Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

GELOMBANG DAN OPTIK

“Percobaan Melde”

Tanggal Pengumphhhhulan : 23 Oktober 2017


Tanggal Praktikum : 18 Oktober 2017
Waktu Praktikum : 13.30 – 15.00 WIB

Nama : Reza Fathurahman Sihab


NIM : 11150163000043
Kelompok /Kloter : 4 (Empat) / 1 (Satu)
Nama Anggota :
1. Dini Wahyuningtias (11150163000021)
2. Okaranti Hastarie (11150163000024)
3. Iis Isyaatul Faridah (11150163000026)
4. Siti Ilhamiah (11150163000038)
Kelas : Pendidikan Fisika 5A

LABORATORIUM FISIKA DASAR


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
PERCOBAAN MELDE

A. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui gelombang transversal stasioner pada tali.
2. Menentukan cepat rambat gelombang pada tali.
3. Memahami hubungan antara cepat rambat gelombang (v) dengan gaya ketegangan
tali (F) pada percobaan melde.
4. Memahami hubungan antara cepat rambat gelombang (v) dengan massa linear tali
(𝜇) pada percobaan melde.

B. Dasar Teori
Gelombang adalah suatu gangguan yang menjalar dalam suatu medium.1 Gerak
gelombang muncul di hampir tiap-tiap cabang fisika. Gelombang mekanis berasal di
dalam pergeseran dari suatu bagian medium elastis dari kedudukan normalnya. Sifat-
sifat medium yang menentukan laju sebuah gelombang melalui  medium tersebut
adalah inersianya dan elastisitasnya. Kedua faktor ini bersama-sama akan menentukan
laju gelombang.2 Gerak gelombang dapat dipandang sebagai perpindahan energi dan
momentum dari satu titik di dalam ruang ke titik lain tanpa perpindahan materi. Pada
gelombang mekanik, seperti gelombang pada tali atau gelombang bunyi di udara,
energi dan momentum dipindahkan melalui gangguan dalam medium.3
Menurut arah rambat dan
arah getarnya gelombang dibagi
menjadi dua yaitu gelombang
transversal dan gelombang
longitudinal. Gelombang
transversal adalah gelombang Gelombang Transversal
yang arah rambatnya tegak lurus
dengan arah getarnya. Satu
gelombang ini terdiri dari satu
lembah dan satu bukit.4 Sedangkan
gelombang longitudinal adalah
1 Gelombang Longitudinal
Sutrisno. 1979. Fisika dasar : gelombang dan optik VII. Bandung : ITB.
2
Halliday dan Resnick. 1998. Fisika Jilid 1. Jakarta : Erlangga
3
Tipler, Paul A. 1998. Fisika Untuk Sains dan teknik.  Jakarta: Erlangga
4
Giancolli, Douglas C. 2001.Fisika. Jakarta: Erlangga
gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah getarnya. Satu gelombang
longitudinal terdiri dari satu rapatan dan satu regangan.
Menurut mediumnya, gelombang dibagi menjadi dua yaitu gelombang
elektromagnetik adalah gelombang yang merambat tanpa melalui medium atau
perantara. Contoh gelombang elektromagnetik adalah gelombang cahaya dan
gelombang bunyi. Sedangkan gelombang yang merambat melalui suatu medium atau
perantara disebut gelombang  mekanik. Terdapat dua jenis gelombang mekanik
berdasarkan arah gerakan partikel terhadap arah perambatan gelombang, yaitu
gelombang longitudinal dan gelombang transversal. Gelombang longitudinal adalah
gelombang yang arah perambatannya searah dengan arah getaran partikelnya. Contoh
gelombang longitudinal adalah gelombang pada pegas. Gelombang transversal adalah
gelombang yang arah perambatannya tegak lurus dengan arah getaran partikelnya.
Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali.5 Menurut amplitudo dan
fasenya terbagi menjadi dua yaitu gelombang berjalan adalah gelombang yang
amplitudo dan fasenya sama di setiap titik yang dilalui gelombang, sedangkan
gelombang diam (stasioner) adalah gelombang yang amplitudo dan fasenya berubah
(tidak sama) disetiap titik yang dilalui gelombang.6
Gelombang stasioner biasa juga disebut gelombang tegak,gelombang berdiri atau
gelombang diam, adalah gelombang yang terbentuk dari perpaduan atau interferensi
dua buah gelombang yang mempunyai amplitudo dan frekuensi yang sama, tapi arah
rambatnya berlawanan. Amplitudo pada gelombang stasioner tidak konstan, besarnya
amplitudo pada setiap titik sepanjang gelombang tidak sama. Pada simpul amplitudo
nol, dan pada perut gelombang amplitudo maksimum.7
Hukum Melde mempelajari tentang besaran-besaran yang memengaruhi cepat
rambat gelombang transversal pada tali. Melalui percobaan yang dilakukannya, Melde
menemukan bahwa cepat rambat gelombang pada tali  sebanding dengan akar gaya
tegangan tali dan berbanding terbalik dengan akar massa per satuan panjang tali. Bila
seutas tali dengan massa per satuan panjang μ diberi gaya tegangan F kemudian salah
satu ujungnya digerakkan ke atas dan ke bawah dengan kecepatan konstan u, maka tali
akan terlihat bergerak ke atas pada setiap bagian tali itu dan terus merambat sepanjang

