Anda di halaman 1dari 13

Kontrasepsi dan KB

Oleh: Kelompok 13

Widi Putri P17324119436


Zakiyyah Marsaa K. P17324119437
Zilca Nezima W. P17324119438
Apa sih kontrasepsi itu
Kontrasepsi berasal dari dua kata, yaitu kontra dan konsepsi. Kontra artinya
mencegah dan konsepsi artinya pembuahan. Jadi, kontrasepsi merupakan suatu
upaya untuk mencegah terjadinya pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan.

Apa sih KB itu

Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu usaha/program untuk mengatur jumlah


dan jarak antara kelahiran anak, guna untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan keluarga.
Mengapa kontrasepsi itu perlu
Kontrasepsi atau pengaturan kehamilan itu sangat penting. Karena,
untuk mengatur jarak kelahiran, menyiapkan kehamilan yang sehat dan
tidak beresiko, serta menyiapkan waktu yang tepat untuk hamil.

Siapa saja yang perlu ber-KB?


Pasangan usia subur yaitu usia 15-49 tahun yang ingin Rekomendasi Umur
menunda kehamilan, menjarangkan kehamilan, atau
mengakhiri kehamilan. Menunda kehamilan <20 tahun
Mengatur jarak kehamilan* 20-35 tahun
Mengakhiri kehamilan >35 tahun
*mengatur jarak kehamilan sebaiknya antara 2-4 tahun untuk jarak
kelahiran antar anak.
Memangnya tujuannya untuk apa

 Membentuk keluarga sejahtera, sesuai dengan kondisi ekonomi


keluarga
 Mengatur jarak kelahiran
 Menyiapkan kehamilan yang sehat sesuai kondisi ibu sehingga dapat
menurunkan kematian ibu dan bayi
 Membantu kesiapan ibu dalam menghadapi kehamilan
 Menekan jumlah penduduk serta menyeimbangkan jumlah kebutuhan
dengan jumlah penduduk di Indonesia
Manfaatnya apa aja

Untuk Ibu dan Anak Untuk Keluarga

 Menjaga kesehatan ibu dan bayi  Membentuk keluarga yang sejahtera dan berkualitas
 Mendorong kecukupan ASI dan pola asuh yang  Harmonisasi keluarga lebih terjaga
baik bagi anak  Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan
 Menurunkan resiko kematian ibu dan bayi
Kalender/pantang berkala, senggama
Alamiah terputus/azl (coitus interruptus), MAL
(Metode Amenorhea Laktasi)

Jenis
Kontrasepsi
Kondom, kontrasepsi mantap
Non Hormonal (vasektomi dan tubektomi), IUD
non hormonal

Modern

Pil, suntik 1 bulan dan 3 bulan,


Hormonal implant, IUD hormonal
Alamiah

Metode Kalender Metode Amenorhea Laktasi

 Tidak melakukan hubungan suami istri di masa subur  Syarat:


 Dapat digunakan oleh wanita yang siklus haid teratur dan • Full breast feeding
tidak teratur, namun dengan variasi yang tidak jauh berbeda • Belum haid
 Kelebihan: • Umur bayi <6 bulan
• Lebih sederhana,  Keuntungan:
• Tidak membutuhkan alat pemeriksaan yang khusus, • Tanpa biaya
• Tidak mengganggu saat hubungan seksual, • Efektivitas tinggi 6 bulan pasca salin
• Tidak memerlukan biaya, dan tidak ada efek samping. • Bermanfaat bagi ibu dan bayi
 Kekurangan:  Kekurangan:
• Pasutri harus tahu masa subur dan masa tidak subur. • Perlu persiapan
• Memerlukan kerjasama yang baik antar pasutri • Hanya sampai 6 bulan
• Tidak melindungi dari penyakit menular seksual
Alamiah
Modern
(Non Hormonal)

Senggama terputus/azl
Kondom
 Mencabut penis sebelum ejakulasi (melakukan ejakulasi di luar
vagina)
 Tingkat efektivitas :4-27 kehamilan per 100
 Kelebihan:  Tingkat efektivitas 80-95%
 Efektif apabila dilakukan dengan benar  Murah, praktis, dan tidak perlu resep dokter
• Tidak membutuhkan biaya
 Dapat mencegah penularan penyakit menular
• Tidak memerlukan persiapan khusus
• Dapat dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain seksual
• Dapat digunakan setiap waktu  Minimal efek samping: alergi lateks. Apabila
• Cocok untuk ibu menyusui dan pasca salin ada reaksi alergi disarankan untuk membeli
 Kekurangan: kondom berbahan poliuretan.
• Berpeluang ejakulasi di dalam rahim
• Peluang terjadi kehamilan masih relatif tinggi
Modern
(Non Hormonal)

