2. Medan listrik yang dirasakan oleh muatan uji A terhadap muatan B sebesar
80 N/C. Jika jarak kedua muatan tersebut adalah 3 cm, berapakah besar
muatan B?
Diketahui:
Medan listrik = 80 N/C
Jarak kedua muatan = 3 cm = 0,03 m
Ditanyakan: besar muatan B
Jawab:
𝑄
𝐸=𝑘
𝑟2
𝑄
80 𝑁/𝐶 = 9 𝑥 109 𝑁𝑚2 /𝐶 2
( 0,03 𝑚)2
𝑁
80 . (0,03 𝑚)2
𝑄= 𝐶
9 𝑥 109 𝑁𝑚2 /𝐶 2

𝑄 = 8 x 10−12 C

Mari Kita selesaikan


1. Gaya Coulomb yang dialami kedua muatan A dan B adalah sebesar 3 x 10-4 N. Jika
besar muatan A dan B masing-masing sebesar 2 x 10-6 C dan 1,5 x 10-6 C,
berapakah besar kuat medan listrik yang dirasakan muatan A oleh muatan B?
2. Pada percobaan dua buah balon bermuatan yang didekatkan, gaya tolak
menolak kedua balon akan semakin besar jika posisi kedua balon tersebut
semakin didekatkan. Dapatkah Anda menunjukkan sketsa (gambar)
peristiwanya?

13
Kelistrikan pada Sel Saraf
Selain pada kabel, ternyata tubuh kita juga dialiri oleh arus listrik,
khususnya pada syaraf yaitu dengan adanya impuls listrik. Bidang yang khusus
mempelajari tentang aliran impuls listrik pada tubuh manusia disebut biolistrik.
Tegangan pada tubuh berbeda dengan yang kita bayangkan seperti listrik rumah
tangga. Kelistrikan pada tubuh hanya berkaitan dengan komposisi ion yang terdapat
dalam tubuh, bukan listrik yang mengalir seperti pada kabel listrik di rumah-rumah.
Tahukah Anda, bagaimana cara sel saraf menghantarkan impuls listrik?
Bagaimana keadaan sel saraf saat tidak menghantarkan listrik? Muatan yang ada di
luar dan di dalam sel saraf tidak dapat saling tarik menarik dengan sendirinya
karena ada pemisah berupa membran sel saraf (perhatikan Gambar 3.8). Tarik
menarik antar muatan akan terjadi jika ada rangsangan dari neurotransmitter. Masih
ingatkah Anda apa itu neurotransmitter? Coba buka kembali tentang Partikel
Penyusun Benda dan Makhluk Hidup untuk mengingat kembali.

Gambar 3.8 Ilustrasi Muatan Listrik pada Sel Saraf Tidak Bermyelin
Sumber: Dokumen Kemdikbud

Saat sel saraf tidak menghantarkan impuls, muatan positif Na+ melingkupi
bagian luar membran sel. Pada kondisi demikian, membran sel saraf bagian luar

14
bermuatan listrik positif dan membran sel bagian dalam bermuatan listrik negatif
(Cl-). Lebih jelasnya, perhatikan Gambar 3.9.

Gambar 3.9 Impuls Listrik pada Saraf Manusia


Sumber: Biggs, 2008: 638.

Setiap manusia memiliki sistem saraf yang dapat mengontrol gerak otot.
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf berfungsi untuk menerima, mengolah, dan
mengirim rangsangan yang diterima panca indera. Rangsangan ini disebut impuls.
Setiap sel saraf terdiri atas 3 bagian, yaitu badan sel saraf, dendrit, dan akson atau
neurit. Selain ketiga bagian tersebut, pada sel saraf juga terdapat bagian tambahan
berupa selubung myelin. Myelin sebetulnya bukan bagian sel saraf, tetapi terdiri
dari sel pembentuk myelin yang berfungsi menyelubungi akson. Berdasarkan
keberadaan myelin, terdapat dua macam neuron, yaitu neuron yang berselubung
myelin dan neuron yang tidak berselubung myelin. Agar dapat mengetahui sel saraf
lebih lanjut mari lakukan kegiatan berikut.

15
Mari Kita Lakukan

Aktivitas 3.3 Identifikasi Bagian Sel Saraf


Bacalah dengan teliti Tabel 3.3 Bagian Sel Saraf, kemudian tunjukkan
bagian-bagian sel saraf pada Gambar 3.10.
Tabel 3.3 Bagian Sel Saraf
Bagian sel
No. Deskripsi Fungsi
saraf
1 Dendrit Penonjolan badan sel yang bercabang-cabang dan Menerima impuls dari sel lain dan
berbentuk seperti cabang pohon meneruskannya ke badan sel
2 Badan sel Di dalamnya terdapat inti sel yang dikelilingi oleh Meneruskan impuls dari dendrit ke
sitoplasma. Sitoplasma mengandung organela akson
sel seperti mitokondria, ribosom, badan golgi dan
retikulum endoplasma khusus milik sel saraf yang
disebut badan nissl.
3 Akson/ Penonjolan badan sel berbentuk panjang dan Meneruskan impuls dari badan sel saraf ke
Neurit silindris. Setiap satu sel saraf hanya memiliki satu sel saraf lain atau ke sel otot atau ke sel
akson. Ujung akhir akson disebut dengan terminal kelenjar.
akson. Terminal ini memiliki beberapa Pada bonggol sinaptik terjadi proses
percabangan dan berbonggol. Pada bonggol inilah sinapsis, yaitu komunikasi antara sel
akan dilepaskan neurotransmitter dan disebut saraf satu dengan yang lain atau sel
saraf dengan sel otot dan sel kelenjar
sebagai bonggol sinaptik.
menggunakan neurotransmitter.
4 Myelin Selubung lemak berlapis- lapis, dihasilkan oleh sel Mempercepat impuls saraf dengan
Schwann. Lapisan lemak myelin sulit ditembus membantu terjadinya loncatan muatan
oleh ion-ion yang keluar dan masuk membran sel
saraf pada bagian akson.
5 Nodus Daerah akson terbuka yang tidak diselubungi Tempat terjadinya tarik- menarik muatan
ranvier myelin listrik di membran sel saraf.

Gambar 3.10 Neuron Bermyelin


Sumber: Campbell dkk., 2008.

Hantaran Listrik
Sering kita mendengar bahwa listrik dapat mengalir pada kabel. Apa yang

16
mengalir dan bahan apa yang dapat mengalirkan listrik? Pernyataan bahwa listrik
mengalir sebenarnya berkaitan dengan muatan yang berpindah, sebab perpindahan
elektron pada bahan akan menghasilkan arus listrik yang arahnya berlawanan
dengan arah perpindahan elektron tersebut. Bahan-bahan apakah yang dapat
menghantarkan listrik dengan baik dan yang tidak dapat menghantarkan listrik?
Agar mengetahui jawabannya, “Mari Kita Lakukan” kegiatan berikut.

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 3.4 Mengidentifikasi Jenis Bahan Isolator dan Konduktor


Apa yang Anda perlukan?
1. 1 buah baterai,
2. 3 buah kabel,
3. 1 bola lampu kecil,
4. 5 buah karet,
5. 1 buah kunci,
6. 1 buah pensil,
7. 30 cm kawat besi,
8. 30 cm kawat timah,
9. penghapus, dan
10. Aluminium foil.

Apa yang harus Anda lakukan?


1. Susunlah alat dan bahan seperti Gambar 3.11.

Gambar 3.11 Rangkaian Listrik Percobaan Konduktor dan Isolator


Sumber: Dokumen Kemdikbud

2. Sambungkan bahan yang digunakan dengan menggunakan kabel yang

17
dilengkapi penjepit buaya.
3. Amati nyala lampu yang terjadi. Catat hasil pengamatan Anda dalam bentuk
Tabel 3.4.

Apa yang perlu Anda diskusikan?


1. Apakah semua bahan dapat menghantarkan arus listrik?
2. Kelompokkan mana bahan yang termasuk konduktor dan isolator listrik!

Apa yang dapat Anda simpulkan?


3. Berdasarkan kegiatan yang telah Anda lakukan, apa yang dapat Anda
simpulkan?

Sering kita melihat orang menggunakan kabel untuk menghantarkan listrik


dari suatu ujung kabel ke ujung lainnya. Mengapa menggunakan kabel? Kabel
biasanya terdiri dari bahan tembaga atau perak di bagian dalamnya dan dilapisi
bahan plastik atau karet di bagian luarnya. Mengapa demikian? Hal ini berkaitan
dengan kemampuan bahan untuk menghantarkan listrik. Setiap bahan memiliki daya
hantar listrik yang berbeda-beda. Tembaga dan perak merupakan bahan yang paling
baik untuk menghantarkan listrik, sedangkan plastik dan karet merupakan bahan
yang tidak dapat menghantarkan listrik. Apakah Anda sudah memahami mengapa
logam perak atau tembaga pada kabel dilapisi plastik atau karet? Jika masih belum
mengerti, pelajari materi berikut dengan teliti dan penuh semangat.

Konduktor listrik
Mengapa kabel digunakan untuk mengalirkan arus listrik dari sumber listrik
ke peralatan elektronik? (Gambar 3.12) Agar arus listrik dapat disalurkan dengan
baik, maka dibutuhkan bahan yang mampu menghantarkan arus listrik dengan baik
pula. Pada bahan ini, elektron dapat mengalir dengan mudah. Bahan-bahan yang
dapat digunakan untuk menghantarkan listrik disebut dengan konduktor listrik.

18
Tembaga
(konduktor)

Plastik
(isolator)

Gambar 3.12 Kabel Listrik dari Tembaga dengan Pelapis Plastik


Sumber: Dokumen Kemdikbud

Contoh dari konduktor listrik adalah tembaga, perak, dan emas. Meskipun
perak dan emas merupakan konduktor yang sangat baik, tetapi karena harganya
yang sangat mahal, kabel rumah tangga biasanya menggunakan bahan dari
tembaga.

Isolator listrik
Mengapa kabel listrik perlu dilapisi dengan plastik atau karet? Pemberian
plastik atau karet sebagai pelapis kabel bertujuan agar kabel lebih aman digunakan.
Sifat plastik dan karet yang sangat buruk dalam menghantarkan arus listrik membuat
kedua bahan tersebut masuk ke dalam kelompok bahan isolator. Bahan isolator
adalah bahan yang sangat buruk untuk menghantarkan listrik karena di dalam bahan
ini elektron sulit mengalir.

Semikonduktor listrik
Bahan-bahan yang berada pada suhu rendah bersifat sebagai isolator,
sementara pada suhu tinggi bersifat sebagai konduktor disebut bahan
semikonduktor listrik. Contoh bahan semikonduktor listrik adalah karbon, silikon,
dan germanium. Pada bidang elektronika, karbon biasa digunakan untuk membuat
transistor yang kemudian dirangkai menjadi IC seperti pada Gambar 3.13.

19
(a) (b)

(c)

Gambar 3.13 Beberapa Jenis Semikonduktor: (a) Diode, (b) Transistor, dan (c)
IC
Sumber: https://www.electrical4u.com

Mari Kita Cari Tahu


Petir dapat menimbulkan korban karena membawa energi yang
sangat besar. Petir cenderung akan menyambar benda-benda yang tinggi
seperti pohon, tiang bendera, dan bangunan-bangunan yang tinggi. Oleh
sebab itu, pada konstruksi bangunan-bangunan tersebut selalu diberi
penangkal petir yang dipasang di atap. Tahukah Anda bagaimana sistem
kerja penangkal petir?
Penangkal petir dibuat runcing dari bahan konduktor (logam)
dipasang di atas sebuah bangunan atau gedung yang dihubungkan dengan
kabel sampai ke tanah, kemudian kabel tersebut ditanam di dalam tanah
dengan tujuan agar arus petir yang sangat besar dapat segera dinetralkan ke
dalam tanah (grounding). Masih ingatkah Anda bagaimana sifat konduktor?

20
Jika masih ingat, coba jelaskan alasan penggunaan bahan konduktor untuk
membuat penangkal petir!

Gambar 3.14 Penangkal Petir


Sumber: khedanta.wordpress.com

Mari Kita Pahami

Sel saraf sering diibaratkan seperti kabel listrik karena memiliki


bentuk dan mekanisme kerja yang hampir sama. Coba perhatikan Gambar
3.15. Setiap sel saraf hanya memiliki satu akson yang mendukung terjadinya
perambatan atau hantaran arus listrik. Selain akson, penghantar listrik lain
di dalam tubuh makhluk hidup selain akson adalah cairan tubuh. Cairan
tubuh dapat berupa darah, cairan jaringan dan sitosol dalam sitoplasma sel.
Pada sel saraf juga terdapat isolator listrik, yaitu selubung myelin pada
akson

21
Gambar 3.15 Berkas Sel Saraf dan Kabel Listrik
Sumber: Dokumen Kemdikbud

Pada akson tidak berselubung myelin, sehingga hantaran arus listrik


dapat terjadi sepanjang akson. Pada akson berselubung myelin, beda
potensial terjadi di daerah akson yang tidak diselubungi myelin atau di daerah
yang disebut nodus ranvier. Tarik menarik muatan listrik terjadi di nodus
ranvier satu dan seterusnya. Dengan demikian, selain myelin berfungsi
sebagai pelindung akson juga dapat mempercepat terjadinya loncatan
muatan listrik pada saraf.

Gambar 3.16 Pergerakan Impuls pada Akson Bermyelin dan Tidak Bermyelin
Sumber: Dokumen Kemdikbud

22
Tahukah Anda?
Tidak hanya benda padat seperti tembaga dan perak, zat cair pun ada yang
dapat menghantarkan arus listrik dan ada juga yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik, contohnya larutan garam dan larutan gula. Larutan garam merupakan salah
satu jenis elektrolit karena dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan gula
disebut sebagai non elektrolit karena tidak dapat menghantarkan arus listrik.

Gambar 3.17 Larutan Garam dan Larutan Gula


Sumber: Biggs, 2008: 642.

Cobalah lakukan kegiatan menyalakan bola lampu dengan membuat larutan


garam dan larutan gula terlebih dahulu. Anda dapat menggunakan alat dan bahan
sederhana seperti kabel yang dilengkapi penjepit buaya dan lampu LED atau
amperemeter untuk mendeteksi ada tidaknya arus listrik yang mengalir.
Bandingkan hasilnya antara lampu yang menggunakan larutan garam dan larutan
gula. Selanjutnya buatlah laporannya!
Setiap bahan memiliki kemampuan untuk menghantarkan listrik yang
berbeda-beda tergantung nilai hambatan jenisnya. Semakin kecil hambatan jenis
suatu bahan, maka akan semakin baik kemampuan bahan tersebut untuk menghantarkan
listik. Tabel 3.4 menyajikan beberapa nilai hambatan jenis bahan. Berdasarkan
Tabel 3.4, coba pikirkan bahan apakah yang paling baik digunakan sebagai
konduktor listrik atau kabel? Mengapa?

Tabel 3.4 Hambatan Jenis Bahan


Sumber: Serway dkk., 2004
Hambatan Jenis
Bahan pada Suhu 20 0C
(Ωm)
Konduktor
Alumunium 2,82 x 10-8
Tembaga 1,72 x 10-8

23
Hambatan Jenis
Bahan pada Suhu 20 0C
(Ωm)
Emas 2,44 x 10-8
Besi 9,71 x 10-8
Konstantan 49 x 10-8
Nikrom 100 x 10-8
Platina 10,6 x 10-8
Perak 1,59 x 10-8
Tungsen 5,65 x 10-8
Semikonduktor
Karbon (grafit) 3,5 x 10-5
Germanium (murni) 5 x 10-4

Silikon (murni) 6,4 x 102


Isolator
Kaca 1010-1014
Kuarsa 7,5 x 1017

Tahukah Anda bagaimana cara menghitung besarnya hambatan listrik


dalam sel saraf? Agar dapat menghitung besarnya hambatan listrik dalam sel saraf,
kita dapat mengibaratkan sel saraf sebagai kabel listrik. Coba pahami materi
berikut!

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 3.5 Percobaan Besar Hambatan Listrik pada Kawat


Konduktor
Pada aktifitas ini Anda akan menyelidiki pengaruh panjang, luas
penampang, dan hambatan jenis kawat penghantar terhadap besar hambatannya.

Apa yang Anda perlukan?


1. 5 buah kawat penghantar dengan rincian sebagai berikut
Panjang Diameter Kawat
No Jenis Kawat
Kawat (cm) (mm)
A Kawat tembaga atau kabel dengan 30 0,5
B konduktor tembaga 30 1
C 40 0,5
D 40 1
E Kawat nikelin atau kabel dengan 30 0,5
konduktor mikron

24
2. 1 buah ohmmeter (multimeter).

Apa yang harus Anda lakukan?


1. Hubungkan kawat A dengan multimeter, kemudian ukur hambatan pada
rangkaian tersebut dengan menggunakan ohmmeter.
2. Ulangi percobaan di atas untuk mengukur kawat penghantar B, C, D, dan E.
Catat hasil pengamatan kalian pada tabel berikut

Hambatan Jenis Panjang Diameter Luas Besar Hambatan yang


No Jenis Kawat Kawat Kawat Penampang Terukur oleh
Kawat (Ωm) (m) (mm) Kawat (mm2) Ohmmeter (Ω)
A Tembaga 0,30 0,5
B 0,30 1
C 0,40 0,5
D 0,40 1
E Nikelin 0,30 0,5

Apa yang Anda diskusikan?


1. Buatlah grafik hubungan antara besar hambatan listrik dengan panjang kawat!
Letakkan data panjang kawat pada sumbu x dan data besar hambatan listrik pada
sumbu y. (gunakan data A, B, C, dan D).
2. Amati pada grafik, bagaimana hubungan antara besar hambatan listrik dengan
panjang kawat!
3. Buatlah grafik hubungan antara besar hambatan listrik dengan luas penampang
kawat! Letakkan data luas penampang kawat pada sumbu x dan data besar
hambatan listrik pada sumbu y (gunakan data A, B, C, dan D).
4. Amati pada grafik, bagaimana hubungan antara besar hambatan listrik dengan
luas penampang kawat!
5. Berdasarkan jawaban nomor 2 dan 4, bagaimanakah hubungan antara panjang,
dan luas penampang kawat penghantar dengan besar hambatannya?

Apa yang dapat Anda simpulkan?


Berdasarkan hasil kegiatan dan diskusi, buatlah kesimpulan!

Besar hambatan setiap jenis kawat yang panjangnya satu satuan panjang per

25
satu satuan luas penampang disebut hambatan jenis (𝜌). Besar hambatan jenis
berbeda-beda untuk setiap jenis kawat (lihat Tabel 3.4). Berdasarkan pengamatan
hambatan jenis pada Aktivitas 5, maka besar hambatan kawat (R) yang panjangnya
(L) dan luas penampangnya (A) adalah:
𝐿
𝑅 = 𝜌.
𝐴

Dengan:
R = hambatan kawat (Ω)
𝜌 = hambatan jenis kawat (Ω m)
L = panjang kawat (m)
A = luas penampang kawat (m2)

Mari Kita selesaikan


Coba hitung berapakah besar hambatan listrik sel saraf jika diketahui
diameter akson adalah 5 x 10-6 m, hambatan jenis sel saraf 6,37 x 10-9 Ωm, dan
panjang sel saraf 20 x 10-6 m?

Hewan-hewan Penghasil Listrik


Seperti manusia, hewan menghasilkan listrik sebagai impuls rangsang
dalam tubuhnya untuk menanggapi rangsangan, bergerak, berburu mangsa,
melawan predator, atau bahkan navigasi. Meskipun pada umumnya arus listrik yang
dihasilkan sangat lemah, namun ada beberapa hewan yang dianugerahi
keistimewaan oleh Tuhan Yang Maha Esa sehingga mampu menghasilkan arus
listrik yang sangat kuat. Hewan apa sajakah yang mampu menghasilkan arus listrik
yang kuat? Bacalah informasi berikut dengan teliti.

Ikan Belalai Gajah


Ikan belalai gajah memiliki mulut yang panjang menyerupai bentuk belalai
gajah. Ikan ini dilengkapi dengan organ khusus, yang disusun oleh ribuan sel
electroplax, pada bagian ekor yang mampu menghasilkan listrik statis bertegangan
tinggi.

26
Gambar 3.18 Ikan Belalai Gajah
Sumber: http://zafact.blogspot.co.id

Sel electroplax merupakan sel yang menghasilkan muatan negatif pada


bagian dalam dan muatan positif pada bagian luar saat ikan belalai gajah dalam
keadaan beristirahat. Arus listrik akan muncul pada saat otot ikan berkontraksi,
pada saat itu pula ikan mampu mendeteksi keberadaan predator dan mangsa.

Ikan Pari Elektrik


Ikan pari elektrik mampu mengendalikan tegangan listrik yang ada pada
tubuhnya. Kedua sisi kepala ikan pari elektrik mampu menghasilkan listrik hingga
sebesar 220 volt. Besar tegangan ini sama seperti besar tegangan listrik yang ada di
rumah.

Gambar 3.19 Ikan Pari Elektrik


Sumber: http://yanuarasmara.blogspot.co.id

27
Hiu Kepala Martil

Gambar 3.20 Hiu Kepala Martil


Sumber: apakabardunia.com

Hiu kepala martil memiliki ratusan ribu elektroreseptor atau sel penerima
rangsang listrik. Hiu kepala martil mampu menerima sinyal listrik hingga setengah
milyar volt. Hiu kepala martil biasa menggunakan kemampuan mendeteksi sinyal
listrik untuk mengetahui letak mangsa di bawah pasir, menghindari keberadaan
predator, dan untuk mendeteksi arus laut yang bergerak sesuai medan magnet bumi.

