Anda di halaman 1dari 234

 

 Pengetahuan Kepasifikan

PENGETAHUAN
KEPASIFIKAN
Dr. Oksfriani J. Sumampouw, M.Kes
Ir. Albert R. Reo, M.Sc, M.Si
Dr. Johny P. Lengkong, SIP, M.Si
Dr. dr. Jeini E. Nelwan, M.Kes

UNIVERSITAS SAM RATULANGI


MANADO

i
 

 Pengetahuan Kepasifikan

PENGETAHUAN

KEPASIFIKAN 

Oksfriani Jufri Sumampouw


Albert Royke Reo
Johny Peter Lengkong
Jeini Ester Nelwan

LEMBAGA PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN (LP3)
UNIVERSITAS SAM RATULANGI 
MANADO

ii
 

 Pengetahuan Kepasifikan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan


Yesus Kristus yang telah berkenan menolong penulis
merampungkan
merampung kan buku ajar ini. Buku ini disusun sebag
sebagai
ai
 buku peganga
pegangann mahasiswa dalam mempelajari tentang
Pengetahuan
Pengetahu an Kepasifikan di Universitas Sam Ratulangi.
Buku ini berisi tentang materi-materi yang unik dan
menjadi karakteristik (local
(local wisdom)
wisdom) perguruan tinggi,
Sulawesi Utara dan Indonesia. Buku ini dimulai dengan
visi dan misi perguruan tinggi kemudian membahas
tentang local wisdom di Sulawesi Utara seperti budaya
Mapalus, filosofi Si Tou Timou Tumou Tou,
Sumekolah dan lainnya. Selanjutnya
Selanjutnya membahas tentang
sumber daya di kawasan pasifik dan wawasan
nusantara dan ketahanan negara dan diakhiri dengan
materi tambahan seperti kajian kesehatan masyarakat di
kawasan Pasifik.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
saran yang membangun dalam penyempurnaan buku

ini. Penulis
kemajuan berharap
ilmu buku Tuhan
pengetahuan. ini bisamemberkati
berguna bagi
kita
semua.

Manado, Januari 2020


Penulis.-

iii
 

 Pengetahuan Kepasifikan

PENDAHULUAN (I nt
ntrr oduct
uctii on)

Buku ini disusun berdasarkan Rancangan


Pembelajaran Semester (RPS) dari MK Pengetahuan
Kepasifikan. RPS ini berdasarkan hasil workshop yang
dilakukan oleh Lembaga Pengembangan Pendidikan
dan Pengajaran (LP3) Universitas Sam Ratulangi tahun
2019.
Mata kuliah ini penting untuk dipelajari karena
melalui MK ini maka diharapkan mahasiswa dapat
memperoleh pengetahuan tentang kepasifikan.
Pengetahuan yang diharapkan yaitu filosofi tentang Si
Tou Timou Tumou Tou (ST4) dan Sumekolah dan
local wisdom 
wisdom  masyarakat Sulawesi Utara seperti
Mapalus (Minahasa). Selanjutnya, MK ini juga akan
memperkuat kecintaan mahasiswa terhadap Indonesia
melalui wawasan nusantara dan ketahanan nasional
(Wasantanas) yang diejahwantahkan melalui bidang
Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Pertahanan
dan Keamana
Keamanan n (IPOLEKSOSBUD
(IPOLEKSOSBUDHANKAM).
HANKAM).
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) ini

yaitu mahasiswa
geoposisi dapat serta
dan geopolitik menguasai
potensi pengetahuan
keunggulan
kompetitif Sulawesi Utara di Kawasan Pasifik dan
 pemanfaatan
 pemanfaa tan serta pengembang
pengembangannya
annya di era revolusi
industri 4.0.
Sasaran kompetensi MK ini yaitu geoposisi dan
geopolitik Sulawesi Utara di lingkaran Pasifik, potensi
sumber daya alam dan sosial budaya Sulawesi Utara di
lingkaran Pasifik, dan filosofi ST4, Sumekolah dan

iv
 

 Pengetahuan Kepasifikan

Mapalus. Model pembelajaran yang dikembangkan


yaitu Student Centered Learning   (SCL) sehingga
mahasiswa diharapkan sudah membaca dengan
seksama rancangan tugas serta pustaka-pustaka yang
diacu sebelum melaksanakan proses pembelajara
pembelajaran.
n.

v
 

 Pengetahuan Kepasifikan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTA
PENGANTAR R .................
...................................
....................................
.................... iii
PENDAHULUAN ( Introduction) .....................................
..................................... iv
DAFTAR ISI .............................
................................................
.....................................
.....................
... vi
BAGIAN I. UNIVERSITAS SAM RATULANGI DI
KAWASAN PASIPASIFIK FIK .................
...................................
....................................
....................
.. 1
BAB 1. Visi dan Misi Universitas Sam Ratulangi ......... 2
A. Sejarah ....................
.......................................
....................................
............................
........... 2
B. Visi dan Misi ................
...................................
....................................
....................
... 12
C. Tujuan, sasaran dan strateg strategii .................................
................................. 16
D. Lambang, bendera, mars dan hymne ................... 23
BENDERA .....................................
BENDERA ......................................................
..........................
......... 30
BAB 2. Geografi, Sosial, Ekonomi dan Budaya
Kawasan Pasifik .....
.......................
....................................
....................................
.................. 35
BAGIAN II. BUDAYA KECERDASAN STRATEGIS . 46
BAB III. Si Tou Timou Tumou Tou ............................ 47
BAB IV. Sumikolah
Sumikolah ...........
.............................
....................................
........................
...... 55
BAB V. Mapalus ................
...................................
....................................
.......................
...... 58
5.1 Pengertian dan ruang lingkup.................
.............................
............ 58
5.2 Etos Kerja Mapalus .................
...................................
...........................
......... 67
5.3 Prinsip-
Prinsip-prinsip
prinsip Mapalus .................
...................................
....................
.. 68

5.4 Keterkaitan
BAGIAN Mapalus danKAWASAN,
III. REGIONALISME kesehatan ................... 68
PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN SUMBER
DAYA PASIFIK
PASIFIK .................
....................................
....................................
..........................
......... 95
Bab VI. Aspek Geostrategis Kawasan Asia Pasifik ..... 96
6.1 Pengertian dan Tujuan Geostrategi/ Kehananan
 Nasional.................
....................................
....................................
................................
............... 96
6.2 Sifat Geostrategi/Ketahanan Nasional ................ 97
6.3. Konsepsi dasar Geostrategi/Ketahanan Nasional97

vi

vi
 

 Pengetahuan Kepasifikan

6.4 Komponen strategi Astagatra .................


...........................
.......... 100
6.5 Hubungan Komponen Strategi Antargatra ....... 104
6.6 Implementasi Ketahanan Nasional ................... 107
Bab 7. Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber daya alam
di Kawasan Pasifik ................
...................................
....................................
................... 113
7.1 Pengertian Sumber Daya Perikanan ................. 113
7.2 Pengelolaan
Pengel olaan Sumber Daya Perikanan Perikan an.........
...............
...... 114
7.3 Pengelolaan Sumber Daya Perikanan
Berkelanjutan
Berkelanjut an ....................................
.....................................................
.....................
.... 114
7.4 Tujuan Pengelolaan Perikanan ......................... 123
7.5 Jenis Perikanan dan Persebarannya di Indonesia127
7.6. Pemanfaatan Sumber Daya Laut ..................... 130
7.7 Implikasi Kebijakan Pemanfaatan Sumber Daya
Laut ................
...................................
.....................................
....................................
.................... 138
BAGIAN IV. MUATAN LOKAL PROGRAM STUDI 149
BAB 8. Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Kesehatan
Masyarakat
Masyarak at di Kawasan Pasifik .................................
................................. 150
8.1 Pengertian Dan Ruang Lingkup ....................... 150
8.2 Penyebab
Penyeba b Terjadin
Terjadinya ya Perubahan Iklim..................... ..... 164
8.3. Dampak Secara Umum dari Perubahan Iklim . 178
8.4. Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kesehatan
Masyarakatt ..................
Masyaraka .....................................
....................................
........................
....... 185
8.5. Implikasi Perubahan Iklim Terhadap Kebijakan
Kesehatan Masyarak
Masyarakat at Internas
Internasionalional ...............
......................
....... 198
8.6. Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim .......... 211
DAFTAR PUSTAKA 

vii
 

BAGIAN I. UNIVERSITAS SAM


RATULANGI DI KAWASAN PASIFIK

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)


Mahasiswa dapat menguasai pengetahua
pengetahuan
n geoposisi
dan geopolitik serta potensi keunggulan kompetitif
Sulawesi Utara di Kawasan Pasifik dan
 pemanfaatan
 pemanfaatan serta pengemba
pengembangannya
ngannya di era

revolusi industri 4.0.

Sub CPMK
Mahasiswa dapat menguasai
menguasai geoposisi dan
geopolitik Sulawesi Utara di lingkaran Pasifik  

Topik Bahasan
1.  Visi & Misi Universitas Sam Ratulangi
2.  Sejarah kawasan Pasifik: Geografi, Sosial,
Ekonomi dan Budaya kawasan Pasifik

1
 

BAB 1. VISI DAN MISI UNIVERSITAS SAM


RATULANGI

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)


Mahasiswa dapat menguasai pengetahua
pengetahuan
n geoposisi
dan geopolitik serta potensi keunggulan kompetitif
Sulawesi Utara di Kawasan Pasifik dan
 pemanfaatan
 pemanfaatan serta pengemba
pengembangannya
ngannya di era

revolusi industri 4.0.

Sub CPMK
Mahasiswa dapat menguasai
menguasai geoposisi dan
geopolitik Sulawesi Utara di lingkaran Pasifik  

Topik Bahasan
Visi & Misi Universitas Sam Ratulangi

2
 

A. Sejarah
Setelah kemerdekaan Indonesia tercapai, cita-

cita meningkatkan mutu pendidikan dan


kecenderungan orang mencapai perguruan tinggi
makin berkembang. Dekade tahun lima puluhan,
lembaga-lembaga perguruan tinggi daerah mulai
menampakkan diri, menjawab kebutuhan orang-
orang daerah.

Cita-cita mendirikan perguruan tinggi atau


universitas negeri di Manado yang ketika itu
merupakan pusat pemerintahan dan kegiatan daerah
Sulawesi Utara dan Tengah, dapat dikatakan telah
dirintis oleh adanya Universitas Pinaesaan yang
didirikan tanggal 1 Oktober 1954 di Tondano, baru
memiliki satu fakultas, yakni Fakultas Hukum.
Bersama dengan Universitas Permesta yang
didirikan pada tanggal 23 September 1957 di
Manado, maka Universitas Pinaesaan
sesungguhnya merupakan embrio dari

3
 

 berkembangnya
 berkembangnya Universitas Sam Ratulangi di masa
depan.

Memiliki dua universitas dengan status swasta


ternyata belum memuaskan selera warga
(Sumekolah) ini. Oleh karena itu, atas inisiatif
masyarakat Sulawesi Utara dan Tengah (para
 pemuka militer, sipil, maupun cendekia
cendekiawan),
wan),
terciptalah kesatuan dan kebulatan tekad untuk

merealisir berdirinya satu perguruan tinggi


 berstatus negeri di kedua daerah itu, yang
diharapkan menjadi kebanggaan masyarakat
umumnya serta rakyat Sulawesi Utara dan Tengah
 pada khususnya.
khususnya.
Sebagai tindak lanjut, berdirilah Perguruan
Tinggi Manado (PTM) pada tanggal 1 Agustus
1958, dengan empat fakultas yakni:
1.  Fakultas Hukum,
2.  Fakultas Ekonomi,
3.  Fakultas Sastra, dan
4.  Fakultas Tatapraja.

4
 

Keempat fakultas ini merupakan dasar


 berdirinya PTM (yang perkemba
perkembangan
ngan selanjutnya

menjadi Universitas Sam Ratulangi). Pada tahun


yang sama, di bulan Oktober, PTM merubah
namanya menjadi Universitas Sulawesi Utara-
Tengah (UNSUT). Sampai tahap itu, status
 perguruan tinggi ini masih swasta penuh. Awal
dekade enam puluhan, upaya menuju pada status

negeri, mulai nampak tanda-tandanya. Tepatnya


 pada tahun 1960, UNSUT dirubah lagi nama
singkatnya menjadi UNISUT (Universitas Sulawesi
Utara dan Tengah).
Sejarah kemudian berubah, dimana berdasarkan
Keputusan Menteri PTIP Nomor 22/1961, tanggal
4 Juli 1961, UNISUT resmi dalam status
Universitas Negeri, dengan lima fakultas, yaitu:
1.  Fakultas Hukum,
2.  Fakultas Ekonomi,
3.  Fakultas Kedokteran,
4.  Fakultas Pertanian, dan

5
 

5.  Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).


Dalam periode 1961-1965, UNISUT dirubah

lagi singkatannya menjadi UNSULUTTENG yang


 juga merupakan singkatan dari Universitas
Sulawesi Utara dan Tengah.
Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 277 tertanggal 14 September
1965, ditetapkan pengesahan universitas negeri di

Manado ini, sekaligus dengan namanya dari


Universitas Sulawesi Utara dan Tengah
menjadi Universitas Sam Ratulangi,
disingkat UNSRAT. Terdiri dari tujuh fakultas
yakni:
1.  Fakultas Kedokteran,
2.  Fakultas Pertanian,
3.  Fakultas Perternakan,
4.  Fakultas Hukum dan Pengetahua
Pengetahuan
n Mas
Masyaraka
yarakat,
t,
5.  Fakultas Ekonomi,
6.  Fakultas Sosial Politik, dan
7.  Fakultas Teknik

6
 

Kemudian, Fakultas Sastra yang tadinya


 berstatus swasta diresmikan masuk dalam

Universitas Sam Ratulangi. Setahun kemudian,


1966, Universitas Sam Ratulangi, kembali
ketambahan satu fakultas lagi, Fakultas Perikanan
yang sampai tahun 1969, berkedudukan di Tahuna.
Lalu dipindahkan ke Manado dan bergabung
dengan Universitas Sam Ratulangi (yang kemudian

 pada tahun 1996 menjadi Fakultas Perikanan dan


Ilmu Kelautan di singkat FPIK). UNSRAT menjadi
9 fakultas. Suatu jumlah yang cukup besar
dibandingkan perguruan tinggi lainnya pada saat
itu. Perkembangannya ternyata tak berhenti. Pada
tahun 1982, FKIP Manado cabang Gorontalo,
menjadi FKIP UNSRAT di Gorontalo (yang
kemudian berdiri sendiri yang sekarang di kenal
menjadi Universitas Negeri Gorontalo dengan
lulusan terakhir sebanyak 3037 orang pada tahun
1992). Di susul Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam  –   FMIPA tahun 1998.

7
 

Sedangkan Program Pascasarjana didirikan pada


tahun 1985. Tahun 2009 lewat surat persetujuan

DIKTI No.212/D/2009 tanggal 17 Februari 2009


Fakultas Kesehatan Masyarakat resmi berdiri di
Universitas Sam Ratulangi dan merupakan fakultas
terbungsu saat ini.
Jadilah kini Universitas Sam Ratulangi sebagai
 perguruan tinggi negeri denga
dengan
n Sebelas Fakultas

dan satu Program Pascasarjana yakni:


1.  Fakultas Kedokteran
2.  Fakultas Teknik
3.  Fakultas Pertanian
4.  Fakultas Peternakan
5.  Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
6.  Fakultas Ekonomi
7.  Fakultas Hukum
8.  Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
9.  Fakultas Sastra
10.  Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam

8
 

11.  Fakultas Kesehatan Masyarakat,


Masyarakat, d
dan
an
12.  Program Pascasarjana

Sejak diterimanya status Universitas Negeri


 pada tahun 1961, maka pejabat tertinggi
Universitas telah berganti sebanyak 12 suksesor.
Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Pimpinan Unsrat sejak 1961 - sekarang

No Nama Sebutan Periode

1 J. A. Losung, SH Presiden 1961


1961 – 
 –  1964
 1964

2 R. A. B. Massie, SH Presiden 1964


1964 – 
 –  1965
 1965

3 dr. F. H. Palilingan Rektor 1965


1965 – 
 –  1969
 1969

4 Prof. Mr. G. M. A Inkiriwang


Inkiriwang Rektor 1969
1969 – 
 –  1974
 1974

5 Prof. Dr. H. Kandou Rektor 1974


1974 – 
 –  1977
 1977

Prof. W. J. Waworoen
Waworoentoe,
toe,
6 Rektor 1977 –  1986
1977 – 
 1986
MSc

9
 

No Nama Sebutan Periode

7 Prof. Drs. R. S. Tangkudung Rektor 1986


1986 – 
 –  1995
 1995

8 Prof. Dr. Ir. J. Paruntu, MS Rektor 1995


1995 – 
 –  2004
 2004

Prof. Dr. Ir. L. W. Sondakh,


9 Rektor 2004 –  2008
2004 – 
 2008
MEc

10 Prof.
SH, MHDr. D. A. Rumokoy, Rektor 2008 - 2014

Prof. Dr. Ir. H. Musliar PLT Maret 2014


11
Kasim, MS Rektor - Juli 2014

Prof. Dr. Ir. Ellen J. Kumaat, Juli 2014 -


12 Rektor
M.Sc, DEA Sekarang

10
 

Gambar 1. GSSJ Ratulangi

 Nama tokoh pahlawan nasional Dr. G.S.S.J.


Ratulangi dipilih sebagai nama lembaga perguruan

tinggi negeri di Provinsi Sulawesi Utara. Dr.


Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi  adalah
 pahlawan, maha putera Indonesia dengan panggilan
sehari-hari, Sam. Beliau juga merupakan pejuang
kemerdekaan dari daerah Minahasa, Provinsi
Sulawesi Utara. Ia dilahirkan tanggal 5 November

11
 

1890 di Tondano, Ibukota Kabupaten Minahasa. Sam


meninggal tanggal 30 Juni 1949 di Jakarta. Pada

tahun 1965 dengan diabadikannya nama beliau pada


universitas di Provinsi Sulawesi Utara ini sebagai
Universitas Sam Ratulangi, diharapkan cita-cita dan
 perjuangan beliau yang terangkai dalam falsafah
hidupnya Si Tou Timou Tumou Tou, yang
 berarti manusia dilahirkan untuk memanusiakan
orang lain, akan tetap terpatri dan berkobar di dalam
dada dan setiap hati insan akademik Universitas Sam
Ratulangi, dalam menuntut ilmu dan
mengabdikannya demi pembangunan masyarakat,
 bangsa dan negara.
negara.
 Sumb
 Sumber :  http
https:
s:///www.uns
unsrr at.ac.i
t.ac.idd/T enta
ntang
ng//pr ofi l#! 
l#!   

B. Visi dan Misi


Visi
Visi Unsrat ini merupakan visi jangka panjang dan
dinamis dengan pemahaman bahwa excellent  
memiliki kualitas yang relatif terhadap waktu dan
kondisi, dan luwes berlaku pada cakupan wilayah

12
 

nasional maupun internasional. Secara bertahap


kondisi excellent  yang akan dicapai terlebih dahulu

adalah mewujudkan tata pamong dan tata kelola


institusi yang efektif dan efisien sebagai dasar untuk
mewujudkan kondisi excellent  dari proses
 penyelenggaraan pendidikan tinggi sehingga
selanjutnya dapat dihasilkan kondisi excellent  dari
 dari
luaran (output )
(output  dan dampak jangka panjang
(outcome
outcome)) produk penyelenggaraan pendidikan tinggi
di Unsrat.
Visi ini akan terus diperjuangkan selama Unsrat
ada. Untuk pengembangan Unsrat melalui RENSTRA
2016-2020, manajemen Unsrat saat ini
mengedepankan visi "Bersama menata Universitas
Sam Ratulangi menjadi Universitas Unggul dan
Berbudaya", sebagai bagian pentahapan dalam upaya
mewujudkan visi jangka panjang Unsrat di atas yang
telah tertuang di dalam dokumen statuta Unsrat. 
Misi
Misi Unsrat dijabarkan ke dalam
kata IMANKU: 

13
 

  Inovatif dalam Ilmu Pengetahuan, Teknologi


dan Seni-Budaya;
  Mitra masyarakat dan pemerintah;
  A plikatif dalam Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat;
  Normatif dalam Konservasi Alam dan
Lingkungan;
  K reatif
reatif dalam Pendidikan dan Pembelajaran;

  Unggul dan Kompetitif dalam Kewirausahaan;


Selanjutnya Misi Unsrat dikelompokan menjadi
4 (empat) butir berikut:
1.  M
 Meeningk
ningkaatka
kan
n kua
kualita
litass Tri
Tr i dhar
har ma P T sec
secar a
berkelanjutan dimaksudkan untuk peningkatan
kualitas program Pendidikan, Penelitian, dan
Pengabdian pada masyarakat mulai dari proses
 perencanaan,
 perencanaan, penyeleng
penyelenggaraan/
garaan/ implementasi,
 pelaporan,, monitoring, dan evaluasi melalui
 pelaporan
standar terukur terhadap tahap masukan ((input 
input )),,
 proses ( process),
 process), hasil (output 
(output ),
), dan dampak
(outcomes
outcomes).
).

14
 

2.  M
 Meenge
ngem
mbangkan
ngkan I no
novvasi dalam
lam I lm
lmu
u
P enge
ng eta
tahuan,
huan, Te
T ekno
nolo
logg i dan Se
S eni
ni--B ud
uda
aya
 ya
 yang ber or i ent
nta
asi
K awasan
san Pasif
Pasifii k ,
dimaksudkan untuk peningkatan daya saing  
melalui penguasaan dan pemanfaatan ilmu
 pengetahuan
 pengetahuan dan inovasi teknologi yang
memiliki relevansi  dengan posisi geografis
kawasan dimana Unsrat berada.
 
3.  M
 Meeningk
ningkaatka
kan
n A kse
ksess dan per an P T bagi
 pe
 peningka
ningk atan Ta
Tarr af dan K ua
ualit
lita
as hidup
hidup
 Ma
 M asy
sya
ar aka
kat 
t , dimaksudkan untuk peningkatan
akses  belajar di perguruan tinggi, dan
 pemerataan
 pemerataan mengecap pendidikan tinggi, serta
meningkatkan peran dalam perekonomian
masyarakat melalui peluang kerjasama  dan
kemitraan  demi peningkatan taraf dan kualitas
hidup masyarakat.
4.  M
 Meeningk
ningkaatka
kan
n Tat
Tatake
kelo
lola
la P endi
ndi di kan
kan,
dimaksudkan untuk menata Unsrat menuju
institusi dengan sistem tatakelola PT yang

15
 

otonom, akuntabel, efektif dan efisien dalam


 penyelenggaraan
 penyelenggaraan fungsi-fungsi institusi.

 Sumb
 Sumber :  http
https:
s:///www.uns
unsrr at.ac.i
t.ac.idd/T enta
ntang
ng//pr ofi l#! 
l#!   
C. Tujuan, sasaran dan strategi
TUJUAN 
Tujuan atau objektif, adalah deskripsi yang lebih
spesifik untuk mencapai misi yang ditetapkan.
Tujuan Unsrat meliputi :
T-1. Tersedianya sistem layanan Tridharma unggul
dan berkualitas yang divealuasi melalui :
1.  Kualitas dan kemampuan lulusan dalam
menerapkan ilmu pengetahuan dan/atau
teknologi untuk membuka lapangan
kerja/pasar baru guna memenuhi kebutuhan
 pasar kerja dan
dan industri;
2.  Bertumbuh-kembangnya ilmu pengetahuan
dan inovasi teknologi melalui penelitian yang
 bermanfaatt bagi kemajuan bangsa, peradaban
 bermanfaa
dan kesejahteraan umat manusia; serta,

16
 

3.  Terwujudnya pengabdian masyarakat


 berbasis penalaran dan karya penelitian yang

 bermanfaatt
 bermanfaa dalam memajuka
memajukan
n dan
mencerdaskan
mencerdaskan kehidupan masyarakat.
T-2. Tersedian
Tersedianya
ya wadah pendidikan tinggi yang
inovatif dan berorientasi pada kearifan lokal
dengan lulusan berdaya saing tinggi melalui
 penguasaan
 penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan

dan inovasi teknologi.


T-3.  Terbangunnya interaksi yang harmonis antara
 perguruan tinggi, pemerintah dan masyarakat
(pemangku kepentingan) melalui kerjasama dan
kemitraan dengan optimalisasi sumberdaya yang
ada di Unsrat untuk peningkatan akses dan income
generating Unsrat, serta taraf dan kualitas hidup
masyarakat.
T-4. Terwujudn
Terwujudnya
ya Unsrat sebagai lembaga
 pendidikan tinggi yang otonom dan akuntabe
akuntabell
dalam menjalankan fungsi-fungsi institusi yang

17
 

efektif dan efisien untuk peningkatan kemandirian


Unsrat.

Tujuan tersebut juga memberikan landasan dan


arah bagi semua program strategis, program dan
kegiatan yang direncanakan dalam lembaga serta
unit-unit internalnya, secara khusus pada proses;
 perencanaan,
 perencanaan, pelaksanaa
pelaksanaan,
n, pengukuran serta
 pengendalian
 pengendalian kegiatan-keg
kegiatan-kegiatan
iatan akademik dan

lainnya. Keseluruhan deskripsi ini semata-mata


ditujukan untuk mewujudkan Visi Unsrat yang
telah ditetapkan.
SASARAN 
Dari pernyataan tujuan di atas, disusunlah
rumusan sasaran yang hendak dicapai Unsrat,
sebagai berikut:
S-1. Meningka
Meningkatnya
tnya kualitas dan kuantitas produk
layanan pada bidang pengajaran, penelitian, dan
 pengabdian
 pengabdian dengan standar pelaksanaa
pelaksanaan
n terukur,
terutama pada tahapan, masukan, proses, luaran
dan dampak. Hal ini terkait dengan Misi-1 dan

18
 

Tujuan T-1.
S-2. Meningka
Meningkatnya
tnya citra Unsrat sebagai lembaga

 pendidikan tinggi yang berwibawa dan


mendapatkan kepercayaan dan pengakuan
masyarakat melalui kemampuan inovasi dan daya
saing yang tinggi, dicirikan dengan pengakuan
lembaga akreditasi dan pemeringkat institusi,
terkait dengan Misi-2 dan Tujuan T-2.

S-3.  Meningkatnya interaksi antara Unsrat dengan


 pemangku kepentinga
kepentingan
n melalui kerjasama dan
kemitraan untuk peningkatan akses dan incoming
generating melalui kegiatan penggalangan dan
 perluasan kegiatan, sekaligus untuk peningkatan
taraf dan kualitas hidup masyarakat yang terlibat di
dalamnya,
dalamnya, terkait dengan Misi-3 dan Tujuan T-3.
S-4. Terciptan
Terciptanya
ya kemandir
kemandirian
ian instit
institusi
usi yang
otonom dan akuntabel melalui sistem
 pengelolaan
 pengelolaan good
 good university governance
governance dalam
 dalam
setiap pelaksanaan fungsi-fungsi institusi, terkait
dengan Misi-4 dan Tujuan T-4.

19
 

STRATEGI 
Strategi pengembangan Unsrat untuk tahun

2015-2019 disusun untuk memberikan arahan serta


 pedoman bagi semua unit kerja penyelengg
penyelenggara
ara
 pendidikan terkait dengan cara bagaimana
mencapai sasaran strategis yang ditetapkan.
Strategi merupakan upaya secara sistematis untuk
tercapainya tujuan strategis yang telah ditetapkan

melalui sasaran strategis dari tujuan strategis.


Masing-masing strategi menjelaskan komponen
 penyelenggaraan
 penyelenggaraan layanan yang harus tersedia agar
tercapainya sasaran-sasaran strategis dari tiap
tujuan, sebagai berikut:
ST-1. Meningkatkan mutu penyelenggaraa
penyelenggaraann
 program pendidikan, kualitas penyelengga
penyelenggaraan
raan
 penelitian, dan kualitas penyelenggaraan pelayanan
kepada masyarakat, terkait Misi-1, Tujuan T-1 dan
Sasaran S-1.
ST-2.  Mengembangkan pencitraan Unsrat sebagai
lembaga pendidikan tinggi yang berwibawa dan

20
 

mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dengan


kemampuan
kemampuan inovasi dan memiliki daya saing tinggi

yang dicirikan melalui standar pengakuan nasional


dan internasional, terkait dengan Misi-2 dan
Tujuan T-2 serta Sasaran S-2.
ST-3. Meningkatkan kerjasama dan kemitraan
melalui optimalisasi sumberdaya untuk
 peningkatan
 peningkatan akses, serta peningkata
peningkatan
n taraf dan

kualitas hidup masyarakat berdasarkan pola insentif


untuk pemangku kepentingan, terkait dengan Misi-
3 dan Tujuan T-3 serta Sasaran S-3.
ST-4. Meningkatkan akuntabili
akuntabilitas
tas kinerja Unsrat
dalam penyelenggaraan fungsi-fungsi institusi
melalui institusi yang otonom, terkait dengan Misi-
4 dan Tujuan T-4 serta Sasaran S-4.

21
 

Gambar 2. Hubungan Pernyataan Visi, Misi,


Tujuan Dan Sasaran 

Gambar di atas menunjukkan bahwa unsur misi,


tujuan sasaran dan strategi Unsrat disusun dan
saling terkait untuk mewujudkan tujuan jangka
 panjang yaitu visi Unsrat sebagai
sebagai Excellent
 Excellent
University..
University Dengan demikian pernyataan visi
menjadi referensi utama dalam penyusunan 4
(empat) misi Unsrat. Dari masing-masing misi
selanjutnya ditetapkan tujuan yang ingin dicapai
Unsrat sebagai bentuk pelaksanaan misi Unsrat

22
 

sehingga mendukung perwujudan visi Unsrat. Dari


masing-masing tujuan yang ditetapkan selanjutnya

disusun sasaran dan strategi


str ategi pencapaianny
pencapaiannya.
a.

Gambar 3. Tonggak-Tonggak Capaian


Pengembangan

 Sumb
 Sumber :  http
https:
s:///www.uns
unsrr at.ac.i
t.ac.idd/T enta
ntang
ng//pr ofi l#! 
l#!   

D. Lambang, bendera, mars dan hymne


Lambang Unsrat
Lambang Unsrat dapat dilihat pada Gambar
 berikut.

23
 

Gambar 4. Lambang Unsrat

ARTI LAMBANG
1.  Bentuk dan wajah bilangannya berwarna kelabu
menjadi dasar bagi lukisan ciri khas serta nama
lambang yang tertera diatasnya.
2.  Nama yang melingkari lukisan (sebagai fokus)
 berwarna biru dan berada di antara dua lembaga
 berwarna lila. Keseluruhannya mempunya
mempunyaii

24
 

hubungan timbal balik dengan dasar dan isi


lukisan serta menggambarkan struktur yang

hidup dan dinamis, utuh, bulat dan lengkap.


