Anda di halaman 1dari 11

1

Laporan Praktikum Fisika Laboratorium I (1-11)

Hukum Melde pada Tali Ujung Terikat


Adristi Kirana Maharani, Anindya Ayu Putri, Iim Fatimah
Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Analitika Data, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: maharaniadrst@gmail.com

Abstrak—Hukum Melde mempelajari tentang besaran- gelombang dengan rapat massa dan tegangan tali. Sonometer
besaran yang mempengaruhi cepat rambat gelombang merupakan sebuah alat yang terdiri dari tali atau kawat yang
transversal pada tali. Telah dilakukan praktikum Hukum Melde diikat kuat dan dihubungkan dengan beban, dimana beban ini
pada tali ujung terikat yang bertujuan untuk mengetahui jenis digunakan untuk mengukur dan mengontrol tegangan tali dan
gelombang yang terbentuk pada tali, mengetahui hubungan sebuah kotak suara yang terbuat dari kayu, dimana kotak ini
antara cepat rambat gelombang dengan gaya tegangan tali dan
berguna untuk memperkuat bunyi.
menganalisa faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
kecepatan gelombang pada tali. Prinsip yang digunakan dalam Getaran adalah bentuk gerak yang khusus. Getaran adalah
percobaan ini yaitu prinsip Hukum Melde, dimana pada gerak bolak-baik suatu benda melalui titik kesetimbangan
percobaannya, cepat rambat gelombang berbanding lurus dengan interval waktu tertentu. Suatu getaran dapat
dengan akar gaya tegangan tali dan berbanding terbalik dengan didefinisikan sebagai satu kali bergetar penuh apabila benda
akar rapat massa tali. Ketika tali dengan ujung yang terikat bergerak dari titik awal lalu kembali lagi ke titik tersebut.
digetarkan menggunakan sumber getaran maka akan terbentuk
Gerakan yang dilakukan dari titik awal kembali ke titik
gelombang stasioner pada tali, dan akan terlihat perut dan
simpul yang terbentuk pada tali yang digetarkan tersebut. tersebut dengan amplitudo dan selang waktu yang sama
Setelah terbentuk perut dan simpul, dapat dilakukan disebut getaran harmonis. Dalam getaran, ada beberapa istilah
pengukuran panjang gelombang pada tali dan juga dapat yang digunakan, yaitu amplitudo, periode, frekuensi dan
mengetahui banyak gelombang yang terbentuk. Hasil yang frekuensi sudut. Amplitudo getaran (A) adalah besar
didapatkan pada percobaan Hukum Melde pada Tali Ujung perpindahan maksimum dari titik awal. Periode getaran (T)
Terikat yaitu jenis gelombang yang terjadi, yaitu gelombang
adalah waktu yang diperlukan untuk menempuk satu kali
stasioner. Dan juga panjang gelombang yang terbentuk pada tali.
Kemudian faktor yang mempengaruhi cepat rambat gelombang getaran. Frekuensi getaran (f) adalah banyaknya getaran
adalah gaya tegangan tali dan rapat massa tali. Data hasil dalam satu satuan waktu. Frekuensi dan periode dapat
percobaan diperoleh pada tali pink dengan beban sebesar 58,88 dihubungkan dengan persamaan :
g, 112,88 g dan 166,38 g memiliki panjang gelombang berturut- 1
𝑓= (1)
turut adalah 43.93 cm, 59,77 cm dan 70,48 cm. untuk tali kuning 𝑇
didapatkan panjang gelombang sebesar berturut-turut 45,48 cm, frekuensi sudut getaran (ɷ) didefinisikan oleh :
62,13 cm dan 75,65 cm. Dan yang terakhir adalah tali merah 𝜔 = 2𝜋𝑓 (2)
memiliki panjang gelombang masing-masing sebesar 43,96 cm, dengan satuan SI untuk frekuensi sudut adalah radian [1].
58,98 cm dan 70,9 cm. Dari percobaan ini dapat dilihat bahwa Gelombang adalah gerak bolak-balik yang merambat. Di
cepat rambat gelombang pada tali berbanding lurus dengan gaya
dalam perambatan gelombang, partikel-partikel perrantaranya
tegangan tali dan rapat massa tali.
(mediumnya) tidak ikut berpindah. Pada hakekatnya,
Kata Kunci—Cepat Rambat Gelombang, Hukum Melde, gelombang merupakan perambatan energi. Dalam gelombang
Gelombang Stasioner, Rapat Massa terdapat beberapa besaran, yaitu panjang gelombang,
frekuensi, dan cepat ramba gelombang. Untuk persamaan
cepat rambat gelombang dapat dituliskan sebagai berikut :
I. PENDAHULUAN
𝑣 = 𝜆𝑓 (3)
G ETARAN sering dijumpai pada kehidupan sehari-hari.
Getaran terjadi pada sayap nyamuk. Namun karena
Dimana :
v = cepat rambat gelombang (m/s)
objeknya sangat kecil, jadi tidak dapat dilihat dengan mata 𝜆 = panjang gelombang (m)
telanjang. Tetapi suara yang ditimbulkan dari getaran sayap f = frekuensi (Hz)
nyamuk dapat terdengar oleh telinga manusia. Sebagai contoh [4].
yang nyata dan dapat dilihat oleh mata manusia, ada getaran Hukum Melde memempelajari tentang hubungan antara
yang ditimbulkan dari senar gitar yang dipetik. Senar gitar besaran-besaran yang mempengaruhi cepat rambat gelombang
yang telah dipetik akan mengalami gerak osilasi keatas dan transversal. Melde mengemukakan bahwa cepat rambat
kebawah pada selang waktu tertentu sebelum kembali ke titik gelombang berbanding lurus dengan akar dari gaya tegangan
setimbangnya. Getaran pada sinar gitar memiliki prinsip yang tali dan berbanding terbalik dengan akar rapat massa tali.
sama dengan percobaan yang dilakukan oleh Melde. Dimana Secara matematis dapat dituliskan sebagai :
dalam percobaannya, Melde menggunakan alat bernama 𝐹
Sonometer untuk mengetahui hubungan antara cepat rambat 𝑣=√ (4)
𝜇
2
Laporan Praktikum Fisika Laboratorium I (1-11)

