Anda di halaman 1dari 69

DAR2/Profesional/097/5/2019

PENDALAMAN MATERI ILMU PENGETAHUAN ALAM

MODUL 5.
GELOMBANG OPTIK, DAN LISTRIK MAGNET

Kegiatan Belajar 4:
Kemagnetan dan Induksi Elektromagnetik

Penulis:
Dr. Eka Cahya Prima, S.Pd., M.T.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


2019
DAFTAR ISI

A. Pendahuluan..................................................................................................... iii
1. Deskripsi Singkat ............................................................................................ iii
2. Relevansi .......................................................................................................... iv
3. Petunjuk Belajar ............................................................................................... iv
B. Inti....................................................................................................................... 1
1. Capaian Pembelajaran ...................................................................................... 1
2. Sub Capaian Pembelajaran ............................................................................... 1
3. Uraian Materi ................................................................................................... 1
Kemagnetan .......................................................................................................... 1
Pemanfaatan Medan Magnet pada Migrasi Hewan ............................................... 2
Migrasi Burung ........................................................................................ 2
Migrasi Salmon ........................................................................................ 4
Migrasi Penyu........................................................................................... 5
Migrasi Lobster Duri ................................................................................ 6
Magnet dalam Tubuh Bakteri ................................................................... 6
Teori Dasar Kemagnetan ....................................................................................... 7
Konsep Gaya Magnet ............................................................................... 8
Aktivitas 4.1 Menyelidiki Sifat Magnet Bahan ...................................... 10
Aktivitas 4.2 Membuat Magnet .............................................................. 12
Penerapan Elektromagnet dalam Kehidupan Sehari-hari ........................ 17
Cara menghilangkan kemagnetan bahan ................................................ 19
Medan Magnet ....................................................................................... 19
Aktivitas 4.3 Mengetahui Medan Magnet .............................................. 19
Induksi Magnet....................................................................................... 21
Aktivitas 4.4 Menyelidiki Medan Magnet di dekat Kawat Berarus listrik
............................................................................................................... 21
Teori Kemagnetan Bumi...................................................................................... 24
Gaya Lorentz ....................................................................................................... 25
Konsep Gaya Lorentz ............................................................................. 25
Aktivitas 4.5 Menentukan Besar dan Arah Gaya Lorentz ...................... 25
Penerapan Gaya Lorentz pada Motor Listrik .......................................... 29
Induksi Elektromagnetik ..................................................................................... 33
Aktivitas 4.6 Menyelidiki Peristiwa Induksi Elektromagnetik ............... 34
Generator ................................................................................................ 36
Dinamo AC-DC ..................................................................................... 36

i
Transformator ......................................................................................... 37
Kemagnetan dalam Produk Teknologi ................................................................ 42
MRI (Magnetic Resonance Imaging) ..................................................... 43
Kereta Maglev ........................................................................................ 44
Tugas................................................................................................................... 45
C. Penutup ............................................................................................................ 47
Rangkuman ......................................................................................................... 47
Tes Formatif ........................................................................................................ 48
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 53
Tugas Akhir ........................................................................................................ 55
Tes Sumatif ......................................................................................................... 56
Kunci Jawaban Tes Formatif KB 1 – 4 ............................................................... 62

ii
Kegiatan Belajar 4 : Kemagnetan dan Induksi Elektromagnetik

A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat
Modul Hybrid Learning gelombang optik, dan listrik magnet ini
merupakan Modul PPG dalam jabatan yang dipersiapkan Pemerintah dalam
rangka membekali guru dengan kompetensi professional yang berorientasi
pada implementasi Kurikulum 2013. Modul ini dirancang untuk memperkuat
kompetensi guru dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh.
Proses pencapaiannya dirancang melalui pembelajaran hybrid dengan
didukung berbagai jenis media terkait yang menunjang sebagai suatu kesatuan
yang saling mendukung pencapaian kompetensi tersebut. Sebagai transisi
menuju ke pendidikan menengah, pemisahan mata pelajaran masih belum
dilakukan sepenuhnya bagi peserta didik SMP/ MTs. Materi-materi dari
bidang-bidang ilmu Fisika, Kimia, Biologi, serta Ilmu Bumi dan Antariksa
masih perlu disajikan sebagai suatu kesatuan dalam mata pelajaran IPA (Ilmu
Pengetahuan Alam). Hal ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan yang
utuh bagi peserta didik SMP/MTs tentang prinsip-prinsip dasar yang mengatur
alam semesta beserta segenap isinya. Oleh karenanya, pengetahuan dan
kemampuan guru menguasai materi esensial IPA yang terkoneksi dan
terintegrasi secara utuh diperlukan adanya.

Modul ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan peserta didik
untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang
digunakan dalam Kurikulum 2013, peserta didorong untuk mencari sumber
belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran aktif peserta
sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap mereka
dengan ketersediaan kegiatan pada Modul ini. Peserta dapat memperkayanya
dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan
yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.

iii
2. Relevansi
Modul Modul IPA ini disusun dengan pemikiran di atas. Bidang ilmu Fisika,
Kimia, dan Biologi dipakai sebagai landasan (platform) pembahasan bidang
kemagnetan dan induksi elektromagnetik yang akan disajikan. Makhluk hidup
digunakan sebagai objek untuk menjelaskan prinsip-prinsip dasar yang
mengatur alam seperti objek alam dan interaksinya, energi dan
keseimbangannya, dan lain-lain. Melalui pembahasan menggunakan
bermacam bidang ilmu dalam rumpun ilmu pengetahuan alam, pemahaman
utuh tentang alam yang dihuninya beserta benda-benda alam yang dijumpai di
sekitarnya dapat dikuasai oleh guru IPA SMP/MTs untuk diajarkan kepada
para siswanya.

Sebagai salah satu rumpun ilmu yang berperan penting dalam mempersiapkan
dan membekali siswa sebagai insan yang akan hidup di era abad 21, maka
penyusunan modul ini juga berkaitan erat dengan pengembangan kemampuan-
kemampuan abad 21. Selain itu pula, proses mengukur kemajuan pendidikan
suatu negara serta pemahaman peserta didik suatu negara terhadap IPA
dibandingkan secara rutin sebagaimana dilakukan melalui TIMSS (The Trends
in International Mathematics and Science Study) dan PISA (Program for
International Student Assessment). Melalui penilaian internasional seperti ini
kita dapat mengetahui kualitas pembelajaran IPA dibandingkan dengan negara
lain. Materi IPA pada Kurikulum 2013 ini telah disesuaikan dengan tuntutan
penguasaan materi IPA relevan dengan TIMSS dan PISA.

3. Petunjuk Belajar
Sebelum Anda menggunakan modul ini, Anda perlu membaca bagian petunjuk
ini. Mengapa diperlukan? Ibarat Anda sedang berlibur di tempat wisata, Anda
tentunya ingin memanfaatkan fasilitas yang ada di tempat wisata tersebut
bukan? Tentunya, agar tujuan tersebut tercapai Anda akan membaca peta di
mana fasilitas itu berada. Begitu juga dengan modul ini. Jika Anda ingin
memperoleh manfaat yang maksimal dari modul ini tentu merupakan tindakan
yang bijak jika Anda benar-benar memerhatikan dan memahami bagian

iv
petunjuk penggunaan modul ini. Selamat mempelajari!
Fitur mari kita cari tahu ini berisi tugas atau permasalahan yang perlu untuk
dicari jawabannya atau untuk mencari pengetahuan tambahan terkait materi
yang dipelajari. Fitur mari kita diskusikan ini berisi suatu masalah yang
berkaitan dengan konsep yang perlu untuk dipecahkan melalui kelompok. Fitur
ini dapat melatih Anda dalam mengungkapkan pendapat atau berkomunikasi
dan memecahkan masalah. Fitur rangkuman ini berisi ringkasan materi dari
bab yang telah dipelajari. Anda dapat mereview keseluruhan materi yang telah
dipelajari melalui fitur ini. Fitur tes formatif ini berisi soal-soal untuk
mengevaluasi pemahaman dan penerapan konsep dalam satu bab yang telah
dipelajari.

v
B. Inti
10. Capaian Pembelajaran
Mampu menguasai teori dan aplikasi materi pelajaran IPA yang mencakup: (1)
inkuiri IPA, keterpaduan konsep dan proses dalam IPA, (2) materi dan
interaksinya, (3) gerak, gaya, dan tekanan, (4) energi, usaha, dan pesawat
sederhana, (5) gelombang dan optik serta aplikasinya dalam teknologi, (6)
kelistrikan dan kemagnetan, (7) ciri, klasifikasi, sistem, struktur, fungsi mahluk
hidup, zat aditif dan adiktif serta dampaknya terhadap kesehatan, (8) interaksi
antar mahluk hidup dan lingkungan, (9) reproduksi, hereditas, evolusi (10)
mikroorganisme dan bioteknologi, (11) tata surya, struktur bumi, perubahan
iklim, dan mitigasi bencana, termasuk advanced materials dalam IPA secara
bermakna yang dapat menjelaskan aspek “apa” (konten), “mengapa” (filosofi),
dan “bagaimana” (penerapan) dalam kehidupan sehari-hari

11. Sub Capaian Pembelajaran


Peserta dapat menjelaskan penerapan konsep induksi elektromagnetik atau
medan magnet pada navigasi hewan saat migrasi atau kehidupan sehari-hari

12. Uraian Materi


Kemagnetan
Setiap wilayah di belahan bumi mengalami perubahan musim setiap
tahunnya. Masih ingatkah Anda apa yang menyebabkan perubahan musim dan
dampaknya bagi kehidupan di bumi?

Perubahan musim di bumi berdampak pada kehidupan makhluk hidup,


termasuk di antaranya hewan. Hewan yang hidup di darat, air, dan udara melakukan
perpindahan tempat pada musim tertentu untuk mempertahankan kehidupannya.
Perpindahan tempat yang dimaksud dikenal dengan migrasi. Migrasi dilakukan
hewan melalui jalur yang hampir sama pada tiap tahunnya. Beberapa hewan yang
sering melakukan migrasi adalah burung, salmon, dan ikan paus. Pernahkah Anda
memikirkan cara hewan melakukan migrasi? Mengapa pada saat migrasi, hewan

1
tidak salah arah atau tersesat? Hewan-hewan tersebut tidak memiliki alat penyearah
GPS (Global Positioning System) seperti yang sering digunakan masyarakat saat
ini. Sungguh besar kekuasaan Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah menciptakan
makhluk hidup dengan segala kelebihannya sehingga setiap makhluk hidup dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Pemanfaatan Medan Magnet pada Migrasi Hewan


Kehidupan makhluk hidup di bumi dipengaruhi oleh medan magnet bumi.
Medan magnet bumi adalah daerah di sekitar bumi yang masih dipengaruhi oleh
gaya tarik bumi. Sebagian besar hewan memanfaatkan medan magnet bumi untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Medan magnet bumi berada di sekitar
bumi, dapat mempengaruhi batang magnet yang diletakkan bebas di sekitar
permukaan bumi. Tahukah Anda, mengapa di utara bumi ada kutub selatan magnet
bumi dan di selatan bumi ada kutub utara magnet bumi?
Hewan mampu mendeteksi medan magnet bumi karena di dalam tubuh
hewan terdapat magnet. Fenomena tersebut dinamakan biomagnetik. Selain itu,
medan magnet bumi dapat membantu hewan dalam menentukan arah migrasi,
mempermudah upaya mencari mangsa, atau menghindari musuh. Tahukah Anda
hewan apa saja yang melakukan migrasi dengan memanfaatkan medan magnet
bumi? Cermati gambar dan uraian berikut yang menunjukkan beberapa hewan yang
melakukan migrasi di bumi.

Migrasi Burung
Beberapa jenis burung, misal burung elang dan burung layang- layang,
melakukan migrasi pada tiap musim tertentu. Burung tersebut menggunakan
partikel magnetik yang ada pada tubuhnya untuk menciptakan “peta” navigasi
dengan memanfaatkan medan magnet bumi.