Echidnas

Gambar 3.21 Echidnas


Sumber: apakabardunia.com

Echidnas memiliki moncong memanjang yang berfungsi sebagai pengirim

28
sinyal-sinyal listrik untuk menemukan serangga (mangsa). Elektroreseptor
Echidnas terus menerus dibasahi agar lebih mudah untuk menghantarkan listrik.
Hal inilah yang menyebabkan kebanyakan hewan yang memiliki sistem
elektroreseptor berasal dari perairan.

Belut Listrik

Gambar 3.22 Belut Listrik


Sumber: trubus.id

Penelitian menunjukkan bahwa belut listrik dapat menghasilkan kejutan


tanpa lelah selama satu jam. Besarnya jumlah energi listrik yang dihasilkan tersebut
diyakini dapat membunuh manusia dewasa.

Lele Elektrik

Gambar 3.23 Lele Elektrik


Sumber: apakabardunia.com

29
Lele air tawar yang berasal dari perairan tropis di Afrika ini memiliki
kemampuan untuk menghasilkan listrik hingga sebesar 350 volt. Besarnya energi
yang dihasilkan lele elektrik sama seperti energi listrik yang diperlukan untuk
menyalakan komputer selama 45 menit.

Konsep Listrik Dinamis


Jika kita perhatikan lampu atau peralatan elektronik lain yang
menggunakan listrik, semua alat tersebut membutuhkan kabel sebagai penghubung
aliran arus listrik. Dari manakah aliran arus listrik tersebut berasal? Apakah
makhluk hidup dapat menghasilkan arus listrik sehingga dapat digunakan untuk
menyalakan lampu?

Gambar 3.24 Lampu


Sumber: visicomled.com

Secara umum, aliran arus listrik bersumber dari pembangkit listrik.


Pernahkah Anda berpikir bagaimana cara membuat atau menemukan sumber arus
listrik? Ternyata, selain dihasilkan oleh pembangkit listrik seperti generator, arus
listrik juga dapat dihasilkan oleh baterai, aki (accu), dan buah-buahan terutama
buah-buahan yang mengandung asam, misalnya jeruk. Mengapa jeruk dapat
menjadi sumber arus listrik? Bagaimana dengan buah-buahan atau tumbuhan
lainnya? Agar mengetahui jawabannya, pelajari materi berikut dengan penuh
semangat.

30
Arus Listrik
Perhatikan lampu listrik di rumahmu. Ketika Anda menyalakan lampu
tentunya Anda akan menekan sakelar yang terpasang di dinding. Jika satu sakelar
ditekan maka lampu akan menyala tetapi mungkin lampu di ruangan lain tidak ikut
menyala, atau ketika Anda menekan sakelar ternyata semua lampu di beberapa
ruangan akan menyala bersamaan. Mengapa dapat terjadi demikian? Pernahkah
Anda memikirkannya? Sekarang, lakukan kegiatan berikut untuk menjawab
pertanyaan- pertanyaan tadi.

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 3.6 Menyalakan Lampu dengan Baterai


Apa yang Anda perlukan?
1. Kabel (minimal 2 buah),
2. 1 buah baterai, dan
3. 1 buah bola lampu.

Apa yang harus Anda lakukan?


1. Buatlah rangkaian untuk menyalakan lampu.
2. Gambarkan diagram yang dapat menyalakan lampu dan diagram yang tidak
dapat menyalakan lampu.

Perhatian
Berhati-hatilah saat membuat rangkaian karena baterai akan
menimbulkan efek panas saat dihubungkan dengan menggunakan kabel.

Apa yang perlu Anda diskusikan?


1. Bagaimanakah cara untuk mengetahui adanya arus listrik yang mengalir dalam
kabel?
2. Rangkaian listrik yang bagaimanakah yang dapat menyalakan lampu?
Rangkaian listrik yang bagaimanakah yang tidak dapat menyalakan lampu?

Apa yang dapat Anda simpulkan?

31
Apa yang dapat Anda simpulkan dari kegiatan ini?

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 3.7 Baterai Buah


Apa yang Anda perlukan?
1. 1 lempeng seng,
2. 1 lempeng besi/paku besi,
3. 1 penjepit buaya warna hitam dan 1 warna merah,
4. 1 gunting,
5. 1 pisau,
6. 1 LED 3 mA,
7. 1 amperemeter,
8. 1 sakelar,
9. 1 buah semangka, dan
10. 1 buah jeruk.

Apa yang harus Anda lakukan?


1. Tancapkan lempeng seng dan paku besi pada semangka. Lihat Gambar 3.24.
Perhatikan sambungan kutub positif dengan kutub negatif baterai pada
amperemeter agar arus yang terukur tidak bernilai negatif.
2. Hubungkan lempeng, lampu, sakelar, dan amperemeter dengan menggunakan
kabel penjepit buaya.
3. Aturlah amperemeter dengan batas ukur arus paling kecil, kemudian nyalakan
sakelar (on).
4. Bacalah kuat arus yang ditimbulkan oleh buah dan amati nyala lampu.
5. Ulangi langkah 1-4 dengan menggunakan buah lainnya dengan menggunakan
variasi jumlah sebanyak 3, 4, 5, 6, dst, disusun secara seri maupun paralel.
Lakukan kegiatan ini secara bertahap sampai lampu menyala.
6. Catat hasil pengamatan Anda dalam bentuk tabel.

32
Gambar 3.25 Rangkaian Percobaan Baterai Buah
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Apa yang Anda diskusikan?
1. Bandingkan hasil pengamatan besarnya kuat arus dengan jumlah buah yang
digunakan. Bagaimanakah hubungan besarnya kuat arus dengan jumlah buah?
2. Bandingkan hasil pengamatan nyala lampu dengan jumlah buah yang digunakan.
Bagaimanakah hubungan nyala lampu dengan jumlah buah?
3. Mengapa buah dapat digunakan untuk menyalakan lampu?
4. Apa fungsi pemberian lempeng seng dan paku besi pada percobaan baterai buah
ini?

Apa yang Anda simpulkan?


Berdasarkan hasil percobaan Anda, buatlah kesimpulan!

Catatan: untuk kegiatan ini Anda cobalah gunakan buah-buahan yang ada di sekitar
Anda dan bandingkan hasilnya.

Kegiatan yang Anda lakukan pada Ayo Lakukan Aktivitas 6 dan 7


merupakan kegiatan membuat rangkaian sederhana. Buah dapat berperan sebagai
baterai karena adanya penggunaan lempeng seng dan lempeng besi yang berfungsi
untuk menimbulkan beda potensial dalam buah. Lempeng seng berfungsi sebagai
kutub negatif dan lempeng besi berfungsi sebagai kutub positif. Adanya beda
potensial dalam buah inilah yang kemudian mendorong elektron-elektron untuk
bergerak hingga memicu aliran listrik dalam rangkaian.
Jika Anda perhatikan sambungan dari baterai, lampu dan kabel, atau
sambungan dari semangka atau jeruk, lampu, dan kabel, ternyata sambungan

33
tersebut terhubung satu sama lain sehingga rangkaian tersebut merupakan
rangkaian tertutup. Dengan demikian, sebuah rangkaian listrik yang tertutup akan
menghasilkan nyala lampu. Bagaimana jika rangkaiannya tidak terhubung satu sama
lain? Disebut apakah rangkaian tersebut? Coba lakukan dan pikirkan kegiatan
berikut.

Mari Kita selesaikan


Manakah pada gambar berikut ini yang merupakan jenis rangkaian listrik
tertutup dan jenis rangkaian listrik terbuka? Jelaskan dan berikan alasan Anda.
Jenis Penjelasan/
No. Gambar
Rangkaian Alasan
1

34
Jenis Penjelasan/
No. Gambar
Rangkaian Alasan
4

Apa yang perlu Anda diskusikan?


Jelaskan apa perbedaan dari rangkaian listrik tertutup dan terbuka?

Ketika Anda menghubungkan lampu dan sumber listrik dengan


menggunakan kabel artinya Anda telah membuat sebuah rangkaian listrik. Pada
rangkaian listrik tertutup (skalar tertutup atau posisi on), arus listrik akan mengalir
dan lampu menyala. Bagaimanakah arah arus listrik tersebut? Berapakah besar arus
listrik yang mengalir? Agar memahami arah aliran arus listrik dan mengetahui besar
arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian, baca penjelasan berikut dengan
seksama.
Arus listrik mengalir karena pada ujung-ujung rangkaian ada perbedaan
potensial listrik yang diberikan oleh baterai sebagai sumber tegangan seperti yang
telah dijelaskan pada percobaan baterai buah. Ujung kawat penghantar yang
memiliki banyak elektron (terhubung dengan kutub negatif baterai) dapat dikatakan
memiliki potensial listrik yang rendah, sedangkan ujung kawat penghantar lainnya
yang memiliki sedikit elektron (terhubung dengan kutub positif baterai) dapat
dikatakan memiliki potensial listrik yang tinggi. Arus listrik mengalir dari potensial

35
tinggi ke potensial rendah, sedangkan arah aliran elektron adalah sebaliknya yaitu
dari potensial rendah ke potensial tinggi atau dengan kata lain dari kutub negatif
ke kutub positif.
Pada rangkaian listrik tertutup, besar arus listrik yang mengalir pada
rangkaian dapat ditentukan dengan menghitung besar muatan listrik yang mengalir
pada rangkaian setiap detiknya. Hal ini dikarenakan besar arus listrik yang mengalir
dalam suatu rangkaian tertutup sebanding dengan besarnya muatan listrik yang
mengalir pada setiap detik, atau secara matematis besar arus listrik ditulis sebagai
berikut.
𝑞
𝑖=
𝑡
Keterangan:
𝐼 = arus listrik (ampere)
𝑞= muatan listrik (coulomb)
𝑡 = waktu (detik)
Pada rangkaian listrik tertutup, pembawa muatan listrik adalah elektron
sehingga besarnya muatan ditentukan oleh jumlah elektron, yaitu;
𝑁𝑒
𝑖=
𝑡
Keterangan
𝐼 = Arus listrik (Ampere)
𝑁 = jumlah muatan listrik
𝑒 = muatan elektron (Coulomb)
𝑡 = waktu (detik)

Mari Kita Pahami

Contoh Soal
Arus listrik sebesar 5 mA mengalir pada sel saraf selama 0,1 detik.
Berapakah besar muatan dan jumlah elektron yang berpindah pada sel saraf
tersebut?
Diketahui:
A = 5 mA = 0,005 A
t = 0,1 s

36
e = 1,6 x 10-19 C
Ditanyakan: besar muatan dan jumlah elektron yang berpindah
pada sel saraf
Jawab:
Besar muatan listrik,
𝑞
𝑖=
𝑡
𝑞 = 𝑖 𝑥 𝑡 = 0,005 A x 0,1 s = 5 x 10−4 C

Banyaknya elektron yang mengalir pada sel saraf,


𝑞 = 𝑁𝑒
𝑞 5 x 10−4 C
𝑁= = = 3, 125 x 1015 elektron
𝑒 1,6 𝑥 10−19 C

Rangkaian Listrik
Tahukah Anda mengapa ada sebuah sakelar yang dapat digunakan untuk
menyalakan beberapa lampu sekaligus, tetapi ada juga sebuah sakelar yang hanya
dapat digunakan untuk menyalakan sebuah lampu saja? Apa yang menyebabkan hal
ini terjadi? Menyala atau tidak menyala lampu listrik terkait dengan rangkaian
listrik. Agar dapat menjawab permasalahan tersebut, lakukan kegiatan berikut
dengan hati-hati.

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 3.8 Rangkaian Lampu secara Seri dan Paralel


Apa yang Anda perlukan?
1. 6 kabel dengan penjepit buaya,
2. 1 baterai, dan
3. 2 lampu bohlam.

Apa yang harus Anda lakukan?


1. Buatlah rangkaian listrik dengan susunan satu baterai sehingga dua lampu
menyala terang. Gambarkan rangkaian yang Anda peroleh! Jika salah satu

37
lampu dilepas, bagaimana dengan keadaan lampu yang lain? Disebut apakah
rangkaian yang Anda peroleh tersebut?
2. Buatlah rangkaian listrik dengan susunan satu baterai sehingga dua lampu
menyala redup. Gambarkan rangkaian yang Anda peroleh! Jika salah satu
lampu dilepas, bagaimana dengan keadaan lampu yang lain? Disebut apakah
rangkaian yang Anda peroleh tersebut?
3. Jika rangkaian lampu secara seri dan paralel digabung menjadi satu rangkaian,
apa yang terjadi? Jelaskan!

Apa yang dapat Anda simpulkan?


Apa yang dapat Anda simpulkan dari percobaan ini?

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 3.9 Rangkaian Baterai secara Seri dan Paralel


Apa yang Anda perlukan?
1. 1 lampu bohlam 12 watt,
2. 6 kabel dengan penjepit buaya, dan
3. 3 baterai dan dudukkannya.

Apa yang harus Anda lakukan?


1. Buatlah rangkaian listrik dengan susunan satu baterai sehingga lampu menyala!
Gambarkan rangkaian yang Anda peroleh!
2. Buatlah rangkaian listrik dengan susunan dua baterai sehingga lampu menyala!
Lakukan susunan baterai dengan berbagai cara dan perhatikan nyala lampu.
Gambarkan rangkaian yang Anda peroleh!
3. Buatlah rangkaian listrik dengan susunan tiga baterai sehingga lampu menyala.
Lakukan susunan baterai dengan berbagai cara dan perhatikan nyala lampu.
Gambarkan rangkaian yang Anda peroleh!

Apa yang harus Anda diskusikan?


1. Bandingkan hasil pengamatan pada langkah 1, 2, dan 3! Bagaimanakah susunan
baterai yang digunakan dan nyala lampu yang terjadi!

38
2. Jika dibandingkan dengan Aktivitas 8 pada rangkaian lampu, disebut apakah
rangkaian baterai yang Anda temukan?

Apa yang dapat Anda simpulkan?


Buatlah kesimpulan tentang susunan baterai yang Anda temukan!

Berdasarkan Aktivitas 8 dan 9, apa yang Anda simpulkan tentang rangkaian


seri dan paralel? Jika dilihat dari gambar rangkaiannya, seharusnya Anda sudah
dapat menentukan mana yang rangkaian seri dan mana yang rangkaian paralel, baik
untuk lampu maupun baterai.
Pada rangkaian listrik yang tidak memiliki percabangan kabel, rangkaian
tersebut disebut rangkaian seri. Ketiadaan percabangan kabel pada rangkaian
listrik seri mengakibatkan aliran listrik akan terputus jika salah satu ujung kabel
terputus, sehingga arus tidak ada yang mengalir di dalam rangkaian dan seluruh
lampu akan mati. Pada rangkaian listrik yang memiliki percabangan kabel,
rangkaian tersebut disebut rangkaian paralel. Jika salah satu ujung kabel terputus,
maka arus listrik akan tetap mengalir pada kabel lainnya yang masih terhubung dan
beberapa lampu lainnya akan tetap menyala.
Sekarang, perhatikan lampu-lampu yang dipasang di rumah Anda.
Dapatkah Anda menentukan rangkaian apakah yang digunakan? Sekarang Anda
sudah dapat menjelaskan mengapa jika kita menekan satu sakelar di salah satu
kamar, maka lampu-lampu yang ada di kamar lainnya tidak ikut terpengaruh.

39
Mari Kita Lakukan

Aktivitas 3.10 Mengetahui Hubungan antara Kuat Arus, Hambatan,


dan Tegangan Listrik pada Suatu Rangkaian Listrik (Hukum Ohm)
Apa yang Anda perlukan?
1. 4 buah baterai besar dengan masing-masing tegangan 1,5 volt dan dudukan
baterai,
2. 4 buah resistor dengan masing-masing besar hambatan 10 kΩ, 20 kΩ, 30 kΩ,
dan 40 kΩ,
3. 1 buah amperemeter dengan batas ukur 500 µA, dan
4. 5 buah penjepit buaya.

Apa yang Anda lakukan?


Menyelidiki hubungan besar arus listrik terhadap variasi besar hambatan
pada resistor
1. Letakkan sebuah baterai pada dudukan baterai.
2. Buat rangkaian seri untuk baterai, resistor 10 kΩ, dan amperemeter dengan
menggunakan penjepit buaya seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.26 Rangkaian Percobaan


Sumber: Dokumen Kemdikbud.

3. Catat besar hambatan resistor dan besar kuat arus listrik yang mengalir pada
rangkaian dengan melihat hasil pengukuran amperemeter pada Tabel 3.5.
4. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk variasi resistor dengan hambatan 20 kΩ, 30
kΩ, dan 40 kΩ.
Tabel 3.5 Data Pengamatan Besar Hambatan dan Kuat Arus Listrik
terhadap Tegangan

40
Tegangan (V) Hambatan (kΩ) Kuat arus listrik (µA)
1,5
1,5
1,5
1,5

Menyelidiki hubungan besar arus listrik terhadap variasi besar


tegangan listrik
1. Susun rangkaian listrik tertutup seperti pada petunjuk kerja A langkah
nomor 1 dan 2.
2. Catat besar tegangan baterai dan besar kuat arus listrik yang mengalir pada
rangkaian dengan melihat hasil pengukuran amperemeter pada Tabel 3.6.
3. Tambahkan sebuah baterai pada dudukan baterai (2 baterai disusun secara
seri), kemudian catat kembali besar tegangan baterai dan besar kuat arus
listrik yang mengalir pada rangkaian dengan melihat hasil pengukuran
amperemeter pada Tabel 3.6.
4. Tambahkan sebuah baterai pada dudukan baterai (3 baterai disusun secara
seri), kemudian catat kembali besar tegangan baterai dan besar kuat arus
listrik yang mengalir pada rangkaian dengan melihat hasil pengukuran
amperemeter pada Tabel 3.6.
5. Tambahkan sebuah baterai pada dudukan baterai (4 baterai disusun secara
seri), kemudian catat kembali besar tegangan baterai dan besar kuat arus
listrik yang mengalir pada rangkaian dengan melihat hasil pengukuran
amperemeter pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Data Pengamatan Tegangan dan Kuat Arus Listrik terhadap
Hambatan
Tegangan (V) Hambatan (kΩ) Kuat arus listrik (µA)
10
10
10
10

Apa yang Anda analisis?


1. Berdasarkan data pada Tabel 3.5, buatlah grafik hubungan antara kuat arus
dengan besar hambatan listrik. Besar hambatan listrik pada sumbu x dan besar

41
arus listrik pada sumbu y.
2. Berdasarkan data pada Tabel 3.6, buatlah grafik hubungan antara kuat arus
dengan besar tegangan listrik. Besar tegangan listrik pada sumbu x dan besar
arus listrik pada sumbu y.
3. Selain besar hambatan, berdasarkan percobaan A faktor apakah yang
mempengaruhi besar arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian?
Bagaimana caranya agar arus listrik yang mengalir dalam rangkaian tersebut
dapat diperbesar?
4. Selain banyaknya jumlah baterai yang digunakan, berdasarkan percobaan B
faktor apakah yang mempengaruhi besar arus listrik yang mengalir dalam suatu
rangkaian? Bagaimana caranya agar arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
tersebut dapat diperbesar?

Apa yang Anda diskusikan?


1. Perhatikan grafik nomor 1 yang telah kalian buat, jelaskan bagaimana hubungan
antara besar hambatan dengan kuat arus listrik yang mengalir dalam suatu
rangkaian?
2. Perhatikan grafik nomor 2 yang telah kalian buat, jelaskan bagaimana hubungan
antara besar tegangan dengan kuat arus listrik yang mengalir dalam suatu
rangkaian?
3. Besar kuat arus 1 A, adalah kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar yang
memiliki hambatan sebesar 1 Ω pada saat diberi tegangan sebesar 1 V.
Berdasarkan pengertian tersebut, berapakah besar kuat arus (I) pada suatu
penghantar yang besar hambatannya (R) jika diberi tegangan sebesar (V)?
Tuliskan bentuk persamaannya! Persamaan itulah yang disebut Hukum Ohm.
4. Coba jelaskan apa yang akan terjadi jika sebuah alat listrik yang mula-mula
dipasang pada rangkaian listrik dengan tegangan 220 V, kemudian dipasang
pada rangkaian listrik dengan tegangan 110 V?
5. Mengapa lampu dengan tegangan 110 V tidak boleh dipasang pada rangkaian
listrik dengan tegangan 220 V?
6. Sebuah rangkaian listrik yang menggunakan baterai sebagai sumber arus
dengan besar tegangan 1,5 volt memiliki hambatan sebesar 0,3 Ω. Hitunglah

42
berapa besar kuat arus listrik yang mengalir dalam rangkaian tersebut!

Apa yang dapat Anda simpulkan?


Berdasarkan analisis, buatlah kesimpulan tentang hubungan antara kuat
arus, hambatan, dan tegangan listrik pada suatu rangkaian listrik.

Pada suatu rangkaian listrik, hambatan listrik juga dapat dipasang secara
seri dan paralel seperti pada lampu dan baterai (Ingat hasil percobaan pada Aktivitas
8 dan 9). Pola pemasangan hambatan listrik ini ternyata juga mempengaruhi besar
arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian listrik. Tahukah Anda mengapa?
Perhatikan penjelasan berikut!

