Anda di halaman 1dari 6

1

Laporan Praktikum Fisika Laboratorium I - 01111840000105

Tetes Minyak Milikan


Adristi Kirana Maharani, M. Ibrahim Attariq, Iim Fatimah
Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Analitika Data, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: maharaniadrst@gmail.com

Abstrak—Praktikum ini berjudul Tetes Minyak Milikan yang melalui percobaan tetes milikan. Robert A. Millikan
bertujuan untuk menentukan besar jari-jari tetesan minyak dan melakukan percobaan tersebut dengan menyimbangkan gaya-
menentukan banyaknya muatan pada suatu butir minyak. Alat gaya antara gaya gravitasi dan gaya listrik pada suatu tetes
dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah
minyak olive oil dan minyak glyserin, satu set milikan oil
kecil minyak yang berada di antara dua buah pelat elektrode.
apparatus, sprayer dan multimeter. Langkah kerja yang Penelitiannya yang terkenal dinamakan Percobaan Tetes
dilakukan adalah pertama alat dan bahan disiapkan. Kedua Minyak Milikan.
sumber cahaya dan tegangan input diatur. Ketiga minyak Muatan listrik adalah sifat dasar materi yang dibawa oleh
disemprotkan menggunakan sprayer. Keempat butiran minyak partikel elementer. Terdapat dua jenis muatan listrik dasar,
yang ingin diamati ditetapkan. Kelima switch digerakkan agar yaitu muatan positif dan muatan negatif. Jika berdekatan, atom
terbentuk medan listrik. Keenam waktu tempuh butiran minyak dengan muatan yang sama akan tolak-menolak dan jika
dari garis batas tertentu diamati dan dicatat. Lalu posisi switch
muatannya berbeda akan tarik-menarik. Hampir semua
dikembalikan ke posisi awal. Selanjutnya waktu tempuh butiran
minyak dari garis batas tertentu dicatat dan diamati. Terakhir partikel elementer mempunyai muatan listrik. Sebagai contoh,
dilakukan pengulangan sebanyak lima kali dan lakukan langkah- elektron mempunyai muatan negatif dan proton mempunyai
langkah di atas untuk variasi yang lainnya. Prinsip yang muatan positif. Ketika suatu benda bermuatan listrik berada di
digunakan dalam percobaan kali ini adalah viskositas. Viskositas daerah tersebut, maka akan mendapatkan gaya listrik. Garis-
merupakan suatu besaran yang melambangkan kekentalan atau garis gaya listrik tersebut pada muatan positif bergerak keluar
resistansi dari fluida yang mengalir. Setiap fluida memiliki sedangkan pada muatan negatif garis-garis gaya tersebut
viskositas yang berbeda-beda. Semakin besar viskositas suatu bergerak menuju pusat. Gaya merupakan besaran vektor, maka
fluida, maka benda yang bergerak dalam fluida tersebut akan medan listrik pula merupakan besaran vektor yang memiliki
semakin lambat. Dari praktikum ini diperoleh Pada minyak olive
nilai dan arah. Arah medan listrik dinyatakan sama dengan
oil, diperoleh hasil rata-rata dari jari-jari tetesan butiran minyak
pada variasi tegangan 450 V sebesar 𝟓, 𝟗 𝒙 𝟏𝟎−𝟕 𝒎 untuk variasi
arah gaya yang dialami benda muatan. Besar medan listrik