Gambar 1. Skema rangkaian

Gambar 3. Skema rangkaian

Gambar 2. Diagram alir percobaan


Gambar 4. Contoh gelombang yang terjadi pada tali
memiliki amplitudo, panjang gelombang dan frekuensi yang
Percobaan Melde adalah percobaan yang berhasil sama namun arahnya berlawanan.gelombang stasioner
membuktikan hubunganb tentang cepat rambat bunyi dalam memiliki ciri simpul dan perut. Gelombang berjalan adalah
suatu benda lurus misalnya tali, tegangan tali dan besaran gelombang yang memiliki amplitudo yang sama di setiap titik
fisika lainnya. Alat untuk membuktikan percobaan ini adalah yang dilewati gelombang [3].
Sonometer, yang menggunakan prinsip gitar sederhana [2]. Hukum Melde mempelajari tentang besaran-besaran yang
Gelombang terbagi menjadi beberapa macam, tergantung mempengaruhi cepat rambat gelombang transversal pada tali.
dari apa yang diitinjau. Jika dilihat dari medium perantaranya, Lebih spesifiknya, gelombang stasioner. Aplikasi gelombang
gelombang terbagi menjadi dua jenis, yaitu gelombang stasioner dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika dawai
mekanik dan elektromagnetik. Gelombang mekanik adalah pada gitar dipetik, maka akan menghasilkan sebuah getaran
gelombang yang memerlukan medium dalam perambatannya. yang akan dipantulkan ketika sampai pada kedua ujung dawai
Contohnya adalah gelombang bunyi, yang memerlukan udara gitar tersebut [5].
sebagai medium perambatannya. Sedangkan gelombang
elektromagnetik tidak membutuhkan medium untuk II. METODOLOGI PENELITIAN
merambat. Contohnya adalah gelombang cahaya. Jika ditinjau A. Alat dan Bahan
dari arah getarnya, gelombang dibedakan menjadi dua, yaitu
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini
gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
yaitu pertama sumber getaran 220V frekuensi 50 Hz untuk
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya
menggetarkan tali. Yang kedua adalah tali sebagai benda yang
tegak lurus dengan arah rambatnya. Gelombang longitudinal
diamati gelombangnya. Yang ketiga ada beban sebagai
adalah gelombang yang arah getarnya searah dengan arah
pemberat pada ujung tali agar tali terikat. Yang keempat yaitu
rambatnya. Berdasarkan amplitudonya, ada gelombang
katrol untuk menggantungkan beban. Juga terdapat neraca
stasioner dan gelombang berjalan. Gelombang stasioner
untuk menimbang massa beban dan tali. Lalu terdapat
adalah gelombang yang amplitudonya berubah-ubah.
jembatan mistar untuk mengukur panjang gelombang yang
Gelomabng stasioner terjadi jika dua gelombang yang
3
Laporan Praktikum Fisika Laboratorium I (1-11)

Tabel 1.
Data percobaan tali Pink dengan m1 Grafik hubungan kuadrat cepat
n pengulangan L(cm) λ(cm) rambat dengan tegangan tali
1 1 43.9 43.9 2

Tegangan Tali (F)


1 2 42.8 42.8 1.5
1 3 43.7 43.7 1
1.5 1 64.4 43.5 0.5
1.5 2 70.1 45 0
1.5 3 67.1 45 0 5000 10000 15000 20000 25000
kuadrat cepat rambat (V2)
2 1 91.3 55
2 2 86.5 43
v^2 tali kuning v^2 tali pink
2 3 83.4 41
v^2 tali merah
Tabel 2.
Data percobaan tali Pink dengan m1+m2 Gambar 5. Grafik hubungan antara cepat rambat dengan tegangan tali

n pengulangan L(cm) λ(cm)