3.  Lukisan di tengah berupa kelapa berwarna lila
dan merah tersusun dalam satu bulatan yang
utuh merupakan satu ciri khas, bermakna proses
 pertumbuhan
 pertumbuhan dan perkemba
perkembangan.
ngan.
 MAKNA LAMBANG
 
1. Bidang dasar segi lima merupakan lambang
Pancasila. Warna kelabu melambangkan nilai-
nilai luhur Pancasila yang menjadi tugas Unsrat
sebagai :
a.  penggali dan
dan pencari kebe
kebenaran,
naran,
 b.  pengenal dan
d an penerus kebenara
kebenaran
n untuk dunia
sekitarnya, dan
c.  pembela dan
dan pelindung keb
kebenaran.
enaran.
2.  Bulatan berisi lukisan di tengah yang berasal
dari satu ciri khas yang terdapat di daerah
Sulawesi Utara:

25
 

a.  Satu biji kelapa dengan tiga matanya


menghadap ke bawah tempat keluarnya akar

lembaga, melambangkan Unsrat sebagai


suatu lembaga pendidikan tinggi yang
melaksanakan tridharma perguruan tinggi
 berdasarkan
 berdasarkan Pancasila di bumi IIndonesia
ndonesia
 b.  Warna lila pada bagian-bagian kelapa yang
distylir melambangkan warna kebudayaan

yang hidup, bertumbuh dan berkembang.


berkembang.
c.  Warna merah pada bakal-bakal buah yang
sedang tumbuh serta buah yang telah matang
dan dapat dipetik, melambangkan hasil
 proses pertumbuha
pertumbuhan
n yang sedang disiapkan
dan siap untuk digunakan dalam fungsi
sosial.
d.  Bagian-bagian kelapa yang mencuat
 berbentuk tangkai halus berwarna lila saling
 berhubungan
 berhubungan satu sama lain, melambang
melambangkan
kan
semangat kekeluargaan (l'espirit des corps)
dalam sivitas akademika.

26
 

e.  Sepasang seludang berwarna lila yang


melindungi bakal-bakal buah, melambang
melambangkan
kan

dalam rangka melaksanakan tridharma


 perguruan tinggi, Unsrat memiliki tugas :
menginstorum et scolarium dan scientiarum.
f.  17 bakal buah berwarna merah, 8 ruas pada
 batang kelapa berwarna lila, 9 pelepah
 berwarna ungu yang setiap pelepahny
pelepahnyaa

memiliki 5 helai daun melambangkan dalam


menjalankan tugasnya Unsrat dijiwai dan
diisi oleh semangat Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia 17 Agustus 1945.
g.  Tiga pelepah kelapa berwarna lila,
melambangkan tugas dan falsafah perguruan
tinggi dalam bentuk tridharma perguruan
tinggi.
h.  Dua pasang seludang berwarna lila di kiri-
kanan ketiga pelepah, melambangkan proses
"patah tumbuh hilang berganti".

27
 

i.  Sembilan bagian lukisan berwarna lila di


sekitar pohon kelapa melambangkan bulan

September sebagai Dies Natalis Unsrat.


 j.  Satu pelepah kelapa menghadap ke atas yang
sedang terbuka (mekar) kelima helai
daunnya, melambangkan Unsrat dijiwai
semangat Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia 17 Agustus 1945 untuk terus

 berupaaya mencapai tujuan dan cita-cita


 berupaaya
 bangsa Indonesia
Indonesia merdeka.
k.  Nama dan tempat universitas berwarna biru
melambangkan adanya fakta hidup, landasan
teguh, pasti dan dinamis.
l.  Lembaga-lembaga kelapa berwarna lila di
antara nama dan tempat universitas,
melambangkan bahwa Unsrat yang memulai
kegiatannya di Manado, terus akan hidup
sebagai universitas yang menjadi milik dan
dapat dimanfaatkan oleh seluruh rakyat dan
 bangsa Indonesia.
Indonesia.

28
 

Makna lambang secara keseluruhan


menggambarkan kepribadian, cita-cita, tugas dan

kewajiban Unsrat, sebagai alat dan abdi yang


 berusaha mencapai
mencapai tjujuan sesuai cita-cita
 perjuangan
 perjuangan nasional bangsa Indonesia sebagaimana
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, termasuk
usaha mencerdaskan kehidupan bangsa,
memajukan pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, kebudayaan, serta pengolahan


sumberdaya alam, dalam rangka kemakmuran dan
kesejahteraan bagsa Indonesia pada umumnya serta
rakyat dan daerah Sulawesi Utara pada khususnya.
PENGGUNAAN LAMBANG
Penggunaan dan tatacara lambang UNSRAT
diatur menurut ketentuan tersendiri melalui
 peraturan khusus universitas. Dengan
memperhatikan lambang tersebut, maka
 pembuatan//
 pembuatan pengadan
pengadan dan penempa
penempatannya
tannya
disesuaikan dengan jenis dan tingkat kebutuhan
 penggunaan
 penggunaan tersebut. Beberapa hal dikemukakan

29
 

disini sebagai contoh, ukuran kecil besar dengan


dasar perbandingan yang sama dalam hal

 pembuatannya,
 pembuatannya, menetap tidaknya dalam hal
 penempatan
 penempatan misalnya di ruang Rektor, Kantor
Pusat, Auditorium, ruang Dekan, Stempel/ Cap,
Kalung Jabatan, Tropi, Gordon, dokumen-dokum
dokumen-dokumen
en
tertulis, cetakan, ijasah, sertifikat, piagam, dan lain
sebagainya, sepanjang yang menyangkut jenis

atribut dengan menggunakan lambang Universitas


Sam Ratulangi.
BENDERA
Bendera UNSRAT berbentuk empat persegi
dengan ukuran lebar 160 cm dan panjang 185 cm,
warna dasar kuning dan ditengah-tengahnya
terdapat lambang universitas.

30
 

Gambar 5. Bendera Unsrat

Bendera fakultas dan program pascasarjana


 berbentuk empat persegi denga
dengan
n ukuran lebar 90
cm dan panjang 130 cm dan ditengah-tengahnya
terdapat lambang fakultas atau program
 pascasarjanaa yang bersangkutan
 pascasarjan bersangkutan.. Untuk jelas bagi,
warna bendera tiap fakultas, adalah :

1.  Bendera Fak Kedokteran: Warna Hijau Tua


2.  Bendera Fakultas Teknik: Warna Biru Tua
3.  Bendera Fakultas Pertanian: Warna Hijau
Muda
4.  Bendera Fakultas Peternakan: Warna Coklat

31
 

5.  Bendera Fakultas Perikanan dan Ilmu


Kelautan:
Kelautan: Warna Biru Muda

6.  Bendera Fakultas Ekonomi: Warna Kelabu


7.  Bendera Fakultas Hukum: Warna Merah
8.  Bendera Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Pendidikan: Warna Jingga
9.  Bendera Fakultas Sastra: Warna Ungu
10.  Bendera Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam: Warna Putih


Pengetahuan
11.  Bendera Fakultas Kesehatan Masyarakat:
Warna Ungu Tua
12.  Bendera PASCASARJANA: Coklat Muda
MARS & HYMNE UNSRAT
Lirik Mars Unsrat ditulis oleh Drs. M. Patiesina
dan diaransemen oleh Nelt. Mars ini dinyanyikan
 pada setiap acara
acara resmi Unive
Universitas
rsitas Sam Ratulangi.
Ratulangi.

32
 

Lirik Mars UNSRAT


Universitas Sam Ratulangi, Sulawesi Utara

Harapan di kemudian
Cita-citamu luhur danhari, bangsa
satria, kitasemangat
dengan Indonesia
Tridharma
Membangun negara kita jaya berdasarkan Pancasila
Unsrat lembaga pendidikan, pusatnya ilmu
 pengetahuan
 pengetahu an
Pengembang pembangunan sekarang dan masa
depan
Majulah Unsrat, Jayalah Unsrat, Dirgahayulah

Lirik Hymne UNSRAT


Unsrat Angkatlah Panjimu
Jadikanlah Nuranimu Pancasila Mercusuarmu
Godok Bina Manusia Baru Dengan Tridharma
Laksanakan Amanat Penderitaan Rakyat
Wujudkan Cita-cita Maju Bina Manusia Baru
**Universitass Sam Ratulangi
**Universita
 Nyalakan
 Nyalakan Semangat Patrio
Patriott Suci
Tridharma Senjata Juangmu
Masyarakat Adil Serta Makmur

ber :  https:
 Sumb
 Sum https:///www.uns
unsrr at.ac.i
t.ac.idd/T enta
ntang
ng//pr ofi l#! 
l#!   

33
 

Soal Latihan

1.  Tuliskan visi Universitas Sam Ratulangi


2016-2020.

2.  Tuliskan misi Universitas Sam Ratulangi


2016-2020.

 
3. Jelaskan arti lambang Universitas Sam
Ratulangi.

34
 

BAB 2. GEOGRAFI, SOSIAL, EKONOMI


DAN BUDAYA KAWASAN PASIFIK

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)


Mahasiswa dapat menguasai pengetahua
pengetahuan
n geoposisi
dan geopolitik serta potensi keunggulan kompetitif
Sulawesi Utara di Kawasan Pasifik dan
 pemanfaatan
 pemanfaatan serta pengemba
pengembangannya
ngannya di era

revolusi industri 4.0.

Sub CPMK
Mahasiswa dapat menguasai
menguasai geoposisi dan
geopolitik Sulawesi Utara di lingkaran Pasifik  

Topik Bahasan
Sejarah kawasan Pasifik: Geografi, Sosial,
Ekonomi dan Budaya kawasan Pasifik

Lingkar Pasifik  (
 (Pacific Rim) adalah daratan
di sepanjang Samudra Pasifik. Basin Pasifik  
mencakup Lingkar Pasifik dan pulau-pulau di

35
 

Samudra Pasifik. Sebagian besar wilayah di


Lingkar Pasifik membentang di geologi Cincin Api

Pasifik. Kawasan Pasifik dapat dilihat pada


Gambar berikut.

Gambar 6. Kawasan Pasifik

Berdasarkan tulisan dari Pongoh (2013) yang

dipublikasikan pada media online Kompasiana


https://www.kompasiana.com/h
(https://www.kompasiana.com/hpinstitute/552fc9
pinstitute/552fc98a
8a
6ea834e43c8b456f/indon
6ea834e43c8b456f/indonesia-di-pasifik 
esia-di-pasifik ), sebagai
hasil review dari buku "Indonesia di Pasifik" yang
 berjudul asli "Indonesia in den Pacific" yang ditulis
oleh seorang pahlawan nasional Republik

36
 

Indonesia (RI) yang berasal dari Minahasa,


Sulawesi Utara yaitu Gerungan Saul Samuel

Jacob Ratu Langie, yang lebih populer dipanggil


Doktor Sam Ratulangi. Beliau adalah orang
Indonesia pertama yang meraih gelar Doktor di
 bidang eksakta (Matematika dan Fisika) sekaligus
 pula menjadi Gubernur Sulawesi yang pertama
 pasca Proklamasi Kemerdek
Kemerdekaan
aan RI, 17 Agustus

1945.
Menurut penulis sosok Doktor Sam Ratulangi
meupakan seorang "futurist". Dimana pada
masanya yang mampu meramalkan apa yang akan
terjadi di masa depan. Salah satu isi buku ini yaitu
tentang masalah Palestina dimana beliau
menyatakan bahwa “suasana di negara-negara
negara -negara Arab
yang sesungguhnya akan sangat dipengaruhi oleh
cara bagaimana soal Palestina akan dipecahkan”.
Selain itu bahwa “Pasifik telah menciptakan
mencipta kan sebuah
kawasan ekonomi dan politik tersendiri, dengan

37
 

masalah-masalahnya sendiri, yang basis dasarnya


adalah Amerika-Jepang”.
Amerika-Jepang”.  

Salah satu buah pemikiran beliau dalam buku ini


yang menyatakan bahwa "keperluan ekonomi
(economic necessity)
necessity) mewajibkan setiap bangsa
untuk memerdekakan dirinya", tentu menjadi salah
satu pendorong bagi bangsa Indonesia untuk
 berjuang meraih
meraih kemerdeka
kemerdekaannya.
annya.

Beliau juga menyatakan bahwa "Secara


geografis Indonesia merupakan jembatan antara
Daratan Asia dan Benua Australia. Jawa dan Nusa
Tenggara (dahulu pulau-pulau Sunda Kecil)
merupakan sebuah rangkaian lanjutan Malaya dan
 bersambung di sebelah Timur dengan Australia,
 bersama dengan Sumatra menjadi pintu gerbang
antara dua samudra: Lautan Teduh (atau Pasifik)
dan Samudra Hindia. Semua jalan penghubung
antara kedua samudra ini lewat Kepulauan
Indonesia. Dan situasi geografis ini memberikan

38
 

kepada kawasan Indonesia, sebuah kedudukan


 penentu di dalam
dalam lalu lintas ek
ekonomi
onomi dan buday
budaya".
a".

Oleh karena "secara geografis Indonesia terletak


diantara dua kawasan produksi dan konsumsi, pada
satu pihak perserangkaian Afrika, Hindia Muka dan
Hindia Belakang, Persia, Asia Kecil dan Eropa, di
 pihak lainnya negeri-negeri Asia Pasifik dengan
Amerika dan Australia sebagai lanjutan lalu lintas

ekonomi”, menurut beliau apabila ditinjau secara


demikian, Indonesia terletak di pusat sebagian lalu
lintas barang dagangan dunia. Beliau juga
menyatakan bahwa “Singapura yang merupakan
 pusat niaga Timur Jauh, bertimbunlah barang-
 barang dari kelima benua, dan dari sana barang-
 barang itu dibagi-bagikan ke segala penjuru angin.
Tetapi untuk mencapai Singapura baik dari arah
Timur, Selatan, Barat maupun Utara, tak dapat
dicapai kecuali melalui kawasan Indonesia”. 
Indonesia”. 

39
 

Arti Indonesia bagi Asia Pasifik dan bagi


ekonomi dunia pada umumnya mengandung tiga

hal yang bersifat pasif yaitu:


1.  Sebagai negeri konsumen.
2.  Sebagai negeri sumber bahan mentah.
3.  Sebagai negeri tempat penanam modal.
Di tahun 1937, Indonesia dengan 60 juta orang
 penduduknyaa merupakan negeri konsumen yang
 pendudukny

 besar artinya bagi negeri-negeri industri, terutama


karena Indonesia sendiri tak punya kemampuan
industri. Bila kita bandingkan dengan situasi
kondisi saat ini dengan perkiraan jumlah penduduk
Indonesia di tahun 2013 sekitar 250 juta tentunya
Indonesia masih merupakan negeri konsumen
terbesar ketiga di Asia sesudah Cina dan India.
Sebagai negeri sumber bahan mentah, saat itu
Indonesia merupakan negeri pertanian. Namun
Indonesia berada dalam keadaan yang tak
menguntungkan, sehingga Indonesia harus
menukarkan bahan-bahan mentah yang murah

40
 

harganya dengan barang-barang industri luar negeri


yang tinggi harganya. Walaupun demikian

Indonesia selalu dapat mengekspor lebih banyak


ketimbang mengimpor, sehingga Indonesia dapat
mempertahankan suatu “neraca perdagangan 
perdagangan  yang
aktif”. Dengan fakta ini Indonesia telah
membuktikan daya kemampuan ekspor yang hebat
di masa itu.

Sebagai negeri penanam modal, pada periode


tahun 1930 sampai dengan 1935, Indonesia
memiliki kelebihan ekspor sebesar 1.213 juta
gulden. Neraca pembayaran ini memperlihatkan
suatu gambaran yang berlainan sekali. Uang
 bukannyaa mengalir masuk ke Indonesia,
 bukanny Indonesia, tetapi
 justru uang mengalir ke luar, ke negeri-negeri
modal di Barat. Keseluruhan selisih yang
menguntungkan antara impor dan ekspor barang
dalam neraca perdagangan, semuanya terpakai
untuk upah modal dan otak yang harus dibayar
Indonesia kepada luar negeri, dan bahwa itu

41
 

 bukanlah merupakan sumbangan untuk


 penambahan
 penambahan kekayaa
kekayaan
n di Indonesia.

Mengapa dalam ketiga hal tersebut diatas,


Indonesia berlaku pasif? Menurut Doktor Sam
Ratulangi, oleh karena saat itu Indonesia meupakan
negeri jajahan dalam bentuknya yang modern dan
termurni. Inilah sebabnya tidak ada pembentukan
modal di dalam negeri ini, dan modal yang

terbentuk untuk sebagian terbesar nantinya akan


meninnggalkan negeri ini, sepanjang modal itu
 berada di tangan orang-orang bukan Indonesia.
Karena mereka tidak berurat-berakar di bumi ini,
 baik menurut ras, maupun budaya, ataupun secara
 politik ideologis. Semuany
Semuanyaa berkaitan dengan
 posisi ekonomi Indonesia
Indonesia yaitu
yaitu::
1.  Pertama, sebagai negeri pengahasil bahan-
 bahan mentah
mentah dan negeri pe
penghutang.
nghutang.
2.  Kedua, dengan status politiknya sebagai
negeri jajahan.

42
 

Dalam buku ini, Doktor Sam Ratu Langie


membuat kesimpulan tentang makna yang dimiliki

atau dapat dimiliki Indonesia bagi ekonomi dunia


dan politik dunia, dengan ciri-ciri khasnya antara
lain:
1.  Secara geografis ekonomi, karena terletak di
tengah-tengah kawasan konsumsi dan
 produksi yang berarti bagi ekonomi dunia,

Indonesia menduduki suatu posisi penentu di


dalam lalu lintas ekonomi dunia.
2.  Secara geo-ekonomi, karena tanah Indonesia
yang mengandung kekayaan bahan-bahan
mentah mineral serta permukaan tanahnya
yang dapat menghasilkan bahan-bahan
mentah pertanian untuk ekonomi dunia.
3.  Secara ekonomi sosial, karena penduduk
Indonesia yang giat bekerja sekalipun dengan
tingkat hidup yang rendah, sehingga tingkat
upahnya juga rendah; jumlah penduduk yang

43
 

 besar itu merupaka


merupakan
n kelompok konsumen
hasil-hasil industri.

4.  Secara iklim, Indonesia memiliki iklim tropis


yang lunak dengan musim-musim yang
teratur.
5.  Secara keuangan, Indonesia tidak memiliki
modal nasional dalam negeri dan juga tidak
memiliki industri.

Menurut beliau, kelima ciri khas tersebut diatas


tentunya akan menarik perhatian dan kegiatan
modal dari luar negeri. Namun diatas segala-
galanya, negeri dan rakyat Indonesia sendiri
merupakan unsur-unsur pasif dalam perhatian dan
kegiatan internasional pada masa itu.

 Sum
 Sumb
https:b/e/rww
https: : w.ko
www.k ompasi
asiana
ana..co
com
m/hpi
hpinsti
nstitute
tute//552f
552fc98a6e
c98a6ea
a
834e43c8b456f/indonesia-di-pasifik  

44
 

Soal Latihan

1.  Jelaskan makna Indonesia yang terletak di


kawasan Pasifik secara geografis ekonomi.

2.  Jelaskan makna Indonesia yang terletak di


kawasan Pasifik secara geo-ekonomi.

3.  Jelaskan makna Indonesia yang terletak di


kawasan Pasifik secara ekonomi sosial.

4.  Jelaskan makna Indonesia yang terletak di


kawasan Pasifik secara iklim.

5.  Jelaskan makna Indonesia yang terletak di

kawasan Pasifik secara keuangan.

45
 

BAGIAN II. BUDAYA KECERDASAN


STRATEGIS

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)


Mahasiswa dapat menguasai pengetahua
pengetahuan
n geoposisi
dan geopolitik serta potensi keunggulan kompetitif
Sulawesi Utara di Kawasan Pasifik dan
 pemanfaatan
 pemanfaatan serta pengemba
pengembangannya
ngannya di era

revolusi industri 4.0.

Sub CPMK
Mahasiswa dapat menguasai
menguasai menguasai dan
mengejawantahkan filosofi ST4, Sumekolah dan
Mapalus.

Topik Bahasan
1.  Si Tou Timou Tumou Tou
2.  Sumikolah
3.  Mapalus

46
 

BAB III. SI TOU TIMOU TUMOU TOU

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)


Mahasiswa dapat menguasai pengetahua
pengetahuan
n geoposisi
dan geopolitik serta potensi keunggulan kompetitif
Sulawesi Utara di Kawasan Pasifik dan
 pemanfaatan
 pemanfaatan serta pengemba
pengembangannya
ngannya di era
revolusi industri 4.0.

Sub CPMK
Mahasiswa dapat menguasai
menguasai menguasai dan
mengejawantahkan filosofi ST4, Sumekolah dan
Mapalus.

Topik Bahasan
Si Tou Timou Tumou Tou

47
 

Seorang antropolog, Clifford Geertz,


mengatakan bahwa hermeneutika atau penafsiran,

menjadi wilayah yang memberi perhatian khusus


 pada persoalan makna dan memberi perhatian ju
juga
ga
 pada hal saling memahami. Geertz memandang
 bahwa kebudayaan sebagai sesuatu yang
melingkupi seluruh hidup dan bahkan merasuki
seluruh kehidupan manusia. Menurut Geertz,

Kebudayaan sekaligus dangkal tapi juga mendalam,


Kebudayaan
dan kabur sekaligus jelas (Sudarminta 2014).
Konsep kebudayaan yang dikemukakan oleh
Geertz memang sebuah konsep yang baru. Seperti
dalam bukunya The Interpretation of Culture,
Culture,
menawarkan konsep kebudayaan yang sifatnya
interpretatif (atau bisa diinterpretasi), dimana
kebudayaan dilihat sebagai suatu teks yang perlu
diinterpretasikan maknanya, dan kebudayaan itu
sebetulnya bukan semata-mata suatu pola perilaku
yang sifatnya kongkrit. (Geertz 1973: 27).

48
 

Dalam memahami kebudayaan, ia melihat


kebudayaan sebagai teks, sehingga perlu dilakukan

 penafsiran untuk menangkap makna yang


terkandung dalam kebudayaan tersebut.
Kebudayaan dilihat sebagai jaringan makna yang
dalam penafsirannya perlu dilakukan suatu proses
 pendeskripsian
 pendeskripsian yang sifatnya mendalam.
(Sudarminta 2014).

Menurut Dr. Richard Siwu menegaskan bahwa


kebudayaan Minahasa, sama seperti kebudayaan-
kebudayaan etnis lainnya. Kebudayaan Minahasa
merupakan kebudayaan masyarakat yang ciri-
cirinya terungkap lewat kebiasaan-kebiasaan yang
tidak tertulis, di mana kebiasaan-kebiasan tersebut
diwariskan secara turun-temurun. Kebiasaan-
kebiasaan yang tidak tertulis ini, merupakan model
dalam pencarian jati diri Tou
Tou Minahasa.
 Minahasa.

49
 

Konsep jati diri manusia Minahasa tidak bisa


lepas dari petuah Dr. Sam Ratulangi yaitu Si Tou

Timou Tumou Tou  (manusia hidup untuk


menghidupkan orang lain). Menurut tafsiran
 penulis, Si Tou Timou Tumou Tou , merupakan
sebuah petuah yang menegaskan kepada kita bahwa
manusia itu hidup, untuk menghidupkan orang lain.
Pendapat ini tentu mengandung multitafsir, karena

manusia hidup untuk memberi kehidupan kepada


orang lain, bukan hal yang mudah. Memberi
kehidupan sebatas kata atau nasihat tentu mudah,
namun dalam fakta yang terjadi, (kondisi real
setempat), sering terjadi banyaknya dekadensi
(penurunan) nilai-nilai kebaikan dalam hidup
masyarakat.
Makna Si Tou Timou Tumou Tou ,
mengandaikan bahkan mewajibkan beberapa hal
yang bisa jadi acuan dalam kehidupan seorang tou
Minahasa. Demikian juga, acuan tersebut
merupakan petunjuk-petunjuk moral etik yang

50
 

diyakini merupakan petuah para leluhur. Hal-hal


 pokok tersebut
tersebut yakni:

1.  Sikap terhadap sesama. Setiap kata dan


ungkapan sederhana dalam kehidupan sehari-
hari sering kali kurang disadari lagi sebagai
suatu tindakan yang baik. Misalnya, ungkapan
masigi-sigian  (saling menghormati), masawa-
 saw
 sawanga
ngan
n  (saling membantu), maleo-leosan 

(hidup baik), dan seterusnya. Namun, substansi


ungkapan-unkapan ini tidak hanya dipahami
secara harafiah, melainkan dalam rangka
orientasi nilai dan makna yang hendak
menjelaskan wawasan dan sikap kultural-
religius tou Minahasa, yang berkaitan dengan
hubungan antar sesama manusia. (Siwu 2000).
Di sisi lain, cara pandang dan cara bertindak
seperti ini serta merta menjelaskan prinsip
moral-etis tou Minahasa terhadap sesama, yakni
saling menghormati dan mengasihi. Sehingga
dengan demikian, nilai moral-etis yang

51
 

terkandung dalam petuah Sam Ratulangi tentu


dengan benar akan dimaknai.

2.  Kesadaran akan arti penting kebersamaan.


Dalam kebudayaan Minahasa nilai-nilai
kebersamaan sangat penting, bahkan menjadi
tolok ukur kehidupan sosial. Kebersamaan yang
dimaksud, antara lain nampak lewat berbagai
 peristiwa di sekitar kehidupan tou Minahasa,

misalnya: Kedukaan, pesta nikah, dan lainnya.


Pada prakteknya semua tindakan dalam
 peristiwa-peristiwa ini tidak semata rutinitas,
melainkan mengungkap nilai-nlai etis-religius.
Persekutuan yang terjadi dalam peristiwa-
 peristiwa ini adalah ungkapan rasa kebersamaa
kebersamaan
n
dan kesamaan. Kesadaran akan kebersamaan
dan kesamaan itu juga diyakini merupakan salah
satu makna Si Tou Timou Tumou Tou.
Membahas topik tentang nilai-nilai budaya
Minahasa jelas dimaksudkan dalam rangka
mengangkat dan menumbuhkan kembali nilai-nilai

52
 

luhur tou Minahasa untuk dijadikan kerangka


kehidupan masyarakat, ketika menghadapi arus

globalisasi yang terkadang meminggirkan identitas


dan jati diri asli tou Minahasa.
Dari uraian di atas, jelas tergambar betapa nilai-
nilai budaya tou Minahasa itu sifatnya sangat
teologis dan karena itu tidak bertentangan dengan
nilai-nilai positif manapun. Karena itu, upaya untuk

memahami dan mengkaji nilai-nilai moral tou


Minahasa yang dituangkan dalam beberapa pokok
 pikiran ini, kiranya dapat memberi sumbangan bagi
usaha berteologi (konteksual) khususnya di
Minahasa.
Menurut Richard Siwu,  Si Tou
Tou Ti
Tino
nou
u Tum
Tumo
ou
Tou
Tou  artinya “manusia terlahir untuk menghidupi
orang lain”,
lain” maka konsep moral-etis dalam
kebudayaan Minahasa yaitu dalam rangka
solidaritas kemanusiaan, kebersamaan dan
kesetiakawanan. Manusia hidup untuk saling

53
 

menghidupi satu dengan yang lain, bukan ntuk


saling menelan satu dengan yang lain.

 Sumber :
 Sumb
https:
https:///manad
anado.antar
o.antarane
anew
ws.
s.com
com//ber i ta
ta//282
28294/upa
94/upaya-
ya-
menafsir-si-tou-timou-tumou-tou  
menafsir-si-tou-timou-tumou-tou

54
 

BAB IV. Sumikolah

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)


Mahasiswa dapat menguasai pengetahua
pengetahuan
n geoposisi
dan geopolitik serta potensi keunggulan kompetitif
Sulawesi Utara di Kawasan Pasifik dan
 pemanfaatan
 pemanfaatan serta pengemba
pengembangannya
ngannya di era
revolusi industri 4.0.

Sub CPMK
Mahasiswa dapat menguasai
menguasai menguasai dan
mengejawantahkan filosofi ST4, Sumekolah dan
Mapalus.

Topik Bahasan
Sumikolah

55
 

Sumikolah  artinya setiap orang wajib untuk


sekolah. Belajar apa saja kapan saja dimana saja

agar seseorang memiliki wawasan yang luas dalam


mengabdi kepada keluarga,
keluarga, m
masyaraka
asyarakatt dan bangsa.
Sumikolah ini yang memotivasi pemuda
Ratulangi pergi belajar di Batavia (Jakarta)
kemudian demi cita-cita yang tinggi beliau nekad
 pergi ke Eropah dan berhasil meraih gelar Doktor

Matematika. Jadi, konsep filosofi Sumikolah ini


dapat dijadikan salah satu motivasi bagi para
 pemuda-pemudi
 pemuda-pemudi di tanah air.
Kita harus mampu membentuk manusia yang
mampu melihat jauh ke depan bagaimana nantinya
Indonesia dimasa depan. Manusia Indonesia yang
dikenal sebagai futurulog. Bagaimana kondisi
negara Indonesia di tahun 2030 atau kah di tahun
2050 nanti. Seorang futurulog akan mampu
membuat suatu prediksi berdasarkan catatan-
catatan dan data saat ini.

56
 

Sumikolah  merupakan bahasa Tombulu-


Minahasa yang berarti “ke sekolah”. Penggunaan

 bahasa lokal dimaksudkan sebagai strategi


membangkitkan harga diri orang Minahasa yang
menjunjung tinggi nilai-nilai pendidikan.
Gerakan Sumikolah sejalan dengan Program
 Nasional yaitu Wajib Belajar (Wajar) Sembilan
tahun yang dicanangkan Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan dan dijamin oleh UU No. 20/2004


Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah No, 47 Tahun 2008 Tentang Wajib
Belajar. Meskipun ada program sekolah gratis
namun berdasarkan data BPS ditemukan tingginya
tingkat anak putus sekolah (SD/MI dan SMP/MTs)
di Kabupaten Minahasa Utara. Hal ini memotivasi
Pemerintah Daerah untuk mengentaskan
 permasalahan
 permasalahan tersebut. 
tersebut. 

57
 

BAB V. MAPALUS

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)


Mahasiswa dapat menguasai pengetahua
pengetahuan
n geoposisi
dan geopolitik serta potensi keunggulan kompetitif
Sulawesi Utara di Kawasan Pasifik dan
 pemanfaatan
 pemanfaatan serta pengemba
pengembangannya
ngannya di era
revolusi industri 4.0.

Sub CPMK
Mahasiswa dapat menguasai
menguasai menguasai dan
mengejawantahkan filosofi ST4, Sumekolah dan
Mapalus.

Topik Bahasan
Mapalus

58
 

5.1 Pengertian dan ruang lingkup


Masyarakat Minahasa mengenal bentuk kerja sama

yang disebut Mapalus. Turang (1986) mengatakan


 bahwa mapalus adalah suatu bentuk gotong royong
tradisional yang diwariskan nenek moyang di tanah
Minahasa dari dahulu hingga sekarang. Mapalus
merupakan suatu hal untuk kepentingan bersama
oleh masing masing anggota secara bergilir.

Mapalus merupakan sistem prosedur, metode atau


teknik kerja sama yang muncul atas dasar
kesadaran akan adanya kebersamaan, keterbatasan
akan kemampuan baik cara berpikir dan berkarya.
Kata dasar Mapalus ialah  palus.
 palus.   Palus  berarti
menuangkan dan mengerahkan, sehingga Mapalus
 berarti suatu sikap dan tindakan yang didasarkan
 pada kesadaran pada keharusan untuk beraktivitas
dengan mempersatukan daya (kekuatan dan
kepandaian) setiap anggota masyarakat dalam
rangka mencapai hasil yang optimal berdasarkan

59
 

tujuan yang telah disepakati sebelumnya (Sumual,


1995).

Mapalus dapat diartikan secara fundamental


dan filosofis. Secara fundamental, Mapalus
merupakan suatu bentuk gotong royong tradisional
yang memiliki perbedaan dengan bentuk-bentuk
gotong royong modern, misalnya: perkumpulan
atau asosiasi usaha.

Secara filosofis, mapalus merupakan local


 spirit   (semangat lokal) dan local wisdom (kearifan
wisdom (kearifan
lokal) masyarakat Minahasa yang sudah ada dalam
hati masyarakat dan berkohesi didalamnya.
Mapalus memiliki tiga jenis hakikat dasar pribadi
1)
manusia dalam kelompoknya, yaitu: Touching
 Hearts (terpanggil dengan ketulusan hati nurani
yang mendasar dan mendalam) , 2)Teaching Mind
(penuh kesadaran dan tanggung jawab menjadikan
3)
manusia dan kelompoknya), dan Transforming
 Life (saling menghidupkan dan mensejahterakan
setiap orang dan kelompok dalam komunitasnya).

