Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolonganNya kami dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul “ Manajemen sarana
Fisik, Peralatan, dan Energi penyelenggaraan Makanan” Meskipun banyak rintangan dan
hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya
dengan baik.

Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil makalah
yang kami buat ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang
berguna bagi kita bersama.

Pada bagian akhir, kami akan mengulas tentang berbagai masukan dan pendapat dari
orang-orang yang ahli di bidangnya, karena itu kami harapkan hal ini juga dapat berguna bagi
kita bersama. Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi masa yang akan
datang.
DAFTAR ISI
BAB I .......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 3
A. Latar Belakang ......................................................................................................................... 3
B. Rumusan masalah ...................................................................................................................... 4
C. Tujuan......................................................................................................................................... 4
BAB II......................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 5
A. Pengertian Upaya Perbaikan Gizi keluarga ............................................................................. 5
B. Sasaran Upaya Perbaikan Gizi Keluarga ................................................................................. 6
C. Usaha – usaha dalam perbaikan gizi keluarga ......................................................................... 7
D. Program upaya perbaikan Gizi ................................................................................................ 9
BAB III ..................................................................................................................................... 11
PENUTUP ................................................................................................................................ 11
A. kesimpulan ............................................................................................................................. 11
B. Saran ...................................................................................................................................... 11
Daftar Pustaka ............................................................................................................................... 12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia
yang dilakukan secara berkelanjutan. Berdasarkan visi pembangunan nasional melalui
pembangungan kesehatan yang ingin dicapai untuk mewujudkan lndonesia sehat 2010. Visi
pembangunan gizi adalah mewujudkan keluarga mandiri sadar gizi untuk mencapai status
gizi keluarga yang optimal. Keadaan gizi dapat dipengaruhi oleh keadaan fisiologis, dan juga
oleh keadaan ekonomi, sosial, politik dan budaya. Pada saat ini, selain dampak dari krisis
ekonomi yang masih terasa, juga keadaan dampak dari bencana nasional mempengaruhi
status kesehatan pada umumnya dan status gizi khususnya.
Keadaan gizi meliputi proses penyediaan dan penggunaan gizi untuk pertumbuhan,
perkembangan, pemeliharaan dan aktifitas. Kurang gizi dapat terjadi dari beberapa akibat,
yaitu ketidak seimbangan asupan zat-zat gizi, faktor penyakit pencernaan, absorsi dan
penyakit infeksi.
Gambaran perkembangan keadaan gizi masyarakat menunjukkan kecenderungan yang
sejalan. Prevalensi kurang energi protein, yang kemudian disebut masalah gizi makro, pada
balita turun dari 37.5 % pada tahun 1989 menjadi 26.4 % pada tahun 1999, keadaan ini juga
diikuti dengan prevalensi masalah gizi lain. Upaya untuk mencegah semakin memburuknya
keadaan gizi masyarakat di masa datang perlu dilakukan dengan segera dan direncanakan
sesuai masalah daerah sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam pelaksanaan
desentralisasi. Keadaan ini diharapkan dapat semakin mempercepat sasaran nasional dan
global dalam menetapkan program yang sistematis mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan
pemantauan.
Sejalan dengan sasaran global dan perkembangan keadaan gizi masyarakat
rumusan tujuan umum program pangan dan gizi tahun 2001-2005 yaitu menjamin ketahanan
pangan tingkat keluarga mencegah dan menurunkan masalah grzi, mewujudkan hidup sehat
dan status gizi yang optimal. Menyadari faktor penyebab masalah gizi yang sangat komplek
dan arah kebijakan desenhalisasi, maka perlu dirumuskan strategi program gizi khususnya
pada program perbaikan gizi makro, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan
nomor: l277Menkes/SK/)02001 tentang Organisasi dan tata kerja Departemen Kesehatan.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari Upaya perbaikan gizi keluarga ?