5
Pain, H. J. 2005. The Physics of Vibrations and Waves. Chichester: John Wiley and Sons Ltd. Translate.
6
Nugeroho A. Fajrianto, dkk. 2012. Journal : Rancang Bangun Alat pengukur kecepatan rambat gelombang
pada kawat berbasis mikrokontroler. Depok : Departemen Fisika, FMIPA Universitas Indonesia.
7
Freedman, Young. 2001.Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga
tali dengan kecepatan konstan v. Melalui perhitungan matematis akan diperoleh
persamaan:

v=
√ F
μ
Dimana v adalah cepat rambat gelombang (m/s), F adalah gaya tegangan (N) dan
µ adalah rapat massa linear tali (massa tali/panjang tali).8

C. Alat dan bahan

No. Gambar Keterangan

1 Pemberat Logam

2 Rel Presisi dengan Mistar

3 Katrol

8
Tipler, Paul A. 1998. Fisika Untuk Sains dan teknik. Jakarta: Erlangga.
2 Buah tali dengan massa linear yang
4
berbeda

5 Penggetar Mekanink

6 Neraca Digital

D. Langkah Kerja

 Percobaan 1 variasi massa beban (Hubungan cepat rambat gelombang dengan massa
beban).

No. Gambar Langkah Kerja

Menyiapkan alat dan bahan


2

Menimbang pembarat logam dan tali


yang akan digunakan dengan
menggunakan neraca digital

3 Merangkai alat dan bahan seperti


gambar 3.1 disamping dengan cara :
1. Mengaitkan benang dengan
penggetar mekanik secara
kencang (gambar 3.2)
2. Mengaitkan benang kedalam
Gambar 3.1
celah katrol (gambar 3.3)
3. Menggantungkan beban terhadap
tali dengan cara diikat (gambar
3.4)

Gambar 3.2

Gambar 3.3

Gambar 3.4
4
Menghubungkan penggetar mekanik
ke saklar kemudian hidupkan
penggetar mekanik dengan cara
menggeser switch yang ada pada
penggetar mekanik ke mode on.

Mengamati gelombang yang terbentuk


secara mekanik dengan menganalisis
panjang gelombang dan menghitung
banyaknya gelombang yang terbentuk

Menambahkan beban setiap percobaan


ke-2, ke-3 dst sebesar 100gr pemberat
logam dan dilakukan pengulangan
sebanyak 3x.

 Percobaan 2 variasi jenis tali (Hubungan cepat rambat gelombang dengan


kerapatan massa linear).