tegangan 550 V sebesar 𝟖, 𝟏𝟐 𝒙 𝟏𝟎−𝟕 𝒎, rata-rata nilai q pada dari sebuah benda bermuatan listrik disebut kuat medan listrik
tetesan butiran minyak olive oil untuk tegangan 450 V sebesar Pengukuran massa elektron pertama kali dilakukan dengan
𝟏, 𝟏𝟒 𝒙 𝟏𝟎−𝟐𝟎 𝑪 dengan banyak muatan 0,071 dan untuk Percobaan Tetes Minyak Milikan. Muatan listrik adalah hal
tegangan 550 V sebesar 𝟔, 𝟔𝟐 𝒙 𝟏𝟎−𝟐𝟎 𝑪 dengan banyak muatan yang kekal. Dalam sebuah sistem atau reaksi kimia apapun,
0,041. Sedangkan untuk minyak glyserin, diperoleh hasil rata- muatan listrik tetaplah konstan. Satuan dari muatan listrik
rata dari jari-jari tetesan butiran minyak pada variasi tegangan adalah Coulomb, yang didefinisikan sebagai jumlah muatan
450 V sebesar 𝟒, 𝟔𝟒 𝒙 𝟏𝟎−𝟕 𝒎 untuk variasi tegangan 550 V listrik yang melalui sebuah konduktor dalam sebuah rangkaian
sebesar 𝟔, 𝟗𝟑 𝒙 𝟏𝟎−𝟕 𝒎 , rata-rata nilai q pada tetesan butiran listrik dengan arus Ampere pada setiap detik [1].
minyak glyserin untuk tegangan 450 volt sebesar Medan listrik adalah daerah disekitar benda bermuatan
𝟏, 𝟓𝟎𝟔 𝒙 𝟏𝟎−𝟐𝟎 𝑪 dengan banyak muatan 0,094 dan untuk listrik. Benda-benda bermuatan listrik tersebut mempunyai
tegangan 550 V sebesar 𝟏, 𝟏𝟏 𝒙 𝟏𝟎−𝟐𝟎 𝑪 dengan banyak muatan garis-garis. Medan listrik merupakan efek yang ditimbulkan
0,069.
oleh adanya muatan listrik (elektron, ion, atau proton) pada
ruangan yang ada di sekitarnya. Ketika suatu benda bermuatan
Kata Kunci—Gaya Stokes, Milikan Oil Apparatus, Muatan,
Tegangan, Viskositas.
listrik berada di daerah tersebut, maka akan mendapatkan gaya
listrik. Garis-garis gaya listrik tersebut pada muatan positif
bergerak keluar sedangkan pada muatan negatif garis-garis
I. PENDAHULUAN gaya tersebut bergerak menuju pusat. Gaya merupakan
besaran vektor, maka medan listrik pula merupakan besaran
D ALAM kehidupan sehari-hari, kita tidak terlepas dengan
adanya peristiwa fisika. fisika. Semua konsep fisika yang vektor yang memiliki nilai dan arah. Arah medan listrik
dinyatakan sama dengan arah gaya yang dialami benda
berhubungan dengan hal yang bersifat mikroskopis maka
muatan. Besar medan listrik dari sebuah benda bermuatan
akan disinggung sifat elektron diantaranya komponen nilai
listrik disebut kuat medan listrik. Besarnya medan listrik dapat
muatannya. Sehingga dapat dikatakan bahwa peran nilai
didefinisikan sebagai hasil bagi yang diperoleh apabila gaya
muatan elektron sangatlah penting. Pada tahun 1909 terdapat pada muatan ditempatkan pada titik itu, dibagi dengan besar
Percobaan Millikan atau dikenal pula sebagai Percobaan Oil- muatan [2].
Drop yang saat itu bertujuan untuk mengukur muatan listrik Viskositas merupakan suatu besaran yang melambangkan
elektron. Pada tahun 1906, seorang ahli fisika Amerika, kekentalan atau resistansi dari fluida yang mengalir.
Robert A Milikan berhasil menentukan harga muatan elekron Viskositas zat cair akan trurun dengan cepat seiring dengan
2
Laporan Praktikum Fisika Laboratorium I - 01111840000105