2. Siapa saja yang menjadi sasaran Upaya perbaikan gizi ?

3. Apa saja usaha – usaha dalam memperbaiki gizi keluarga

4. Apa saja program peningkatan gizi keluarga ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari upaya perbaikan gizi keluarga
2. Mengetahui siapa saja yang menjadi sasaran UPGK
3. Mengetahui usaha – usaha dalam memperbaiki gizi keluarga
4. Mengetahui program apa saja dalam meningkatkan gizi keluarga
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Upaya Perbaikan Gizi keluarga


Salah satu upaya untuk meningkatkan kedaan gizi masyarakat adalah melalui Usaha
Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) yang sebagian kegiatannya dilaksanakan di Posyandu.
Dalam Depkes 2006 menjelaskan bahwa Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
merupakan salah satu wujud keluarga yang sadar gizi, berupaya memperbaiki keadaan
gizi seluruh anggota keluarganya. UPGK dilaksanakan oleh keluarga bersama masyarakat
dengan bimbingan petugas terkait, yaitu :
a. Kesehatan
b. Keluarga Berencana
c. Pertanian
d. Agama
e. Dinas/ Badan/ kantor Pembangunan Masyarakat
f. Pendidikan dan Budaya
g. Lembaga Swadaya Masyarakat
h. Tokoh Adar
i. Tim Penggerak PKK (TP PKK)
j. dsb

Pengertian lain mengenai UPGK adalah:


a. Merupakan usaha keluarga sendiri untuk memperbaiki keadaan gizi seluruh anggota
keluarga
b. Dilaksanakan oleh keluarga dan masyarakat dengan kader sebagai penggerak
masyarakat dan petugas berbagai sektor sebagai motivator, pembimbing dan pembina,
c. Merupakan bagian dari kehidupan keluarga sehari-hari dan juga merupakan bagian
integral dari pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
d. Secara operasional adalah rangkaian kegiatan yang saling mendukung untuk
melaksanakan alih teknologi sederhana kepada keluarga dan masyarakat.
B. Sasaran Upaya Perbaikan Gizi Keluarga
Sasaran UPGK

Secara garis besar sasaran UPGK dapat dikelompokkan menjadi :


a. Sasaran Langsung:
Sasaran langsung adalah perorangan atau keluarga yang bersedia melakukan sesuatu
terhadap dirinya sendiri dalam rangka mewujudkan keluarga sadar gizi. Sasaran ini pada
garis besarnya dapat disegmentasikan menjadi:
a) Keluarga Balita (Ibu, bapak, anggota keluarga yng ditugasi mengasuh anak)
b) Ibu muda
c) Ibu Hamil
d) Ibu menyusui
e) Masyarakat umum
b. Sasaran tidak langsung:
Yang dimaksud dengan sasaran tidak langsung adalah perorangan atau institusi yang
diharapkan dapat membantu secara aktif baik sebagai pengajar (motivator), maupun
sebagai penyedia jasa kelompok UPGK dalarn rangka melembagakan dan
memberdayakan keluarga sadar gizi. Sasaran ini antara lain terdiri dari:
a) Kelompok yang mempunyai pengaruh dan menentukan dalam proses pengambilan
keputusan misalnya : pemuka masyarakat baik formal maupun informal (pemuka agama,
kepala adat dan lain-lain )
b) Kelompok / institusi masyarakat di tingkat desa, KPD, KWT, PKK, Pramuka, Karang
Taruna, LSM, LKMD, Lembaga Agama Kader dan lain sebagainya.
c) Kelompok Petugas KIE dari sektor-sektor yang terkait dalam berbagai tingkat
daerah, meliputi:
(1) Sektor kesehatan (Petugas Rumah sakit, Petugas Puskesmas dan lain-lain)
(2) Sektor Keagamaan (Petugas KUA, motifator UPGK jalur agarna penyuluh
agama,guru agarna)
(3) Sektor Pertanian
(4) Sektor BKKBN
(5) Sektor Pendidikan
C. Usaha – usaha dalam perbaikan gizi keluarga
Usaha untuk memperbaiki gizi keluarga bisa dilakukan dengan sebuah paket kegiatan
Usaha perbaikan gizi keluarga atau disingkat UPGK. Paket UPGK adalah sebuah usaha
untuk melakukan sebuah kegiatan terpadu, bertujuan untuk menanggulangi kekurangan
makanan bergizi. Kegiatan tersebut berisi antara lain:
a. Penimbangan anak-anak balita sebulan sekali.
b. Penyuluhan gizi.
c. Pemberian makanan tambahan.
d. Pemberian paket pertolongan gizi.
e. Kurang gizi.
Usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK)
1. Usaha pencegahan kekurangan vitamin A
Tujuan utama dari usaha ini ialah untuk melindungi anak-anak balita terhadap
kemungkinan kekurangan vitamin A. selain dengan penyuluhan gizi, yang
digalakkan penggunaan sayuran hijau sebagai sumber vitamin A, juga dilancarkan
pemberian kapsul vitamin A takaran tinggi kepada anak-anak balita setiap enam
bulan sekali. Usaha ini terutama dilakukan di daerah-daerah yang belum tercakup
oleh usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK).
2. Usaha pencegahan gondok endemik
Usaha pencegahan gondok endemik meliputi usaha jangka panjang dan jangka
pendek. Usaha jangka panjang dilakukan dengan menggalakkan penggunaan
garam beryodium terutama untuk masyarakat yang tinggal di daerah-daerah
gondok endemik. Usaha jangka pendek dilakukan dengan jalan menyuntikkan zat
yodium ke dalam tubuh. Suntikan ini dilakukan lima tahun sekali. Obat yang
disuntikkan itu disebut lipiodol, yaitu suatu larutan yodium dalam minyak.

