FISIKA INTI
STRUKTUR INTI
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. HALIMA AINI ( 17033014 )
2. NADYA ENDAH SARI ( 170330 )
3. NURUL HIKMAH HIDAYAH ( 170330 )
4. RATHIKA MAFFIRA ( 170330 )
DOSEN PEMBIMBING :
Dra. Hj. YURNETTI, M.Pd
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan lancar dengan
tepat waktu.
Kami selaku pembuat makalah mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen
pembimbing Mata Kuliah Fisika Iti ibu Dra.Hidayati, M.Si, atas arahannya dalam pembuatan
makalah Struktur Inti , sehingga kami dapat menyusun makalah ini meskipun dalam
pembuatan makalah ini masih masih terdapat beberapa kekurangan-kekurangan.
Kami selaku pembuat makalah menyadari keterbatasan kemampuan kami sehingga
dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan adanya masukan, saran maupun kritik yang dapat membantu dan membangun
guna menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat dan dapat membantu kelancaran proses
perkuliahan Fisika Inti dan juga bemanfaat bagi semua pihak. Terimakasih.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
A. Eksperimen Rutherford.....................................................................................................3
B. MODEL ATOM BOHR DAN SKEMA ATOM HIDROGEN.........................................7
C. KESAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA STRUKTUR ATOM DENGAN
STRUKTUR INTI...........................................................................................................12
E. PENEMUAN NEUTRON OLEH CHADWICK............................................................14
F. HIPOTESIS PROTON- NEUTRON................................................................................14
BAB III PENUTUP.................................................................................................................15
A. Kesimpulan......................................................................................................................15
B. Saran................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................18
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani (ἄ τομος/átomos), yang berarti tidak
dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep ini
pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Selama akhir abad ke-19
dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-
komponen subatom di dalam atom, hal ini membuktikan bahwa „atom‟ tidaklah tak
dapat dibagi-bagi lagi. Atom adalah satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom
beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom
mengandung campuran proton yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan
netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak memiliki neutron). Elektron-elektron
pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik. Inti atom adalah
sub materi yang dipelajari luas dalam bidang fisika dan kimia, tapi dalam hal ini kita
akan membahas inti atom dari segi ilmu fisikanya, yaitu sebagai bagian dari mata
kuliah fisika modern. Dalam inti atom ada beberapa hal yang dibahas selain partikel
penyusunnya yang telah disebutkan sebelumnya, juga dibahas mengenai ukuran
atom, bentuk atom, sifat atom, massa atom, gaya inti, defek massa dan juga energi
ikat inti. Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka hal itulah yang menjadi
tujuan kami dalim pembuatan makalah fisika modern berjudulkan inti atom ini yaitu
mengetahui partikel penyusun inti, ukuran atom, bentuk atom, sifat atom, massa
atom, gaya inti, defek massa, dan energi ikat inti.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana skema dan hasil dari eksperimen dari Rutherford?
2. Bagaimana Model atom Bohr dapat menghilangkan kelemahan dari model atom
Rutherford?
3. Bagaimanaskema dari atom Hidrogen?
4. Bagaimana kesamaan dan perbedaan antara struktur atom dengan struktur inti?
5. Apa pengertian dari Hipotesis proton-elektron?
6. Apa yang menjadi alasan munculnya Hipotesis proton-elektron?
7. Bagaimana kelemahan dari Hipotesis proton-elektron?
1
8. Bagaimana penemuan Neutron oleh Chadwick?
9. Apa pengertian dari Hipotesis proton-neutron?
10. Apa yang menjadi alasan munculnya Hipotesis Proton-neutron?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan skema dan hasil dari eksperimen dari Rutherford
2. Menjelaskan Model atom Bohr dapat menghilangkan kelemahan dari model atom
Rutherford
3. Menjelaskan skema dari atom Hidrogen
4. Menjelaskan kesamaan dan perbedaan antara struktur atom dengan struktur inti
5. Menjelaskan pengertian dari Hipotesis proton-elektron
6. Menjelaskan alasan munculnya Hipotesis proton-elektron
7. Menjelaskan kelemahan dari Hipotesis proton-elektron
8. Menjelaskan penemuan Neutron oleh Chadwick
9. Menjelaskan pengertian dari Hipotesis proton-neutron
10. Menjelaskan alasan munculnya Hipotesis Proton-neutro
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Eksperimen Rutherford
Detektor yang
dapat digerakkan
Sumber
partikel
Foil
emas
Penghalang timbal
untuk mekolimasi
sinar
3
4
c. Hasil dari percobaan Rutherford ( garis A, B, dan C), serta dugaan yang timbul
dari hasil percobaan tsb
Dari percobaan sinar alfa diketahui bahwa hampir semua sinar alfa bisa menembus
lempeng / foil emas. Hanya satu dari 8000 Helium yang terpental dan jalurnya berubah.