2
Gambar 4.1 Migrasi Burung
Sumber: blog.sap.com

Pemanfaatan medan magnet bumi juga digunakan burung merpati pos. Pada
zaman dahulu, burung merpati sering dimanfaatkan sebagai kurir surat.
Bagaimanakah cara merpati untuk mengetahui jalan pulang? Ternyata merpati
memanfaatkan medan magnet bumi sebagai penunjuk arah pulang. Hal ini
ditunjukkan hasil penelitian Comel pada tahun 1974 yang memasang magnet di
kepala burung merpati. Ternyata, setelah dipasang magnet pada kepalanya,
burung merpati tiba-tiba kehilangan arah dan tidak mengetahui jalan pulang.
Mengapa pemasangan magnet pada kepala burung menyebabkan burung tersesat?
cari jawabannya pada berbagai sumber yang dapat Anda peroleh!
Penemuan medan magnet menyebabkan perubahan yang signifikan
terhadap kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Penemuan ini menghantarkan
manusia ke era baru dalam tatanan kehidupan. Menariknya, tak hanya manusia yang
dipengaruhi oleh penemuan hal tersebut, burung pun mengalaminya.
Sejak ditemukannya fenomena alam tentang elektromagnetik,
perkembangan dalam dunia elektronik terus berkembang. Padahal, penemuan yang
baru berusia 200 tahun itu ternyata memberikan baik hal positif maupun negatif.
Umumnya, hal positif dirasakan oleh manusia sedangkan dampak yang negatif
dirasakan oleh burung. Beberapa studi terakhir menunjukkan tingginya
kemungkinan tentang medan listrik mempengaruhi pola mirasi beberapa jenis
burung.
Bumi adalah magnet dengan ukuran paling besar sejauh pengetahuan
manusia. Hal itu disebabkan karena inti bumi tersusun atas besi cair yang berputar
sehingga membentuk pola medan magnet yang tak terlihat. Hasilnya, kutub utara
dan selatan masing-masing menjadi kutub magnet pada bumi. Fenomena tersebut

3
dimanfaatkan oleh burung sebagai penunjuk arah pada sistem navigasi burung. Hal
ini pula yang menjelaskan mengapa arah jarum kompas selalu mengarah kepada
kutub utara dan selatan bumi.
Medan magnet yang dihasilkan oleh Bumi tidak statis, melainkan dinamis.
Medan tersebut ada di sekitar bumi dan medan gaya yang dihasilkan bersifat
kontinu. Sebagai makhluk yang dilengkapi oleh sistem pendeteksi medan magnet,
burung menggunakan gejala alam ini pada pola kehidupan migrasi mereka. Dengan
memanfaatkan medan magnet bumi, beberapa jenis burung tidak akan pernah
tersesat ketika bermigrasi dari daerah utara ke selatan. Medan magnet ini lah yang
diproses oleh otak burung dan dijadikan rambu-rambu untuk menentukan posisi.
Namun, dengan begitu banyaknya alat-alat elektronik yang diciptakan oleh
manusia, tercipta sebuah anomali magnetik yang berdampak pada kehidupan
burung. Dalam situsnya, scientificamerican.com menuliskan bahwa beberapa
penelitian tentang migrasi burung menggunakan medan magnet bumi mengalami
perubahan. Henrik Mouritsen membenarkan persoalan ini, ia mendapatkan bahwa
sistem navigasi burung dipengaruhi oleh kegaduhan (noise) elektromagnetik.
Sistem navigasi burung terganggu dengan adanya kegaduhan tersebut sehingga sulit
menentukan tujuan.
Penemuan yang dilakukan Mouritsen dilandasi atas pola migrasi European
Robins (Erithacus rubecula). Ia memodelkan noise elektromagnetik dengan rentang
50 kHz sampai 5 MHz yang merupakan rentang yang digunakan oleh transmisi
radio AM. Percobaan ini dilakukan pada sebuah pondok kayu yang dilapisi oleh
almunium untuk mengurangi intensitas noise dari luar. Percobaan yang dilakukan
memperlihatkan ketika arus listrik diputus dan alumunium dilepas dan noise
elektromagnetik dihidupkan, burung tersebut mengalami disorientasi tujuan yang
berarti mereka sulit untuk menemukan arah terbang.

Migrasi Salmon
Salmon memiliki kemampuan untuk kembali ke aliran sungai air tawar
tempat awal mereka menetas dan tumbuh setelah berenang ribuan mil mengarungi
lautan. Penelitian dilakukan terhadap ikan salmon yang melewati Sungai Fraser di
Canada dan kembali ke Sungai Fraser lagi setelah dua tahun bermigrasi mengarungi

4
Samudra Pasifik. Hal ini dikarenakan sungai Fraser memiliki medan magnet
tertentu yang dapat dideteksi oleh ikan salmon.

Gambar 4.2 Migrasi Ikan Salmon


Sumber: imgkid.com

Migrasi Penyu
Penyu memulai dan mengakhiri migrasi di Pantai Timur Florida Amerika
Serikat. Jalur migrasi sepanjang 12.900 km melewati Laut Sargasso, wilayah
perairan Laut Atlantik Utara. Waktu yang dibutuhkan untuk sekali migrasi antara
5-10 tahun. Tidak seperti migrasi hewan lain yang umumnya dilakukan secara
berkelompok, penyu bermigrasi sendiri tanpa mengikuti penyu lain.
Seorang peneliti yang bernama Kenneth Lohmann dari Universitas Carolina
Utara mempelajari tingkah laku tukik atau penyu saat dihadapkan dengan medan
magnet yang berbeda-beda. Peneliti tersebut meletakkan penyu ke dalam sebuah
wadah air yang dikelilingi alat yang dapat menimbulkan medan magnet. Medan
magnet yang dihasilkan disesuaikan dengan medan magnet jalur migrasi penyu,
yaitu wilayah Florida utara, wilayah timur laut dekat Portugal. Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa penyu mengikuti jalur migrasi yang diberikan.

Gambar 4.3 Penyu yang Bermigrasi


Sumber: www.costarica-scuba.com

5
Ketika penyu mendeteksi medan magnet yang mirip dengan medan magnet
wilayah dekat Portugal, penyu akan berenang menuju selatan ke arah Portugal.
Pergerakan penyu dalam mengikuti jalur medan magnet bertujuan untuk menjaga
penyu agar tetap berada di lautan yang hangat dan wilayah yang kaya akan sumber
makanan.

Migrasi Lobster Duri


Peneliti Kenneth Lohmann juga mengobservasi kemampuan lobster duri
untuk mendeteksi medan magnet dengan cara meletakkan lobster duri ke dalam bak
air yang dapat diatur medan magnetnya. Setiap kali medan magnet diubah, lobster
duri akan menyesuaikan diri untuk tetap bergerak menuju arah kutub utara. Hasil
dari observasi tersebut membuktikan bahwa lobster duri mampu merasakan medan
magnet bumi untuk memandu migrasi yang dilakukan dari lepas pantai Florida
menuju lautan lepas yang lebih hangat dan tenang di setiap akhir musim gugur.

Gambar 4.4 Lobster Duri Mengikuti Arah Perubahan Medan Magnet


Sumber: National Geographic Channel

Magnet dalam Tubuh Bakteri


Tahukah Anda, bahwa dalam tubuh bakteri yang disebut dengan bakteri
Magnetotactic bacteria (MTB) terdapat organel (komponen) khusus yang disebut
magnetosome? Magnetotactic bacteria merupakan kelompok bakteri yang mampu
melakukan navigasi dan bermigrasi dengan memanfaatkan medan magnet.
Beberapa jenis bakteri ini memiliki flagela yang berfungsi sebagai pendorong.

6
Gambar 4.5 Magnetosome pada Bakteri Magnetospirillum magnetotacticum Saat
dilihat dengan Menggunakan Mikroskop Elektron dengan Perbesaran Ribuan Kali

Jenis bakteri ini ditemukan pertama kali oleh Richard P. Blakemore pada
tahun 1975. Magnetosome tersusun atas senyawa magnetite (Fe3O4) atau greigite
(Fe3S4) yang memiliki sifat kemagnetan jauh lebih kuat dibandingkan dengan
magnet sintetik atau yang dibuat oleh manusia. Magnetosome dan senyawa yang
terkandung di dalamnya masih terus diteliti dan diduga memiliki potensi yang besar
untuk digunakan dalam bidang kesehatan.

Mari Kita Diskusikan

Hewan lain yang memanfaatkan medan magnet bumi untuk


melakukan migrasi adalah paus. Sayangnya, migrasi yang dilakukan oleh
paus tidak seberuntung hewan lain, karena dalam perjalanannya banyak
kawanan paus yang tersesat. Anda mungkin pernah melihat berita di TV atau
koran tentang paus yang terdampar, seperti yang pernah terjadi di perairan
Beting Ujung, Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat (Kompas, 29 Juli 2012)
atau di pantai Desa Tambala, Kecamatan Tombariri, Minahasa Sulawesi
Utara (Tribun Manado, 14 Februari 2014). Tahukah Anda, mengapa paus
tersebut dapat terdampar? Carilah jawabannya dengan berdiskusi dan
gunakan beberapa sumber untuk memperoleh jawaban yang lengkap.

Teori Dasar Kemagnetan


Jika hewan mampu mendeteksi medan magnet bumi, bagaimana dengan
manusia? Apakah Anda dapat merasakan tarikan magnet bumi? Manusia tidak dapat
mendeteksi keberadaan magnet bumi. Manusia membutuhkan bantuan alat seperti
kompas, untuk mengetahui arah utara selatan atau keberadaan kutub utara dan kutub

7
selatan magnet bumi. Kita sering menggunakan magnet dalam kehidupan sehari-hari.
Tahukah Anda, apa saja jenis magnet yang ada selain magnet bumi dan peralatan apa
saja dalam kehidupan sehari-hari yang memanfaatkan magnet?
Perkembangan peradaban manusia tidak terlepas dari penemuan magnet.
Mulai dari speaker, telepon, televisi, bel rumah, dan berbagai peralatan yang biasa kita
gunakan dalam kehidupan sehari-hari banyak memanfaatkan magnet sebagai
komponen utamanya. Akan tetapi tahukah Anda apa yang dimaksud dengan
magnet? Dari manakah magnet berasal? Dapatkah sifat kemagnetan suatu bahan
menghilang? Atau, dapatkah kita membuat magnet? Agar dapat menjawab semua
permasalahan tersebut, mari pelajari materi selanjutnya dengan penuh semangat!

Konsep Gaya Magnet


Istilah magnet sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan
Anda juga sering menggunakan magnet. Menurut Anda apa yang disebut dengan
magnet? Kata magnet berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu
Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang
kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki). Di wilayah tersebut
terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu.
Magnet terbuat dari logam seperti besi dan baja. Magnet memiliki berbagai
bentuk dan dinamakan sesuai bentuknya, seperti yang bisa Anda lihat pada Gambar
4.6.

Gambar 4.6. Magnet U dan Magnet Batang


Sumber: Dokumen Kemdikbud

Penentuan kutub magnet batang dapat dilakukan dengan percobaan


sederhana. Letakkan magnet batang di atas gabus lalu apungkan di permukaan air,
maka ujung magnet yang menunjuk ke arah utara adalah kutub utara magnet, dan

8
ujung magnet yang menunjuk arah selatan adalah kutub selatan magnet, seperti
pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7 Magnet Batang yang Diapungkan


Sumber: Dokumen Kemdikbud

Tahukah Anda mengapa demikian? Selanjutnya coba Anda dekatkan ujung


2 buah magnet. Ulangi kegiatan Anda dengan mendekatkan ujung lain 2 magnet
tersebut. Selanjutnya amati apa yang terjadi pada kedua ujung magnet tersebut.
Lakukan hal ini berulang- ulang. Dapatkah Anda membuat kesimpulannya?
Magnet selalu memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan.
Kutub-kutub yang senama bila didekatkan akan saling tolak menolak, sedangkan
kutub-kutub yang berbeda nama bila didekatkan akan saling tarik-menarik. Kutub-
kutub ini selalu ada pada setiap magnet walaupun magnet tersebut dipotong menjadi
potongan magnet kecil. Perhatikan Gambar 4.8 tentang interaksi dua magnet!

(a) (b)
Gambar 4.8 Interaksi Dua Magnet.
(a) Magnet Tidak Senama Tarik Menarik; (b) Magnet Senama Tolak-menolak
Sumber: Dokumen Kemdikbud

Dari manakah kekuatan magnet berasal? Apa beda gaya magnet dengan
gaya listrik? Mari mengingat materi tentang gaya listrik! Gaya listrik berasal dari
adanya interaksi antara muatan listrik, sedangkan gaya magnet berasal dari adanya
interaksi antara kutub-kutub magnet yang ditimbulkan oleh gerakan muatan listrik

9
(elektron) pada benda.