1 1 61.5 61.5 Grafik hubungan kuadrat cepat rambat


1 2 59.1 59.1 dengan μ
1 3 61.1 61.1 0.00020
1.5 1 90.2 60.5
μ 0.00010
1.5 2 89.6 59
0.00000
1.5 3 94.2 62
0 5000 10000 15000 20000 25000
2 1 117 58
2 2 113.2 61 kuadrat cepat rambat (V2)
2 3 117 75 tali kuning tali pink tali merah

Gambar 6. Grafik hubungan kuadrat cepat rambat dengan μ

terbentuk. Selanjutnya adalah wadah beban sebagai tempat dan terbentuk gelombang, data yang didapat dicatat. Yang
untuk meletakkan beban. Dan yang terakhir ada papan terakhir yaitu langkah-langkah tersebut diulangi dengan
tumpuan untuk meletakkan sumber getaran. variasi yang berbeda.

B. Skema Alat D. Flowchart


Adapun skema alat yang digunakan dalam percobaan ini Diagram alir pada percobaan ini dapat dilihat pada gambar
dapat dilihat pada gambar 1 dan 2 . 2.

C. Langkah Kerja E. Pesamaan yang Digunakan


Langkah kerja yang pertama yaitu untuk mnegetahui Persamaan yang dipakai dalam percobaan ini ada beberapa,
panjang gelombang stasioner. Langkah pertama yaitu tali diantaranya :
diukur panjangnya dan massanya. Yang kedua massa beban • Untuk mengetahui rapat massa tali :
𝑚
dan wadah beban yang dipakai ditimbang. Yang ketiga yaitu μ= (5)
𝐿
alat-alat dirangkai seperti pada skema alat. Lalu sumber • Untuk mengetahui panjang gelombang dari data
getaran dinyalakan sebagai sumber getaran. Selanjutnya percobaan :
gellombang stasioner dicari dengan didekatkannya vibrator λ𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 =
𝐿
(6)
dengan katrol. Setelah itu, panjang gelombang dan jumlah 𝑛
gelombang yang diperoleh dicatat. Terakhir, langkah-langkah • Untuk mengetahui panjang gelombang perhitungan :
tersebut diulangi dengan variasi yang berbeda. λ𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = 𝑣 (7)
𝑓
Langkah kerja yang kedua ituuntuk mnegetahui hubungan • Untuk mencari gaya tegangan tali :
cepat rambat gelombang dan gaya tegangan tali. Yang pertama 𝐹 = 𝑚𝑔 (8)
adalah massa dan panjang tali diukur. Yang kedua adalah • Untuk menghitung cepat rambat gelombang :
beban dan wadah beban yang dipakai ditimbang. Yang ketiga
𝐹
yaitu alat-alat dirangkai seperti pada skema alat. Lalu sumber 𝑣=√ (9)
𝜇
getaran dinyalakan agar tali bergetar. Setelah terjadi getaran
4
Laporan Praktikum Fisika Laboratorium I (1-11)
dengan v adalah cepat rambat gelombang, F adalah gaya 8724 𝑐𝑚/𝑠
tegangan tali dan 𝜇 adalah rapat massa tali. λ𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 =
50 𝐻𝑧
λ𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = 174,48 𝑐𝑚
III. HASIL DAN DISKUSI C. Grafik
A. Analisa Data Adapun grafik hasil percobaan ini dapat dilihat pada
gambar 5 dan 6.
Adapun data yang diperoleh dari percobaan ini dapat dilihat
pada tabel yang ada pada tabel 1 dan 2. Untuk sisanya terdapat D. Pembahasan
pada lampiran. Percobaan ini memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk
B. Perhitungan mengetahui jenis gelombang dan panjang gelombang pada
tali, untuk mengetahui hubungan antara cepat rambat
Dari data yang telah didapatkan, maka dapat dihitung nilai
gelombang dengan gaya tegangan tali, dan yang terakhir untuk
λpercobaan, λperhitungan, µ, F dan v sebagai berikut:
menganalisa factor-faktor yang mempengaruhi kecepatan
Dik: gelombang pada tali. Pada percobaan Hukum Melde pada tali
ujung terikat ini menggunakan prinsip Hukum Melde dan
m benang= 0,1 gr = 0,0001 kg gelombang stasioner. Gelombang stasioner pada percobaan ini
m beban= 51 gr = 0,051 kg terjadi karena adanya interferensi antara dua gelombang yang
mempunyai amplitude dan frekuensi yang sama. Langkah-
n=1 langkah yang dilakukan pada percobaan ini adalah massa tali
dan massa beban ditimbang. Lalu alat dirangkai seperti pada
L tali = 150 cm = 0.15 m
gambar skema alat. Setelah itu, sumber getaran dinyalakan.
L rata-rata = 43,5 cm = 0,435 m Agar terlihat bentuk gelombang stasionernya, ditambahkan
beban pada ujung tali. Barulah gelombang stasioner terbentuk.
Dit: Setelah gelombang stasioner terbentuk, dapat terlihat perut
μ, v, λ, F? dan simpul dari gelombang tersebut. Dari situ dapat dilakukan
pengukuran panjang gelombang dan berapa banyak
Jawab : gelombang yang terbentuk. Lalu langkah-langkah tersebut
Mencari nilai μ dengan panjang tali 150 cm diulangi dengan variasi tali dan beban yang berbeda.
m
μ= Pada percobaan ini tali dibentangkan dari sumber getaran
L
0,1 𝑔 ke ujung yang terikatnya yaitu dengan menggantungkan beban
μ= pada katrol. Saat beban belum ditempatkan pada wadah beban,
150 𝑐𝑚
μ = 0,00067 terlihat bahwa belum terjadi gelombang stasioner pada tali.
Mencari tegangan tali Namun, setelah beban diletakkan pada wadah beban,
𝐹 = 𝑚𝑔 gelombang stasionernya terlihat jelas. Semakin besar massa
𝐹 = 51 𝑔. 1000 𝑐𝑚/𝑠 2 beban yang ditambahkan pada wadah yang menggantung
𝐹 = 51000 𝑁 tersebut maka semakin jelas pula gelombang stasioner yang
Setelah mendapatkan tegangan tali, selanjutnya mencari cepat dihasilkan. Begitu tali digetarkan dengan sumber getaran,
rambat maka akan terbentuk getaran stasioner, dimana getaran yang
𝐹 datang dari vibrator akan dibalikkan lagi dengan amplitudo,
𝑣=√ frekuensi dan panjang gelombang yang sama. Pada gelombang
μ
stasioner juga terdapat ciri khusus, yaitu memiliki simpul dan
51000 𝑁 perut. Simpul adalah keadaan gelombang stasioner dimana
𝑣=√ amplitudonya mendekati nol, sedangkan perut adalah keadaan
0,00067
pada gelombang stasioner dimana amplitudonya maksimal.
𝑣 = 8724 𝑐𝑚/𝑠 Satu panjang gelombang dapat dihitung dengan dua simpul.
Pada saat dilakukan percobaan dapa dilihat bahwa
Lalu menghitung panjang gelombang percobaan dan penambahan massa akan berpengaruh terhadap kecepatan
perhitungan
gelombang pada tali, dimana hal ini sesuai dengan prinsip dari
𝐿
λ𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 = percobaan itu sendiri yaitu kecepatan berdasarkan persamaan
𝑛 melde salah satunya dipengaruhi oleh gaya yang disebabkan
150 𝑐𝑚
λ𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 = oleh massa benda, dapat diingat pula bahwa katrol yang
1,5
λ𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 = 100 𝑐𝑚 digunakan pada percobaan ini adalah katrol tetap/statis,
dimana katrol statis ini memiliki keuntungan mekanis,
𝑣 sehingga gaya yang dihasilkan atau gaya tarikan tali yang
λ𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = dihasilkan akan sama dengan gaya berat.
𝑓
Sebenarnya, gelombang tidak sepenuhnya dipantulkan atau
dibalikkan, tetapi ada sedikit gelombang yang ditransmisikan
5
Laporan Praktikum Fisika Laboratorium I (1-11)
pada tali yang dekat dengan beban itu tadi. Gelombang dapat [2] Millardo, Albert dkk. 2008. “Laporan Fisika Percobaan Melde”.
Jakarta: SMA Kanisius.
dipantulkan karena adanya impedansi gelombang, apabila [3] Saripudin, Aip. 2007. “Praktis Belajar Fisika untuk Kelas 12 SMA”.
gelombang berjalan dari tingkat kerapatan yang renggang ke Jakarta: Visindo, 9-12.
rapat menyebabkan adanya perbedaan fase sebesar 180˚ dan [4] Tipler, Paul A. 1991. Fisika Untuk Sains dan Teknik Jilid 1. Jakarta :
Erlangga.
gelombang tersebut akan dipantulkan dengan arah menuju ke
[5] Young, Hugh D. 2003. “Fisika Universitas Edisi ke-10”. Jakarta:
sumber getaran, atau dipantulkan dengan arah yang Erlangga.
berlawanan dengan arah rambat gelombang datang. Dimana
pada percobaan ini dapat dianggap bahwa pada ujung tali
tempat digantungkannya beban itu adalah sangat rapat, dan
keadaan tali dari sumber getaran itu renggang.
Pada percobaan ini menggunakan tiga jenis benang yaitu
benang merah, benang kuning dan benang pink yang masing –
masing massanya 0.08 gr, 0.09 gr dan 0,1 gr. Selain itu variasi
massa yang digunakan pada semua jenis benang yaitu 58,88 g,
112,88 g dan 166,68 g. Masing – masing variasi diulangi
sebanyak tiga kali.
Pada grafik didapatkan bahwa hubungan antara gaya
tegangan tali dengan cepat rambat tali ialah berbanding lurus,
semakin besar gaya tegangan tali maka semakin besar pula
nilai cepat rambatnya. Dan hubungan antara cepat rambat tali
dengan rapat massa tali adalah berbanding terbalik, semakin
besar cepat rambat tali maka semakin kecil rapat massanya.
Dari data yang didapat, dapat diketahui bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi cepat rambat gelombang adalah panjang
dan massa tali (rapat massa tali) dan tegangan tali. Data yang
didapat juga sesuai dengan percobaan hukum melde, dimana
cepat rambat tali berbanding terbalik dengan rapat massa tali
dan cepat rambat tali berbanding lurus dengan gaya tegangan
tali.