 Pengaruh Gizi Makanan


Pengaruh gizi makanan antara lain:
1. Pengaruh Gizi Terhadap Daya Kerja
Manusia sehat memiliki tubuh yang dapat berfungsi dengan baik dan dalam
jaringan-jaringan tubuhnya cadangan zat gizi yang cukup untuk mempertahankan
kesehatannya. Cadangan zat gizi akan dipergunakan apabila kebutuhan tubuh
akan zat gizi sehari-hari tidak terpenuhi. Sebaliknya, bila konsumsi zat gizi
berlebihan, maka kelebihan tersebut akan ditimbun dalam jaringan-jaringan tubuh
dalam batas-batas tertentu. Apabila jaringan-jaringan tubuh telah terlalu jenuh
akan zat gizi tersebut tidak dapat lagi ditampung dan akan mengganggu proses-
proses dalam tubuh. Dengan demikian jelaslah bahwa kekurangan maupun
kelebihan zat gizi akan dapat menyebabkan kelainan. Keadaan semacam ini
disebut gizi salah, baik berupa gizi kurang maupun gizi lebih. Sedangkan gizi baik
terletak diantara keduanya. Perubahan keadaan gizi orang sehat hingga ia merasa
dirinya sakit, memakan waktu yang lama sekali. Sebelum proses perubahan,
tubuh telah membiasakan diri dengan fungsi-fungsi tubuh yang kurang sempurna
sehingga biasanya orang tidak sadar bahwa ia sebenarnya dalam keadaan gizi
kurang. Tingkat kesehatan semacam ini yang disebut tidak sakit tetapi tidak
sehat. Keadaan semacam ini banyak terdapat di Indonesia. Meskipun pada tahap
ini orang tidak merasa bahwa dirinya sakit, akan tetapi hal itu mempunyai
pengaruh terhadap kemampuan atau daya kerja seseorang, antara lain orang
menjadi kurang bergairah, cepat lelah, mengantuk, dan sering sakit.

2. Pengaruh gizi terhadap daya tahan


Kelainan gizi yang berat sering berakibat timbulnya suatu penyakit
infeksi. Sebaliknya, penyakit infeksi akan mudah menyerang apabila dalam
keadaan gizi kurang. Demikianlah akan terjadi sebab akibat yang timbal balik
antara gizi kurang dan penyakit infeksi. Pada waktu sakit tubuh memerlukan zat
gizi dalam jumlah yang lebih banyak daripada biasanya. Sedangkan pada
umumnya, waktu sakit kita kurang mempunyai nafsu makan. Untuk memenuhi
kebutuhan zat gizi yang meningkat ini, maka cadangan zat gizi dalam tubuh akan
dipakai
Apabila keadaan ini berlangsung terus-menerus, cadangan zat gizi dalam
jaringan-jaringan akan habis terpakai, lebih-lebih kalau timbunan cadangan hanya
terbatas, sedangkan yang diperoleh dari makanan sangat sedikit. Keadaan disebut
gizi kurang pembentukan zat anti atau zat pelindung terhadap penyakit juga
kurang, sehingga tubuh mudah terserang penyakit.