Pada Gambar 4.8a, kutub utara dan kutub selatan partikel elementer magnet
pada benda tersebut tersebar secara acak, sehingga benda tidak memiliki sifat
magnet. Pada beberapa jenis logam tertentu, seperti besi dan baja, sejumlah magnet
elementer magnet dapat disusun berbaris pada arah tertentu hingga benda bersifat
sebagai magnet (Gambar 4.8b).

(a) (b)
Gambar 4.8 Magnet Elementer Penyusun Magnet, (a) Magnet Elementer
Tersebar Acak, (b) Magnet Elementer Tersusun pada Arah Tertentu
Sumber: National Geographic Channel

Pada Gambar 4.8a, kutub utara dan kutub selatan partikel elementer magnet
pada benda tersebut tersebar secara acak, sehingga benda tidak memiliki sifat
magnet. Pada beberapa jenis logam tertentu, seperti besi dan baja, sejumlah magnet
elementer magnet dapat disusun berbaris pada arah tertentu hingga benda bersifat
sebagai magnet (Gambar 4.8b).

Sifat Magnet Bahan


Apa yang terjadi jika magnet didekatkan pada logam atau kayu? Pernahkah
Anda mengamatinya? Mari Lakukan Aktivitas 11 untuk menemukan sifat magnet
pada beberapa bahan!

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 4.1 Menyelidiki Sifat Magnet Bahan


Apa yang Anda perlukan?
1. 1 magnet batang,

10
2. benda di dalam kelas (pensil, pulpen, mistar, gunting, karet penghapus)
3. 1 paku besi,
4. 1 paku baja,
5. 1 wadah aluminium,
6. 1 sendok stainless,
7. 1 timah,
8. garam secukupnya,
9. tali secukupnya, dan
10. 1 statif.

Apa yang harus Anda lakukan?


1. Gantung benda yang akan diuji sifat kemagnetannya dengan menggunakan tali
dan statif
2. Dekatkan magnet pada benda yang telah digantung.
3. Amati apa yang terjadi pada benda saat didekati oleh magnet. Benda apa saja
yang dapat ditarik oleh magnet? Benda apa saja yang tidak dapat ditarik oleh
magnet?
4. Jika benda sudah menempel dengan magnet, cobalah untuk menjauhkan benda
dari magnet! Benda apa saja yang dapat ditarik kuat oleh magnet? Benda apa
saja yang dapat ditarik lemah oleh magnet?

Perhatian
Amati dengan teliti, kuat atau lemah tarikan yang ditimbulkan oleh magnet!

5. Catat data yang Anda peroleh pada Tabel 4.1 berikut.


Tabel 4.1 Sifat Magnet Benda
No Nama Benda Ditarik/ditolak Kuat/lemah
1 Pensil
2 Pulpen
3 Mistar
4 ...
5 Dst

Apa yang dapat Anda simpulkan?

11
Berdasarkan data pengamatan, buatlah kesimpulan percobaan Anda tentang
sifat magnet pada benda!

Jika Anda cermati hasil kegiatan pada Aktivitas 11, dapatkah Anda
menentukan sifat interaksi bahan (benda) terhadap magnet? Bagaimanakah
kekuatan magnet pada masing-masing benda tersebut? Berdasarkan sifat interaksi
bahan terhadap magnet, benda diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu
feromagnetik, diamagnetik, dan paramagnetik. Benda-benda yang dapat ditarik
kuat oleh magnet termasuk pada kelompok benda feromagnetik, misal besi, baja,
kobalt, dan nikel. Benda-benda yang ditarik lemah oleh magnet termasuk pada
kelompok benda paramagnetik, misal magnesium, molibdenum, dan litium.
Benda-benda yang sedikit ditolak oleh magnet termasuk kelompok benda
diamagnetik, misal perak, emas, tembaga, dan bismut.

Mari Kita Diskusikan

Apakah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet dapat


dikategorikan sebagai benda diamagnetik?

Cara Membuat Magnet


Magnet tidak hanya dapat ditemukan di alam sebagai magnet alami, tetapi
ada juga benda yang dapat dibuat menjadi bersifat magnet. Tahukah Anda
bagaimana cara membuat magnet? Coba lakukan Aktivitas 12 untuk dapat
membuat magnet!

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 4.2 Membuat Magnet


Apa yang Anda perlukan?
1. 2 paku besar masing-masing panjangnya ± 10 cm,
2. 1 magnet batang,
3. 1 baterai besar dengan tegangan 1,5 volt,
4. 1 kawat tembaga dengan panjang ± 25 cm,

12
5. 1 paku kecil, dan
6. 1 kompas.

Apa yang harus Anda lakukan?


Langkah kerja 1
1. Dekatkan paku pertama dengan magnet seperti pada Gambar 4.9

Gambar 4.9 Percobaan Membuat Magnet dengan Cara Induksi


Sumber: Dokumen Kemdikbud

2. Setelah paku pertama terinduksi menjadi magnet, dekatkan paku pertama pada
paku kedua.

Gambar 4.10 Percobaan Membuat Magnet dengan Cara Induksi


Sumber: Dokumen Kemdikbud

3. Gunakan kompas untuk mengetahui kutub magnet pada paku 1

Langkah kerja 2
1. Lilitkan kawat tembaga pada paku dengan arah lilitan dari bawah ke atas.
Sisakan kedua ujung kawat agar cukup panjang untuk disambungkan ke kutub-
kutub baterai.
2. Hubungkan ujung-ujung kawat tembaga pada kutub-kutub baterai.
3. Dekatkan ujung paku pada kutub utara magnet. Amati apa yang terjadi. Gunakan
kompas untuk mengetahui kutub magnet.
4. Coba ubah arah lilitan kawat pada paku, amati apakah terjadi perubahan kutub
magnet?

13
Gambar 4.11 Percobaan Membuat Magnet dengan Cara Elektromagnetik
Sumber: Dokumen Kemdikbud

Langkah kerja 3
1. Gosokkan magnet pada paku dengan arah gosokan searah.
2. Dekatkan paku yang telah digosok dengan paku lainnya. Amati apa yang
terjadi!
3. Gunakan kompas untuk mengetahui kutub magnet.

Apa yang perlu Anda diskusikan?


1. Berdasarkan langkah kerja 1, amati apa yang terjadi pada paku pertama dan
kedua. Apakah paku pertama menarik paku kedua?
2. Berdasarkan langkah kerja 2, apabila arah lilitan pada paku diubah dari atas ke
bawah, apakah interaksi yang terjadi pada rangkaian paku dengan kutub-kutub
magnet (seperti pada percobaan langkah 3 dan 4) sama? Jika hasilnya berbeda,
coba identifikasi mengapa berbeda? dan jika hasilnya sama, coba identifikasi
mengapa sama?
3. Berdasarkan langkah kerja 3, bagaimana pengaruh arah gerak menggosok
dengan kutub yang terbentuk pada magnet?

Apa yang dapat Anda simpulkan?


Uraikan prinsip dasar cara pembuatan magnet yang sesuai dengan langkah
kerja 1, 2, dan

Mari Kita Pahami

14
Cobalah ingat magnet elementer pada Gambar 4.12! Besi dan baja
dapat dijadikan magnet jika magnet elementernya tersusun rapi dan kutub-
kutub yang senama menghadap ke arah yang sama! Coba cermati gambar
berikut agar dapat memahami konsep partikel elementer pada benda yang
disajikan magnet!

(a) (b)
Gambar 4.12 (a) Susunan Magnet Elementer Besi/Baja Sebelum Menjadi
Magnet, (b) Susunan Magnet Elementer Besi/Baja yang Telah Menjadi
Magnet
Sumber: Dokumen Kemdikbud

Besi dapat dijadikan magnet dengan cara menggosok. Besi digosok dengan
arah yang tetap, agar magnet elementer dapat diatur untuk menuju ke satu arah saja.
Perhatikan Gambar 4.12, ujung kutub utara magnet yang digosokkan dari ujung
besi B ke A akan mengubah besi menjadi magnet dengan kutub utara pada ujung B
dan kutub selatan pada ujung A. Jadi, ujung batang besi yang pertama kali digosok
akan memiliki kutub yang sama dengan kutub magnet yang menggosokkannya.
Sekarang coba pikirkan, bagaimanakah kutub magnet besi jika kutub selatan
magnet digosokkan pada besi dengan arah B ke A? Atau jika magnet digosokkan
pada besi dengan arah B ke A?

Gambar 4.13. Menggosok Magnet


Sumber: Dokumen Kemdikbud
Baja dan besi dapat dijadikan magnet dengan cara menginduksi atau
mendekatkannya dengan magnet selama beberapa waktu. Perhatikan Gambar 4.14,
sifat magnet menunjukkan bahwa magnet akan saling tarik menarik jika kutub yang
berbeda didekatkan, dan tolak-menolak jika kutub yang sama, sehingga ujung B
akan menjadi kutub utara dan ujung A akan menjadi kutub selatan. Jadi, dapat

15
disimpulkan bahwa ujung besi atau baja yang berdekatan dengan kutub magnet
batang akan memiliki kutub yang berlawanan dengan kutub magnet
penginduksinya.

Gambar 4.14. Induksi Magnet


Sumber: Dokumen Kemdikbud

Magnet juga dapat dibuat dengan cara meliliti besi atau baja dengan kawat
penghantar yang dialiri arus DC. Magnet yang dibuat dengan cara demikian disebut
elektromagnet. Mengapa arus DC? Karena arus DC dapat menyamakan arah
magnet elementer pada besi atau baja.

Gambar 4.15. Induksi Elektromagnet


Sumber: Dokumen Kemdikbud

Kutub magnet besi atau baja yang terbentuk tergantung pada arah lilitan
kawat penghantar. Jika arah arus berlawanan dengan arah jarum jam, maka ujung
A besi atau baja tersebut akan menjadi kutub utara dan ujung B akan menjadi kutub
selatan. Sebaliknya, jika arah arus searah dengan jarum jam, maka ujung A besi

16
atau baja akan menjadi kutub selatan dan ujung B akan menjadi kutub utara.
Perhatikan Gambar 4.15, dengan pola lilitan tersebut (searah jarum jam), maka
ujung A akan menjadi kutub selatan dan ujung B akan menjadi kutub utara.

Penerapan Elektromagnet dalam Kehidupan Sehari-hari


Gejala elektromagnet sering digunakan masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari. Beberapa penerapan elektromagnet tersebut dapat ditemui pada bel
listrik, saklar listrik, dan telepon kabel. Jika di sekitarmu tidak terdapat benda-
benda tersebut, tidak perlu risau, cermatilah penjelasan berikut!

Bel listrik
Coba perhatikan bel listrik yang ada di sekitar Anda (jika ada). Selidiki cara
kerja bel listrik tersebut! Pada saat tombol bel listrik ditekan, rangkaian arus
menjadi tertutup dan arus mengalir pada kumparan. Aliran arus listrik pada
kumparan ini mengakibatkan besi di dalamnya menjadi elektromagnet yang mampu
menggerakkan lengan pemukul untuk memukul bel sehingga berbunyi.

(a) (b)
Gambar 4.16. (a) Skema Rangkaian Bel Listrik, (b) Bel Listrik
Sumber: (a) www.citycollegiate.com , (b) en.wikipedia.org

Saklar
Bagaimana cara menyalakan lampu listrik? Di setiap rumah yang
menggunakan aliran listrik, hampir semuanya menggunakan saklar. Perhatikan
Gambar 4.17a. Saklar berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan arus

17
listrik pada rangkaian listrik. Khusus untuk bentuk saklar seperti pada gambar
4.17b, mulai bekerja ketika saklar membentuk rangkaian tertutup. Lilitan kawat
akan berfungsi sebagai elektromagnet yang menarik ujung besi ke bawah. Setelah
besi tertarik ke bawah, ujung besi lainnya akan menyimpang ke kanan dan
mendorong tangkai ke kiri sehingga tangkai kiri dan kanan akan saling bersentuhan
untuk mengalirkan arus listrik. Ketika arus mengalir, maka beban (lampu atau alat
elektronik lainnya) akan menyala.