60
 

Dalam buku The Mapalus Way,


Way, Mapalus
digambarkan sebagai sebuah sistem kerja yang

memiliki nilai-nilai etos seperti, resiprokal (timbal


 balik), partisipatif, solidaritas, responsibilitas/
tanggung jawab, gotong royong, good
royong, good leadership
(kepemimpinan yang baik), disiplin, transparansi,
kesetaraan, dan trust  (kepercayaan)
 (kepercayaan) (Umbas, 2011).
Mapalus merupakan sebuah sistem sosial yang

sangat cocok dengan berbagai aktivitas baik,


ekonomi, sosial, bahkan pembangunan bangsa,
apabila menempatkan mapalus sebagai semangat
dan dasar aktivitas senantiasa aktivitas tersebut
 berhasil. Seperti sebuah tubuh, mapalus ialah
sistem kerja dari fungsi-fungsi biologis yang
harmonis antar organ tubuh mulai dari otak, mata,
mulut, tangan, kaki, dan lainnya. Sepertinya halnya
tubuh manusia yang berusaha untuk menciptakan
tatanan dan pengendalian dalam hal yang
 berhubungan
 berhubungan dengan tubuhnya sendiri, demikian
 juga mapalus mengupay
mengupayakan
akan stabilitas untuk

61
 

kehidupan sosialnya. Mapalus tidak dapat tumbuh


mencapai kematangan kalau tidak di dalam sistem

simbolis yang koheren (saling berhubungan).


Mapalus dengan nilai-nilainya telah menjadi sistem
simbol yang melekat erat dengan manusia
Minahasa yang selanjutnya menjadi penanda
(coding ) sebuah identitas budaya Minahasa
(Umbas, 2011).

Dengan kata lain, mapalus merupakan simbol


dari kehadiran komunitas Minahasa yang dalam
implementasi sosialnya merasuki bidang-bidang
sebagai sebuah relasi kerja, baik di bidang
ekonomi, sosial, dan keagamaan. Memang tou
tou  
(orang) Minahasa lebih dulu akrab dengan sistem
kerja di bidang pertanian. Mapalus memiliki fungsi
aktif untuk menghimpun dan melibatkan peran
masyarakat untuk saling menolong secara aktif
dalam bidang pertanian seperti menanam, merawat,
memanen dan bahkan memasarkan hasil pertanian
(Parengkuan,
(Parengkuan, 2006).

62
 

Masyarakat Minahasa mengenal bentuk kerja


sama yang disebut Mapalus. Mapalus merupakan

suatu bentuk gotong royong dan tolong menolong


tradisional yang diwariskan nenek moyang di tanah
Minahasa dari dahulu hingga sekarang, dimana
mapalus merupakan sesuatu untuk kepentingan
 bersama oleh masing masing anggota secara
 bergilir. Gotong royong bermakna tanpa pamrih

sebaliknya tolong-menolong bermakna dengan


 pamrih (ada hak dan kewajiba
kewajiban).
n).
Mapalus dimulai dari bidang pertanian. Dalam
hal ini mapalus dilakukan untuk membuka/
mengerjakan lahan pertanian. Mapalus ini dimulai
dengan pembentukan kelompok mapalus yang
terdiri dari 10 orang. Biasanya kelompok mapalus
 berdasarkan
 berdasarkan hubungan kekera
kekerabatan.
batan. Selanjutnya,
kelompok ini akan memilih pimpinan kelompok.
Pimpinan kelompok ini diberi tanggung jawab
untuk mengatur kelompok mapalus bahkan dalam
memberikan hukuman seperti cambukan. Orang

63
 

yang menjadi pimpinan kelompok mapalus terlebih


dahulu harus diberi cambukan oleh anggota

kelompok mapalus, agar ketika akan memberikan


hukuman tidak ada anggota mapalus yang
keberatan.
Kebiasaan kegiatan mapalus diawal mula
dikenal yaitu bangun pagi yang biasanya diatur
oleh pimpinan kelompok. Pengaturan bangun pagi

dilakukan menggunakan alat pengingat seperti


tambur, tetengkoran atau bia besar. Biasanya
 bangun pagi dilakukan pada jam 4 pagi. Makanan/
 bekal nanti sudah disiapkan oleh kelompok pada
malam hari. Biasanya perjalanan memerlukan
waktu 1-2 jam (tergantung lokasi kebun).
Berhubung jam bangun pagi yang udaranya masih
dingin, maka untuk menghangatkan badan maka
setiap anggota mapalus akan diberikan minuman
captikus   (minuman hasil penyulingan dari pohon
captikus
enau yang mengandung alkohol tinggi) secukupnya
(biasanya 1 sloki). Setelah waktunya makan siang

64
 

maka bekal diatur dulu oleh pimpinan kelompok


dan makan bersama menggunakan daun pisang.

Biasanya menu makanan yaitu singkong/ pisang,


sayur dan saus cabai.
Mapalus berkembang dibidang pertanian dan
tahun 1960 merupakan titik balik perkembangan
mapalus. Hal ini terjadi karena mulai terjadi
migrasi masyarakat desa ke kota Manado karena

tawaran pekerjaan di kota Manado. Hal ini


membuat mapalus mulai bergeser dari mainscaaff
menjadi schelscaaff
menjadi  schelscaaff (kehidupan desa menjadi kota).
Dengan terjadi pergeseran ini maka mapalus
mulai bergeser juga. Awalnya bidang pertanian
kemudian bergeser ke bidang perumahan
(membangun rumah secara bersama). Selanjutnya
mulai masuk ke gereja/ kantor/ masyarakat melalui
arisan suka/ duka. Contohnya arisan tuama waya
(arisan laki-laki) dan wewene waya  (arisan
waya 
 perempuan).
 perempuan). Jenis arisan ini seperti makanan dan
uang. Rukun mapalus bergeser menjadi rukun

65
 

sosial dengan kewajiban membawa makanan dalam


2 bentuk acara yaitu kumawus
kumawus dan
 dan meekan
meekan..

Perkembangan mapalus ini mulai terjadi saat


migrasi masyarakat ke kota Manado dan masih
membawa budaya di desa ke Manado salah satunya
mapalus. Budaya mapalus tetap ada karena situasi
di kota yang cukup keras sehingga sikap solidaritas
itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Sikap

solidaritas inilah yang ”memaksa” masyarakat


untuk membentuk rukun mapalus di kota.
Hal inilah yang menjadi awal perkembangan
mapalus tradisional menjadi modern. Mapalus yang
gotong royong dan tolong menolong menjadi 11
etos seperti, resiprokal (timbal balik), partisipatif,
solidaritas, responsibilitas/ tanggung jawab, gotong
royong, good
royong,  good leadership (kepemimpinan yang
 baik), disiplin, transparansi, kesetaraan
kesetaraan,, dan trust  
(kepercayaan) dan 5 prinsip seperti kasih,
 pluralitas, keadilan sosial, keimana
keimanan,
n, dan
 permusyawaratan.
 permusyawaratan. Selain itu, mapalus juga

66
 

 berkembang
 berkembang dari bidang pertanian ke bidang
lainnya seperti sosial, ekonomi, pemerintahan, dan

kesehatan.

5.2 Etos Kerja Mapalus


Menurut Umbas (2011), etos kerja mapalus
dapat dibagi dalam 11 jenis yaitu:
1.  Etos Partisipatif
 
2. Etos Resiprokal
3.  Etos Disiplin
Disiplin  
4.  Etos Leade
Leadership
rship
5.  Etos Solidaritas
6.  Etos Responsibilitas
7.  Etos Bakupercaya
8.  Etos Kerja Keras 
Keras 
9.  Etos Gotong Royong
10. Etos Transparansi
11. Etos Kesetaraan

67
 

5.3 Prinsip-prinsip Mapalus


Dari semua nilai-nilai etis atau etos kerja yang telah

dijabarkan di atas, sesungguhnya mapalus akan


kokoh apabila diletakan pada dasar-dasar dan
 prinsip yang menjadi pegangan dan landasan
kehidupan manusia yaitu prinsip kasih, pluralitas,
keadilan sosial, keimanan, dan permusyawaratan.

5.4 Keterkaitan Mapalus dan kesehatan


Mapalus merupakan kearifan lokal masyarakat
Minahasa. Pengertian kearifan, dari kata dasar arif
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yakni
 bijaksana; cerdik pandai; berilmu. Pengertian lokal
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
setempat; terjadi (berlaku, ada dan sebagainya) di
satu tempat saja atau tidak merata. Kearifan lokal
merupakan pandangan hidup dan ilmu pengetahuan
serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud
aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal
dalam menjawab berbagai masalah dalam

68
 

 pemenuhan
 pemenuhan kebutuhan. Dalam bahasa asing sering
 juga dikonsepsikan sebagai kebijakan setempat

local wisdom 
wisdom  atau pengetahuan setempat local
knowledge atau
knowledge atau kecerdasan setempat local genius.
genius.
Kearifan lokal adalah dasar untuk pengambilan
kebijakkan pada level lokal di bidang kesehatan,
 pertanian, pendidikan,
pendidikan, pengelolaan
pengelolaan sumber daya
alam dan kegiatan masyarakat pedesaan. Dalam

kearifan lokal, terkandung pula kearifan budaya


lokal. Kearifan budaya lokal sendiri adalah
 pengetahuan
 pengetahuan lokal yang sudah ssedemikian
edemikian menyatu
dengan sistem kepercayaan, norma, dan budaya
serta diekspresikan dalam tradisi dan mitos yang
dianut dalam jangka waktu yang lama (Frislidia,
2014).
Kearifan lokal dalam bidang kesehatan salah
satunya merupakan pengobatan tradisional.
Pengobatan Tradisional merupakan pengobatan
dan/ atau perawatan dengan cara dan obat yang
mengacu pada pengalaman dan keterampil
keterampilan
an turun

69
 

temurun secara empiris yang dapat


dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai

dengan norma y
yang
ang berlaku di masyarakat
(Soumilena, 2014).
Dalam bidang kesehatan, peran mapalus yang
telah diteliti baru pada bidang pelayanan kesehatan,
sumber daya manusia dan pencapaian MDGs
(Ririmase et al , 2013; Ririmase et al , 2014). Hasil

 penelitian dari Nelwan et al (2017) menunjukkan


 bahwa Mapalus merupakan suatu bentuk gotong
royong dan tolong menolong tradisional yang
diwariskan nenek moyang di tanah Minahasa dari
dahulu hingga sekarang. Mapalus berkembang
dibidang pertanian dan tahun 1960 merupakan titik
 balik perkembangan
perkembangan mapa
mapalus.
lus.
Secara filosofis, mapalus merupakan local
 spirit   (semangat lokal) dan local wisdom (kearifan
wisdom (kearifan
lokal) masyarakat Minahasa yang sudah ada dalam
hati masyarakat dan berkohesi di dalamnya.
Mapalus memiliki tiga jenis hakikat dasar pribadi

70
 

1)
manusia dalam kelompoknya, yaitu: Touching
 Hearts (terpanggil dengan ketulusan hati nurani

yang mendasar dan mendalam) , 2)Teaching Mind


(penuh kesadaran dan tanggung jawab menjadikan
3)
manusia dan kelompoknya), dan Transforming
 Life (saling menghidupkan dan menyejahterakan
setiap orang dan kelompok dalam komunitasnya).
Dalam buku The Mapalus Way,
Way, Mapalus

digambarkan sebagai sebuah sistem kerja yang


memiliki nilai-nilai etos seperti, resiprokal (timbal
 balik), partisipatif, solidaritas, responsibilitas/
tanggung jawab, gotong royong, good
royong, good leadership
(kepemimpinan yang baik), disiplin, transparansi,
kesetaraan, dan trust  (kepercayaan).
 (kepercayaan).
Mapalus merupakan sebuah sistem sosial yang
sangat cocok dengan berbagai aktivitas baik,
ekonomi, sosial, bahkan pembangunan bangsa,
apabila menempatkan mapalus sebagai semangat
dan dasar aktivitas senantiasa aktivitas tersebut
 berhasil. Seperti sebuah tubuh, mapalus ialah

71
 

sistem kerja dari fungsi-fungsi biologis yang


harmonis antar organ tubuh mulai dari otak, mata,

mulut, tangan, kaki, dan lainnya. Sepertinya halnya


tubuh manusia yang berusaha untuk menciptakan
tatanan dan pengendalian dalam hal yang
 berhubungan
 berhubungan dengan tubuhnya sendiri, demikian
 juga mapalus mengupay
mengupayakan
akan stabilitas untuk
kehidupan sosialnya. Mapalus tidak dapat tumbuh

mencapai kematangan kalau tidak di dalam sistem


simbolis yang koheren (saling berhubungan).
Mapalus dengan nilai-nilainya telah menjadi sistem
simbol yang merekat erat dengan manusia
Minahasa yang selanjutnya menjadi penanda
(coding ) sebuah identitas budaya Minahasa.
Dengan kata lain, mapalus merupakan simbol
dari kehadiran komunitas Minahasa yang dalam
implementasi sosialnya merasuki bidang-bidang
sebagai sebuah relasi kerja, baik di bidang
ekonomi, sosial, dan keagamaan. Memang tou
tou  
(orang) Minahasa lebih dulu akrab dengan sistem

72
 

kerja di bidang pertanian. Mapalus memiliki fungsi


aktif untuk menghimpun dan melibatkan peran

masyarakat untuk saling menolong secara aktif


dalam bidang pertanian seperti menanam, merawat,
memanen dan bahkan memasarkan hasil pertanian.
Dengan terjadi migrasi masyarakat ini maka
mapalus mulai bergeser juga. Awalnya bidang
 pertanian kemudian bergeser ke bidang perumahan

(membangun rumah secara bersama). Selanjutnya


mulai masuk ke gereja/ kantor/ masyarakat melalui
arisan suka/ duka. Contohnya arisan tuama waya
(arisan laki-laki) dan wewene waya  (arisan
waya 
 perempuan).
 perempuan). Jenis arisan ini seperti makanan dan
uang.
Saat ini mapalus sudah mengalami yang
dinamakan cultural change artinya mapalus sudah
diaplikasikan pada berbagai bidang tapi masih
dengan semangat dan filosofi yang sama.
Contohnya:
1.  Mapalus Duka

73
 

2.  Mapalus Suka


3.  Mapalus Sakit

Lokasi yang masih kental dengan Mapalus


yaitu di daerah Minahasa. Daerah yang sudah mulai
terjadi perubahan yaitu di kota Manado.
Perkembangan mapalus menurut Parengkuan
(2006) sebagai berikut:
Perkembangannya dibagi dalam beberapa periode

waktu yaitu sebelum tahun 1680, 1680-1860, 1860-


1950, 1950-1970 dan diatas 1970. Sistem mapalus
di Minahasa pada periode sebelum tahun 1680
dapat dilihat pada Gambar 26.

74
 

KANARAMEN
& TA'AR

KELOMPOK SISTEM
REGULASI
MAPALUS
MAPALUS

Gambar 7. Sistem mapalus pada periode sebelum


tahun 1680
(Parengkuan,
(Parengkua n, 2006)
Gambar 26 menunjukkan bahwa sistem
regulasi/ peraturan mapalus berakar pada
Kanaramen dan Ta'ar yang mengatur jumlah
kelompok mapalus, kepemimpinannya, dan
keterikatan, kondisi kerja, sanksi, dan sebagainya.
Sistem ini juga memberikan jaminan kepada
anggota mapalus mengenai hak konsumsi mereka

75
 

sebelum, selama dan setelah pekerjaan. Hal ini


dilakukan sehubungan dengan hak mereka untuk

menerima bantuan sesuai dengan daftar nama tetap,


dan mengenai hak istimewa anggota lainnya.
Kelompok Mapalus menggunakan sistem peraturan
tertentu, terus-menerus diarahkan oleh Kanaramen
dan Ta'ar, sehingga selalu ada batasan peraturan
 baru untuk menye
menyempurnakan
mpurnakan sistem atau

menyesuaikannya dengan perubahan (Parengkuan,


2006). Selanjutnya dijelaskan system mapalus pada
 periode 1680-1860.
1680-1860.

76
 

SISTEM
USAHA

MAPALUS

SISTEM KELOMPOK
REGULASI MAPALUS

Gambar 8. Empat elemen Mapalus pada periode


1680-1860
(Parengkuan,
(Parengkuan, 2006)
Pada periode 1680-1860, dalam sistem mapalus
ini, interval waktu juga diperlukan untuk
memastikan apakah Kanaramen dan Ta'ar akan
memberi sanksi pada sistem peraturan mapalus
yang disesuaikan dengan pemenuhan syarat-syarat
 perjanjian. Para kawanua, khususnya kelompok
mapalus, tidak menemui masalah karena
fleksibilitas dan kesederhanaan pengaturan yang

77
 

ada. Jaringan pertama dibangun pada periode 1853-


1859. Penggunaan gerobak, pembangunan jaring

 jalan dan pembangu


pembangunan
nan pasar, bersamaan dengan
 penggunaan
 penggunaan kuda, merangsang ekonomi uang tunai
 berdasarkan
 berdasarkan uang di Minahasa. Keaktifan ekonomi
tunai pada periode ini sangat mempengaruhi sistem
mapalus setelahnya.

Gambar 9. Perkembangan mapalus setelah tahun


1860
(Parengkuan,
(Parengkuan, 2006)

78
 

Gambar di atas menunjukkan perkembangan


mapalus setelah tahun 1860. Pada periode ini,

system mapalus dikembangkan pada pengaruhnya


 bidang ekonomi khususnya pada penggunaa
penggunaan
n uang
tunai. Hal ini dilakukan dalam pembayaran kerja
masyarakat. Petani Minahasa dengan keterlibatan
 perdagangan
 perdagangan sebenarnya bukan yang pertama
membuat penggunaan instrumental mapalus.

Pemerintah kolonial tentu saja membutuhkan


 banyak tenaga kerja untuk memperluas
memperluas jaring jalan
di seluruh wilayah Minahasa dan
menghubungkannya dengan Manado. Tidak ada
traktor atau bulldozer yang sampai ke tingkat
 perbukitan dan mengisi lembah untuk menuju ke
 jaringan ini. Melalui media Hukum Basar dan
Hukum Kadua, pemerintah kolonial meminta
 bantuan Hukum Tua dalam memobilisasi
masyarakatt (Parengkuan,
masyaraka (Parengkuan, 2006).
Cara termudah bagi Hukum Tua untuk
melakukan ini yaitu dengan menggunakan

79
 

kelompok mapalus yang selalu tersedia untuk


 bekerja, terutama saat mereka tidak sibuk di darat.

Contoh mobilisasi mapalus skala besar untuk


 pembangunan
 pembangunan jalan pada abad ke-19 terjadi saat
 pembangunan
 pembangunan jalan yang menghubungk
menghubungkan
an Tondano
dengan Airmadidi. Tenaga kerja mapalus semacam
itu merupakan bagian dari sistem corvee  
corvee
(heerendienst ) yang dioperasikan oleh pemerintah

(Parengkuan,
(Parengkuan, 2006).

Gambar 10. Sistem mapalus setelah tahun 1950


(Parengkuan,
(Parengkuan, 2006)

80
 

Mapalus, yang semula hanya terdiri dari tiga


unsur, sekarang telah berlipat ganda dalam

kompleksitas dengan penambahan ekonomi uang


tunai, sistem kerjasama, dan sistem sosial. Variasi
dan diversifikasi dalam konsep dan
 pengorganisasian
 pengorganisasian mapalus nampakny
nampaknyaa terkait
dengan meningkatnya kekuatan ekonomi tunai dan
dua unsur nonoriginal lainnya. Meningkatnya

ketersediaan kesempatan kerja bagi pendatang di


 pedesaan-perkotaan
 pedesaa n-perkotaan menyebabka
menyebabkan
n semakin sedikit
tenaga kerja di sektor pertanian desa Minahasa
(Parengkuan,
(Parengkuan, 2006).

81
 

Gambar 11. Perkembangan Mapalus pada periode


tahun setelah 1970
(Parengkuan,
(Parengkua n, 2006)

Gambar di atas menunjukkan peran sistem


 politik baik di tingkat nasional maupun lokal dalam
mengeksploitasi mapalus untuk tujuan
 pembangunan
 pembangunan nasional dan daerah. Sistem politik
mampu tanpa kesulitan memanfaatkan tema

82
 

mapalus, dan memang usahanya disambut dengan


hangat oleh kelompok mapalus sendiri. Hal ini

dimungkinkan berkaitan dengan konsep mapalus


itu sendiri dan juga keinginan masyarakat desa
untuk membangun masa depan yang lebih baik
 bagi mereka. Saat tokoh pemerintah meneriakkan
slogan 'semangat mapalus', masyarakat Minahasa
akan segera mengerti dan menyerap maknanya.

Konsep mapalus selalu terbuka terhadap inovasi,


dan jika disalurkan secara efektif, ia mampu
memobilisasi dan mengarahkan orang untuk
mendukung program yang ditempuh pemerintah
atau berguna bagi masyarakat desa (Parengkuan,
2006). 
Mapalus yang gotong royong dan tolong
menolong menjadi 11 etos seperti, resiprokal
(timbal balik), partisipatif, solidaritas,
responsibilitas/ tanggung jawab, gotong
royong, good
royong,  good leadership (kepemimpinan yang
 baik), disiplin, transparansi, kesetaraan
kesetaraan,, dan trust  

83
 

(kepercayaan) dan 5 prinsip seperti kasih,


 pluralitas, keadilan sosial, keimanan, dan

 permusyawaratan.
 permusyawaratan. Selain itu, mapalus juga
 berkembang
 berkembang dari bidang pertanian ke bidang
lainnya seperti sosial, ekonomi, pemerintahan, dan
kesehatan.
Beberapa implementasi nilai-nilai mapalus
dalam kehidupan masyarakat etnis Minahasa

khususnya yang berhubungan kejadian PJK


 berdasarkan
 berdasarkan etos dan prinsip mapalus.
Implementasi nilai-nilai mapalus yang dituangkan
dalam pertanyaan di kuesioner. Menurut Umbas
(2011), mapalus terbagi dalam 11 etos dan 5
 prinsip. Hal ini terlihat
terlihat pada Tabe
Tabell 28.

84
 

Tabel 2. Etos dan prinsip mapalus

Etos/
No Penjelasan
Prinsip
1 Partisipatif
Partisipat if Etos atau nilai partisipatif
diwujudkan oleh masyarakat dalam
keterpanggilannya secara sukarela
untuk memberi diri (terlibat aktif)
tanpa paksaan atau beban. Hal ini
merupakan keterpanggilan sejati
 bagi setiap warga
warga mamasyarakat
syarakat
karena dengan begitu eksistensi
sebagai anggota masyarakat dapat
ditunjukkan. Dalam
 perkembanganny
 perkem bangannya, a, partisipatif
memiliki tipologi atau karakter
yang dapat dibedakan yaitu
 partisipasii pasif, informative,
 partisipas informative,
insentif, fungsional, interaktif, dan
mandiri 
2 Resiprokal Etos Resiprokal disebut juga timbal
 balik. Hal ini
ini bersifat k
konsensu
onsensuss
 bersamaa yang diterima
 bersam diterima dalam
sebuah hukum yang tidak tertulis.
Implementasinya yaitu dengan
adanya hubungan antara dua
 perilaku yang
yang bekerja
bekerja sama yaitu
yang diperlakukan dan yang
memperlakukan tindakan kerja
mapalus 
3 Disiplin Etos disipilin merupakan bagian
lain yang bersifat penegakan
hukum dalam organisasi mapalus.

85
 

Disiplin merupakan sebuah proses


yang membentuk karakter yang
menekankan pada pembelajaran,
 pendidikan, dan peng
 pendidikan, penghayatan
hayatan
terhadap komitmen apapun yang
telah disepakati dan menjadi tujuan
 bersamaa tidak hanya
 bersam hanya dihubu
dihubungkan
ngkan
dengan hukuman atau pelanggaran.
Disiplin dalam mapalus dijabarkan
dalam sikap melalui nilai-nilai kerja
yaitu pemimpin
mempunyai perilaku positif, cermat
dan teliti, kebijaksanaan, lindungi
kerahasiaan, fokus pada masalah,
konsistensi, fleksibel, mendidik dan
menasehati, konstruktif dan
monitoring dan evaluasi 
4 Leadership Kepemimpinan merupakan bagian
dari beberapa elemen mapalus yang
menjadi sisi seninya. Hal ini berarti
kepemimpinan yang membuat
sebuah sistem mapalus bergerak
dengan baik atau tidak. Jika lemah
maka otomatis seluruh organ dari
mapalus pun menjadi lemah.
Dengan demikian, kepemimpinan
menjadi elemen penguat
 berjalannyaa sebuah ssistem
 berjalanny istem Mapa lus 
Mapalus
5 Solidaritas Mapalus bisa saja terjadi secara
tiba-tiba atau mendadak ketika ada
keluarga yang meninggal dunia dan
dengan sendirinya sistem mapalus
 pun terbentuk.
terbentuk. Hal d
dapat
apat ter
terjadi
jadi

86
 

karena adanya solidaritas yang


tinggi antar anggota mapalus.
Dengan spontan pula keluarga
 berduka akan
akan mencatat
mencatat dan
mengingat kebaikan hati dari
mereka yang sudah membantu yang
 pada suatu
suatu waktu kkelak
elak bila
kedukaan menimpa keluarga
mereka maka keluarga yang sudah
dibantu akan membalas apa yang
telah mereka dapatkan. Dengan
demikian mapalus akan tercipta
dengan baik apabila solidaritas itu
ada. Solidaritas antar sesama
anggota bahkan sesama umat
manusia di komunitas budaya
Minahasa cukup tinggi. Hal ini
selalu nampak dalam acara suka
maupun duka, semua masyarakat
 berbondong-bo
 berbondo ng-bondong
ndong d datang
atang
membantu 
6 Responsibilit Etos Responsibilitas. Kesepakatan
as kerja sama Mapalus mengikat
seseorang untuk lebih proaktif tidak
sekadar menjawab tapi juga dapat
digugat dalam pengertian secara
moral. Pertanggungjawaban setiap
anggota Mapalus berkaitan dengan
hukum mapalus yang kadang-
kadang tidak tertulis tetapi
memiliki konsekuensi tegas dan
dapat dieksekusi dengan hukum
adat seperti dikucilkan, tidak dapat

87
 

lagi dipercaya seumur hidup, dan


 bahkan karena
karena tidak dipercay
dipercayaa lagi
maka ia menjadi orang asing dalam
lingkungan komunitas masyarkat
yang bermapalus 
7 Bakupercaya Etos Bakupercaya. Etos ini agak
sulit dimengerti oleh sebagian
masyarakat karena adanya
 pengalaman
 pengalam an buruk y yang
ang terjad
terjadii
dalam sistem kerja yang
memberlakukan etos baku (saling)
 percaya seperti
seperti ini. Hal
Hal ini
 berhubungan
 berhubun gan dengan
dengan mulai
lunturnya nilai kepercayaan di
antara masyarakat. Masyarakat
lebih selektif dalam memberikan
kepercayaan kepada orang lain
karena adanya pengalaman yang
menyalahgunakan kepercayaan
yang diberikan 
8 Kerja keras Etos Kerja Keras. Kerja keras
merupakan kata kunci dari
Mapalus. Setiap orang yang terlibat
mutlak harus bekerja keras baik
sebagai pribadi/individu maupun
dalam satu kelompok Mapalus.
Sifat kerja keras ini sudah dicirikan
oleh orang Minahasa sejak dulu
kala. Tidak ada tempat bagi para
dalam sistem Mapalus 
 pemalas dalam
9 Gotong Etos Gotong Royong. Etos inilah
royong yang sering disalahmengerti.
Seolah-olah Mapalus hanya soal

88
 

gotong royong saja. Memang


gotong royong merupakan suatu hal
yang menjadi ciri khas Mapalus.
Gotong royong bisa juga
dimengerti sebagai sama rasa sama
rata. Hal in
inii lebih menonjol
menonjol terliha
terlihatt
 pada saat
saat terjadi ker
kerja
ja bakti massal,
massal,
dimana setiap masyarakat terlibat
aktif dan saling membantu 
10 Transparansi Etos Transparansi. Transparansi
atau keterbukaan merupakan etos
 pembangunan
 pembang unan yang berkembang
seiring dengan makin terbukanya
arus komunikasi dan
telekomunikasi. Dengan makin
terbukanya media dalam
mengabarkan
mengabark an berita baik positif
maupun negatif yang kadang-
kadang telah melampui kaidah-
kaidah jurnalistik, menyebabkan
era informasi ini menuntut untuk
segala sesuatu dilakuan secara
terbuka atau transparan. Namun
dalam Mapalus, transparansi
dilakukan agar aspek akuntabilitas
serta sistem kontrol dapat dijamin 
11 Kesetaraan Etos Kesetaraan. Kesetaraan
menunjukkan bahwa setiap orang
sama kedudukanya di dalam hukum
adat/ konstitusi mapalus. Semua
harus tunduk pada AD/ART
organisasi apapun dan siapapun
 jabatan di luar kelem
kelembagaan
bagaan

89
 

mapalus yang sedang dia ikut. Etos


ini membuat keadilan,
kebersamaan, dan kemitraan
menjadi rekat karena jaminan
kedudukan hukum yang sama 
12 Kasih Mengasihi orang lain merupakan
salah satu prinsip Mapalus.
Mengasihi berarti membantu orang
lain secara ikhlas (tanpa
mengharapkan balasan)
13 Pluralitas
Pluralit as Perbedaan merupakan suatu
kekayaan. Perbedaan merupakan
suatu hal yang memang diciptakan
Tuhan agar manusia bisa belajar
menerima satu dengan lainnya. Hal
ini termasuk salah satu prinsip
Mapalus yaitu Pluralitas
14 Keadilan  Nilai-nilai Pancasila
Pancasila juga ada
ada dalam
sosial aplikasi Mapalus. Prinsip keadilan
sosial menjadi salah satu hal dalam
Mapalus. Semua orang Minahasa
diperlakukan dan memperlakukan
semua orang secara adil tanpa
memandang suku, agama dan ras
15 Keimanan Dalam Mapalus juga memiliki
 prinsip Keimanan. Prinsip ini
membuat masyarakat Minahasa
harus mempercayai adanya kuasa
yang mengatur kehidupan di dunia
ini yaitu Tuhan. Urusan keimanan
merupakan urusan pribadi antara
manusia dengan Tuhannya,
sehingga tidak ada saling atur

90
 

antara pemeluk agama maupun


diantara agama yang sama (aliran
yang berbeda)
16 Musyawarah Hal yang terakhir yaitu
 pengambilan keputus
 pengambilan keputusan
an harus
dimusyawarahkan/ dibicarakan/
didiskusikan. Pengambilan
keputusan dalam keluarga
merupakan hasil diskusi antar
anggota keluarga, dan seterusnya.
Prinsip ini dikenal dengan
Permusyawaratan

91
 

Ruang lingkup mapalus khususnya yang


 berhubungan
 berhubungan dengan bidang kesehatan khususnya yang
 berpengaruh
 berpengaruh dengan kejadian PJK berdasarka
berdasarkan
n ke-16
nilai yang diserap dari etos dan prinsip mapalus. Nilai-
nilai mapalus masih tetap ada dan melekat dalam
kehidupan masyarakat Minahasa. Nilai-nilai mapalus
yang berawal dari sektor pertanian, saat ini masih
dijalankan oleh masyarakat Minahasa walaupun sudah
mulai bergeser seiring adanya pergeseran penghidupan

masyarakat dari bidang pertanian ke bidang politik,


 pemerintahan,
 pemerintahan, sosial, kemasyaraka
kemasyarakatan,
tan, kesehatan dan
lainnya. Pergeseran ini mulai terjadi saat terjadinya
migrasi masyarakat dari desa ke kota. Hal ini
menyebabkan masyarakat Minahasa mulai beradaptasi
dengan kehidupan baru tapi nilai-nilai mapalus ini masih
tetap melekat dalam kehidupan masyarakat.
Mapalus yang awalnya bermula dari bekerja sama/
 bergotong royong/ tolong menolong untuk membuka/
mengerjakan lahan pertanian kemudian bergeser menjadi
tindakan kerja sama/ gotong royong/ tolong menolong
dalam kehidupan bermasyarakat/ sosial seperti arisan-
arisan/ rukun baik di perkantoran, organisasi agama,
92
 

organisasi sosial masyarakat dan lainnya. Hal ini


diimplemetasi
diimplemetasi melalui arisan suka, sakit
s akit dan duka.
Masyarakat Minahasa merupakan masyarakat yang
religi. Hal ini diimplementasikan melalui acara syukuran
yang sering dilakukan seperti syukuran ulang tahun
kelahiran, pernikahan, rumah baru, kenaikan kelas,
kenaikan jabatan,
jabatan, pindah rumah, lulus sekolah mulai dari
TK sampai perguruan tinggi, sembuh dari sakit,
kematian, malam ketiga setelah kematian, mingguan (1

minggu setelah keluarga meninggal), 40 hari (40 hari


setelah kematian), dan lainnya. Hal ini menyebabkan
hampir setiap hari di daerah Minahasa ada ibadah
syukuran hari Sabtu dan Minggu dikenal sebagai hari
kerja sosial (menghadiri berbagai acara syukura
s yukuran).
n).
Masyarakat Minahasa merupakan masyarakat yang
memiliki solidaritas tinggi. Senang jika saudara/
tetangga senang atau sebaliknya. Hal ini menyebabkan
ketika ada acara syukuran maka kehadiran dalam acara
tersebut sudah menjadi keharusan. Hal ini bahkan bisa
terjadi dengan menghadiri 2-3 acara syukuran dalam 1
hari. Acara syukuran bisa dimulai sejak jam makan siang
dan diakhiri sampai tengah malam. Kegiatan yang
93
 

dilakukan dimulai dengan ibadah, makan bersama,


menyanyi bersama, menari bersama (dansa
(dansa),
), diskusi,
minum bersama (air mineral, softdrink
mineral, softdrink dan cap tikus)
tikus) dan
lainnya. Hal-hal inilah yang menjadi beberapa contoh
implementasi nilai-nilai mapalus dalam kehidupan
masyarakat
masyarakat Minahasa.

94
 

BAGIAN III. REGIONALISME KAWASAN,


PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN SUMBER
DAYA PASIFIK

Capaian Pembelajaran
Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
Mahasiswa dapat menguasai pengetahuan geoposisi dan
geopolitik serta potensi keunggulan kompetitif Sulawesi
Utara di Kawasan Pasifik dan pemanfaatan serta

 pengembangannya
 pengembangannya di era re
revolusi
volusi industri 4.0.

Sub CPMK
Mahasiswa dapat menguasai aspek idelogi, politik,
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan di
kawasan
kawasan Asia Pasifik.

Topik Bahasan
1.  Aspek geostrategis kawasan Asia Pasifik
2.  Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber daya alam di
Kawasan Pasifik  

95
 

Bab VI. Aspek Geostrategis


Geostrategis Kawasan Asia Pasifik

6.1 Pengertian dan Tujuan Geostrategi/ Kehananan


Nasional
Strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua
sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijakan
tertentu dalam keadaan perang dan damai (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 2002,). Geostrategi adalah suatu
strategi alam memanfaatkan kondisi gegorafis dalam
menentukan kebijakan, tujuan dan sarana mewujudkan
cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Indonesia
menjadi ajang persaingan kepentingan perebutan
negara-negara
negara-negara besar.
Tujuan Geostrategi/Ketahanan
Geostrategi/Ketahanan Nasional yaitu:
1.  Menunjang keberhasilan tugas pokok pemerintah,

seperti tegaknya hukum dan ketertiban, terwujudnya


kesejahteraan dan kemakmuran, terselenggaranya
 pertahanan
 pertahanan dan keamanan, terwujudny
terwujudnyaa keadilan
hukum dan keadilan sosial, serta terdapatnya
kesempatan
kesempatan rak
rakyat
yat untuk mengaktua
mengaktualisasikan
lisasikan diri.  

96
 

2.  Menangkal segala bentuk ancaman, gangguan,


hambatan,, dan tantangan terhadap identitas, integritas,
hambatan
eksistensi bangsa, dan Negara Indonesia dalam aspek: 
a)  Ketahanan pada aspek ideologi.
 b)  Ketahanan pada aspek politik.
c)  Ketahana pada aspek ekonomi.
d)  Ketahanan pada aspek sosial budaya.
e)  Ketahanan pada aspek pertahanan keamanan
6.2 Sifat Geostrategi/Ketahanan
Geostrategi/Ketahanan Nasional

Sifat-sifat ketahanan nasional adalah


adalah sebagai berikut :
1.  Manunggal
2.  Mawas ke dalam
3.  Kewajiban
4.  Berubah menurut waktu
5.  Tidak membedakan sikap adu kekuasaan dan adu
kekuatan
6.  Percaya pada diri sendiri
7.  Tidak tergantung pada pihak lain
6.3. Konsepsi dasar Geostrate
Geostrategi/Ketahanan
gi/Ketahanan Nasional
Konsepsi adalah teori model yang merupakan
 pedoman dalam menciptakan
menciptakan ketahanan nasional melalui
 pembangunan
 pembangunan seluruh aspek yang dimaksud. Hal ini
97
 

meliputi aspek tritaga (tiga negara) dan aspek pancagtra


(lima negara) yang keduanya diknela dengan astagatra
(delapan
(delapan negara).
Model Astagatra
Model astagatra merupakan model yang berisi
delapan gatra yang terdiri atas tigarta (Geografi, SDA,
Demografi) dan pancagatra (ideologi, Politik, Ekonomi,
Sosial, dan Budaya serta pertahanan dan Keamanan).
Antara trigatra dan pancagatra ada korealasi atau

hubungan
hubungan dan interdepensi atau saling ketergantung
ketergantungan.
an.
Model Morgenthau
Morgenthau mengadakan obeservasi atas tata
kehidupan nasional secara mikro dilihat dari luar
sehingga ketahanan masyarakat bangsa ditampilkan
sebagai kekuatan. Secara matematis, model ini dapat
dirumuskan sebagai
sebagai berikut :
K(n) = f (unsur stabil), (Unsur berubah)
K(n) = f (G,A), (T,M,D,C,L,O)

Keterangan :
K(n) = kekuataan Nasional
G = Kemampuan Geografi
A = Kemampuan SDA
T = Kemampuan Industri

98
 

M = Kemampu
Kemampuan an Militer
D = Kemampuan Demografi
C = Karakter Nasional
L = Miral Nasional
O = Kualitas Diplomasi
Model yang menekankan pentingnya kekuatan
nasional dibina dalam kaitannya denga negara-negara
lain. Artinya model ini menganggap pentingnya
 perjuangan
 perjuangan untuk mendapatka
mendapatkan
n  Power position
position   (posisi
yang kuat) dalam satu kawasan. Sebagai konsekuensinya

maka terdapat advokasi untuk memperoleh  power


 position   sehingga muncul strategi ke arah balace of
 position
 power  (kekuatan
 (kekuatan penyeimban
pen yeimbang).
g).
MODEL ALFRED THAYER MAHAM
Model ini menganggap bahwa kekuatan nasional
suatu bangsa dapat dipenuhi apabila bangsa tersebut
memenuhi unsur-unsur yaitu geografi, bentuk dan wujud
 bumi, luas wilayah
wilayah,, jumlah penduduk, watak nasional
atau bangsa dan sifta pemerintah. Maham juga
 berpendapat
 berpendapat bahwa ada 4 faktor yang membentuk
kekuatan laut suatu negara. Kempat faktor tersebut yaitu:

99
 

1.  Situasi geografi khususnya mengenai morfologi


topografinya yang dikaitkan dengan akses ke laut dan
 penyebaran
 penyebaran penduduk
penduduk..
2.  Kekayaan alam yang dikaitkan dengan kemampuan
industri serta kemandirian dalam penyediaan pangan.
3.  Konfigurasi wilayah negara yang akan mempengaruhi
karater rakyat dan orientasinya.
4.  Jumlah penduduk.
MODEL CLINE

Cline melihat suatu negara dari luar sebagaimana


dipersiapkan oleh negara lain. Baginya hubungan antar
negara padea hakikatnya sangat dipengaruhi oleh
 persepsi atas sistem
sistem penangkalan da
dari
ri negara lainny
lainnya.
a.
6.4 Komponen strategi Astagatra
Komponen ini adalah komponen strategi yang terdiri atas
delapan gatra (aspek). Delapan gatra (aspek) ini dapat
diklasifikasikan dalam
dalam dua bagian yang meliputi :
1.  Trigatra merupakan komponen yang bersifat alamiah
(tetap). Komponen
Komponen ini meliputi tiga unsur yaitu :
a.  Aspek Geografi. Aspek geografi adalah aspek yang
 berkaitan dengan letak kondisi bumi dimana
negara berada pada pengaruh letak geografi
100
 

terhadap politik melahirkan geopolitik (wawasan


 Nusantara) dan geostrateg
geostrategic
ic (ketahana
(ketahanan
n Nasional).
Beberapa wawasan nasional yang tumbuh karena
 pengaruh geografi
geografi seperti :
1)  Wawasan benua
2)  Wawasan bahari
3)  Wawasan dirgantara
4)  Wawasan kombinasi
Dalam kaitan dengan wawasan nasional di atas,

negara Indonesia dapat dikategorikan sebagai


negara kesatuan yang menganut wawasan
kombinasi atau wawasan nusantara.
 b.  Sumber daya Alam
Kekayaan alam yang terkandung dalam sumber
daya alam (SDA) Indonesia dapat dibagi tiga
golongan, yaitu:
1)  Hewani (fauna)
2)  Nabati (flora)
3)  Mineral (tambang)
Pola dasar pengelolaan SDA di atas, dilakukan
 berdasarkan
 berdasarkan asas:

101
 

1)  Maksimal, yaitu prinsip pengelolaan SDM


secara menyeluruh.
2)  Lestari, yaitu prinsip pengelolaan SDA yang
mengutamakan kelangsungan lingkungan hidup
secara berkelanjutan.
3)  Daya saing, yaitu prinsip pengelolaan SDA
yang berorientasi pada kualitas dan kuantitas
yang bisa memiliki daya saing.
Untuk mengatasi kesenjangan (gap) antara

 potensi SDA dengan penduduk maka


diupayakan:
a)  Menyusun pola pengelolaan SDA
 b)  Mengembankan IPTEK
c)  Membina kesadaran nasionalng serasi.
d)  Mengadakan pembentukan modal yang
cukup
e)  Mengadakan program pembangunan
f)  Menciptakan daya beli konsumen yang
cukup
c.  Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk adalah orang yang mendiami suatu
tempat dalam wilayah tertentu dengan tanpa
102
 

melihat status kewarganegaraan yang dianut oleh


orang tersebut. Masalah yang dihadapi dalam
kependudukan meliputi:
1)  Jumlah penduduk
2)  Komposisi penduduk adalah susunan penduduk
menurut usia, jenis kelamin, agama, suku
 bangsa, dan pendidikan.
pendidikan.
3)  Distribusi Penduduk.
2.  Pancagatra

Komponen pacagatra merupakan komponen yang


meliputi lima aspek ketahanan nasional dalam
kehidupan sosial intangible. Komponen pancagatra
meliputi:
a.  Ketahanan di bidang ideologi merupakan
ketahanan nasional yang berintikan pemahaman
dan pengalaman nilai ideologi Pancasila yang
dapat menjadi landasan sikap dan perilaku.
 b.  Ketahanan nasional di bidang politik merupakan
ketahanan nasional yang berintikan kehidupan
 politik yang damai, tertib, adil, jujur dan
demokratis, serta tercipta stabilitas politik.

103
 

c.  Ketahanan nasional di bidang ekonomi merupakan


ketahan nasional yang berintikan tersedianya
 pangan, sandang, lapangan kerja, perumahan,
menurunnya angka kemiskinan sehingga dapat
mengatasi segala Ancaman, Tantangan, Hambatan
dan Gangguan (ATHG), baik yang data dari luar
negeri maupun dari dalam yang membahayakan
kelangsungan
kelangsungan kehidupan ekonomi bangsa.
d.  Ketahanan nasional di bidang sosial dan budaya.

Ketahanan nasional yang berintikan tersedianya


 pendidikan murah dan berkualitas, hormat-
menghormati, sopan santun, beretika, dan bangga
menjadi anak Indonesia.
e.  Ketahanan nasional di bidang hankam. Ketahanan
nasional yang berintika adanya rasa aman, damai,
tidak bersengketa dengan bangsa dan negara lain,
 percaya pada
pada kemamp
kemampuan
uan sendiri.
6.5 Hubungan Komponen Strategi Antargatra
1.  Komponen Strategi Trigata
a.  Gata Geografi dan sumber kekayaan alam.
Hubungan gatra geografi dan SDA dapat menjadi
sumber/ tempat bagi tumbuh dan berkembangnya
104
 

 potensi sumber kekayaa


kekayaan
n alam yang dapat
memberi nilai tambah bagi kesejahteraan
keseluruhan rakyat Indonesia. Asas pengelolaan
dan pengembangannya yaitu:
1)  Kemanfaatan
2)  Kelestaria
Kelestarian
n lin
lingkungan
gkungan hidup
3)  Kesinambungan,
4)  Pemerataan
5)  Keadilan

6)  Pasal 33 UUD 1945


 b.  Gatra geografi dan penduduk. Hubungannya ialah
gatra geografi dapat menjadi sumber/ tempat bagi
 penduduk untuk memperoleh nilai tamba dalam
meningkatnya
meningkatnya taraf hidup, pendapat
pendapat per kapita, dan
lingkungan hidup yang sehat bagi kesejahteraan
seluruh rakyat indonesia
c.  Gatra Kekayaan Alam dan Penduduk.
Hubungannya dengan gatra kekeayaan alam dapa
menjadi sumber bagi penduduk untuk memperoleh
nilai tambah dalam meningkatnya taraf hidup
 perkapita,, dan lingkungan hidup yang sehat bagi
 perkapita
kesejahteraan
kesejahteraan seluruh rakyat indonesia.
105
 

2.  Hubungan Antar Komponen dalam Pancasila


Komponen ini bersifat ingtangible atau bersifat
kehidupan sosial, komponen ini meliputi:
a.  Gatra ideologi. Pancasila sebagai ideologi bangsa
dan negara, berfungsi mengarahkan perjuangan
 bangsa mencapai
mencapai cita-cita dan tujuan na
nasional.
sional.
 b.  Gatra politik. Politik dalam arti kebijkan
merupakan suatu proses alokasi sistem nilai dan
norma kehidupan bernegara yang diyakini benar

oleh suatu bangsa yang dilakukan oleh institusi


yang berwenang.
c.  Gatra Ekonomi. Proses kehidupan ekonomi
mempunyai pengaruh yang positif dalam
meningkatkan kesejahteraan dan keseimbangan
antara pengadaan,
pengadaan, permintaan dan distribusi barang
dan jasa.
d.  Gatra sosial budaya. Pada kenyataan nilai budaya
hanya dapat berkembang dalam situasi aman dan
damai. Kemegahan nilai sosial budaya biasanya
mencerminkan tingkat kesejahteraan bangsa, baik
fisik maupun kejiwaneg
kejiwanegaraan.
araan.

106
 

e.  Gatra Hankam. Kondisi hankam yang baik,


stabilitas nasional yang aman dana damai
merupakan prasyarat bangsa untuk dapat membina
dan mengembangkan aspek-aspek kehidupan
 bangsa (IPLEKSOSBUD).
(IPLEKSOSBUD).
6.6 Implementasi Ketahanan Nasional
Implementasi ketahanan nasional diartikan
melaksanakan atau menggunakan kemampuan berupa
 pengetahuan,
 pengetahuan, keterampilan yang dilandasi sikap ulet dan

tangguh untuk mengembangkan daya saing bangsa


sehingga menjadi bangsa yang kompetitif dan dihormati
di dunia.
1.  Implementasi ketahanan Nasional dalam bidang
 politik. Untuk menghad
menghadapi
api permasalaha
permasalahan
n dalam
 bidang politik, maka sejumlah tindakan harus
dilaksanakan, sehingga tercipta situasi politik yang
kondusif bagi peningkatan daya saing bangsa.
Beberapa hal yang harus dilaksanakan yaitu:
a.  Dalam rangka menghadapi globalisasi, maka perlu
diambil langkah-langkah mengadakan proses
 perubahan
 perubahan atau modernisa
modernisasi.
si.

107
 

 b.  Mengemba
Mengembangkan
ngkan politik luar negeri yang bebas
dan aktif.
c.  Masalah disintegrasi dan otonomi.
d.  Penataan sistem politik yang menjamin kestabilan
 pemerintahan.
 pemerintahan.
e.  Sistem birokrasi yang efisien.
2.  Implementasi Ketahanan Nasional dalam bidang
Ekonomi. Untuk menghadapai permasalahan dalam
 bidang ekonomi, maka sejumlah tindakan harus

dilaksanakan,
dilaksanakan, ssehingga
ehingga tercipta kondisi perekonomian
yang kondusif untuk menunjang pertumbuhan
ekonomi dan pemerataan hasil pembangunan.
Beberapa hal yang harus dilaksanakan yaitu:
a.  Menata kebijakan fiskal terutama yang terkait
dengan pajak serta restribusi.
 b.  Mengembangkan industri yang berorientasi pada
 produk dalam
dalam negeri.
c.  Menggiatka
Menggiatkan
n swasembaga pangan.
d.  Mengemba
Mengembangkan
ngkan iklim investasi yang baik.
e.  Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan dari
mendorong usaha kecil dan menengah.

108
 

f.  Mengembangkan sistem pasar dan mengurangi


campur tangan pemerintah dengan mendirikan
lembaga yang mengawasi persaingan usaha
g.  Mengembangkan pasar modal yang sehat,
transparan, dan efisien untuk menjadi sumber
 permodalan.
 permodalan.
h.  Mengelolah kebijakan mikro dan makro secara
hati-hati sehingga tingkat inflasi rendah dan
tingkat suku bunga rendah untuk mendorong

 pertumbuhan
 pertumbuhan ekonomi.
i.  Meningkatkan efisiensi BUMN dan BUMD
dengan melakukan reogarnisasi dan restrukrisasi.
3.  Implementasi Ketahanan Nasional dalam bidang
sosial dan Budaya. Untuk menghadapi permasalah
dalam bidang sosial dan budaya, maka sejumlah
tindakan harus dilaksanakan, kondisi sosial yang
stabil, dan berkembangnya sebagai hasil karya
manusia indonesia. Beberapa hal yang harus
dilaksanakan yaitu:
a.  Meningkatkan HDI indonesia dengan melakukan
 peningkatan
 peningkatan mutu pendidikan dengan penerapan
dengan penerapan standarisasi pendidikan,
109
 

meningkatkan jumlah wajib blajar sembilan tahun,


meningkatkan
meningkatkan daya saing pergurua
perguruan
n tinggi.
 b.  Meningkatkan taraf pendidikan dari 60% lulusan
SD menjadi lebih tinggi dengan memberikan dana
 pendidikan minimal
minimal 20% dari A
APBN.
PBN.
c.  Meningkatkan perbaikan lingkungan dengan
upaya: penataan daerah industri melalui tata guna
lahan.
d.  Meningkatkan disiplin masyarakat dengan upaya

 pemberian peyuluan tentang kedisiplinan,


sosialisasi peratura
peraturan
n perundang-unda
perundang-undangan
ngan dalam
 peraturan daerah.
daerah.
e.  Meningkatkan kualitas pendidikan agama,
kerukunan umat beragama, dan mempermudah
umat beragama dalam menjalankan ibadahnya.
f.  Mengembangkan sistem jaminan sosial bagi
seluruh warga negara.
g.  Mengembangkan kebebasan berespesi dalam
 bidang kesenian, kebuday
kebudayaan,
aan, dan para wisiata
dengan memperhatikan etika, moral, ekstetika, dan
agama.

110
 

h.  Meningkatkan peran serta perempuan dalam


 bidang politik dengan ekonomi sesuai dengan
 peranan kaum pria.
i.  Mengembangkan iklim yang kondusif bagi
 pemuda untuk mengem
mengembangkan
bangkan kegiatan
organisasi dan olaraga dalam rangka peningkatan
derajat kesehatan dan prestasi.
 j.  Mempercepat proses pembangunan daerah
tertinggal sehingga terjadi keseimbangan antar

daerah dalam menikmati hasil pembangunan.


4.  Implementasi Ketahan Nasional dalam Bidang
Hukum. Untuk menghadapi permasalahan dalam
 bidang hukum, maka sejumlah tindakan harus di
laksanakan, sehingga tercipta kondisi tertib hukum
dan menjamin kepastian hukum. Beberapa hal yang
harus dilaksanakan seperti:
a.  Meningkatkan profesionalitas aparat penegak
hukum dan dukungan sara penunjang yang
memadai.
 b.  Meningkatk
Meningkatkan
an pemberantasa
pemberantasan
n korupsi.
c.  Meningkatk
Meningkatkan
an kesadaran HAM.

111
 

d.  Mengembangkan budaya hukum di semua lapisan


masyarakat
e.  Menyelengarakan proses keadilan yang
cepat,mudah,murah,
cepat,mudah,murah, dan terbuka.
Keberhasilan dari Implementasi ketahanan nasional
 juga ditentukan
ditentukan oleh bebera
beberapa
pa faktor, yaitu:
a.  Kepercayaan diri akan kompentansi, kemampuan,
dan kekuatan sendiri yang di dasari sikap jujur dan
disiplin.

 b.  Kesadaran, kepatuhan, dan ketaatan pada hukum


yang berlaku.
c.  Menjaga keseimbangan diri antara tuntutan Hak
dan menjalankan kewajiban
d.  Mengembangkan ilmu dan pengetahuan sesuai
dengan perkembangan zaman
e.  Meningkatkan etos kerja, pengabdian, disiplin,
dalam rangka meningkatkan kesadaran akan cinta
tanah air.
f.  Mengembangkan kepribadian yang berisi
semangat kerja sama Tim dan beriman kepada
Tuhan

112
 

Bab 7. Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber daya


alam di Kawasan Pasifik
7.1 Pengertian Sumber Daya Perikanan
Perikanan adalah kegiatan manusia yang berhubungan
dengsn pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya
hayati perairan. Mencakup ikan, amfibi, berbagai
avertebrata, dan wilayah yang berdekatan, serta
lingkungannya.
lingkungannya. Di Indon
Indonesia,
esia, menurut UU RI No. 31
tahun 2004, sebagaimana telah diubah dengan UU RI

 No. 45 tahun 2009, kegiatan yang termasuk dalam


 perikanan
 perikanan dimulai dari praproduksi, produksi,
 pengolahan
 pengolahan sampai dengan pemasaran, yang
dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis
 perikanan.
 perikanan. Dengan demikian, perikana
perikanan
n dapat dianggap
merupakan
merupakan us
usaha
aha agribisnis.
Pengelolaan sumber daya ikan adalah semua upaya
termasuk proses yang terintegrasi dalam pengumpulan
informasi, analisis, perencanaan, konsultasi, pembuatan
keputusan, alokasi sumber daya ikan, dan implementasi
serta penegakan hukum dari peraturan perundang-
undangan di bidang perikanan, yang dilakukan oleh
 pemerintah
 pemerintah atau otoritas lain yang diarahkan yang
113
 

 bertujuan agar sumberdaya ikan dapat dimanfaatk


dimanfaatkan
an
secara optimal dan mencapai kelangsunga
kelangsungan
n produktivitas
sumberdayaa hayati perairan yang terus menerus.
sumberday
7.2 Pengelolaan Sumber Daya Perikanan
1.  Penangkapan Ikan, bertujuan untuk memperoleh ikan
di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan
dengan alat atau cara apapun.
2.  Pembudidayaan Ikan, bertujuan untuk memelihara,
membesarkan, atau membiaskan ikan, dan memanen

hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol


7.3 Pengelolaan Sumber Daya Perikanan
Berkelanjutan
an Musim Penangkapan Ikan (MPI) 
Pengaturan
Pengatur
Manajemen sumber daya perikanan melalui
 pendekatan
 pendekatan penutupan musim penangka
penangkapan,
pan, memerluka
memerlukan
n
dukungan semua lapisan masyarakat khususnya
masyarakat nelayan sebagai pemanfaat sumberdaya
untuk memiliki rasa kepedulian dan disiplin yang tinggi
dalam pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang
ada. Sebagaimana dikatakan Nikijuluw (2002), bahwa
 penutupan musim penangka
penangkapan
pan merupakan pendekatan

114
 

manajemen yang umumnya dilakukan di negara yang


sistem penegakan hukumnya sudah maju.
Beddington dan Retting (1983)   mengatakan paling
tidak ada dua bentuk penutupan musim penangkapan
ikan. Pertama, menutup musim penangkapan ikan pada
waktu tertentu untuk memungkinkan ikan dapat memijah
dan berkembang. Contoh dari bentuk ini adalah
 penangkapan
 penangkapan ikan teri (anchovy)
(anchovy)   di Peru yang biasanya
menutup kegiatan penangkapan pada awal tahun ketika

 juvenil dan ikan berukuran kecil sangat banyak di


 perairan. Kedua, penutupan kegiatan penangkapa
penangkapan
n ikan
karena sumberdaya ikan telah mengalami degradasi, dan
ikan yang ditangkap semakin sedikit.
Pendekatan pengelolaan sumberdaya perikanan
dengan pengaturan musim penangkapan dimaksudkan
untuk memberikan kesempatan kepada sumberdaya ikan
untuk berkembang biak. Secara biologi ikan mempunyai
siklus untuk memijah, bertelur, telur menjadi larva, ikan
muda dan baru kemudian menjadi ikan dewasa. Bila
salah satu siklus tersebut terpotong, misalnya karena
 penangkapan,
 penangkapan, maka sumberdaya ikan tidak dapat
melangsungkan daur hidupnya. Hal ini dapat
115
 

menyebabkan ancaman kepunahan sumberdaya ikan.


Oleh karena itu diperlukan suatu pengaturan musim
 penangkapan.
 penangkapan.
Untuk pengaturan musim penangkapan ikan perlu
diketahui terlebih dahulu sifat biologi dari sumberdaya
ikan tersebut. Sifat biologi dimaksud meliputi siklus
hidup, lokasi dan waktu terdapatnya ikan, serta
 bagaimana
 bagaimana reproduksi. Pengaturan musim penangka
penangkapan
pan
dapat dilaksanakan secara efektif bila telah diketahui

musim ikan dan bukan musim ikan dari jenis


sumberdaya ikan tersebut. Selain itu juga perlu diketahui
Universitas Sumatera Utara musim ikan dari jenis ikan
yang lain, sehingga dapat menjadi alternatif bagi nelayan
dalam menangkap ikan. Kendala yang timbul pada
 pelaksanaan
 pelaksanaan kebijakan pengaturan musim penangka
penangkapan
pan
ikan yaitu:
1.  Belum adanya kesadaran nelayan tentang pentingnya
menjaga kelestari
kelestarian
an sumberd
sumberdaya
aya ikan yang ada.
2.  Lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh aparat.
3.  Hukum diberlakukan tidak konsisten.
4.  Terbatasny
Terbatasnyaa sarana pengawasan.

116
 

Penutupan Daerah Penangkapan Ikan 


Pendekatan penutupan daerah penangkapan ikan
 berarti menghentikan
menghentikan kegiatan penangkapan ikan disu
disuatu
atu
 perairan pada musim tertentu atau secara permanen.
Pendekatan ini dilakukan seiring dengan penutupan
musim penangkapan. Penutupan daerah penangkapan
dalam jangka panjang biasanya dilakukan dengan usaha-
usaha konservasi jenis ikan tertentu yang memang dalam
status terancam kepunahan. Hal ini juga dilakukan secara

 permanen
 permanen atau sementara untuk menutup kegiatan
 penangkapan
 penangkapan ikan di daerah tempat ikan
 berpijah (spawning ground) atau
ground) atau daerah asuhan (nursery
 ground).
Penutupan daerah penangkapan dimaksudkan untuk
memberikan kesempatan pada sumberdaya ikan yang
mendekati kepunahan untuk berkembang biak sehingga
 populasinyaa dapat bertambah. Dalam penentuan suatu
 populasiny
daerah penangkapan
penangkapan untuk ditutup, maka perlu dilakukan
 penelitian tentang stok sumberdaya ikan yang ada pada
daerah tersebut meliputi dimana dan kapan terdapatnya
ikan serta karakteristik lokasi yang akan dilakukan
 penutupan untuk
untuk penangka
penangkapan.
pan.
117
 

Penutupan daerah penangkapan ikan juga dapat


dilakukan terhadap daerah-daerah yang merupakan
habitat vital seperti daerah pemijahan spawning ground
dan daerah asuhanpembesaran nursery ground.
Penutupan daerah ini dimaksudkan agar telur-telur ikan,
larva dan ikan yang kecil dapat bertumbuh. Untuk
mendukung kebijakan penutupan daerah penangkapan
ikan, diperlukan regulasi dan pengawasan yang ketat
oleh pihak terkait seperti Dinas Perikanan dan Kelautan

setempat bekerjasama dengan Angkatan Laut, Polisi Air


dan Udara POLAIRUD dan stakeholders nelayan.
Universitas Sumatera Utara
Selektifitas Alat Tangkap 
Pendekatan manajemen sumberdaya perikanan ini
dilaksanakan melalui penggunaan alat penangkapan ikan
yang tinggi selektifitasnya. Beberapa contoh pendekatan
ini adalah pembatasan minimum terhadap ukuran mata
 jaring (mesh size), pembatasan
size), pembatasan minimum ukuran mata
 pancing, serta pembatasan ukuran mulut perangka
perangkappada
ppada
kondisi terbuka.
Masalah utama yang dihadapi dalam penerapan
kebijakan ini adalah tingginya biaya pelaksanaan,
118
 

 pengawasan,
 pengawasan, pemantauan atau pengendalia
pengendalian.
n. Disamping
itu juga diperlukan adanya personil perikanan yang
memiliki kemampuan teknis dalam bertindak cepat
di lapangan untuk menentukan jenis dan skala alat
tangkap yang digunakan.
Pelarangan Alat Tangkap 
Pelarangan jenis alat tangkap tertentu dapat dilakukan
secara permanen atau sementara waktu, yang dilakukan
untuk melindungi sumberdaya ikan dari penggunaan alat

tangkap yang merusak atau destruktif, atau pertimbangan


lain yang bertujuan untuk melindungi nelayan
kecil/tradisional. Cara-cara penangkapan ikan yang
dewasa ini sudah lazim dilarang adalah penangkapan
ikan dengan menggunakan racun dan bahan peledak.
Larangan tentang alat tangkap dalam Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2015
mengatur sebagai berikut:
Pada Pasal 3, Alat penangkapan ikan pukat hela (trawls)
sebagaimana dmaksud dalam Pasal 2 terdiri dari
1.  Pukat hela dasar (bottom trawls)
2.  Pukat hela pertengahan (midwater trawls)
3.  Pukat hela kembar berpapan (otter twin trawls)
119
 

4.  Pukat dorong


Pada pasal 4, alat penangkapan ikan pukat tarik (seine
nets) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 terdiri dari:
1.  Pukat tarik pantai (beach sienes)
2.  Pukat tarik berkapal (boat or vessel seines)
3.  Pukat tarik berkapal sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b terdiri dari:
4.  Dogol (danish seines)
5.  Scottish seines

6.  Pair seines


7.  Payang
8.  Cantrang
9.  Lampara dasar
Alasan kenapa dilarangnya alat tangkap ikan Pukat
Hela (trawls
(trawls)) dan Pukat Tarik ( seine nets
nets)) merupakan
alat tangkap tersebut telah mengakibatkan menurunya
sumberdaya ikan dan mengancam kelestarian lingkungan
sumberdaya ikan. Hasil tangkapan cantrang dinilai
sebagai alat tangkap yang kurang selektif terhadap ikan
tangkapan. Biota-biota yang belum matang gonad dan
memijah dapat tertangkap oleh alat tangkap cantrang.

