Anda di halaman 1dari 6

1.

Penyakit tuberculosis dapat disebabkan oleh :


a. Mycobacterium bovis
b. Mycobacterium kansasi
c. Mycobacterium marinum
d. Mycobacterium tubercolosis
e. Mycobacterium phlei

2. Untuk tes mengtahui ada tidaknya bakteri penyebab tuberculosis dapat dilakukan
dengan :
a. Tes Mantoux
b. Uji Sputum
c. Pemeriksaan BACTEC
d. Pemeriksaan PCR
e. Pemeriksaan serologi
f.
3. Sifat dari bakteri penyebab TB adalah :
a. Dapat bertahan hidup dengan paparan matahari langsung
b. Tahan terhadap asam pewarnaan
c. Waktu replikasi lambat
d. Tahan terhadap suhu rendah
e. Bakteri gram positif

4. Penularan dari bakteri tuberculosis dapat melalui :


a. Bersin atau batuk penderita TB
b. Percikan ludah penderita TB
c. Hubungan seksual dengan penderita TB
d. Penggunaan alat makan yang bersamaan dengan penderita TB
e. Bersentuhan dengan pederita TB

5. Faktor resiko dari MDR tuberkolosis yaitu :


a. Penderita TB yang tidak melakukan pengobatan secara teratur sesuai anjuran
petugas
b. Sakit TB yang berulang
c. Berasal dari daerah yang mempunyai beban TB resisten obat yang tinggi
d. Kontak erat dengan Penderita TB MDR
e. Penderita TB yang sudah dinyatakan sembuh total

6. Gejala umum yang dirasakan penderita tuberculosis yaitu :


a. Batuk baik berdahak atau tidak selama tiga minggu atau lebih
b. Timbul bintik-bintik merah
c. Mata berubah warna kuning
d. Nyeri dada
e. Hilang nafsu makan berat badan menurun

7. Penyebab terjadinya resistensi bakteri adalah :


a. Penggunaan obat yang irrasional
b. Mutasi pada target obat
c. Kurang patuhnya pasien dalam meminum obat
d. Sanitasi yang buruk
e. Bakteri yang menyerang organ selain paru
8. Efek potensial pada pasien yang terkena multidrug resisten adalah :
a. Pasien mendapatkan pengobatan yang tidak adekuat dalam waktu lama
b. Peningkatan risiko kegagalan pengobatan atau kematian
c. Seleksi terhadap strain yang resisten OAT
d. Pasien tetap terinfeksi dan meningkatkan penyebaran penyakit
e. Tingkat penularan pasen menjadi lebih tinggi

9. Tanda dari BTA positif yaitu:


a. Pemeriksaan hasil rontgen menunjukkan gambaran tuberkolosis aktif dan satu
specimen hasilnya BTA positif
b. Pemeriksaan hasil rontgen menunjukkan gambaran tuberkolosis aktif dan dua
specimen hasilnya BTA positif
c. Pemeriksaan hasil rontgen menunjukkan gambaran tuberkolosis aktif dan tiga
specimen hasilnya BTA positif
d. Pemeriksaan hasil rontgen menunjukkan gambaran tuberkolosis aktif dan tiga
specimen hasilnya BTA negatif
e. Pemeriksaan hasil rontgen menunjukkan gambaran tuberkolosis aktif dan dua
specimen hasilnya BTA negative

10. Proses reaksi tubuh dalam merespon adanya bakteri mycobacterium tuberculosis
yaitu :
a. Infeksi bakteri TB limfosit T makrofag interlukin 1 interlukin 2
makrofag teraktivasi limfokin fagositosis bakteri TB
b. Infeksi bakteri TB limfosit T makrofag interlukin 2 interlukin 1
limfokin makrofag teraktivasi fagositosis bakteri TB
c. Infeksi bakteri TB makrofag interlukin 1 limfosit T interlukin 2
makrofag teraktivasi limfokin fagositosis bakteri TB
d. Infeksi bakteri TB limfosit T interlukin 1 interlukin 2 makrofag
limfokin makrofag teraktivasi fagositosis bakteri TB
e. Infeksi bakteri TB limfokin makrofag interlukin 2 interlukin 1
makrofag teraktivasi limfosit T fagositosis bakteri TB

11. Di bawah ini yang merupakan obat anti tuberkulosis, yaitu ...
a. Rifampisin
b. Tetrasiklin
c. INH
d. Streptomisin
e. Amoxicillin

12. Paduan pengobatan yang digunakan oleh Program Nasional Penanggulangan TB oleh
Pemerintah Indonesia untuk penderita TB kategori 3, yaitu ...
a. 2HRZE/4H3R3
b. 2HRZE/4HR
c. 2HRZE/6HE
d. 2HRZ/4H3R3
e. 2HRZ/6HE
13. Susunan paduan obat TB untuk anak, yaitu ...
a. 2HRZ/6HE
b. 2HRZE/4H3R3
c. 2HRZ/4H3R3
d. 2HRZE/4HR
e. 2HRZ/4HR

14. Kombinasi obat yang diberikan pada tahap intensif untuk anak-anak dengan berat
badan 10-20 kg yang terserang bakteri tuberkulosis, yaitu ...
a. Isoniazid 50 mg
b. Isoniazid 100 mg
c. Rifampisin 150 mg
d. Rifampisin 300 mg
e. Pirazinamid 300 mg

15. Pada OAT-FDC, komposisi obat yang digunakan pada tahap lanjutan, yaitu ...
a. Isoniazid 75 mg
b. Isoniazid 150 mg
c. Rifampisin 150 mg
d. Rifampisin 200 mg
e. Etambutol 275 mg

