Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara observasional tanpa memberikan
perlakuan kepada sampel. Pengambilan data secara retrospektif dan
rancangan penelitian bersifat deskriptif untuk mendeskripsikan pola
penggunaan Seftriakson pada terapi Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)
dengan mengolah data rekam medis kesehatan (RMK) pada periode 1
Januari- 30 November 2019.

4.2Bahan Penelitian
Bahan penelitian yaitu RMK pasien BPH di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Kediri dengan diagnosa Benign Prostatic Hyperplasia
(BPH) pada periode 1 Januari 2019 sampai 30 November 2019

4.3 Kriteria Inklusi


Kriteria inklusi sampel adalah Pasien BPH yang dirawat di instalasi
rawat inap periode 1 Januari-30 November 2019 dengan terapi seftriakson
serta memiliki data RMK yang lengkap

4.4 Populasi dan Sampel Penelitian

4.4.1Populasi Penelitian
Populasi penelitian merupakan seluruh pasien yang dirawat inap
periode 1 Januari sampai 30 November 2019 di RSUD Kabupaten Kediri.
4.4.2 Sampel Penelitian
Sampel penelitian yaitu seluruh pasien yang di rawat inap dengan
kasus BPH terapi seftriakson periode 1 Januari - 30 November 2019.

4.5 Instrumen Penelitian


Instrument penelitian merupakan rekam medik, lembar pengumpul
data, dan tabel induk.

4.6 Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat penelitian : RSUD Kabupaten Kediri
Waktu penelitian : Mei- Juni 2020

26
27

4.7 Prosedur Pengumpulan Data


a. Identifikasi dengan cara penyusunan lembar rekam medik sesuai
dengan kriteria sampel penelitian.

b. Pemindahan dan pencatatan data yang diperlukan ke lembar tabel


induk yang terdiri: Data demografi, riwayat penyakit pasien
diagnosa, data klinik dan laboratorium, dan pola terapi seftriakson
yang diterima oleh pasien
4.8 Definisi Operasional
1. Pasien BPH : Pasien BPH yang dirawat inap RS Kabupaten Kediri.
2. Usia : Umumnya usia lebih dari 40 tahun.
3. Rekam Medik Kesehatan : Lembar data berisi tentang data pasien
yang digunakan untuk peniliti agar mengetahui informasi pasien.
4. Tabel Induk :Tabel yang digunakan untuk mengelompokkan data
sesuai dengan terapi diterima oleh pasien.
5. Data Klinik: Data tanda klinik yang diamati secara langsung pada
pasien meliputi suhu, TD, dan RR.
6. Data Laboratorium : Data hasil pemeriksaan laboratorium pasien
7. Data Mikrobiologi: Data untuk mengetahui tingkat infeksi pasien.
8. Data Demografi : Data tentang nama, jenis kelamin, usia, berat
badan, tinggi badan dan penyakit penyerta pasien.
9. Dosis Obat : takaran obat yang tepat dan memberikan efek terapi.
10. Frekuensi : Pemberian regimen dosis secara berulang setiap harinya.
11. Rute Pemberian : Cara pemberian obat yang pada pasien BPH.
12. Waktu Pemberian : Saat diberikannya obat pada pasien BPH.
13. Lama Pemberian : Waktu antara pemberian obat hingga tercapai
efek terapi yang diinginkan.

4.9 Analisis Data


Mengelola data yang didapatkan secara deskriptif untuk mengetahui:
a. Identifikasi pola terapi seftriakson meliputi dosis, interval
penggunaan, rute, dan lama pemberian terapi pada pasien BPH)
b. Jenis terapi lain yang digunakan pasien Benign Prostatic Hyperplasia
(BPH) dan komplikasi penyerta lainnya.
4.10 Ethical Clearance
Identitas pasien dirahasiakan dan semua data yang dicantumkan pada
rekam medik pasien menjadi tanggung jawab peniliti. Peneliti juga melakukan
etika penelitian di Komisi Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang untuk mendapatkan Ethical Clearance.

Anda mungkin juga menyukai