120
 

Hal ini akan menyebabkan berkurangnya stok


sumberdayaa ikan.
sumberday
Hasil kajian WWF-Indonesia menyebutkan bahwa
hanya sekitar 18-40% hasil tangkapan trawl dan cantrang
yang bernilai ekonomis dan dapat dikonsumsi, 60-82%
adalah tangkapan sampingan (bycatch) atau tidak
dimanfaatkan (discard). Sedangkan analisis hasil
tangkapan menggunakan alat tangkap cantrang, menurut
Aji et al(2013), presentase komposisi hasil tangka
tangkapan
pan

cantrang nelayan di wilayah Bulu Kabupaten Tuban,


terdiri dari 67% hasil tangkapan utama dan 33% hasil
tangkapan sampingan. Hasil tangkapan utama dapat
 berupa ikan Kakap Merah, Kerapu, Kuniran, Bawal,
Swanggi, Manyung dan Udang. Sedangkan hasil
tangkapan sampingan dapat berupa Pepetek, Rajungan
dan ikan Sebelah. Penelitian Aji et al(2013) sebetulnya
menunjukkan bahwa hingga saat ini beberapa kelompok
nelayan masih menganggap alat tangkap cantrang tidak
sepenuhnyaa alat tangkap yang kurang selektif.
sepenuhny
Kuota Penangkapan Ikan 
Kuota penangkapan ikan adalah salah satu cara
 pendekatan
 pendekatan dalam manajemen sumberdaya perikanan,
121
 

yaitu pola manajemen rasionalisasi yang dicapai melalui


 pemberian
 pemberian hak kepada industri atau perusahaan
 perikanan
 perikanan untuk menangka
menangkap
p ikan sejumlah tertentu
dalam suatu perairan.
Penangkapan ikan
i kan adalah aktivitas menangkap ika
ikan.
n.
Istilah menangkap ikan tidak berarti bahwa yang
ditangkap adalah ikan, namun istilah ini juga
mencakup
mencakup mollusca, cephalopo
cephalopoda,
da, crustacea
crustacea,, dan
echinoderm, dan hewan laut yang ditangkap tidak selalu

hewan laut yang hidup di alam liar (perikanan tangkap),


tetapi juga ikan budi daya. Metode yang digunakan
 bervariasi, seperti tangkap tangan, tombak,
tombak, jaring, kail,
dan jebakan ik
ikan.
an. Is
Istilah
tilah penangkapan ikan ter
terkadang
kadang
 juga mencakup usaha penangkapa
penangkapan
n mamalia
air seperti paus, sehingga berkembang istilah perburuan
 paus.
Berdasarkan data Organisasi Pangan dan
Pertanian (EN:
(EN:Food
Food and Agriculture
Organization, FAO), total pelaku usaha penangkapa
penangkapan
n
ikan komersial dan budi daya adalah 38 juta orang dan
memberikan pekerjaan kepada 500 juta orang secara
langsung maupun tidak langsung. Pada tahun 2005,
122
 

konsumsi ikan yang ditangkap di alam liar per kapita


adalah 14,4 kilogram per tahun, sedangkan dari
 
 perikanan
 perikanan budi daya ada
adalah
lah 7,4 kilogram.
n Upaya Penangkapan Ikan 
Pengendalian
Pengendalia
Pengendalian upaya penangkapan adalah salah satu
 pendekatan
 pendekatan pengelolaa
pengelolaan
n sumberday
sumberdayaa perikanan yang
 bertujuan untuk meningkatkan hasil tangkapan, kinerja
ekonomi industri perikanan melalui pengurangan upaya
atau kapasitas penangkapan ikan yang berlebihan.

Pendekatan lain yang dapat dilakukan dalam


mengendalikan upaya penangkapan ikan adalah
 penentuan
 penentuan jumlah unit penang
penangkapan
kapan ikan yang
diperbolehkan
diperbolehkan melalui pengaturan perijinan.
Pengelolaan Perikanan 
7.4 Tujuan Pengelolaan
Tujuan pengelolaan seperti dikemukakan diatas
adalah pemanfaatan dalam jangka panjang atas
sumberdaya perikanan secara berkelanjutan. Untuk
mewujudkan tujuan ini diperlukan pendekatan proaktif
dan berusaha secara aktif menemukan cara untuk
mengoptimalkan keuntungan ekonomi dan social dari
sumberdaya yang tersedia.
a.  M
 Maaxim
xi mum Sust
Sustai na
nab
ble Y i eld ( M SY
SY))  
123
 

MSY adalah hasil tangkapan terbesar yang dapat


dihasilkan dari tahun ke tahun oleh suatu perikanan.
Konsep MSY didasarkan atas suatu model yang
sangat sederhana dari suatu populasi ikan yang
dianggap sebagai unit tunggal. Konsep ini
dikembangkan dari kurva biologi yang
menggambarkan yield
menggambarkan  yield sebagai fungsi dari effort  
dengan suatu nilai maksimum yang jelas, terutama
 bentuk parabola dari model Schaefer yang paling

sederhana.
MSY memiliki beberapa keuntungan :
1)  Konsep ini didasarkan pada gambaran yang
sederhana dan mudah dimengerti atas reaksi suatu
stok ikan terhadap penangkapan. Setiap nelayan
akan memahami bahwa dari stok berukuran kecil,
dan demikian juga sebaliknya.
2)  MSY ditentukan dengan suatu ukuran fisik yang
sederhana, yakni berat atau jumlah ikan yang
ditangkap, sehingga menghindarkan perbedaan-
 perbedaan
 perbedaan dalam wilayah suatu negara ataupun
antar negara, dibandingkan dengan kriteria lainnya

124
 

(misalnya harga hasil tangkapan atau penurunan


 biaya operasi).
operasi).
Dibalik kelebihan-kelebihan tersebut sebenarnya
terdapat beberapa kelemahan mendasar yaitu bahwa
konsep ini tidak cukup memiliki dasar berpijak yang
cukup kuat. Banyak stok ikan yang sifat dinamikanya
tidak dapat dilukiskan dengan gambaran yang
demikian sederhana, atau dapat ditentukan dengan
mudah, sehingga sangat sulit menentukan letak MSY

dari sumber daya tersebut. Selain itu konsep ini tidak


dapat menampung berbagai kompleksitas seperti
interaksi suatu populasi dengan populasi-populasi
lainnya,, adanya struktur umur dalam populasi, adanya
lainnya
fluktuasi rekrutmen, dan lain-lain.
b. M
 Maaxim
xi mum E conom
nomi c Y i eld ( M E Y )  
Pengkajian secara teoritis telah menyimpulkan untuk
mengganti MSY dengan pendekatan Maximum
pendekatan Maximum
 Economic Yield (MEY), atau
atau Maximum
 Maximum Rent. Net
 Economic Yield cenderung menjadi nol (0) dalam
suatu sumber daya perikanan yang tidak dikelola,
mungkin menjadi sangat kecil pada saat penangkapan
 berada pada tingkat MSY, dan akan mempunyai nilai
125
 

maksimum pada suatu tingkat upaya sedikit lebih


kecil dari pada nilai yang menghasilkan hasil
tangkapan yang terbesar. Beberapa keuntungan
 penggunaan
 penggunaan model MEY sebagai tujuan pengelolaa
pengelolaan,
n,
selain yang telah disebutkan juga model Ini sangat
fleksibel dan dapat di adaptasikan untuk analisis cost
and benefit  bagi nelayan komersial, rekreasiona
rekreasional,
l,
 para pengolah, konsumen, dan lain-lain, yang
kegiatan usahanya berkaitan dengan perikanan. Selain

itu konsep ini dapat diaplikasikan terhadap setiap


model biologi, dan berbeda dengan konsep MSY,
MEY tidak berdasarkan konsep ekuilibrium.
Kelemahan yang paling menonjol dari
 penggunaan
 penggunaan net economic yield  sebagai tujuan
 pengelolaan
 pengelolaan ialah bahwa model ini tergantung pada
harga ikan yang tertangkap serta satuan biaya
 penangkapan
 penangkapan yang bervariasi dari tahun ke tahun, dari
negara ke negara. Oleh karena itu, net economic
 yield tidak memberikan nilai pasti yang tetap untuk
tujuan suatu pengelolaan.
c. Optimum Sustainable Yield (OSY)  

126
 

Istilah Optimum Sustainable Yield


(OSY)  dimaksudka
(OSY) dimaksudkan
n sebagai suatu usaha untuk
mempertimbangkan segala keuntungan dan kerugian
yang sering digolongkan ke dalam biologi, ekonomi,
hukum (legal), sosial dan politik. Pertimbangan sosial
menjadi salah satu kunci dalam tujuan pengelolaan
dengan pendekatan ini. Hal ini dapat dipahami karena
hasil ekonomi yang optimal hanya akan bermakna
 jika diikuti oleh keuntunga
keuntungan
n maksimal secara sosial

 berupa pengurang
pengurangan
an angka pengangg
pengangguran
uran atau
 penyediaan
 penyediaan lapangan kerja, pemerataa
pemerataan
n pendapatan,
dan resolusi konflik.
7.5 Jenis Perikanan dan Persebarannya di Indonesia
I ndonesia
Secara umum jenis perikanan dan persebarannya
dapat kita golongkan menjadi 3 macam, yakni:
1)
P er i kanan
nan P
Paant
nta
ai
Perikanan jenis ini dilakukan pada daerah kurang dari 60
mil dari bibir pantai. Biasanya pemanfaa
pemanfaatan
tan sumber daya
 jenis perikana
perikanan
n ini dilakukan oleh para nelayan
tradisional dengan menggunakan perahu motor ukuran
kecil, atau perahu dayung. Oleh karena luas daerah
tangkapannya relatif sempit dan hanya menggunakan
127
 

 peralatan
 peralatan tradisional, maka hasil tangkapan
tangkapannya
nya pun
kurang maksimal dan faktor cuaca juga sangat
mempengaruhi. Jenis ikan yang sering ditangkap, antara
lain kembung, teri, petek, lemuru, dan beberapa jenis
moluska, seperti cumi dan ubur-ubur. Kegiatan
 perikanan
 perikanan di pesisir   pantai
pantai khususnya di
di Indonesia
 Indonesia masih
menjadi alternatif utama bagi nelayan tradisional. 
Kurang lebih 90 persen nelayan tradisonal di Indonesia
merupakan
merupakan nelayan berskala kecil karena minimnya

modal dan teknologi penangkapan yang modern.


Masalah yang dihadapi untuk memajukan aktivitas
 perikanan
 perikanan pantai yaitu masalah kekuranga
kekurangan
n modal,
masalah cuaca serta ekspoitasi berlebihan.
2) P er i k anan
nan L
Laaut D
Daalam
lam
Perikanan laut dalam merupakan jenis penangkapan ikan
yang dilakukan di samudera atau di laut lepas. Biasanya
yang melakukan pemanfaatan dan pengelolaan perikanan
 jenis ini dilakukan oleh nelayan modern atau perusahan
 perikanan
 perikanan besar yang tentunya menggunakan perlatan
canggih. Hasil tangkapan ikannya pun bisa dalam jumlah
 besar. Beberapa wilayah di Indonesia yang merupakan

128
 

kawasan perikanan laut yang potensial antara lain


sebagai berikut:

a) Selat Malaka, biasanya terdapat banyak ikan


terumbuk.

 b) Perairan utara jawa dan segara anak (Cilacap)


 banyak terdapat
terdapat rumput laut.

c) Daerah Bitung, Air tembaga dan Sulawesi utara


 banyak terdapat
terdapat ikan tuna d
dan
an cakalang
cakalang..

d) Maluku, terdapat banyak jenis ikan hias, rumput


laut dan cakalang.

e) Sekitar kepulauan Aru dan Kei terdapat banyak


mutiara, rumput laut, bunga karang, tripang dan
rumput laut.
Selain daerah di atas terdapat banyak pula jenis ikan dan
sumber daya alam laut yang banyak, tersebar di seluruh

Indonesia dari Aceh hingga Merauke, Papua.


3) P er i k anan
nan D
Daar at
Selain perikanan laut, di Indonesia juga mengenal
 perikanan
 perikanan darat yang dilakukan di air tawar dan air
 payau. Perikanan Darat merupak
merupakan
an usaha pemelihara
pemeliharaan
an
 
dan penangkapan ikan di perairan darat. Pengelolaan dan

129
 

 pembudidayaan
 pembudidayaan ikan biasanya dilakukan di daerah
sungai, danau, empang atau kolam, sawah dan
 bendungan.
 bendungan. Jenis hasil budidaya
budidayanya
nya sangat beragam
seperti udang, lobster, ikan lele, nila, gurameh, bawal,
 belut dan lainnya.
lainnya.
Perikanan darat dapat dibedakan atas dua jenis yaitu
 perikanan
 perikanan air payau dan perikana
perikanan
n air tawar. Perikanan
air payau merupakan usaha perikanan yang dilakukan di
tepi pantai dalam bentuk tambak dengan jenis budidaya

 berupa udang
udang dan ikan bandeng.Perika
bandeng.Perikanan
nan air payau
 banyak dilakukan di utara pantai Jawa, pantai
timur Aceh, Riau, Sumatra Utara dan Sumatra Selatan.
Perikanan air tawar ialah perikanan yang terdapat
di sawah, sungai, danau, kolam dan rawa.
7.6. Pemanfaatan Sumber Daya Laut
1. Rumput laut

130
 

Gambar 12. Rumput Laut


Rumput laut banyak di budidayakan di sekitar tepian laut
oleh para nelayan. Rumput laut dipercaya kaya akan
kandungan nutrisi untuk tubuh yang melengkapi
kebutuhan tubuh. Rumput laut juga banyak diolah
menjadi sumber makanan yang lezat seperti keripik laut,
sushi kemudian es rumput laut yang lezat diminum pada
siang hari. Cara budidaya rumput laut ini juga mudah
Anda tinggal membiakkannya di waduk yang telah
dibersihkan. kemudian untuk budidayanya sendiri ada
rumput laut yang melalui proses perkawinan dan ada
yang tidak. Dan untuk penanamnya ada dengan cara
menabur bibit rumput laut di waduk secara merata,
kemudian ada juga cara dengan mengikat bibit rumput

131
 

laut pada tali yang ditanam di dasar laut. Untuk menjaga


kesegaran dan pertumbuhan rumput laut perlu diganti air
waduk selama tiga hari sekali dan diberi pupuk agar saat
 panen dapat memperoleh hasil yang maksimal. Panen
rumput laut dapat dilakukan setelah 45 sampai dengan
60 hari.

2.Ikan
Sumber daya laut berikutnya adalah ikan laut. Ikan yang

hidup diperairan asin ini memiliki kandungan gizi yang


 banyak dan hidup bebas di laut. Ikan termasuk makanan
yang kaya akan protein sehingga cocok sekali untuk
teman makan nasi. Para ibu – 
ibu  –  ibu
 ibu banyak yang lebih suka
mengonsumsi ikan sebagai sambal karea rasanya yang
 juga lezat. Sebagai
Sebagai salah satu hasil sumber daya laut ikan
di perairan Indonesia sangatlah banyak karena letak
Indonesia yang terdiri dari perairan yang luas. Itu kenapa
 banyak kapal asing yang masuk ke perairan Indonesia
secara ilegal untuk menangkap ikan. Sebenarnya hal ini
dilarang karena ilegal dan masuk ke perbatasan tanpa
izin. Belum lagi daging ikan yang lezat disamping itu
telur ikan juga dapat dikonsumsi karena kandungan
132
 

 proteinnyaa yang juga tinggi. Bagi Anda yang suka


 proteinny
mengonsumsi telur ikan atau penasaran dengan rasanya
tentu tidak ada masalahnya mencoba.

3. Menghasilkan garam
Garam berguna sebagai penyedap rasa makanan. Ini
karena garam merupakan pelengkap bumbu dapur dan
memiliki rasa yang asin. Garam dihasilkan dari endapar
air laut yang telah di saring kemudian di keringkan

dengan bantuan cahaya matahari dan kincir angin buatan


manusia. Garam di buat oleh para petani karena berasal
dari laut itu sebabnya harga garam tidak begitu mahal.
Jika Anda melihat cara mengolah garam di tempat
 pembuatannya
 pembuatannya Anda akan takjub dan senang karena
mendapatkan ilmu baru bagaimana cara menghasilkan
garam dari air laut.
4. Transportasi
Manfaat selanjutnya dari sumber daya laut adalah
sebagai sarana transportasi laut. Transportasi laut
 bertujuan untuk menghubun
menghubungkan
gkan suatu pulau dengan
 pulau lainnya menggunaka
menggunakan
n kapal yang telah dirakit
Rata  –  rata
sendiri oleh nelayan. Rata –   rata transportasi untuk jarak
133
 

 pendek maka kapal yang digunakan tidak terlalu besar


cukup menampung sekitar 10 orang saja. Beda dengan
transportasi jarak jauh menggunakan laut maka
menggunakan kapal besar seperti kapal fery. Contohnya
adalah saat naik kapal untuk menuju merak dari
 bangkaheni.
 bangkaheni. Kembali lagi bahwa transportasi laut juga
 banyak dijadikan pilihan karena dapat menikmati
 pemandangan
 pemandangan laut lepas yang indah apalagi di saat sore
hari. Anda akan melihat matahari terbenam dengan

cahayanya yang indah menghiasi langit sore saat itu.


5. Sebagai tempat wisata
Manfaat selanjutnya laut adalah sebagai tempat wisata.
Berbagai macam wisata dapat Anda pilih untuk
menikmati akhir pekan bersama dengan keluarga
tercinta. Tepian pantai bisa dijadikan tempat mandi  –  
mandi bersama si kecil atau naik banana boat agar dapat
merilekskan pikiran sambil berputar  –   putar dengan
 banana boat dengan kecepatan yang tinggi. Sedangkan
untuk Anda yang senang menyelam dapat memanfaatkan
aktifitas diving untuk menyelam didasar laut. Disana
Anda dapat menikmati pemandangan yang berbeda dan
indah dari biasanya. Terdapat ribuan ikan indah yang
134
 

 berenang
 berenang dan dilihat dari jauh seakan mereka jinak
namun saat didekati mereka lari. Belum lagi terumbu
karang di perairan Indonesia yang terkenal dengan
keindahnnya. Contohnya terumbu karang diperairan
kalimantan yang masih perawan karena belum terjamah
oleh manusia.
6. Kerang
Kerang didasar lautan adalah makhluk hidup yang
memiliki cangkan yang keras di dasar laut. Kerang

 banyak ditangkap untuk di konsumsi karena dagingnya


yang kaya akan protein. Kerang selain untuk di
konsumsi juga di kenal sebagai penghasil mutiara yang
indah di dalam cangkangnya. Hanya saja tidak setiap
kerang memiliki kemampuan tersebut. Ada jenis dari
kerang yang dapat menghasilkan mutiara di dasar lautan.
Mutiara hasil dari kerang bernilai tinggi jika dijual itu
sebabnya binatang ini termasuk yang di lindungi karena
habitatnya yang banyak di usik oleh pemangsa yang
menginginkan daging dan mutiaranya saja. Padahal
sebagai salah satu sumber daya laut pemanfaatan
 binatang ini tidak hanya untuk konsumsi dan perhiasan

135
 

namun juga untuk dikembang biakkan agar tidak


menghilang
menghilang dari peredaran.
7. Bakau

Gambar 13. Bakau


Hutan bakau hanya dijumpai ditepian pantai dimanan
hutan ini akan tertutupi air saat padang dan kering dari
air saat surut. Manfaat hutan bakau sebagai sumber daya
laut sangatlah banyak antara lain :
a)  Tempat tinggal ikan-ikan kecil, jika diperhatikan di
rindangnya akar hutan bakau terdapat ikan-ikan
kecil yang menjadikannya tempat tinggal karena
teduh sekaligus tempat berlindung.
 b)  Makanan ikan, disekitar akar hutan bakau terdapat
 plankton yang menjadi
menjadi sumber makanan bagi ikan-
ikan kecil.

136
 

c)  Mencegah abrasi atau pengikisan lapisan tanah


 pantai akibat ombak. Penting sekali bukan manfaat
dari hutan bakau ini.
d)  Kayunya banyak dimanfaatkan oleh masyarakat
sekitar sebagai penyala api untuk masak di dapur.
Ini karena api yan berasal dari kayu bakau ini
menghasilkan api yang menyala besar dan bagus.
Itulah beberapa manfaat hutan bakau bagi kehidupan
manusia dan ikan kecil sehari – 
sehari – hari
hari

8. Pertambang
Pertambangan
an
Sumber daya laut lainnya dan yang paling menghasilkan
untuk besar dalam dunia ekspor dan impor adalah
 pertambangan.
 pertambangan. Berbagai macam pertambangan dapat
dilakukan di lepas pantai sekitar kalimantan yang kaya
akan minyak dan gas bumi. Manfaat minyak dan gas
 bumi ibarat mesin kehidupan karena hampir setiap unsur
memerlukan minyak dan gas bumi. Hanya saja sebagai
sumber daya yang tidak dapat diulangi lagi atau terbatas
 pemakaian
 pemakaian gas dan minyak bumi mesti dibatasi
mengingat banyaknya generasi yang akan tumbuh. Itulah
sebabnya banyak penelitian  –   penelitian yang dilakukan
untuk uji coba tenaga apa yang bisa menggantikan gas
137
 

dan minyak bumi untuk mencukupi kebutuhan manusia


sehari  –   hari. Di sisi itu minyak bumi terjadi karena
 proses yang memakan waktu tidak sebentar dibawah
tanah.
7.7 Implikasi Kebijakan Pemanfaata
Pemanfaatan
n Sumber Daya
Laut
Dalam pengelolaan manajemen sumber daya laut,
 beberapa
 beberapa negara memiliki tujua
tujuan
n yang dap
dapat
at dicapai:
1.  Pengumpulan dan analisis data

2.  Penetapan cara-cara pemanfaatan sumber daya


 perikanan
 perikanan
3.  Penetapan alokasi penangkapan ikan
4.  Perlindungan terhadap sumber daya ikan
5.  Penegakkan hukum
6.  Pengembangan dan perencanaan pengelolaan
7.  Pengambilan keputusan manajemen
Dalam pemanfaatan sumber daya laut, pembangunan
 prikanan laut sangatlah penting dan memiliki tujuan
untuk:
1.  Dapat memanfaatkan sumber daya secara optimal
tanpa mengganggu kelestariannya

138
 

2.  Dapat memberikan kesejahteraan pada masyarakat


nelayan melalui tenaga kerja
3.  Dapat meningkatkan pendapatan negara melalui pajak
 pendapatan
 pendapatan dan devisa dar
darii ekspor produkny
produknya.
a.
Pembangunan kelautan selama tiga dasa warsa
terakhir selalu diposisikan sebagai pinggiran (peryphery)
dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan posisi
semacam ini sektor kelautan dan perikanan bukan
menjadi arus utama (mainstream) dalam kebijakan

 pembangunan
 pembangunan ekonomi nasional. Kondisi ini menjadi
menjadi ironis mengingat hampir 75 % wilayah
Indonesia merupakan lautan dengan potensi ekonomi
yang sangat besar serta berada pada posisi geo-politis
yang penting yakni Lautan Pasifik dan Lautan Hindia,
yang merupakan kawasan paling dinamis dalam
 percaturan
 percaturan dunia baik secara ekonomi dan potitik.
Sehingga secara ekonomis-politis sangat logis jika
kelautan dijadikan tumpuan dalam perekonomian
nasional.
Potensi sumber daya kelautan terdiri atas: Sumber
daya dapat pulih (ikan dan
dan biota lainny
lainnya,
a, terumbu
karang, hutan mangrove, pulau-pulau kecil), Sumber
139
 

daya tidak dapat pulih (minyak dan gas, bahan tambang


dan mineral),
mineral), Energ
Energii kelautan (gelombang
(gelombang,, pasang surut,
Ocean Thermal Energy Conversion, angin) dan jasa
lingkungan (media transportasi, komunikasi, iklim,
keindahan alam, penyerap limbah). Indonesia
memiliki potensi sumb
sumber
er daya
daya perikana
perikanan
n yang sa
sangat
ngat
 besar baik dari segi kuantitas maupun
keanekaragamannya. Potensi lestari (maximum
(maximum
 sustainable yield / MSY) sumber daya perikanan

tangkap diperkirakan sebesar 6,4 juta ton per tahun.


Sedangkan potensi yang dapat dimanfaatkan (allowable
catch) sebesar 80% dari MSY yaitu 5,12 juta ton per
tahun.
Salah satu persoalan mendasar dalam pembangunan
 perikanan
 perikanan adalah lemahnya akurasi data statistik
 perikanan.
 perikanan. Data perikanan di berbagai wilayah di
Indonesia biasanya berdasarkan perkiraan kasar dari
laporan dinas perikanan setempat. Belum ada metode
 baku yang handal untuk dijadikan panduan dinas-dinas
di daerah setempat dalam pengumpulan data perikanan
ini. Bagi daerah-daerah yang memiliki tempat
atau pelabuhan pendaratan ikan bia
biasanya
sanya mempuny
mempunyai
ai
140
 

data produksi perikanan tangkap yang lebih akurat


karena berdasarkan pada catatan jumlah ikan yang
didaratkan. Namun demikian akurasi data produksi ikan
tersebut pun masih dipertanyakan berkaitan dengan
adanya fenomena transaksi penjualan ikan tanpa melalui
 pendaratan
 pendaratan atau transaksi ditengah laut. Pola transaksi
 penjualan
 penjualan semacam ini menyulitkan aparat dalam
menaksir jumlah/ nilai ikan yang ditangkap di peraiaran
laut di daerahny
daerahnya.
a.

Apalagi dengan daerah-daerah yang tidak memiliki


tempat pendaratan ikan seperti di kawasan pulau-pulau
kecil di Indonesia maupun berkembangnya tempat-
tempat pendaratan ikan swasta atau TPI Swasta yang
sering disebut tangkahan-tangkahan seperti yang
 berkembang
 berkembang di Sumatera Utara. Bagaimana pemerintah
akan menerapkan kebijakan pengembangan
 perikanan
 perikanan bila tidak didukung dengan data-data yang
akurat. Apakah ada jaminan pemerintah mampu
membongkar sistem penangkapan ikan yang carut-marut
dan tiap-tiap daerah yang mempunyai bentuk dan pola
yang berbeda-beda. Keadaan sistem yang mampu
memonitor setiap aktivitas penangkapan di daerah-
141
 

daerah menjadi satu kelemahan yang terpelihara sejak


dulu. Celah kelemahan inilah yang kemudian
dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang terkait untuk
memperkaya diri dari hasil perikanan tangkap. Sehingga
isu kebocoran devisa dengan adanya pencurian ikan
menggambarkan kelemahan sistem manajemen
 pengelolaan
 pengelolaan perikana
perikanan
n nasional.
Tanpa mengetahui karakter atau pola/jaringan bisnis
 penangkapan
 penangkapan ikan yang dilakukan masyaraka
masyarakatt atau para

nelayan yang bermodal diberbagai daerah atau


sentrasentra penangkapa
penangkapan
n ikan
ikan,, maka kebijakan
 perijinan ulang terhadap usaha penangkap
penangkapan
an ikan ini
akan terdapat peluang korupsi dan kolusi. Ditengarai
dengan pola/jaringa
pola/jaringan
n bisnis perikana
perikanan
n tang
tangkap
kap sudah
terbiasa dengan budaya KKN, maka mekanisme kolusi
dan korupsi di dalam bisnis penangkapan ikan ini harus
diatasi secara sistematis.
Pembangunan kelautan hendaknya diarahkan untuk
meraih empat tujuan secara seimbang. Pertama,
 pertumbuhan
 pertumbuhan ekonomi tinggi secara berkelanjuta
berkelanjutan.
n.
Kedua, peningkatan kesejahteraa
kesejahteraan
n seluruh pelaku usaha
usaha,,
khususnya para nelay
nelayan.
an. Ketig
Ketiga,
a, pembudiday
pembudidayaan
aan ikan,
142
 

dan masyarakat kelautan lainnya yang berskala kecil.


Terpeliharanya kelestarian lingkungan dan sumber daya
kelautan. Keempat, menjadikan laut sebagai pemersatu
dan tegaknya kedaulatan bangsa. Dalam jangka pendek,
sektor- sektor ekonomi kelautan yang feasible untuk
memecahkan permasalahan ekonomi adalah perikanan
 budidaya,
 budidaya, perikana
perikanan
n tangkap, industri bioteknolo
bioteknologi
gi
kelautan, pariwisata bahari, industri pelayaran
(perhubungan laut), dan pembangunan pulau- pulau

kecil. Pembangunan perikanan budidaya dan perikanan


tangkap hendaknya dilaksanakan dengan menerapkan
sistem bisnis perikanan secara terpadu, yang mencakup
aspek produksi, penanganan dan pengolahan, serta
 pemasaran hasil perikanan.
Gagasan tentang pembangunan ekonomi (local
(local
economic development ) berdasarkan sumberdaya lokal
atau dalam bahasanya Dawam Rahardjo sebagai
“pembangunan   ekonomi setempat”,
“pembangunan setempat”,   dikemukakan oleh
 beberapa
 beberapa pemikir pembang
pembangunan
unan yaitu Helena Norberg
dan Hodge, David Morris dan Satish Kumar dalam
sebuah buku kumpulan tulisan yang berjudul “The
“The Case
 Case
Against the Global Economy and for a Turn Toward the
143
 

Lokal”   dan di edit oleh Jerry Mander dan Edward


Lokal”
Goldsmith (2040). Halena Norberg dan Hodge dalam
tulisan mereka yang berjudul “Shifting
“Shifting   Direction from
Global Dependence to Local lnterdependence”,  
lnterdependence”,
menggambarkan bahwa ciri dan pengembangan ekonomi
lokal yang merupakan sebuah kebijakan ekonomi baru
yang berbasis masyarakat (new
(new community Cased
economic),
economic ), yaitu :
(i)  Terlokalisasi (localized 
(localized ) dengan tujuan untuk

mengurangii biaya transportasi;


mengurang
(ii)  Terjadinya proses diversifikasi produk yang
tinggi (highly
(highly diversified ) yang menyebabkan
terjadinyaa
terjadiny perdagangan antar satu da
daerah
erah
dengan yang lain karena keragaman produk;
(iii)  Berbasiskan masyarakat (community
(community based )
yang didalamnya termasuk budaya masyarakat
(community culture),
culture), jati diri, dan pengetahuan
lokal (indogenous
(indogenous knowledge).
knowledge). Dengan demikian
akan tercipta interdependesi ekonomi lokal
dalam konteks ekonomi global.