No. Gambar Langkah Kerja

Menyiapkan alat dan bahan

2 Menimbang pembarat logam dan tali


yang akan digunakan dengan
menggunakan neraca digital
3
Merangkai alat dan bahan seperti
gambar 3.1 disamping dengan cara :
1. Mengaitkan benang dengan
penggetar mekanik secara
Gambar 3.1 kencang (gambar 3.2)
2. Mengaitkan benang kedalam
celah katrol (gambar 3.3)
3. Menggantungkan beban terhadap
tali dengan cara diikat (gambar
3.4)

Gambar 3.2

Gambar 3.3

Gambar 3.4

4
Menghubungkan penggetar mekanik
ke saklar kemudian hidupkan
penggetar mekanik dengan cara
menggeser switch yang ada pada
penggetar mekanik ke mode on.

Mengamati gelombang yang terbentuk


secara mekanik dengan menganalisis
panjang gelombang dan menghitung
banyaknya gelombang yang terbentuk
6

Mengganti jenis tali yang berbeda


massa linearnya dan dilakukan
pengulangan sebanyak 3x.

E. Data Percobaan
 Percobaan 1, variasi massa beban (Hubungan cepat rambat gelombang dengan
massa beban).
Frekuensi : 50 Hz
Mtali : 0,002 kg (2 gr)
Ltali : 1,5 m.

N Massa beban vmelde


F n (gelombang) λ (m) v (m/s)
o (kg) (m/s)
0,1 2,25 0,41 20,5 27,11
0.98
1 0,1 2,25 0,40 20 27,11
0.98
0,1 2,25 0,40 20 27,11
0.98
0,2 1,50 0,60 30 38,83
1.96
2 0,2 1,50 0,60 30 38,83
1.96
0,2 1,50 0,60 30 38,83
1.96
0,3 1,40 0,71 35,5 46,96
2.94
3 0,3 1,40 0,72 36 46,96
2.94
0,3 1,40 0,72 36 46,96
2.94
0,4 1,10 0,89 44,5 54,22
3.92
4 0,4 1,10 0,88 44 54,22
3.92
0,4 1,10 0,88 44 54,22
3.92
5 0,5 1,00 0,92 46 60,62
4.9
0,5 4.9 1,00 0,92 46 60,62
0,5 1,00 0,92 46 60,62
4.9
 Percobaan 2, variasi jenis tali (Hubungan cepat rambat gelombang dengan
kerapatan massa linear).
Frekuensi : 50 Hz
Mtali A : 0,002 kg (2 gr)
Mtali B : 0,001 kg (1 gr)
Mbeban : 0,2 Kg
Ltali : 1,5 m

Massa beban Panjang tali μ λ v vmelde


No
(kg) (m) (kg/m) (m) (m/s) (m/s)
0,2 1,5 0,0013 0,6 30 38,83
1
0,2 1,5 0,0013 0,6 30 38,83
(tali A)
0,2 1,5 0,0013 0,6 30 38,83
0,1 1,5 0,0006 0,76 38 40,41
2
0,1 1,5 0,0006 0,76 38 40,41
(Tali B)
0,1 1,5 0,0006 0,75 37,5 40,41

F. Pengolahan Data
 Percobaan 1, variasi massa beban (Hubungan cepat rambat gelombang dengan
massa beban).
Cepat rambat gelombang secara umum/sinusoidal diperoleh dengan rumus :
v=λ . f
Sehingga cepat rambat gelombang (v) untuk setiap percobaan :
Percobaan Pengulangan 1 Pengulangan 2 Pengulangan 3

1.

2.

3.
4.

5.
Sedangkan cepat rambat gelombang (v) dihitung dengan percobaan melde untuk
setiap pengulangan adalah :

Kesalahan relatif Ketepatan

Grafik hubungan antara cepat rambat melde (v) dengan


Cepat rambat gelombang (V) m/s

massa beban (m)


65
60
55
50
45
40
35
30
25
20
0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5 0.55
Massa beban (kg)
 Percobaan 2, variasi jenis tali (Hubungan cepat rambat gelombang dengan
kerapatan massa linear).
Cepat rambat gelombang secara umum/sinusoidal diperoleh dengan rumus :
v=λ . f
Sehingga cepat rambat gelombang (v) untuk setiap percobaan :
Percobaan Pengulangan 1 Pengulangan 2 Pengulangan 3

1.