IV. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, terdapat beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Gelombang yang terbentuk dalam percobaan ini
merupakan gelombang stasioner dengan ujung terikat
serta panjang gelombang stasioner yang terbentuk
bervariasi.
2. Hubungan yang terjadi antara cepat rambat gelombang
dengan gaya tegangan tali adalah berbanding lurus.
Sedangkan hubungan antara cepat rambat gelombang
dengan massa jenis (µ) adalah sebaliknya.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi cepat rambat
gelombang yaitu massa beban, tegangan tali, massa
jenis tali, dan panjang tali.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapakan terimakasih kepada Allah SWT,
kepada Asisten Laboratorium, Anindya Ayu Putri yang telah
membimbing hingga praktikum ini selesai. Serta kepada
rekan-rekan satu kelompok dan semua pihak terkait dalam
terlaksananya percobaan dan penyelesaian laporan ini.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Halliday, Resnick. 1978. “Fisika Edisi Ketiga Jilid 2”. Jakarta:
Erlangga.
6
Laporan Praktikum Fisika Laboratorium I (1-11)
Lampiran
Tabel 6.
Data percobaan tali kuning dengan m1+m2+m3
Tabel 3.
Data percobaan tali pink dengan m1+m2+m3 n pengulangan L(cm) λ(cm)
n pengulangan L(cm) λ(cm)
1 1 79 79
1 1 73.7 73.7 1 2 80 80
1 2 74.5 74.5 1 3 77.5 77.5
1 3 71.5 71.5
1.5 1 113 76
1.5 1 105.8 69.5
1.5 2 112 77
1.5 2 107.9 73
1.5 3 116 78
1.5 3 103.9 70
2 1 146 77.5
2 1 135.1 70
2 2 143 80
2 2 135.6 70.5
2 3 145 78
2 3 135.1 70

Tabel 4. Tabel 7.
Data percobaan tali kuning dengan m1 Data percobaan tali merah dengan m1
n pengulangan L(cm) λ(cm) n pengulangan L(cm) λ(cm)
1 1 48 48 1 1 42.3 42.3
1 2 45 45 1 2 43.1 43.1
1 3 45 45
1 3 45.1 45.1
1.5 1 67 47.5
1.5 1 45 45
1.5 2 66 46
1.5 2 44 44
1.5 3 70 45
1.5 3 44 44
2 1 91 44
2 1 45.5 45.5
2 2 90 44.5
2 2 43 43
2 3 91 45
2 3 44.5 44.5
Tabel 5.
Data percobaan tali Kuning dengan m1+m2
Tabel 8.
n pengulangan L(cm) λ(cm) Data percobaan tali merah dengan m1+m2

1 1 61 61
n pengulangan L(cm) λ(cm)

1 2 61.5 61.5 1 1 62.1 62.1

1 3 64 64 1 2 61.2 61.2
1 3 59.7 59.7
1.5 1 95 64
1.5 1 86.6 58
1.5 2 94 62
1.5 2 88.7 60
1.5 3 94 62.5
1.5 3 90.7 59.8
2 1 124 63
2 1 112.3 74.5
2 2 121 64 2 2 115.9 73.5
2 3 123 62 2 3 112.8 75
7
Laporan Praktikum Fisika Laboratorium I (1-11)

Tabel 9.
Data percobaan tali merah dengan m1+m2+m3
n pengulangan L(cm) λ(cm)

1 1 69.7 697
1 2 71 71
1 3 70.5 70.5
1.5 1 105.8 70.5
1.5 2 113 73.5
1.5 3 114 75
2 1 135.1 70
2 2 138 72
2 3 137 73

Tabel 10.
Hasil Perhitungan Tali Pink dengan m1
Massa Panjang Jumlah
Panjang μ beban gelombang gelombang
tali (m) (kg/m) (kg) (m) n F(N) v(m/s) λ v^2
0.44 0.12 0.05 0.44 1.00 0.51 2.10 0.44 4.39
0.43 0.12 0.05 0.43 1.00 0.51 2.07 0.43 4.28
0.44 0.12 0.05 0.44 1.00 0.51 2.09 0.44 4.37
0.64 0.08 0.05 0.44 1.50 0.51 2.54 0.43 6.44
0.70 0.07 0.05 0.45 1.50 0.51 2.65 0.47 7.01
0.67 0.08 0.05 0.45 1.50 0.51 2.59 0.45 6.71
0.91 0.06 0.05 0.55 2.00 0.51 3.02 0.46 9.13
0.87 0.06 0.05 0.43 2.00 0.51 2.94 0.43 8.65
0.83 0.06 0.05 0.41 2.00 0.51 2.89 0.42 8.34