144
 

Untuk mengembangkan kegiatan ekonomi lokal


tersebut, David Morris, dalam tulisannya yang berjudul
“Communities;   Building Authority Responsibility and
“Communities;
Capacity”,
Capac ity”,   menekankan perlunya tiga landasan utama
yang mendukung yakni:
(i)  Adanya kewenangan (authority
(authority),
),
(ii)  Pertanggungjawaban (responsibility
(responsibility),
), dan
(iii)  Kapasitas produksi masyarakat ( productive
 productive
capacity))
capacity yang menjamin keberdayaan

masyarakat dalam menentukan masa depan


kebijakan ekonomi.
Satish Kumar dalam tulisannya “Gandhi's
“Gandhi's   Swadeshi
Economic of Performance”
Performance” menekankan
 menekankan bahwa arah dan
tujuan pengembangan ekonomi lokal diharapkan agar
mampu menciptakan peningkatan semangat masyarakat
(community spirit ),
), hubungan masyarakat (community
(community
relationship)) dan kesejahteraan masyarakat (well-being 
relationship (well-being ))..
Gagasan Kumar ini merupakan hasil rekonstruksi
epistimologi dari prinsip dasar filosofis Swadesi-nya
Mahatma Gandhi yakni dapat memenuhi kebutuhan
sendiri ( self-sufficiency)
 self-sufficiency) atau dalam bahasanya Bung
Karno berdiri di atas kaki sendiri. Dalam perspektif
145
 

ekonomi regional, wilayah pesisir memiliki pilar-pilar


 penting untuk menjadi kekuatan dalam membangun
wilayah tersebut.
Kekuatan-kekuatan tersebut yaitu: Pertama,  Natural
resources advantages 
advantages  atau imperfect factor mobility.
mobility.
Secara faktual di wilayah pesisir terdapat kosentrasi-
konsentrasi keunggulan wilayah yang mempunyai yang
tidak dimiliki wilayah lain yakni:
(i)  Keunggulan sumber daya dalam misalnya

mangrove, terumbu karang, padang lamun;


(ii)  Karakteristik kultural yang khas dengan ciri
egaliter, inward looking dan dinamis;
(iii) Adanya keterkaitan masyarakat dengan sumberdaya
wilayah pesisir, seperti masyarakat Teluk Bintuni
dan komunitas mangrove.
 Imperfectt factor mobility
 Imperfec mobility   terjadi pada masyakat
(manusia) di wilayah itu karena adanya resistensi sejarah
dengan kultur serta lokasi sumberdaya. Sehingga terjadi
mobilitis yang tidak sempurna dari faktor produksi dan
sumbersumberdaya ekonomi. Misalnya, adanya upacara
selamatan. Kedua, economic of concentralion 
concentralion  atau
imperfect diversibility.
diversibility. Dalam economic of concentration 
concentration 
146
 

secara spasial kegiatan usaha berdasarkan skala ekonomi


umumnya terjadi pengelompokkan industri sejenis
(cluster of industry)
industry) misalnya industri pengalengan ikan.
Faktor pengelompokan
pengelompokan ini terjadi karena :
(1) Biaya
Biaya produksi dite
ditentukan
ntukan untuk biaya buruh dan
 bahan baku;
baku;
(2) Biaya transaksi dan;
(3) Faktor kenyamana
kenyamanan
n be
berusaha.
rusaha. Jika, k
kegiatan
egiatan usaha
itu tidak masuk kategori ekonomis, maka akan bergerak

keluar cluster, sehingga terjadi angglomerasi. Ketiga,


mobilitas adalah korbanan . Hal ini terjadi karena setiap
 pergerakan
 pergerakan barang dan jasa berarti “korban”,
“korban”,   sehingga
konsekuensinya
konsekuensinya adalah munculnya biaya transportasi dan
komunikasi. Dengan perkataan lain dala
dalam
m perspek
perspektif
tif
ekonomi wilayah (regional) mementingkan
 pergerakan
 pergerakan barang dan jasa serta sumber-sumber
ekonomi secara spasial yang dicerminkan oleh jarak
(faktor penting dan utama). Pergerakan dari satu titik ke
titik yang lain dalam koordinat jarak merupakan
korbanan. Dengan demikian dalam perspektif ini, maka
kebijakan pembangunan wilayah pesisir diarahkan pada

147
 

upaya untuk meminimalkan jarak dan memaksimumkan


akses.

148
 

BAGIAN IV. MUATAN LOKAL PROGRAM


STUDI

Capaian Pembelajaran
Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
Mahasiswa dapat menguasai pengetahuan geoposisi dan
geopolitik serta potensi keunggulan kompetitif Sulawesi
Utara di Kawasan Pasifik dan pemanfaatan serta
 pengembangannya
 pengembangannya di era re
revolusi
volusi industri 4.0.

Sub CPMK
Mahasiswa dapat m enguasai menguasai tentang dampak
menguasai
kesehatan masyarakat dari Climate Change di Kawasan
Pasifik.

Topik Bahasan
Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Kesehatan
Masyarakatt di Kawasan Pasifik
Masyaraka

149
 

BAB 8. Pengaruh Perubahan Iklim terhadap


Kesehatan
Kesehatan Masyarakat di Kawasan Pasifik

8.1 Pengertian Dan Ruang Lingkup


Selama kita hidup tentu membutuhkan udara untuk
 bernapas.
 bernapas. Di dalam udara terkandung dari gas yang
terdiri dari 78% nitrogen (N), 21% oksigen (O), 1%
argon (Ar), 0,035% karbon dioksida (CO2), dan sisanya
terdiri dari neon (Ne), helium (He), metan (CH) dan

lainnya. Gas oksigen merupakan komponen esensial bagi


kehidupan makhluk hidup, termasuk manusia.
Komposisi seperti itu meupakan komposisi udara normal
dan dapat mendukung kehidupan manusia. Namun
kondisi udara
udara sepe
seperti
rti ini di d
dalam
alam atmosfer tidak perna
pernah
h
ditemukan dalam keadaan bersih, melainkan sudah

tercampur dengan gas-gas lain dan partikulat-partikulat


yang merupakan bahan atau zat pencemaran udara yang
tidak kita perlukan. Gas-gas dan partikulat-partikulat
yang berasal dari aktivitas alam dan juga yang dihasilkan
dari aktivitas manusia ini terus-menerus masuk ke dalam
udara dan mengotori/ mencemari udara di lapisan
atmosfer khususnya lapisan troposfer. Perbedaan
150
 

komposisi udara tercemar dengan kondisi udara normal


dimana komposisi udara tercemar tidak lagi mendukung
kehidupan manusia ini dapat mengakibatkan udara itu
tercemar.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh bahan-
 bahan pencemar, oleh sumber-sumber alami seperti
gunung berapi, kebakaran hutan, dan nitrifikasi serta
denitrifikasi biologi. Namun pencemaran udara juga bisa
disebabkan karena aktivitas alam dan aktivitas manusia.

Ada beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi


suara, panas, radiasi atau polusi cahaya juga dianggap
sebagai polusi udara/ pencemaran udara. Sifat alami
udara mengakibatkan dampak pencemaran udara yang
dapat bersifat langsung dan tidak langsung, regional
maupun global.
Pencemaran udara dapat memberikan dampak bagi
makhluk hidup, manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Misalnya saja kebakaran hutan dan gunung api yang
meletus menyebabkan banyak hewan yang kehilangan
tempat berlindung, banyak hewan dan tumbuhan mati
 bahkan punah. Kemudian ada juga gas-gas oksida
 belerang (SO2 dan SO3) yang bereaksi dengan uap air,
151
 

dan air hujan yang dapat menyebabkan terjadinya hujan


asam sehingga dapat merusak gedung-gedu
gedung-gedung,
ng, jembatan,
 patung-patung
 patung-patung sehingga mengakiba
mengakibatkan
tkan tumbuhan mati
atau tidak bisa tumbuh. Selain itu gas CO2  juga, bila
terhisap masuk ke dalam paru-paru bereaksi dengan
Haemoglobin (Hb) dapat menyebabkan terjadinya
keracunan darah. Dampak industri yang paling nyata
yaitu terjadi perubahan iklim yang disebabkan oleh
 pencemaran
 pencemaran udara itu sendiri. Dampak perubahan iklim

akibat emisi gas rumah kaca sudah mulai dirasakan di


 beberapa
 beberapa daerah pesisir di seluruh IIndonesia,
ndonesia, ba
baik
ik di kota
kecil maupun besar. Dan pada akhirnya kelangsungan
hidup umat manusia juga ikut terancam akibat dari
dampak perubahan iklim.
Pemanasan global telah terjadi semenjak abad 20,
mulai dari awal revolusi industri di negara-negara Eropa,
 pemanasan
 pemanasan global memberikan dampak terhadap
 perubahan
 perubahan iklim global sebagai akibat dari efek rumah
kaca dan pemenuhan emisi gas CO2 di udara yang dapat
mengakibatkan perubahan kondisi suhu global dan
mempengaruhi kondisi siklus metereologi dan geologi,
yang mengakibatakan bencana alam dimana kondisi
152
 

terjadinya bencana memiliki hubungan dengan


 pemanasan
 pemanasan global dan kenaikan muka air laut oleh
karena adanya penambahan masa air laut akibat
 pencairan
 pencairan es di kutub yang ditimbulkan setiap tahunnya,
terjadinya El Nino, banjir akibat faktor cuaca yang tidak
menentu dan sering juga berbarengan dengan bencana
longsor, badai tropis, dan badai siklon. Risiko bencana
yang dapat ditimbulkan berupa hilangnya keberfungsian
masyarakat, korban, kerugian material, kerusakan fisik

dan kerusakan lingkungan. Dalam dua dekade ini telah


terjadi pertumbuhan penduduk di dunia yang sangat
 pesat, kebutuhan akan pemenuhan hidupnya
mengakibatkan bertambahnya pasokan emisi gas dan
efek rumah kaca di bumi yang tidak seimbang dengan
daya tampung w
wilayahny
ilayahnya,
a, kondisi ini akan terjadi
terjadi dari
tahun ke tahun yang menjadi permasalahan serius bagi
dunia sebagai dampak perubahan iklim. Bencana
ekologis dapat terjadi apabila keseimbangan antara
makluk hidup dan tempat tinggalnya tidak terpenuhi,
sehingga menjadi suatu ancaman (hazard 
(hazard ) yang dapat
mengakibatkan risiko bencana apabila ada kerentanan
(vulnerability
vulnerability)) di dalam suatu lingkungan masyarakat
153
 

dalam menerima ancaman. Selain itu juga pemanasan


global terjadi akibat dari kegiatan eksploitasi secara
 besar-besaran
 besar-besaran terhadap sumberdaya alam yang menjadi
 bagian dari
dari siklus keseimbanga
keseimbangan
n alam.
Dalam konferensi internasional tentang pemanasan
global di Jepang tahun 2005 telah menghasilkan Kyoto
Protokol yang menjadi landasan dan kerangka kerja bagi
seluruh negara-negara di dunia untuk menekan laju
 pemanasan
 pemanasan global dan perubahan iklim. Saat ini benca
bencana
na

sering terjadi dimana-mana mulai dari tsunami, gempa,


 badai, banjir, longsor, erupsi gunungap
gunungapi,
i, kekeringan dan
lainnya, hal ini harus menjadi suatu pemikiran bersama
dalam mengatasinya dan menyelesaikan permasalahan
ini.
Bencana yang selalu terjadi silih berganti tanpa
mengenal waktu dan wilayah, kondisi alam yang tidak
seimbang dan perubahan siklus iklim yang tedak sesuai
mengakibatkan bencana tidak dapat diprediksi secara
 pasti, hilangny
hilangnyaa keseimbangan
keseimbangan lingkungan akibat
kerusakan alam yang tidak stabil menjadi sesuatu yang
harus diatasi oleh semua pihak yang ada. Bencana
menjadi semakin meluas di mana-mana sehingga
154
 

 pentingnyaa
 pentingny tindakan yang dilakukan secara
komprehensif untuk mengurangi risiko bencana dan
risiko perubahan iklim dengan melaksanakan manajemen
 bencana dan rencana aksi pengurang
pengurangan
an risiko bencana
antara lain (1) mitigasi; (2) manajemen kesiapsiagaan
dan manajemen krisis; (3) kedaruratan (emergency
( emergency
response);
response); dan (4) pemulihan dan rencana aksi.
1. Pengertian Cuaca
Cuaca dan iklim merupakan dua kondisi yang hampir

sama tetapi berbeda pengertian khususnya terhadap


kurun waktu. Cuaca merupakan bentuk awal yang
dihubungkan dengan penafsiran dan pengertian akan
kondisi fisik udara sesaat pada suatu lokasi dan suatu
waktu, sedangkan iklim merupakan kondisi lanjutan
dan merupakan kumpulan dari kondisi cuaca yang
kemudian disusun dan dihitung dalam bentuk rata-
rata kondisi cuaca dalam kurun waktu tertentu. Ilmu
cuaca atau meteorologi adalah ilmu pengetahuan
yang mengkaji peristiwa-peristiwa cuaca dalam
 jangka waktu dan ruang terbatas, sedangkan ilmu
iklim atau klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang
 juga mengkaji tentang gejala-geja
gejala-gejala
la cuaca tetapi
155
 

sifat-sifat dan gejala-gejala tersebut mempunyai sifat


umum dalam jangka waktu dan daerah yang luas di
atmosfer permukaan
permukaan bumi (Winarso, 2003).
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu
dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada
 jangka waktu yang singkat. Cuaca itu terbentuk dari
gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa
hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang
hari atau sore hari, dan keadaannya bisa berbeda-

 beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya. Di


Indonesia keadaan cuaca selalu diumumkan untuk
 jangka waktu sekitar 24 jam melalui prakiraan cuaca
hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika (BMKG) dan Departemen Perhubungan.
Untuk negara negara yang sudah maju perubahan
cuaca sudah diumumkan setiap jam dan sangat akurat
(tepat). Cuaca terdiri dari seluruh fenomena yang
terjadi di atmosfer
di atmosfer Bumi atau sebuah
sebuah planet
 planet lainnya.
Cuaca biasanya merupakan sebuah aktivitas
fenomena ini dalam waktu beberapa hari. Cuaca rata-
rata dengan jangka waktu yang lebih lama dikenal
sebagai iklim.
sebagai  iklim.   Aspek cuaca ini diteliti lebih lanjut
156
 

oleh  ahli klimatologi,
oleh klimatologi,   untuk tanda-tanda perubahan
tanda-tanda perubahan
iklim (Anonim, 2011).
Cuaca terjadi karena suhu dan kelembaban yang
 berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya.
Perbedaan ini bisa terjadi karena sudut pemanasan
Matahari yang berbeda dari satu tempat ke tempat
lainnya karena perbedaan lintang bumi. Perbedaan
yang tinggi antara suhu udara di daerah tropis dan
daerah kutub bisa menimbulkan jet
menimbulkan jet stream
stream.. Sumbu

 bumi yang miring dibanding orbit bumi terhadap


Matahari membuat perbedaan cuaca sepanjang tahun
untuk daerah sub tropis hingga kutub. Di permukaan
 bumi suhu biasanya berkisar ± 40°C. Selama ribuan
tahun perubahan orbit bumi juga memengaruhi
 jumlah dan distribusi energi Matahari yang diterima
oleh bumi dan memengaruhi iklim jangka panjang.
Cuaca di bumi juga dipengaruhi oleh hal-hal lain
yang terjadi di angkasa, diantaranya adanya angin
Matahari atau disebut juga star's
juga star's corona
corona   (Anonim,
2011). Sistem cuaca dapat dilihat pada Gambar 1.

157
 

Gambar 14. Sistem Cuaca

2. Pengertian Iklim
Iklim meliputi keadaan pengukuran statistik rata-rata
dari suhu,
suhu,   kelembaban,
kelembaban,   tekanan atmosfer,
atmosfer,   angin, 
angin,  
curah hujan, 
hujan,  jumlah partikel atmosfer
dan meteorologi
dan meteorologi dalam suatu wilayah tertentu dalam
waktu lama. Iklim dapat dibedakan dengan
dengan cuaca
 cuaca
dimana cuaca merupakan kondisi saat ini dari unsur-
unsur dan variasinya dalam periode waktu yang lebih
 pendek. Sebuah iklim daerah yang dihasilkan
oleh sistem iklim, yang memiliki lima komponen

158
 

yaitu atmosfer,
yaitu  atmosfer,   hidrosfer,
hidrosfer, kriosfer,
 kriosfer, permukaan
 permukaan tanah,
dan biosfer
dan biosfer (Anonim, 2008).
Iklim suatu tempat dipengaruhi oleh
lintang, medan,
lintang,  medan,   dan
dan ketinggian,
 ketinggian,   serta badan air
terdekat dan arus. Iklim dapat 
dapat diklasifikasikan sesuai
dengan rata-rata dan kisaran khas variabel yang
 berbeda,, paling sering suhu dan curah hujan. Skema
 berbeda
klasifikasi yang paling umum digunakan pada
awalnya dikembangkan oleh Wladimir
oleh  Köppen

(Anonim, 2008).
Paleoklimatologi adalah studi tentang iklim
kuno. Sejak pengama
pengamatan
tan langsung dari iklim tidak
tersedia sebelum abad ke-19. Hasil studi paleoklimat
disimpulkan dari variabel yang termasuk bukti-bukti
non-biotik seperti sedimen ditemukan di tempat
di tempat tidur
danau dan
dan  inti es,
es,   dan bukti biotik seperti cincin
 pohon dan karang.
karang.  Model iklim yang matematika
model iklim masa lalu, sekarang dan masa
depan. Perubahan
depan.  Perubahan iklim dapat terjadi selama rentang
waktu panjang dan pendek dari berbagai faktor.
Klasifikasi iklim dunia dapat dilihat pada Gambar
 berikut.
159
 

Gambar 15. Klasifikasi Iklim Dunia


3. Perubaha
Perubahan
n Iklim
Perubahan iklim merupakan perubahan baik pola
maupun intensitas unsur iklim pada periode waktu
yang dapat dibandingkan (biasanya terhadap rata-rata
30 tahun). Perubahan iklim dapat berupa perubahan
dalam kondisi cuaca rata-rata atau perubahan dalam
distribusi kejadian cuaca terhadap kondisi rata-
ratanya. Sebagai contoh, lebih sering atau
 berkurangnya
 berkurangnya kejadian cuaca ekstrim, berubahny
berubahnyaa
 pola musim dan peningkatan luasan daerah rawan
kekeringan. Perubahan iklim merupakan perubahan
 pada komponen iklim yaitu suhu, curah hujan,
160
 

kelembaban, evaporasi, arah dan kecepatan angin,


dan perawanan (BMKG, 2011).
Pengertian perubahan Iklim menurut berbagai
sumber (BMKG, 2011):
a.  UU No. 31 Tahun 2009 Tentang Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika Perubahan Iklim
adalah berubahnya iklim yang diakibatkan,
langsung atau tidak langsung, oleh aktivitas
manusia yang menyebabkan perubahan

komposisi atmosfer secara global serta perubahan


variabilitas iklim alamiah yang teramati pada
kurun waktu yang dapat dibandingkan.
 b.  Pemahaman petani Perubahan Iklim adalah
terjadinya musim hujan dan kemarau yang sering
tidak menentu sehingga dapat mengganggu
kebiasaan petani (pola tanam) dan mengancam
hasil panen.
c.  Pemahaman nelayan Perubahan iklim adalah
susahnya membaca tanda-tanda alam (angin,
suhu, astronomi, biota, arus laut) karena terjadi
 perubahan
 perubahan dari kebiasaan sehari-hari, sehingga

161
 

nelayan sulit memprediksi daerah, waktu dan


 jenis tangkapan.
tangkapan.
d.  Pemahaman masyarakat umum Perubahan iklim
adalah ketidakteraturan musim.
Definisi perubahan iklim adalah berubahnya
kondisi fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan
distribusi curah hujan yang membawa dampak luas
terhadap berbagai sektor kehidupan manusia
(Kementerian Lingkungan Hidup, 2001). Perubahan

fisik ini tidak terjadi hanya sesaat tetapi dalam kurun


waktu yang panjang. LAPAN (2002) mendefinisikan
 perubahan
 perubahan iklim adalah perubaha
perubahan
n rata-rata salah
satu atau lebih elemen cuaca pada suatu daerah
tertentu. Sedangkan istilah perubahan iklim skala
global adalah perubahan iklim dengan acuan wilayah
 bumi secara keseluruhan. IPCC (2001) menyataka
menyatakan
n
 bahwa perubahan iklim merujuk pada variasi rata-
rata kondisi iklim suatu tempat atau pada
variabilitasnya yang nyata secara statistik untuk
 jangka waktu yang panjang (biasanya dekade atau
lebih). Selain itu juga diperjelas bahwa perubahan
iklim mungkin karena proses alam internal maupun
162
 

ada kekuatan eksternal, atau ulah manusia yang terus


menerus merubah komposisi atmosfer dan tata guna
lahan.
Istilah perubahan iklim sering digunakan secara
tertukar dengan istilah
istilah ’pemanasan global’, padahal
fenomena pemanasan global hanya merupakan
 bagian dari perubahan ik
iklim,
lim, karena parameter iklim
tidak hanya temperatur saja, melainkan ada
 parameter lain
lain yang terkait seperti
seperti presipitasi, kondisi

awan, angin, maupun radiasi matahari. Pemanasan


global merupakan peningkatan rata-rata temperatur
atmosfer yang dekat dengan permukaan bumi dan di
troposfer, yang dapat berkontribusi pada perubahan
 pola iklim global. Pemanasa
Pemanasan
n global terjadi sebagai
akibat meningkatnya jumlah emisi GRK di atmosfer.
 Naiknya intensitas efek GRK yang terjadi karena
adanya gas dalam atmosfer yang menyerap sinar
 panas yaitu ssinar
inar infra merah yang dip
dipancarka
ancarkan
n oleh
 bumi menjadikan perubahan iklim global (Budianto,
2000).

163
 

8.2 Penyebab Terjadinya Perubahan Iklim


1. Gas-gas rumah kaca
Berdasarkan Protocol Kyoto ditetapkan 6 jenis gas
rumah kaca yang berperan sebagai penyerap energi
radiasi matahari yang semestinya energi radiasi
matahari tersebut dipantulkan kembali ke ruang
angkasa, akan tetapi karena adanya gas-gas rumah
kaca tersebut maka energi radiasi matahari tertahan
di lapisan atmosfer dan menyebabkan peningkatan

suhu bumi. Gas-gas tersebut diantaranya ialah


CO2 (Karbon Dioksida), CH4 (Metana), N2O
(Nitrogen Oksida), HFCs (Hydrofluorokarbons),
PFCs (Perfluorocarbons) dan SF6 (Sulphur
hexafluoride). Sebenarnya atmosfer bumi sudah
memiliki unsur gas rumah kaca alamiah seperti uap
air H O). Tanpa kehadiran gas rumah kaca tersebut
2
maka suhu muka bumi dapat lebih rendah sekitar 20 -
25°C daripada suhu bumi saat ini, suatu keadaan
yang sangat tidak nyaman bagi mahluk dimuka bumi.
Unsur-unsur gas rumah kaca dapat dilihat pada
Gambar berikut.

164
 

Gambar 16. Unsur-unsur gas rumah kaca

Emisi GRK berasal dari kegiatan manusia,


terutama yang berhubungan dengan penggunaan
 bahan bakar fosil (seperti minyak bumi, gas bumi,
 batu bara, dan gas alam). Pembakara
Pembakaran
n bahan bakar

fosil sebagai sumber energi untuk listrik,


transportasi, dan industri akan menghasilkan
karbondioksida dan gas rumah kaca lain yang
dibuang ke udara.

165
 

Sampah 3%

Pertanian 14%
Industri
14%
Transport 14%

Kehutanan 18%

Energi lain 5%
Listrik 24%

Bangunan 8%
(Sumber; Stern, 2006)

Gambar 17. Kegiatan manusia penyumbang efek


rumah kaca

Proses ini meningkatkan efek rumah kaca. Emisi


yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil
menyumbang 2/3 dari total emisi yang dikeluarkan

ke udara. Sedangkan 1/3 lainnya dihasilkan kegiatan


manusia dari sektor kehutanan, pertanian, dan
sampah.
Pada tahun 2000 buangan total di atmosfer
mencapai 42 miliar ton (Gigaton) setara CO2. Satu
liter bensin mengeluarkan buangan 2,4 kg setara

166
 

CO2. Jadi Pada tahun 2000 dapat dikatakan dunia


membakar 17,5 miliar liter bensin yang setara
dengan 437,5 mobil berkapasitas 40 liter. Jika
dibandingkan dengan jarak tempuh, jumlah bensin
yang sudah dibakar dapat digunakan untuk
menempuh perjalanan mobil sepanjang 157,5 miliar
kilometer per tahun atau 431,5 juta kilometer setiap
harinya.
Penumpukan GRK akibat aktivitas manusia

menyebabkan daya serap terhadap radiasi matahari di


atmosfer semakin bertambah. Proses terjadinya
 penumpukan
 penumpukan energi matahari di atmosfer akibat
kehadiran
kehadiran GRK tersebut dikenal sebagai ERK. Istilah
GRK dan ERK mengacu pada sifat proses
terperangkapnya sinar matahari pada penerapan
teknologi rumah kaca di negara-negara lintang tinggi.
Pada wilayah tersebut rumah kaca dibuat untuk
membuat suasana menyerupai daerah tropis dengan
suhu dan kelembaban yang terjaga.
Peristiwa ERK terjadi karena sinar matahari di
atmosfer menggetarkan molekul GRK tersebut
sehingga energi radiasi matahari terserap oleh
167
 

molekul tersebut. Celakanya waktu hidup molekul


tersebut di atmosfer dapat bertahan dalam waktu
yang lama sekitar 150 hingga 200 tahun sehingga
dalam waktu yang lama tersebut dapat terus
menyerap energi dan terjadi proses ERK. Dalam
waktu yang lama tersebut ERK terus terjadi dan
mengakumulasi
mengakumulasi energi radiasi matahari yang terserap
di atmosfer. Karena berat jenis dari molekul GRK
 jauh lebih besar dari berat jenis molekul udara

umumnya dan menyebabkan posisi molekul GRK


tersebut lebih berada di atmosfer bawah maka
 peristiwa pemanasan global lebih intensif terjadi di
lapisan bawah atmosfer atau di permukaan bumi.
Dari tahun ketahun konsentrasi GRK mengalami
 peningkatan,
 peningkatan, tidak hanya secara global akan tetapi
konsentrasi GRK di Indonesia juga mempunyai
kecenderungan naik.

168
 

Gambar 18. Konsentrasi GRK di atmosfer


at mosfer

Gambar diatas menunjukkan bahwa sejak tahun 0


sampai 1900 terjadi fluktuasi konsentrasi GRK di
udara, namun terjadi peningkatan yang signifikan
sejak tahun 1900 sampai saat ini. Sejak tahun 2004
sampai 2011 terjadi fluktuasi konsentrasi Gas CO 2 di
udara, namun secara umum terjadi peningkatan
konsentrasi. Sejak tahun 2004 sampai 2011 terjadi

fluktuasi konsentrasi gas CH4 di udara, namun secara


umum terjadi peningkatan konsentrasi. Konsentrasi
gas N2O di udara sejak tahun 2004 sampai 2011
terjadi fluktuasi konsentrasi gas N2O di udara, namun
secara umum terjadi peningkatan konsentrasi.

169
 

 Negara-negara
 Negara-negara maju merupakan penghasil emisi
GRK terbesar di dunia. Menurut data dari PBB,
urutan beberapa negara penghasil emisi CO2  per
kepala per tahun yaitu Amerika Serikat sebanyak 20
ton, Kanada dan Australia sebanyak 18 ton, Jepang
dan Jerman sebanyak 10 ton, China sebanyak 3 ton,
dan India sebanyak 1 ton.
Kebakaran hutan dan lahan juga melepaskan CO2 
dalam jumlah cukup besar, seperti yang terjadi di

Indonesia. Hampir setiap tahun, terutama bila


kebakaran sangat luas terjadi seperti pada tahun
1997, Indonesia melepaskan CO2  dalam jumlah
 besar.

170
 

Gambar 19. Perbandingan Kumulatif CO2 per


Kapita 1950-2000
(Sumber: Pelangi, 2005)
L UL UC
UCFF : lan
land
d use
use,, land
land use cha
chang
ngee and forest
forestrr y ((ta
tatta guna la
laha
han,
n,
 pe
 per ub
uba
aha
hann tata guna laha
lahan
n dan ke
kehu
huttana
nan)
n) 

Gambar diatas menunjukkan bahwa buangan dari

sektor energi di negara berkembang jauh lebih kecil


daripada di negara maju. Tetapi bila digabungkan
dengan sektor non energi (perubahan tata guna lahan
dan penggundulan hutan) maka angka buangan di
negara berkembang juga cenderung tinggi walaupun
tetap tidak setinggi di negara maju. Angka untuk

171
 

sektor non energi masih jadi perdebatan. Indonesia,


misalnya, memang menyumbangkan emisi yang
cukup tinggi saat terjadi kebakaran hutan, tapi emisi
ini terjadi secara musiman dan perhitungannya belum
 bisa dipastikan. Walaupun demikian, kebakaran
kebakaran
hutan dan lahan tetap harus dicegah demi menjaga
kelestarian ekosistem dan mencegah pencemaran
udara untuk kepentingan masyarakat Indonesia
sendiri.

2. Pemanasa
Pemanasan
n Global
Pemanasan global ditandai kenaikan suhu rata-rata
udara di dekat permukaan bumi dan lautan sejak
 pertengahan
 pertengahan abad ke-20 dan diproyeksikan akan
terus berlangsung. Menurut Laporan Kajian ke-4
oleh IPCC tahun 2007, suhu permukaan global
meningkat sebesar 0,74 ± 0,32 °C (1,33 ± 0,32 °F)
selama abad ke-20. Mayoritas kenaikan suhu yang
diamati sejak pertengahan abad ke-20 disebabkan
oleh peningkatan konsentrasi GRK, yang disebabkan
oleh aktivitas manusia seperti pembakaran bahan
 bakar fosil dan
dan pengurangan
pengurangan lahan hutan.

172
 

Gambar 20. Suhu rata-rata permukaan bumi

Pemanasan global dianggap sebagai penyebab


utama perubahan iklim. Perubahan iklim adalah
dampak dari pemanasan global yang melibatkan
unsur aktivitas manusia dan alamiah. Peristiwa
alamiah yang memberi pengaruh positif dan negatif

 pada pemanasan global adalah letusan gunung


 berapi, dinamika iklim di atmosfer dan lautan serta
 pengaruh dari luar bumi seperti gejala kosmis dan
ledakan di permukaan matahari.
Pemanasan global yang disebabkan oleh manusia
merupakan hasil dari perubahan jumlah dan

173
 

konsentrasi GRK di atmosfer dan juga karena


menurunnya daya serap GRK yang sudah terdapat di
atmosfer bumi. Pada kasus kedua, peristiwa
 pemanasan
 pemanasan global dapat dimitigasi (dikurangi)
(dikurangi)
dengan menambah daya serap GRK di atmosfer.
Mekanisme pemanasan global dapat dilihat pada
Gambar 13.

Gambar 21. Mekanisme pemanasan global

Aktivitas manusia telah meningkatkan


konsentrasi GRK dalam atmosfer (sebagian besar
 berupa CO2 yang berasal dari pembakaran batu bara,
174
 

minyak, dan gas; ditambah gas-gas lainnya). Tingkat


CO2  sebelum masa industri (sebelum Revolusi
Industri dimulai) adalam sekitar 280 ppmv, dan
tingkat CO2 saat ini yaitu sekitar 370 ppmv (IPCC).
Konsentrasi CO2 dalam atmosfer kita saat ini, belum
 pernah meningkat selama 420.000 tahun. Namun,
 berdasarkan
 berdasarkan laporan khusus dari IPCC mengenai
skenario emisi (Special
(Special Report on Emission
Scenarios-SRES),
Scenarios-SRES), di akhir abad ke 21, bahwa

konsentrasi karbon dioksida sebesar 490-1260 ppm


(75-350%) di atas angka konsentrasi di masa pra
industri. CO2  tersebut merupakan salah satu dari
kontributor utama terhadap pemanasan global saat
ini. GRK lainnya yang menjadi kontributor utama
 pemanasan
 pemanasan global yaitu metana (CH4) yang
dihasilkan dari aktivitas agrikultur dan peternakan
(terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan
ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari pupuk, dan gas-
gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin
ruangan (CFC). Rusaknya hutan-hutan yang
seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2, juga
makin memperparah keadaan ini karena pohon-
175
 

 pohon yang mati akan melepaskan CO2  yang


tersimpan di dalam jaringannya ke atmosfer.
Perubahan suhu, tinggi muka laut dan tutupan salju
dapat dilihat pada Gambar 22.