2.

Sedangkan cepat rambat gelombang (v) dihitung dengan percobaan melde untuk
setiap pengulangan adalah :

Kesalahan relatif
Ketepatan

Grafik hubungan antara cepat rambat melde (V) dengan


Cepat rambat gelombang (V) m/s

kerapatan massa linear (m)


41
40.5
40
39.5
39
38.5
38
0.0005 0.0006 0.0007 0.0008 0.0009 0.001 0.0011 0.0012 0.0013 0.0014
Kerapatan Massa Linear (kg)

G. Pembahasan
Praktikum gelombang dan optik mengenai percobaan gelombang stasioner pada
gelombang tali dapat mengetahui hubungan antara cepat rambat gelombang dengan
gaya ketegangan tali dapat dilakukan dengan cara percobaan Melde. Percobaan
praktikum menghitung banyaknya gelombang stationer dalam jarak 150 cm antara
penggetar mekanik dengan beban berupa pemberat logam yang digantungkan.
Gelombang stationer ini muncul akibat adanya perlakuan secara mekanik benang kasur
yang diikatkan pada penggetar mekanik (vibrator) berfrekuensi 50 Hz.
Ketika vibrator dihubungkan ke sumber tegangan, vibrator akan menimbulkan
gelombang transversal yang merambat ke katrol dan dipantulkan oleh katrol ke
vibrator, dan akhirnya timbul superposisi antara gelombang datang dengan gelombang
pantul yang menghasilkan simpangan sama dengan nol (gelombang stasioner) pada tali
sehingga simpul dan perut dapat diamati.
Dalam percobaan ini dilakukan dua kali pengamatan, yaitu percobaan perbedaan
massa beban yang digantungkan dan perbedaan massa linear tali. Pada percobaan
pertama (variasi massa beban), dapat dilihat dari grafik percobaan ke-1, semakin besar
massa beban yang digantungkan, maka akan terjadi panjang gelombang yang semakin
besar. Hal ini menyebabkan cepat rambat semakin besar pula. Sedangkan pada
percobaan kedua (perbedaan massa linear tali) berdasarkan grafik percobaan ke-2,
semakin besar massa tali/ benang mengakibatkan semakin kecilnya rapat massa linier
tali. Maka cepat rambat gelombang akan semakin besar.
Dari data hasil percobaan dan perhitungan, didapatkan bahwa semakin besar rapat
massa linier tali maka semakin kecil cepat rambat gelombang. Semakin besarnya rapat
massa linier tali juga mempengaruhi panjang gelombang yang terbentuk, yaitu semakin
kecil. Sehingga jika dianalisis dengan menggunakan persamaan cepat rambat
sinusoidal, maka didapatkan cepat rambat yang semakin kecil juga.
v=λ . f

Jika dengan menggunakan percobaan Melde, besarnya cepat rambat gelombang


dinyatakan berbanding lurus dengan akar tegangan tali, berbanding lurus dengan akar
panjang tali dan berbanding terbalik dengan akar massa tali.

Dengan bertambah besarnya gaya ketegangan tali, maka cepat rambat


gelombangnyapun semakin besar. Sehingga percobaan praktikan kali ini telah sesuai
dengan hukum Melde, meskipun didapatkan kesalahan sebesar 22,48% pada percobaan

pertama dan kesalahan sebesar untuk percobaan kedua.

Kesalahan praktikum percobaan hukum Melde ini dapat terjadi dikarenakan oleh
katrol yang ikut bervibrasi dan rell presisinya ketika dilakukan vibrasi akan ikut
bergerak sehingga praktikan sedikit kesulitan dalam melihat gelombang yang terbentuk,
kesalahan yang mungkin terjadi berikutnya beruma penentuan massa linear tali yang
masih sedikit kebingungan, dikarenakan untuk massa sebuah tali yang panjangnya
150cm tidak terdeteksi oleh neraca digital, sehingga pratikan dan Asissten laboratorium
mengira-ngira untuk massa beban tersebut yang sangat memperngaruhi dalam
perhitungan sehingga terjadi sedikit rancu.
G. Tugas Pasca Praktikum