Rangkaian Hambatan Listrik Seri


Pada rangkaian seri kuat arusnya bernilai sama tetapi tegangannya berbeda-
beda, sehingga

Gambar 3.27 Rangkaian Seri Hambatan Listrik


Sumber: Dokumen Kemdikbud

𝑰𝟏 = 𝑰𝟐 = 𝑰𝒔𝒆𝒓𝒊
𝑉1 ≠ 𝑉2 ≠ 𝑉𝑠𝑒𝑟𝑖 tetapi 𝑽𝒔𝒆𝒓𝒊 = 𝑽𝟏 + 𝑽𝟐
karena
𝑉𝑠𝑒𝑟𝑖 = 𝐼𝑠𝑒𝑟𝑖 . 𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖
maka
𝐼𝑠𝑒𝑟𝑖 . 𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 = 𝐼1 . 𝑅1 + 𝐼2 . 𝑅2

Karena
𝐼1 = 𝐼2 = 𝐼𝑠𝑒𝑟𝑖

43
Maka
𝐼𝑠𝑒𝑟𝑖 . 𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖 = 𝐼𝑠𝑒𝑟𝑖 . 𝑉1 + 𝐼𝑠𝑒𝑟𝑖 . 𝑉2 = 𝐼𝑠𝑒𝑟𝑖 . ( 𝑅1 +. 𝑅2 )
kita peroleh
𝑹𝒔 = 𝑹𝟏 + 𝑹𝟐+. . . +𝑹𝒏
𝒏 = untuk kasus 𝒏 resistor

Rangkaian Hambatan Listrik Paralel


Pada rangkaian paralel, tegangan listrik bernilai sama tetapi besar kuat arusnya
berbeda, sehingga

Gambar 3.28 Rangkaian Paralel Hambatan Listrik


Sumber: Dokumen Kemdikbud

𝑽𝟏 = 𝑽𝟐 = 𝑽𝒑𝒂𝒓𝒂𝒍𝒆𝒍
𝐼1 ≠ 𝐼2 ≠ 𝐼𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 tetapi 𝑰𝒑𝒂𝒓𝒂𝒍𝒆𝒍 = 𝑰𝟏 + 𝑰𝟐
karena
𝑉𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 = 𝐼𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 . 𝑅𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙
𝑉𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙
= 𝐼𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙
𝑅𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙

maka
𝐼𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 = 𝐼1 + 𝐼2
Karena
𝑉1 = 𝑉2 = 𝑉𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙
Maka

44
𝑉𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 𝑉1 𝑉2 Vparalel Vparalel 1 1
= + = + = 𝑉𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 ( + )
𝑅𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 𝑅1 𝑅2 𝑅1 𝑅2 𝑅1 𝑅2
kita peroleh
𝟏 𝟏 𝟏 𝟏
= + + ⋯+
𝑹𝒑𝒂𝒓𝒂𝒍𝒆𝒍 𝑹𝟏 𝑹𝟐 𝑹𝒏

𝒏 = untuk kasus 𝒏 resistor

Mari Kita selesaikan


Hitunglah besar hambatan pengganti beberapa rangkaian hambatan berikut!
a. Rangkaian hambatan 1

b. Rangkaian hambatan 2

c. Rangkaian hambatan 3

d. Rangkaian hambatan 4

Sumber Arus Listrik


Listrik adalah energi, sehingga sesuai dengan hukum kekekalan energi
untuk menghasilkan energi listrik perlu adanya alat yang dapat mengubah energi

45
lain menjadi energi listrik. Secara umum, sumber arus listrik terdiri dari dua jenis,
yaitu sumber arus searah (DC) dan sumber arus bolak-balik (AC). Agar lebih
memahami, perhatikan Tabel 3.7.

Tabel 3.7 Jenis Sumber Arus Listrik


Jenis Sumber Proses Perubahan
Sumber Arus
Arus Listrik Energi
DC (direct current) Elemen volta Kimia ➔ listrik
Elemen kering (baterai) Kimia➔ listrik
Akumulator (ACCU) Kimia ➔ listrik
Solar sel Kalor ➔ listrik
Dinamo DC Gerak ➔ listrik
AC (alternating Dinamo AC Gerak ➔ listrik
current) Generator Gerak ➔ listrik

Elemen volta, baterai, dan akumulator adalah sumber arus DC yang


dihasilkan dari reaksi kimia, sehingga disebut juga sebagai elektrokimia.
Berdasarkan dapat atau tidaknya diisi ulang, sumber arus listrik dibedakan menjadi
elemen primer dan elemen sekunder. Elemen primer adalah sebutan bagi sumber
arus listrik yang tidak dapat diisi ulang ketika energinya habis, contohnya seperti
baterai kering dan elemen volta. Elemen sekunder adalah sebutan bagi sumber
arus listrik yang dapat diisi ulang ketika energinya habis, contohnya seperti
akumulator dan baterai Li-ion yang digunakan pada telepon genggam atau kamera.

Sumber-Sumber Energi Listrik


Tahukah Anda, dari mana asal energi listrik yang biasa kita gunakan dalam
kehidupan sehari-hari? Apa hanya dari minyak bumi dan batubara saja? Mengingat
keterbatasan energi tambang, kini listrik tidak hanya dihasilkan dari minyak bumi
atau batu bara, tetapi juga dari energi matahari, angin, air, dan bioenergi.
Sumber-sumber energi tersebut merupakan energi alternatif karena ketersediaannya
di alam yang dianggap sangat melimpah atau tidak akan pernah habis jika
digunakan. Agar mengetahui berbagai sumber energi alternatif tersebut, bacalah
uraian berikut dengan seksama.

46
Energi Matahari
Energi matahari adalah sumber energi terbesar dan paling besar
ketersediaannya. Melalui penggunaan panel surya, energi matahari dapat diubah
menjadi energi listrik. Tetapi saat cuaca mendung, energi listrik yang diperoleh
tidak dapat dihasilkan secara maksimal. Sehingga, energi yang diperoleh saat
matahari bersinar terang akan disimpan dalam baterai agar dapat digunakan saat
cuaca mendung atau bahkan malam hari.

Gambar 3.29 Panel Sel Surya


Sumber: freedigitalphotos.net

Penggunaan energi surya di Indonesia diterapkan dalam dua macam


teknologi, yaitu teknologi energi surya termal dan energi surya fotovoltaik. Energi
surya termal digunakan untuk memasak (kompor surya), mengeringkan hasil
pertanian dan memanaskan air. Energi surya fotovoltaik digunakan untuk
memenuhi kebutuhan listrik, pompa air, televisi, telekomunikasi, dan lemari
pendingin di Puskesmas dengan kapasitas total ± 6 MW.

Energi Angin (Kincir Angin)


Kincir angin adalah salah satu contoh sumber energi listrik alternatif. Energi
gerak, yang dihasilkan oleh gerakan angin terhadap kincir, diubah oleh generator
menjadi energi listrik. Berbeda dengan batu bara, gas, dan minyak bumi, kincir
angin tidak menyebabkan polusi bagi lingkungan, sehingga kincir angin dipercaya
ramah terhadap lingkungan. Oleh sebab itu, pada tahun 1930, pemerintah Amerika
mulai menggunakan kincir angin sebagai sumber energi listrik utamanya. Di daerah
California, saat ini sudah ada 13.000 kincir angin yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan listrik hingga 1,5 – 4 juta kWh setiap tahunnya, ini berarti setiap kincir
angin digunakan untuk menyuplai kebutuhan listrik 150 hingga 400 rumah. Namun,
ketika tidak ada angin yang berhembus maka tidak akan ada energi listrik yang

47
dihasilkan, sehingga masih diperlukan sejumlah batubara, gas, atau minyak bumi
untuk memenuhi energi listrik pada saat tersebut.

Gambar 3.30 Sumber Energi Angin


Sumber: Dokumen kemdikbud

Berdasarkan penelitian pada tahun 1980, ternyata penggunaan kincir angin


menimbulkan permasalahan bagi lingkungan, khususnya pada penurunan populasi
burung. Baling-baling kincir angin yang tinggi dan berukuran sangat besar telah
menyita habitat burung sehingga timbul persaingan antara burung dan kincir.
Tidak kalah dengan California, Indonesia telah membangun beberapa unit
kincir angin dengan kapasitas masing-masing 80 KW di Yogyakarta dan
menargetkan pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Baru (PLTB) yang mampu
menghasilkan 250 MW pada tahun 2025.

Energi Air (Hydropower)


Air yang mengalir dari hulu ke hilir, khususnya pada sungai-sungai yang
deras, dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik. Arus air sungai tersebut
dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin yang terhubung pada generator sehingga
energi listrik dapat dihasilkan.

48
Gambar 3.31 PLTA Karangkates yang Memanfaatkan Aliran Sungai Brantas
Sumber: Dokumen Kemdikbud

Banyaknya jumlah sungai dan danau air tawar membuat Indonesia


membangun banyak Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di seluruh wilayahnya.
Potensi tenaga air di seluruh Indonesia diperkirakan sebesar 75.684 MW, tetapi
yang dimanfaatkan masih 100 MW dengan jumlah pabrik sekitar 800. Salah satu
contoh PLTA yaitu PLTA Karangkates yang ada di Kabupaten Malang.

Bioenergi
Bioenergi adalah energi yang diperoleh dari biomassa. Biomassa
merupakan bahan organik yang berasal dari makhluk hidup, baik dari tumbuhan
maupun hewan. Limbah dari budidaya pertanian, perkebunan, kehutanan,
peternakan, maupun perikanan juga dapat digunakan sebagai sumber bioenergi.
Energi yang diperoleh dari biomassa ini dapat diubah menjadi energi listrik dengan
cara mengolah biomassa menjadi bahan bakar nabati, misalnya etanol atau biodisel.
Bahan bakar nabati ini selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan bakar generator
atau diesel untuk menghasilkan listrik.

49
Gambar 3.32 Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Mesto
Sumber: www.goodnewsfinlad.com

Mari Kita Cari Tahu


Tahukah Anda?
Pernahkah Anda berpikir bahwa tanaman dapat menghasilkan arus
listrik? Sumber listrik baru telah dikembangkan oleh Marjolein Helder dari
Universitas Wegeningen Belanda. Hasil penelitian tersebut menunjukkan
bahwa pada saat tumbuh, tanaman memperoleh listrik dari interaksi antara
akar tanaman dengan bakteri tanah.

Gambar 3.33 Tumbuhan sebagai Sumber Energi Listrik


Sumber: http://hwc2015.nvo.or.id

Akar tanaman tersebut mampu mengeluarkan cairan dan gas hingga


70% ke tanah. Selanjutnya bakteri yang ada di sekitar akar mengurai bahan
organik sehingga membentuk sumber energi listrik baru. Saat menguji
penelitiannya, Helder meletakkan sebuah elektrode dekat bakteri untuk
menyerap elektron dan hasilnya menunjukkan ada arus listrik yang mengalir
di antara elektrode tersebut. Mikroba pada tanaman mikrobial dapat
menghasilkan arus 0,4 watt per meter persegi dari tanaman hidup. Ke depan
energi listrik dari tanaman ini akan dikembangkan hingga dapat

50
memproduksi sebanyak 3,2 watt meter persegi. Ini artinya akar dalam
wilayah 100 meter persegi dapat memenuhi kebutuhan listrik sebuah rumah
dengan pemakaian 2.800 kWh per tahun.

Transmisi Energi Listrik


Tahukah Anda bagaimana energi listrik dapat disalurkan ke rumah-rumah
dengan efektif dan efisien? Perhatikan gambar 3.34 berikut!

Uap air digunakan sebagai


sumber utama pembangkit listrik

Arus listrik sebelum dialirkan ke rumah penduduk


tegangannya dinaikkan terlebih dahulu dengan
menggunakan transformator step up

Sebelum dialirkan ke rumah


penduduk, tegangan listrik
diturunkan kembali hingga 220 volt

Untuk memenuhi kebutuhan industri,


beberapa transformator step down
digunakan untuk menurunkan
tegangan hingga beberapa ribu volt

Gambar 3.34 Transmisi Energi Listrik Jarak Jauh


Sumber: Bigss, dkk., 2008

Transmisi listrik jarak jauh dilakukan dengan menaikkan tegangan listrik.


Jika tegangan listrik untuk transmisi jarak jauh rendah, maka arus listriknya akan
menjadi besar sehingga diperlukan kabel listrik yang besar dan banyak energi yang
terbuang menjadi kalor saat listrik disalurkan dari PLN ke rumah-rumah. Namun,
dengan tegangan yang tinggi, maka arus listrik akan menjadi kecil sehingga kabel
listrik yang dibutuhkan kecil dan tidak terlalu banyak energi yang terbuang.
Agar tegangan listrik dari PLN dapat dinaikkan, maka diperlukan
transformator step up. PLN memproduksi listrik dengan tegangan sebesar 10.000

51
volt, sehingga perlu dinaikkan menjadi sekitar volt. Transmisi energi listrik dengan
tegangan sebesar ini dilakukan dengan menaikkan kabel pada gardu-gardu listrik
yang tinggi agar aman bagi penduduk. Pada transmisi berikutnya digunakan
transformator step down untuk menurunkan tegangan hingga menjadi 220 volt
sehingga dapat langsung didistribusikan ke penduduk.

Upaya Penghematan Energi Listrik


Energi listrik juga dimanfaatkan untuk mengoperasikan berbagai teknologi
untuk menunjang kehidupan manusia. Coba sebutkan teknologi apa saja yang ada
di rumah Anda yang memanfaatkan energi listrik sebagai sumber energi utamanya?
Tahukah Anda seberapa besar energi listrik yang digunakan setiap bulan di rumah
Anda? Bagaimana cara menentukan biaya listrik setiap bulan? Total biaya listrik
setiap bulan yang dibayarkan kepada PLN dihitung sesuai penggunaan energi listrik
di rumah. Melalui kWh meter yang biasa dipasang di rumah, petugas PLN setiap
bulan mendatangi dan mencatat besar energi listrik yang telah digunakan. Energi
yang telah digunakan tersebut dikalikan dengan tarif dasar listrik yang telah
ditentukan.

(a) (b)
Gambar 3.35 Rekening Listrik
Sumber: (a) trajumaselectric.blogspot.com, (b) freedigitalphotos.net

Perhitungan biaya listrik dilakukan dengan mengalikan energi listrik yang


terpakai dengan tarif dasar listrik per kWh. Misalnya sebuah lampu dengan daya 10
watt dinyalakan dalam waktu 8 jam/hari selama 30 hari. Karena lampu 10 watt
artinya dalam 1 detik menggunakan energi listrik sebesar 10 joule, maka energi total
yang digunakan lampu selama 30 hari adalah W = P x t = 10 x 8 x 30 = 2400 Wh =
2,4 kWh. Jika tarif dasar listriknya Rp. 385, maka biaya yang harus dibayarkan

52
adalah sebesar Rp. 924.

Mari Kita selesaikan


Buatlah perhitungan biaya pemakaian listrik di rumah Anda masing-
masing. Gunakan rekening pemakaian listrik untuk 1 bulan. Kemukakan
pendapat Anda dalam bentuk narasi. Lalu, coba Anda pikirkan cara untuk
mencocokkan perhitungan biaya pemakaian listrik yang menggunakan
sistem pulsa (prabayar).

Mengapa kita perlu menghemat energi listrik? Bukankah energi listrik tidak
pernah habis meskipun telah digunakan dari kita kecil hingga sekarang? Sebelum
memahami lebih lanjut tentang upaya penghematan energi listrik, lakukan kegiatan
diskusi berikut ini.

Mari Kita Diskusikan

Berdasarkan hasil perhitungan biaya listrik setiap bulan di atas, coba


Anda menghitung berapa besar energi dan biaya listrik yang harus Anda
bayarkan setiap bulannya? Dengan menggunakan energi listrik di rumah
Anda sebagai acuan (jika ada), coba hitung besar energi dan biaya listrik
seluruh penduduk Indonesia yang berjumlah sekitar 264 juta penduduk.
Asumsikan 264 juta penduduk tersebut terbagi ke dalam 66 juta rumah
tangga dan asumsikan juga bahwa 55% penduduk Indonesia telah
menggunakan energi listrik di rumahnya masing-masing.

Setelah menghitung besar energi listrik yang digunakan oleh seluruh


penduduk Indonesia, sekarang coba hitung berapa besar emisi karbon yang
dihasilkan jika 60% penggunaan energi listrik berasal dari energi fosil. Perlu
diketahui bahwa setiap 1000 mega watt daya listrik yang diproduksi dari
batu bara akan menghasilkan 5,6 juta ton emisi karbon tiap tahun.

Apa yang dapat Anda simpulkan dari diskusi tersebut?

53
Ternyata tidak hanya menghemat biaya listrik yang terus-menerus naik,
upaya penghematan energi listrik juga dilakukan karena besarnya emisi karbon
yang dihasilkan. Besarnya emisi karbon yang dihasilkan oleh pembangkit listrik
yang menggunakan batu bara adalah penyumbang terbesar terjadinya global
warming.
Salah satu upaya untuk menghemat energi listrik adalah dengan
menggunakan energi listrik seperlunya atau mengganti peralatan listrik dengan
daya yang lebih kecil. Coba perhatikan penggunaan lampu sorot yang dipasang
pada kendaraan terbaru, bandingkan dengan kendaraan lama, adakah
perbedaannya? Lampu sorot pada mobil-mobil baru dan lampu penerangan di
rumah cenderung memanfaatkan lampu LED (Light Emitting Diode) daripada
lampu bohlam seperti pada kendaraan lama. Penggunaan LED dengan daya yang
lebih kecil tersebut diharapkan dapat menghemat kebutuhan energi listrik. Selain
penggunaan LED, apa saja upaya yang dilakukan manusia untuk menghemat energi
listrik? Coba identifikasi upaya- upaya tersebut bersama-sama.

Pencegahan Bahaya Penggunaan Listrik dalam Kehidupan


Pernahkah Anda tersengat listrik (terkena setrum listrik)? Pada saat
tersengat listrik, mungkin hanya sensasi kejut yang Anda rasakan. Namun peristiwa
terparah pada tahun 1997, sebanyak 490 orang meninggal akibat tersengat listrik.
Sejak saat itu berbagai tindak pencegahan dilakukan untuk menghindari jatuhnya
korban jiwa akibat kelalaian manusia dalam menggunakan listrik. Berikut disajikan
beberapa prosedur “Aman Menggunakan Listrik”.

Prosedur “Aman Menggunakan Listrik”.


1. Mencabut kabel dari stop kontak bila tidak menggunakan peralatan listrik.
2. Menghindari air dan kondisi tangan yang basah saat ingin menyambung
atau melepas sambungan kabel dengan stop kontak.
3. Tidak memegang lubang stop kontak atau sambungan kabel yang terbuka.
4. Selalu memperhatikan peringatan penggunaan listrik yang ada pada
peralatan listrik.
5. Memasang sekering untuk menghindari kebakaran dengan cara memutus

54
arus pendek yang terjadi di rumah secara otomatis.

Mari Kita Cari Tahu


Anda akan merasakan sengatan listrik saat arus listrik masuk ke
tubuh Anda. Darah dan cairan tubuh lainnya merupakan konduktor listrik
yang baik, tetapi kulit dalam keadaan kering merupakan isolator bagi arus
listrik. Kondisi kulit yang kering tersebut seperti plastik yang membungkus
kabel listrik, sehingga kulit melindungi tubuh dari arus listrik yang akan
masuk ke dalam tubuh. Efek kejutan listrik yang dirasakan tubuh tergantung
pada banyaknya arus yang masuk, perhatikan Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Besar Arus dengan Efek Kejutan Listrik pada Tubuh
Manusia
Kuat Arus
Efek Kejutan yang Dirasakan Tubuh
Listrik (A)
0,0005 Geli
0,001 Terasa nyeri
0,01 Kesulitan bergerak
0,025
0,05 Kesulitan bernapas
0,10
0,25
0,50 Serangan jantung
1,00

Tugas Terstruktur/Latihan
Untuk memahami lebih jauh tentang Listrik Statis dan Dinamis, kerjakanlah
tugas berikut.
1. Perhatikan ilustrasi sebuah elektroskop netral berikut.

55
Apabila elektroskop tersebut didekati oleh benda bermuatan negatif, apa
yang akan terjadi?
2. Diberikan sebuah rangkaian listrik arus searah terdiri dari tiga buah lampu, dua
buah sakelar, dan sebuah sumber arus listrik.

Manakah lampu-lampu yang menyala jika:


1. sakelar 1 tertutup, sakelar 2 terbuka
2. sakelar 2 tertutup, sakelar 1 terbuka
3. sakelar 1 tertutup, sakelar 2 tertutup
4. sakelar 1 terbuka, sakelar 2 terbuka
3. Rangkaian listrik yang dipasang di rumah-rumah menggunakan rangkaian
paralel dan bukan rangkaian seri. Apa keuntungan menggunakan rangkaian
paralel tersebut?
4. Mengapa petir lebih mudah menyambar pohon kelapa dibanding pohon
mangga?
5. Perhatikan gambar di bawah ini!

Hitunglah!
a. Hambatan pengganti
b. Arus listrik total yang mengalir pada rangkaian
c. Arus listrik yang mengalir pada hambatan 9 Ω

56
d. Arus listrik yang mengalir pada hambatan 6 Ω
e. Arus listrik yang mengalir pada hambatan 1 Ω
f. Tegangan listrik pada hambatan 9 Ω
g. Tegangan listrik pada hambatan 6 Ω
h. Tegangan listrik pada hambatan 1 Ω

Rubrik penilaian

Supaya tugas yang Anda kerjakan menjadi terarah dan Anda dapat menyelesaikan
tugas tersebut dengan baik, maka gunakanlah rubrik penilaian berikut untuk
mengukur keberhasilan Anda dalam memahami materi.

