Anda di halaman 1dari 29

TUGAS FISIKA

NADYA DEFANI
XH

LENSA CEMBUNG DAN


LENSA CEKUNG
Lensa
Definisi Lensa

Lensa adalah material transparan (umumnya terbuat dari kaca atau plastik)
yang memiliki dua permukaan ( salah satu atau keduanya memiliki
permukaan melengkung) sehingga dapat membelokkan sinar yang
melewatinya.

Ada 2 jenis lensa yakni : lensa cembung dan lensa cekung. Ciri-ciri suatu lensa
cembung :

• bagian tengah lensa lebih tebal dibandingkan bagian tepinya.


• bersifat mengumpulkan sinar.
• titik fokusnya bernilai positif.

Sementara ciri-ciri lensa cekung :

• bagian tengah lensa lebih tipis dibandingkan bagian tepinya.


• bersifat menyebarkan sinar.
• titik fokusnya bernilai negatif.

Umumnya lengkung permukaan lensa mengikuti persamaan lingkaran sehingga


letak titik fokus dapat ditentukan dengan mudah. Bayangan yang tajam
dapat diperoleh dengan mudah dengan lensa semacam ini.

Lengkung permukaan yang tidak mengikuti persamaan lingkaran tentu saja tetap
dapat membelokkan sinar; hanya saja letak titik fokusnya tidak menentu dan
akibatnya bayangan yang terbentuk tidak tajam.

Berikut ini adalah contoh-contoh lensa cembung :


(1) (2) (3) (4)

Perhatikan bagian tengah lensa lebih tebal daripada bagian tepinya !

Lensa (1) disebut lensa cembung-cembung(bi-convex), lensa (2) disebut lensa


cembung-datar(convex-plano), lensa (3) disebut lensa datar-cembung(plano-
convex), dan lensa (4) disebut lensa cembung-cekung(convex-concave).

Contoh-contoh lensa cekung :

(5) (6) (7) (8)

Perhatikan bagian tengah lensa lebih tipis daripada bagian tepinya !

Lensa (4) disebut lensa cekung-cekung(bi-concave), lensa (2) disebut lensa


cekung-datar(concave-plano), lensa (3) disebut lensa datar-cekung(plano-
concave), dan lensa (4) disebut lensa cekung-cembung(concave-convex).

Bagian-Bagian Lensa

Lensa selalu memiliki 2 permukaan. Permukaan lensa dapat berupa suatu busur
lingkaran atau suatu bidang datar. Permukaan lensa yang berupa suatu busur
lingkaran tentu saja mengikuti persamaan lingkaran dan memiliki radius
kelengkungan (R).

Gambar di bawah ini adalah gambar suatu lensa cembung-cembung dengan bagian-
bagiannya.
Bagian-bagian dari suatu lensa cembung-cembung

Bagian-bagian suatu lensa :

• V : pusat lensa (vertex).


• R1 : radius kelengkungan permukaan 1.
• R2 : radius kelengkungan permukaan 2.
• C1 : pusat kelengkungan permukaan 1.
• C2 : pusat kelengkungan permukaan 2.
• F1 : titik fokus 1.
• F2 : titik fokus 2.

Lensa yang memiliki permukaan datar dianggap memiliki radius kelengkungan yang
besarnya tak terhingga. Titik pusat permukaan tersebut berada di titik tak
berhingga. Lensa cembung-datar seperti contoh di bawah ini memiliki R2 yang
besarnya tak berhingga.

Lensa cembung-datar memiliki R2 yang tak berhingga

Aturan dalam menentukan besarnya radius kelengkungan


Nilai radius kelengkungan suatu lensa dapat bernilai positif, negatif, atau tak
berhingga. Berikut ini aturan untuk menentukan nilai radius kelengkungan
(diasumsikan bahwa sinar datang dari arah kiri):

• Permukaan yang titik pusatnya ada di sebelah kanan vertex memiliki R


positif.
• Permukaan yang titik pusatnya ada di sebelah kiri vertex memiliki R negatif.
• Permukaan datar memiliki R tak berhingga.

Dengan aturan ini maka lensa cembung-cembung memiliki R1 positif dan R2 negatif;
lensa cembung-datar memiliki R1 positif dan R2 tak berhingga. Lensa cekung-cekung
di bawah ini memiliki R1 negatif dan R2 positif.