Gambar 4.17 (a) Diagram Saklar Elektromagnetik (b) Saklar Elektromagnetik


Sumber: (a) navya.co, (b) www.marineinsight.com

Telepon Kabel
Tahukah Anda bahwa telepon kabel juga menggunakan prinsip
kemagnetan? Saat menggunakan telepon, seseorang akan menerima pesan
(mendengar) sekaligus mengirim pesan (berbicara). Prinsip kerja telepon pada
dasarnya mengubah energi listrik menjadi energi bunyi. Pada saat ada
pembicaraan, energi listrik mengalir pada kabel telepon menimbulkan efek
elektromagnet yang kekuatannya berubah-ubah sehingga mampu menggetarkan
diafragma besi lentur pada speaker telepon. Getaran pada speaker inilah yang
akhirnya menggetarkan udara di sekitarnya dan memberikan efek “dengar” bagi
telinga kita.

Gambar 4.18. Telepon Kawat


Sumber Dokumen Kemdikbud

18
Cara menghilangkan kemagnetan bahan
Sifat kemagnetan bahan dapat dihilangkan dengan cara memukul-mukul
(Gambar 4.19a), memanaskan (Gambar 4.19b), dan meliliti magnet dengan arus
bolak balik atau AC (Gambar 4.19c). Pada prinsipnya, sifat kemagnetan dapat
dihilangkan dengan cara mengacak arah magnet elementer.

Gambar 4.19. Menghilangkan Sifat Magnet dengan Cara (a) Memukul; (b)
Memanaskan; dan (c) Meliliti Magnet dengan Arus AC

Medan Magnet
Pada materi awal, telah dibahas tentang materi medan magnet bumi. Selain
bumi, benda magnetik juga dapat menghasilkan medan magnet. Bagaimana cara
mendeteksi medan magnet di sekitar benda? Jika magnet yang kita pelajari pada
bab ini berbentuk jarum, batang, dan tapal kuda (U), bagaimana Anda dapat
membedakan besar medan magnetnya? Agar memahami konsep medan magnet,
coba lakukan kegiatan berikut.

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 4.3 Mengetahui Medan Magnet


Apa yang Anda perlukan?
1. Pasir besi,
2. plastik mika atau kertas, dan
3. berbagai bentuk magnet.
(Catatan: Jika tidak ada pasir besi, Anda dapat mencarinya dengan cara
meletakkan magnet batang pada tumpukan pasir hitam, pasir yang ditarik oleh
magnet adalah pasir besi yang dapat Anda gunakan untuk percobaan ini).

19
Apa yang harus Anda lakukan?
1. Letakkan magnet batang di bawah kertas atau mika untuk menghindari kontak
langsung dengan pasir besi.

Gambar 4.20 Menyelidiki Pola Medan Magnet


Sumber: Dokumen Kemdikbud

2. Taburkan pasir besi di atas kertas atau mika tersebut.


3. Amati perubahan pola yang dibentuk pasir besi di atas kertas atau mika tersebut.
4. Gambarkan pola tersebut di atas selembar kertas.
5. Ulangi kegiatan 1 – 4 untuk magnet U dan bentuk magnet lainnya.

Apa yang perlu Anda diskusikan?


Bagian manakah dari magnet batang, magnet U, dan magnet lainnya yang
paling banyak ditempeli pasir besi? Mengapa?

Apa yang dapat Anda simpulkan?

Daerah di sekitar magnet yang dapat mempengaruhi magnet atau benda lain
disebut medan magnet. Pola-pola yang dibentuk oleh pasir besi dari Aktivitas 13
merupakan bentuk garis gaya magnet yang digunakan untuk menggambarkan medan
magnet. Medan magnet terbesar terletak pada ujung-ujung kutub magnet. Hal ini
ditunjukkan dengan banyaknya pasir besi yang ditarik oleh ujung-ujung kutub
magnet (garis-garis gaya magnetnya sangat rapat). Apakah Anda menemukan pola
seperti pada Gambar 4.21?

20
Gambar 4.21 Pola Medan Magnet Batang
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Induksi Magnet
Konsep induksi magnet berawal dari tidak terkendalinya putaran jarum
kompas yang ada di kapal laut saat petir menyambar. Bagaimanakah hal tersebut
terjadi? Cobalah lakukan kegiatan berikut dengan semangat.

Gambar 4.22 Kapal Laut Disambar Petir


Sumber: hdwallpapers.cat

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 4.4 Menyelidiki Medan Magnet di dekat Kawat Berarus


listrik
Apa yang Anda perlukan?
1. 1 kompas (jika tidak ada kompas Anda dapat menggunakan jarum yang
diletakkan di atas air),
2. 1 kawat penghantar/kabel, dan
3. 1 baterai/power supply.

Apa yang harus Anda lakukan?


1. Sambungkan kawat penghantar/kabel pada baterai/power supply hingga

21
membentuk rangkaian tertutup.
2. Dekatkan kompas pada kawat penghantar/kabel, seperti pada Gambar 4.23.
Kemudian nyalakan power supply untuk mengalirkan arus listrik pada kabel.
Amati apa yang terjadi pada jarum kompas.

Gambar 4.23 Percobaan Medan Magnet di Sekitar Kawat Berarus


Sumber: Serway, 2004

3. Apakah yang terjadi jika kuat arusnya diperbesar atau arahnya dibalik?
4. Apakah yang terjadi jika letak kompasnya dipindahkan di atas kawat?
5. Apakah yang terjadi jika jarak kompas dengan kawat dijauhkan?

Apa yang perlu Anda diskusikan?


1. Apa yang terjadi pada jarum kompas saat kawat penghantar/ kabel mulai dialiri
arus listrik? Mengapa hal tersebut dapat terjadi?

Apa yang dapat Anda simpulkan?


Berdasarkan kegiatan yang Anda lakukan, buatlah kesimpulan yang
menyatakan hubungan medan magnet dan kawat berarus.

Berdasarkan Aktivitas 14, apa yang Anda temukan? Bagaimana hubungan


antara medan magnet dan kawat berarus listrik? Kegiatan dan hasil yang Anda
temukan sebenarnya sudah dilakukan oleh Hans Christian Oersted (1820) yang
menunjukkan bahwa arus listrik dapat menimbulkan medan magnet. Caranya
adalah dengan mengamati pergerakan jarum kompas saat diletakkan di dekat kabel

22
yang dialiri arus listrik. Percobaan ini kemudian dikenal dengan Percobaan Oersted.
Arah medan magnet dan arah arus dapat ditunjukkan dengan menggunakan tangan
kanan seperti Gambar 4.24 menunjukkan arus listrik dan B menunjukan medan
magnet.

Gambar 4.24. Arah Panah yang Mengelilingi Kawat Menunjukkan Medan


Magnet di Sekitar Kawat Berarus
Sumber: Dokumen Kemendikbud

Jika pada kawat lurus, medan magnet terbentuk melingkari arah arus,
bagaimana dengan kabel yang dibentuk melingkar dan kumparan? Perhatikan
Gambar 4.25.

Gambar 4.25. Arah Medan Magnet di Sekitar Kawat Berarus


Sumber: Dokumen Kemendikbud

Pada kumparan (Gambar 4.25a) medan magnet tampak melingkari kabel,


tetapi pada kumparan (Gambar 4.25 b) medan magnetnya seolaholah membentuk
kutub utara dan selatan pada ujung-ujungnya, persis seperti pada magnet batang.

23
Teori Kemagnetan Bumi
Masih ingatkah Anda materi tentang bumi? Bumi adalah magnet raksasa.
Bumi memiliki kutub utara dan selatan. Kutub utara magnet bumi berada di sekitar
kutub selatan bumi, dan kutub selatan magnet bumi berada di sekitar kutub utara
bumi. Mengapa demikian? Ketidaktepatan kutub utara dan kutub selatan magnet
bumi disebut deklanasi. Selain adanya ketidak tepatan penunjukan arah kutub utara
dan kutub selatan magnet bumi, ternyata medan magnet bumi juga membentuk
sudut dengan horizontal bumi, atau yang disebut dengan sudut inklinasi.

Gambar 4.26 Medan Magnet Bumi


Sumber: http://diopangulu.blogspot.co.id

Medan magnet bumi berfungsi untuk melindungi penduduk bumi dari


radiasi kosmik (partikel listrik yang dihasilkan oleh matahari atau benda-benda
langit lainnya) yang mengancam kesehatan. Namun, karena adanya medan magnet
bumi, partikel listrik tidak dapat masuk ke seluruh permukaan bumi, tetapi hanya
akan masuk ke kutub-kutub bumi. Saat menabrak atmosfer bumi, partikel listrik
tersebut diionisasi (peristiwa lepasnya elektron dari nukleon) dan membentuk plasma
lemah (gas super yang dipanaskan agar elektron terlepas dari nukleon). Tampilan
indah cahaya plasma inilah yang kemudian dikenal sebagai aurora. Tahukah Anda
di mana sajakah kita dapat melihat aurora?

24
Gambar 4.27. Aurora Borealis
Sumber: www.best-served.co.uk

Gaya Lorentz
Konsep Gaya Lorentz
Masih ingatkah Anda dengan hasil kegiatan pada Aktivitas 6.4? Mengapa
jarum kompas dapat bergerak ketika arus listrik mengalir pada kabel? Gaya apakah
yang membuat jarum kompas tersebut menjadi bergerak? Pada subbab ini akan
dibahas hubungan antara arus listrik, magnet, dan gaya yang ditimbulkannya.
Sebelum mempelajari hal tersebut, mari kita lakukan percobaan berikut.

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 4.5 Menentukan Besar dan Arah Gaya Lorentz


Apa yang Anda perlukan?
1. Kawat atau batang penyangga,
2. kawat kabel berukuran kecil,
3. 2 buah magnet,
4. 3 buah baterai,
5. lempengan aluminium foil (kertas aluminium foil), dan
6. alas (triplek/ kardus/ styrofoam).

Apa yang harus Anda lakukan?


1. Susunlah alat seperti gambar berikut!

25
Gambar 4.28 Rangkaian Percobaan Ayunan Lorentz
Sumber: Dokumen Kemdikbud

2. Sambungkan baterai pada rangkaian yang telah Anda buat untuk mengalirkan
arus listrik. Ukurlah besar simpangan (pan- jang simpangan) yang ditimbulkan
oleh aluminium foil yang dialiri arus listrik ketika didekatkan pada magnet!
3. Cobalah menambah jumlah baterai dan ukurlah besar simpangan yang dihasilkan.
4. Cobalah lakukan penambahan magnet untuk beberapa magnet jika tersedia.
5. Tuliskan hasil pengamatan Anda di Tabel 4.2a dan Tabel 4.2b berikut.
Tabel 4.2a. Hasil Pengukuran Besar Simpangan Kumparan dengan Variasi
Jumlah Baterai
Jumlah Baterai Jumlah Magnet Besar Simpangan (cm)
1 1
2 1
3 1

Tabel 4.2b. Hasil Pengukuran Besar Simpangan Kumparan dengan Variasi


Jumlah Magnet
Jumlah Baterai Jumlah Magnet Besar Simpangan (cm)
1 1
1 2
1 3

Apa yang perlu Anda diskusikan?


1. Berdasarkan data, bagaimanakah hubungan antara jumlah baterai dengan
besarnya simpangan yang dialami oleh kawat berarus listrik?
2. Bagaimanakah hubungan antara besar medan magnet dengan besarnya
simpangan yang dialami oleh kawat berarus tersebut?

26
Apa yang dapat Anda simpulkan?
Bagaimana hubungan antara besar simpangan dengan kuat arus listrik dan
medan magnet?

Kesimpulan yang diperoleh pada Aktivitas 15 menunjukkan bahwa kawat


berarus yang berada dalam medan magnet akan mengalami gaya yang disebut
dengan Gaya Lorentz. Adanya Gaya Lorentz dalam percobaan menimbulkan
simpangan pada aluminium foil. Semakin banyak baterai yang dipasang pada
rangkaian, maka semakin besar arus listrik dan besar Gaya Lorentz-nya. Hal ini
menunjukkan bahwa arus listrik sebanding dengan gaya yang ditimbulkan,
demikian juga dengan perubahan medan magnet yang diberikan. Akibat dari arah
arus (𝐼) dan arah medan magnet (𝐵) saling tegak lurus, maka secara matematis,
besarnya Gaya Lorentz dituliskan sebagai berikut.