Gambar 1. Ilustrasi dari medan listrik

Gambar 3. Skema alat percobaan

percobaan Tetes Minyak Milikan dipengaruhi oleh berbegai


gaya, diantaranya yaitu gaya gravitasi, gaya listrik, gaya
Stokes dan gaya Archimedes. Gaya gravitasi adalah gaya taruk
menarik yang terjadi antara semua partikel yang memiliki
massa di alam semesta. Semakin besar massa maka akan
semakin besar pula gaya gravitasi yang dihasilkan [4].
Gaya listrik atau disebut gaya Coulomb merupakan gaya
tarik atau tolak sebuah partikel karena muatan listriknya. Pada
percobaan ini, tetes minyak mengalami gaya listrik karena
Gambar 2. Gaya yang bekerja pada percobaan Tetes Minyak Milikan berada di antara plat konduktor yang diberikan tegangan.
Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :
adanya kenaikan suhu. Sementara untuk gas akan terjadi hal 𝑞 𝑞
𝐹 = 122 (4)
yang sebaliknya. Maka dari itu saat air dipanaskan, zat cair 𝑟
akan mengalir dengan lebih mudah. Benda yang bergerak Gaya Stokes adalah gaya yang didapat oleh suatu benda saat
dalam zat yang nilai viskositasnya besar akan lebih sulit bergerak dalam fluida. Semakin besar kecepatan benda
bergerak karena gaya gesek zat tersebut lebih besar. Secara bergerak, maka semakin kecil gaya Stokes yang dialami yang
matematis, koefisien viskositas dapat ditunjukkan dengan arah gayanya berlawanan dengan arah gerak benda [5].
persamaan berikut : Hukum Arcimedes menyatakan bahwa benda yang
2 𝑟 2𝑔 dicelupkan pada zat cair akan memiliki gaya apung ke atas.
𝜂= (1)
9 𝑣 Secara umum berlawanan dengan arah gerak benda. Secara
matematis dapat dituliskan sebagai berikut :
satuan viskositas adalah N/m2 yang juga ekuivalen dengan 𝐹𝑎 = 𝜌𝑉𝑏𝑔 (5)
Pascal sekon. dengan Fa adalah gaya Archimedes, 𝜌 massa jenis fluida, g
Fluida diletakkan di antara dua pelat sejajar dimana satu adalah gravitasi dan Vb adalah volume benda tercelup [5].
pelat digerakkan dengan kecepatan konstan varah sejajar ke Beberapa faktor yang mempengaruhi percobaan meliputi
dua pelat. Permukaan fluida yang bersentuhan dengan pelat faktor gesekan pada minyak, viskositas dari fluida yang
yang diam tetap diam sedangkan yang bersentuhan dengan digunakan, temperature pada saat melakukan percobaan dan
pelat yang bergerak ikut bergerak dengan kecepatan juga. lain-lain. Selain itu, dapat juga terjadi faktor-faktor error
Akibatnya terbentuk gradien kecepatan. Lapisan fluida yang misalnya inakurasi pengukuran waktu dan kesalahan
lebih dekat dengan pelat bergerak memiliki kecepatan yang pengamatan dengan mikroskop.
lebih besar. Untuk mempertahankan kecepatan tersebut, Pada percobaan tetes minyak milikan, pada keadaan
diperlukan adanya gaya yang memenuhi. Faktor-faktor yang pertama, tetes minyak bergerak jatuh bebas kearah pusat bumi
dapat mempengaruhi besarnya nilai viskositas suatu fluida karena besar gaya berasar gaya berat benda lebih besar
diantaranya adalah koefisien kekentalan zat cair, massa dibandinkan dengan gaya stokes ditambah gaya
jenis bentuk atau besar partikel. Selain itu suhu juga archimedesnya. Namun pada saat keadaan kedua, gaya
berpengaruh. Semakin tinggi suhu cairan maka akan coulomb yang diterima oleh tetes minyak lebih besar
semakin kecil nilai viskositasnya, begitupula sebaliknya, dibandingkan gaya gravitasi di tambah gaya stokesnya, tetes
bila suhunya semakin rendah maka akan semakin besar nilai minyak bergerak berlawanan arah gaya berat atau mengarah
viskositasnya akan semakin tinggi. Secara matematis dapat pada katoda karena di dalam tetes minyak tersebut berisi
ditulis sebagai persamaan berikut: [3] electron. Proses tersebut terjadi dipengaruhi oleh medan listrik
2 𝑟 2𝑔
𝜂= (𝜌 − 𝜌′ ) (2) padahal minyak paraffin bukanlah baham konduktor listrik.
9 𝑣
Untuk menentukan koefisien viskositas fluida berlaku Pengaruh tegangan dalam percobaan ini sangat mempengaruhi
Hukum Stokes. Untuk benda yang berbentuk bola, besarnya cepat atau lambatnya butiran minyak bergerak saat medan
gaya gesekan memenuhi hukum Stokes. [3] listrik diaktifkan. Besarnya tegangan yang diberikan
𝐹 = 6𝜋𝜂𝑟𝑣 (3) berbanding lurus dengan kecepatan electron yang bergerak
3
Laporan Praktikum Fisika Laboratorium I - 01111840000105
Tabel 1.
Data percobaan menggunakan olive oil