Lensa cembung-datar memiliki R1 negatif dan R2 positif

Bagaimana jika arah sinar diasumsikan dari arah kanan ?

Sifat-Sifat Lensa Cembung

Lensa cembung bersifat mengumpulkan sinar. Lensa cembung memiliki sifat-sifat


sebagai berikut :

• Sinar-sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan oleh
lensa cembung melewati titik fokus.
• Sinar-sinar yang datang dari titik fokus dibiaskan sejajar dengan sumbu
utama.
• Sinar yang melewati pusat lensa (vertex) tidak akan dibiaskan melainkan
diteruskan tanpa mengalami pembiasan.

Sifat-sifat di atas berlaku hanya bagi lensa tipis dan sinar-sinar merupakan sinar
paralax.
Perhatikan gambar-gambar di bawah ini :

Gambar 1. Sinar-sinar sejajar sumbu utama dibiaskan lensa cembung melewati titik fokus

Gambar 2. Sinar-sinar yang berasal dari titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama

Gambar 3. Sinar yang melewati pusat lensa (vertex) akan diteruskan tanpa dibiaskan.
Untuk melihat bagaimana lensa cembung membiaskan sinar-sinar utama di atas
maka lakukanlah percobaan 1 pada Simulasi 1.

Titik Fokus Lensa Cembung

Titik fokus lensa cembung dapat ditentukan dengan suatu rumus yang disebut
rumus pembuat lensa (lens maker equation) seperti tertulis di bawah ini :

di mana :

• f = jarak titik fokus lensa cembung.


• n = indeks bias lensa.
• R1= radius kelengkungan permukaan 1 lensa.
• R2= radius kelengkungan permukaan 2 lensa.

Cara menentukan nilai R1 dan R2 apakah positif atau negatif dapat dilihat pada
aturan lensa. Berapapun nilai R1 dan R2 titik fokus dari lensa cembung selalu positif.

Contoh soal :

1.Suatu lensa cembung-cembung memiliki indeks bias 1.5, radius permukaan 1 (R1)
= 5 cm, dan radius permukaan 2 (R2) = 5 cm. Berapakah jarak titik fokus lensa ?

Jawab

Karena lensa merupakan lensa cembung-cembung berarti R1 bernilai positif (pusat


kelengkungan ada di sebelah kanan vertex), sementara R2 bernilai negatif (pusat
kelengkungan ada di sebelah kiri vertex). Dengan demikian
2. Suatu lensa cembung-datar memiliki indeks bias 1.5, radius permukaan 1 (R1) =
3 cm. Berapakah jarak titik fokus lensa ?

Jawab

Karena lensa merupakan lensa cembung-datar berarti R1 bernilai positif (pusat


kelengkungan ada di sebelah kanan vertex), sementara R2 bernilai tak terhingga
(pusat kelengkungan ada di tak terhingga). Dengan demikian

3. Suatu lensa datar-cembung memiliki indeks bias 1.5, radius permukaan 2 (R2) =
3 cm. Berapakah jarak titik fokus lensa ?

Jawab

Karena lensa merupakan lensa datar-cembung berarti R2 bernilai negatif (pusat


kelengkungan ada di sebelah kiri vertex), sementara R1 bernilai tak terhingga (pusat
kelengkungan ada di tak terhingga). Dengan demikian
Perhatikan dari contoh-contoh di atas bahwa titik fokus lensa cembung selalu positif
sekalipun nilai R1 atau R2 bisa positif atau negatif.

Kekuatan Lensa Cembung

Kekuatan lensa adalah besarnya ukuran suatu lensa membelokkan sinar


yang datang padanya.

Dengan demikian semakin besar kekuatan suatu lensa maka sudut bias yang
dihasilkan semakin besar. Sebaliknya semakin kecil kekuatan suatu lensa maka
sudut bias yang dihasilkan semakin kecil.

Sekarang perhatikan gambar-gambar di bawah ini :

Gambar 1.

Gambar 2.
Gambar 3.

Angka (1) pada gambar-gambar di atas menunjuk pada sinar utama (1) yakni sinar
yang datang sejajar dengan sumbu utama. Gambar (1) memiliki titik fokus paling
panjang dan gambar (3) memiliki titik fokus paling pendek. Perhatikan bahwa sinar
utama (1) dibiaskan dengan sudut bias paling kecil pada gambar (1), dan dengan
sudut bias paling besar pada gambar (3). Dengan demikian dapat kita ambil
kesimpulan bahwa lensa dengan jarak titik fokus kecil akan memberikan
sudut bias yang besar atau dengan kata lain memiliki kekuatan yang besar.
Sebaliknya lensa dengan jarak titik fokus besar akan memberikan sudut bias
yang kecil atau dengan kata lain memiliki kekuatan yang kecil.

Sekarang lakukanlah percobaan (3) dengan mencoba simulasi 2. Baca arahan pada
petunjuk dengan baik.

Lensa dengan kekuatan yang besar bukan berarti akan menghasilkan bayangan
dengan perbesaran yang lebih besar dibandingkan lensa dengan kekuatan kecil.
Kekuatan di sini adalah ukuran besarnya sudut bias yang dihasilkan oleh lensa.

Contoh Soal

Dua buah lensa masing-masing memiliki jarak titik fokus 20 cm dan 30 cm. Manakah
lensa yang memiliki kekuatan yang lebih besar ?

Jawab

Karena lensa pertama memiliki jarak titik fokus yang lebih kecil maka lensa pertama
yang memiliki kekuatan yang lebih besar.
Rumus Kekuatan Lensa

Rumus kekuatan lensa (berbanding terbalik dengan jarak titik fokus) adalah :

f dalam satuan m, dan P dalam satuan dioptri.

Setelah anda melihat gambar-gambar di atas atau setelah mencoba percobaan (3)
pada simulasi 2 maka tampak jelas bahwa kekuatan lensa berbanding terbalik
dengan jarak titik fokusnya. Rumus di atas hanya berlaku bila satuan f dinyatakan
dalam m.

Contoh Soal :

Suatu lensa cembung memiliki jarak titik fokus 50 cm, berapakah kekuatan lensa
tersebut ?

Jawab

f= 50 cm atau 0.5 m. Dengan demikian

P=1/f

P= 1/0.5

P= 2 dioptri.

Sifat-Sifat Lensa Cekung

Lensa cekung bersifat menyebarkan sinar. Lensa cekung memiliki sifat-sifat


sebagai berikut :
• Sinar-sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan oleh
lensa cekung seolah-olah berasal dari titik fokus.
• Sinar-sinar yang menuju titik fokus dibiaskan oleh lensa cekung sejajar
sumbu utama.
• Sinar yang melewati pusat lensa (vertex) tidak akan dibiaskan melainkan
diteruskan tanpa mengalami pembiasan.

Sifat-sifat di atas berlaku hanya bagi lensa tipis dan sinar-sinar merupakan sinar
paralax.

Gambar 3. Sinar-sinar sejajar sumbu utama dibiaskan lensa cekung seolah-olah berasal dari titik fokus.
Gambar 2. Sinar-sinar yang menuju titik fokus dibiaskan sejajar sumbu utama.

Gambar 3. Sinar yang melewati pusat lensa (vertex) diteruskan tanpa dibiaskan.

Titik Fokus Lensa Cekung

Titik fokus lensa cekung dapat ditentukan dengan suatu rumus yang disebut
rumus pembuat lensa (lens maker equation) seperti tertulis di bawah ini :

di mana :

• f = jarak titik fokus lensa cekung.


• n = indeks bias lensa.
• R1= radius kelengkungan permukaan 1 lensa.
• R2= radius kelengkungan permukaan 2 lensa.

Cara menentukan nilai R1 dan R2 apakah positif atau negatif dapat dilihat pada
aturan lensa. Berapapun nilai R1 dan R2 titik fokus dari lensa cekung selalu negatif.

Contoh soal :

1.Suatu lensa cekung-cekung memiliki indeks bias 1.5, radius permukaan 1 (R1) = 5
cm, dan radius permukaan 2 (R2) = 5 cm. Berapakah jarak titik fokus lensa ?
Jawab

Karena lensa merupakan lensa cekung-cekung berarti R1 bernilai negatif (pusat


kelengkungan ada di sebelah kiri vertex), sementara R2 bernilai positif (pusat
kelengkungan ada di sebelah kanan vertex). Dengan demikian

2. Suatu lensa cekung-datar memiliki indeks bias 1.5, radius permukaan 1 (R1) = 3
cm. Berapakah jarak titik fokus lensa ?

Jawab

Karena lensa merupakan lensa cekung-datar berarti R1 bernilai negatif (pusat


kelengkungan ada di sebelah kiri vertex), sementara R2 bernilai tak terhingga (pusat
kelengkungan ada di tak terhingga). Dengan demikian

3. Suatu lensa datar-cekung memiliki indeks bias 1.5, radius permukaan 2 (R2) = 3
cm. Berapakah jarak titik fokus lensa ?

Jawab

Karena lensa merupakan lensa datar-cekung berarti R2 bernilai positif (pusat


kelengkungan ada di sebelah kanan vertex), sementara R1 bernilai tak terhingga
(pusat kelengkungan ada di tak terhingga). Dengan demikian
Perhatikan dari contoh-contoh di atas bahwa titik fokus lensa cekung selalu negatif
sekalipun nilai R1 atau R2 bisa positif atau negatif.

Kekuatan Lensa Cekung

Kekuatan lensa adalah besarnya ukuran suatu lensa membelokkan sinar


yang datang padanya.

Dengan demikian semakin besar kekuatan suatu lensa maka sudut bias yang
dihasilkan semakin besar. Sebaliknya semakin kecil kekuatan suatu lensa maka
sudut bias yang dihasilkan semakin kecil.

Sekarang perhatikan gambar-gambar di bawah ini :

Gambar 1.
Gambar 2.

Gambar 3.

Angka (1) pada gambar-gambar di atas menunjuk pada sinar utama (1) yakni sinar
yang datang sejajar dengan sumbu utama. Gambar (1) memiliki titik fokus paling
panjang dan gambar (3) memiliki titik fokus paling pendek. Perhatikan bahwa sinar
utama (1) dibiaskan dengan sudut bias paling kecil pada gambar (1), dan dengan
sudut bias paling besar pada gambar (3). Dengan demikian dapat kita ambil
kesimpulan bahwa lensa dengan jarak titik fokus kecil akan memberikan
sudut bias yang besar atau dengan kata lain memiliki kekuatan yang besar.
Sebaliknya lensa dengan jarak titik fokus besar akan memberikan sudut bias
yang kecil atau dengan kata lain memiliki kekuatan yang kecil.

Sekarang lakukanlah percobaan (4) dengan mencoba simulasi 2. Baca arahan pada
petunjuk dengan baik.

Lensa dengan kekuatan yang besar bukan berarti akan menghasilkan bayangan
dengan perbesaran yang lebih besar dibandingkan lensa dengan kekuatan kecil.
Kekuatan di sini adalah ukuran besarnya sudut bias yang dihasilkan oleh lensa.
Contoh Soal

Dua buah lensa masing-masing memiliki jarak titik fokus -20 cm dan -30 cm.
Manakah lensa yang memiliki kekuatan yang lebih besar ?

Jawab

Karena lensa pertama memiliki jarak titik fokus yang lebih kecil maka lensa pertama
yang memiliki kekuatan yang lebih besar.

Rumus Kekuatan Lensa

Rumus kekuatan lensa (berbanding terbalik dengan jarak titik fokus) adalah :

f dalam satuan m, dan P dalam satuan dioptri.

Setelah anda melihat gambar-gambar di atas atau setelah mencoba percobaan (3)
pada simulasi 2 maka tampak jelas bahwa kekuatan lensa berbanding terbalik
dengan jarak titik fokusnya. Rumus di atas hanya berlaku bila satuan f dinyatakan
dalam m.

Contoh Soal :

Suatu lensa cekung memiliki jarak titik fokus 25 cm, berapakah kekuatan lensa
tersebut ?

Jawab

f= -25 cm atau -0.25 m. Dengan demikian

P=1/f

P= 1/(-0.25)

P= -4 dioptri.
Menentukan Bayangan dengan Sinar-Sinar Utama (Lensa
Cembung)

Bayangan suatu obyek yang dibentuk oleh suatu lensa cembung dapat diperoleh
dengan bantuan sinar-sinar utama. Ketiga sinar utama dan karakteristiknya adalah
sebagai berikut :

• Sinar yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melewati titik fokus.
• Sinar yang melalui vertex akan diteruskan (tidak dibiaskan).
• Sinar yang melewati titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama.

Pertemuan ketiga sinar (atau paling tidak dua sinar) utama adalah lokasi dari
bayangan.

Penentuan bayangan semacam ini hanya berlaku untuk lensa tipis dan sinar-sinar
paralax.

Sekarang perhatikan gambar-gambar di bawah ini :

Gambar 1. Sinar-sinar utama (1,2 dan 3) pada lensa cembung.

Sinar (1) datang dari obyek sejajar sumbu utama. Sinar ini dibiaskan melewati titik
fokus. Sinar (2) melewati vertex dari lensa sehingga diteruskan tanpa mengalami
pembiasan. Sinar (3) datang dari obyek dengan melewati titik fokus. Sinar ini
dibiaskan sejajar sumbu utama. Pertemuan ketiga sinar ini setelah melewati
lensa adalah lokasi di mana bayangan berada. Tentu saja di sini, untuk
penyederhaan, hanya ditampilkan sinar yang berasal dari ujung atas obyek.
Kenyataannya bayangan yang terbentuk adalah titik temu sinar-sinar utama yang
tak terhingga banyaknya yang berasal dari tiap titik pada obyek.

Sekarang perhatikan contoh-contoh di bawah ini :

Gambar 2. Lensa cembung dengan R1=6 dan R2=4 menghasilkan bayangan nyata.

Gambar 3. Lensa cembung dengan R1=4 dan R2=6 menghasilkan bayangan nyata.

Gambar 4. Lensa cembung-datar dengan R2=4.5 menghasilkan bayangan maya.

Gambar 2 dan gambar 3 menggunakan lensa dengan indeks bias yang sama tetapi
radius kelengkungan kedua permukaannya berbeda. Gambar 2 adalah lensa
cembung-cembung dengan R1=6 dan R2=4, sementara gambar 3 adalah lensa
cembung-cembung dengan R1=4 dan R2=6. Sekalipun kedua lensa memiliki radius
permukaan yang berbeda keduanya memiliki jarak titik fokus yang sama; dengan
demikian bayangan yang dihasilkan sama baik jarak maupun perbesarannya.

Gambar 4 adalah lensa cembung-datar yang menghasilkan bayangan maya.


Perhatikan dengan seksama bahwa prinsip penentuan bayangan dengan sinar-sinar
utama tetap berlaku di sini. Bayangan maya terbentuk oleh pertemuan garis-garis
maya (yang merupakan perpanjangan dari garis-garis sesungguhnya).
Menentukan Bayangan dengan Rumus Lensa Tipis (Lensa
Cembung)

Bayangan suatu obyek yang dibentuk oleh suatu lensa cembung dapat diperoleh
dengan bantuan rumus lensa tipis (thin lens formula) :

s = jarak obyek

s' = jarak bayangan

f = jarak titik fokus (selalu bernilai positif untuk lensa cembung).

Sementara perbesaran dari bayangan diperoleh dengan rumus :

m = perbesaran.

Rumus lensa tipis di atas ditemukan oleh Gauss.

Rumus-rumus di atas hanya berlaku untuk lensa tipis dan sinar-sinar paralax.

Untuk menentukan apakah s dan s' bernilai positif atau negatif coba lihat aturan
lensa.
s' dapat bernilai positif atau negatif. s' positif artinya bayangan adalah nyata,
sementara negatif artinya bayangan adalah maya.

Perbesaran (m) dapat bernilai positif atau negatif. m bernilai positif bila bayangan
tegak dan negatif bila bayangan terbalik.

Dalam kenyataannya bila bayangan nyata ditangkap dengan layar maka bayangan
yang terbentuk tidak hanya pada posisi s' seperti yang tertuang pada rumus lensa
tipis di atas, tetapi pada posisi di mana saja. Akan tetapi bayangan pada posisi
selain s' adalah bayangan yang kabur (tidak fokus). Bayangan paling tajam
hanya terjadi pada posisi s'.

Sekarang mari kita lihat contoh-contoh berikut ini :

Contoh Soal :

1. Suatu lensa cembung memiliki jarak titik fokus 0.1 m. Bila suatu obyek berada
pada jarak 0.5 m, maka berapakah jarak bayangan ?

Jawab

f= 0.1 m, dan s= 0.5 m maka :


atau jarak bayangan = 0.125 m. Karena s' positif maka bayangan yang terbentuk
adalah bayangan nyata.

2. Suatu lensa cembung memiliki jarak titik fokus 0.1 m. Bila suatu obyek berada
pada jarak 0.08 m, maka berapakah jarak bayangan ? dan berapa perbesarannya ?

Jawab

f = 0.1 m dan s=0.08 m, maka

atau jarak bayangan= -0.4 m dan perbesaran = 0.8. Bayangan yang terbentuk
adalah bayangan maya dan tegak (karena m positif).

3. Suatu lensa cembung memiliki jarak titik fokus 0.2 m. Bila suatu obyek berada
pada jarak 0.4 m, maka berapakah jarak bayangan ? dan berapa perbesarannya ?

Jawab
atau jarak bayangan= 0.4 m dan perbesaran = -1. Bayangan yang terbentuk adalah
bayangan nyata dan terbalik (karena m negatif).

Dari contoh-contoh di atas dan dari percobaan yang anda lakukan kiranya dapat
disimpulkan bahwa lensa cembung selalu menghasilkan bayangan nyata yang
terbalik atau bayangan maya yang tegak.

Bayangan Nyata dan Maya.

Bayangan nyata terbentuk dari pertemuan sinar-sinar utama yang nyata.

Bayangan maya terbentuk dari pertemuan sinar-sinar utama yang maya.

Perhatikan contoh-contoh di bawah ini :

Gambar 1. Pertemuan sinar-sinar utama yang nyata menghasilkan bayangan nyata.

Gambar 2. Pertemuan sinar-sinar utama yang maya menghasilkan bayangan maya

Pada gambar 1 nampak dengan jelas bahwa sinar-sinar utama setelah dibiaskan oleh
lensa cembung saling bertemu pada suatu titik yang merupakan lokasi dari
bayangan. Karena sinar-sinar utama merupakan sinar-sinar yang nyata maka
bayangan yang terbentuk merupakan bayangan nyata.

Kita bandingkan sekarang dengan gambar 2. Sinar-sinar utama setelah dibiaskan


oleh lensa cembung tidak saling bertemu karena ketiganya menyebar. Tetapi bila
kita tarik perpanjangan dari masing-masing sinar pada bagian kiri lensa akan kita
dapatkan titik temu yang merupakan lokasi dari bayangan. Karena titik pertemuan
ini merupakan pertemuan tiga sinar yang maya (hanya perpanjangan dari sinar yang
sesungguhnya) maka bayangan yang terbentuk adalah bayangan maya.

Dalam kenyataan sehari-hari bayangan nyata adalah bayangan yang dapat


ditangkap (diproyeksikan) oleh suatu media (layar). Sementara bayangan
maya adalah bayangan yang tidak dapat ditangkap oleh suatu media.

Bayangan maya bukan berarti bahwa bayangan tersebut tidak dapat dilihat oleh
mata; bayangan maya sesungguhnya dapat dilihat langsung dengan mata tetapi tak
dapat ditangkap (diproyeksikan) oleh suatu media. Contoh bayangan maya adalah
bayangan diri kita ketika kita berada di depan cermin. Bayangan tersebut dapat kita
lihat secara langsung, akan tetapi kita tidak dapat menangkapnya dengan media
apapun.

Menentukan Bayangan dengan Sinar-Sinar Utama (Lensa


Cekung)

Bayangan suatu obyek yang dibentuk oleh suatu lensa cekung dapat diperoleh
dengan bantuan sinar-sinar utama. Ketiga sinar utama dan karakteristiknya adalah
sebagai berikut :

• Sinar yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah berasal dari titik
fokus.
• Sinar yang melalui vertex akan diteruskan (tidak dibiaskan).
• Sinar yang menuju titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama.

Pertemuan ketiga sinar (atau paling tidak dua sinar) utama adalah lokasi dari
bayangan.

Penentuan bayangan semacam ini hanya berlaku untuk lensa tipis dan sinar-sinar
paralax.
Gambar 1.

Sinar (1) datang dari obyek sejajar sumbu utama. Sinar ini dibiaskan seolah-olah
berasal adri titik fokus. Sinar (2) melewati vertex dari lensa sehingga diteruskan
tanpa mengalami pembiasan. Sinar (3) datang dari obyek dengan arah menuju titik
fokus. Sinar ini dibiaskan sejajar sumbu utama. Setelah ketiga sinar melewati lensa
cekung nampak bahwa ketiganya menyebar dan tidak akan bertemu. Tetapi bila kita
tarik garis perpanjangan dari sinar (1) dan (3) maka kedua sinar ini bertemu di
suatu titik yang terletak di sebelah kiri lensa. Karena titik pertemuan adalah
pertemuan sinar-sinar maya (hanya perpanjangan dari sinar sesungguhnya)
maka bayangan yang terbentuk adalah bayangan maya. Tentu saja di sini,
untuk penyederhaan, hanya ditampilkan sinar yang berasal dari ujung atas obyek.
Kenyataannya bayangan yang terbentuk adalah titik temu sinar-sinar utama yang
tak terhingga banyaknya yang berasal dari tiap titik pada obyek.

Sekarang perhatikan cont0h-contoh yang lain :

Gambar 2.
Gambar 3.

Gambar 4.

Sekarang perhatikan gambar 2-4 dimana obyek menempati posisi yang berbeda-
beda. Dapatkah anda menarik kesimpulan dari gambar-gambar tadi? Tepat, ketiga
lensa cekung pada gambar-gambar tadi menghasilkan hanya bayangan maya
dimanapun obyek berada. Tidak seperti lensa cembung yang dapat menghasilkan
bayangan nyata dan maya, lensa cekung memang hanya menghasilkan
bayangan maya.

Menentukan Bayangan dengan Rumus Lensa Tipis (Lensa


Cekung)

Bayangan suatu obyek yang dibentuk oleh suatu lensa cekung dapat diperoleh
dengan bantuan rumus lensa tipis :

s = jarak obyek
s' = jarak bayangan

f = jarak titik fokus (selalu bernilai negatif untuk lensa cekung).

Sementara perbesaran dari bayangan diperoleh dengan rumus :

m = perbesaran.

Rumus-rumus di atas hanya berlaku untuk lensa tipis dan sinar-sinar paralax.

Untuk menentukan apakah s dan s' bernilai positif atau negatif coba lihat aturan
lensa.

s' dapat bernilai positif atau negatif. s' positif artinya bayangan adalah nyata,
sementara negatif artinya bayangan adalah maya.

Perbesaran (m) dapat bernilai positif atau negatif. m bernilai positif bila bayangan
tegak dan negatif bila bayangan terbalik.

Sekarang mari kita lihat contoh-contoh berikut ini :


Contoh Soal :

1. Suatu lensa cekung memiliki jarak titik fokus -0.4 m. Bila suatu obyek berada
pada jarak 2 m, maka berapakah jarak bayangan ?

Jawab

f= -0.4 m, dan s= 2 m maka :

atau jarak bayangan = -0.333 m. Karena s' negatif maka bayangan yang terbentuk
adalah bayangan maya.

2. Suatu lensa cekung memiliki jarak titik fokus -0.4 m. Bila suatu obyek berada
pada jarak 0.2 m, maka berapakah jarak bayangan ? dan berapa perbesarannya ?

Jawab

f= -0.4 m, dan s= 0.2 m maka :

atau jarak bayangan= -0.133 m dan perbesaran = 0.665. Bayangan yang terbentuk
adalah bayangan maya dan tegak (karena m positif).
3. Suatu obyek diletakkan di depan lensa cekung pada jarak 40 cm. Bayangan yang
terbentuk berupa bayangan tegak dengan ukuran 1/2 dari ukuran obyek. Berapakah
jarak titik fokus lensa cekung tersebut ?

Jawab

s= 40 cm, dan m= 0.5 maka :

Jarak titik fokus lensa adalah -40 cm.

Dari contoh-contoh di atas dan dari percobaan yang anda lakukan kiranya dapat
disimpulkan bahwa lensa cekung selalu menghasilkan bayangan maya yang
tegak.

Anda mungkin juga menyukai