𝑭 = 𝑩. 𝒊. 𝒍

Keterangan:
𝐹 = gaya Lorentz (Newton)
𝐵 = medan magnet tetap (Tesla)
𝑖 = kuat arus listrik (Ampere)
𝑙 = panjang kawat berarus yang masuk ke dalam medan magnet
(meter)

Penentuan arah Gaya Lorentz, dapat dilakukan dengan menggunakan


kaidah tangan kanan. Perhatikan gambar berikut.

27
Gambar 4.29 Cara Menentukan Arah Gaya Lorentz dengan Menggunakan
Kaidah Tangan Kanan
Sumber: rumusHitung.Com

Mari Kita Pahami

Contoh Soal Gaya Lorentz


1. Sebuah kawat tembaga sepanjang 10 m dialiri arus listrik sebesar 5 mA. Jika
kawat tembaga tersebut tegak lurus berada dalam medan magnet sebesar 8
Tesla, berapakah Gaya Lorentz yang timbul?
Diketahui:
𝑙 = 10 m
𝑖 = 5 𝑚𝐴 = 0,005 𝐴
𝐵 = 8𝑇
Ditanya: Gaya Lorentz (F)?
Jawab:
𝑭 = 𝟖 𝑻. 𝟎, 𝟎𝟓 𝑨. 𝟏𝟎𝒎 = 𝟎, 𝟒 𝑵
Jadi, Gaya Lorentz yang timbul sebesar 0,4 N

2. Jika gaya Lorentz yang ditimbulkan oleh kawat tembaga sepanjang 2 m dan
dialiri arus listrik sebesar 2 mA adalah 12 N, maka berapakah besar medan
magnet yang melingkupi kawat tembaga tersebut?
Diketahui:
𝑙=2m
𝑖 = 2 𝑚𝐴 = 0,002 𝐴
𝐹 = 12 𝑁
Ditanya: medan magnet?
Jawab:
𝑭 = 𝑩. 𝒊. 𝒍
𝑭
𝑩=
𝒊. 𝒍
𝟏𝟐 𝑵
𝑩= = 𝟑 𝒙 𝟏𝟎𝟑 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂
𝟎, 𝟎𝟎𝟐 𝑨. 𝟐 𝒎

Mari Kita selesaikan

28
Soal Latihan Gaya Lorentz
1. Sebuah kawat penghantar memiliki panjang 12 m tegak lurus berada dalam
sebuah medan magnet sebesar 90 Tesla. Jika kuat arus listrik yang mengalir
pada kawat sebesar 0,02 mA, berapakah besar Gaya Lorentz-nya?
2. Jika Gaya Lorentz yang dialami sebuah kawat penghantar yang panjangnya
5 m adalah 1 N dan arus yang mengalir pada kawat sebesar 2 mA, berapakah
gaya magnet yang dialami kawat penghantar tersebut?
3. Kemanakah arah gaya Lorentz, jika:
a. Arah arus ke sumbu z dan arah medan magnet ke sumbu y
b. Arah arus ke sumbu –y dan arah medan magnet ke sumbu x

Penerapan Gaya Lorentz pada Motor Listrik


Apa Anda pernah melihat motor listrik? Motor listrik digunakan untuk
mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Beberapa motor listrik yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya motor listrik pada kipas angin
untuk yang berfungsi untuk menggerakkan baling-baling.
Motor listrik memiliki beberapa komponen, diantaranya magnet tetap dan
kumparan. Jika ada arus listrik yang mengalir pada kumparan yang terletak dalam
medan magnet maka kumparan tersebut akan mengalami Gaya Lorentz sehingga
kumparan akan berputar. Agar kumparannya dapat berputar dengan stabil, maka
kumparan dibuat seperti Gambar 4.30 yang masing-masing ujungnya dibentuk
melingkar.

Gambar 4.30 Motor Listrik Sederhana


Sumber: www.gagalenyilih.com

29
Jika kawat berarus dibuat melingkar-lingkar membentuk kumparan, medan

magnet yang dihasilkan oleh tiap-tiap lingkaran kawat saling memperkuat. Sebagai

hasilnya, di dalam kumparan dan di kedua ujungnya terdapat medan magnet yang

kuat. Kumparan kawat yang terdiri atas banyak lilitan disebut solenoida.

Solenoida berlaku sebagai magnet pada saat ada arus listrik. Kutub utara

dan selatan magnet pada solenoida berubah jika arah arus berubah. Medan magnet

pada solenoida dapat diperbesar dengan cara menambah jumlah lilitannya. Medan

magnet tersebut juga dapat diperbesar dengan memperbesar arus yang mengalir

pada kawat solenoida. Selain kedua cara di atas, medan magnet pada solenoida

dapat diperkuat dengan menempatkan besi di dalam solenoida. Medan magnet

solenoida akan membuat magnet-magnet elementer besi tersebut searah. Sebagai

hasilnya, medan magnet yang terjadi merupakan gabungan dari medan magnet

kumparan dan medan magnet besi. Peningkatan medan magnet dengan memberikan

inti besi pada solenoida ini bisa ratusan hingga ribuan kali daripada tanpa

menggunakan inti besi. Gejala yang terjadi pada solenoida dengan bahan magnetik

(misalnya besi) sebagai inti di dalamnya merupakan salah satu bentuk

elektromagnet.

30
Kita telah mengamati dan mempelajari bahwa arus listrik dapat

mengerjakan gaya pada magnet, misalnya kompas. Ingatlah pula bahwa gaya selalu

berpasangan. Berdasarkan kenyataan ini, dapatkah medan magnet menghasilkan

gaya pada arus listrik? Untuk menjawab pertanyaan tersebutKawat diletakkan pada

medan magnet di antara kutub-kutub magnet dalam. Jika arus listrik dilewatkan

pada kawat, ternyata kawat tersebut seperti tertarik ke atas. Jika arah arus dibalik,

kawat tertarik ke bawah. Jadi, kesimpulannya medan magnet dapat menghasilkan

gaya pada arus listrik. Gaya ini disebut gaya Lorentz.

Medan magnet menghasilkan gaya pada kawat berarus (a) Kawat berarus akan
tertarik ke bawah, (b) Kawat berarus akan tertarik ke atas jika polaritas baterai
dibalik.

Besar dan arah gaya Lorentz yang bekerja pada sebuah penghantar dalam suatu

medan magnet ditentukan oleh kuat medan magnet (B) yang mempengaruhi, kuat

arus (l) yang dibawa oleh penghantar, panjang penghantar (l), serta sudut arah arus

dan medan magnet yang mempengaruhi (α ). Secara matematis, besarnya gaya

Lorentz dapat dituliskan sebagai berikut.

31
Dengan FL = besar gaya Lorentz ........................ Newton (N)

B = kuat medan magnet ...................... Tesla (T)

I = kuat arus......................................... Ampere (A)

L = panjang penghantar ..................... meter (m)

α = sudut antara arah arus dan arah medan magnet

Motor listrik, salah satu piranti yang dapat mengubah energi listrik menjadi
energi kinetik. Energi kinetik yang berupa putaran bilah - bilah kipas tersebut
membuat tubuhmu merasa sejuk. Bagaimana cara kerja motor listrik?

Pada saat arus mengalir melalui kumparan yang terletak di dalam medan
magnet, timbul gaya yang membuat kumparan tersebut berputar dan
menyimpangkan jarum penunjuk. Semakin besar arus listrik, semakin besar pula
penyimpangan yang terjadi.

1. Jika arus listrik mengalir melalui kumparan, maka timbul medan magnet

induksi di dalam kumparan itu. Gaya tarik dan tolak antara magnet

kumparan dengan magnet permanent menyebabkan kumparan berputar.

32
2. Agar kumparan terus berputar, setelah kumparan berputar setengah putaran,

arah arus pada kumparan harus dibalik. Alat yang dipergunakan untuk

maksud itu adalah komutator. omutator merupakan sakelar pembalik yang

berputar bersama dengan kumparan. Komutator secara berganti-ganti

bersentuhan dengan kutub positif dan negatif baterai, mengakibatkan arah

arus berubah. Perubahan arah arus ini menyebabkan kutub-kutub magnet

kumparan berubah, dan kumparan meneruskan putarannya akibat gaya

kutub magnet permanen.

3. Proses ini berulang secara terus menerus. Seperti halnya galvanometer,

motor listrik memiliki electromagnet yang dapat berputar bebas.

Elektromagnet ini beradadi daerah medan magnet yang berasal dari magnet

tetap. Jika arus listrik mengalir melalui elektromagnet, maka electromagnet

tersebut menjadi magnet. Tarikan dan doronganantara kutub-kutub magnet

kumparan dengan magnet permanen menyebabkan kumparan berputar.

Namun kumparan akan berhenti saat medan magnet dari kumparan searah

dengan medan magnet dari magnet permanen.

Induksi Elektromagnetik
Kita sudah mendiskusikan tentang beberapa fenomena yang berkaitan
dengan listrik dan magnet. Misal, di sekitar kawat berarus listrik terjadi medan
magnet (induksi magnetik). Jika Anda ingat tentang kegiatan untuk memahami
Gaya Lorentz, tentunya Anda ingat bahwa gaya dapat terjadi pada arus listrik di
sekitar medan magnet. Pembahasan lebih lanjut tentang elektromagnetik dilakukan
dengan membahas konsep perubahan medan magnet dapat menghasilkan listrik,
yang disebut induksi elektromagnetik.
Menurut Faraday, arus listrik dapat dihasilkan dengan cara menggerakkan
magnet batang keluar masuk kumparan. Temuan ini diterapkan pada generator

33
listrik yang mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Sebelum mempelajari
penerapan induksi elektromagnetik, lakukan kegiatan berikut.

Mari Kita Lakukan

Aktivitas 4.6 Menyelidiki Peristiwa Induksi Elektromagnetik


Apa yang Anda perlukan?
1. Kumparan 600 dan 1.200 lilitan (Anda dapat membuat kumparan sendiri
dengan cara melilitkan kawat tembaga pada pipa),
2. magnet batang 2 buah,
3. galvanometer, dan
4. kabel penjepit buaya (penjepit tembaga).

Apa yang harus Anda lakukan?


1. Buat rangkaian tertutup untuk galvanometer dan kumparan 600 lilitan.
2. Gerakkan magnet batang masuk-keluar kumparan secara perlahan. Amati
penyimpangan yang terjadi pada jarum galvanometer. Catat hasil pengamatan
Anda pada tabel data.
3. Gerakkan magnet batang masuk-keluar kumparan secara cepat. Amati
penyimpangan yang terjadi pada jarum galvanometer. Catat hasil pengamatan
Anda pada tabel data.

Gambar 3.31 Rangkaian Percobaan Induksi Elektromagnetik


Sumber: Dokumen Kemdikbud

4. Gunakan dua magnet batang sekaligus dan gerakkan dua batang magnet tersebut
keluar-masuk kumparan secara perlahan. Amati penyimpangan yang terjadi
pada jarum galvanometer. Catat hasil pengamatan Anda pada Tabel 11.
5. Gunakan dua magnet batang sekaligus dan gerakkan dua batang magnet tersebut

34
keluar-masuk kumparan secara cepat. Amati penyimpangan yang terjadi pada
jarum galvanometer. Catat hasil pengamatan Anda pada tabel data.
6. Ulangi langkah 1 hingga 5 untuk kumparan 1.200 lilitan.
Tabel 4.3 Data Pengamatan
Simpangan Jarum
Kumparan Magnet, gerakan
Galvanometer
600 lilitan 1 magnet, perlahan
1 magnet, cepat
2 magnet, perlahan
2 magnet, cepat
1200 lilitan 1 magnet, perlahan
1 magnet, cepat
2 magnet, perlahan
2 magnet, cepat

Apa yang perlu Anda diskusikan?


1. Berdasarkan data hasil pengamatan, bandingkan simpangan jarum
galvanometer berdasarkan jumlah magnet dan kecepatannya.
2. Bandingkan juga simpangan jarum galvanometer dengan jumlah lilitan.
3. Mengapa terjadi penyimpangan pada jarum galvanometer dan mengapa
penyimpangannya berubah-ubah?
4. Coba amati apa yang terjadi jika kutub magnet yang dimasukkan ke kumparan
tetap diam di dalam kumparan? Coba jelaskan mengapa fenomena tersebut
dapat terjadi!

Apa yang dapat Anda simpulkan?


Berdasarkan percobaan dan data yang dilakukan, apakah yang dimaksud
induksi elektromagnetik dan faktor-faktor apakah yang mempengaruhi besar gaya
gerak listrik yang dihasilkan pada induksi elektromagnetik?