Vasektomi

 Tingkat efektivitas >99%


 Cocok untuk pasangan yang akan mengakhiri kehamilan
Kontrasepsi Mantap  Permanen
 Tidak mengganggu hubungan seksual
 Tidak ada resiko kesehatan

Tubektomi
Modern
(Hormonal)

Implant Pil KB

 Tingkat efektivitas 97 - 99%  Tingkat efektivitas 92-99%


 Kesuburan cepat kembali setelah implant di lepas  Kesuburan segera kembali, jika pil dihentikan
 Resiko kehamilan diluar kandungan rendah  Mengurangi rasa kejang/nyeri perut waktu haid
 Masa pakai panjang (3 atau 5 tahun)  Terlindungi dari Penyakit Radang Pinggul (PRP)
 Tidak mengganggu pemberian ASI  Mudah menggunakannya, tetapi harus tiap hari di
 Efek samping: minum.
 Perubahan pola haid  Efek samping:
 Mual, pusing, peningkatan BB • Mual, pusing di 3 bulan pertama
• Nyeri payudara
• Peningkatan BB
• Keluar bercak darah
Modern
(Hormonal)
IUD Suntik

 Kelebihan:  Efek samping:


• Tingkat efektivitas 99% • Mual, pusing
• Praktis dan aman • Tidak melindungi dari penyakit menular
• Tidak mempengaruhi pemberian ASI, seksual
• Cocok digunakan untuk Ibu menyusui • Pemulihan kesuburan terlambat
• Kesuburan cepat kembali  Kelebihan:
• Membantu mencegah kehamilan ektopik • Tingkat efektivitas 99%
 Kekurangan: • Praktis dan ekonomis
• Perubahan siklus haid • Kesuburan segera kembali jika dibuka
• Haid lebih lama dan banyakperdarahan antar menstruasi • Tidak mengganggu pemberian ASI
• Haid lebih sakit • Tidak mengganggu saat hubungan seksual
• Perdarahan bercak segera setelah pemasangan • Mengurangi nyeri saat haid
"Hidup tanpa rencana itu seperti berjalan tanpa arah.
Dimana, sebuah perencanaan akan menentukan
kemana keluarga kita sampai. Maka, salahsatu cara
agar keluarga kita tidak kehilangan arah adalah
dengan perencanaan".
Referensi:
Arum. (2012). Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini (3rd ed.). Nuha Medika.
BKKBN. (2011). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. BKKBN.
Rokhimah, A. N., Sari, D. P., Nurlaila, O., Siswanto, Y., & Pranowowati, P. (2017). Penyuluhan Alat Kontrasepsi
terhadap Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur. Higeia Journal of Public Health Research and
Development, 1(3), 84–94.
Sari Priyanti, & Syalfina, A. D. (2017). Alat Kontrasepsi Dan Aktivitas Seksual Sebagai Faktor Yang Berpengaruh
Terhadap Kejadian Keputihan. Jurnal Berkala Epidemiologi, 5(3), 371–382.
https://doi.org/10.20473/jbe.v5i3.2017.
Qolbi, L. (2009). Gambaran Berat Badan Ibu Sebelum dan Sesuadah Menggunakan KB Suntik Depo Medroxy
Progesteron Asetat di BPS Yati Agustianingsih Kebonagung Demak 2009. 15(1), 6–23. http://
digilib.unimus.ac.id/files/disk1/102/jtptunimus-gdl-lutfiatulq-5082-3-bab2.pdf
Rahayu, A., 2015. Analisis Situasi dan Kebijakan KB di Indonesia. Tulisan Dipresentasikan pada Seminar Ilmiah
Nasional dan Regional Kedokteran Kesehatan.
Kemenkes RI., 2013. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan 2nd ed., Jakarta: Kementrian Kesehatan RI
Kementerian Kesehatan, 2015. Profil Kesehatan Indonesia 2014, Available at:
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatanindonesia/profil-kesehatan-indonesia-
2014.pdf.

Anda mungkin juga menyukai