Korelasi adalah cara statistika untuk menggambarkan hubungan dua variabel atau lebih, yaitu derajat
keseiringan dua data dari dua variabel atau lebih.
Sebagai contoh hubungan antara dosis pupuk (variabel 1) dengan laju pertambahan tanaman (variabel
2). Pertanyaan yang akan di jawab dalam penelitian bagaimana hubungan antara dosis pupuk dengan
laju pertumbuhan tanaman?
Anggota Pengukuran Pasangan Data yang akan memperlihatkan hubungan dua variabel
X Y skor adalah data berpasangan (bivariate). Data berpasangan
A1 X1 Y1 (X1, Y1) biasanya dilambangkan dengan X dan Y. Setiap skor di data X
A2 X2 Y2 (X2, Y2) akan memiliki pasangan skor di data Y Seperti ditunjukkan
A3 X3 Y3 (X3, Y3) oleh pasangan skor sperti tabel disamping.
. . . .
. . . .
. . . .
AN XN YN (XN, YN)
Korelasi digambarkan dengan cara apa?
Korelasi dinyatakan dengan dua cara, yaitu melalui diagram pencar (kualitatif) dan dengan koefisien
korelasi (kuantitatif).
Data X dan Y adalah data berpasangan, maka setap skor X akan berpasangan dengan skor Y (lihat
pasangan skor pada tabel di atas). Setiap pasangan ini akan menjadi titik jika digambarkan di koordinat
cartesius dalam bentuk diagram pencar. Ada tiga kemungkinan pola kecendrungan diagram pencar
Pada pola diagram pencar ini Pada pola diagram pencar ini Pada pola diagram pencar ini
setiap kenaikan nilai skor X akan setiap kenaikan nilai skor X setiap tidak terdapat pola
diikuti oleh kenaikan nilai skor Y. akan diikuti oleh penurunan tertentu antara nilai skor X
Jika terdapat pola seperti ini, nilai skor Y. dan nilai skor Y.
maka kedua variabel dikatakan Jika terdapat pola seperti ini, Jika terdapat pola seperti ini,
berkore-lasi positif maka kedua variabel dikatakan maka kedua variabel
berkorelasi negatif dikatakan tidak berkorelasi
Tapi diagram pencar tidak menggambarkan seberapa tinggi tingkat hubungan atau seberapa kuat
hubungan antara dua variabel. Tingkat dan kekutan korelasi digambarkan dengan sebuah angka, angka
ini disebut koefisien korelasi di simbolakan dengan r
Koefisien korelasi, r, adalah angka yang menggambarkan derajat atau tingkat hubungan antara dua
variabel atau lebih. Angka ini memperlihatkan keseiringan jarak sebaran skor dari rata-rata, yang dicari
dengan cara:
X −X Y −Y
Dimana: z x = dan z y =
r=
∑ zx zy N N
N Untuk mengunakan rumus ini maka data X dan data Y mesti dirubah menjadi
data baku
Berapa batasan nilai koefisien korelasi (r)?
Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita ambil contoh data berikut:
X 11 12 13 14 5 16 17 18 19
Y 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Pengolahan data menghasilkan:
X 11 12 13 14 5 16 17 18 19
Y 14 13 12 11 10 9 8 7 6
Pengolahan data menghasilkan:
No. X Y x y x
2
y
2
zx zy zx z y 135 105
X= =15 ; Y = =¿ 10
1 11 14 -4 4 16 16 -1,55 1,55 -2,4 9 9
2 12 13 -3 3 9 9 -1,16 1,16 -1,4
x=(X− X ) dan y=Y −Y
3 13 12 -2 2 4 4 -0,78 0,78 -0,6
4 14 11 -1 1 1 1 -0,39 0,39 -0,2 X −X Y −Y
zx= dan z y =
5 15 10 0 0 0 0 0,00 0,00 0,0 sx sy
6 16 9 1 -1 1 1 0,39 -0,39 -0,2
7 17 8 2 -2 4 4 0,78 -0,78 -0,6 s2x =∑ ¿ ¿ ¿; s2y =∑ ¿ ¿ ¿
8 18 7 3 -3 9 9 1,16 -1,16 -1,4 s x =2.58;
9 19 6 4 -4 16 16 1,55 -1,55 -2,4 s y =2.58
135 90 0 0 60 60 0 0 -9 r=
∑ z x z y =−9 =−1
N 9
Nilai r = −1 bila zx = −zy
Dengn demikian nilai r mulai dari +1 samai −1. Rantang nilai r dapat dibuat sebagai:
+1 0 −1
Korelasi positif sempurna Tidak berkorelasi Korelasi negatif sempurna
Nilai korelasi positif antara +1 dan 0 dan nilai korelasi negative antara 0 dan −1
Koefisien korelasi dapat dicari dengan cara lain melalui subtitusi zx dan zy, seperti cara berikut:
r=
∑ zx zy Dengan z x =
X −X
, dan. Kedua nilai ini kemudian
N sx
( ) =¿ ¿
X− X
2 disubtitusikan ke r seperti operasi disamping
sx
r=
N
r =¿ ¿
Dengan cara yang sama dapat dibuktikan bahwa bila zx = − zy, maka r = −1
Mungkinkah koefisien korelasi r dapat dicari dengan cara lain?
xy
a. Nilai korelasi dapat dibuktikan dengan dengan data simpangan melalui formulasi r =
√∑ x ∑ y
2 2
r=
∑ zx zy Dengan z x =
X −X x
= dan z y =
Y −Y y
= , karena
N sx sx sy sy
√
( X −X ) ( Y −Y )
x=X −X dan y=Y −Y . Dan s = ∑ ( X−X ) dan
2
∑ s sy x
r= x N
√
N
∑ xy sy=
∑ ( Y −Y ) Nilai-nilai ini kemudian disubtitusikan ke
2
r= N
N sx sy r seperti operasi disamping
xy 1
r=
√
N
∑ ( X− X ) ∑ ( Y −Y )
2 2
N ∙N
r=
∑ xy
√ ∑ x2∑ y2
Kita dapat menggunakan persamaan ini untuk menghitung r dari data di atas
No. X Y x y x2 y 2 xy r = xy 60
= =1
1 11 14 -4 4 16 16 16 2
√
∑ x ∑ y 60 2
4 14 11 126 196 81 [ 2
]
c. N ∑ Y 2−( ∑ Y ) =9∙ 960−( 90 )2=¿ 540
5 15 10 150 225 100 Sehingga:
6 16 9 176 256 121
7 17 8 204 289 144 N ∑ XY −∑ X ∑ Y
r=
8
9
18
19
7
6
234 324
266 361
169
196
√[ 2
][
N ∑ X −( ∑ X ) N ∑ Y −( ∑ Y )
2 2
]
540
135 90 1410 r= =1
2085 960 √ 540 ∙540
Tugas:
Cari harga r dengan tiga cara di atas untuk data berikut
X Y X Y X Y
22 18 19 25 11 17
15 16 7 36 5 6
9 31 6 27 26 45
7 8 46 45 19 30
4 2 11 18 8 18
45 36 27 18 1 3
19 12 19 37 9 7
26 16 36 42 18 28
35 47 25 20 46 21
49 22 16 12 9 25
Catatan: a. (data sengaja ditulis dalam sejumlah kolom untuk menghemat halaman)
b. kunci : r = 0.544
Jawaban dikirim ke email saya dan juga di upload pada elearning ini