3. Pengaruh gizi terhadap pertumbuhan jasmani dan mental


Gizi kurang yang timbul pada masa kanak-kanak, selain akan menyebabkan
gangguan pertumbuhan jasmani, juga akan menyebabkan gangguan
perkembangan mental. Seseorang yang menderita gizi kurang pada masa kanak-
kanak, setelah mencapai dewasa tubuhnya tidak akan mencapai tinggi yang
seharusnya dapat dicapai. Selain itu, jaringan-jaringan ototnya juga kurang dapat
berkembang. Di samping menyangkut pertumbuhan fisik, tingkat kecerdasan anak
juga akan terpengaruh. Hal ini disebabkan oleh perkembangan jaringan otak
hanya berlangsung sejak anak masih dalam kandungan sampai dengan umur lebih
kurang empat tahun.

D. Program upaya perbaikan Gizi


Brangkat dari besarnya masalah gizi dan kesehatan serta bervariasinya faktor penyebab
masalah ini antar wilayah, maka diperlukan program yang komprehensi dan terintegrasi
baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional. jelas sekali kerja sama antar sektor
terkait menjadi penting, selain mengurangi aktfitas yang tumpang tindih dan tidak
terarah.berikut ini merupakan pemikiran untuk program yang akan datang, antara lain :
1. Banyak hal yang harus diperkuat untuk melaksanakan program perbaikan
gizi,mulai dari ketersediaan data dan ini informasi secara periodik untuk dapat
digunakan dalam perencanaan program yang benar dan efektif. Kajian strategi
program yang efesien untuk masa yang datang mutlak diperlukan, mulai
daritingkat nasional sampai dengan kabupaten.
2. Melakukan penanggulangan program perbaikan gizi dan kesehatan yang
bersifat preventif untuk jangka panjang, sementara kuratif dapat diberikan
pada kelompok masyarakat yang benar-benar membutuhkan. bentuk program
efektif seperti perbaikan perilaku kesehatan dan gizi tingkat keluarga
dilakukan secara profesional mulai dipikirkan, dan tentunya dengan ketentuan
atau kriteria yang spesifik lokal.
3. Melakukan strategi program khusus untuk penanggulangan kemiskinan, baik
di daerah perkotaan maupun perdesaan dalam bentuk strategi
pemberdayaankeluarga dan menciptakan kerja sama yang baik dengan swasta.
4. secara bertahap melakukan peningkatan pendidikan, strategi ini
merupakanstrategi jangka panjang yang dapat mengangkat indonesia dari
berbagai masalah gizi dan kesehatan
BAB III

PENUTUP

A. kesimpulan
Dapat ditarik kesimpulan Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan
kualitas sumberdaya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Berdasarkan visi
pembangunan nasional melalui pembangungan kesehatan yang ingin dicapai untuk
mewujudkan lndonesia sehat 2010. Visi pembangunan gizi adalah mewujudkan keluarga
mandiri sadar gizi untuk mencapai status gizi keluarga yang optimal. Dalam Usaha
Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) adalah usaha perbaikan gizi masyarakat yang
berintikan penyuluhan gizi, melalui peningkatan peran serta masyarakat dan didukung
kegiatan yang bersifat lintas sektoral, Dilaksanakan oleh berbagai sektor terkait
kesehatan, BKKBN, Pertanian Dalam Negeri), Dikbud, PKK dan lain-lain. Dengan
adanya makalah ini dapat membantu atau menambah wawasan pengetahuan kita tentang
masalah perbaikan gzi dikeluarga maupun masyarakat.

B. Saran
Untuk mencegah penyakit yang berhubunga dengan gizi dalam keluarga sebaiknya
memberikan makanan yang bergizi seimbang dan memantau pemberian makan pada
keluarga.
Daftar Pustaka
http://unsa-73.blogspot.com/2011/07/usaha-perbaikan-gizi-keluarga-dan.html
https://www.academia.edu/28724704/313614514-Makalah-Kesehatan-Gizi-
Masyarakat.docx
http://pjokrahman.blogspot.com/2018/01/usaha-usaha-perbaikan-gizi-dan-pengaruh.html
ADVOKASI GIZI
“ Meningkatkan Program Gizi Keluarga”

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 1

NAMA KELOMPOK :
ARISKA RATU BULKIS / PO7131217020
FAHRIL / PO7131217028
LIEN L. PALLO / PO7131217037
LULUK LATIFAH / PO7131217039
PETRUS TUNGKOYE / PO7131217051
SYARLI MONIM / PO7131216050

JURUSAN : DIV – GIZI

SEMESTER : V

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA

2019

Anda mungkin juga menyukai