Gambar 22. Perubahan suhu, tinggi muka laut dan


tutupan salju kutub utara
(Sumber: IPCC, 2007)

176
 

Tanda-tanda utama pemanasan global adalah


kenaikan suhu muka bumi, peningkatan muka air laut
dan melelehnya lapisan es di daratan muka bumi.
Kenaikan suhu muka bumi terjadi di darat dan laut
yang juga menyebabkan naiknya suhu udara muka
 bumi. Salah satu akibat kenaikan suhu muka bumi
adalah melelehnya lapisan es di muka bumi. Proses
melelehnya lapisan es tersebut akan menyebabkan
kenaikan muka air laut. Kenaikan muka air laut

disebabkan oleh dua hal yaitu tambahan volume air


di laut akibat aliran lelehan es di daratan dan akibat
 pemuaian molekul air oleh peningkata
peningkatan
n suhu muka
laut. Untuk wilayah pesisir, ancaman kenaikan muka
air laut akibat pemanasan global dapat terjadi untuk
waktu yang sangat lama.

177
 

8.3. Dampak Secara Umum dari Perubahan Iklim


1. Bencana Ekologis
Perubahan iklim global diakibatkan oleh
meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer bumi
sebagai efek rumah kaca ( greenhouse
 greenhouse),
), kegiatan
industri, pemanfaatan sumberdaya minyak bumi dan
 batubara,, serta kebakaran hutan sebagai penyumbang
 batubara
emisi gas CO2 terbesar di dunia yang mengakibatkan
 perubahan
 perubahan pada lingkungan dan tataguna lahan

(landuse
landuse),
), karena adanya ketidakseimbangan antara
energi yang diterima dengan energi yang dilepaskan
ke udara dan terjadi perubahan tatanan pada
atmosfir sehingga dapat mempenga
mempengaruhi
ruhi siklus
menjadi tidak seimbang di alam, akibatnya terjadi
 perubahan
 perubahan temperature yang sangat signifikan di
atmosfer. Pemanasan global berdampak pada
 perubahan
 perubahan iklim di dunia menjadi tidak stabil,
apabila pemananasan global terus bertambah setiap
tahunnya dapat menimbulkan dampak yang sangat
 besar terhadap perce
percepatan
patan ancaman yang seperti
 badai siklon tropis, air pasang dan banjir, kenaikan
temperature ekstrim, tsunami, kekeringan dan El
178
 

 Nino yang dapat menimbulkan risiko bencana pada


sistem ekologis.

Gambar 23. Mekanisme terjadinya La Nina

Bencana ekologis merupakan fenomena alam yang


terjadi akibat adanya perubahan tatanan ekologi yang
mengalami ganguan atas beberapa faktor yang saling
mempengaruhi antara manusia, makluk hidup dan
kondisi alam. Alam sebagai tempat tinggal dan
segala sesuatu yang memberikan keseimbangan
lingkungan, bencana ekologi sering terjadi akibat
akumulasi krisis ekologi yang disebabkan oleh
ketidakadilan dan gagalnya pengurusan alam yang
mengakibatkan kolapsnya tata kehidupan manusia,

179
 

kondisi ini juga dipercepat dengan dampak yang


dilakukan oleh kegiatan manusia dalam mengelola
lingkungan sehingga mempengaruhi pemanasan
global di bumi yang berujung pada terjadinya
 bencana-bencana
 bencana-bencana dimana-mana
dimana-mana,, pengaruhuh utama
dari pemanasan global terhadap terjadinya bencana
ialah perubahan suhu udara yang semakin meningkat
sehingga mengakibatkan perubahan musim yang
tidak seimbang dan memicu percepatan siklus

geologi dan metereologi.


Meningkatnya suhu udara dari waktu ke waktu rata-
rata pertahun mencapai 1,4  –   5,8˚ celcius hingga
tahun 2100 yang dapat mempengaruhi kenaikan
muka air laut mencapai 88 meter, pemanasan suhu
global di udara memberi dampak terhadap
keseimbangan energi dalam suatu wilayah hingga
mengaklibatkan kekeringan berkapanjangan,
menurunnya produktifitas pertanian, rusaknya suatu
ekosistem dan tatanan kehidupan manusia dalam
 jangka panjang. Badai siklon tropis merupaka
merupakan
n
fenomena badai yang terjadi akibat system tekanan
udara rendah pada daerah tropis yang menjadi sebuah
180
 

ancaman (hazard 
(hazard ) yang dapat menimbulkan bencana,
 badai siklon tropis dapat menghanc
menghancurkan
urkan wilayah
yang dilewatinya memiliki diameter antara 20  –  150
  150
kilometer, dan dapat mengakibatkan banjir akibat
naiknya masa air dilaut dan di daratan yang terbawa
oleh angin dengan kekuatan yang tinggi. Beberapa
tahun terakhir banjir merupakan fenomena yang
 biasa terjadi di berbagai negara ada yang diakibatkan
oleh rusaknya fungsi hutan sebagai pengatur siklus

air, tata kelola lahan yang tidak baik, kondisi


morfologi dan adanya air pasang laut, yang tidak
mengenal batas wilayah dan waktu, hal ini
dipengaruhi juga dengan kondisi cuaca yang tidak
menentu dimana musim hujan tidak lagi pada
siklusnya, siklus hidrologi menjadi tidak seimbang
antara evaporasi, prefipitasi, infiltrasi dan daya
dukung lahan terhadap air permukaan, kondisi
musim yang tidak stabil diakibatkan oleh adanya
 perubahan
 perubahan iklim global di bumi sehingga sulit untuk
di prediksi secara pasti. Jumlah populasi yang sangat
tinggi menjadi faktor-faktor penentu terjadinya
 bencana, perlu di ingat bahwa sustu ancaman
181
 

(hazard ) akan menjadi bencana apabila menimbulkan


dampak yang sangat besar dan luas, yang
mempengaruhi kehidupan dan penghidupan
masyarakat serta aset-aset kehidupan yang ada
meliputi manusia, fisik (infrastruktur), ekonomi,
sosial budaya dan sumberdaya alam.
Dampak yang terbesar akibat dari perubahan iklim di
dunia adanya bencana El Nino, merupakan bencana
kekeringan yang terjadi yang terjadi akibat

meningkatnya suhu dari rata-rata suhu normalnya


sehingga terjadi perubahan musim yang sangat
signifikan, hal ini berdampak pada kondisi lahan dan
mempengaruhi produktifitas pertanian untuk
menghasilkan dapat berdampak pada rusaknya satu
ekosistem, tatanank kehidupan manusia, dan
kerusakan ekologi. Selain itu dapat mempengaruhi
ketersediaan sumberdaya air baik yang ada di
 permukaan
 permukaan maupun yang ada di bawah permukaan
permukaan,,
menjadi fenomena sosial ketika banyak terjadi
kekeringan, berkurangnya daya tahan pangan dan
hilangnya keberfungsiaan lahan. Bencana ekologi
terjadi akibat adanya akumulasi dari seluruh
182
 

rangkaian proses yang di akibatkan oleh pemanasan


global di dunia.
Beberapa bencana lainnya yaitu:
a)  Kemungk
Kemungkinan
inan punahnya 20-30 persen spesies
tanaman dan hewan bila terjadi kenaikan suhu
rata-rata global sebesar 1,5-2,5˚
1,5-2,5˚ C. 
C. 
 b)  Bertambahnya CO2  di atmosfer akan
meningkatkan tingkat keasaman laut. Hal ini
 berdampak negatif pada organisme laut seperti

terumbu karang dan spesies-spesies yang


hidupnya bergantung pada sumber daya tersebut.
2. Pangan dan Hasil hutan
a)  Diperkirakan produktivitas pertanian didaerah
tropis akan mengalami penurunan bila terjadi
kenaikan suhu rata-rata global antara 1-2˚C,
1-2˚C,
sehingga meningkatkan risiko bencana kelaparan.
 b)  Meningkatnya frekuensi kekeringan dan banjir
akan memberikan dampak negatif pada produksi
lokal terutama pada penyediaan pangan di
subtropik dan tropis.

183
 

3. Pesisir dan dataran rendah


a)  Daerah pantai akan semakin rentan terhadap erosi
 pantai dan naiknya permukaan air laut.
Kerusakan pesisir akan diperparah oleh tekanan
manusia didaerah pesisir.
 b)  Diperkirakan tahun 2080, jutaan orang akan
terkena banjir setiap tahun karena naiknya
 permukaan
 permukaan air laut. Risiko terbesar adalah
dataran rendah yang padat penduduknya dengan

tingkat adaptasi yang rendah. Penduduk yang


 paling terancam
terancam adalah yang berada di delta-delta
Asia dan Afrika, namun yang paling rentan
adalah penduduk di pulau-pulau kecil.
4. Sumber dan Manajemen air tawar
a)  Rata-rata aliran air sungai dan ketersediaan air
didaerah subpolar dan daerah tropis basah
diperkirakan akan meningkat 10-40 persen.
 b)  Sementara didaerah subtropiks dan daerah tropis
yang kering, air akan berkurang 10-30 persen,
sehingga daerah-daerah yang sekarang sering
mengalami kekeringan akan semakin parah
kondisinya.
184
 

5. Industri, Permukiman dan Masyaraka


Masyarakatt
a)  Industri, permukiman dan masyarakat yang
 paling rentan umumnya berada didaerah pesisir
dan bantaran sungai, serta mereka yang
ekonominya terkait erat dengan sumber daya
yang sensitive terhadap iklim, serta mereka yang
tinggal didaerah-daerah yang sering dilanda
 bencana ekstrem, dimana urbanisasi berlangsung
dengan cepat.

 b)  Komunitas miskin sangat rentan karena kapasitas


 beradaptasi
 beradaptasi yang terbatas, serta kehidupan
mereka sangat tergantung kepada sumberdaya
yang mudah terpengaruh oleh iklim seperti
 persediaan air
air dan makanan.
makanan.

8.4. Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kesehatan


Masyarakat
Sejak tahun 1990, WHO telah mempublikasikan
sejumlah laporan tentang perubahan iklim dan telah
 berpartisipasi
 berpartisipasi dalam proses meninjau kembali panel
 perubahan
 perubahan iklim antar negara. Aktifitas ini telah
menggaris bawahi empat kunci karakteristik dari risiko
185
 

kesehatan yang ditimbulkan dari pemanasan bumi dan


 perubahan
 perubahan iklim yaitu:
1.  Bahaya ini lebih bermacam-macam, menyeluruh dan
 barangkali
 barangkali tidak dapat kembali dalam skala waktu
manusia. Bahaya-bahaya ini berkisar dari kenaikan
risiko karena cuaca yang ekstrim seperti gelombang
 panas yang fatal, banjir, badai sampai pada yang
tidak terlalu berbahaya tapi secara potensial lebih
 berpengaruh
 berpengaruh serius pada dinamika infeksi penyakit,

 beralih dari kondisi kekeringa


kekeringan
n yang lama dibanyak
daerah, melelehnya salju yang menyediakan air
 bersih kepada pusat-pusat populasi yang besar dan
naiknya permukaan air laut yang mengarah kepada
 penggaraman
 penggaraman sumber-sumber air untuk pertanian dan
air minum.
2.  Kebanyakan dari “pembunuh” global yang penting
pentin g
 bersifat sangat peka terhadap kondisi iklim. Malaria,
diare dan malnutrisi energi protein, bersama-sama
menyebabkan
menyebabkan 3 juta kematian setiap tahun.
3.  Risiko ini tidak adil, karena gas-gas yang
menyebabkan dampak rumah kaca, yang
menyebabkan perubahan iklim asal mulanya
186
 

terutama dari negara-negara berkembang tetapi risiko


kesehatan terpusat pada negara-negara miskin
dimana kontribusinya sangat kecil pada
 permasalahan
 permasalahan tersebut diata
diatas.
s.
4.  Kebanyakan dampak dari proyeksi pada kesehatan
terhindar, melalui kombinasi intervensi kesehatan
masyarakat dalam jangka pendek, yang mendukung
adaptasi pengukuran kesehatan yang berkaitan
dengan sektor pertanian dan pengaturan air, dan

strategi jangka panjang untuk mengurangi dampak


iklim pada manusia.
Perubahan iklim dapat membawa dampak kesehatan
 bagi penduduk
penduduk dengan kapa
kapasitas
sitas beradaptasi yang rendah
rendah
sebagai upaya penyesuaian yang dilakukan
manusia untuk menanggapi perubahan
perubahan-perubahan
-perubahan
lingkungan, akan 
akan  semakin rentan terhadap penyakit
diare, gizi buruk, serta berubahnya pola distribusi
 penyakit-penyakit
 penyakit-penyakit yang ditularkan melalui berbag
berbagai
ai
serangga dan hewan. Ini di akibatkan dari timbulnya
fenomena ini dan yang sepenuhnya akan dirasakan oleh
manusia di seluruh dunia. Dimana akan dimulai dari
kenaikan permukaan air laut, kekeringan, hingga
187
 

gangguan terhadap ketahanan pangan yang akan


 berimbas pada
pada ganggua
gangguan
n kesehatan itu se
sendiri.
ndiri.
Beberapa dampak kesehatan karena perubahan iklim

yaitu :

1.  Meningkatnya angka kematian penyakit stroke


karena panas. Kematian biasanya terjadi karena
adanya gelombang panas. 
Hipertermia adalah suhu tubuh meningkat akibat

gagal termoregulasi. Hipertermia terjadi ketika tubuh


memproduksi atau menyerap lebih panas dari itu bisa
menghilang. Ketika suhu tubuh meningkat cukup
tinggi, hipertermia adalah darurat medis dan
memerlukan pengobatan segera untuk mencegah
kecacatan atau kematian (Karakitsos and Karabinis,
2008).
Serangan panas ini disebabkan oleh paparan
lingkungan terhadap panas, mengakibatkan suhu
tubuh abnormal tinggi. Pada kasus yang berat, suhu
 bisa melebihi 40 ° C (104 ° F). Stroke Panas
mungkin non-exertional   (klasik ) atau exertional,
exertional,  
tergantung pada apakah orang tersebut telah

188
 

 berolahragaa di panas. Tenaga fisik yang signifikan


 berolahrag
 pada hari yang sangat panas dapat menghasilkan
 panas di luar kemampuan tubuh yang sehat untuk
mendinginkan diri, karena panas dan kelembaban
lingkungan mengurangi efisiensi mekanisme normal
tubuh pendinginan. Faktor-faktor lain, seperti minum
terlalu sedikit air, minum alkohol atau kurangnya
 penyejuk udara, dapat memperbur
memperburuk
uk kondisi. Non-
exertional stroke panas adalah dominan pada yang

muda dan orang tua. Hal ini dapat dipicu oleh obat-
obat yang mengurangi vasodilatasi, berkeringat, dan
 panas hilang mekanisme, seperti antikolinerg
antikolinergik
ik obat,
antihistamin, dan diuretik. Dalam situasi ini,
toleransi tubuh untuk suhu lingkungan yang
 berlebihan dapat terlalu terbatas untuk menga
mengatasi
tasi
dengan panas, bahkan saat beristirahat (Fauci, 2008).
2.  Meningkatnya kejadian alergik rhinitis. Perubahan
iklim dalam hal ini cuaca berdampak pada
 penyebaran
 penyebaran dan produksi ae
aeroallergen.
roallergen.
Sebuah  Aeroallergen
 Aeroallergen   adalah setiap udara substansi,
seperti serbuk sari atau spora, yang memicu reaksi
alergi.  Aeroalergen
 Aeroalergen   termasuk serbuk sari tanaman
189
 

musiman yang spesifik ini umumnya dikenal sebagai


"demam", karena itu yang paling lazim selama
 pemotongan
 pemotongan rumput kering musim, dari akhir Mei
hingga akhir Juni di belahan bumi utara, tetapi adalah
mungkin untuk menderita demam sepanjang tahun.
Pada jamur, spora aseksual dan baik seksual atau
spesies jamur sporangiospores banyak yang aktif
secara paksa dibubarkan oleh ejeksi dari struktur
reproduksi mereka, yang perjalanan melalui udara

 jarak jauh (Trail,


(Trail, 2007).
3.  Meningkatnya angka kejadian penyakit sistem
 pernapasan
 pernapasan dan kardiovaskule
kardiovaskuler.
r. Hal ini disebabkan
karena terjadinya konsentrasi bahan pencemar
 berbahayaa di udara. 
 berbahay
Penyakit pernapasan adalah istilah medis yang
meliputi patologis kondisi yang mempenga
mempengaruhi
ruhi organ
dan jaringan yang membuat pertukaran gas mungkin
dalam organisme tingkat tinggi, dan termasuk
kondisi saluran pernapasan bagian atas, trakea,
 bronkus, bronkiolus, alveoli, pleura dan rongga
 pleura, dan saraf dan otot-otot pernapa
pernapasan.
san. Penyakit
 pernapasan
 pernapasan berkisar dari ringan dan membatasi diri,
190
 

seperti flu biasa, untuk hidup-mengancam entitas


seperti pneumonia bakteri, emboli paru, dan kanker
 paru-paru.
Penelitian penyakit pernapasan dikenal sebagai
 pulmonologi. Seorang dokter yang mengkhususkan
diri dalam penyakit pernapasan dikenal sebagai paru-
 paru, spesialis kedokteran dada, spesialis kedokteran
 pernapasan,
 pernapasan, respirologist atau spesialis kedoktera
kedokteran
n
toraks (Wikipedia, 2012).

4.  Meningkatnya angka kematian dan kecelakaan yang


terjadi karena banjir, tanah longsor dan badai. 
Perubahan iklim di Indonesia telah menyebabkan
kerusakan dan korban yang tidak sedikit dan kondisi
seperti itu sangat dirasakan oleh penduduk miskin.
Indonesia merupakan kawasan yang rentan terhadap
 perubahan
 perubahan iklim dan merupakan tantangan
multidimensi yang paling serius, kompleks dan
dilematis yang dihadapi umat manusia pada awal
abad ke-21 hingga abad ke-22. Pada tahun 2010
merupakan tahun yang berat dan dapat dirasakan
langsung terjadinya perubahan musim yang begitu
hebat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana
191
 

(BNPB) mencatat data sampai bulan September


terjadi banjir 196 kali, yang biasanya rata-rata hanya
150 kali setiap tahun.
5.  Meningkatnya angka kejadian penyakit infeksi dan
gangguan mental.
Penyakit menular terbukti secara klinis disebabkan
oleh adanya infeksi, dan pertumbuhan patogen
 biologis agen dalam individu inang organisme.
Dalam kasus tertentu, penyakit menular dapat

asymtomatic untuk banyak atau semua dari program


mereka. Patogen infeksius mencakup beberapa virus,
 bakteri, jamur, protozoa, multiseluler parasit, dan
 protein menyimpa
menyimpang
ng dikenal sebagai prion. Ini
 patogen penyeba
penyebab
b penyakit epidemi, dalam arti
 bahwa tanpa patogen, tidak ada epidemi menular
terjadi.
Penularan patogen dapat terjadi dalam berbagai cara,
termasuk kontak fisik, makanan yang terkontaminasi,
cairan tubuh, obyek, inhalasi udara, atau melalui
vektor. Penyakit menular yang sangat infektif
kadang-kadang disebut menular dan dapat dengan
mudah ditularkan melalui kontak dengan orang sakit
192
 

atau sekresi mereka. Penyakit menular dengan rute


infeksi yang lebih khusus, seperti transmisi vektor
atau transmisi seksual, biasanya dianggap sebagai
menular tetapi tidak memerlukan karantina korban.
Istilah infektivitas   menggambarkan
infektivitas kemampuan
suatu organisme untuk masuk, bertahan hidup dan
 berkembang
 berkembang biak di tuan rumah, sementara penyakit
menular   menunjukkan kemudahan komparatif
dengan yang penyakit ditransmisikan ke host lain.

Infeksi tidak sama dengan infeksi penyakit, karena


 beberapa infeksi tidak menyeba
menyebabkan
bkan penyakit pada
host (Ryan and Ray, 2004).
6.  Kelaparan, malnutrisi dan diare serta penyakit sistem
 pernapasan
 pernapasan 
Malnutrisi adalah kondisi yang dihasilkan karena diet
tidak seimbang di mana nutrisi tertentu yang kurang,
lebih (terlalu tinggi asupan), atau dalam proporsi
yang salah. Sejumlah yang berbeda gangguan gizi
mungkin timbul, tergantung pada nutrisi berada di
 bawah atau meluap-luap dalam makanan
malnutrition"" at
("malnutrition  at   Dorland's
Dorland's Medical  )  
Medical Dictionary )

193
 

World Health Organization 


Organization  (WHO) menyebutkan
kekurangan gizi sebagai ancaman tunggal terbesar
 bagi kesehatan masyaraka
masyarakatt dunia. Meningkatkan
status gizi secara luas dianggap sebagai bentuk
 paling efektif dari bantuan. Ada berbagai metode
digunakan untuk mengukur tingkat kekurangan gizi,
termasuk Klasifikasi Gomez. Ini mengklasifikasikan
sebagai 1, 2 atau 3 derajat malnutrisi sesuai dengan
 persentase berat tubuh normal sese
seseorang.
orang.

7.  Meningkatnya vector-borne disease, tick-borne


disease dan
disease dan rodent-borne disease.
disease. 
Beberapa penyakit termasuk dalam hal ini seperti
malaria, demam berdarah dengue, demam kuning,
filariasis, pes, dan lainnya. Pada saat ini penulis
hanya akan memaparkan tentang malaria dan demam
 berdarah dengue.
dengue.
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh
 parasit bernama Plasmodium
bernama  Plasmodium.. Penyakit ini ditularkan
melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit
tersebut. Di dalam tubuh manusia, parasit
Plasmodium akan berkembang biak di organ hati
kemudian menginfeksi sel darah merah. Pasien yang
194
 

terinfeksi oleh malaria akan menunjukan gejala awal


menyerupai penyakit influenza, namun bila tidak
diobati maka dapat terjadi komplikasi yang berujung
 pada kematian
kematian (WHO, 2011).
Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis
dan subtropis di mana parasit  Plasmodium
 Plasmodium   dapat
 berkembang
 berkembang baik begitu pula dengan vektor nyamuk
 Anopheles.. Daerah selatan Sahara di Afrika dan
 Anopheles
Papua Nugini di Oceania merupakan tempat-tempat

dengan angka kejadian malaria tertinggi.


Berdasarkan data di dunia, penyakit malaria
membunuh satu anak setiap 30 detik. Sekitar 300-
500 juta orang terinfeksi dan sekitar 1 juta orang
meninggal karena penyakit ini setiap tahunnya. 90%
kematian terjadi di Afrika, terutama pada anak-anak
(CDC, 2011).
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perubahan
iklim menyebabkan terjadinya peningkatan insiden
malaria. Hal ini disebabkan karena dengan
meningkatnya suhu maka membuat nyamuk sebagai
vector malaria ( Anopheles
 Anopheles   sp.) dapat beradaptasi di
daerah yang suhunya terlalu rendah dan siklus hidup
195
 

nyamuk menjadi pendek sehingga populasi nyamuk


semakin banyak.
Selain malaria, penyakit demam berdarah dengue
atau yang disingkat sebagai DBD merupakan salah
satu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
yang dibawa oleh nyamuk Aedes
nyamuk Aedes aegypti
aegypti betina
 betina lewat
air liur gigitan saat menghisap darah manusia.
Selama nyamuk  Aedes aegypti
aegypti   tidak terkontaminasi
virus dengue maka gigitan nyamuk DBD tersebut

tidak berbahaya. Jika nyamuk tersebut menghisap


darah penderita DBD maka nyamuk menjadi
 berbahayaa karena bisa menula
 berbahay menularkan
rkan virus dengue yang
mematikan. Untuk itu perlu pengendalian nyamuk
 jenis Aedes
 jenis  Aedes aegypti
aegypti   agar virus dengue tidak menular
dari orang yang satu ke orang yang lain
Suatu penelitian yang dilaporkan oleh Haryanto
(2009) menunjukkan adanya hubungan antara
 peningkatan
 peningkatan suhu dan kejadian DBD seperti terlihat
 pada Gambar
Gambar berikut.

196
 

Gambar 24. Hubungan antara suhu dan kejadian


DBD
8.  Meningkatnya penyakit akibat air (waterborne
(waterborne)) dan
makanan ( foodborne).
 foodborne). 

Gambar 25. Jaring Dampak Perubahan Iklim

197
 

8.5. Implikasi Perubahan Iklim


Ikli m Terhadap Kebijakan
Kesehatan
Kesehatan Masyarakat Internasional
1. Pemikiran kembali kesehatan dalam perubahan
lingkungan
Ancaman terhadap kesehatan seringkali digunakan
untuk membenarkan tindakan-tindakan untuk
menunjang atau mengadaptasi pada perubahan iklim;
sebagai contoh, Sekertaris Jenderal Perserikatan
Bangsa-Bangsa Kofi Annan 2006 berbicara di

 Nairobi. Namun untuk semua perhatian untuk isu ini


diterima strategi yang menyeluruh untuk mendukung
tanggapan terhadap kesehatan masyarakat kurang
nyata. Strategi ini sangat penting diperlukan baik
karena kesehatan masyarakat mempunyai tugas
dalam melawan munculnya ancaman dan karena
 besarnya perhatian terhadap perubahan iklim
memberikan kesempatan untuk memusatkan
 perhatian pada kebuthan saat ini dari masyaraka
masyarakatt
miskin. Sebagai contoh masyarakat internasional
telah menyetujui prinsip dari adaptasi dari perubahan
iklim global, didanai dari 2% iuran dari trilyunan
dolar dari proyek mekanisme pengembangan
198
 

kebersihan (Clean
(Clean Development Mechanism),
Mechanism), namun
kesempatan
kesempatan memperkuat kesehatan
kesehatan masyarakat dapat
diperoleh jika sektor kesehatan mengetahui apa yang
harus diperbuat karena perubahan iklim.
Pengembangan dari strategi menyeluruh akan
membutuhkan waktu tetapi beberapa prinsip-prinsip
utama sudah jelas. Masalah global memerlukan
strategi berdimensi internasional yang dapat
diterjemahkan kedalam tindakan-tindakan secara

regional dan lokal. Sebagaimana perubahan iklim,


menggaris bawahi penyebab global begitu juga
implikasinya terhadap kesehatan masyarakattidak
memandang batas-batas negara. Dampak pada satu
lokasi seperti infeksi penyakit epidemik atau
 perpindahan
 perpindahan penduduk karena kekeringan atau
naiknya permukaan air laut dengan cepat dapat
tersebar melewati batas-batas negara. Untuk itu
koordinasi investasi dalam pengukuran pencegahan
 berperanan
 berperanan pada; kesejahteraan masyarakat global
dalam mengurangi risiko kegawa
kegawatan
tan k
kesehatan.
esehatan.
Tantangan disederhanakan oleh kenyataan bahwa
 perubahan
 perubahan iklim hanya diharapka
diharapkan
n untuk diarahkan
199
 

terutama pada perubahan yang terjadi pada isu


kesehatan daripada pemunculan penyakit baru yang
tidak dikenal. Prinsip penting dalam memandu
adalah dengan meningkatkan prioritas kepada beban
 penyakit penting saat ini yang sepertinya akan
menjadi lebih parah karena perubahan iklim. Seperti
strategi tanpa penyesalan ( strategy no regrets
regrets)) akan
membawa keuntungan penting dari kesehatan
masyarakat pada setiap kondisi iklim yang dapat

diterima dimasa mendatang.


Adaptasi terhadap perubahan iklim adalah inti dasar
 proteksi kesehatan masyaraka
masyarakat.
t. Tantangan terhadap
 perubahan
 perubahan cepat daripada lingkunga
lingkungan,
n, demografi,
sosial, semuanya menuju pada penekanan yang lebih
 besar pada pencegaha
pencegahan
n penyakit, menyediaka
menyediakan
n suatu
keseimbangan yang lebih baik, dengan perhatian
utama pada pengukuran kuratif dan reaktif. Tindakan
 preventif yang diperlukan untuk menangani
kebanyakan penyakit iklim yang sensitif telah
diketahui dengan agak jelas. Perubahan iklim dan
stres lingkungan lainnya harus dapat menolong

200
 

memfokus kembali komitmen politik dan keuangan


untuk penerapan pengukuran-pengukuran
pengukuran-pengukuran tersebut.
2. Intervensi pencegahan kesehatan lingkungan
Munculnya salah satu ancaman kesehatan lingkungan
adalah penurunan sumber air bersih secara global
disebabkan terutama karena peningkatan laju
ekstraksi air dan kontaminasi. Perubahan iklim telah
diketahui memperburuk kualitas dan kuantitas air
yang sudah menurun ini terutama di daerah-daerah

yang sudah kering misalnya di bagian Mediteranian


Timur dan Afrika Utara. Penyediaan air dan sanitasi
air serta pemberian disinfektan sampai pada batas
yang dapat digunakan akan dapat mengurangi beban
dari penyakit saat ini dan memperbaiki dampak
kesehatan karena kekurangan penyediaan air.
Intervensi ini telah mempunyai perbandingan biaya
dan keuntungan (benefit
(benefit cost ratio)
ratio) yang sangat
tinggi; ancaman dari perubahan iklim ini membuat
 pengukuran
 pengukuran pencega
pencegahan
han kesehatan investasinya
menjadi lebih bijaksana. Bila kekurangan air menjadi
meningkat pemerintah dapat melindungi kesehatan
dengan memperkuat dan menerapkan kerangka
201
 

 peraturannyaa untuk menjamin keamanan penggunaan


 peraturanny penggunaan
sumber-sumber air yang baru yang akan kemudian
menjadi sangat penting: air limbah, kotoran, dan air
limbah dari pertanian dan perikana
perikanan.
n.
3. Pengawasan dan tanggung jawab terhadap penyakit
menular
Pengawasan yang efektif dan sistem tanggung jawab
yang efektif adalah penting dalam mengelola setiap
 penyakit menular tetapi hal tersebut akan menjadi

lebih penting bila berada dalam kondisi perubahan


yang cepat. Kondisi ini termasuk pergeseran iklim
sebagaimana laju peningkatan pergerakan dari
kontak antara manusia, patogen dan reservoar.
Keseluruhan kondisi ini memerlukan perbaikan
 pengawasan
 pengawasan kesehatan manusia terintergra
terintergrasi
si dengan
memperhatikan
memperhatikan iklim dan kondisi lingkunga
lingkungan
n lainnya
yang cocok untuk terjadinya ledakan penyakit,
termasuk penyakit pada hewan liar dan ternak.
Perubahan iklim juga memperkuat kasus reinforcing  
sistem tanggapan untuk ledakan penyakit menular,
termasuk tindakan perencanaan awal dan
 pemeliharaan
 pemeliharaan sumber-sumber pengawasan
pengawasan dan
202
 

kapasitas perseorangan yang diperlukan untuk


mampu menanggapi
menanggapi secara efektif.
4. Kesehata
Kesehatan
n lingkungan dalam keadaan darurat
Dampak saat ini dan yang akan datang dari bencana
alam dapat dikurangi oleh sektor kesehatan dengan
 pengukuran-pengukuran
 pengukuran-pengukuran terintegrasi terbatas yang
ditujkan kepada akar penyebab, dan perencanaan
untuk menanggapi secara efektif sesudah kejadian
tersebut. Sebagai contoh dampak kesehatan karena

 banjir, dapat dikurangi


dikurangi dengan kebija
kebijakan
kan pengelola
pengelolaan
an
wilayah yang mengurangi perombakan hutan dan
konservasi terintergrasi dari lapisan air dan zona
 pantai, akan meminimalisasika
meminimalisasikan
n dampak fisik dari
aliran lumpur dan gelombang badai, dan mengurangi
kesempatan dari kontaminasi limbah. Pengaruh
kesehatan sesudah banjir dapat dikurangi dengan
 perencanaan
 perencanaan yang tepat dan respons dana dari sektor
kesehatan, termasuk campur tangan untuk
mengawasi ledakan dari vektor penyakit dan
 penyakit yang
yang berhubu
berhubungan
ngan dengan air.
5. Membangun kemampuan untuk bertanggung jawab
dari sektor kesehatan
203
 

Sejak tahun 2000, WHO telah bekerja sama dengan


organisasi meteorologi dunia dan program
lingkungan PBB untuk meningkatkan kesadaran dari
implikasi perubahan iklim untuk sektor kesehatan
 pada daerah-daera
daerah-daerah
h yang sangat peka. Langkah
selanjutnya yang diperlukan adalah memberitahukan
dan mendukung pelaku-pelaku kesehatan dalam
mengambil tindakan yang nyata untuk melindungi
kesehatan. Sebagai contoh WHO telah

mengalamatkan kebutuhan ini dengan menginisiasi


 proyek baru pada tahun 2006 dengan mengarahkan
 pendekatan-pendekata
 pendekatan-pendekatan
n untuk melindung
melindungii kesehatan
dalam perubahan iklim. Dalam kerjasama dengan
 program pengembanga
pengembangan
n PBB dan dengan dana dari
fasilitas lingkungan global, inisiatif ini telah
diimplementasikan di 7 negara yang peka. Dalam
setiap departemen dari menteri-menteri kesehatan
suatu tim antar sektor yang telah mengidentifikasi
 prioritas risiko kesehatan dari perubaha
perubahan
n iklim
memberikan konteks dari lingkungan sosial ekonomi
dan kesehatan lokal. Melalui jalur inisiatif ini tim
tersebut diatas juga akan mengimplementasi,
204
 

mengidentifikasi, mengikuti dan memuluskan


interfensi untuk meminimalisasikan risiko kesehatan.
Proyek ini dengan sendirinya menunjang target
interfensi dari negaranya memperkuat kemampuan
institusi yang tertuju pada risiko kesehatan, termasuk
 peningkatan
 peningkatan informasi dan menggande
menggandeng
ng sektor
kesehatan dalam mengadaptasi perubahan iklim, dan
mengambil intisari pelajaran yang dapat diterapkan
 pada negara-nega
negara-negara
ra lain. Proyek tersebut juga akan

mengembangkan mekanisme monitoring untuk


menjamin bahwa sumber-sumber teraplikasi secara
efektif pada proyek adaptasi didalam sektor
kesehatan, dan menginformasi evaluasi pendukung
melalui mekanisme ini sebagaimana dapat
dibandingkan dengan organisasi kesehatan dan
 bantuan lainnya. Inisiatif ini penting untuk tindakan
lebih besar yang akan diperlukan untuk menghadapi
tantangan dunia dalam mengadaptasi risiko
kesehatan karena perubahan iklim.
6. Memperkua
Memperkuatt kerjasama dengan berbagai pihak untuk
 pengembangan
 pengembangan ketaha
ketahanan
nan

205
 

Tindakan tersebut diatas ditujukan pada keamanan


investasi untuk dana adaptasi perubahan iklim dalam
sektor kesehatan. Namun kebanyakan risiko
 perubahan
 perubahan iklim terhadap kesehata
kesehatan
n terletak paling
kurang sebahagian berada diluar ruang lingkup
tindakan sektor kesehatan. Barangkali yang paling
kritis adalah perubahan iklim mempunyai
kemampuan untuk menekan hasil produksi pertanian
dengan risiko terbesar di benua Afrika, dimana

kekurangan gizi telah menjadi beban penyakit


terbesar. Beberapa dari tindakan yang paling efektif
yang diambil oleh pakar kesehatan mencakup
dukungan pada usaha-usaha sektor-sektor lainnya
untuk meringankan dan mengadaptasi perubahan
iklim.
Masih banyak pekerjaan yang perlu dikerjakan dalam
 bidang ini termasuk:
termasuk:
a)  Lebih proaktif dan mengakses secara menyeluruh
implikasi dari perubahan iklim untuk kesehatan
manusia setara dengan keadaan alam dan ruang
lingkup sebagaimana yang dikemukakan baru-

206
 

 baru ini oleh Stern Review dalam implikasi


ekonominya;
 b)  Analisa dari program-program spesifik dan
interfensinya dibalik sektor kesehatan mengenai
dampaknya pada status kesehatan dan
kesetaraannya, dan mengeksplorasi kerjasama
saling memperkuat dari berbagai pihak;
c)  Pengertian yang lebih baik bagaimana informasi
yang muncul tentang ancaman kesehatan harus

digunakan untuk mempromosikan kesehatan,


kesetaraannya dan ketahanan pengembangan,
sebagai contoh dalam negosiasi internasional
tentang adaptasi perubahan iklim dan komitmen
yang tidak sesuai untuk bantuan pengembangan.
7. Perlindun
Perlindungan
gan iklim dan memperbaiki kesehatan
Tetapi pada akhirnya, komunitas kesehatan
masyarakat perlu untuk berada dibalik reaksi dari
suatu perubahan iklim. Strategi pencegahan yang
sebenarnya perlu menjamin pemeliharaan dan
 perkembangan
 perkembangan dari lingkungan yang sehat dari
tingkat lokal sampai ke tingkat global. Dalam jangka
 panjang ketahanan pengembang
pengembangan
an dan perlindungan
207
 

terhadap pelayanan ekosistem secara mendasar


diperlukan untuk kesehatan manusia. Hal ini bukan
hanya sekadar suatu kasus untuk perlindungan
generasi mendatang, sebagaimana dalam pilihan
 pengembangan
 pengembangan jangka pendek, bahwa perlindungan
terhadap iklim dapat memberikan keuntungan yang
nyata pada kesehatan masyarakat.
Perpotongan antara energi, transportasi, iklim dan
kesehatan memberikan
memberikan contoh dalam hal ini. Majalah

Stern Review tentang
Review tentang ekonomi dari perubahan iklim,
membantah bahwa keuntungan jangka panjang dari
investasi utama untuk mencegah efek rumah kaca
dari emisi gas akan sangat besar diluar kemampuan
 biaya yang tersedia dan bahwa hal ini diperlukan
untuk menghindari dampak bencana potensial dari
ekonomi global. Hal ini bertepatan dengan akses dari
WHO bahwa perbaikan yang layak dari kondisi
lingkungan dapat menekan beban penyakit global
lebih dari 25%. Kebanyakan dari beban saat ini
disebabkan oleh energi yang tidak sehat dan
 pelayanan
 pelayanan transportasi. Merobah sistem yang ada
untuk mengurangi perubahan iklim juga akan dapat
208
 

memberikan keuntungan yang nyata dan besar bagi


kesehatan masyarakat. Perbaikan akses kepada
masyarakat dan transportasi aktif dapat mengurangi
 besarnya emisi CO2  begitu juga mengurangi jumlah
kematian 800.000 orang setiap tahun secara global
karena pencemaran udara lingkungan, 1,2 juta
kematian setiap tahun dari kecelakaan lalu lintas dan
1,9 juta kematian karena cacat fisik. Merobah
 penggunaan
 penggunaan teknologi energi domestik dari

komunitas paling miskin dapat mengurang 1,5 juta


kematian setiap tahun karena pencemaran udara
dalam rumah. Langkah kritis berikutnya untuk
kesehatan masyarakat adalah pendekatan yang lebih
langsung dan pendekatan yang nyata dengan
lingkungan dan sektor ekonomi untuk menjamin
 bahwa teknologi pendukung kesehatan daan pilihan
 pengembangannya
 pengembangannya tela
telah
h diterapkan.
diterapkan.
Perubahan iklim yang dibuat oleh manusia
merupakan ancaman yang muncul sehingga
terbentuk dengan cepat kebijakan menyeluruh dan
meminta perhatian masyarakat. Sehubungan dengan
 perkembangan
 perkembangan yang cepat dan berkaitan dengan
209
 

 populasi global dan pertumbuha


pertumbuhan
n ekonomi,
 perubahan
 perubahan iklim menunjuk pada adanya titik-titik
kelemahan dalam sistem perlindungan kesehatan dan
mengarah untuk mempertimbangkan kembali
 prioritas-prioritass kesehatan masyaraka
 prioritas-priorita masyarakat.
t. Tanggung
 jawab yang paling efektif sepertinya adalah
memperkuat fungsi-fungsi pengelolaan lingkungan,
 pengawasan
 pengawasan dan tanggung jawab menjaga kesehatan
dari bencana alam dan perubahan dari pola penyakit

menular, dan pendekatan yang lebih proaktif untuk


menjamin bahwa pengambilan keputusan pada
akhirnya akan mengarah pada tujuan yaitu perbaikan
kesehatan manusia. Sebagian besar dari kesimpulan
ini bukan suatu intervensi yang baru tetapi
merupakan peralatan yang ada, tetapi tidak
digunakan disebabkan karena: ketiadaan komitmen
kebijakan dari sumber-sumber dana. Untuk itu
 perubahan
 perubahan iklim menuntut supaya kita
mengintensifkan usaha-usaha kesehatan masyarakat
dan menempatkan tugas penting ini pada inti dari
 pengembangan
 pengembangan ketaha
ketahanan.
nan.

210
 

8.6. Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim


Bencana (disaster 
(disaster ) merupakan fenomena yang terjadi
akibat kolektifitas atas komponen ancaman (hazard 
( hazard )
yaitu berbagai isu-isu pemanasan global yang
mempengaruhi kondisi alam dan lingkungan, serta
 bagaimana
 bagaimana tingkat kerentana
kerentanan
n (vulnerability
vulnerability)) suatu
komunitas memiliki nilai yang sangat tinggi sehingga
ada hubungan antara tiga faktor diatas untuk menjadi
suatu bencana (Paripurno, 2000). Dalam konferensi

dunia tentang pengurangan risiko bencana di jepang


(World Confrence on Disaster Reduction, Kobe, Japan
2005), dengan mengacu pada United Framework
Changes   (UNFCCC) bencana
Convention on Climate Changes
dan perubahan iklim menjadi isu utama karena memliki
hubungan atas terjadinya berbagai bencana di dunia dan
menghasilkan rencana aksi Hyogo (Hyogo Framework
for Action 2005-2015), dari hasil konfrensi ini,
 pengurangan
 pengurangan risiko bencana diimplementa
diimplementasikan
sikan sampai
ke tingkat komunitas dimana setiap negara didorong
untuk memiliki rencana aksi sebagai upaya peredaman
risiko bencana. Selain itu upaya-upaya peredaman risiko
 bencana telah dilakukan dengan adanya Kyoto Protokol
211
 

tahun 2005, sebagai kerangka kerja untuk setiap Negara-


negara di dunian melakukan rencana aksi pengurangan
 perubahan
 perubahan iklim dan pengelola
pengelolaan
an lingkungan untuk
mengurangi dunia dari pemanasan global yang dapat
mengakibatkan bencana ekologis.
Bencana ekologis menjadi ancaman bagi setiap
negara sehingga perlu adanya tindakan preventif dalam
mereduksi risiko bencana yang akan ditimbulkan,
 perubahan
 perubahan iklim dalam waktu yang sangat lama tidak

terbatas pada aspek-aspek iklim dan lingkungan,


 pengurangan
 pengurangan emisi gas CO2  di udara menjadi sesuatu
yang penting untuk dilakukan pengurangan dampak
 pemanasan
 pemanasan global di dunia. Pencega
Pencegahan
han dan pengelolaa
pengelolaan
n
lingkungan harus dimulai secara dini untuk menilai
risiko dan kondisi alam yang tidak stabil terhadap
ancaman bencana ekologis.
Pengurangan risiko bencana meliputi tahapan
sebelum bencana, saat bencana dan setelah bencana,
 pada tahapan sebelum bencana manajemen risiko dapat
dilakukan dengan melakukan upaya-upaya pencegahan
atau mitigasi, merupakan upaya terpadu yang dilakukan
untuk meminimalkan risiko bencana, mitigasi dapat
212
 

dilakukan denganpenilaian risiko bencana berdasarkan


atas analisa ancaman (hazard )
(hazard  yang diakibatkan
 perubahan
 perubahan iklim global, mengena
mengenall ancaman untuk
mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi terjadinya
 bencana,, khususnya bencana ekologis, dari faktor-faktor
 bencana
di atas kemudian dilakukan penilaian terhadap
kerentanan (vulnerability
(vulnerability)) dalam suatu komunitas untuk
menerima dampak ancaman sehingga dapat mengetahui
tingkat risiko bencana. Mitigasi dapat dilakukan dengan

melakukan du pendekatan antara lain pendekatan


structural yang mengacu pada infrastruktur yang
mendukung pengurangan pengaruh pemanasan global
dan risiko bencana, serta pendekatan nonstruktural
dengan pendekatan masyarakat sebagai perancang dan
 perencana
 perencana suatu tindakan mitigasi bencana
bencana.. Ancaman
adalah sesuatu yang dapat mengkibatkan terjadinya
 bencana baik secara alamiah (natural disaster ) maupun
akibat ulah manusia itu sendiri ((man-made
man-made disaster ))..
Atas penilaian risiko bencana dapat dijadikan tolak ukur
suatu rencana strategis dalam membangun suatu
kesiapsiagaan dalam satu komunitas untuk menghadapi
risiko bencana, sistem peringatan dini harus dimiliki
213
 

sebagai tanda yang dapat memberikan informasi adanya


ancaman risiko bencana. Risiko bencana merupakan
hubungan antara komponen-komponen ancaman
(hazard ),
), kerentanan (vulnerability
(vulnerability)) dan kemampuan
(capacity
capacity)) dalam mengelola ancaman. Jika dilihat
hubungannya risiko bencana dapat dirumuskan
RI = Hazard x Vulnerability/Capacity
Dimana : RI = Risiko Bencana
H = Hazard  

V = Vulnerability
Vulnerability  
C = Capacity
Capacity  
Semakin tinggi nilai ancaman dan nilai kerentanan
maka risiko bencana semakin tinggi, untuk mengurangi
risiko bencana perlu melakukan peningkatan nilai
kerentanan (vulnerability
(vulnerability)) menjadi kapasitas (capacity
(capacity))
dengan melakukan penguatan kapasitas di dalam
masyarakat dalam mengelola lingkungan, mengenal
ancaman, mengetahui dampak yang dapat ditimbulkan
oleh faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya
 bencana dalam lingkung
lingkungan
an (disaster
(disaster ecology).
ecology).
Upaya kesiapsiagaan dapat dilakukan dengan
melakukan suatu rencana aksi yang diimplementasikan
214
 

dalam suatu kegiatan yang bertujuan untuk pengurangan


risiko bencana. Rencana aksi harus meliputi upaya-upaya
yang dilakukan untuk pengurangan laju perubahan iklim
di setiap negara, meliputi 3 isu yang harus di perhatikan:
(1) pengurangan risiko bencana; (2) perubahan iklim
global dan (3) pembangunan berkelanjutan, yang
menjadi satu kesatuan yang saling berhubungan dalam
mengelola ancaman bencana alam (natural disaster). Saat
terjadinya bencana di suatu wilayah perlu dilakukan

 penanganan
 penanganan cepat (emergency response)
response) untuk memberi
 jaminan keselama
keselamatan,
tan, kesehata
kesehatan
n dan hak-hak dasar
kepada seluruh komponen yang terlanda tanpa
terkecuali, dalam masa krisis pemulihan cepat terhadap
kehidupan dan penghidupan masyarakat harus dilakukan
secara terencana dan terpadu sehingga dapat ditangani
dengan cepat. Proses pemulihan (recovery
( recovery)) menjadi
 bagian dari upaya peredaman risiko bencana dimana
dalam perencanaan suatu program pemulihan harus
memiliki unsur-unsur terhadap pengurangan risiko
 bencana,, berguna bagi keberlanjuta
 bencana keberlanjutan
n dan pembang
pembangunan
unan
 berkelanjutan
 berkelanjutan aman dari risiko b
bencana
encana..

215
 

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam rangka


mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim seperti:
1.  Pemerintah, Media, serta Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) harus segera mulai
mensosialisasikan pada masyarakat luas berbagai hal
yang terkait dengan isu perubahan iklim, baik
mengenai dampaknya maupun upaya-upaya apa yang
dapat dilakukan untuk menahan laju perubaha
perubahan
n iklim
di negeri ini.

2.  Melakukan usaha Mitigasi (pencegahan)  yang


merupakan usaha untuk mengurangi efek rumah kaca
sehingga dapat memperlambat laju pemanasan
global.
3.  Membudayakan gemar menanam pohon dan
menggunakan
menggunakan tanaman hidup sebagai pagar rumah.
4.  Penebangan pohon harus diikuti dengan penanaman
kembali bibit pohon yang sama dalam jumlah yang
lebih banyak.
5.  Hindari membakar sampah dan jangan membuka
lahan dengan membakar.
6.  Hemat energi seperti mematikan lampu dan peralatan
listrik jika tidak diperlukan, menggunakan lampu
216
 

hemat energi, dan tidak membiarkan pintu kulkas


terbuka terlalu lama.
7.  Menggunakan kertas di dua sisi, mendaur ulang
kertas, dan menggunakan barang-barang daur ulang.
8.  Membawa tas belanja sendiri untuk menghindari
 penggunaan
 penggunaan kantong belan
belanjaan.
jaan.
9.  Hindari penggunaan lift untuk naik maupun turun
 paling tidak untuk 2 tingkat. Biasakan menggunakan
tangga agar lebih sehat dan hemat listrik (untuk di

kantor dan fasilitas umum).


10. Mendisain bangunan dengan sirkulasi udara dan
 pencahayaan
 pencahayaan yang alami, sehingga meminimalkan
 penggunaan
 penggunaan AC dan penera
penerangan
ngan listrik.
11. Mengganti chiller (sejenis alat yang digerakan
dengan tenaga listrik yang berfungsi untuk
mendinginkan suhu air sesuai dengan yang
diinginkan) dengan
dengan refrigerant non CFC.
12. Usahakan menggunakan transportasi umum dan
kendaraan yang berbahan bakar ramah lingkungan
seperti gas dan biodiesel.

217
 

13. Untuk jarak dekat, usahakan tidak menggunakan


kendaraan bermotor, tetapi dengan berjalan kaki atau
 bersepeda..
 bersepeda
14. Rawatlah mesin secara berkala agar emisi gas buang
kendaraan
kendaraan baik.
15. Membeli produk-produk industri dalam negeri untuk
mengurangii transportasi barang-barang impor.
mengurang
16. Periksalah tekanan ban anda secara teratur. Tekanan
 ban yang akurat dapat menghema
menghematt bahan bakar

minyak.
17. Istirahatkan kendaraan
kendaraan Anda dua hari seminggu.
18. Bagi tempat industri selalu memantau emisi gas
 buang limbahnya.
limbahnya.
Manusia telah terlibat dalam kondisi perubahan iklim
selama ratusan tahun ini, Perubahan iklim yang terjadi di
Bumi ini merupakan kejadian dengan tingkat perubahan
yang lebih cepat dibandingkan kejadian-kejadian
lainnya.
Dampak dari perubahan iklim saat ini telah dirasakan
oleh negara-negara, komunitas dan ekosistem dengan
ketahanan yang rendah, Risiko yang terkait dengan
 perubahan
 perubahan iklim adalah nyata dan telah terjadi di
218
 

 beberapa
 beberapa sistem dan sektor penting yang berhubunga
berhubungan
n
dengan kelangsungan hidup manusia, termasuk
tersedianya sumber daya air, ketahanan pangan dan
kesehatan. Negara-negara berkembang mempunyai
tingkat risiko yang tinggi terkena dampak perubahan
iklim ini. Pada komunitas dengan ketahanan paling
rendah, pengaruh perubahan iklim langsung berhadapan
dengan kelangsungan hidup manusia. Dampak
kehancuran, kenaikan temperatur dan kenaikan muka air

laut akan memperparah dan berdampak pada siapapun,


khususnya kemisikinan.
Mengatasi ketidakpastian masa depan, adaptasi
merupakan proses dalam suatu lingkungan sosial yang
membuat diri mereka sendiri dapat mengatasi
ketidakpastian masa depan. Pilihan dalam adaptasi ini
sangat banyak, mulai dari teknologi seperti pertahanan
terhadap kenaikan muka air tanah atau rumah anti banjir,
sampai pada tingkat perilaku dari setiap individu seperti
menghemat air ketika terjadi kekeringan. Strategi
adaptasi lainnya yaitu melalui beberapa cara pencegahan
di atas. Hal ini di lakukan untuk mengurangi pengaruh

219
 

dari perubahan iklim pada manusia yang dapat di


lakukan mulai dari sekarang ini.
Berdasarkan hal tersebut maka diharapkan:
1.  Pemerintah perlu menerapkan kebijakan yang ketat
mengenai perubahan iklim, sehingga dapat
memperlambat dan menurunkan tren emisi dari grk
ini, dan juga menstabilkan tingkat kandungan dari
GRK ini di atmosfer. Sebagai
contohnya,menstabilkan GRK pada 445-490 ppm

dan merupakan target yang paling ambisius, untuk


dapat mencapai target tersebut pada tahun 2015 tidak
ada lagi peningkatan gas CO2 hal ini akan

menurunkan 50-85 persen dari level tahun 2000


(2000 levels) pada tahun 2050. Hal ini dapat
membatasi peningkatan suhu rata-rata global pada 2-

2.4˚C pre-industrial levels
2.4˚C pre-industrial levels.. 
2.  Perlu melakukan mitigasi (pencegahan) karena hal
ini sangat menentukan dan berpengaruh secara luas
terhadap peningkatan suhu rata-rata global dan
dampak dari terjadinya perubahan iklim dapat
dihindari.

220
 

3.  Peraturan perubahan iklim didesign sebagai bagian


atau parsel pembangunan berkelanjutan untuk
nantinya perbaikan konfirmasi pembangunan
 berkelanjutan
 berkelanjutan sehingga dapa
dapatt mengurangi
mengurangi emisi GRK
dan mengurangi pengaruh-pengaruh dari perubahan
iklim.
4.  Pemerintah harus mempromosikan jenis-jenis pilihan
teknologi dalam hal ini mendorong penggunaan
teknologi dengan bahan bakar gas alam lebih dari

 penggunaan
 penggunaan bahan bakar fosil sama halnya dengan
 penggunaan
 penggunaan teknologi berbasis nergy terbarukan,
seperti penggunaan pembangkit air (large-hydro
(large-hydro),
),
 pembakaran
 pembakaran biomassa, dan geotherma
geothermal.
l. Sumber
terbarukan lainnya seperti penggunaan solar pada
 pendingin udara, penggunaa
penggunaan
n energi gelomba
gelombang
ng dan
nanotechnology pada solar sel, meskipun semuanya
masih memerlukan pengembangan teknologi dan
 pemasaran lebih lanjut. Pilihan lainnya adalah
 penggunaan
 penggunaan teknologi penangka
penangkap
p dan penyimpan
karbon, teknologi ini ikut terlibat dalam penangkapan
CO2 sebelum dilepaskan ke atmosfer,

221
 

memindahkannya ke tempat yang lebih aman dan


mengisolasinya dari atmosfer, contohnya adalah
menyimpannya
menyimpannya dalam lampisan formasi batuan.

222
 

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2011b. Perubahan iklim dan dampaknya bagi


manusia. (online)
(http://walhibali.blogspot.com/200
(http://walhibali.blogspot.com/2007/08/peruba
7/08/perubaha
ha
n-iklim-dan-dampaknya-bagi.html)   diakses pada
n-iklim-dan-dampaknya-bagi.html)
11 Nopember 2011
Anonim 2011c. Indonesia dan Perubahan Iklim. (online)
(http://mentarikalahari.wordpre
(http://mentarika lahari.wordpress.com/2007/04/2
ss.com/2007/04/2
6/indonesia-dan-perubahan-iklim/)   diakses pada
6/indonesia-dan-perubahan-iklim/)
1 Desember 2011
Anonim, 2008. "Climate".. Glossary
"Climate" of

 Meteorology.
 Meteorology
Anonim. 2011a. Opini. American Meteorological
tentang Meteorologica l Society
perubahan iklim Society 
 
(online)
(http://kompas.com/kompas-
cetak/0703/01/opini/3343145.htm))  diakses pada
cetak/0703/01/opini/3343145.htm
11 Nopember 2011
Anonim. 2011d. Aspek Klimatologi Pencemaran Udara.
(online)
(http://putraprabu.wordpress.com
(http://putrapra bu.wordpress.com/2009/01/02/asp
/2009/01/02/asp
ek-klimatologi-pencemaran-udara/)   diakses pada
ek-klimatologi-pencemaran-udara/)
2 Desember 2011
Anonim. 2011e. Mengatasi perubahan Iklim (online)
(http://junosreflection.blogspot.com
(http://junosreflection.blogspot.com/2008/03/men
/2008/03/men
gatasi-perubahan-iklim-dengan.html)  
gatasi-perubahan-iklim-dengan.html) diakses
 pada 2 Desember
Desember 2011
ATSDR (Agency for Toxic Substances and Disease
Registry). 1994. Environmental Data Needed for
Public Health Assessments: A Guidance Manual.
 NTIS PB-179827. Atlanta: USDHHS, ATSDR,
Division of Health Assessment and Consultation.

223
 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geografisika. 2011.


Perubahan Iklim (online)
(http://www.bmkg.co.id/perubahaniklim)
http://www.bmkg.co.id/perubahaniklim) 
Bustam. 2002.  Pengantar epidemiologi
epidemiologi.. Jakarta: Rinika
cipta
Centers for Disease Control. 2011. "Where Malaria
Occurs". Diakses pada 10 Juli 2011
Copeland, K.T., H. Checkoway., A.J. McMichael, and
R.H. Holbrook. 1977. Bias due to
misclassification in the estimation of relative
risk. Am. J. Epidemiol. 105:488-495.
105:488-495.
Daniel, A. 2012,  Dasar Risk Assesment ,
www.academia.edu/9081863/Dasar-

dasar_Risk_Assesment,
dasar_Risk_Assesment
September 2019. ,  diaksespada 13
EPA (U.S. Environmental Protection Agency). 1987. a.
Risk Assessment Guidelines of 1986. EPA-
600/8-87/045. (Guidelines for Carcinogen Risk
Assessment; Guidelines for Mutagenicity Risk
Assessment; Guidelines for the Health Risk
Assessment of Chemical Mixtures; Guidelines
for the Health Assessment of Suspect
Developmental Toxicants; Guidelines for
Estimating Exposures). Washington, D.C.: U.S.
Environmental Protection Agency, Office of
Health and Environmental Assessment.
EPA (US Environmental Protection Agency). 1992.
Guidelines for exposure assessment: notice.
Federal Register, Part VI, Vol. 57, No. 104.
Fauci, A. 2008.  Harrison's Principles of Internal
 Medicine   (17 ed.). McGraw-Hill Professional.
 Medicine
 pp. 117 – 121
121

224
 

Freites, C, 2005.  Perceived Changein Risk of Natural


 Disasters caused by Global Warming.
Warming.  
International Science Journal Climate Reserch,
Volume 1, 2005, pp 34-38.
Haryanto, B. 2009. Climate Change and Public Health in
Indonesia Impacts and Adaptation. Nautilus
Institute Australia
Helmer, M and Hilhorst,D, 2006.  Natural Disasters and
Climate Change. Journal of Disasters, Volume
30, Number 1, Mar 2006, pp 1-4.
Intergovermental Panel on Climate Change. 2001.
Climate. Jenewa
Jonatan, A, 2001. Public
 Public Healt Risk Assesment Linked to

Climaic and Ecologycal


and Ecological Change. Journal
Change. Journal
Risk Assesment, Human
Volume 7,
 Number 5, September  –   Oktober 2001, pp 373-
385 (13)
Karakitsos D, and Karabinis A. 2008. "Hypothermia
therapy after traumatic brain injury in children".
Med. 359 (11): 1179 – 80
 N. Engl. J. Med.  80
Kementerian Lingkungan Hidup RI. 2001. Pengertian
Iklim. Jakarta
Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional. 2002.
Pengertian Iklim. Jakarta
Madeamin. Ishaq, 2012, TeknikPengumpulan Data
(Data Collection), www.ishaqmadeamin.com,, 
Collection), www.ishaqmadeamin.com
diaksespada 16 September 2019.
 National Research Council (US), 1994.
1994.   Science and
 Judgment in Risk Assessment.
Assessment. Washington
 Washington (DC):
 National Academies Press (US)
(US)   ISBN-10: 0-309-
04894-X

225
 

 National Research Council (US), 1997.  Environmental


 Epidemiology Volume 2 Use of the Gray
 Literature and Other Data in Environme
Environmental
ntal
 Epidemiology.. Washington (DC):  National
 Epidemiology
Academies
Academ ies Press (US)
(US)  ISBN-10: 0-309-05737-X.
 Noor NN. Epidemiologi
NN. Epidemiologi.. Jakarta: Rineka Cipta.
 Notoatmodjo S. 2003.  Ilmu Kesehatan Masyarakat
Kedua.  Jakarta:
(Prinsip-Prinsip Dasar), Cetakan Kedua. Jakarta:
Rineka Cipta
 NRC (National Research Council). 1991. b. Human
Exposure Assessment for Airborne Pollutants.
Washington, DC: National Academy Press.
Pirkle, J. L., L. L. Needham, and K. Sexton. 1995.

Improving exposure
human tissues assessment
for toxic by J.monitoring
chemicals. Exposure
Anal. Environ. Epi. 5:405-424. Division of
Environmental Health Laboratory Sciences,
Centers for Disease Control and Prevention,
Atlanta, Georgia 30341-3724, USA
Ryan KJ; Ray CG (editors). 2004. Sherris Medical
 Microbiology (4th
 Microbiology  (4th ed.). McGraw Hill
Schipper, L and Pelling, M, 2006.
2006. Disaster
 Disaster Risk, Climate
Change and International Development: Scope
 for, and Challenges to, Integration. Journal of
 Disasters, Volume 30, Number 1, Maret 2006, pp
19-38.  
19-38.
Soemirat J. 2000.  Epidemiolog
 Epidemiologii Lingkungan.
Lingkungan.  
Yogyakarta:
Yogyaka rta: Gadjah Mada University Press.
Subari H, dkk. 2004.  Manajeme
 Manajemenn epidemiologi
epidemiologi..
Yogyakarta:
Yogyaka rta: Media presindo

226
 

Thomas Mitchell, 2007. An


2007.  An Operational Framework for
 Mainstreaming Disaster Risk. The
Risk. The ISME Journal,
Volume 1, September 2007, pp 567-584.
Timmreck TC. 2004. Epidemiologi
2004.  Epidemiologi Suatu Pengantar (an
 Introduction to Epidemiology)
Epidemiology).. Jakarta: EGC.
Trail F. 2007. "Fungal cannons: explosive spore
discharge in the Ascomycota".  FEMS
Letterrs  276 (1): 12 – 8
 Microbiology Letterrs 8..
Universitas Sam Ratulangi. 2020. Unsrat dalam Angka
(Website Unsrat)
Van Aalst and Marteen, K, 2006. The Impacts of Climate
Changes on The Risk Natural Disaster. 
Disaster.  Journal
of Disaster, Volume 30, Number 1, Maret 2006,

World  pp 5-18 Organization.


Health (14). 2011. "Malaria". Diakses
 pada 10 Juli 2011

227

Anda mungkin juga menyukai