16. Obat anti tuberkulosis di bawah ini yang dapat diberikan pada penderita TB dengan
gangguan ginjal, yaitu ...
a. Isoniazid
b. Streptomisin
c. Pirazinamid
d. Etambutol
e. Rifampisin

17. Obat anti tuberkulosis yang hanya diberikan dengan cara diinjeksi melalui intra
muskular, yaitu ...
a. INH
b. Etambutol
c. Pirazinamid
d. Streptomisin
e. Rifampisin

18. Kombinasi antara INH dengan obat antasida dapat menimbulkan interaksi obat, yaitu ...
a. Peningkatan konsentrasi antasida
b. Penurunan kadar INH dalam plasma
c. Menyebabkan hepatotoksisitas
d. Mengakibatkan simtom toksisitas
e. Memberikan efek perih di lambung

19. Obat anti tuberkulosis yang diberikan dengan dosis tidak tepat yang dapat
menyebabkan gangguan penglihatan berupa buta warna, yaitu ...
a. INH
b. Etambutol
c. Pirazinamid
d. Streptomisin
e. Rifampisin

20. Efek samping berat yang ditimbulkan dari penggunaan streptomisin, yaiti ...
a. Hepatitis akut
b. Gangguan penglihatan
c. Gangguan keseimbangan dan pendengaran
d. Nyeri sendi
e. Gatal-gatal

21. Gejala penyakit tuberkulosa sistemik adalah dibawah ini, kecuali..


A. Penurunan nafsu makan dan berat badan.
B. Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
C. Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
D. A dan B Benar
E. Semua Salah

22. Apa itu pencegahan primer.

A. Pencegahan yang meliputi promosi kesehatan dan pencegahan khusus yang dapat
ditujukan pada host, agent dan lingkungan

B. Pencegahan yang meliputi diagnosa dini dan pencegahan yang cepat untuk
mencegah meluasnya penyakit, untuk mencegah proses penyakit lebih lanjut serta
mencegah terjadinya komplikasi.

C. Pencegahan yang dilakukan dengan cara meningkatkan derajat kesehatan untuk


mencegah terjadinya penyakit
D. Pencegahan lini pertama
E. Semua Benar

23. Apa itu pencegahan sekunder.

A. Pencegahan yang meliputi promosi kesehatan dan pencegahan khusus yang dapat
ditujukan pada host, agent dan lingkungan

B. Pencegahan yang meliputi diagnosa dini dan pencegahan yang cepat untuk
mencegah meluasnya penyakit, untuk mencegah proses penyakit lebih lanjut serta
mencegah terjadinya komplikasi.

C. Pencegahan yang dilakukan dengan cara meningkatkan derajat kesehatan untuk


mencegah terjadinya penyakit
D. Pencegahan berupa deteksi dini penyakit dan segera mengobatinya untuk mencegah
terjadinya komplikasi
E. Semua Benar
24. Apa itu pencegahan tersier.

A. Pencegahan yang meliputi promosi kesehatan dan pencegahan khusus yang dapat
ditujukan pada host, agent dan lingkungan

B. Pencegahan berupa pemulihan atau rehabilitasi untuk mencegah terjadinya


kecacatan dan kematianC. Pencegahan yang dilakukan dengan cara meningkatkan
derajat kesehatan untuk mencegah terjadinya penyakit

C. Pencegahan tingkat ketiga dengan tujuan mencegah jangan sampai mengalami cacat
atau kelainan permanent, mencegah bertambah parahnya suatu penyakit atau
mencegah kematian

D. Pencegahan lini pertama


E. Semua Benar

25. Pencegahan Sekunder Penyakit TBC adalah.......


A. Tidak membiarkan penderita tuberculosis tinggal serumah dengan bukan penderita
karena bisa menyebabkan penularan.
B. Penemuan kasus tuberkulosa paru sedini mungkin dengan melakukan diagnosa
pemeriksaan sputum (dahak) untuk mendeteksi BTA pada orang dewasa.
C. Lakukan rujukan dalam diagnosis, pengobatan secara sistematis dan berjenjang.
D. Bukan salah satu diatas.
E. A dan B benar

26. Diagnosa dengan tes tuberculin, Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya
dan Melakukan foto thorax merupakan pencegahan.....
A. Primer B. Sekunder
C. Tertier D. Semua benar

27. Jumlah kasus TB BTA (Basil Tahan Asam) positif di Indonesia pada tahun 2012 terjadi
sebanyak 202.301 kasus. Kasus tersebut banyak terjadi di provinsi
A. Jawa Tengah
B. Jawa Timur
C. Sulawesi Tenggara
D. Jawa Barat
E. DKI Jakarta

28. Dalam melakukan study berbasis populasi maka peluang terjadi masalah penyakit TB
terbesar terjadi pada :
a. pria
b. wanita
c. pria dan wanita.
d. anak-anak
e. dewasa

29. Siapa yang beresiko lebih besar terkena penyakit TB dan TB MDR ?
a. Tidak menelan obat TB secara teratur atau seperti yang disarankan oleh petugas
kesehatan
b. Sakit TB berulang serta mempunyai riwayat mendapatkan pengobatan TB
sebelumnya
c. Datang dari wilayah yang mempunyai beban TB Resistan obat yang tinggi
d. Kontak erat dengan seseorang yang sakit TB Resistan Obat, TB MDR, atau TB XDR.
e. Semua salah

Anda mungkin juga menyukai