Tugas Aspek penilaian Bobot


No.
1. Menganalisis muatan listrik statis pada elektroskop 15%
2 Memprediksi lampu yang akan menyala dalam 15%
rangkaian listrik
3 Mendeskripsikan keuntungan rangkaian listrik 15%
paralel
4 Memahami potensial listrik pada petir 15%
5 Menganalisis hambatan pengganti, arus listrik, 40%
dan potensial listrik pada rangkaian listrik campuran
Total 100%

C. Penutup
Rangkuman
Selamat, Anda telah menyelesaikan modul tentang Listrik Statis dan
Dinamis. Hal-hal penting yang telah Anda pelajari dalam modul Listrik Statis dan
Dinamis ini adalah sebagai berikut.
• Listrik statis terjadi akibat adanya perbedaan muatan listrik. Muatan listrik
sejenis (positif dengan positif atau negatif dengan negatif) bersifat tolak

57
menolak. Muatan listrik yang berbeda (positif dengan negatif) bersifat tarik
menarik. Besarnya gaya tolak atau gaya tarik kedua muatan listrik dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan hukum Coulomb.
• Medan listrik adalah daerah yang masih dipengaruhi oleh gaya listrik suatu
muatan listrik.
• Muatan listrik negatif terdapat di dalam sel saraf dan muatan listrik positif
terdapat pada bagian luar sel saraf. Sel saraf dapat menghantarkan rangsang
karena adanya muatan yang tarik menarik. Tarik-menarik muatan listrik pada
saraf terjadi bila terdapat rangsangan dari neurotransmiter.
• Berdasarkan kemampuan bahan untuk menghantarkan arus listrik, bahan
digolongkan menjadi konduktor, semikonduktor, dan isolator.
• Besar hambatan listrik suatu kawat dipengaruhi oleh hambat jenis kawat,
panjang kawat, dan luas penampang kawat.
• Hewan tertentu dapat menghasilkan listrik, misalnya ikan belalai gajah, ikan
pari elektrik, hiu kepala martil, echidnas, belut listrik, lele elektrik.
• Arus listrik mengalir karena adanya perbedaan potensial listrik
• Rangkaian listrik terdiri 2 jenis, yaitu rangkaian seri dan rangkaian paralel.
• Energi listrik dapat dirubah menjadi energi lain, misalnya kipas angin yang
mampu merubah energi listrik menjadi energi gerak. Sebaliknya, energi lain
dapat diubah menjadi energi gerak, misalnya energi kimia pada akumulator
(accu) dapat dirubah menjadi energi listrik
• Sumber energi listrik alternatif diperoleh dari sumber energi yang berlimpah di
alam, misalnya berasal dari energi matahari, energi angin, energi air, bioenergi,
dan nuklir.

58
Tes Formatif
A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Budi ingin membuktikan bahwa buah-buahan dapat menghantarkan listrik.

Berdasarkan rangkaian tersebut, lampu dapat menyala dengan arus keluaran sebesar 3
mA dan tegangan sebesar 1 volt. Jika Budi memiliki 2 rangkaian buah apel seri yang
disusun parallel seperti gambar di bawah ini.

Perubahan yang terjadi pada besar tegangan keluaran yang dihasilkan adalah....

A. Tetap, ketika sumber tegangan di parallelkan tegangan yang dihasilkan


tidak berubah
B. Meningkat, karena ketika sumber tegangan diparallelkan, maka
tegangan yang dihasilkan lebih besar.
C. Menurun, karena ketika sumber tegangan di parallelkan, maka tegangan
sebuah rangkaian digunakan oleh rangkaian lainnya
D. Tetap, karena baik rangkaiannya seri maupun parallel besar, maka
tegangan tidak akan berubah.
E. Meningkat, karena ketika sumber tegangan diserikan, maka tegangan
yang dihasilkan lebih besar.

2. Untuk menjelaskan fenomena listrik statis, biasanya guru memperagakannya dengan


menggosokkan mistar plastik ke rambut kering, kemudian mistar didekatkan ke
potongan kertas. Kertas akan bergerak naik turun.

59
Fenomena tersebut tidak akan terjadi jika rambut dalam keadaan basah.
Hal tersebut karena ….

A. Proton yang loncat dari rambut ke mistar dinetralkan kembali oleh molekul
air yang bersifat polar
B. Proton yang ada pada rambut terhalang oleh molekul air sehingga tidak
dapat menginduksi mistar
C. Rambut basah bersifat netral sehingga tidak dapat menginduksi elektron
pada benda apapun
D. Induksi elektron pada mistar plastik dinetralkan kembali oleh molekul air
yang bersifat polar
E. Elektron yang ada pada rambut terhalang oleh molekul air sehingga dapat
menginduksi mistar

3. Perhatikan perpindahan impuls saraf pada sel saraf berikut

Mekanisme perjalanan impuls saraf yang benar adalah ….


A. impuls saraf dimulai ketika neuron menerima stimulus kimia kemudian
melakukan perjalanan menuruni terminal akson ke membran akson.
Membran akson melepaskan neurotransmitter yang membawa impuls saraf
ke sel berikutnya.
B. impuls saraf dimulai ketika neurotransmitter menerima stimulus kimia
kemudian melakukan perjalanan menuruni terminal akson ke membran
akson. Membran akson menerima impuls saraf ke sel berikutnya.

60
C. impuls saraf dimulai ketika neuron menerima stimulus kimia kemudian
melakukan perjalanan menuruni membran akson ke terminal akson.
Terminal akson melepaskan neurotransmitter yang membawa impuls saraf
ke sel berikutnya.
D. impuls saraf dimulai ketika neuron menerima stimulus kimia kemudian
melakukan perjalanan menuruni membran akson ke terminal akson.
Terminal akson melepaskan neuron yang membawa impuls saraf ke sel
berikutnya.
E. impuls saraf dimulai ketika neurotransmitter menerima stimulus kimia
kemudian melakukan perjalanan menuruni membran akson ke terminal
akson. Membran akson menerima impuls saraf ke sel berikutnya.

4. Perhatikan Gambar rangkaian listrik berikut!

Jika diketahui R1 = 6 ohm, R2 = 2 ohm, R3 = 6 ohm, dan E = 10 volt, maka besar kuat
arus yang melalui R2 adalah....

A. 0,7 ampere
B. 1,0 ampere
C. 1,4 ampere
D. 2,0 ampere
E. 8,3 ampere

5. Perhatikan Gambar rangkaian listrik berikut!

61
Pada rangkaian sederhana seperti ditunjukkan pada Gambar dengan nilai R1 = R3 = 4
Ohm, dan R2 = 2 Ohm, jika baterai E dicabut, besar hambatan total R123 diukur pada
kedua ujung baterai sebesar....

A. 3 Ohm
B. 2 Ohm
C. 4 Ohm
D. 5 Ohm
E. 6 Ohm

6. Perhatikan rangkaian listrik berikut ini.

Jika R1 = 3 ohm, R2 = 2 ohm, R3 = 6 ohm, dan E = 12 V, kuat arus yang ditunjukkan


oleh amperemeter A adalah ....

A. 1 A
B. 2 A
C. 3 A
D. 6 A
E. 10 A

7. Gambar berikut menunjukkan baterai dan lampu yang dihubungkan dengan


kawat pada beberapa bahan.

62
Gambar yang menunjukkan lampu menyala adalah ….
A. 1
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 1 dan 3
E. 1, 3 dan 4

8. Batang yang terbuat dari bahan berbeda dihubungkan di antara titik P dan Q
pada rangkaian berikut.

Batang yang akan menyebabkan lampu menyala adalah ….


A. batang tembaga
B. batang kayu
C. batang gelas
D. batang plastik
E. batang kulit

9. Sebuah ruang kelas menggunakan berbagai peralatan listrik dengan rincian daya
dan waktu pemakaian seperti pada tabel berikut!

63
N Rata-rata
Jenis Peralatan Listrik Besar Daya
o Pemakaian
41buah lampu 20 watt 3 jam
Pendingin
2 ruangan (AC) 450 watt 6 jam
LCD
3 proyektor 100 watt 6 jam
Komputer
4 350 watt 6 jam

Jika harga listrik tiap kWh adalah Rp. 385,00 dan listrik digunakan dari
hari Senin sampai Sabtu, maka biaya listrik yang harus dibayarkan untuk kelas
tersebut adalah .... (asumsi 1 bulan = 30 hari).
A. Rp. 114.114,00
B. Rp. 65.142,00
C. Rp. 56.456,40
D. Rp. 55.255,20
10. Tiga lampu identik dihubungkan dengan sebuah baterai seperti terlihat pada
gambar berikut ini.

Arah panah menunjukkan arah aliran arus listrik. Pernyataan berikut


yang benar adalah ….
A. arus pada lampu 1 lebih besar daripada arus pada lampu 2
B. arus pada lampu 1 lebih besar daripada arus pada lampu 3
C. arus pada lampu 2 sama dengan arus pada lampu 3
D. arus pada lampu 2 sama dengan arus pada lampu 1
E. arus pada lampu 3 sama dengan arus melalui baterai

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang terdapat
di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan
rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
Kegiatan Belajar 3.

64
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 = 𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙

Arti tingkat penguasaan:

90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan Kegiatan Belajar selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus
mengulangi materi Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yang belum dikuasai.

65
Daftar Pustaka
Biggs, A., Hagins, W.C., Holliday, W.G., Kapicka, C.L., Lundgren, L.,
MacKenzie, A.H., Rogers, W.D., Sewer, M.B., &Zike, D. (2008). Glencoe
Science: Biology. USA: McGraw-Hill Companies, Inc.
Campbell, N.A., Reece. J.B., Urry, L.A., Cain, M.L., Wasserman, S.A., Minorsky,
P.V., & Jackson, R.B. (2008). Biology 8th edition. USA:Pearson Education,
Inc.
Serway, R. A. & Jewett, J. W. (2004). Physic for Scientists and Engineers, Six
Edition. California: Thomson Brook/Cole.
Zubaidah, S., Mahanal, S., Yuliati, L., Dasna, I.W., Pangestuti, A.A., Puspitasari,
D.R., Mahfudhillah, H.T., Robitah, A. Kurniawati, Z.L., dan Prasmala, E.R.
(2017). Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Sumber Daring

www.apakabardunia.com www.imgkid.com
www.best-served.co.uk www.kelas-fisika.com
www.blog.sap.com www.khedanta.wordpress.com
www.channel.nationalgeographic.com www.kompy.info
www.citycollegiate.com www.marineinsight.com
www.costarica-scuba.com www.navya.co,
www.d13uygpm1enfng.cloudfront.net www.rumusHitung.Com
www.diopangulu.blogspot.co.id www.sainstek-info.blogspot.co.id
www.electrical4u.com www.skemaku.com
www.en.wikipedia.org www.trajumaselectric.blogspot.com
www.freedigitalphotos.net www.trubus.id
www.gagalenyilih.com www.visicomled.com
www.goodnewsfinlad.com www.www.uniworldnews.org
www.hdwallpapers.cat www.yanuarasmara.blogspot.co.id
www.hwc2015.nvo.or.id www.zafact.blogspot.co.id

66
DAR2/Profesional/097/5/2019

PENDALAMAN MATERI ILMU PENGETAHUAN ALAM

MODUL 5.
GELOMBANG OPTIK, DAN LISTRIK MAGNET

Kegiatan Belajar 4:
Kemagnetan dan Induksi Elektromagnetik

Penulis:
Dr. Eka Cahya Prima, S.Pd., M.T.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


2019
DAFTAR ISI

A. Pendahuluan..................................................................................................... iii
1. Deskripsi Singkat ............................................................................................ iii
2. Relevansi .......................................................................................................... iv
3. Petunjuk Belajar ............................................................................................... iv
B. Inti....................................................................................................................... 1
1. Capaian Pembelajaran ...................................................................................... 1
2. Sub Capaian Pembelajaran ............................................................................... 1
3. Uraian Materi ................................................................................................... 1
Kemagnetan .......................................................................................................... 1
Pemanfaatan Medan Magnet pada Migrasi Hewan ............................................... 2
Migrasi Burung ........................................................................................ 2
Migrasi Salmon ........................................................................................ 4
Migrasi Penyu........................................................................................... 5
Migrasi Lobster Duri ................................................................................ 6
Magnet dalam Tubuh Bakteri ................................................................... 6
Teori Dasar Kemagnetan ....................................................................................... 7
Konsep Gaya Magnet ............................................................................... 8
Aktivitas 4.1 Menyelidiki Sifat Magnet Bahan ...................................... 10
Aktivitas 4.2 Membuat Magnet .............................................................. 12
Penerapan Elektromagnet dalam Kehidupan Sehari-hari ........................ 17
Cara menghilangkan kemagnetan bahan ................................................ 19
Medan Magnet ....................................................................................... 19
Aktivitas 4.3 Mengetahui Medan Magnet .............................................. 19
Induksi Magnet....................................................................................... 21
Aktivitas 4.4 Menyelidiki Medan Magnet di dekat Kawat Berarus listrik
............................................................................................................... 21
Teori Kemagnetan Bumi...................................................................................... 24
Gaya Lorentz ....................................................................................................... 25
Konsep Gaya Lorentz ............................................................................. 25
Aktivitas 4.5 Menentukan Besar dan Arah Gaya Lorentz ...................... 25
Penerapan Gaya Lorentz pada Motor Listrik .......................................... 29
Induksi Elektromagnetik ..................................................................................... 33
Aktivitas 4.6 Menyelidiki Peristiwa Induksi Elektromagnetik ............... 34
Generator ................................................................................................ 36
Dinamo AC-DC ..................................................................................... 36

i
Transformator ......................................................................................... 37
Kemagnetan dalam Produk Teknologi ................................................................ 42
MRI (Magnetic Resonance Imaging) ..................................................... 43
Kereta Maglev ........................................................................................ 44
Tugas................................................................................................................... 45
C. Penutup ............................................................................................................ 47
Rangkuman ......................................................................................................... 47
Tes Formatif ........................................................................................................ 48
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 53
Tugas Akhir ........................................................................................................ 55
Tes Sumatif ......................................................................................................... 56
Kunci Jawaban Tes Formatif KB 1 – 4 ............................................................... 62

ii
Kegiatan Belajar 4 : Kemagnetan dan Induksi Elektromagnetik

A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat
Modul Hybrid Learning gelombang optik, dan listrik magnet ini
merupakan Modul PPG dalam jabatan yang dipersiapkan Pemerintah dalam
rangka membekali guru dengan kompetensi professional yang berorientasi
pada implementasi Kurikulum 2013. Modul ini dirancang untuk memperkuat
kompetensi guru dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh.
Proses pencapaiannya dirancang melalui pembelajaran hybrid dengan
didukung berbagai jenis media terkait yang menunjang sebagai suatu kesatuan
yang saling mendukung pencapaian kompetensi tersebut. Sebagai transisi
menuju ke pendidikan menengah, pemisahan mata pelajaran masih belum
dilakukan sepenuhnya bagi peserta didik SMP/ MTs. Materi-materi dari
bidang-bidang ilmu Fisika, Kimia, Biologi, serta Ilmu Bumi dan Antariksa
masih perlu disajikan sebagai suatu kesatuan dalam mata pelajaran IPA (Ilmu
Pengetahuan Alam). Hal ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan yang
utuh bagi peserta didik SMP/MTs tentang prinsip-prinsip dasar yang mengatur
alam semesta beserta segenap isinya. Oleh karenanya, pengetahuan dan
kemampuan guru menguasai materi esensial IPA yang terkoneksi dan
terintegrasi secara utuh diperlukan adanya.

Modul ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan peserta didik
untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang
digunakan dalam Kurikulum 2013, peserta didorong untuk mencari sumber
belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran aktif peserta
sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap mereka
dengan ketersediaan kegiatan pada Modul ini. Peserta dapat memperkayanya
dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan
yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.

iii
2. Relevansi
Modul Modul IPA ini disusun dengan pemikiran di atas. Bidang ilmu Fisika,
Kimia, dan Biologi dipakai sebagai landasan (platform) pembahasan bidang
kemagnetan dan induksi elektromagnetik yang akan disajikan. Makhluk hidup
digunakan sebagai objek untuk menjelaskan prinsip-prinsip dasar yang
mengatur alam seperti objek alam dan interaksinya, energi dan
keseimbangannya, dan lain-lain. Melalui pembahasan menggunakan
bermacam bidang ilmu dalam rumpun ilmu pengetahuan alam, pemahaman
utuh tentang alam yang dihuninya beserta benda-benda alam yang dijumpai di
sekitarnya dapat dikuasai oleh guru IPA SMP/MTs untuk diajarkan kepada
para siswanya.

Sebagai salah satu rumpun ilmu yang berperan penting dalam mempersiapkan
dan membekali siswa sebagai insan yang akan hidup di era abad 21, maka
penyusunan modul ini juga berkaitan erat dengan pengembangan kemampuan-
kemampuan abad 21. Selain itu pula, proses mengukur kemajuan pendidikan
suatu negara serta pemahaman peserta didik suatu negara terhadap IPA
dibandingkan secara rutin sebagaimana dilakukan melalui TIMSS (The Trends
in International Mathematics and Science Study) dan PISA (Program for
International Student Assessment). Melalui penilaian internasional seperti ini
kita dapat mengetahui kualitas pembelajaran IPA dibandingkan dengan negara
lain. Materi IPA pada Kurikulum 2013 ini telah disesuaikan dengan tuntutan
penguasaan materi IPA relevan dengan TIMSS dan PISA.

3. Petunjuk Belajar
Sebelum Anda menggunakan modul ini, Anda perlu membaca bagian petunjuk
ini. Mengapa diperlukan? Ibarat Anda sedang berlibur di tempat wisata, Anda
tentunya ingin memanfaatkan fasilitas yang ada di tempat wisata tersebut
bukan? Tentunya, agar tujuan tersebut tercapai Anda akan membaca peta di
mana fasilitas itu berada. Begitu juga dengan modul ini. Jika Anda ingin
memperoleh manfaat yang maksimal dari modul ini tentu merupakan tindakan
yang bijak jika Anda benar-benar memerhatikan dan memahami bagian

iv
petunjuk penggunaan modul ini. Selamat mempelajari!
Fitur mari kita cari tahu ini berisi tugas atau permasalahan yang perlu untuk
dicari jawabannya atau untuk mencari pengetahuan tambahan terkait materi
yang dipelajari. Fitur mari kita diskusikan ini berisi suatu masalah yang
berkaitan dengan konsep yang perlu untuk dipecahkan melalui kelompok. Fitur
ini dapat melatih Anda dalam mengungkapkan pendapat atau berkomunikasi
dan memecahkan masalah. Fitur rangkuman ini berisi ringkasan materi dari
bab yang telah dipelajari. Anda dapat mereview keseluruhan materi yang telah
dipelajari melalui fitur ini. Fitur tes formatif ini berisi soal-soal untuk
mengevaluasi pemahaman dan penerapan konsep dalam satu bab yang telah
dipelajari.

v
B. Inti
10. Capaian Pembelajaran
Mampu menguasai teori dan aplikasi materi pelajaran IPA yang mencakup: (1)
inkuiri IPA, keterpaduan konsep dan proses dalam IPA, (2) materi dan
interaksinya, (3) gerak, gaya, dan tekanan, (4) energi, usaha, dan pesawat
sederhana, (5) gelombang dan optik serta aplikasinya dalam teknologi, (6)
kelistrikan dan kemagnetan, (7) ciri, klasifikasi, sistem, struktur, fungsi mahluk
hidup, zat aditif dan adiktif serta dampaknya terhadap kesehatan, (8) interaksi
antar mahluk hidup dan lingkungan, (9) reproduksi, hereditas, evolusi (10)
mikroorganisme dan bioteknologi, (11) tata surya, struktur bumi, perubahan
iklim, dan mitigasi bencana, termasuk advanced materials dalam IPA secara
bermakna yang dapat menjelaskan aspek “apa” (konten), “mengapa” (filosofi),
dan “bagaimana” (penerapan) dalam kehidupan sehari-hari

11. Sub Capaian Pembelajaran


Peserta dapat menjelaskan penerapan konsep induksi elektromagnetik atau
medan magnet pada navigasi hewan saat migrasi atau kehidupan sehari-hari

12. Uraian Materi


Kemagnetan
Setiap wilayah di belahan bumi mengalami perubahan musim setiap
tahunnya. Masih ingatkah Anda apa yang menyebabkan perubahan musim dan
dampaknya bagi kehidupan di bumi?

Perubahan musim di bumi berdampak pada kehidupan makhluk hidup,


termasuk di antaranya hewan. Hewan yang hidup di darat, air, dan udara melakukan
perpindahan tempat pada musim tertentu untuk mempertahankan kehidupannya.
Perpindahan tempat yang dimaksud dikenal dengan migrasi. Migrasi dilakukan
hewan melalui jalur yang hampir sama pada tiap tahunnya. Beberapa hewan yang
sering melakukan migrasi adalah burung, salmon, dan ikan paus. Pernahkah Anda
memikirkan cara hewan melakukan migrasi? Mengapa pada saat migrasi, hewan

1
tidak salah arah atau tersesat? Hewan-hewan tersebut tidak memiliki alat penyearah
GPS (Global Positioning System) seperti yang sering digunakan masyarakat saat
ini. Sungguh besar kekuasaan Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah menciptakan
makhluk hidup dengan segala kelebihannya sehingga setiap makhluk hidup dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Pemanfaatan Medan Magnet pada Migrasi Hewan


Kehidupan makhluk hidup di bumi dipengaruhi oleh medan magnet bumi.
Medan magnet bumi adalah daerah di sekitar bumi yang masih dipengaruhi oleh
gaya tarik bumi. Sebagian besar hewan memanfaatkan medan magnet bumi untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Medan magnet bumi berada di sekitar
bumi, dapat mempengaruhi batang magnet yang diletakkan bebas di sekitar
permukaan bumi. Tahukah Anda, mengapa di utara bumi ada kutub selatan magnet
bumi dan di selatan bumi ada kutub utara magnet bumi?
Hewan mampu mendeteksi medan magnet bumi karena di dalam tubuh
hewan terdapat magnet. Fenomena tersebut dinamakan biomagnetik. Selain itu,
medan magnet bumi dapat membantu hewan dalam menentukan arah migrasi,
mempermudah upaya mencari mangsa, atau menghindari musuh. Tahukah Anda
hewan apa saja yang melakukan migrasi dengan memanfaatkan medan magnet
bumi? Cermati gambar dan uraian berikut yang menunjukkan beberapa hewan yang
melakukan migrasi di bumi.