Bagaimana dan di mana Anda menemukan penerapan induksi


elektromagnetik? Alat-alat apa saja yang menggunakan prinsip kerja induksi
elektromagnetik? Agar mengetahui jawabannya, ayo kita pelajari uraian berikut.

35
Generator
Generator adalah alat yang digunakan untuk merubah energi gerak (kinetik)
menjadi energi listrik. Energi gerak yang dimiliki generator dapat diperoleh dari
berbagai sumber energi alternatif, misalnya dari energi angin, energi air, dan
sebagainya. Generator dibedakan menjadi generator AC (Alternating Current) dan
generator DC (Direct Current). Generator AC atau alternator dapat menghasilkan
arus listrik bolak- balik dengan cara menggunakan cincin ganda, sedangkan
generator DC dapat menghasilkan arus listrik searah dengan cara menggunakan
komutator (cincin belah).

(a) (b)
Gambar 3.32. a) Generator AC, b) Generator DC
Sumber: Serway, 2004.
Dinamo AC-DC
Dinamo adalah generator yang relatif kecil seperti yang digunakan pada
sepeda. Mengapa lampu sepeda kayuh dapat menyala meskipun tidak diberi
baterai? Mengapa nyala lampu akan semakin terang apabila kita mengayuh pedal
sepeda dengan lebih cepat? Ternyata pada sepeda terdapat dinamo yang berfungsi
sebagai sumber energi listrik untuk menyalakan lampu. Dinamo adalah alat yang
berfungsi untuk merubah energi gerak menjadi listrik.

Gambar 4.33 Dinamo AC/DC


Sumber: Dokumen Kemdikbud
Cara kerja dinamo dan generator hampir sama, termasuk penggunaan satu

36
cincin yang dibelah menjadi dua (komutator) pada dinamo DC dan cincin ganda
pada dinamo AC. Perbedaan dinamo dengan generator terletak pada dua komponen
utama dinamo, yaitu rotor (bagian yang bergerak) dan stator (bagian yang diam).
Saat sepeda dikayuh dengan cepat, kumparan pada dinamo akan bergerak
cepat sehingga gaya gerak listrik (GGL) induksi yang dihasilkan menjadi lebih kuat
dan energi listrik yang dihasilkan menjadi lebih banyak. Selain dengan
mempercepat putaran kumparan, penggunaan magnet yang kuat, memperbanyak
jumlah lilitan, dan penggunaan inti besi lunak dalam dinamo juga dapat
mengakibatkan GGL induksi yang dihasilkan menjadi lebih kuat.

Gambar 3.34 Dinamo Sepeda


Sumber: http://sainstek-info.blogspot.co.id

Transformator
Masih ingatkah Anda bahwa sebelum dialirkan ke rumah-rumah penduduk,
tegangan listrik dari PLN harus diturunkan? Bagaimana cara menurunkan atau
menaikkan tegangan listrik? Salah satu caranya adalah dengan menggunakan
transformator. Berdasarkan penggunaannya, transformator dibagi menjadi dua jenis,
yaitu transformator step-down dan transformator step-up. Transformator step-down

37
berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik, sedangkan transformator step-up
berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik.

Gambar 4.35 (a) Transformator Step Down, (b) Transformator Step Up


Sumber: Dokumen Kemdikbud

Transformator pada dasarnya terdiri atas lilitan primer dan lilitan sekunder
yang dihubungkan dengan menggunakan inti besi. Lilitan primer yang mendapat
tegangan AC akan menginduksi inti besi hingga menjadi magnet. Perubahan arah
arus AC membuat medan magnet yang terbentuk berubah-ubah, sehingga
menghasilkan tegangan AC pada ujung-ujung kumparan sekunder.
Besar kecilnya tegangan keluaran yang dihasilkan transformator sangat
dipengaruhi oleh jumlah lilitan pada kumparan primer dan sekunder. Jika jumlah
lilitan primernya lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder, maka tegangan
pada kumparan sekunder juga akan lebih kecil daripada tegangan pada kumparan
sekunder, dan transformator tersebut disebut transformator step down. Namun jika
jumlah lilitan primernya lebih sedikit daripada jumlah lilitan sekunder, maka
tegangan pada kumparan sekunder akan lebih besar daripada tegangan pada
kumparan primer, dan transformator tersebut disebut transformator step up.

Pada transformator ideal, energi listrik yang masuk ke dalam kumparan


primer akan dipindahkan seluruhnya ke dalam kumparan sekunder. Hal ini
mengakibatkan besar efisiensi transformator menjadi 100% atau secara matematis
dituliskan sebagai berikut.
𝑊𝑝 = 𝑊𝑠

38
𝑉𝑝 𝑥 𝑖𝑝 𝑥 𝑡 = 𝑉𝑠 𝑥 𝑖𝑠 𝑥 𝑡
karena transformator bekerja pada waktu yang sama yaitu 𝑡, maka
𝑉𝑝 𝑥 𝑖𝑝 = 𝑉𝑠 𝑥 𝑖𝑠
persamaan dapat diubah menjadi
𝑉𝑝 𝑖𝑠
=
𝑉𝑠 𝑖𝑝
Berdasarkan analisis gaya gerak listrik, besar tegangan yang
dihasilkan sebanding dengan jumlah lilitan kawat. Oleh karena itu,
persamaannya menjadi menjadi
𝑉𝑝 𝑁𝑝 𝑖𝑠
= =
𝑉𝑠 𝑁𝑠 𝑖𝑝

Keterangan:
𝑊𝑝 = energi primer
𝑊𝑠 = energi sekunder
𝐼𝑝 = arus primer
𝐼𝑠 = arus sekunder
𝑁𝑝 = lilitan primer
𝑁𝑠 = lilitan sekunder
𝑉𝑝 = tegangan primer
𝑉𝑠 = tegangan sekunder

Walaupun demikian, efisiensi transformator pada kenyataannya tidak


pernah mencapai 100% (ideal), karena biasanya sebagian energi listrik yang masuk
ke dalam kumparan primer akan diubah menjadi kalor. Perubahan energi listrik
menjadi kalor ini salah satunya disebabkan oleh adanya arus Eddy pada inti besinya.

39
Gambar 4.36 Transformator
Sumber: skemaku.com

Perhitungan efisiensi trafo (1) yang tidak ideal tersebut dapat dilakukan
dengan menggunakan rumus efisiensi (𝜂) berikut.
𝑃𝑜𝑢𝑡
𝜂= 𝑥100%
𝑃𝑖𝑛

keterangan:
𝑃𝑜𝑢𝑡 = daya listrik pada kumparan sekunder.
𝑃𝑖𝑛 = daya listrik pada kumparan primer.

Mari Kita Pahami

Contoh Soal Transformator


Sebuah transformator memiliki 300 lilitan primer dan 30 lilitan
sekunder. Jika tegangan pada lilitan primer adalah 220 volt, tentukan:
a. Tegangan pada lilitan sekunder
b. Jika arus listrik yang mengalir pada lilitan primer sebesar 0,5 mA,
berapakah arus listrik yang mengalir pada lilitan sekunder?
c. Efisiensi transformator
d. Jenis transformator
Diketahui:
𝑁𝑝 = 300 lilitan 𝑁𝑠 = 30 lilitan 𝑉𝑝 = 220 volt
𝐼𝑝 = 0,5 mA

Ditanya:
a. Tegangan sekunder (Vs)

40
b. Arus sekunder (Is)
c. Efisiensi transformator (1)
d. Jenis transformator
Jawab:
a. Tegangan sekunder (𝑉𝑠 )
𝑉𝑝 𝑁𝑝
=
𝑉𝑠 𝑁𝑠
𝑉𝑠 𝑁𝑠
=
𝑉𝑝 𝑁𝑝
𝑁𝑠
𝑉𝑠 = 𝑥𝑉
𝑁𝑝 𝑝
30
𝑉𝑠 = 𝑥220 𝑉 = 22𝑉
300

b. Arus sekunder (𝑖𝑠 )


𝑁𝑝 𝑖𝑠
=
𝑁𝑠 𝑖𝑝
𝑖𝑠 𝑁𝑝
=
𝑖𝑝 𝑁𝑠
𝑁𝑝
𝑖𝑠 = 𝑥𝑖
𝑁𝑠 𝑝
300
𝑖𝑠 = 𝑥0,5 𝑚𝐴 = 5 𝑚𝐴
30
𝑉𝑝 𝑁𝑝 𝑖
c. Persamaan = = 𝑖 𝑠 hanya berlaku pada transformator ideal maka
𝑉𝑠 𝑁𝑠 𝑝

efisiensinya pasti 100%, tetapi dalam kehidupan sehari-hari tidak


pernah ada transformator dengan efisiensi 100% karena adanya
hambatan pada kawat penghantar sehingga sebagian energi listrik
berubah menjadi panas.
d. Karena Vp > Vs dan Np > Ns maka transformator tersebut adalah
transformator step down.

Mari Kita selesaikan


Soal Latihan Transformator

41
1. Sebuah transformator memiliki 1.500 lilitan primer dan 300 lilitan sekunder.
Bila tegangan sekundernya 3 volt dan arus primernya 4 mA, berapakah
tegangan primer dan arus sekundernya?
2. Sebuah transformator step down terdiri atas kumparan primer dengan 1.200
lilitan dan kumparan sekunder dengan 40 lilitan. Jika kumparan primer
dihubungkan degan tegangan sebesar 330 V, berapa tegangan pada kumparan
sekunder?
3. Jika daya listrik yang mengalir pada kumparan primer dan sekunder sebuah
transformator berturut-turut sebesar 350 watt dan 70 watt, berapakah efisiensi
transformator tersebut?

Kemagnetan dalam Produk Teknologi


Magnet banyak digunakan dalam berbagai produk teknologi, salah satunya
yang paling populer adalah dalam teknologi kedokteran, seperti MRI. Tahukah
Anda, bagaimana cara seorang dokter untuk mendeteksi adanya penyakit dalam
tubuh pasien? Hingga kini, salah satu cara yang dianggap paling aman untuk
mendeteksi penyakit adalah dengan menggunakan MRI (Magnetic Resonance
Imaging). MRI menggunakan prinsip kemagnetan untuk mencitrakan kondisi
kesehatan tulang atau organ tubuh bagian dalam manusia tanpa melalui prosedur
pembedahan.

Gambar 4.37 MRI (Magnetic Resonance Imaging)


Sumber: Dokumen Kemdikbud

Mari Kita Pikirkan!

42
Bagaimanakah cara kerja MRI hingga dapat mencitrakan kondisi
kesehatan tulang manusia tanpa melalui prosedur pembedahan?

MRI (Magnetic Resonance Imaging)


Untuk mengetahui lebih lanjut, pahami penjelasan berikut! Orang yang akan
dicek kesehatannya dimasukkan ke dalam medan magnet yang memiliki kekuatan
5000 kali lipat lebih kuat dari medan magnet bumi. Medan magnet sebesar ini
mengakibatkan nukleon tubuh berputar dan berbaris sejajar menjadi jarum kompas
(Gambar 4.38a). Nukleon tersebut kemudian ditembak dengan gelombang radio
untuk menginduksi arahnya (Gambar 4.38b).

Sumber: National geographic channel


Gambar 4.38. Cek Kesehatan dengan menggunakan MRI

Saat arahnya sejajar (gambar 4.38c), nukleon-nukleon tersebut akan


memancarkan gelombang radio yang akhirnya diterima komputer sebagai
pencitraan kondisi dalam tubuh (gambar 4.38d). Gambar tersebut dapat
menunjukkan adanya penyakit dalam tubuh manusia (Gambar 4.38e). Teknik ini
jauh lebih aman dibanding dengan Roentgen (sinar X).

43
Lebih dari sekedar mendeteksi ada tidaknya penyakit seperti tumor, MRI
dapat digunakan untuk merekam pikiran manusia. Misalnya untuk merekam bagian
otak yang menanggapi rangsang panas atau dingin. Selain itu, MRI juga dapat
digunakan untuk melakukan deteksi dini terhadap gejala epilepsi.

Kereta Maglev
Maglev merupakan kependekan dari magnetically levitated atau kereta
terbang. Kereta maglev diterbangkan kurang lebih 10 mm di atas relnya. Meskipun
rel dan kereta tidak menempel, kereta maglev yang super cepat yakni mampu
melaju hingga 650 km/jam, tidak akan terjatuh dan tergelincir. Hal ini disebabkan
kereta maglev menerapkan prinsip gaya tolak menolak magnet serta didorong
dengan menggunakan motor induksi.

Gambar 4.39 Kereta Maglev


Sumber: National geographic channel

Kereta maglev sedang dikembangkan menjadi alat transportasi masal di


beberapa negara maju seperti Jepang, Amerika, China, dan beberapa negara di
Eropa seperti Prancis, Jerman, dan London. Di Jepang, kereta yang menggunakan
prinsip ini, yaitu kereta Maglev yang menghubungkan kota Tokyo, Nagoya, dan
Osaka.

44
Gambar 4.40 (a) Kereta Maglev Jepang, (b) Interior dalam Kereta Maglev saat
Uji Coba
Sumber: (a) www.uniworldnews.org (b) d13uygpm1enfng.cloudfront.net

Tugas
Untuk memahami lebih jauh tentang Kemagnetan dan Induksi
Elektromagnetik, kerjakanlah tugas berikut.
1. Sebatang magnet dipotong seperti pada gambar di bawah. Tuliskan simbol N dan
S pada kotak untuk menunjukkan kutub dari ujung yang dipotong!

2. Gambar berikut menunjukkan jarum kompas dengan label utara dan selatannya.
Kompas tersebut diletakkan di dekat sebuah magnet batang seperti gambar di
bawah.

45
Gambarkan jarum kompas pada lingkaran di bawah dan beri label kutub
utara dan selatannya. Jelaskan jawaban Anda menggunakan pengetahuan Anda
tentang magnet
3. Gambar berikut menunjukkan apa yang akan terjadi pada tiga magnet ketika
ketiga magnet tersebut diletakkan berdekatan pada sebuah pensil. Magnet X dan
Y bergerak sampai bersentuhan tapi magnet Y dan Z tetap terpisah.

Jelaskan mengapa magnet X dan Y dapat bersentuhan?


Jelaskan mengapa magnet Y dan Z tetap terpisah?
4. Dayu memiliki dua batang logam. Dia tahu batang logam 1 merupakan magnet.
a. Bagaimana dia menggunakan batang logam 1 untuk mencari tahu jika
batang logam 2 adalah magnet?
b. Apa yang seharusnya dia amati jika batang logam 2 merupakan magnet?
5. Jelaskan bagaimana prinsip kerja kereta maglev!

Rubrik penilaian

Supaya tugas yang Anda kerjakan menjadi terarah dan Anda dapat menyelesaikan
tugas tersebut dengan baik, maka gunakanlah rubrik penilaian berikut untuk
mengukur keberhasilan Anda dalam memahami materi.

Tugas Aspek penilaian Bobot


No.

46
1. Menganalisis kutub magnet jika sebuah magnet 20%
batang dipotong
2 Memprediksi arah kompas 20%
3 Menganalisis tarikan dan tolakan pada magnet 20%
4 Menganalisis material magnetik 20%
5 Mendeskripsikan prinsip kerja maglev 20%
Total 100%

C. Penutup
Rangkuman
Selamat, Anda telah menyelesaikan modul tentang Kemagnetan dan Induksi
Elektromagnetik. Hal-hal penting yang telah Anda pelajari dalam modul
Kemagnetan dan Induksi Elektromagnetik ini adalah sebagai berikut.
• Magnet adalah benda yang memiliki kemampuan dapat menarik benda lain.
Magnet memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub-kutub
yang senama bila didekatkan akan saling tolak menolak, sedangkan kutub-
kutub yang berbeda nama bila didekatkan akan saling tarik-menarik.
• Lobster duri, bakteri, merpati, elang, salmon, dan penyu laut memanfaatkan
prinsip medan magnet bumi untuk navigasi, menghindari predator, dan mencari
mangsa.
• Gaya magnet ditimbulkan oleh gerakan muatan listrik seperti elektron dan
proton (partikel elementer penyusun magnet).
• Berdasarkan kekuatan magnet untuk menarik benda, bahan magnet dibagi
menjadi tiga, yaitu feromagnetik, diamagnetik, dan paramagnetik.
• Magnet dapat dibuat dengan cara menggosok, induksi (mendekatkan), dan
induksi elektromagnetik.
• Sifat kemagnetan bahan dapat dihilangkan dengan cara memukul-mukul,
memanaskan, dan meliliti magnet dengan arus searah atau AC. Pada prinsipnya,
sifat kemagnetan dapat dihilangkan dengan cara mengacak arah magnet
elementer.
• Bumi adalah magnet raksasa. Sama seperti magnet lainnya, bumi memiliki
kutub utara dan selatan. Kutub utara magnet bumi berada di kutub selatan bumi,

47
dan kutub selatan magnet bumi berada di kutub utara bumi.
• Interaksi kawat berarus dalam sebuah medan magnet akan menghasilkan gaya,
yang disebut sebagai gaya Lorentz. Besarnya gaya Lorentz tersebut dipengaruhi
oleh besarnya kuat medan magnet, arus listrik, dan panjang kawat. Contoh
penerapan gaya Lorentz dalam kehidupan sehari-hari adalah motor listrik, bel
listrik, relai, dan telepon kawat.
• Induksi elektromagnetik membahas tentang konsep arus listrik yang dapat
menghasilkan medan magnet atau medan magnet yang mampu menghasilkan
listrik. Contoh penerapan induksi elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari
adalah generator, dinamo AC/DC, dan transformator.
• Transformator adalah alat yang digunakan untuk merubah besar tegangan
listrik. Berdasarkan penggunaannya, transformator
• dibagi menjadi dua jenis, yaitu transformator step down dan transformator step
up. Transformator step down berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik,
sedangkan transformator step up berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik.
• Perhitungan efisiensi trafo (1) yang tidak ideal tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut
𝑃𝑜𝑢𝑡
o 𝜂= 𝑥100%
𝑃𝑖𝑛

• Prinsip elektromagnetik diterapkan dalam teknologi sebagai pendeteksi


penyakit dalam tubuh manusia tanpa melalui prosedur pembedahan atau MRI
(Magnetic Resonance Imaging) dan kereta maglev.

Tes Formatif
A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Burung menggunakan medan magnet bumi sebagai navigasi saat migrasi karena
memiliki cryptochrome pada matanya yang molekul-molekulnya menghasilkan
elektron bebas jika terangsang oleh cahaya. Elektron molekul tersebut terpengaruh oleh
medan magnet bumi yang menyebabkan burung mendapatkan informasi tentang arah.
Apakah burung akan memiliki kemampuan navigasi yang sama seperti siang hari jika
melakukan migrasi pada malam hari?.

A. Pada malam hari burung tidak dapat melakukan navigasi sama sekali

48
B. Burung dapat melakukan navigasi pada malam hari seperti siang hari
C. Kemampuan navigasi burung pada malam hari lebih rendah daripada siang hari
D. Kemampuan navigasi burung pada malam hari lebih kuat daripada siang hari
E. Navigasi burung tidak tergantung cahaya
2. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika lampu sepeda yang dihidupkan dengan menggunakan dinamo tersebut menyala
makin terang ketika sepeda berjalan makin cepat, karena ....
A. medan magnet yang timbul makin besar
B. perubahan garis gaya magnet dalam kumparan makin besar
C. jumlah garis gaya magnet yang memotong kumparan makin besar
D. inti besi pada kumparan memperbesar medan magnet
E. jumlah garis gaya magnet yang memotong kumparan makin kecil
3. Pada bel listrik (Gambar), jika saklar (SK) ditekan maka arus
listrik mengalir melalui kumparan sehingga pada A dan B
timbul medan magnet yang menarik D, mengakibatkan F
memukul bel G dan sehingga arus terputus. Ketika arus
terputus, A dan B tidak bersifat magnet lagi sehingga D
terlepas. Pernyataan berikut yang benar tentang bel listrik
tersebut adalah....

A. Saat seseorang menekan tombol bel identik dengan


memutus arus listrik pada bel listrik tersebut karena
medan magnet menjadi hilang
B. Jika seseorag menekan tombol bel listrik maka arus akan mengalir pada kawat
kumparan A dan B yang menyebabkan besi berbentuk U akan berubah menjadi
magnet yang menarik pemukul bel
C. Besi berbentuk U merupakan magnet permanen yang dapat menimbulkan arus
listrik yang akan mengalir pada kawat kumparan
D. Meskipun arus listrik terputus atau tidak mengalir, bel akan tetap berbunyi

49
E. Kekuatan medan magnet pada inti besi lunak U tidak dipengaruhi oleh kuat arus
listrik yang mengalir
4. Perhatikan gambar motor listrik berikut ini!

Mengapa angker tersebut dapat berputar?

A. medan listrik menghasilkan medan magnet

B. torsi oleh gaya magnet yang bekerja pada kumparan yang berarus listrik akan menggerakkan
kumparan tersebut

C. medan magnet menghasilkan medan listrik

D. perubahan medan listrik yang menembus permukaan kumparan yang bergerak akan
menghasilkan medan magnet di dalam kumparan tersebut

E. perubahan medan magnet yang menembus permukaan kumparan yang bergerak akan
menghasilkan arus listrik di dalam kumparan tersebut.

5. Perhatikan gambar berikut!

50
Jika sebuah paku dililit oleh kawat yang dialiri arus listrik posisi kutub
baterainya ditukar, maka fenomena yang terjadi adalah ….
A. Paku tersebut akan menolak paku yang lain, karena posisi kutubnya
tertukar.
B. Jika terdapat 2 buat paku yang dililit, maka ujung lancip paku yang dililit
sebelum kutub baterainya ditukar akan menolak ujung lancip paku lain yang
dililit setelah kutub baterainya ditukar.
C. Jika terdapat 2 buat paku yang dililit dengan posisi baterai yang sama, maka
ujung lancip paku yang dililit sebelum kutub baterainya ditukar akan
menarik ujung lancip paku lainnya.
D. Jika terdapat 2 buat paku yang dililit, maka ujung lancip paku yang dililit
sebelum kutub baterainya ditukar akan menarik ujung lancip paku lain yang
dililit setelah kutub baterainya ditukar.
E. Paku tersebut akan sama-sama menarik, dan tidak dipengaruhi oleh posisi
kutub baterai.
6. Perhatikan gambar berikut!

Berikut dari keempat gambar tersebut yang menunjukkan jika dua


magnet didekatkan maka akan saling tolak menolak adalah gambar….
A. 1 dan 3
B. 2 dan 3
C. 1 dan 4
D. 2 dan 4
E. 1, 2, 3, dan 4
7. Seorang siswa melakukan investigasi untuk menguji kekuatan magnet. Siswa
tersebut memiliki beberapa magnet dengan ukuran, bentuk dan massa yang
berbeda. Dia menggunakan magnet untuk mengangkat klip logam. Cara
mengukur kekuatan magnet melalui investigasi yang benar adalah dengan

51
mengobservasi ….
A. massa magnet yang mengangkat klip logam
B. ukuran magnet yang mengangkat klip logam
C. jumlah klip logam yang diangkat oleh magnet
D. klip logam yang tetap menempel pada magnet
E. jumlah klip magnet yang tidak terangkat oleh magnet
8. Perhatikan gambar berikut ini!

Arah gerak jarum galvanometer dipengaruhi oleh….


A. kecepatan gerak magnet
B. kutub magnet yang dimasukkan
C. jumlah lilitan
D. besar medan magnet
E. posisi magnet
9. Sebuah transformator mempunyai kumparan primer dan sekunder dengan
jumlah lilitan masing-masing 500 dan 5000, dihubungkan dengan jaringan
bertegangan arus bolak-balik 220 V. Berapakah tegangan keluarannya?
A. 110 V
B. 220 volt
C. 1.100 volt
D. 2.200 volt
E. 22.000 volt

10. Sebuah kawat yang panjangnya 10 cm berada tegak lurus di dalam medan

52
magnet. Jika rapat fluks magnetnya 0,2 Testla dan arus listrik yang mengalir
di dalam kawat itu 45 A, tentukan besar gaya yang dialami kawat itu.
A. 0.45 V
B. 4.5 V
C. 0.9 V
D. 9 V
E. 13.5 V

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 4 yang terdapat
di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan
rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
Kegiatan Belajar 4.

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟


𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 = 𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙

Arti tingkat penguasaan:

90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan Kegiatan Belajar selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 4, terutama bagian yang
belum dikuasai.

Daftar Pustaka

53
Biggs, A., Hagins, W.C., Holliday, W.G., Kapicka, C.L., Lundgren, L.,
MacKenzie, A.H., Rogers, W.D., Sewer, M.B., &Zike, D. (2008). Glencoe
Science: Biology. USA: McGraw-Hill Companies, Inc.
Campbell, N.A., Reece. J.B., Urry, L.A., Cain, M.L., Wasserman, S.A., Minorsky,
P.V., & Jackson, R.B. (2008). Biology 8th edition. USA:Pearson Education,
Inc.
Serway, R. A. & Jewett, J. W. (2004). Physic for Scientists and Engineers, Six
Edition. California: Thomson Brook/Cole.
Zubaidah, S., Mahanal, S., Yuliati, L., Dasna, I.W., Pangestuti, A.A., Puspitasari,
D.R., Mahfudhillah, H.T., Robitah, A. Kurniawati, Z.L., dan Prasmala, E.R.
(2017). Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Sumber Daring

www.apakabardunia.com www.imgkid.com
www.best-served.co.uk www.kelas-fisika.com
www.blog.sap.com www.khedanta.wordpress.com
www.channel.nationalgeographic.c www.kompy.info
om www.marineinsight.com
www.citycollegiate.com www.navya.co,
www.costarica-scuba.com www.rumusHitung.Com
www.d13uygpm1enfng.cloudfront. www.sainstek-info.blogspot.co.id
net www.skemaku.com
www.diopangulu.blogspot.co.id www.trajumaselectric.blogspot.co
www.electrical4u.com m
www.en.wikipedia.org www.trubus.id
www.freedigitalphotos.net www.visicomled.com
www.gagalenyilih.com www.www.uniworldnews.org
www.goodnewsfinlad.com www.yanuarasmara.blogspot.co.i
www.hdwallpapers.cat d
www.hwc2015.nvo.or.id www.zafact.blogspot.co.id

54
Tugas Akhir
Mari Kita Kerjakan Proyek

Topik 1: Sistem Kerja Radar

1. Permasalahan
Pernahkah Anda mendengar atau melihat radar? Radar sering digunakan
di bidang cuaca, militer, kepolisian, pelayaran, dan penerbangan. Carilah
informasi tentang radar yang meliputi sistem kerja dan manfaatnya di bidang-
bidang tersebut dari berbagai sumber!

2. Perencanaan
Carilah informasi sebanyak dan sedetail mungkin tentang radar. Susun
informasi tersebut dengan baik dalam bentuk makalah/poster dan presentasikan
hasil kerja Anda.

3. Pelaksanaan
Lakukan kegiatan pencarian informasi tentang sistem kerja radar dan
manfaatnya di berbagai bidang.

4. Penilaian
Penilaian dilakukan berdasarkan:
a. Produk berupa makalah atau poster tentang sistem kerja radar dan manfaat
radar pada berbagai bidang.
b. Presentasi makalah atau poster tentang sistem kerja radar dan manfaat radar
pada berbagai bidang.

55
Rubrik penilaian tugas akhir

Supaya tugas yang Anda kerjakan menjadi terarah dan Anda dapat menyelesaikan
tugas tersebut dengan baik, maka gunakanlah rubrik penilaian berikut untuk
mengukur keberhasilan Anda dalam memahami materi.

Tugas Aspek penilaian Bobot


No.
1. Permasalahan 10%
2 Perencanaan 15%
3 Pelaksanaan 25%
4 Hasil pengamatan 30%
5 Kesimpulan 10%
6 Kreatifitas 10%
Total 100%

Tes Sumatif
Pilihlah jawaban a, b, c, atau d yang paling tepat.
1. Pada saat mendengar suara yang sangat keras, sebaiknya kita membuka mulut.
Tujuan dari tindakan tersebut adalah ....
A. dapat bernapas lega
B. suara dapat masuk ke rongga mulut
C. tekanan udara telinga tengah sama dengan telinga luar
D. gelombang suara keras terpecah masuk ke dalam tubuh
E. tekanan udara telinga dalam lebih kecil dari telinga luar

2. Fakta yang benar tentang hubungan antara cahaya dan kemampuan mata untuk
melihat benda adalah ....
A. mata dapat melihat benda karena benda memantulkan cahaya yang
diterimanya, sehingga cahaya masuk ke mata
B. mata dapat melihat benda karena benda memiliki kemampuan menyerap
cahaya yang diterima

56
C. mata dapat melihat benda karena benda memiliki kemampuan meneruskan
cahaya yang diterima
D. mata dapat melihat benda karena cahaya yang mengenai benda dibiaskan
E. mata dapat melihat benda karena saraf-saraf mata memiliki kemampuan
untuk melihat benda, sehingga kemampuan mata untuk melihat tidak ada
hubungannya dengan cahaya

3. Pasangan yang tepat antara lensa yang terdapat pada teropong dan
bayangan yang dibentuk oleh lensa adalah ....
A. lensa objektif = bayangan maya dan diperbesar; lensa okuler =
bayangan maya dan diperbesar
B. lensa objektif = bayangan nyata dan diperbesar; lensa okuler
= bayangan nyata dan diperbesar
C. lensa objektif = bayangan nyata dan diperbesar; lensa okuler =
bayangan maya dan diperbesar
D. lensa objektif = bayangan nyata dan diperkecil; lensa okuler =
bayangan maya dan diperbesar
E. lensa objektif = bayangan nyata dan diperbesar; lensa okuler =
bayangan maya dan diperbesar
4. Perhatikan gambar!

Lampu yang arus listriknya sama dengan arus yang melalui sumber ggl adalah
...
A. L1
B. L2
C. L3
D. L4
E. Tidak ada jawaban yang tepat

57
5. Energi listrik pada sel surya diperoleh dari cahaya matahari. Perbandingan
jumlah energi listrik yang dihasilkan dengan jumlah energi cahaya yang diserap
adalah ….
A. jumlah energi listrik yang dihasilkan lebih dari jumlah energi cahaya yang
dihasilkan
B. jumlah energi listrik yang dihasilkan sama dengan jumlah energi cahaya
yang dihasilkan
C. jumlah energi listrik yang dihasilkan kurang dari jumlah energi
cahaya yang dihasilkan
D. jumlah energi listrik yang dihasilkan terkadang lebih banyak atau lebih
sedikit dari pada jumlah energi cahaya yang dihasilkan
E. Tidak ada jawaban yang benar

6. Tiga lampu identik dihubungkan dengan sebuah baterai seperti terlihat pada
gambar berikut ini.

Arah panah menunjukkan arah aliran arus listrik. Pernyataan berikut yang benar
adalah ….
A. tegangan pada lampu 1 lebih besar daripada tegangan pada lampu 2
B. tegangan pada lampu 3 lebih besar daripada tegangan pada lampu 2
C. tegangan pada lampu 2 sama dengan tegangan pada lampu 3
D. arus yang mengalir melalui lampu 1 lebih besar dibandingkan arus yang
mengalir melalui lampu 3
E. arus yang mengalir melalui lampu 1 sama dengan arus yang mengalir
melalui lampu 3

58
7. Amir sedang duduk di sebuah meja. Ketika melihat sebuah ballpoin di
depannya, ballpoin tersebut terlihat kabur padahal letaknya sangat sangat dekat
dengan mata. Lalu ballpoin dipegang dari dijauhkan dari mata sampai telihat
jelas saat jaraknya 50 cm dari mata. Selanjutnya, Amir meletakkan ballpoin
menjadi semakin jauh dan Amir masih tetap dapat melihatnya. Pernyataan yang
paling tepat adalah....
A. Amir mengalami mata miop (rabun jauh)
B. Amir perlu dibantu dengan kaca mata silindris
C. Titik dekat Amir sama dengan titik dekat mata normal
D. Titik dekat Amir lebih dari 40 cm
E. Amir perlu kacamata dengan dua fokus

8. Reno sedang mengamati sebuah papan petunjuk jalan yang terletak 100 m,
tetapi tampak kabur, kemudian Reno mendekati papan petunjuk jalan tersebut
sampai terlihat jelas pada jarak 20 m. Pernyataan yang benar tentang peristiwa
yang dialami Reno adalah....
A. Reno mengalami cacat mata presbiopi
B. Reno perlu dibantu dengan kaca mata silindris
C. Titik jauh mata Reno kurang dari titik jauh mata normal
D. Titik dekat mata Reno adalah 20m
E. Reno memerlukan kacamata dengan dua fokus

9. Mona sedang membaca pesan singkat sms pada telepon genggam, tetapi ia tidak
dapat membaca tulisan dalam pesan tersebut padahal letaknya sangat dekat
dengan mata. Namun setelah menjauhkan handphond hingga jarak 60 cm,
tulisan dalam sms baru bisa dibaca. Berdasarkan pesan tersebut, Mona diminta
untuk menuju ke sebuah alamat di jalan Kartini no. 25, tetapi Mona tidak dapat
membaca tulisan di papan nama jalan dan nomor rumah yang dimaksud dari
jarak jauh. Lalu, Mona mendekati sebuah petunjuk jalan sampai terbaca jelas
tulisan jalan Kartini hingga jarak 3m. Ia menyusuri jalan Kartini menuju alamat
yang dimaksud dalam sms tersebut. Mona berusaha membaca setiap nomor

59
rumah pada jarak 3m agar dapat dibaca dengan jelas. Pernyataan yang paling
tepat adalah....
A. Mona mengalami mata miopi (rabun jauh)
B. Mona perlu dibantu dengan kaca mata silindris
C. Titik dekat Mona sama dengan 25 cm dan titik jauhnya 60 cm
D. Mona perlu kacamata baca dengan hipermetropi (rabun dekat)
E. Mona perlu kacamata dengan dua fokus

10. Kelelawar dan lumba-lumba mempunyai system sonar sehingga mampu


mendeteksi benda termasuk mangsanya. Mekanisme pendeteksian benda oleh
kelelawar adalah…
F. kelelawar mengeluarkan suara dengan frekuensi rendah dan
memantulkannya sehingga suara yang didengar ulang dapat mendeteksi
jarak benda/mangsa
G. kelelawar mengeluarkan suara dengan frekuensi tinggi dan
memantulkannya sehingga suara yang didengar ulang dapat
mendeteksi jarak benda/mangsa
H. kelelawar mengeluarkan suara dengan frekuensi rendah dan
membelokkannya sehingga suara yang didengar ulang dapat mendeteksi
jarak benda/mangsa
I. kelelawar mengeluarkan suara dengan frekuensi tinggi dan
membelokkannya sehingga suara yang didengar ulang dapat mendeteksi
jarak benda/mangsa
J. kelelawar mengeluarkan suara dengan frekuensi audio dan
memantulkannya sehingga suara yang didengar ulang dapat mendeteksi
jarak benda/mangsa

11. Pada rangkaian seperti gambar di bawah,

60
masing-masing hambatan R adalah 6 ohm. Tegangan baterai adalah 9 volt, sedangkan
hambatan dalam baterai diabaikan. Arus I adalah………
A. 1,5 A
B. 0,5 A
C. 4,5 A
D. 1,0 A
E. 3 A

16 1
12,5V
8 3

5 4

12. Rangkaian arus searah seperti pada gambar di atas. Beda potensial pada hambatan 4
ohm adalah……….
a. 0,5 V d. 2,0 V
b. 1,0 V e. 2,5 V
c. 1,5 V

Essay
Pada gambar di bawah ini, jika I = 2 A, hitung :


 c d

a I b e





61
a. hambatan penggantinya
b. tegangan antara titik a dan e
c. tegangan antara titik b dan d
d. arus Ibd
e. tegangan antara titik c dan d

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Akhir yang terdapat di
bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus
berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi dalam modul
3 ini.

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟


𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 = 𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙

Arti tingkat penguasaan:

90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan Kegiatan Belajar selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda
harus mengulangi dari materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum
dikuasai.

Kunci Jawaban Tes Formatif KB 1 – 4


KB 1 KB 2 KB 3 KB 4
1. A 1. D 1. C 1. C
2. B 2. A 2. C 2. B
3. B 3. E 3. A 3. B
4. A 4. C 4. C 4. B
5. D 5. B 5. B 5. D
6. C 6. D 6. D 6. C
7. A 7. C 7. B 7. C

62
8. D 8. D 8. D 8. B
9. D 9. D 9. A 9. D
10. D 10. D 10. C 10. C

63

Anda mungkin juga menyukai