Tabel 2.
Data percobaan menggunakan minyak glyserin

Gambar 4. Diagram alir percobaan

menuju katoda, semakin besar nilai tegangan (beda potensial)


yang diberikan dari sumber, maka akan semakin cepat B. Skema Alat
elektron bergerak menuju katoda. Begitu pula sebaliknya, jika Adapun skema alat yang digunakan dalam percobaan kisi
tegangan yang diberikan kecil maka gerak butiran minyak difraksi ini terdapat pada gambar 3.
menuju katoda semakin lambat. [5]
Manfaat yang dapat diambil dari eksperimen tetes minyak C. Langkah Kerja
milikan dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan Adapun langkah kerja pada praktikum Tetes Minyak
kelistrikan dan kemagnetan. Contoh aplikasinya adalah Milikan yang pertama alat dan bahan disiapkan dan dirangkai
penerangan lampu dan TV yang berfungsi sebagai media sesuai skema alat, kemudian diatur cahaya agar butir minyak
informasi. Salah satu contoh perinsip kerja aplikasinya yaitu dapat terlihat. Setelah itu Milikan Oil Apparatus dinyalakan
pada penerangan lampu. Saat dihidupkan arus listrik mengalir dengan dihubungkan dengan sumber tegangan lalu tegangan
akibatnya electron bebas bergerak dari kutub negative ke diatur sesuai yang diinginkan. Disemprotkan minyak parafin
positif. Elektron disepanjang filamen secara konstan akan ke dalam milikan oil apparatus dengan sprayer kemudian
menabrak atom. Energinya akan memanaskan atom. Atom - objek pengamatan yaitu satu butir minyak ditentukan dan
atom yang dilepaskan terlihat seperti cahaya yang di diamati dengan menggunakan mikroskop pada apparatus.
pancarkan [6]. Medan listrik diatur dengan menaik-turunkan switch
pembalik. Setelah itu, diamati dan dicatat waktu tempuh
II. METODOLOGI PENELITIAN butiran minyak untuk bergerak dari garis batas atas menuju
garis batas bawah. Kemudian, posisi switch dikembalikan ke
A. Alat dan Bahan posisi awal. Selanjutnya, dengan cara yang sama waktu
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum tempuh butiran minyak untuk bergerak dari garis batas bawah
Tetes Minyak Milikan yaitu minyak olive oil dan glyserin menuju garis batas atas diamati dan dicatat. Dilakukan
sebagai objek yang akan diamati dan diujikan dalam pengulangan sebanyak 5 kali, dan pengulangan gerakan atas-
praktikum. Lalu ada milikan oil apparatus sebagai alat utama bawah sebanyak 5 kali dengan variasi tegangan input yang
untuk melakukan pengujian. Juga ada sprayer sebagai alat diberikan serta minya yang digunakan
untuk menyemprotkan minyak ke dalam milikan oil D. Flowchart
apparatus. Kemudian terdapat multimeter sebagai pengatur
tegangan yang diberikan dan stopwatch untuk mengukur Adapun diagram alur pada percobaan ini ditunjukkan pada
waktu tempuh butiran minyak untuk mencapai batas tertentu. gambar gambar 4.
E. Persamaan yang digunakan
Persamaan yang digunakan pada praktikum ini yaitu :
4
Laporan Praktikum Fisika Laboratorium I - 01111840000105
Tabel 3.
Data perhitungan menggunakan olive oil

Gambar 4. Grafik hubungan kecepatan terhadap tegangan mminyak olive oil

Tabel 4.
Data perhitungan minyak glyserin Gambar 5. Grafik hubungan kecepatan terhadap tegangan mminyak glyserin
𝑞
𝑛= (9)
𝑒

III. HASIL DAN DISKUSI


A. Analisa Data
Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil data
percobaan seperti pada tabel 1 dan tabel 2.
B. Perhitungan
Berdasarkan data yang didapat pada percobaan maka
selanjutnya dapat dilakuan perhitungan yang disajikan pada
tabel 3 dan 4. Contoh perhitungan berikut adalah
menggunakan sampel dari data minyak olive oil dengan
tegangan input 450 V data ke-1
Diketahui :

𝑑 = 0,0005 m
𝑡𝑛𝑎𝑖𝑘 = 13,18 s
𝑡𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛 = 4,66 s
𝜂𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = 0,000018
• Menentukan kecepatan naik dan turun 𝜌𝑔𝑙𝑦𝑠𝑒𝑟𝑖𝑛 = 1260 kg/m3
𝑑
𝜌𝑜𝑙𝑖𝑣𝑒 𝑜𝑖𝑙 = 900 kg/m3
𝑣= (6) 𝑒 = 1,6 x 10-19
𝑡
Ditanya : 𝑣𝑛𝑎𝑖𝑘 , 𝑣𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛 , 𝑟, 𝑞, 𝑛?
• Menentukan jari-jari butiran Jawab :
9𝜂𝑣𝑛𝑎𝑖𝑘 • Menentukan kecepatan naik
𝑟= √ (7) 𝑑
2𝜌𝑔
𝑣𝑛𝑎𝑖𝑘 =
𝑡
• Menentukan muatan setiap butiran minyak 0,0005
𝑣𝑛𝑎𝑖𝑘 =
6𝜋𝜂𝑟𝑑 13,18
𝑞= (𝑣𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛 − 𝑣𝑛𝑎𝑖𝑘 ) (8)
𝑣𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑣𝑛𝑎𝑖𝑘 = 3,79 𝑥 10−15 𝑚/𝑠
• Menentukan kecepatan turun
• Menentukan banyak muatan tiap butir minyak
5
Laporan Praktikum Fisika Laboratorium I - 01111840000105
𝑑 sehingga elektron pada butiran minyak tersebut memiliki
𝑣𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛 = energi yang didapatkan dari foton pada cahaya tersebut Dalam
𝑡
0,0005 menentukan butiran minyak mana yang akan diamati juga
𝑣𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛 =
4,66 harus diperhatikan. Tidak boleh yang terlalu kecil dan tidak
𝑣𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛 = 1,073 𝑥 10−4 𝑚/𝑠 boleh yang terlalu besar, yang berukuran sedang saja. Karena
• Menentukan nilai r jika memilih yang terlalu kecil, butiran minyak akan bergerak
9𝜂𝑣𝑛𝑎𝑖𝑘 terlalu cepat dan cenderung acak. Sedangkan jika memilih
𝑟= √ yang terlalu besar pergerakannya akan cenderung lambat.
2𝜌𝑔

9(0,000018)(3,79 𝑥 10−15 )
Sebelum dihubungkan dengan tegangan dan belum adanya
𝑟= √ medan listrik, minyak bergerak ke bawah, ke arah elektroda
2(900)(9,8)
𝑟 = 5,9 𝑥 10−7 𝑚 negatif. Namun karena pengamat melihat menggunakan
mikroskop yang memiliki sifat bayangan nyata, terbalik dan
• Menentukan nilai q
6𝜋𝜂𝑟𝑑 diperbesar maka yang terlihat pada mikroskop adalah minyak
𝑞= (𝑣𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛 − 𝑣𝑛𝑎𝑖𝑘 ) bergerak ke atas. Gaya yang bekerja pada saat belum adanya
𝑣𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
6(3,14)( 0,000018)(5,9 𝑥 10−7 )(0,0005) gaya listrik adalah gaya berat dan gaya gravitasi yang
𝑞= (1,073 𝑥 10−4 −
450 mempunyai arah ke bawah. Gaya yang mengarah ke atas
3,79 𝑥 10−15 ) adalah gaya Archimedes dan gaya Stokes. Tetapi dalam
𝑞 = 1,26 𝑥 10−20 𝐶 percobaan ini gaya Archimedes tidak diperhitungkan karena
• Menentukan banyak muatan tiap butir minyak bernilai sangat kecil. Kemudian, ketika adanya medan listrik
𝑞 butiran minyak akan bergerak ke atas (pada mikroskop
𝑛=
𝑒 bergerak ke bawah). Hal ini dapat terjadi karena plat yang
1,26 𝑥 10−20 awalnya tidak bermuatan menjadi mempunyai muatan. Plat
𝑛=
1,6 x 10 − 19 atas bermuatan positif dan plat bawah bermuatan negatif.
𝑛 = 0,079 Gaya yang dialami oleh butiran minyak saat bergerak ke atas
adalah gaya listrik yang arahnya ke atas dan gaya berat dan
C. Grafik
gaya Stokes yang arahnya ke bawah. Gaya listrik dapat
Grafik percobaan ini dapat dilihat pada gambar 5 dan 6. menyebabkan butiran minyak bergerak ke atas karena pada
D. Pembahasan plat terjadi medan listrik, dimana muatan yang bermuatan
sama akan saling tolak menolak dan yang muatannya berbeda
Praktikum ini berjudul Tetesan Minyak Milikan yang
akan saling tarik menarik. Pada percobaan ini butiran minyak
memiliki tujuan untuk menentukan besar jari-jari tetesan
dan plat yang berada di bawah mempunyai muatan yang sama,
minyak dan menentukan banyaknya muatan pada suatu butir
yaitu negatif. Maka dari itu, pada kedua objek tersebut akan
minyak. Prinsip dari praktikum ini yaitu menggunakan
terjadi reaksi tolak menolak. Terlebih juga interaksi antara
viskositas, muatan listrik dan medan listrik. Gaya-gaya yang
butiran minyak dan plat positif yang saling tarik-menarik.
mempengaruhi bergeraknya tetes minyak antara lain gaya
Pada percobaan kali ini, digunakan data variasi tegangan
Stokes, gaya listrik, gaya berat, dan gaya gravitasi. Perbedaan
input 450 V dan 550 V, dengan mennggunakan minyak olive
tujuan percobaan yang dilakukan oleh Milikan dan yang apa
oil dan minyak glyserin. Didapatkan data nilai kecepatan, jari-
yang dilakukan sekarang adalah dahulu Milikan bertujuan
jari, banyak muatan dan n. Pada minyak olive oil, diperoleh
untuk mengetahui besar massa elektron dan bilangan
hasil rata-rata dari jari-jari tetesan butiran minyak pada variasi
Avogadro, juga dilakukan pada ruangan terbuka. Sedangkan
tegangan 450 V sebesar 5,9 𝑥 10−7 𝑚 untuk variasi tegangan
pada praktikum kali ini seperti yang telah disebutkan di atas
550 V sebesar 8,12 𝑥 10−7 𝑚, rata-rata nilai q pada tetesan
dan dilakukan pada ruang tertutup menggunakan milikan oil
butiran minyak olive oil untuk tegangan 450 V sebesar
apparatus. Alasan digunakannya minyak olive oil dan glyserin
1,14 𝑥 10−20 𝐶 dengan banyak muatan 0,071 dan untuk
sebagai objek pengamatan ialah karena pada awalnya minyak
yang masih di dalam sprayer tersebut tidak memiliki muatan. tegangan 550 V sebesar 6,62 𝑥 10−20 𝐶 dengan banyak
Namun setelah minyak disemprotkan, butiran-butiran minyak muatan 0,041. Sedangkan untuk minyak glyserin, diperoleh
tersebut akan bergesekan dengan permukaan logam yang hasil rata-rata dari jari-jari tetesan butiran minyak pada variasi
bermuatan negatif dan terjadilah proses ionisasi. Dimana tegangan 450 V sebesar 4,64 𝑥 10−7 𝑚 untuk variasi
logam yang bermuatan negatif akan melepaskan muatan tegangan 550 V sebesar 6,93 𝑥 10−7 𝑚 , rata-rata nilai q pada
negatifnya dan akan ditangkap oleh butiran minyak. Sehingga tetesan butiran minyak glyserin untuk tegangan 450 volt
butiran minyak yang tadinya tidak bermuatan kemudian akan sebesar 1,506 𝑥 10−20 𝐶 dengan banyak muatan 0,094 dan
menjadi bermuatan negatif. Selain itu, sumber muatan yang untuk tegangan 550 V sebesar 1,11 𝑥 10−20 𝐶 dengan banyak
didapatkan oleh butir minyak adalah karena adanya ionisasi muatan 0,069. Dari hasil perhitungan terlihat bahwa jumlah
elektron oleh sinar X, yaitu minyak diberikan muatan negatif muatan rata-rata berbeda dari nilai sebenarnya pada muatan
oleh sinar X. Tujuan lain digunakannya sinar X adalah agar elektron. Hal ini dikarenakan adanya ketidaktepatan
muatan positif disekitar minyak, baik di udara, maupun pengamatan saat mengukur waktu naik turunnya minyak jatuh.
ruangan, tidak mengkontaminasi muatan elektron di dalam Bisa juga disebabkan akibbat ketidak telitian pengamat dalam
butiran minyak yang akan diamati, sehingga pengamatan melihat batas atas dan batas bawah yang tertera pada milikan
dapat lebih akurat Ketika minyak disemprotkan, maka butiran oil apparatus.
– butiran minyak bergerak menumbuk partikel cahaya
6
Laporan Praktikum Fisika Laboratorium I - 01111840000105
Pada grafik juga dapat dilihat bahwa benar terlihat grafik
kecepatan terhadap tegangan yang naik (warna biru) dan turun
(warna orange). Dapat diketahui juga bahwa semakin besar
beda tegangan semakin besar medan listrik yang
mempengaruhi gerak butiran minyak. Sehingga gaya listrik
yang dialami butiran lebih besar dan menyebabkan gerak
butiran minyak semakin cepat, dan dapat dilihat juga
kecepatan naik cenderung stabil dibandingkan kecepatan jatuh
hal ini dikarenakan oleh gaya-gaya yang mempengaruhi.