Rutherford kemudian menyimpulkan ada muatan positif dengan ukuran besar di tengah –
tengah atom. Karena muatannya sama – sama positif, ketika partikel sinar alfa mendekati
muatan positif dalam atom maka partikel sinar alfa menerima gaya tolak sehingga
terpental. Kalau atom itu benar seperti model atom Thompson maka seharusnya ada lebih
banyak partikel sinar alfa yang terpental dan arahnya berubah.
Dari hasil percobaan kedua asistennya itu, Ernest Rutherford menafsirkan sebagai
berikut.
a) Sebagian besar partikel sinar alfa dapat menembus pelat karena melalui daerah
hampa.
b) Partikel alfa yang mendekati inti atom dibelokkan karena mengalami gaya tolak
inti.
c) Partikel alfa yang menuju inti atom dipantulkan karena inti bermuatan positif
d. Model atom Rutherford
Berdasarkan kesimpulan dari hasil pengamatannya Rutherford mengemukan sebuah
model atom yang dikenal dengan model atom Ruthreford yaitu ” Atom terdiri dari inti
atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan
negatif.”
5
Beberapa tahun kemudian, yaitu tahun 1911, Ernest Rutherford mengungkapkan
teori atom modern yang dikenal sebagai model atom Rutherford.
a) Atom tersusun dari:
1) Inti atom yang bermuatan positif.
2) Elektron-elektron yang bermuatan negatif dan mengelilingi inti
b) Semua proton terkumpul dalam inti atom, dan menyebabkan inti atom bermuatan
positif
c) Sebagian besar volume atom merupakan ruang kosong. Hampir semua massa atom
terpusat pada inti atom yang sangat kecil. Jari-jari atom sekitar 10 –10 m, sedangkan
jari-jari inti atom sekitar 10–15m
d) Jumlah proton dalam inti sama dengan jumlah elektron yang mengelilingi inti,
sedangkan atom bersifat netral
6
B. MODEL ATOM BOHR DAN SKEMA ATOM HIDROGEN
1. Model Atom Bohr
Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki
kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen.
Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati
daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan
gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck,
diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut:
a. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam
atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron
dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
b. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga
tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
c. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner
lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan
persamaan planck, ΔE = hv.
d. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu,
terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan
kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan
planck.
7
Teori atom Bohr tentang atom dilandasi oleh teori atom Rutherford dan Max
Planck. Dalam teori atomnya, Bohr menyatakan bahwa elektron yang mengelilingi inti
atom berada pada lintasan atau orbit tertentu yang disebut orbit stabil atau orbit
kuantum.
a. Elektron mengelilingi inti dengan lintasan atau orbit tertentu. Berdasarkan teori
mekanika kuantum, benda yang bergerak beraturan dengan orbit tertentutidak akan
membebaskan energi jika keliling lintasannya merupakan bilangan bulat dari panjang
gelombang de Broglie, dengan momentum anguler sebesar:
8
Gambar 7. Loncatan elektron dari satu orbit ke orbit lainnya.
Bohr beranggapan bahwa suatu elektron tunggal dengan massa m bergerak
dalam lintasan orbit berbentuk lingkaran dengan jari-jari r, dan kecepataan v,
mengelilingi inti bermuatan positif. Keadaan ini menunjukkan adanya keseimbangan
antara gaya Coulomb pada persamaan (1) dan gaya sentripetal pada persamaan .
sehingga diperoleh:
Dari persamaan (9) dan (10) akan diperoleh jari-jari lintasan elektron berikut ini.
9
Berdasarkan nilai r pada persamaan (11) maka energi elektron pada persamaan (12)
menjadi:
sehingga diperoleh:
2. Tingkat Energi
Tingkat energi menjelaskan mengenai energi tetap tertentu yang dapat dimiliki
suatu sistem yang dijelaskan oleh mekanika kuantum, seperti yang dapat dimiliki oleh
10
molekul, atom, elektron, atau inti. Misalnya, sebuah atom memiliki energi tetap sesuai
dengan orbital tempat elektron bergerak mengelilingi inti atom. Atom ini dapat
menerima suatu kuantum energi sehingga menjadi sebuah atom tereksitasi.
Eksitasi menunjukkan suatu proses yang terjadi ketika sebuah inti, elektron,
atom, ion, atau molekul memperoleh energi yang memindahkannya ke suatu keadaan
kuantum (keadaan tereksitasi) yang lebih tinggi dari keadaan dasarnya. Antara
keadaan dasar (ground state), yaitu energi terendah yang mungkin untuk suatu sistem
tertentu, dan keadaan tereksitasi pertama tidak ditemukan tingkat energi yang
terijinkan (daerah terlarang).
11
Keadaan dasar (ground state): Keadaan energi terendah (n = 1) disebut keadaan
dasar (ground state).
Foton yang diemisikan/diserap: Dari postulat ke-3, dalam transisi elektron dari
orbit dengan bilangan kuantum utama (principal quantum number) ni ke nf,
terdapatemisi foton dengan frequensi diberikan oleh:
1 me k e2 e 4 1 1 1 1 me k e2 e 4
2 RH 2 2 RH
c 4c n f ni
3 2 n
f ni
4c 3
Struktur atom terdiri dari Proton bermuatan Struktur inti terdiri dari proton bermuatan
positif positif
Struktur atom terdiri dari Neutron Struktur inti terdiri dari Neutron tidak
bermuatan netral bermuatan
Proton dan Neutron berada dalam inti dan Nukleon berada dalam inti yang terdiri atas
elektron berputar melalui atom terdiri dari proton dan neutron.
proton dan neutron
D. HIPOTESIS PROTON-ELEKTRON
12
a. Pengertian Dari Hipotesis Proton-Elektron
Hipotesis proton elektron yaitu dugaan atau asumsi dasar bahwa inti atom terdiri
dari proton dan elektron. Pernyataan ini dikenal dengan hipotesis proton elektron yang
menyatakan bahwa:
inti atom terdiri dari inti atom, yang mana inti atom tersusun oleh proton dan
elektron.
Inti atom memiliki sejumlah A proton dan A-Z elektron serta total muatan
positif Z .
Sejumlah Z elektron terluar/orbital.
b. Alasan Munculnya Hipotesis Proton-Elektron
Menurut teori atom dari rutherford –Bohr dketahui bahwa muatan positif inti
atom terkurung dalam suatu daerah yang sangat kecil dipusat atom, bahwa inti atom
memiiki muatan +Ze dan bahwa seluruh massa atom berasal dari inti atom, sehingga
muncul beberapa hipotesa penyusun inti yang diawali dengan hipotesa proton-proton
namun hipotesa ini memberikan jumlah muatan positif yang lebih banyak kepada inti
atom dan itu tidak sesuai dengan percobaan yang kemudian dilanjutkan dengan
percobaan hipotesa proton-elektron.
c. Kelemahan Dari Hipotesis Proton-Elektron
1. Spin Nuklir
Ternyata ada ketidakcocokan antara besarnya nilai spin menurut teori dengan
kenyataan pengukuran.
2. Ukuran nuklir
Pada umumnya jari nuklir ~10-15m untuk membatasi partikel dalam daerah
sekecil ini, menurut rinsip ketidakpastian, partikel itu harus memiliki momentum Δp
1,1.10-20 kgms-1 untuk elektron dengan momentum sebesar ini akan bersesuaian
dengan elektron berenergi ~20 MeV. Kenyataan yang teramati pada elektron yang
terpancar pada peluruhan β, besar energinya hanya ~2-3 MeV.
3. Momen magnetik
Momen magnetik proton ≈ 0,15% momen magnetik elektron, berarti jika ada
elektron dalam inti maka besarnya momentum magnetik inti harus berorde sama
dengan momen magnetik elektron. Namun kenyataannya momen magnetik inti
berorde sama dengan momen magnetik proton.
4. Interaksi nuklir- elektron
13
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa gaya yang bereaksi antara partikel-
partikel nuklir menghasilkan energi ikat borde ≈8 MeV / partikel. Kenyataan bahwa
ada elektron- elektron yang mengorbit pada inti, sulit dimengerti, lagi pula hanya ada
interaksi listrik antara elektron dan inti.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dari hasil percobaan, Ernest Rutherford menafsirkan sebagai berikut.
a. Sebagian besar partikel sinar alfa dapat menembus pelat karena melalui daerah
hampa.
b. Partikel alfa yang mendekati inti atom dibelokkan karena mengalami gaya
tolak inti
c. Partikel alfa yang menuju inti atom dipantulkan karena inti bermuatan positif
Struktur atom terdiri dari Proton bermuatan Struktur inti terdiri dari proton bermuatan
positif positif
Struktur atom terdiri dari Neutron Struktur inti terdiri dari Neutron tidak
bermuatan netral bermuatan
Proton dan Neutron berada dalam inti dan Nukleon berada dalam inti yang terdiri atas
elektron berputar melalui atom terdiri dari proton dan neutron.
proton dan neutron
4. Hipotesis proton-elektron
15
atom terdiri dari inti atom, yang mana inti atom tersusun oleh proton dan elektron.
Inti atom memiliki sejumlah A proton dan A-Z elektron serta total muatan
positif Z .
Sejumlah Z elektron terluar/orbital.
5. Alasan munculnya Hipotesis proton-elektron,karena timbulnya suatu dugaan
bahwa elektron mungkin dapat berada dalam inti dan menetralkan beberapa buah
proton dan juga didukung oleh suatu kenyataan bahwa sinar beta yang dipancarkan
oleh suatu inti adalah partikel yang massa dan muatannya sama dengan elektron.
16
ditemukan bahwa inti atom memiliki momentum sudut atau spin berdasarkan garis
Spektrum yang apabila dihubungkan dengan momen magnet
B. Saran
Dengan adanya materi pembelajaran mengenai Struktur Inti ini,diharapkan
pembaca dapat menambahan wawasan dan menjadi lebih paham akan materi yang
disajikan.
17
DAFTAR PUSTAKA
18