Tabel 11.
Hasil Perhitungan Tali Pink dengan m1+m2
Massa Panjang Jumlah
Panjang μ beban gelombang gelombang
tali (m) (kg/m) (kg) (m) n F(N) v(m/s) λ v^2
0.62 0.17 0.11 0.62 1.00 1.05 2.48 0.62 6.15
0.59 0.18 0.11 0.59 1.00 1.05 2.43 0.59 5.91
0.61 0.17 0.11 0.61 1.00 1.05 2.47 0.61 6.11
0.90 0.12 0.11 0.61 1.50 1.05 3.00 0.60 9.02
0.90 0.12 0.11 0.59 1.50 1.05 2.99 0.60 8.96
0.94 0.11 0.11 0.62 1.50 1.05 3.07 0.63 9.42
1.17 0.09 0.11 0.58 2.00 1.05 3.42 0.59 11.70
1.13 0.09 0.11 0.61 2.00 1.05 3.36 0.57 11.32
1.17 0.09 0.11 0.75 2.00 1.05 3.42 0.59 11.70

Tabel 12.
Hasil Perhitungan Tali Pink dengan m1+m2+m3
Massa Panjang Jumlah
Panjang μ beban gelombang gelombang
tali (m) (kg/m) (kg) (m) n F(N) v(m/s) λ v^2
0.74 0.22 0.16 0.74 1.00 1.59 2.71 0.74 7.37
0.75 0.21 0.16 0.75 1.00 1.59 2.73 0.75 7.45
0.72 0.22 0.16 0.72 1.00 1.59 2.67 0.72 7.15
1.06 0.15 0.16 0.70 1.50 1.59 3.25 0.71 10.58
1.08 0.15 0.16 0.73 1.50 1.59 3.28 0.72 10.79
1.04 0.15 0.16 0.70 1.50 1.59 3.22 0.69 10.39
1.35 0.12 0.16 0.70 2.00 1.59 3.68 0.68 13.51
1.36 0.12 0.16 0.71 2.00 1.59 3.68 0.68 13.56
1.35 0.12 0.16 0.70 2.00 1.59 3.68 0.68 13.51
8
Laporan Praktikum Fisika Laboratorium I (1-11)

Tabel 13.
Hasil Perhitungan Tali Kuning dengan m1
Massa Panjang Jumlah
Panjang μ beban gelombang gelombang
tali (m) (kg/m) (kg) (m) n F(N) v(m/s) λ v^2
0.48 0.11 0.05 0.48 1.00 0.51 2.19 0.48 4.80
0.45 0.11 0.05 0.45 1.00 0.51 2.12 0.45 4.50
0.45 0.11 0.05 0.45 1.00 0.51 2.12 0.45 4.50
0.67 0.08 0.05 0.48 1.50 0.51 2.59 0.45 6.70
0.66 0.08 0.05 0.46 1.50 0.51 2.57 0.44 6.60
0.70 0.07 0.05 0.45 1.50 0.51 2.65 0.47 7.00
0.91 0.06 0.05 0.44 2.00 0.51 3.02 0.46 9.10
0.90 0.06 0.05 0.45 2.00 0.51 3.00 0.45 9.00
0.91 0.06 0.05 0.45 2.00 0.51 3.02 0.46 9.10

Tabel 14.
Hasil Perhitungan Tali Kuning dengan m1+m2
Massa Panjang Jumlah
Panjang μ beban gelombang gelombang
tali (m) (kg/m) (kg) (m) n F(N) v(m/s) λ v^2
0.61 0.17 0.11 0.61 1.00 1.05 2.47 0.61 6.10
0.62 0.17 0.11 0.62 1.00 1.05 2.48 0.62 6.15
0.64 0.16 0.11 0.64 1.00 1.05 2.53 0.64 6.40
0.95 0.11 0.11 0.64 1.50 1.05 3.08 0.63 9.50
0.94 0.11 0.11 0.62 1.50 1.05 3.07 0.63 9.40
0.94 0.11 0.11 0.63 1.50 1.05 3.07 0.63 9.40
1.24 0.08 0.11 0.63 2.00 1.05 3.52 0.62 12.40
1.21 0.09 0.11 0.64 2.00 1.05 3.48 0.61 12.10
1.23 0.09 0.11 0.62 2.00 1.05 3.51 0.62 12.30

Tabel 15.
Hasil Perhitungan Tali Kuning dengan m1+m2+m3
Massa Panjang Jumlah
Panjang μ beban gelombang gelombang
tali (m) (kg/m) (kg) (m) n F(N) v(m/s) λ v^2
0.79 0.20 0.16 0.79 1.00 1.59 2.81 0.79 7.90
0.80 0.20 0.16 0.80 1.00 1.59 2.83 0.80 8.00
0.78 0.20 0.16 0.78 1.00 1.59 2.78 0.78 7.75
1.13 0.14 0.16 0.76 1.50 1.59 3.36 0.75 11.30
1.12 0.14 0.16 0.77 1.50 1.59 3.35 0.75 11.20
1.16 0.14 0.16 0.78 1.50 1.59 3.41 0.77 11.60
1.46 0.11 0.16 0.78 2.00 1.59 3.82 0.73 14.60
1.43 0.11 0.16 0.80 2.00 1.59 3.78 0.72 14.30
1.45 0.11 0.16 0.78 2.00 1.59 3.81 0.73 14.50