Buatlah grafik dan jelaskan dari masing-masing percobaan :

a. Grafik v terhadap λ
b. Grafik v terhadap F
c. Grafik vmelde terhadap μ
d. Grafik vmelde terhadap F

Jawab :

 Percobaan 1.
a. Grafik v terhadap λ
Cepat rambat gelombang (V)

Grafik hubungan antara cepat rambat (v) dengan


90
panjang gelombang (λ)
80
m/s

70
60
50
40
30
20
0.3 0.5 0.7 0.9 1.1 1.3 1.5 1.7 1.9
Panjang gelombang (λ)

Semakin besar massa beban yang digantungkan, maka akan terjadi


panjang gelombang yang semakin besar. Hal ini menyebabkan cepat rambat
semakin besar pula sehingga grafik akan menaik dan menunjukkan bahwa v
berbanding lurus dengan λ
b. Grafik hubungan v terhadap F

Grafik hubungan antara cepat rambat (v) dengan

Cepat rambat gelombang (V) m/s


Gaya
50
45
40
35
30
25
20
0.3 0.5 0.7 0.9 1.1 1.3 1.5 1.7 1.9
Gaya (F)

Semakin besar massa beban yang digantungkan maka gaya yang


dihasilkan akan semakin besar, maka akan terjadi panjang gelombang yang
semakin besar. Hal ini menyebabkan cepat rambat semakin besar pula dan
grafik menaik menunjukkan bahwa v berbanding lurus dengan λ

c. Grafik vmelde terhadap μ


Cepat rambat gelombang (V) m/s

Grafik hubungan antara cepat rambat melde (v) dengan


massa linear tali (𝜇)
70
60
50
40
30
20
0.0012 0.0014 0.0016 0.0018 0.002 0.0022 0.0024 0.0026 0.0028
Massa linear tali (𝜇)

Grafik yang dihasilkan akan berupa konstan, karena nilai massa linear
untuk percobaan I sama besarnya yaitu 0.0013
d. Grafik vmelde terhadap F

Cepat rambat gelombang (V) m/s


Grafik hubungan antara cepat rambat melde (v) dengan
gaya (F)
70

60

50

40

30

20
0.3 0.8 1.3 1.8 2.3 2.8 3.3 3.8 4.3 4.8 5.3
Gaya (F)

Semakin besar massa beban yang digantungkan maka gaya yang


dihasilkan akan semakin besar, maka akan terjadi panjang gelombang yang
semakin besar. Hal ini menyebabkan cepat rambat semakin besar pula dan
menunjukkan bahwa grafik akan menaik.

 Percobaan 2
a. Grafik v terhadap λ
Cepat rambat gelombang (V) m/s

Grafik hubungan antara cepat rambat (v) dengan


panjang gelombang (λ)
39
37
35
33
31
29
27
0.55 0.6 0.65 0.7 0.75 0.8
Panjang gelombang (λ)

Semakin besar massa beban yang digantungkan, maka akan terjadi


panjang gelombang yang semakin besar. Hal ini menyebabkan cepat rambat
semakin besar pula sehingga grafik akan menaik dan menunjukkan bahwa v
berbanding lurus dengan λ
b. Grafik hubungan v terhadap F

Cepat rambat gelombang (V) m/s


Grafik hubungan antara cepat rambat (v) dengan
Gaya
39
37
35
33
31
29
27
0.9 1.1 1.3 1.5 1.7 1.9 2.1
Gaya (F)

Semakin besar massa beban yang digantungkan maka gaya yang


dihasilkan akan semakin besar, maka akan terjadi panjang gelombang yang
semakin besar. Hal ini menyebabkan cepat rambat semakin besar pula dan
grafik harusnya menaik untuk menunjukkan nilai bahwa v berbanding lurus
dengan λ. Akan tetapi grfik yang terbentuk menurun dikarenakan percobaan
ke-2 ini memiliki massa yang berdeda, dengan nilai percobaan 1 lebih besar
dari percobaan ke-2 sehingga grafik yang muncul menurun untuk
percobaan-1 ke-2.
c. Grafik vmelde terhadap μ

Grafik hubungan antara cepat rambat melde (v) dengan


Cepat rambat gelombang (V) m/s

massa linear tali (𝜇)


41

40.5

40

39.5

39

38.5

38
0.0005 0.0006 0.0007 0.0008 0.0009 0.001 0.0011 0.0012 0.0013 0.0014
Massa linear tali (𝜇)

semakin besar rapat massa linier tali maka semakin kecil cepat rambat
gelombang. Semakin besarnya rapat massa linier tali juga mempengaruhi
panjang gelombang yang terbentuk, yaitu semakin kecil dan grafik yang
dihasilkan akan menurun karena v berbanding terbalik dengan 𝜇. Akan
tetapi grfik yang terbentuk menurun dikarenakan percobaan ke-2 ini
memiliki massa yang berdeda, dengan nilai percobaan 1 lebih besar dari
percobaan ke-2 sehingga grafik yang muncul menurun untuk percobaan-1
ke-2.

d. Grafik vmelde terhadap F

Grafik hubungan antara cepat rambat melde (v) dengan


Cepat rambat gelombang (V) m/s

gaya (F)
41
40.5
40
39.5
39
38.5
38
0.9 1.1 1.3 1.5 1.7 1.9 2.1
Gaya (F)

Semakin besar massa beban yang digantungkan maka gaya yang


dihasilkan akan semakin besar, maka akan terjadi panjang gelombang yang
semakin besar. Hal ini menyebabkan cepat rambat semakin besar pula dan
menunjukkan bahwa grafik akan menurun, Akan tetapi grfik yang terbentuk
menurun dikarenakan percobaan ke-2 ini memiliki massa yang berdeda,
dengan nilai percobaan 1 lebih besar dari percobaan ke-2 sehingga grafik
yang muncul menurun untuk percobaan-1 ke-2.

H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum percobaan Melde yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa :
1. Jika seutas tali digetarkan secara terus menerus, maka akan menimbulkan
gelombang transversal pada tali. Jika kedua ujung tali tertutup, maka akan terjadi
gelombang datang dan gelombang pantul. Jika superposisi antara gelombang
datang dengan gelombang pantul menghasilkan simpangan sama dengan nol,
maka dinamakan gelombang berdiri atau gelombang diam atau gelombang
Stasioner
2. Cepat rambat gelombang secara sinusoidal dapat ditentukan dengan persamaan :
v=λ . f . Cepat rambat gelombang secara sinusoidal dapat ditentukan dengan

persamaan Melde yaitu :


3. Semakin besar gaya ketegangan tali (F), maka semakin besar pula cepat rambat
gelombang (v). Cepat rambat gelombang (v) berbanding lurus dengan akar
kuadrat gaya ketegangan tali (F).
4. Semakin besar rapat massa linier tali (µ), semakin kecil cepat rambat gelombang
(v). Cepat rambat gelombang (v) berbanding terbalik dengan akar kuadrat rapat
massa linier tali (µ).

I. Komentar dan Saran


1. Untuk nilai massa linear tali masih belum logic, dikarenakan itu hanya massa
perkiraannya saja.
2. Praktikan yang memperhatikan gelombang yang terbentuk harus lebih teliti.

J. Daftar Pustaka

Freedman, Young. 2001.Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga


Giancolli, Douglas C. 2001.Fisika. Jakarta: Erlangga
Halliday dan Resnick. 1998. Fisika Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Nugeroho A. Fajrianto, dkk. 2012. Journal : Rancang Bangun Alat pengukur
kecepatan rambat gelombang pada kawat berbasis mikrokontroler. Depok:
Departemen Fisika, FMIPA Universitas Indonesia.
Pain, H. J. 2005. The Physics of Vibrations and Waves. Chichester: John Wiley and
Sons Ltd. Translate.
Sutrisno. 1979. Fisika dasar : gelombang dan optik VII. Bandung : ITB.
Tipler, Paul A. 1998. Fisika Untuk Sains dan teknik. Jakarta: Erlangga
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai