NADYA DEFANI
XH
Lensa adalah material transparan (umumnya terbuat dari kaca atau plastik)
yang memiliki dua permukaan ( salah satu atau keduanya memiliki
permukaan melengkung) sehingga dapat membelokkan sinar yang
melewatinya.
Ada 2 jenis lensa yakni : lensa cembung dan lensa cekung. Ciri-ciri suatu lensa
cembung :
Lengkung permukaan yang tidak mengikuti persamaan lingkaran tentu saja tetap
dapat membelokkan sinar; hanya saja letak titik fokusnya tidak menentu dan
akibatnya bayangan yang terbentuk tidak tajam.
Bagian-Bagian Lensa
Lensa selalu memiliki 2 permukaan. Permukaan lensa dapat berupa suatu busur
lingkaran atau suatu bidang datar. Permukaan lensa yang berupa suatu busur
lingkaran tentu saja mengikuti persamaan lingkaran dan memiliki radius
kelengkungan (R).
Gambar di bawah ini adalah gambar suatu lensa cembung-cembung dengan bagian-
bagiannya.
Bagian-bagian dari suatu lensa cembung-cembung
Lensa yang memiliki permukaan datar dianggap memiliki radius kelengkungan yang
besarnya tak terhingga. Titik pusat permukaan tersebut berada di titik tak
berhingga. Lensa cembung-datar seperti contoh di bawah ini memiliki R2 yang
besarnya tak berhingga.
Dengan aturan ini maka lensa cembung-cembung memiliki R1 positif dan R2 negatif;
lensa cembung-datar memiliki R1 positif dan R2 tak berhingga. Lensa cekung-cekung
di bawah ini memiliki R1 negatif dan R2 positif.
• Sinar-sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan oleh
lensa cembung melewati titik fokus.
• Sinar-sinar yang datang dari titik fokus dibiaskan sejajar dengan sumbu
utama.
• Sinar yang melewati pusat lensa (vertex) tidak akan dibiaskan melainkan
diteruskan tanpa mengalami pembiasan.
Sifat-sifat di atas berlaku hanya bagi lensa tipis dan sinar-sinar merupakan sinar
paralax.
Perhatikan gambar-gambar di bawah ini :
Gambar 1. Sinar-sinar sejajar sumbu utama dibiaskan lensa cembung melewati titik fokus
Gambar 2. Sinar-sinar yang berasal dari titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama
Gambar 3. Sinar yang melewati pusat lensa (vertex) akan diteruskan tanpa dibiaskan.
Untuk melihat bagaimana lensa cembung membiaskan sinar-sinar utama di atas
maka lakukanlah percobaan 1 pada Simulasi 1.
Titik fokus lensa cembung dapat ditentukan dengan suatu rumus yang disebut
rumus pembuat lensa (lens maker equation) seperti tertulis di bawah ini :
di mana :
Cara menentukan nilai R1 dan R2 apakah positif atau negatif dapat dilihat pada
aturan lensa. Berapapun nilai R1 dan R2 titik fokus dari lensa cembung selalu positif.
Contoh soal :
1.Suatu lensa cembung-cembung memiliki indeks bias 1.5, radius permukaan 1 (R1)
= 5 cm, dan radius permukaan 2 (R2) = 5 cm. Berapakah jarak titik fokus lensa ?
Jawab
Jawab
3. Suatu lensa datar-cembung memiliki indeks bias 1.5, radius permukaan 2 (R2) =
3 cm. Berapakah jarak titik fokus lensa ?
Jawab
Dengan demikian semakin besar kekuatan suatu lensa maka sudut bias yang
dihasilkan semakin besar. Sebaliknya semakin kecil kekuatan suatu lensa maka
sudut bias yang dihasilkan semakin kecil.
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Angka (1) pada gambar-gambar di atas menunjuk pada sinar utama (1) yakni sinar
yang datang sejajar dengan sumbu utama. Gambar (1) memiliki titik fokus paling
panjang dan gambar (3) memiliki titik fokus paling pendek. Perhatikan bahwa sinar
utama (1) dibiaskan dengan sudut bias paling kecil pada gambar (1), dan dengan
sudut bias paling besar pada gambar (3). Dengan demikian dapat kita ambil
kesimpulan bahwa lensa dengan jarak titik fokus kecil akan memberikan
sudut bias yang besar atau dengan kata lain memiliki kekuatan yang besar.
Sebaliknya lensa dengan jarak titik fokus besar akan memberikan sudut bias
yang kecil atau dengan kata lain memiliki kekuatan yang kecil.
Sekarang lakukanlah percobaan (3) dengan mencoba simulasi 2. Baca arahan pada
petunjuk dengan baik.
Lensa dengan kekuatan yang besar bukan berarti akan menghasilkan bayangan
dengan perbesaran yang lebih besar dibandingkan lensa dengan kekuatan kecil.
Kekuatan di sini adalah ukuran besarnya sudut bias yang dihasilkan oleh lensa.
Contoh Soal
Dua buah lensa masing-masing memiliki jarak titik fokus 20 cm dan 30 cm. Manakah
lensa yang memiliki kekuatan yang lebih besar ?
Jawab
Karena lensa pertama memiliki jarak titik fokus yang lebih kecil maka lensa pertama
yang memiliki kekuatan yang lebih besar.
Rumus Kekuatan Lensa
Rumus kekuatan lensa (berbanding terbalik dengan jarak titik fokus) adalah :
Setelah anda melihat gambar-gambar di atas atau setelah mencoba percobaan (3)
pada simulasi 2 maka tampak jelas bahwa kekuatan lensa berbanding terbalik
dengan jarak titik fokusnya. Rumus di atas hanya berlaku bila satuan f dinyatakan
dalam m.
Contoh Soal :
Suatu lensa cembung memiliki jarak titik fokus 50 cm, berapakah kekuatan lensa
tersebut ?
Jawab
P=1/f
P= 1/0.5
P= 2 dioptri.
Sifat-sifat di atas berlaku hanya bagi lensa tipis dan sinar-sinar merupakan sinar
paralax.
Gambar 3. Sinar-sinar sejajar sumbu utama dibiaskan lensa cekung seolah-olah berasal dari titik fokus.
Gambar 2. Sinar-sinar yang menuju titik fokus dibiaskan sejajar sumbu utama.
Gambar 3. Sinar yang melewati pusat lensa (vertex) diteruskan tanpa dibiaskan.
Titik fokus lensa cekung dapat ditentukan dengan suatu rumus yang disebut
rumus pembuat lensa (lens maker equation) seperti tertulis di bawah ini :
di mana :
Cara menentukan nilai R1 dan R2 apakah positif atau negatif dapat dilihat pada
aturan lensa. Berapapun nilai R1 dan R2 titik fokus dari lensa cekung selalu negatif.
Contoh soal :
1.Suatu lensa cekung-cekung memiliki indeks bias 1.5, radius permukaan 1 (R1) = 5
cm, dan radius permukaan 2 (R2) = 5 cm. Berapakah jarak titik fokus lensa ?
Jawab
2. Suatu lensa cekung-datar memiliki indeks bias 1.5, radius permukaan 1 (R1) = 3
cm. Berapakah jarak titik fokus lensa ?
Jawab
3. Suatu lensa datar-cekung memiliki indeks bias 1.5, radius permukaan 2 (R2) = 3
cm. Berapakah jarak titik fokus lensa ?
Jawab
Dengan demikian semakin besar kekuatan suatu lensa maka sudut bias yang
dihasilkan semakin besar. Sebaliknya semakin kecil kekuatan suatu lensa maka
sudut bias yang dihasilkan semakin kecil.
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Angka (1) pada gambar-gambar di atas menunjuk pada sinar utama (1) yakni sinar
yang datang sejajar dengan sumbu utama. Gambar (1) memiliki titik fokus paling
panjang dan gambar (3) memiliki titik fokus paling pendek. Perhatikan bahwa sinar
utama (1) dibiaskan dengan sudut bias paling kecil pada gambar (1), dan dengan
sudut bias paling besar pada gambar (3). Dengan demikian dapat kita ambil
kesimpulan bahwa lensa dengan jarak titik fokus kecil akan memberikan
sudut bias yang besar atau dengan kata lain memiliki kekuatan yang besar.
Sebaliknya lensa dengan jarak titik fokus besar akan memberikan sudut bias
yang kecil atau dengan kata lain memiliki kekuatan yang kecil.
Sekarang lakukanlah percobaan (4) dengan mencoba simulasi 2. Baca arahan pada
petunjuk dengan baik.
Lensa dengan kekuatan yang besar bukan berarti akan menghasilkan bayangan
dengan perbesaran yang lebih besar dibandingkan lensa dengan kekuatan kecil.
Kekuatan di sini adalah ukuran besarnya sudut bias yang dihasilkan oleh lensa.
Contoh Soal
Dua buah lensa masing-masing memiliki jarak titik fokus -20 cm dan -30 cm.
Manakah lensa yang memiliki kekuatan yang lebih besar ?
Jawab
Karena lensa pertama memiliki jarak titik fokus yang lebih kecil maka lensa pertama
yang memiliki kekuatan yang lebih besar.
Rumus kekuatan lensa (berbanding terbalik dengan jarak titik fokus) adalah :
Setelah anda melihat gambar-gambar di atas atau setelah mencoba percobaan (3)
pada simulasi 2 maka tampak jelas bahwa kekuatan lensa berbanding terbalik
dengan jarak titik fokusnya. Rumus di atas hanya berlaku bila satuan f dinyatakan
dalam m.
Contoh Soal :
Suatu lensa cekung memiliki jarak titik fokus 25 cm, berapakah kekuatan lensa
tersebut ?
Jawab
P=1/f
P= 1/(-0.25)
P= -4 dioptri.
Menentukan Bayangan dengan Sinar-Sinar Utama (Lensa
Cembung)
Bayangan suatu obyek yang dibentuk oleh suatu lensa cembung dapat diperoleh
dengan bantuan sinar-sinar utama. Ketiga sinar utama dan karakteristiknya adalah
sebagai berikut :
• Sinar yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melewati titik fokus.
• Sinar yang melalui vertex akan diteruskan (tidak dibiaskan).
• Sinar yang melewati titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama.
Pertemuan ketiga sinar (atau paling tidak dua sinar) utama adalah lokasi dari
bayangan.
Penentuan bayangan semacam ini hanya berlaku untuk lensa tipis dan sinar-sinar
paralax.
Sinar (1) datang dari obyek sejajar sumbu utama. Sinar ini dibiaskan melewati titik
fokus. Sinar (2) melewati vertex dari lensa sehingga diteruskan tanpa mengalami
pembiasan. Sinar (3) datang dari obyek dengan melewati titik fokus. Sinar ini
dibiaskan sejajar sumbu utama. Pertemuan ketiga sinar ini setelah melewati
lensa adalah lokasi di mana bayangan berada. Tentu saja di sini, untuk
penyederhaan, hanya ditampilkan sinar yang berasal dari ujung atas obyek.
Kenyataannya bayangan yang terbentuk adalah titik temu sinar-sinar utama yang
tak terhingga banyaknya yang berasal dari tiap titik pada obyek.
Gambar 2. Lensa cembung dengan R1=6 dan R2=4 menghasilkan bayangan nyata.
Gambar 3. Lensa cembung dengan R1=4 dan R2=6 menghasilkan bayangan nyata.
Gambar 2 dan gambar 3 menggunakan lensa dengan indeks bias yang sama tetapi
radius kelengkungan kedua permukaannya berbeda. Gambar 2 adalah lensa
cembung-cembung dengan R1=6 dan R2=4, sementara gambar 3 adalah lensa
cembung-cembung dengan R1=4 dan R2=6. Sekalipun kedua lensa memiliki radius
permukaan yang berbeda keduanya memiliki jarak titik fokus yang sama; dengan
demikian bayangan yang dihasilkan sama baik jarak maupun perbesarannya.
Bayangan suatu obyek yang dibentuk oleh suatu lensa cembung dapat diperoleh
dengan bantuan rumus lensa tipis (thin lens formula) :
s = jarak obyek
m = perbesaran.
Rumus-rumus di atas hanya berlaku untuk lensa tipis dan sinar-sinar paralax.
Untuk menentukan apakah s dan s' bernilai positif atau negatif coba lihat aturan
lensa.
s' dapat bernilai positif atau negatif. s' positif artinya bayangan adalah nyata,
sementara negatif artinya bayangan adalah maya.
Perbesaran (m) dapat bernilai positif atau negatif. m bernilai positif bila bayangan
tegak dan negatif bila bayangan terbalik.
Dalam kenyataannya bila bayangan nyata ditangkap dengan layar maka bayangan
yang terbentuk tidak hanya pada posisi s' seperti yang tertuang pada rumus lensa
tipis di atas, tetapi pada posisi di mana saja. Akan tetapi bayangan pada posisi
selain s' adalah bayangan yang kabur (tidak fokus). Bayangan paling tajam
hanya terjadi pada posisi s'.
Contoh Soal :
1. Suatu lensa cembung memiliki jarak titik fokus 0.1 m. Bila suatu obyek berada
pada jarak 0.5 m, maka berapakah jarak bayangan ?
Jawab
2. Suatu lensa cembung memiliki jarak titik fokus 0.1 m. Bila suatu obyek berada
pada jarak 0.08 m, maka berapakah jarak bayangan ? dan berapa perbesarannya ?
Jawab
atau jarak bayangan= -0.4 m dan perbesaran = 0.8. Bayangan yang terbentuk
adalah bayangan maya dan tegak (karena m positif).
3. Suatu lensa cembung memiliki jarak titik fokus 0.2 m. Bila suatu obyek berada
pada jarak 0.4 m, maka berapakah jarak bayangan ? dan berapa perbesarannya ?
Jawab
atau jarak bayangan= 0.4 m dan perbesaran = -1. Bayangan yang terbentuk adalah
bayangan nyata dan terbalik (karena m negatif).
Dari contoh-contoh di atas dan dari percobaan yang anda lakukan kiranya dapat
disimpulkan bahwa lensa cembung selalu menghasilkan bayangan nyata yang
terbalik atau bayangan maya yang tegak.
Pada gambar 1 nampak dengan jelas bahwa sinar-sinar utama setelah dibiaskan oleh
lensa cembung saling bertemu pada suatu titik yang merupakan lokasi dari
bayangan. Karena sinar-sinar utama merupakan sinar-sinar yang nyata maka
bayangan yang terbentuk merupakan bayangan nyata.
Bayangan maya bukan berarti bahwa bayangan tersebut tidak dapat dilihat oleh
mata; bayangan maya sesungguhnya dapat dilihat langsung dengan mata tetapi tak
dapat ditangkap (diproyeksikan) oleh suatu media. Contoh bayangan maya adalah
bayangan diri kita ketika kita berada di depan cermin. Bayangan tersebut dapat kita
lihat secara langsung, akan tetapi kita tidak dapat menangkapnya dengan media
apapun.
Bayangan suatu obyek yang dibentuk oleh suatu lensa cekung dapat diperoleh
dengan bantuan sinar-sinar utama. Ketiga sinar utama dan karakteristiknya adalah
sebagai berikut :
• Sinar yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah berasal dari titik
fokus.