Tabel 16.
Hasil Perhitungan Tali Merah dengan m1
Massa Panjang Jumlah
Panjang μ beban gelombang gelombang
tali (m) (kg/m) (kg) (m) n F(N) v(m/s) λ v^2
0.42 0.12 0.05 0.42 1.00 0.51 2.06 0.42 4.23
0.43 0.12 0.05 0.43 1.00 0.51 2.08 0.43 4.31
0.45 0.11 0.05 0.45 1.00 0.51 2.12 0.45 4.51
0.45 0.11 0.05 0.45 1.50 0.51 2.12 0.30 4.50
0.44 0.12 0.05 0.44 1.50 0.51 2.10 0.29 4.40
0.44 0.12 0.05 0.44 1.50 0.51 2.10 0.29 4.40
0.46 0.11 0.05 0.46 2.00 0.51 2.13 0.23 4.55
0.43 0.12 0.05 0.43 2.00 0.51 2.07 0.22 4.30
0.45 0.11 0.05 0.45 2.00 0.51 2.11 0.22 4.45
9
Laporan Praktikum Fisika Laboratorium I (1-11)

Tabel 19.
Hasil Perhitungan Tali Pink dengan m1

M F jarak simpul ke simpul λ f v v^2 L μ

0.05 0.51 0.22 0.44 50.00 2.10 4.39 0.44 0.12


0.05 0.51 0.21 0.43 50.00 2.07 4.28 0.43 0.12
0.05 0.51 0.22 0.44 50.00 2.09 4.37 0.44 0.12
0.05 0.51 0.21 0.43 50.00 2.54 6.44 0.64 0.08
0.05 0.51 0.23 0.47 50.00 2.65 7.01 0.70 0.07
0.05 0.51 0.22 0.45 50.00 2.59 6.71 0.67 0.08
0.05 0.51 0.23 0.46 50.00 3.02 9.13 0.91 0.06
0.05 0.51 0.22 0.43 50.00 2.94 8.65 0.87 0.06
0.05 0.51 0.21 0.42 50.00 2.89 8.34 0.83 0.06

Tabel 20.
Hasil Perhitungan Tali Pink dengan m1+m2
M F jarak simpul ke simpul λ f v v^2 L μ
0.11 1.05 0.31 0.62 50.00 2.48 6.15 0.62 0.17
0.11 1.05 0.30 0.59 50.00 2.43 5.91 0.59 0.18
0.11 1.05 0.31 0.61 50.00 2.47 6.11 0.61 0.17
0.11 1.05 0.30 0.60 50.00 3.00 9.02 0.90 0.12
0.11 1.05 0.30 0.60 50.00 2.99 8.96 0.90 0.12
0.11 1.05 0.31 0.63 50.00 3.07 9.42 0.94 0.11
0.11 1.05 0.29 0.59 50.00 3.42 11.70 1.17 0.09
0.11 1.05 0.28 0.57 50.00 3.36 11.32 1.13 0.09
0.11 1.05 0.29 0.59 50.00 3.42 11.70 1.17 0.09

Tabel 21.
Hasil Perhitungan Tali Pink dengan m1+m2+m3

M F jarak simpul ke simpul λ f v v^2 L μ


0.16 1.59 0.37 0.74 50.00 2.71 7.37 0.74 0.22
0.16 1.59 0.37 0.75 50.00 2.73 7.45 0.75 0.21
0.16 1.59 0.36 0.72 50.00 2.67 7.15 0.72 0.22
0.16 1.59 0.35 0.71 50.00 3.25 10.58 1.06 0.15
0.16 1.59 0.36 0.72 50.00 3.28 10.79 1.08 0.15
0.16 1.59 0.35 0.69 50.00 3.22 10.39 1.04 0.15
0.16 1.59 0.34 0.68 50.00 3.68 13.51 1.35 0.12
0.16 1.59 0.34 0.68 50.00 3.68 13.56 1.36 0.12
0.16 1.59 0.34 0.68 50.00 3.68 13.51 1.35 0.12

Tabel 22.
Hasil Perhitungan Tali Kuning dengan m1
M F jarak simpul ke simpul λ f v v^2 L μ
0.05 0.51 0.24 0.48 50.00 2.19 4.80 0.48 0.11
0.05 0.51 0.23 0.45 50.00 2.12 4.50 0.45 0.11
0.05 0.51 0.23 0.45 50.00 2.12 4.50 0.45 0.11
0.05 0.51 0.22 0.45 50.00 2.59 6.70 0.67 0.08
0.05 0.51 0.22 0.44 50.00 2.57 6.60 0.66 0.08
0.05 0.51 0.23 0.47 50.00 2.65 7.00 0.70 0.07
0.05 0.51 0.23 0.46 50.00 3.02 9.10 0.91 0.06
0.05 0.51 0.23 0.45 50.00 3.00 9.00 0.90 0.06
0.05 0.51 0.23 0.46 50.00 3.02 9.10 0.91 0.06
10
Laporan Praktikum Fisika Laboratorium I (1-11)

Tabel 23.
Hasil Perhitungan Tali Kuning dengan m1+m2
jarak simpul ke
M F simpul λ f v v^2 L μ
0.11 1.05 0.31 0.61 50.00 2.47 6.10 0.61 0.17
0.11 1.05 0.31 0.62 50.00 2.48 6.15 0.62 0.17
0.11 1.05 0.32 0.64 50.00 2.53 6.40 0.64 0.16
0.11 1.05 0.32 0.63 50.00 3.08 9.50 0.95 0.11
0.11 1.05 0.31 0.63 50.00 3.07 9.40 0.94 0.11
0.11 1.05 0.31 0.63 50.00 3.07 9.40 0.94 0.11
0.11 1.05 0.31 0.62 50.00 3.52 12.40 1.24 0.08
0.11 1.05 0.30 0.61 50.00 3.48 12.10 1.21 0.09
0.11 1.05 0.31 0.62 50.00 3.51 12.30 1.23 0.09

Tabel 24.
Hasil Perhitungan Tali Kuning dengan m1+m2+m3
M F jarak simpul ke simpul λ f v v^2 L μ
0.16 1.59 0.40 0.79 50.00 2.81 7.90 0.79 0.20
0.16 1.59 0.40 0.80 50.00 2.83 8.00 0.80 0.20
0.16 1.59 0.39 0.78 50.00 2.78 7.75 0.78 0.20
0.16 1.59 0.38 0.75 50.00 3.36 11.30 1.13 0.14
0.16 1.59 0.37 0.75 50.00 3.35 11.20 1.12 0.14
0.16 1.59 0.39 0.77 50.00 3.41 11.60 1.16 0.14
0.16 1.59 0.37 0.73 50.00 3.82 14.60 1.46 0.11
0.16 1.59 0.36 0.72 50.00 3.78 14.30 1.43 0.11
0.16 1.59 0.36 0.73 50.00 3.81 14.50 1.45 0.11

Tabel 25.
Hasil Perhitungan Tali Merah dengan m1
M F jarak simpul ke simpul λ f v v^2 L μ
0.05 0.51 0.21 0.42 50.00 2.06 4.23 0.42 0.12
0.05 0.51 0.22 0.43 50.00 2.08 4.31 0.43 0.12
0.05 0.51 0.23 0.45 50.00 2.12 4.51 0.45 0.11
0.05 0.51 0.15 0.30 50.00 2.12 4.50 0.45 0.11
0.05 0.51 0.15 0.29 50.00 2.10 4.40 0.44 0.12
0.05 0.51 0.15 0.29 50.00 2.10 4.40 0.44 0.12
0.05 0.51 0.11 0.23 50.00 2.13 4.55 0.46 0.11
0.05 0.51 0.11 0.22 50.00 2.07 4.30 0.43 0.12
0.05 0.51 0.11 0.22 50.00 2.11 4.45 0.45 0.11

Tabel 26.
Hasil Perhitungan Tali Merah dengan m1+m2
M F jarak simpul ke simpul λ f v v^2 L μ
0.11 1.05 0.31 0.62 50.00 2.49 6.21 0.62 0.17
0.11 1.05 0.31 0.61 50.00 2.47 6.12 0.61 0.17
0.11 1.05 0.30 0.60 50.00 2.44 5.97 0.60 0.18
0.11 1.05 0.29 0.58 50.00 2.94 8.66 0.87 0.12
0.11 1.05 0.30 0.59 50.00 2.98 8.87 0.89 0.12
0.11 1.05 0.30 0.60 50.00 3.01 9.07 0.91 0.12
0.11 1.05 0.28 0.56 50.00 3.35 11.23 1.12 0.09
0.11 1.05 0.29 0.58 50.00 3.40 11.59 1.16 0.09
0.11 1.05 0.28 0.56 50.00 3.36 11.28 1.13 0.09
11
Laporan Praktikum Fisika Laboratorium I (1-11)

Tabel 27.
Hasil Perhitungan Tali Merah dengan m1+m2+m3
M F jarak simpul ke simpul λ f v v^2 L μ
0.16 1.59 0.35 0.70 50.00 2.64 6.97 0.70 0.23
0.16 1.59 0.36 0.71 50.00 2.66 7.10 0.71 0.22
0.16 1.59 0.35 0.71 50.00 2.66 7.05 0.71 0.22
0.16 1.59 0.35 0.71 50.00 3.25 10.58 1.06 0.15
0.16 1.59 0.38 0.75 50.00 3.36 11.30 1.13 0.14
0.16 1.59 0.38 0.76 50.00 3.38 11.40 1.14 0.14
0.16 1.59 0.34 0.68 50.00 3.68 13.51 1.35 0.12
0.16 1.59 0.35 0.69 50.00 3.71 13.80 1.38 0.11
0.16 1.59 0.34 0.69 50.00 3.70 13.70 1.37 0.12

Anda mungkin juga menyukai