Migrasi Burung
Beberapa jenis burung, misal burung elang dan burung layang- layang,
melakukan migrasi pada tiap musim tertentu. Burung tersebut menggunakan
partikel magnetik yang ada pada tubuhnya untuk menciptakan “peta” navigasi
dengan memanfaatkan medan magnet bumi.

2
Gambar 4.1 Migrasi Burung
Sumber: blog.sap.com

Pemanfaatan medan magnet bumi juga digunakan burung merpati pos. Pada
zaman dahulu, burung merpati sering dimanfaatkan sebagai kurir surat.
Bagaimanakah cara merpati untuk mengetahui jalan pulang? Ternyata merpati
memanfaatkan medan magnet bumi sebagai penunjuk arah pulang. Hal ini
ditunjukkan hasil penelitian Comel pada tahun 1974 yang memasang magnet di
kepala burung merpati. Ternyata, setelah dipasang magnet pada kepalanya,
burung merpati tiba-tiba kehilangan arah dan tidak mengetahui jalan pulang.
Mengapa pemasangan magnet pada kepala burung menyebabkan burung tersesat?
cari jawabannya pada berbagai sumber yang dapat Anda peroleh!
Penemuan medan magnet menyebabkan perubahan yang signifikan
terhadap kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Penemuan ini menghantarkan
manusia ke era baru dalam tatanan kehidupan. Menariknya, tak hanya manusia yang
dipengaruhi oleh penemuan hal tersebut, burung pun mengalaminya.
Sejak ditemukannya fenomena alam tentang elektromagnetik,
perkembangan dalam dunia elektronik terus berkembang. Padahal, penemuan yang
baru berusia 200 tahun itu ternyata memberikan baik hal positif maupun negatif.
Umumnya, hal positif dirasakan oleh manusia sedangkan dampak yang negatif
dirasakan oleh burung. Beberapa studi terakhir menunjukkan tingginya
kemungkinan tentang medan listrik mempengaruhi pola mirasi beberapa jenis
burung.
Bumi adalah magnet dengan ukuran paling besar sejauh pengetahuan
manusia. Hal itu disebabkan karena inti bumi tersusun atas besi cair yang berputar
sehingga membentuk pola medan magnet yang tak terlihat. Hasilnya, kutub utara
dan selatan masing-masing menjadi kutub magnet pada bumi. Fenomena tersebut

3
dimanfaatkan oleh burung sebagai penunjuk arah pada sistem navigasi burung. Hal
ini pula yang menjelaskan mengapa arah jarum kompas selalu mengarah kepada
kutub utara dan selatan bumi.
Medan magnet yang dihasilkan oleh Bumi tidak statis, melainkan dinamis.
Medan tersebut ada di sekitar bumi dan medan gaya yang dihasilkan bersifat
kontinu. Sebagai makhluk yang dilengkapi oleh sistem pendeteksi medan magnet,
burung menggunakan gejala alam ini pada pola kehidupan migrasi mereka. Dengan
memanfaatkan medan magnet bumi, beberapa jenis burung tidak akan pernah
tersesat ketika bermigrasi dari daerah utara ke selatan. Medan magnet ini lah yang
diproses oleh otak burung dan dijadikan rambu-rambu untuk menentukan posisi.
Namun, dengan begitu banyaknya alat-alat elektronik yang diciptakan oleh
manusia, tercipta sebuah anomali magnetik yang berdampak pada kehidupan
burung. Dalam situsnya, scientificamerican.com menuliskan bahwa beberapa
penelitian tentang migrasi burung menggunakan medan magnet bumi mengalami
perubahan. Henrik Mouritsen membenarkan persoalan ini, ia mendapatkan bahwa
sistem navigasi burung dipengaruhi oleh kegaduhan (noise) elektromagnetik.
Sistem navigasi burung terganggu dengan adanya kegaduhan tersebut sehingga sulit
menentukan tujuan.
Penemuan yang dilakukan Mouritsen dilandasi atas pola migrasi European
Robins (Erithacus rubecula). Ia memodelkan noise elektromagnetik dengan rentang
50 kHz sampai 5 MHz yang merupakan rentang yang digunakan oleh transmisi
radio AM. Percobaan ini dilakukan pada sebuah pondok kayu yang dilapisi oleh
almunium untuk mengurangi intensitas noise dari luar. Percobaan yang dilakukan
memperlihatkan ketika arus listrik diputus dan alumunium dilepas dan noise
elektromagnetik dihidupkan, burung tersebut mengalami disorientasi tujuan yang
berarti mereka sulit untuk menemukan arah terbang.

Migrasi Salmon
Salmon memiliki kemampuan untuk kembali ke aliran sungai air tawar
tempat awal mereka menetas dan tumbuh setelah berenang ribuan mil mengarungi
lautan. Penelitian dilakukan terhadap ikan salmon yang melewati Sungai Fraser di
Canada dan kembali ke Sungai Fraser lagi setelah dua tahun bermigrasi mengarungi

4
Samudra Pasifik. Hal ini dikarenakan sungai Fraser memiliki medan magnet
tertentu yang dapat dideteksi oleh ikan salmon.

Gambar 4.2 Migrasi Ikan Salmon


Sumber: imgkid.com

Migrasi Penyu
Penyu memulai dan mengakhiri migrasi di Pantai Timur Florida Amerika
Serikat. Jalur migrasi sepanjang 12.900 km melewati Laut Sargasso, wilayah
perairan Laut Atlantik Utara. Waktu yang dibutuhkan untuk sekali migrasi antara
5-10 tahun. Tidak seperti migrasi hewan lain yang umumnya dilakukan secara
berkelompok, penyu bermigrasi sendiri tanpa mengikuti penyu lain.
Seorang peneliti yang bernama Kenneth Lohmann dari Universitas Carolina
Utara mempelajari tingkah laku tukik atau penyu saat dihadapkan dengan medan
magnet yang berbeda-beda. Peneliti tersebut meletakkan penyu ke dalam sebuah
wadah air yang dikelilingi alat yang dapat menimbulkan medan magnet. Medan
magnet yang dihasilkan disesuaikan dengan medan magnet jalur migrasi penyu,
yaitu wilayah Florida utara, wilayah timur laut dekat Portugal. Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa penyu mengikuti jalur migrasi yang diberikan.

Gambar 4.3 Penyu yang Bermigrasi


Sumber: www.costarica-scuba.com

5
Ketika penyu mendeteksi medan magnet yang mirip dengan medan magnet
wilayah dekat Portugal, penyu akan berenang menuju selatan ke arah Portugal.
Pergerakan penyu dalam mengikuti jalur medan magnet bertujuan untuk menjaga
penyu agar tetap berada di lautan yang hangat dan wilayah yang kaya akan sumber
makanan.

Migrasi Lobster Duri


Peneliti Kenneth Lohmann juga mengobservasi kemampuan lobster duri
untuk mendeteksi medan magnet dengan cara meletakkan lobster duri ke dalam bak
air yang dapat diatur medan magnetnya. Setiap kali medan magnet diubah, lobster
duri akan menyesuaikan diri untuk tetap bergerak menuju arah kutub utara. Hasil
dari observasi tersebut membuktikan bahwa lobster duri mampu merasakan medan
magnet bumi untuk memandu migrasi yang dilakukan dari lepas pantai Florida
menuju lautan lepas yang lebih hangat dan tenang di setiap akhir musim gugur.

Gambar 4.4 Lobster Duri Mengikuti Arah Perubahan Medan Magnet


Sumber: National Geographic Channel

Magnet dalam Tubuh Bakteri


Tahukah Anda, bahwa dalam tubuh bakteri yang disebut dengan bakteri
Magnetotactic bacteria (MTB) terdapat organel (komponen) khusus yang disebut
magnetosome? Magnetotactic bacteria merupakan kelompok bakteri yang mampu
melakukan navigasi dan bermigrasi dengan memanfaatkan medan magnet.
Beberapa jenis bakteri ini memiliki flagela yang berfungsi sebagai pendorong.

6
Gambar 4.5 Magnetosome pada Bakteri Magnetospirillum magnetotacticum Saat
dilihat dengan Menggunakan Mikroskop Elektron dengan Perbesaran Ribuan Kali

Jenis bakteri ini ditemukan pertama kali oleh Richard P. Blakemore pada
tahun 1975. Magnetosome tersusun atas senyawa magnetite (Fe3O4) atau greigite
(Fe3S4) yang memiliki sifat kemagnetan jauh lebih kuat dibandingkan dengan
magnet sintetik atau yang dibuat oleh manusia. Magnetosome dan senyawa yang
terkandung di dalamnya masih terus diteliti dan diduga memiliki potensi yang besar
untuk digunakan dalam bidang kesehatan.

Mari Kita Diskusikan

Hewan lain yang memanfaatkan medan magnet bumi untuk


melakukan migrasi adalah paus. Sayangnya, migrasi yang dilakukan oleh
paus tidak seberuntung hewan lain, karena dalam perjalanannya banyak
kawanan paus yang tersesat. Anda mungkin pernah melihat berita di TV atau
koran tentang paus yang terdampar, seperti yang pernah terjadi di perairan
Beting Ujung, Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat (Kompas, 29 Juli 2012)
atau di pantai Desa Tambala, Kecamatan Tombariri, Minahasa Sulawesi
Utara (Tribun Manado, 14 Februari 2014). Tahukah Anda, mengapa paus
tersebut dapat terdampar? Carilah jawabannya dengan berdiskusi dan
gunakan beberapa sumber untuk memperoleh jawaban yang lengkap.

Teori Dasar Kemagnetan


Jika hewan mampu mendeteksi medan magnet bumi, bagaimana dengan
manusia? Apakah Anda dapat merasakan tarikan magnet bumi? Manusia tidak dapat
mendeteksi keberadaan magnet bumi. Manusia membutuhkan bantuan alat seperti
kompas, untuk mengetahui arah utara selatan atau keberadaan kutub utara dan kutub

7
selatan magnet bumi. Kita sering menggunakan magnet dalam kehidupan sehari-hari.
Tahukah Anda, apa saja jenis magnet yang ada selain magnet bumi dan peralatan apa
saja dalam kehidupan sehari-hari yang memanfaatkan magnet?
Perkembangan peradaban manusia tidak terlepas dari penemuan magnet.
Mulai dari speaker, telepon, televisi, bel rumah, dan berbagai peralatan yang biasa kita
gunakan dalam kehidupan sehari-hari banyak memanfaatkan magnet sebagai
komponen utamanya. Akan tetapi tahukah Anda apa yang dimaksud dengan
magnet? Dari manakah magnet berasal? Dapatkah sifat kemagnetan suatu bahan
menghilang? Atau, dapatkah kita membuat magnet? Agar dapat menjawab semua
permasalahan tersebut, mari pelajari materi selanjutnya dengan penuh semangat!

Konsep Gaya Magnet


Istilah magnet sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan
Anda juga sering menggunakan magnet. Menurut Anda apa yang disebut dengan
magnet? Kata magnet berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu
Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang
kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki). Di wilayah tersebut
terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu.
Magnet terbuat dari logam seperti besi dan baja. Magnet memiliki berbagai
bentuk dan dinamakan sesuai bentuknya, seperti yang bisa Anda lihat pada Gambar
4.6.

Gambar 4.6. Magnet U dan Magnet Batang


Sumber: Dokumen Kemdikbud

Penentuan kutub magnet batang dapat dilakukan dengan percobaan


sederhana. Letakkan magnet batang di atas gabus lalu apungkan di permukaan air,
maka ujung magnet yang menunjuk ke arah utara adalah kutub utara magnet, dan

8
ujung magnet yang menunjuk arah selatan adalah kutub selatan magnet, seperti
pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7 Magnet Batang yang Diapungkan


Sumber: Dokumen Kemdikbud

Tahukah Anda mengapa demikian? Selanjutnya coba Anda dekatkan ujung


2 buah magnet. Ulangi kegiatan Anda dengan mendekatkan ujung lain 2 magnet
tersebut. Selanjutnya amati apa yang terjadi pada kedua ujung magnet tersebut.
Lakukan hal ini berulang- ulang. Dapatkah Anda membuat kesimpulannya?
Magnet selalu memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan.
Kutub-kutub yang senama bila didekatkan akan saling tolak menolak, sedangkan
kutub-kutub yang berbeda nama bila didekatkan akan saling tarik-menarik. Kutub-
kutub ini selalu ada pada setiap magnet walaupun magnet tersebut dipotong menjadi
potongan magnet kecil. Perhatikan Gambar 4.8 tentang interaksi dua magnet!

(a) (b)
Gambar 4.8 Interaksi Dua Magnet.
(a) Magnet Tidak Senama Tarik Menarik; (b) Magnet Senama Tolak-menolak
Sumber: Dokumen Kemdikbud

Dari manakah kekuatan magnet berasal? Apa beda gaya magnet dengan
gaya listrik? Mari mengingat materi tentang gaya listrik! Gaya listrik berasal dari
adanya interaksi antara muatan listrik, sedangkan gaya magnet berasal dari adanya
interaksi antara kutub-kutub magnet yang ditimbulkan oleh gerakan muatan listrik

9
(elektron) pada benda.

Pada Gambar 4.8a, kutub utara dan kutub selatan partikel elementer magnet
pada benda tersebut tersebar secara acak, sehingga benda tidak memiliki sifat
magnet. Pada beberapa jenis logam tertentu, seperti besi dan baja, sejumlah magnet
elementer magnet dapat disusun berbaris pada arah tertentu hingga benda bersifat
sebagai magnet (Gambar 4.8b).

(a) (b)
Gambar 4.8 Magnet Elementer Penyusun Magnet, (a) Magnet Elementer
Tersebar Acak, (b) Magnet Elementer Tersusun pada Arah Tertentu
Sumber: National Geographic Channel

Pada Gambar 4.8a, kutub utara dan kutub selatan partikel elementer magnet
pada benda tersebut tersebar secara acak, sehingga benda tidak memiliki sifat
magnet. Pada beberapa jenis logam tertentu, seperti besi dan baja, sejumlah magnet
elementer magnet dapat disusun berbaris pada arah tertentu hingga benda bersifat
sebagai magnet (Gambar 4.8b).

Sifat Magnet Bahan


Apa yang terjadi jika magnet didekatkan pada logam atau kayu? Pernahkah
Anda mengamatinya? Mari Lakukan Aktivitas 11 untuk menemukan sifat magnet
pada beberapa bahan!

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 4.1 Menyelidiki Sifat Magnet Bahan


Apa yang Anda perlukan?
1. 1 magnet batang,

10
2. benda di dalam kelas (pensil, pulpen, mistar, gunting, karet penghapus)
3. 1 paku besi,
4. 1 paku baja,
5. 1 wadah aluminium,
6. 1 sendok stainless,
7. 1 timah,
8. garam secukupnya,
9. tali secukupnya, dan
10. 1 statif.

Apa yang harus Anda lakukan?


1. Gantung benda yang akan diuji sifat kemagnetannya dengan menggunakan tali
dan statif
2. Dekatkan magnet pada benda yang telah digantung.
3. Amati apa yang terjadi pada benda saat didekati oleh magnet. Benda apa saja
yang dapat ditarik oleh magnet? Benda apa saja yang tidak dapat ditarik oleh
magnet?
4. Jika benda sudah menempel dengan magnet, cobalah untuk menjauhkan benda
dari magnet! Benda apa saja yang dapat ditarik kuat oleh magnet? Benda apa
saja yang dapat ditarik lemah oleh magnet?

Perhatian
Amati dengan teliti, kuat atau lemah tarikan yang ditimbulkan oleh magnet!

5. Catat data yang Anda peroleh pada Tabel 4.1 berikut.


Tabel 4.1 Sifat Magnet Benda
No Nama Benda Ditarik/ditolak Kuat/lemah
1 Pensil
2 Pulpen
3 Mistar
4 ...
5 Dst

Apa yang dapat Anda simpulkan?

11
Berdasarkan data pengamatan, buatlah kesimpulan percobaan Anda tentang
sifat magnet pada benda!

Jika Anda cermati hasil kegiatan pada Aktivitas 11, dapatkah Anda
menentukan sifat interaksi bahan (benda) terhadap magnet? Bagaimanakah
kekuatan magnet pada masing-masing benda tersebut? Berdasarkan sifat interaksi
bahan terhadap magnet, benda diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu
feromagnetik, diamagnetik, dan paramagnetik. Benda-benda yang dapat ditarik
kuat oleh magnet termasuk pada kelompok benda feromagnetik, misal besi, baja,
kobalt, dan nikel. Benda-benda yang ditarik lemah oleh magnet termasuk pada
kelompok benda paramagnetik, misal magnesium, molibdenum, dan litium.
Benda-benda yang sedikit ditolak oleh magnet termasuk kelompok benda
diamagnetik, misal perak, emas, tembaga, dan bismut.

Mari Kita Diskusikan

Apakah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet dapat


dikategorikan sebagai benda diamagnetik?

Cara Membuat Magnet


Magnet tidak hanya dapat ditemukan di alam sebagai magnet alami, tetapi
ada juga benda yang dapat dibuat menjadi bersifat magnet. Tahukah Anda
bagaimana cara membuat magnet? Coba lakukan Aktivitas 12 untuk dapat
membuat magnet!

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 4.2 Membuat Magnet


Apa yang Anda perlukan?
1. 2 paku besar masing-masing panjangnya ± 10 cm,
2. 1 magnet batang,
3. 1 baterai besar dengan tegangan 1,5 volt,
4. 1 kawat tembaga dengan panjang ± 25 cm,

12
5. 1 paku kecil, dan
6. 1 kompas.

Apa yang harus Anda lakukan?


Langkah kerja 1
1. Dekatkan paku pertama dengan magnet seperti pada Gambar 4.9

Gambar 4.9 Percobaan Membuat Magnet dengan Cara Induksi


Sumber: Dokumen Kemdikbud

2. Setelah paku pertama terinduksi menjadi magnet, dekatkan paku pertama pada
paku kedua.

Gambar 4.10 Percobaan Membuat Magnet dengan Cara Induksi


Sumber: Dokumen Kemdikbud

3. Gunakan kompas untuk mengetahui kutub magnet pada paku 1

Langkah kerja 2
1. Lilitkan kawat tembaga pada paku dengan arah lilitan dari bawah ke atas.
Sisakan kedua ujung kawat agar cukup panjang untuk disambungkan ke kutub-
kutub baterai.
2. Hubungkan ujung-ujung kawat tembaga pada kutub-kutub baterai.
3. Dekatkan ujung paku pada kutub utara magnet. Amati apa yang terjadi. Gunakan
kompas untuk mengetahui kutub magnet.
4. Coba ubah arah lilitan kawat pada paku, amati apakah terjadi perubahan kutub
magnet?

13
Gambar 4.11 Percobaan Membuat Magnet dengan Cara Elektromagnetik
Sumber: Dokumen Kemdikbud

Langkah kerja 3
1. Gosokkan magnet pada paku dengan arah gosokan searah.
2. Dekatkan paku yang telah digosok dengan paku lainnya. Amati apa yang
terjadi!
3. Gunakan kompas untuk mengetahui kutub magnet.

Apa yang perlu Anda diskusikan?


1. Berdasarkan langkah kerja 1, amati apa yang terjadi pada paku pertama dan
kedua. Apakah paku pertama menarik paku kedua?
2. Berdasarkan langkah kerja 2, apabila arah lilitan pada paku diubah dari atas ke
bawah, apakah interaksi yang terjadi pada rangkaian paku dengan kutub-kutub
magnet (seperti pada percobaan langkah 3 dan 4) sama? Jika hasilnya berbeda,
coba identifikasi mengapa berbeda? dan jika hasilnya sama, coba identifikasi
mengapa sama?
3. Berdasarkan langkah kerja 3, bagaimana pengaruh arah gerak menggosok
dengan kutub yang terbentuk pada magnet?

Apa yang dapat Anda simpulkan?


Uraikan prinsip dasar cara pembuatan magnet yang sesuai dengan langkah
kerja 1, 2, dan

Mari Kita Pahami

14
Cobalah ingat magnet elementer pada Gambar 4.12! Besi dan baja
dapat dijadikan magnet jika magnet elementernya tersusun rapi dan kutub-
kutub yang senama menghadap ke arah yang sama! Coba cermati gambar
berikut agar dapat memahami konsep partikel elementer pada benda yang
disajikan magnet!

(a) (b)
Gambar 4.12 (a) Susunan Magnet Elementer Besi/Baja Sebelum Menjadi
Magnet, (b) Susunan Magnet Elementer Besi/Baja yang Telah Menjadi
Magnet
Sumber: Dokumen Kemdikbud

Besi dapat dijadikan magnet dengan cara menggosok. Besi digosok dengan
arah yang tetap, agar magnet elementer dapat diatur untuk menuju ke satu arah saja.
Perhatikan Gambar 4.12, ujung kutub utara magnet yang digosokkan dari ujung
besi B ke A akan mengubah besi menjadi magnet dengan kutub utara pada ujung B
dan kutub selatan pada ujung A. Jadi, ujung batang besi yang pertama kali digosok
akan memiliki kutub yang sama dengan kutub magnet yang menggosokkannya.
Sekarang coba pikirkan, bagaimanakah kutub magnet besi jika kutub selatan
magnet digosokkan pada besi dengan arah B ke A? Atau jika magnet digosokkan
pada besi dengan arah B ke A?

Gambar 4.13. Menggosok Magnet


Sumber: Dokumen Kemdikbud
Baja dan besi dapat dijadikan magnet dengan cara menginduksi atau
mendekatkannya dengan magnet selama beberapa waktu. Perhatikan Gambar 4.14,
sifat magnet menunjukkan bahwa magnet akan saling tarik menarik jika kutub yang
berbeda didekatkan, dan tolak-menolak jika kutub yang sama, sehingga ujung B
akan menjadi kutub utara dan ujung A akan menjadi kutub selatan. Jadi, dapat

15
disimpulkan bahwa ujung besi atau baja yang berdekatan dengan kutub magnet
batang akan memiliki kutub yang berlawanan dengan kutub magnet
penginduksinya.

Gambar 4.14. Induksi Magnet


Sumber: Dokumen Kemdikbud

Magnet juga dapat dibuat dengan cara meliliti besi atau baja dengan kawat
penghantar yang dialiri arus DC. Magnet yang dibuat dengan cara demikian disebut
elektromagnet. Mengapa arus DC? Karena arus DC dapat menyamakan arah
magnet elementer pada besi atau baja.

Gambar 4.15. Induksi Elektromagnet


Sumber: Dokumen Kemdikbud

Kutub magnet besi atau baja yang terbentuk tergantung pada arah lilitan
kawat penghantar. Jika arah arus berlawanan dengan arah jarum jam, maka ujung
A besi atau baja tersebut akan menjadi kutub utara dan ujung B akan menjadi kutub
selatan. Sebaliknya, jika arah arus searah dengan jarum jam, maka ujung A besi

16
atau baja akan menjadi kutub selatan dan ujung B akan menjadi kutub utara.
Perhatikan Gambar 4.15, dengan pola lilitan tersebut (searah jarum jam), maka
ujung A akan menjadi kutub selatan dan ujung B akan menjadi kutub utara.

Penerapan Elektromagnet dalam Kehidupan Sehari-hari


Gejala elektromagnet sering digunakan masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari. Beberapa penerapan elektromagnet tersebut dapat ditemui pada bel
listrik, saklar listrik, dan telepon kabel. Jika di sekitarmu tidak terdapat benda-
benda tersebut, tidak perlu risau, cermatilah penjelasan berikut!

Bel listrik
Coba perhatikan bel listrik yang ada di sekitar Anda (jika ada). Selidiki cara
kerja bel listrik tersebut! Pada saat tombol bel listrik ditekan, rangkaian arus
menjadi tertutup dan arus mengalir pada kumparan. Aliran arus listrik pada
kumparan ini mengakibatkan besi di dalamnya menjadi elektromagnet yang mampu
menggerakkan lengan pemukul untuk memukul bel sehingga berbunyi.

(a) (b)
Gambar 4.16. (a) Skema Rangkaian Bel Listrik, (b) Bel Listrik
Sumber: (a) www.citycollegiate.com , (b) en.wikipedia.org

Saklar
Bagaimana cara menyalakan lampu listrik? Di setiap rumah yang
menggunakan aliran listrik, hampir semuanya menggunakan saklar. Perhatikan
Gambar 4.17a. Saklar berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan arus

17
listrik pada rangkaian listrik. Khusus untuk bentuk saklar seperti pada gambar
4.17b, mulai bekerja ketika saklar membentuk rangkaian tertutup. Lilitan kawat
akan berfungsi sebagai elektromagnet yang menarik ujung besi ke bawah. Setelah
besi tertarik ke bawah, ujung besi lainnya akan menyimpang ke kanan dan
mendorong tangkai ke kiri sehingga tangkai kiri dan kanan akan saling bersentuhan
untuk mengalirkan arus listrik. Ketika arus mengalir, maka beban (lampu atau alat
elektronik lainnya) akan menyala.

Gambar 4.17 (a) Diagram Saklar Elektromagnetik (b) Saklar Elektromagnetik


Sumber: (a) navya.co, (b) www.marineinsight.com

Telepon Kabel
Tahukah Anda bahwa telepon kabel juga menggunakan prinsip
kemagnetan? Saat menggunakan telepon, seseorang akan menerima pesan
(mendengar) sekaligus mengirim pesan (berbicara). Prinsip kerja telepon pada
dasarnya mengubah energi listrik menjadi energi bunyi. Pada saat ada
pembicaraan, energi listrik mengalir pada kabel telepon menimbulkan efek
elektromagnet yang kekuatannya berubah-ubah sehingga mampu menggetarkan
diafragma besi lentur pada speaker telepon. Getaran pada speaker inilah yang
akhirnya menggetarkan udara di sekitarnya dan memberikan efek “dengar” bagi
telinga kita.

Gambar 4.18. Telepon Kawat


Sumber Dokumen Kemdikbud

18
Cara menghilangkan kemagnetan bahan
Sifat kemagnetan bahan dapat dihilangkan dengan cara memukul-mukul
(Gambar 4.19a), memanaskan (Gambar 4.19b), dan meliliti magnet dengan arus
bolak balik atau AC (Gambar 4.19c). Pada prinsipnya, sifat kemagnetan dapat
dihilangkan dengan cara mengacak arah magnet elementer.

Gambar 4.19. Menghilangkan Sifat Magnet dengan Cara (a) Memukul; (b)
Memanaskan; dan (c) Meliliti Magnet dengan Arus AC

Medan Magnet
Pada materi awal, telah dibahas tentang materi medan magnet bumi. Selain
bumi, benda magnetik juga dapat menghasilkan medan magnet. Bagaimana cara
mendeteksi medan magnet di sekitar benda? Jika magnet yang kita pelajari pada
bab ini berbentuk jarum, batang, dan tapal kuda (U), bagaimana Anda dapat
membedakan besar medan magnetnya? Agar memahami konsep medan magnet,
coba lakukan kegiatan berikut.

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 4.3 Mengetahui Medan Magnet


Apa yang Anda perlukan?
1. Pasir besi,
2. plastik mika atau kertas, dan
3. berbagai bentuk magnet.
(Catatan: Jika tidak ada pasir besi, Anda dapat mencarinya dengan cara
meletakkan magnet batang pada tumpukan pasir hitam, pasir yang ditarik oleh
magnet adalah pasir besi yang dapat Anda gunakan untuk percobaan ini).

19
Apa yang harus Anda lakukan?
1. Letakkan magnet batang di bawah kertas atau mika untuk menghindari kontak
langsung dengan pasir besi.

Gambar 4.20 Menyelidiki Pola Medan Magnet


Sumber: Dokumen Kemdikbud

2. Taburkan pasir besi di atas kertas atau mika tersebut.


3. Amati perubahan pola yang dibentuk pasir besi di atas kertas atau mika tersebut.
4. Gambarkan pola tersebut di atas selembar kertas.
5. Ulangi kegiatan 1 – 4 untuk magnet U dan bentuk magnet lainnya.

Apa yang perlu Anda diskusikan?


Bagian manakah dari magnet batang, magnet U, dan magnet lainnya yang
paling banyak ditempeli pasir besi? Mengapa?

Apa yang dapat Anda simpulkan?

Daerah di sekitar magnet yang dapat mempengaruhi magnet atau benda lain
disebut medan magnet. Pola-pola yang dibentuk oleh pasir besi dari Aktivitas 13
merupakan bentuk garis gaya magnet yang digunakan untuk menggambarkan medan
magnet. Medan magnet terbesar terletak pada ujung-ujung kutub magnet. Hal ini
ditunjukkan dengan banyaknya pasir besi yang ditarik oleh ujung-ujung kutub
magnet (garis-garis gaya magnetnya sangat rapat). Apakah Anda menemukan pola
seperti pada Gambar 4.21?

20
Gambar 4.21 Pola Medan Magnet Batang
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Induksi Magnet
Konsep induksi magnet berawal dari tidak terkendalinya putaran jarum
kompas yang ada di kapal laut saat petir menyambar. Bagaimanakah hal tersebut
terjadi? Cobalah lakukan kegiatan berikut dengan semangat.

Gambar 4.22 Kapal Laut Disambar Petir


Sumber: hdwallpapers.cat

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 4.4 Menyelidiki Medan Magnet di dekat Kawat Berarus


listrik
Apa yang Anda perlukan?
1. 1 kompas (jika tidak ada kompas Anda dapat menggunakan jarum yang
diletakkan di atas air),
2. 1 kawat penghantar/kabel, dan
3. 1 baterai/power supply.

Apa yang harus Anda lakukan?


1. Sambungkan kawat penghantar/kabel pada baterai/power supply hingga

21
membentuk rangkaian tertutup.
2. Dekatkan kompas pada kawat penghantar/kabel, seperti pada Gambar 4.23.
Kemudian nyalakan power supply untuk mengalirkan arus listrik pada kabel.
Amati apa yang terjadi pada jarum kompas.

Gambar 4.23 Percobaan Medan Magnet di Sekitar Kawat Berarus


Sumber: Serway, 2004

3. Apakah yang terjadi jika kuat arusnya diperbesar atau arahnya dibalik?
4. Apakah yang terjadi jika letak kompasnya dipindahkan di atas kawat?
5. Apakah yang terjadi jika jarak kompas dengan kawat dijauhkan?

Apa yang perlu Anda diskusikan?


1. Apa yang terjadi pada jarum kompas saat kawat penghantar/ kabel mulai dialiri
arus listrik? Mengapa hal tersebut dapat terjadi?

Apa yang dapat Anda simpulkan?


Berdasarkan kegiatan yang Anda lakukan, buatlah kesimpulan yang
menyatakan hubungan medan magnet dan kawat berarus.

Berdasarkan Aktivitas 14, apa yang Anda temukan? Bagaimana hubungan


antara medan magnet dan kawat berarus listrik? Kegiatan dan hasil yang Anda
temukan sebenarnya sudah dilakukan oleh Hans Christian Oersted (1820) yang
menunjukkan bahwa arus listrik dapat menimbulkan medan magnet. Caranya
adalah dengan mengamati pergerakan jarum kompas saat diletakkan di dekat kabel

22
yang dialiri arus listrik. Percobaan ini kemudian dikenal dengan Percobaan Oersted.
Arah medan magnet dan arah arus dapat ditunjukkan dengan menggunakan tangan
kanan seperti Gambar 4.24 menunjukkan arus listrik dan B menunjukan medan
magnet.

Gambar 4.24. Arah Panah yang Mengelilingi Kawat Menunjukkan Medan


Magnet di Sekitar Kawat Berarus
Sumber: Dokumen Kemendikbud

Jika pada kawat lurus, medan magnet terbentuk melingkari arah arus,
bagaimana dengan kabel yang dibentuk melingkar dan kumparan? Perhatikan
Gambar 4.25.

Gambar 4.25. Arah Medan Magnet di Sekitar Kawat Berarus


Sumber: Dokumen Kemendikbud

Pada kumparan (Gambar 4.25a) medan magnet tampak melingkari kabel,


tetapi pada kumparan (Gambar 4.25 b) medan magnetnya seolaholah membentuk
kutub utara dan selatan pada ujung-ujungnya, persis seperti pada magnet batang.

23
Teori Kemagnetan Bumi
Masih ingatkah Anda materi tentang bumi? Bumi adalah magnet raksasa.
Bumi memiliki kutub utara dan selatan. Kutub utara magnet bumi berada di sekitar
kutub selatan bumi, dan kutub selatan magnet bumi berada di sekitar kutub utara
bumi. Mengapa demikian? Ketidaktepatan kutub utara dan kutub selatan magnet
bumi disebut deklanasi. Selain adanya ketidak tepatan penunjukan arah kutub utara
dan kutub selatan magnet bumi, ternyata medan magnet bumi juga membentuk
sudut dengan horizontal bumi, atau yang disebut dengan sudut inklinasi.

Gambar 4.26 Medan Magnet Bumi


Sumber: http://diopangulu.blogspot.co.id

Medan magnet bumi berfungsi untuk melindungi penduduk bumi dari


radiasi kosmik (partikel listrik yang dihasilkan oleh matahari atau benda-benda
langit lainnya) yang mengancam kesehatan. Namun, karena adanya medan magnet
bumi, partikel listrik tidak dapat masuk ke seluruh permukaan bumi, tetapi hanya
akan masuk ke kutub-kutub bumi. Saat menabrak atmosfer bumi, partikel listrik
tersebut diionisasi (peristiwa lepasnya elektron dari nukleon) dan membentuk plasma
lemah (gas super yang dipanaskan agar elektron terlepas dari nukleon). Tampilan
indah cahaya plasma inilah yang kemudian dikenal sebagai aurora. Tahukah Anda
di mana sajakah kita dapat melihat aurora?

24
Gambar 4.27. Aurora Borealis
Sumber: www.best-served.co.uk

Gaya Lorentz
Konsep Gaya Lorentz
Masih ingatkah Anda dengan hasil kegiatan pada Aktivitas 6.4? Mengapa
jarum kompas dapat bergerak ketika arus listrik mengalir pada kabel? Gaya apakah
yang membuat jarum kompas tersebut menjadi bergerak? Pada subbab ini akan
dibahas hubungan antara arus listrik, magnet, dan gaya yang ditimbulkannya.
Sebelum mempelajari hal tersebut, mari kita lakukan percobaan berikut.

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 4.5 Menentukan Besar dan Arah Gaya Lorentz


Apa yang Anda perlukan?
1. Kawat atau batang penyangga,
2. kawat kabel berukuran kecil,
3. 2 buah magnet,
4. 3 buah baterai,
5. lempengan aluminium foil (kertas aluminium foil), dan
6. alas (triplek/ kardus/ styrofoam).

Apa yang harus Anda lakukan?


1. Susunlah alat seperti gambar berikut!

25
Gambar 4.28 Rangkaian Percobaan Ayunan Lorentz
Sumber: Dokumen Kemdikbud

2. Sambungkan baterai pada rangkaian yang telah Anda buat untuk mengalirkan
arus listrik. Ukurlah besar simpangan (pan- jang simpangan) yang ditimbulkan
oleh aluminium foil yang dialiri arus listrik ketika didekatkan pada magnet!
3. Cobalah menambah jumlah baterai dan ukurlah besar simpangan yang dihasilkan.
4. Cobalah lakukan penambahan magnet untuk beberapa magnet jika tersedia.
5. Tuliskan hasil pengamatan Anda di Tabel 4.2a dan Tabel 4.2b berikut.
Tabel 4.2a. Hasil Pengukuran Besar Simpangan Kumparan dengan Variasi
Jumlah Baterai
Jumlah Baterai Jumlah Magnet Besar Simpangan (cm)
1 1
2 1
3 1

Tabel 4.2b. Hasil Pengukuran Besar Simpangan Kumparan dengan Variasi


Jumlah Magnet
Jumlah Baterai Jumlah Magnet Besar Simpangan (cm)
1 1
1 2
1 3

Apa yang perlu Anda diskusikan?


1. Berdasarkan data, bagaimanakah hubungan antara jumlah baterai dengan
besarnya simpangan yang dialami oleh kawat berarus listrik?
2. Bagaimanakah hubungan antara besar medan magnet dengan besarnya
simpangan yang dialami oleh kawat berarus tersebut?

26
Apa yang dapat Anda simpulkan?
Bagaimana hubungan antara besar simpangan dengan kuat arus listrik dan
medan magnet?

Kesimpulan yang diperoleh pada Aktivitas 15 menunjukkan bahwa kawat


berarus yang berada dalam medan magnet akan mengalami gaya yang disebut
dengan Gaya Lorentz. Adanya Gaya Lorentz dalam percobaan menimbulkan
simpangan pada aluminium foil. Semakin banyak baterai yang dipasang pada
rangkaian, maka semakin besar arus listrik dan besar Gaya Lorentz-nya. Hal ini
menunjukkan bahwa arus listrik sebanding dengan gaya yang ditimbulkan,
demikian juga dengan perubahan medan magnet yang diberikan. Akibat dari arah
arus (𝐼) dan arah medan magnet (𝐵) saling tegak lurus, maka secara matematis,
besarnya Gaya Lorentz dituliskan sebagai berikut.

𝑭 = 𝑩. 𝒊. 𝒍

Keterangan:
𝐹 = gaya Lorentz (Newton)
𝐵 = medan magnet tetap (Tesla)
𝑖 = kuat arus listrik (Ampere)
𝑙 = panjang kawat berarus yang masuk ke dalam medan magnet
(meter)

Penentuan arah Gaya Lorentz, dapat dilakukan dengan menggunakan


kaidah tangan kanan. Perhatikan gambar berikut.

27
Gambar 4.29 Cara Menentukan Arah Gaya Lorentz dengan Menggunakan
Kaidah Tangan Kanan
Sumber: rumusHitung.Com

Mari Kita Pahami

Contoh Soal Gaya Lorentz


1. Sebuah kawat tembaga sepanjang 10 m dialiri arus listrik sebesar 5 mA. Jika
kawat tembaga tersebut tegak lurus berada dalam medan magnet sebesar 8
Tesla, berapakah Gaya Lorentz yang timbul?
Diketahui:
𝑙 = 10 m
𝑖 = 5 𝑚𝐴 = 0,005 𝐴
𝐵 = 8𝑇
Ditanya: Gaya Lorentz (F)?
Jawab:
𝑭 = 𝟖 𝑻. 𝟎, 𝟎𝟓 𝑨. 𝟏𝟎𝒎 = 𝟎, 𝟒 𝑵
Jadi, Gaya Lorentz yang timbul sebesar 0,4 N

2. Jika gaya Lorentz yang ditimbulkan oleh kawat tembaga sepanjang 2 m dan
dialiri arus listrik sebesar 2 mA adalah 12 N, maka berapakah besar medan
magnet yang melingkupi kawat tembaga tersebut?
Diketahui:
𝑙=2m
𝑖 = 2 𝑚𝐴 = 0,002 𝐴
𝐹 = 12 𝑁
Ditanya: medan magnet?
Jawab:
𝑭 = 𝑩. 𝒊. 𝒍
𝑭
𝑩=
𝒊. 𝒍
𝟏𝟐 𝑵
𝑩= = 𝟑 𝒙 𝟏𝟎𝟑 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂
𝟎, 𝟎𝟎𝟐 𝑨. 𝟐 𝒎

Mari Kita selesaikan

28
Soal Latihan Gaya Lorentz
1. Sebuah kawat penghantar memiliki panjang 12 m tegak lurus berada dalam
sebuah medan magnet sebesar 90 Tesla. Jika kuat arus listrik yang mengalir
pada kawat sebesar 0,02 mA, berapakah besar Gaya Lorentz-nya?
2. Jika Gaya Lorentz yang dialami sebuah kawat penghantar yang panjangnya
5 m adalah 1 N dan arus yang mengalir pada kawat sebesar 2 mA, berapakah
gaya magnet yang dialami kawat penghantar tersebut?
3. Kemanakah arah gaya Lorentz, jika:
a. Arah arus ke sumbu z dan arah medan magnet ke sumbu y
b. Arah arus ke sumbu –y dan arah medan magnet ke sumbu x

Penerapan Gaya Lorentz pada Motor Listrik


Apa Anda pernah melihat motor listrik? Motor listrik digunakan untuk
mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Beberapa motor listrik yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya motor listrik pada kipas angin
untuk yang berfungsi untuk menggerakkan baling-baling.
Motor listrik memiliki beberapa komponen, diantaranya magnet tetap dan
kumparan. Jika ada arus listrik yang mengalir pada kumparan yang terletak dalam
medan magnet maka kumparan tersebut akan mengalami Gaya Lorentz sehingga
kumparan akan berputar. Agar kumparannya dapat berputar dengan stabil, maka
kumparan dibuat seperti Gambar 4.30 yang masing-masing ujungnya dibentuk
melingkar.

Gambar 4.30 Motor Listrik Sederhana


Sumber: www.gagalenyilih.com

29
Jika kawat berarus dibuat melingkar-lingkar membentuk kumparan, medan

magnet yang dihasilkan oleh tiap-tiap lingkaran kawat saling memperkuat. Sebagai

hasilnya, di dalam kumparan dan di kedua ujungnya terdapat medan magnet yang

kuat. Kumparan kawat yang terdiri atas banyak lilitan disebut solenoida.

Solenoida berlaku sebagai magnet pada saat ada arus listrik. Kutub utara

dan selatan magnet pada solenoida berubah jika arah arus berubah. Medan magnet

pada solenoida dapat diperbesar dengan cara menambah jumlah lilitannya. Medan

magnet tersebut juga dapat diperbesar dengan memperbesar arus yang mengalir

pada kawat solenoida. Selain kedua cara di atas, medan magnet pada solenoida

dapat diperkuat dengan menempatkan besi di dalam solenoida. Medan magnet

solenoida akan membuat magnet-magnet elementer besi tersebut searah. Sebagai

hasilnya, medan magnet yang terjadi merupakan gabungan dari medan magnet

kumparan dan medan magnet besi. Peningkatan medan magnet dengan memberikan

inti besi pada solenoida ini bisa ratusan hingga ribuan kali daripada tanpa

menggunakan inti besi. Gejala yang terjadi pada solenoida dengan bahan magnetik

(misalnya besi) sebagai inti di dalamnya merupakan salah satu bentuk

elektromagnet.

30
Kita telah mengamati dan mempelajari bahwa arus listrik dapat

mengerjakan gaya pada magnet, misalnya kompas. Ingatlah pula bahwa gaya selalu

berpasangan. Berdasarkan kenyataan ini, dapatkah medan magnet menghasilkan

gaya pada arus listrik? Untuk menjawab pertanyaan tersebutKawat diletakkan pada

medan magnet di antara kutub-kutub magnet dalam. Jika arus listrik dilewatkan

pada kawat, ternyata kawat tersebut seperti tertarik ke atas. Jika arah arus dibalik,

kawat tertarik ke bawah. Jadi, kesimpulannya medan magnet dapat menghasilkan

gaya pada arus listrik. Gaya ini disebut gaya Lorentz.

Medan magnet menghasilkan gaya pada kawat berarus (a) Kawat berarus akan
tertarik ke bawah, (b) Kawat berarus akan tertarik ke atas jika polaritas baterai
dibalik.

Besar dan arah gaya Lorentz yang bekerja pada sebuah penghantar dalam suatu

medan magnet ditentukan oleh kuat medan magnet (B) yang mempengaruhi, kuat

arus (l) yang dibawa oleh penghantar, panjang penghantar (l), serta sudut arah arus

dan medan magnet yang mempengaruhi (α ). Secara matematis, besarnya gaya

Lorentz dapat dituliskan sebagai berikut.

31
Dengan FL = besar gaya Lorentz ........................ Newton (N)

B = kuat medan magnet ...................... Tesla (T)

I = kuat arus......................................... Ampere (A)

L = panjang penghantar ..................... meter (m)

α = sudut antara arah arus dan arah medan magnet

Motor listrik, salah satu piranti yang dapat mengubah energi listrik menjadi
energi kinetik. Energi kinetik yang berupa putaran bilah - bilah kipas tersebut
membuat tubuhmu merasa sejuk. Bagaimana cara kerja motor listrik?

Pada saat arus mengalir melalui kumparan yang terletak di dalam medan
magnet, timbul gaya yang membuat kumparan tersebut berputar dan
menyimpangkan jarum penunjuk. Semakin besar arus listrik, semakin besar pula
penyimpangan yang terjadi.

1. Jika arus listrik mengalir melalui kumparan, maka timbul medan magnet

induksi di dalam kumparan itu. Gaya tarik dan tolak antara magnet

kumparan dengan magnet permanent menyebabkan kumparan berputar.

32
2. Agar kumparan terus berputar, setelah kumparan berputar setengah putaran,

arah arus pada kumparan harus dibalik. Alat yang dipergunakan untuk

maksud itu adalah komutator. omutator merupakan sakelar pembalik yang

berputar bersama dengan kumparan. Komutator secara berganti-ganti

bersentuhan dengan kutub positif dan negatif baterai, mengakibatkan arah

arus berubah. Perubahan arah arus ini menyebabkan kutub-kutub magnet

kumparan berubah, dan kumparan meneruskan putarannya akibat gaya

kutub magnet permanen.

3. Proses ini berulang secara terus menerus. Seperti halnya galvanometer,

motor listrik memiliki electromagnet yang dapat berputar bebas.

Elektromagnet ini beradadi daerah medan magnet yang berasal dari magnet

tetap. Jika arus listrik mengalir melalui elektromagnet, maka electromagnet

tersebut menjadi magnet. Tarikan dan doronganantara kutub-kutub magnet

kumparan dengan magnet permanen menyebabkan kumparan berputar.

Namun kumparan akan berhenti saat medan magnet dari kumparan searah

dengan medan magnet dari magnet permanen.

Induksi Elektromagnetik
Kita sudah mendiskusikan tentang beberapa fenomena yang berkaitan
dengan listrik dan magnet. Misal, di sekitar kawat berarus listrik terjadi medan
magnet (induksi magnetik). Jika Anda ingat tentang kegiatan untuk memahami
Gaya Lorentz, tentunya Anda ingat bahwa gaya dapat terjadi pada arus listrik di
sekitar medan magnet. Pembahasan lebih lanjut tentang elektromagnetik dilakukan
dengan membahas konsep perubahan medan magnet dapat menghasilkan listrik,
yang disebut induksi elektromagnetik.
Menurut Faraday, arus listrik dapat dihasilkan dengan cara menggerakkan
magnet batang keluar masuk kumparan. Temuan ini diterapkan pada generator

33
listrik yang mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Sebelum mempelajari
penerapan induksi elektromagnetik, lakukan kegiatan berikut.

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 4.6 Menyelidiki Peristiwa Induksi Elektromagnetik


Apa yang Anda perlukan?
1. Kumparan 600 dan 1.200 lilitan (Anda dapat membuat kumparan sendiri
dengan cara melilitkan kawat tembaga pada pipa),
2. magnet batang 2 buah,
3. galvanometer, dan
4. kabel penjepit buaya (penjepit tembaga).

Apa yang harus Anda lakukan?


1. Buat rangkaian tertutup untuk galvanometer dan kumparan 600 lilitan.
2. Gerakkan magnet batang masuk-keluar kumparan secara perlahan. Amati
penyimpangan yang terjadi pada jarum galvanometer. Catat hasil pengamatan
Anda pada tabel data.
3. Gerakkan magnet batang masuk-keluar kumparan secara cepat. Amati
penyimpangan yang terjadi pada jarum galvanometer. Catat hasil pengamatan
Anda pada tabel data.

Gambar 3.31 Rangkaian Percobaan Induksi Elektromagnetik


Sumber: Dokumen Kemdikbud

4. Gunakan dua magnet batang sekaligus dan gerakkan dua batang magnet tersebut
keluar-masuk kumparan secara perlahan. Amati penyimpangan yang terjadi
pada jarum galvanometer. Catat hasil pengamatan Anda pada Tabel 11.
5. Gunakan dua magnet batang sekaligus dan gerakkan dua batang magnet tersebut

34
keluar-masuk kumparan secara cepat. Amati penyimpangan yang terjadi pada
jarum galvanometer. Catat hasil pengamatan Anda pada tabel data.
6. Ulangi langkah 1 hingga 5 untuk kumparan 1.200 lilitan.
Tabel 4.3 Data Pengamatan
Simpangan Jarum
Kumparan Magnet, gerakan
Galvanometer
600 lilitan 1 magnet, perlahan
1 magnet, cepat
2 magnet, perlahan
2 magnet, cepat
1200 lilitan 1 magnet, perlahan
1 magnet, cepat
2 magnet, perlahan
2 magnet, cepat

Apa yang perlu Anda diskusikan?


1. Berdasarkan data hasil pengamatan, bandingkan simpangan jarum
galvanometer berdasarkan jumlah magnet dan kecepatannya.
2. Bandingkan juga simpangan jarum galvanometer dengan jumlah lilitan.
3. Mengapa terjadi penyimpangan pada jarum galvanometer dan mengapa
penyimpangannya berubah-ubah?
4. Coba amati apa yang terjadi jika kutub magnet yang dimasukkan ke kumparan
tetap diam di dalam kumparan? Coba jelaskan mengapa fenomena tersebut
dapat terjadi!

Apa yang dapat Anda simpulkan?


Berdasarkan percobaan dan data yang dilakukan, apakah yang dimaksud
induksi elektromagnetik dan faktor-faktor apakah yang mempengaruhi besar gaya
gerak listrik yang dihasilkan pada induksi elektromagnetik?

Bagaimana dan di mana Anda menemukan penerapan induksi


elektromagnetik? Alat-alat apa saja yang menggunakan prinsip kerja induksi
elektromagnetik? Agar mengetahui jawabannya, ayo kita pelajari uraian berikut.

35
Generator
Generator adalah alat yang digunakan untuk merubah energi gerak (kinetik)
menjadi energi listrik. Energi gerak yang dimiliki generator dapat diperoleh dari
berbagai sumber energi alternatif, misalnya dari energi angin, energi air, dan
sebagainya. Generator dibedakan menjadi generator AC (Alternating Current) dan
generator DC (Direct Current). Generator AC atau alternator dapat menghasilkan
arus listrik bolak- balik dengan cara menggunakan cincin ganda, sedangkan
generator DC dapat menghasilkan arus listrik searah dengan cara menggunakan
komutator (cincin belah).

(a) (b)
Gambar 3.32. a) Generator AC, b) Generator DC
Sumber: Serway, 2004.
Dinamo AC-DC
Dinamo adalah generator yang relatif kecil seperti yang digunakan pada
sepeda. Mengapa lampu sepeda kayuh dapat menyala meskipun tidak diberi
baterai? Mengapa nyala lampu akan semakin terang apabila kita mengayuh pedal
sepeda dengan lebih cepat? Ternyata pada sepeda terdapat dinamo yang berfungsi
sebagai sumber energi listrik untuk menyalakan lampu. Dinamo adalah alat yang
berfungsi untuk merubah energi gerak menjadi listrik.

Gambar 4.33 Dinamo AC/DC


Sumber: Dokumen Kemdikbud
Cara kerja dinamo dan generator hampir sama, termasuk penggunaan satu

36
cincin yang dibelah menjadi dua (komutator) pada dinamo DC dan cincin ganda
pada dinamo AC. Perbedaan dinamo dengan generator terletak pada dua komponen
utama dinamo, yaitu rotor (bagian yang bergerak) dan stator (bagian yang diam).
Saat sepeda dikayuh dengan cepat, kumparan pada dinamo akan bergerak
cepat sehingga gaya gerak listrik (GGL) induksi yang dihasilkan menjadi lebih kuat
dan energi listrik yang dihasilkan menjadi lebih banyak. Selain dengan
mempercepat putaran kumparan, penggunaan magnet yang kuat, memperbanyak
jumlah lilitan, dan penggunaan inti besi lunak dalam dinamo juga dapat
mengakibatkan GGL induksi yang dihasilkan menjadi lebih kuat.

Gambar 3.34 Dinamo Sepeda


Sumber: http://sainstek-info.blogspot.co.id

Transformator
Masih ingatkah Anda bahwa sebelum dialirkan ke rumah-rumah penduduk,
tegangan listrik dari PLN harus diturunkan? Bagaimana cara menurunkan atau
menaikkan tegangan listrik? Salah satu caranya adalah dengan menggunakan
transformator. Berdasarkan penggunaannya, transformator dibagi menjadi dua jenis,
yaitu transformator step-down dan transformator step-up. Transformator step-down

37
berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik, sedangkan transformator step-up
berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik.

Gambar 4.35 (a) Transformator Step Down, (b) Transformator Step Up


Sumber: Dokumen Kemdikbud

Transformator pada dasarnya terdiri atas lilitan primer dan lilitan sekunder
yang dihubungkan dengan menggunakan inti besi. Lilitan primer yang mendapat
tegangan AC akan menginduksi inti besi hingga menjadi magnet. Perubahan arah
arus AC membuat medan magnet yang terbentuk berubah-ubah, sehingga
menghasilkan tegangan AC pada ujung-ujung kumparan sekunder.
Besar kecilnya tegangan keluaran yang dihasilkan transformator sangat
dipengaruhi oleh jumlah lilitan pada kumparan primer dan sekunder. Jika jumlah
lilitan primernya lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder, maka tegangan
pada kumparan sekunder juga akan lebih kecil daripada tegangan pada kumparan
sekunder, dan transformator tersebut disebut transformator step down. Namun jika
jumlah lilitan primernya lebih sedikit daripada jumlah lilitan sekunder, maka
tegangan pada kumparan sekunder akan lebih besar daripada tegangan pada
kumparan primer, dan transformator tersebut disebut transformator step up.

Pada transformator ideal, energi listrik yang masuk ke dalam kumparan


primer akan dipindahkan seluruhnya ke dalam kumparan sekunder. Hal ini
mengakibatkan besar efisiensi transformator menjadi 100% atau secara matematis
dituliskan sebagai berikut.
𝑊𝑝 = 𝑊𝑠

38
𝑉𝑝 𝑥 𝑖𝑝 𝑥 𝑡 = 𝑉𝑠 𝑥 𝑖𝑠 𝑥 𝑡
karena transformator bekerja pada waktu yang sama yaitu 𝑡, maka
𝑉𝑝 𝑥 𝑖𝑝 = 𝑉𝑠 𝑥 𝑖𝑠
persamaan dapat diubah menjadi
𝑉𝑝 𝑖𝑠
=
𝑉𝑠 𝑖𝑝
Berdasarkan analisis gaya gerak listrik, besar tegangan yang
dihasilkan sebanding dengan jumlah lilitan kawat. Oleh karena itu,
persamaannya menjadi menjadi
𝑉𝑝 𝑁𝑝 𝑖𝑠
= =
𝑉𝑠 𝑁𝑠 𝑖𝑝

Keterangan:
𝑊𝑝 = energi primer
𝑊𝑠 = energi sekunder
𝐼𝑝 = arus primer
𝐼𝑠 = arus sekunder
𝑁𝑝 = lilitan primer
𝑁𝑠 = lilitan sekunder
𝑉𝑝 = tegangan primer
𝑉𝑠 = tegangan sekunder

Walaupun demikian, efisiensi transformator pada kenyataannya tidak


pernah mencapai 100% (ideal), karena biasanya sebagian energi listrik yang masuk
ke dalam kumparan primer akan diubah menjadi kalor. Perubahan energi listrik
menjadi kalor ini salah satunya disebabkan oleh adanya arus Eddy pada inti besinya.

39
Gambar 4.36 Transformator
Sumber: skemaku.com

Perhitungan efisiensi trafo (1) yang tidak ideal tersebut dapat dilakukan
dengan menggunakan rumus efisiensi (𝜂) berikut.
𝑃𝑜𝑢𝑡
𝜂= 𝑥100%
𝑃𝑖𝑛

keterangan:
𝑃𝑜𝑢𝑡 = daya listrik pada kumparan sekunder.
𝑃𝑖𝑛 = daya listrik pada kumparan primer.

Mari Kita Pahami

Contoh Soal Transformator


Sebuah transformator memiliki 300 lilitan primer dan 30 lilitan
sekunder. Jika tegangan pada lilitan primer adalah 220 volt, tentukan:
a. Tegangan pada lilitan sekunder
b. Jika arus listrik yang mengalir pada lilitan primer sebesar 0,5 mA,
berapakah arus listrik yang mengalir pada lilitan sekunder?
c. Efisiensi transformator
d. Jenis transformator
Diketahui:
𝑁𝑝 = 300 lilitan 𝑁𝑠 = 30 lilitan 𝑉𝑝 = 220 volt
𝐼𝑝 = 0,5 mA

Ditanya:
a. Tegangan sekunder (Vs)

40
b. Arus sekunder (Is)
c. Efisiensi transformator (1)
d. Jenis transformator
Jawab:
a. Tegangan sekunder (𝑉𝑠 )
𝑉𝑝 𝑁𝑝
=
𝑉𝑠 𝑁𝑠
𝑉𝑠 𝑁𝑠
=
𝑉𝑝 𝑁𝑝
𝑁𝑠
𝑉𝑠 = 𝑥𝑉
𝑁𝑝 𝑝
30
𝑉𝑠 = 𝑥220 𝑉 = 22𝑉
300

b. Arus sekunder (𝑖𝑠 )


𝑁𝑝 𝑖𝑠
=
𝑁𝑠 𝑖𝑝
𝑖𝑠 𝑁𝑝
=
𝑖𝑝 𝑁𝑠
𝑁𝑝
𝑖𝑠 = 𝑥𝑖
𝑁𝑠 𝑝
300
𝑖𝑠 = 𝑥0,5 𝑚𝐴 = 5 𝑚𝐴
30
𝑉𝑝 𝑁𝑝 𝑖
c. Persamaan = = 𝑖 𝑠 hanya berlaku pada transformator ideal maka
𝑉𝑠 𝑁𝑠 𝑝

efisiensinya pasti 100%, tetapi dalam kehidupan sehari-hari tidak


pernah ada transformator dengan efisiensi 100% karena adanya
hambatan pada kawat penghantar sehingga sebagian energi listrik
berubah menjadi panas.
d. Karena Vp > Vs dan Np > Ns maka transformator tersebut adalah
transformator step down.

Mari Kita selesaikan


Soal Latihan Transformator

41
1. Sebuah transformator memiliki 1.500 lilitan primer dan 300 lilitan sekunder.
Bila tegangan sekundernya 3 volt dan arus primernya 4 mA, berapakah
tegangan primer dan arus sekundernya?
2. Sebuah transformator step down terdiri atas kumparan primer dengan 1.200
lilitan dan kumparan sekunder dengan 40 lilitan. Jika kumparan primer
dihubungkan degan tegangan sebesar 330 V, berapa tegangan pada kumparan
sekunder?
3. Jika daya listrik yang mengalir pada kumparan primer dan sekunder sebuah
transformator berturut-turut sebesar 350 watt dan 70 watt, berapakah efisiensi
transformator tersebut?

Kemagnetan dalam Produk Teknologi


Magnet banyak digunakan dalam berbagai produk teknologi, salah satunya
yang paling populer adalah dalam teknologi kedokteran, seperti MRI. Tahukah
Anda, bagaimana cara seorang dokter untuk mendeteksi adanya penyakit dalam
tubuh pasien? Hingga kini, salah satu cara yang dianggap paling aman untuk
mendeteksi penyakit adalah dengan menggunakan MRI (Magnetic Resonance
Imaging). MRI menggunakan prinsip kemagnetan untuk mencitrakan kondisi
kesehatan tulang atau organ tubuh bagian dalam manusia tanpa melalui prosedur
pembedahan.

Gambar 4.37 MRI (Magnetic Resonance Imaging)


Sumber: Dokumen Kemdikbud

Mari Kita Pikirkan!

42
Bagaimanakah cara kerja MRI hingga dapat mencitrakan kondisi
kesehatan tulang manusia tanpa melalui prosedur pembedahan?

MRI (Magnetic Resonance Imaging)


Untuk mengetahui lebih lanjut, pahami penjelasan berikut! Orang yang akan
dicek kesehatannya dimasukkan ke dalam medan magnet yang memiliki kekuatan
5000 kali lipat lebih kuat dari medan magnet bumi. Medan magnet sebesar ini
mengakibatkan nukleon tubuh berputar dan berbaris sejajar menjadi jarum kompas
(Gambar 4.38a). Nukleon tersebut kemudian ditembak dengan gelombang radio
untuk menginduksi arahnya (Gambar 4.38b).

Sumber: National geographic channel


Gambar 4.38. Cek Kesehatan dengan menggunakan MRI

Saat arahnya sejajar (gambar 4.38c), nukleon-nukleon tersebut akan


memancarkan gelombang radio yang akhirnya diterima komputer sebagai
pencitraan kondisi dalam tubuh (gambar 4.38d). Gambar tersebut dapat
menunjukkan adanya penyakit dalam tubuh manusia (Gambar 4.38e). Teknik ini
jauh lebih aman dibanding dengan Roentgen (sinar X).

43
Lebih dari sekedar mendeteksi ada tidaknya penyakit seperti tumor, MRI
dapat digunakan untuk merekam pikiran manusia. Misalnya untuk merekam bagian
otak yang menanggapi rangsang panas atau dingin. Selain itu, MRI juga dapat
digunakan untuk melakukan deteksi dini terhadap gejala epilepsi.

Kereta Maglev
Maglev merupakan kependekan dari magnetically levitated atau kereta
terbang. Kereta maglev diterbangkan kurang lebih 10 mm di atas relnya. Meskipun
rel dan kereta tidak menempel, kereta maglev yang super cepat yakni mampu
melaju hingga 650 km/jam, tidak akan terjatuh dan tergelincir. Hal ini disebabkan
kereta maglev menerapkan prinsip gaya tolak menolak magnet serta didorong
dengan menggunakan motor induksi.

Gambar 4.39 Kereta Maglev


Sumber: National geographic channel

Kereta maglev sedang dikembangkan menjadi alat transportasi masal di


beberapa negara maju seperti Jepang, Amerika, China, dan beberapa negara di
Eropa seperti Prancis, Jerman, dan London. Di Jepang, kereta yang menggunakan
prinsip ini, yaitu kereta Maglev yang menghubungkan kota Tokyo, Nagoya, dan
Osaka.

44
Gambar 4.40 (a) Kereta Maglev Jepang, (b) Interior dalam Kereta Maglev saat
Uji Coba
Sumber: (a) www.uniworldnews.org (b) d13uygpm1enfng.cloudfront.net

Tugas
Untuk memahami lebih jauh tentang Kemagnetan dan Induksi
Elektromagnetik, kerjakanlah tugas berikut.
1. Sebatang magnet dipotong seperti pada gambar di bawah. Tuliskan simbol N dan
S pada kotak untuk menunjukkan kutub dari ujung yang dipotong!

2. Gambar berikut menunjukkan jarum kompas dengan label utara dan selatannya.
Kompas tersebut diletakkan di dekat sebuah magnet batang seperti gambar di
bawah.

45
Gambarkan jarum kompas pada lingkaran di bawah dan beri label kutub
utara dan selatannya. Jelaskan jawaban Anda menggunakan pengetahuan Anda
tentang magnet
3. Gambar berikut menunjukkan apa yang akan terjadi pada tiga magnet ketika
ketiga magnet tersebut diletakkan berdekatan pada sebuah pensil. Magnet X dan
Y bergerak sampai bersentuhan tapi magnet Y dan Z tetap terpisah.

Jelaskan mengapa magnet X dan Y dapat bersentuhan?


Jelaskan mengapa magnet Y dan Z tetap terpisah?
4. Dayu memiliki dua batang logam. Dia tahu batang logam 1 merupakan magnet.
a. Bagaimana dia menggunakan batang logam 1 untuk mencari tahu jika
batang logam 2 adalah magnet?
b. Apa yang seharusnya dia amati jika batang logam 2 merupakan magnet?
5. Jelaskan bagaimana prinsip kerja kereta maglev!

Rubrik penilaian

Supaya tugas yang Anda kerjakan menjadi terarah dan Anda dapat menyelesaikan
tugas tersebut dengan baik, maka gunakanlah rubrik penilaian berikut untuk
mengukur keberhasilan Anda dalam memahami materi.

Tugas Aspek penilaian Bobot


No.

46
1. Menganalisis kutub magnet jika sebuah magnet 20%
batang dipotong
2 Memprediksi arah kompas 20%
3 Menganalisis tarikan dan tolakan pada magnet 20%
4 Menganalisis material magnetik 20%
5 Mendeskripsikan prinsip kerja maglev 20%
Total 100%

C. Penutup
Rangkuman
Selamat, Anda telah menyelesaikan modul tentang Kemagnetan dan Induksi
Elektromagnetik. Hal-hal penting yang telah Anda pelajari dalam modul
Kemagnetan dan Induksi Elektromagnetik ini adalah sebagai berikut.
• Magnet adalah benda yang memiliki kemampuan dapat menarik benda lain.
Magnet memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub-kutub
yang senama bila didekatkan akan saling tolak menolak, sedangkan kutub-
kutub yang berbeda nama bila didekatkan akan saling tarik-menarik.
• Lobster duri, bakteri, merpati, elang, salmon, dan penyu laut memanfaatkan
prinsip medan magnet bumi untuk navigasi, menghindari predator, dan mencari
mangsa.
• Gaya magnet ditimbulkan oleh gerakan muatan listrik seperti elektron dan
proton (partikel elementer penyusun magnet).
• Berdasarkan kekuatan magnet untuk menarik benda, bahan magnet dibagi
menjadi tiga, yaitu feromagnetik, diamagnetik, dan paramagnetik.
• Magnet dapat dibuat dengan cara menggosok, induksi (mendekatkan), dan
induksi elektromagnetik.
• Sifat kemagnetan bahan dapat dihilangkan dengan cara memukul-mukul,
memanaskan, dan meliliti magnet dengan arus searah atau AC. Pada prinsipnya,
sifat kemagnetan dapat dihilangkan dengan cara mengacak arah magnet
elementer.
• Bumi adalah magnet raksasa. Sama seperti magnet lainnya, bumi memiliki
kutub utara dan selatan. Kutub utara magnet bumi berada di kutub selatan bumi,

47
dan kutub selatan magnet bumi berada di kutub utara bumi.
• Interaksi kawat berarus dalam sebuah medan magnet akan menghasilkan gaya,
yang disebut sebagai gaya Lorentz. Besarnya gaya Lorentz tersebut dipengaruhi
oleh besarnya kuat medan magnet, arus listrik, dan panjang kawat. Contoh
penerapan gaya Lorentz dalam kehidupan sehari-hari adalah motor listrik, bel
listrik, relai, dan telepon kawat.
• Induksi elektromagnetik membahas tentang konsep arus listrik yang dapat
menghasilkan medan magnet atau medan magnet yang mampu menghasilkan
listrik. Contoh penerapan induksi elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari
adalah generator, dinamo AC/DC, dan transformator.
• Transformator adalah alat yang digunakan untuk merubah besar tegangan
listrik. Berdasarkan penggunaannya, transformator
• dibagi menjadi dua jenis, yaitu transformator step down dan transformator step
up. Transformator step down berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik,
sedangkan transformator step up berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik.
• Perhitungan efisiensi trafo (1) yang tidak ideal tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut
𝑃𝑜𝑢𝑡
o 𝜂= 𝑥100%
𝑃𝑖𝑛

• Prinsip elektromagnetik diterapkan dalam teknologi sebagai pendeteksi


penyakit dalam tubuh manusia tanpa melalui prosedur pembedahan atau MRI
(Magnetic Resonance Imaging) dan kereta maglev.

Tes Formatif
A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Burung menggunakan medan magnet bumi sebagai navigasi saat migrasi karena
memiliki cryptochrome pada matanya yang molekul-molekulnya menghasilkan
elektron bebas jika terangsang oleh cahaya. Elektron molekul tersebut terpengaruh oleh
medan magnet bumi yang menyebabkan burung mendapatkan informasi tentang arah.
Apakah burung akan memiliki kemampuan navigasi yang sama seperti siang hari jika
melakukan migrasi pada malam hari?.

A. Pada malam hari burung tidak dapat melakukan navigasi sama sekali

48
B. Burung dapat melakukan navigasi pada malam hari seperti siang hari
C. Kemampuan navigasi burung pada malam hari lebih rendah daripada siang hari
D. Kemampuan navigasi burung pada malam hari lebih kuat daripada siang hari
E. Navigasi burung tidak tergantung cahaya
2. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika lampu sepeda yang dihidupkan dengan menggunakan dinamo tersebut menyala
makin terang ketika sepeda berjalan makin cepat, karena ....
A. medan magnet yang timbul makin besar
B. perubahan garis gaya magnet dalam kumparan makin besar
C. jumlah garis gaya magnet yang memotong kumparan makin besar
D. inti besi pada kumparan memperbesar medan magnet
E. jumlah garis gaya magnet yang memotong kumparan makin kecil
3. Pada bel listrik (Gambar), jika saklar (SK) ditekan maka arus
listrik mengalir melalui kumparan sehingga pada A dan B
timbul medan magnet yang menarik D, mengakibatkan F
memukul bel G dan sehingga arus terputus. Ketika arus
terputus, A dan B tidak bersifat magnet lagi sehingga D
terlepas. Pernyataan berikut yang benar tentang bel listrik
tersebut adalah....

A. Saat seseorang menekan tombol bel identik dengan


memutus arus listrik pada bel listrik tersebut karena
medan magnet menjadi hilang
B. Jika seseorag menekan tombol bel listrik maka arus akan mengalir pada kawat
kumparan A dan B yang menyebabkan besi berbentuk U akan berubah menjadi
magnet yang menarik pemukul bel
C. Besi berbentuk U merupakan magnet permanen yang dapat menimbulkan arus
listrik yang akan mengalir pada kawat kumparan
D. Meskipun arus listrik terputus atau tidak mengalir, bel akan tetap berbunyi

49
E. Kekuatan medan magnet pada inti besi lunak U tidak dipengaruhi oleh kuat arus
listrik yang mengalir
4. Perhatikan gambar motor listrik berikut ini!

Mengapa angker tersebut dapat berputar?

A. medan listrik menghasilkan medan magnet

B. torsi oleh gaya magnet yang bekerja pada kumparan yang berarus listrik akan menggerakkan
kumparan tersebut

C. medan magnet menghasilkan medan listrik

D. perubahan medan listrik yang menembus permukaan kumparan yang bergerak akan
menghasilkan medan magnet di dalam kumparan tersebut

E. perubahan medan magnet yang menembus permukaan kumparan yang bergerak akan
menghasilkan arus listrik di dalam kumparan tersebut.

5. Perhatikan gambar berikut!

50
Jika sebuah paku dililit oleh kawat yang dialiri arus listrik posisi kutub
baterainya ditukar, maka fenomena yang terjadi adalah ….
A. Paku tersebut akan menolak paku yang lain, karena posisi kutubnya
tertukar.
B. Jika terdapat 2 buat paku yang dililit, maka ujung lancip paku yang dililit
sebelum kutub baterainya ditukar akan menolak ujung lancip paku lain yang
dililit setelah kutub baterainya ditukar.
C. Jika terdapat 2 buat paku yang dililit dengan posisi baterai yang sama, maka
ujung lancip paku yang dililit sebelum kutub baterainya ditukar akan
menarik ujung lancip paku lainnya.
D. Jika terdapat 2 buat paku yang dililit, maka ujung lancip paku yang dililit
sebelum kutub baterainya ditukar akan menarik ujung lancip paku lain yang
dililit setelah kutub baterainya ditukar.
E. Paku tersebut akan sama-sama menarik, dan tidak dipengaruhi oleh posisi
kutub baterai.
6. Perhatikan gambar berikut!

Berikut dari keempat gambar tersebut yang menunjukkan jika dua


magnet didekatkan maka akan saling tolak menolak adalah gambar….
A. 1 dan 3
B. 2 dan 3
C. 1 dan 4
D. 2 dan 4
E. 1, 2, 3, dan 4
7. Seorang siswa melakukan investigasi untuk menguji kekuatan magnet. Siswa
tersebut memiliki beberapa magnet dengan ukuran, bentuk dan massa yang
berbeda. Dia menggunakan magnet untuk mengangkat klip logam. Cara
mengukur kekuatan magnet melalui investigasi yang benar adalah dengan

51
mengobservasi ….
A. massa magnet yang mengangkat klip logam
B. ukuran magnet yang mengangkat klip logam
C. jumlah klip logam yang diangkat oleh magnet
D. klip logam yang tetap menempel pada magnet
E. jumlah klip magnet yang tidak terangkat oleh magnet
8. Perhatikan gambar berikut ini!

Arah gerak jarum galvanometer dipengaruhi oleh….


A. kecepatan gerak magnet
B. kutub magnet yang dimasukkan
C. jumlah lilitan
D. besar medan magnet
E. posisi magnet
9. Sebuah transformator mempunyai kumparan primer dan sekunder dengan
jumlah lilitan masing-masing 500 dan 5000, dihubungkan dengan jaringan
bertegangan arus bolak-balik 220 V. Berapakah tegangan keluarannya?
A. 110 V
B. 220 volt
C. 1.100 volt
D. 2.200 volt
E. 22.000 volt

10. Sebuah kawat yang panjangnya 10 cm berada tegak lurus di dalam medan

52
magnet. Jika rapat fluks magnetnya 0,2 Testla dan arus listrik yang mengalir
di dalam kawat itu 45 A, tentukan besar gaya yang dialami kawat itu.
A. 0.45 V
B. 4.5 V
C. 0.9 V
D. 9 V
E. 13.5 V

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 4 yang terdapat
di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan
rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
Kegiatan Belajar 4.

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟


𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 = 𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙

Arti tingkat penguasaan:

90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan Kegiatan Belajar selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 4, terutama bagian yang
belum dikuasai.

Daftar Pustaka

53
Biggs, A., Hagins, W.C., Holliday, W.G., Kapicka, C.L., Lundgren, L.,
MacKenzie, A.H., Rogers, W.D., Sewer, M.B., &Zike, D. (2008). Glencoe
Science: Biology. USA: McGraw-Hill Companies, Inc.
Campbell, N.A., Reece. J.B., Urry, L.A., Cain, M.L., Wasserman, S.A., Minorsky,
P.V., & Jackson, R.B. (2008). Biology 8th edition. USA:Pearson Education,
Inc.
Serway, R. A. & Jewett, J. W. (2004). Physic for Scientists and Engineers, Six
Edition. California: Thomson Brook/Cole.
Zubaidah, S., Mahanal, S., Yuliati, L., Dasna, I.W., Pangestuti, A.A., Puspitasari,
D.R., Mahfudhillah, H.T., Robitah, A. Kurniawati, Z.L., dan Prasmala, E.R.
(2017). Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Sumber Daring

www.apakabardunia.com www.imgkid.com
www.best-served.co.uk www.kelas-fisika.com
www.blog.sap.com www.khedanta.wordpress.com
www.channel.nationalgeographic.c www.kompy.info
om www.marineinsight.com
www.citycollegiate.com www.navya.co,
www.costarica-scuba.com www.rumusHitung.Com
www.d13uygpm1enfng.cloudfront. www.sainstek-info.blogspot.co.id
net www.skemaku.com
www.diopangulu.blogspot.co.id www.trajumaselectric.blogspot.co
www.electrical4u.com m
www.en.wikipedia.org www.trubus.id
www.freedigitalphotos.net www.visicomled.com
www.gagalenyilih.com www.www.uniworldnews.org
www.goodnewsfinlad.com www.yanuarasmara.blogspot.co.i
www.hdwallpapers.cat d
www.hwc2015.nvo.or.id www.zafact.blogspot.co.id

54
Tugas Akhir
Mari Kita Kerjakan Proyek

Topik 1: Sistem Kerja Radar

1. Permasalahan
Pernahkah Anda mendengar atau melihat radar? Radar sering digunakan
di bidang cuaca, militer, kepolisian, pelayaran, dan penerbangan. Carilah
informasi tentang radar yang meliputi sistem kerja dan manfaatnya di bidang-
bidang tersebut dari berbagai sumber!

2. Perencanaan
Carilah informasi sebanyak dan sedetail mungkin tentang radar. Susun
informasi tersebut dengan baik dalam bentuk makalah/poster dan presentasikan
hasil kerja Anda.

3. Pelaksanaan
Lakukan kegiatan pencarian informasi tentang sistem kerja radar dan
manfaatnya di berbagai bidang.

4. Penilaian
Penilaian dilakukan berdasarkan:
a. Produk berupa makalah atau poster tentang sistem kerja radar dan manfaat
radar pada berbagai bidang.
b. Presentasi makalah atau poster tentang sistem kerja radar dan manfaat radar
pada berbagai bidang.

55
Rubrik penilaian tugas akhir

Supaya tugas yang Anda kerjakan menjadi terarah dan Anda dapat menyelesaikan
tugas tersebut dengan baik, maka gunakanlah rubrik penilaian berikut untuk
mengukur keberhasilan Anda dalam memahami materi.

Tugas Aspek penilaian Bobot


No.
1. Permasalahan 10%
2 Perencanaan 15%
3 Pelaksanaan 25%
4 Hasil pengamatan 30%
5 Kesimpulan 10%
6 Kreatifitas 10%
Total 100%

Tes Sumatif
Pilihlah jawaban a, b, c, atau d yang paling tepat.
1. Pada saat mendengar suara yang sangat keras, sebaiknya kita membuka mulut.
Tujuan dari tindakan tersebut adalah ....
A. dapat bernapas lega
B. suara dapat masuk ke rongga mulut
C. tekanan udara telinga tengah sama dengan telinga luar
D. gelombang suara keras terpecah masuk ke dalam tubuh
E. tekanan udara telinga dalam lebih kecil dari telinga luar

2. Fakta yang benar tentang hubungan antara cahaya dan kemampuan mata untuk
melihat benda adalah ....
A. mata dapat melihat benda karena benda memantulkan cahaya yang
diterimanya, sehingga cahaya masuk ke mata
B. mata dapat melihat benda karena benda memiliki kemampuan menyerap
cahaya yang diterima

56
C. mata dapat melihat benda karena benda memiliki kemampuan meneruskan
cahaya yang diterima
D. mata dapat melihat benda karena cahaya yang mengenai benda dibiaskan
E. mata dapat melihat benda karena saraf-saraf mata memiliki kemampuan
untuk melihat benda, sehingga kemampuan mata untuk melihat tidak ada
hubungannya dengan cahaya

3. Pasangan yang tepat antara lensa yang terdapat pada teropong dan
bayangan yang dibentuk oleh lensa adalah ....
A. lensa objektif = bayangan maya dan diperbesar; lensa okuler =
bayangan maya dan diperbesar
B. lensa objektif = bayangan nyata dan diperbesar; lensa okuler
= bayangan nyata dan diperbesar
C. lensa objektif = bayangan nyata dan diperbesar; lensa okuler =
bayangan maya dan diperbesar
D. lensa objektif = bayangan nyata dan diperkecil; lensa okuler =
bayangan maya dan diperbesar
E. lensa objektif = bayangan nyata dan diperbesar; lensa okuler =
bayangan maya dan diperbesar
4. Perhatikan gambar!

Lampu yang arus listriknya sama dengan arus yang melalui sumber ggl adalah
...
A. L1
B. L2
C. L3
D. L4
E. Tidak ada jawaban yang tepat

57
5. Energi listrik pada sel surya diperoleh dari cahaya matahari. Perbandingan
jumlah energi listrik yang dihasilkan dengan jumlah energi cahaya yang diserap
adalah ….
A. jumlah energi listrik yang dihasilkan lebih dari jumlah energi cahaya yang
dihasilkan
B. jumlah energi listrik yang dihasilkan sama dengan jumlah energi cahaya
yang dihasilkan
C. jumlah energi listrik yang dihasilkan kurang dari jumlah energi
cahaya yang dihasilkan
D. jumlah energi listrik yang dihasilkan terkadang lebih banyak atau lebih
sedikit dari pada jumlah energi cahaya yang dihasilkan
E. Tidak ada jawaban yang benar

6. Tiga lampu identik dihubungkan dengan sebuah baterai seperti terlihat pada
gambar berikut ini.

Arah panah menunjukkan arah aliran arus listrik. Pernyataan berikut yang benar
adalah ….
A. tegangan pada lampu 1 lebih besar daripada tegangan pada lampu 2
B. tegangan pada lampu 3 lebih besar daripada tegangan pada lampu 2
C. tegangan pada lampu 2 sama dengan tegangan pada lampu 3
D. arus yang mengalir melalui lampu 1 lebih besar dibandingkan arus yang
mengalir melalui lampu 3
E. arus yang mengalir melalui lampu 1 sama dengan arus yang mengalir
melalui lampu 3

58
7. Amir sedang duduk di sebuah meja. Ketika melihat sebuah ballpoin di
depannya, ballpoin tersebut terlihat kabur padahal letaknya sangat sangat dekat
dengan mata. Lalu ballpoin dipegang dari dijauhkan dari mata sampai telihat
jelas saat jaraknya 50 cm dari mata. Selanjutnya, Amir meletakkan ballpoin
menjadi semakin jauh dan Amir masih tetap dapat melihatnya. Pernyataan yang
paling tepat adalah....
A. Amir mengalami mata miop (rabun jauh)
B. Amir perlu dibantu dengan kaca mata silindris
C. Titik dekat Amir sama dengan titik dekat mata normal
D. Titik dekat Amir lebih dari 40 cm
E. Amir perlu kacamata dengan dua fokus

8. Reno sedang mengamati sebuah papan petunjuk jalan yang terletak 100 m,
tetapi tampak kabur, kemudian Reno mendekati papan petunjuk jalan tersebut
sampai terlihat jelas pada jarak 20 m. Pernyataan yang benar tentang peristiwa
yang dialami Reno adalah....
A. Reno mengalami cacat mata presbiopi
B. Reno perlu dibantu dengan kaca mata silindris
C. Titik jauh mata Reno kurang dari titik jauh mata normal
D. Titik dekat mata Reno adalah 20m
E. Reno memerlukan kacamata dengan dua fokus

9. Mona sedang membaca pesan singkat sms pada telepon genggam, tetapi ia tidak
dapat membaca tulisan dalam pesan tersebut padahal letaknya sangat dekat
dengan mata. Namun setelah menjauhkan handphond hingga jarak 60 cm,
tulisan dalam sms baru bisa dibaca. Berdasarkan pesan tersebut, Mona diminta
untuk menuju ke sebuah alamat di jalan Kartini no. 25, tetapi Mona tidak dapat
membaca tulisan di papan nama jalan dan nomor rumah yang dimaksud dari
jarak jauh. Lalu, Mona mendekati sebuah petunjuk jalan sampai terbaca jelas
tulisan jalan Kartini hingga jarak 3m. Ia menyusuri jalan Kartini menuju alamat
yang dimaksud dalam sms tersebut. Mona berusaha membaca setiap nomor

59
rumah pada jarak 3m agar dapat dibaca dengan jelas. Pernyataan yang paling
tepat adalah....
A. Mona mengalami mata miopi (rabun jauh)
B. Mona perlu dibantu dengan kaca mata silindris
C. Titik dekat Mona sama dengan 25 cm dan titik jauhnya 60 cm
D. Mona perlu kacamata baca dengan hipermetropi (rabun dekat)
E. Mona perlu kacamata dengan dua fokus

10. Kelelawar dan lumba-lumba mempunyai system sonar sehingga mampu


mendeteksi benda termasuk mangsanya. Mekanisme pendeteksian benda oleh
kelelawar adalah…
F. kelelawar mengeluarkan suara dengan frekuensi rendah dan
memantulkannya sehingga suara yang didengar ulang dapat mendeteksi
jarak benda/mangsa
G. kelelawar mengeluarkan suara dengan frekuensi tinggi dan
memantulkannya sehingga suara yang didengar ulang dapat
mendeteksi jarak benda/mangsa
H. kelelawar mengeluarkan suara dengan frekuensi rendah dan
membelokkannya sehingga suara yang didengar ulang dapat mendeteksi
jarak benda/mangsa
I. kelelawar mengeluarkan suara dengan frekuensi tinggi dan
membelokkannya sehingga suara yang didengar ulang dapat mendeteksi
jarak benda/mangsa
J. kelelawar mengeluarkan suara dengan frekuensi audio dan
memantulkannya sehingga suara yang didengar ulang dapat mendeteksi
jarak benda/mangsa

11. Pada rangkaian seperti gambar di bawah,

60
masing-masing hambatan R adalah 6 ohm. Tegangan baterai adalah 9 volt, sedangkan
hambatan dalam baterai diabaikan. Arus I adalah………
A. 1,5 A
B. 0,5 A
C. 4,5 A
D. 1,0 A
E. 3 A

16 1
12,5V
8 3

5 4

12. Rangkaian arus searah seperti pada gambar di atas. Beda potensial pada hambatan 4
ohm adalah……….
a. 0,5 V d. 2,0 V
b. 1,0 V e. 2,5 V
c. 1,5 V

Essay
Pada gambar di bawah ini, jika I = 2 A, hitung :


 c d

a I b e





61
a. hambatan penggantinya
b. tegangan antara titik a dan e
c. tegangan antara titik b dan d
d. arus Ibd
e. tegangan antara titik c dan d

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Akhir yang terdapat di
bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus
berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi dalam modul
3 ini.

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟


𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 = 𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙

Arti tingkat penguasaan:

90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan Kegiatan Belajar selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda
harus mengulangi dari materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum
dikuasai.

Kunci Jawaban Tes Formatif KB 1 – 4


KB 1 KB 2 KB 3 KB 4
1. A 1. D 1. C 1. C
2. B 2. A 2. C 2. B
3. B 3. E 3. A 3. B
4. A 4. C 4. C 4. B
5. D 5. B 5. B 5. D
6. C 6. D 6. D 6. C
7. A 7. C 7. B 7. C

62
8. D 8. D 8. D 8. B
9. D 9. D 9. A 9. D
10. D 10. D 10. C 10. C

63

Anda mungkin juga menyukai