IV. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan tetes minyak milikan yang telah
dilakukan, terdapat beberapa kesimpulan yaitu :
1. Pada minyak olive oil, diperoleh hasil rata-rata dari
jari-jari tetesan butiran minyak pada variasi tegangan
450 V sebesar 5,9 𝑥 10−7 𝑚 untuk variasi tegangan
550 V sebesar 8,12 𝑥 10−7 𝑚. Untuk minyak
glyserin, diperoleh hasil rata-rata dari jari-jari tetesan
butiran minyak pada variasi tegangan 450 V sebesar
4,64 𝑥 10−7 𝑚 untuk variasi tegangan 550 V sebesar
6,93 𝑥 10−7 𝑚.
2. Hasil rata-rata nilai q pada tetesan butiran minyak
olive oil untuk tegangan 450 V sebesar
1,14 𝑥 10−20 𝐶 dengan banyak muatan 0,071 dan
untuk tegangan 550 V sebesar 6,62 𝑥 10−20 𝐶
dengan banyak muatan 0,041. Untuk minyak
glyserin, rata-rata nilai q pada tetesan butiran minyak
glyserin untuk tegangan 450 volt sebesar
1,506 𝑥 10−20 𝐶 dengan banyak muatan 0,094 dan
untuk tegangan 550 V sebesar 1,11 𝑥 10−20 𝐶
dengan banyak muatan 0,069. Dari hasil perhitungan
didapatkan bahwa jumlah muatan rata-rata elektron
berbeda dengan nilai yang sebenarnya. Hal tersebut
dikarenakan adanya ketidaktelitian pengamat dalam
mengukur waktu naik turunnya minyak.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapakan terimakasih kepada Allah SWT,
kepada Bu Iim selaku dosen pengampu mata kuliah Fisika
Laboratorium I, terutama kepada M. Ibrahim Attariq selaku
asisten laboratorium dalam praktikum ini. Serta kepada rekan-
rekan satu kelompok dan semua pihak terkait dalam
terlaksananya percobaan dan penyelesaian laporan ini.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Abdullah, Mikrajuddin. Fisika Dasar II. Bndung: Intitut Teknologi
Bandung, 2017.
[2] Giancoli, Douglas C. Physics: Priciples with application 6th edition.
Boston: Pearson Education, 2005.
[3] Muljono. Fisika Modern. Yogyakarta: Andi, 2003.
[4] Raymond A. dan Serway. Physics for Scientists and Engineers.
Boston: Brook/Cole, 2014.
[5] Resnick dan Walker Halliday. Fisika Dasar Edisi ke 7. Jakarta:
Erlangga, 2010
[6] Shearer, Scott A. Fluid Mechanics. New York: Thomson Learning,
2001.

Anda mungkin juga menyukai