• Sinar yang melalui vertex akan diteruskan (tidak dibiaskan).
• Sinar yang menuju titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama.
Pertemuan ketiga sinar (atau paling tidak dua sinar) utama adalah lokasi dari
bayangan.
Penentuan bayangan semacam ini hanya berlaku untuk lensa tipis dan sinar-sinar
paralax.
Gambar 1.
Sinar (1) datang dari obyek sejajar sumbu utama. Sinar ini dibiaskan seolah-olah
berasal adri titik fokus. Sinar (2) melewati vertex dari lensa sehingga diteruskan
tanpa mengalami pembiasan. Sinar (3) datang dari obyek dengan arah menuju titik
fokus. Sinar ini dibiaskan sejajar sumbu utama. Setelah ketiga sinar melewati lensa
cekung nampak bahwa ketiganya menyebar dan tidak akan bertemu. Tetapi bila kita
tarik garis perpanjangan dari sinar (1) dan (3) maka kedua sinar ini bertemu di
suatu titik yang terletak di sebelah kiri lensa. Karena titik pertemuan adalah
pertemuan sinar-sinar maya (hanya perpanjangan dari sinar sesungguhnya)
maka bayangan yang terbentuk adalah bayangan maya. Tentu saja di sini,
untuk penyederhaan, hanya ditampilkan sinar yang berasal dari ujung atas obyek.
Kenyataannya bayangan yang terbentuk adalah titik temu sinar-sinar utama yang
tak terhingga banyaknya yang berasal dari tiap titik pada obyek.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Sekarang perhatikan gambar 2-4 dimana obyek menempati posisi yang berbeda-
beda. Dapatkah anda menarik kesimpulan dari gambar-gambar tadi? Tepat, ketiga
lensa cekung pada gambar-gambar tadi menghasilkan hanya bayangan maya
dimanapun obyek berada. Tidak seperti lensa cembung yang dapat menghasilkan
bayangan nyata dan maya, lensa cekung memang hanya menghasilkan
bayangan maya.
Bayangan suatu obyek yang dibentuk oleh suatu lensa cekung dapat diperoleh
dengan bantuan rumus lensa tipis :
s = jarak obyek
s' = jarak bayangan
m = perbesaran.
Rumus-rumus di atas hanya berlaku untuk lensa tipis dan sinar-sinar paralax.
Untuk menentukan apakah s dan s' bernilai positif atau negatif coba lihat aturan
lensa.
s' dapat bernilai positif atau negatif. s' positif artinya bayangan adalah nyata,
sementara negatif artinya bayangan adalah maya.
Perbesaran (m) dapat bernilai positif atau negatif. m bernilai positif bila bayangan
tegak dan negatif bila bayangan terbalik.
1. Suatu lensa cekung memiliki jarak titik fokus -0.4 m. Bila suatu obyek berada
pada jarak 2 m, maka berapakah jarak bayangan ?
Jawab
atau jarak bayangan = -0.333 m. Karena s' negatif maka bayangan yang terbentuk
adalah bayangan maya.
2. Suatu lensa cekung memiliki jarak titik fokus -0.4 m. Bila suatu obyek berada
pada jarak 0.2 m, maka berapakah jarak bayangan ? dan berapa perbesarannya ?
Jawab
atau jarak bayangan= -0.133 m dan perbesaran = 0.665. Bayangan yang terbentuk
adalah bayangan maya dan tegak (karena m positif).
3. Suatu obyek diletakkan di depan lensa cekung pada jarak 40 cm. Bayangan yang
terbentuk berupa bayangan tegak dengan ukuran 1/2 dari ukuran obyek. Berapakah
jarak titik fokus lensa cekung tersebut ?
Jawab
Dari contoh-contoh di atas dan dari percobaan yang anda lakukan kiranya dapat
disimpulkan bahwa lensa cekung selalu menghasilkan bayangan maya yang
tegak.