Anda di halaman 1dari 32

LENSOMETER

LENSA KEKUATAN
DIOPTRI

ALAT PENGUKUR
DIOPTRI LENSA
???
Lensometer atau dikenal juga sebagai
focimeter, ultimeter, vertometer atau
lensmeter adalah suatu instrumen standar
yang digunakan untuk mengukur
kekuatan dari lensa kacamata dan lensa
kontak
FUNGSI LENSOMETER :
Mengukur kekuatan suatu lensa
Menentukan fokus/titik api dari suatu
lensa
Menentukan axis/sumbu utama lensa
Mengukur kekuatan prisma dari suatu
lensa
Mengetahui kualitas suatu lensa
PERTAMA KALI DIGUNAKAN DI PABRIK-
PABRIK LENSA DI AS TH. 1916
PERTAMA KALI DIPASARKAN SECARA
BEBAS TH. 1920
LENSOMETER TERUS MENGALAMI
PERKEMBANGAN HINGGA PADA SAAT INI
TERDAPAT LENSOMETER OTOMATIS
SELAIN LENSOMETER MANUAL
Model lensometer yang pertama
Model lensometer.
Model badal (manual) dan otomatis (screen)
DASAR OPTIK DAN KONSTRUKSI

Semua jenis lensometer mempunyai dasar


optik dan konstruksi yang sama, dimana
lensa yang akan diukur ditempatkan pada
stop lensa yang berada di antara teleskop
dan lensa standar
Sebuah target di sisi lain pada lensa standar
digerakkan maju mundur sampai terbentuk
gambar yang jelas pada target yang dilihat
oleh pemeriksa melalui teleskop.
Lens stop diposisikan di anterior titik fokus
dari lensa standar. Susunan ini menjamin
skala optik menjadi linier dan ukuran
gambar target tidak dipengaruhi oleh
kekuatan lensa yang diukur.
Gimbal

BAGIAN-BAGIAN LENSOMETER

Eyepiece
Gimbal

Spectacle table

Lens stop

On/off switch

Cylinder
axis wheel

Spectacle
table lever

Power drum
KETERANGAN :
Eye piece atau oculer adalah bagian dari alat yang digunakan
untuk melihat/meneropong, dilengkapi dengan mekanisme
fokus yang dapat diputar dan berperan dalam akurasi
pembacaan pengukuran.
Gimbal atau penahan lensa adalah sebuah pegas penahan
lensa yang diukur agar tetap kokoh pada tempatnya saat
dibaca atau ditandai.
Spectacle table atau meja lensa adalah tempat untuk
meletakkan lensa yang diukur.
Spectacle table lever adalah tuas yang berguna untuk
menaikturunkan meja tatakan lensa
Lens stop atau adalah apertura/celah tempat lensa yang diukur
menempel
On/of switch atau tombol penghidup alat berfungsi untuk
menyalakan dan mematikan alat.
Cylinder axis wheel atau pemutar sudut silinder digunakan
untuk menemukan lokasi sudut pada lensa dengan skala sudut
dari 0 sampai 180
Power drum adalah pemutar yang digunakan untuk menemukan
power pada lensa.
Pada power drum ini biasanya terdapat skala power lensa yang
diukur
Tuas spotting lensa untuk memberikan tiga titik pada lensa
untuk keperluan pengukuran jarak OC lensa dan letak axis pada
proses dispensing
Skala power lensa pada lensometer

Angka yang berwarna hitam memperlihatkan power positif


sedangkan angka merah memperlihatkan power negatif. Ada
juga lensometer dengan skala power lensa di bagian dalam yang
dapat dilihat melalui eye piece.
Bagian pengukur visual terdiri atas reticle
dan target/mires
Reticle merupakan serangkaian cincin
konsentris yang dapat diukur permanen
dan berfungsi untuk mengukur dan
menentukan arah dari basis prisma.
Reticle tersusun atas garis-garis orientasi
untuk axis lensa dan sebuah skala
protaktor
reticle. Terdiri atas orientasi axis lensa dan skala protaktor :
sentrasi reticle(1); garis prisma(2); nilai kekuatan prisma(3)
Target merupakan sebuah persilangan
garis tipis yang terbagi menjadi dua
bagian
Bagian garis tipis yang berjarak sempit
mewakili kekuatan sferis
garis tebal mewakili kekuatan lensa
silindris
Target lensometer. Terdiri dari garis sferis dan garis silindris
Pada lensometer otomatis, pada layar
hanya akan terlihat tanda titik fokus lensa
saja, sedangkan untuk garis-garis sferis
dan silindris nya serta besarnya prisma
langsung tertera secara digital begitu
lensa dipasangkan pada stop lensa
Layar pada lensometer otomatis
CARA PENGGUNAAN LENSOMETER
Sebelum melakukan pengukuran terhadap lensa, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :

Penyetelan eye piece/okuler


Nyalakan lensometer
Posisikan skala power lensa pada 0.00 D
Putar eye piece/okuler sampai retikel yang terlihat di
teleskop terlihat paling jelas dan hitam. Pada
lensometer yang terkalibrasi, target pun akan terlihat
jelas dan tajam pada skala power 0.00 D.
Posisi kacamata
Tempatkan bagian bawah kacamata pada
meja lensa dengan posisi lensa yang diukur
adalah back vertex
Sejajarkan mires cross tepat di sentral
target dengan cara menggeser-geser lensa
yang terpasang
Jepitkan lensa dengan penahan lensa hingga
kedudukannya kokoh
PENGUKURAN LENSA SINGLE VISION SFERIS

Lakukan hal-hal yang harus diperhatikan sebelum pengukuran


Putar power drum hingga kedua target/mires bersilangan
menjadi fokus (terlihat paling jelas dan tajam)
Jika kedua target/mires menjadi fokus pada saat yang
bersamaan menandakan lensa yang diukur adalah lensa
sferis.
Baca ukuran lensa yang didapat pada skala power dan lakukan
pencatatan. Pencatatan selalu menuliskan D.S. di akhir nilai
atau S di awal nilai yang didapat. Contoh : - 1.75 D.S. atau S
1.75
PENGUKURAN LENSA SINGLE VISION SFERO SILINDER

Lakukan hal-hal yang harus diperhatikan sebelum pengukuran


Putar power drum sehingga terlihat ada mires/target yang

paling jelas dengan menggunakan tangan kanan


Luruskan garis target/mires dengan memutar aksis

lensometer menggunakan tangan kiri sehingga tidak terlihat

garis-garis patah
Pada target akan terlihat hanya satu jenis garis saja yang

fokus dan jelas sedangkan garis jenis lainnya terlihat kabur

(tidak terlihat)
Lihat dan lakukan pencatatan ukuran yang
didapat pada skala berapa power dan aksis nya
Putar kembali power drum sehingga akan
terlihat lagi mires/target paling jelas dan tajam
yang arahnya berlawanan/ tegak lurus dengan
mires/target yang pertama terukur
Pemutar aksis tidak usah diputar lagi
Lihat dan lakukan pencatatan kembali ukuran
yang didapat pada skala berapa power dan
aksis nya
Power pertama/ yang nilainya paling besar adalah
power sferis sedangkan nilai silinder adalah selisih
antara power pertama dan kedua
Aksis yang dipakai adalah aksis pada power kedua/
power dengan nilai terkecil

Contoh soal : Power lensa pada aksis 90 adalah S -1.50


dan pada aksis 0 /180 (yang merupakan tegak lurus
nya 90) adalah S-2.00 jadi power lensa adalah :

S -1.50 C -0.50 X 0
PENGUKURAN LENSA BIFOKAL
Pada prinsipnya cara pengukuran sama dengan
lensa sferis atau silinder untuk bagian jauhnya
Sedangkan untuk menentukan power addition
(add) adalah power hasil pengukuran lensa
pada bagian segmen dekat/ baca dikurangi
dengan power pada bagian jauhnya
Untuk lensa power kombinasi (terdapat
komponen sfero silinder), tentukan meredian
(arah mires/target) yang yang akan dijadikan
patokan penghitungan sehingga perhitungan
tidak usah dilakukan dua kali
Axis lensa bagian atas harus sama dengan axis
lensa bagian bawah
Catatan : POWER ADDISI SELALU
POSITIF
PENGUKURAN LENSA PROGRESIF
Pada prinsip nya sama dengan
pengukuran pada lensa bifokal
Ada patokan-patokan pada pengukuran
lensa progressive sesuai standar
internasional yang disebut PAL
PENGUKURAN PRISMA

Pengukuran prisma menggunakan reticle


(suatu lingkaran-lingkaran hitam yang
dapat dilihat melalui eye piece/okuler)
dan dikhususkan untuk pengukuran
prisma saja. Adanya prisma akan selalu
menunjukkan penyimpangan terhadap
pusat dari reticle.
Penyimpangan target ini selalu mengarah
ke arah basis prisma. Basis dapat
mengarah ke atas, bawah, dalam dan luar.
Perhitungan arah basis sesuai dengan
posisi basis prisma di mata.
Besarnya prisma dapat ditentukan dengan
menggunakan reticle. Kebanyakan
lensometer, lingkaran pertama adalah
prisma dioptri, lingkaran selanjutnya
adalah 1 prisma dioptri.
Seringkali terdapat angka 1 sampai 5 pada
reticle yang menunjukkan besarnya prisma
dioptri. Setengah prisma dioptri tidak
selalu tertera pada reticle
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai