Anda di halaman 1dari 27

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

DALAM KEPERAWATAN JIWA

OLEH:
HANIM NUR FAIZAH, S.Kep.,Ns.,M.Kep.
SUB POKOK BAHASAN
1. PENGERTIAN
2. ASPEK OMUNIKASI EFEKTIF
3. TAHAP KOMUNIKASI TERAPEUTIK
4. PROSES KOMUNIKASI
5. JENIS KOMUNIKASI
6. SIKAP PERAWAT DALAM KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
PENGERTIAN
Proses hubungan komunikasi
dalam keperawatan jiwa
disebut juga Analisa Proses
Interaksi (API)
Apa itu API?
• Suatu alat kerja yang dipakai oleh perawat untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dg
pasien.
• API merupakan alat untuk mengevaluasi
pelaksanaan tindakan keperawatan yg telah
direncanakan dalam Laporan Pendahuluan Strategi
Pelaksanaan (LPSP).
• Pada LPSP perawat sudah merencakan berbagai
pertanyaan untuk mengkaji/ bahkan melaksanakan
intervensi kep. Yang ditulis dalam API
ASPEK KOMUNIKASI EFEKTIF

Respect • Rasa hormat dan saling menghargai

Empathy • Mendengar/ mengerti terlebih dahulu

Audible • Dapat didengar/ dimengerti dengan baik

Clarity • Kejelasan dari komunikasi

Humble • Rendah hati


Tahap Komunikasi Terapeutik
Pra interaksi

Orientasi

Kerja

Terminasi
Tahap Prainteraksi/ Persiapan

• Perawat harus banyak


mengeksplorasi diri thd perasaan
diri sendiri
• Tujuan: agar perawat lebih siap
dalam melakukan komunikasi
terapeutik dg klien
Eksplorasi diri dapat dilakukan dg menjawab
pertanyaan2 berikut:
1. Apakah saya akan marah, melukai atau bahkan
putus asa apabila bertemu klien yg berperilaku
kasar/ tdk koperatif?
2. Apakah saya takut thd tanggungjawab yg harus
saya laksanakan?
3. Apa yg sebaiknay saya ucapkan saat bertemu
klien, supaya tdk menyinggung perasaan kx?
4. Apakah saya akan cemas bila berhadapan dg
klien?
Tahap Orientasi/ Perkenalan

Memberi salam, senyum, ramah tamah

Memperkenalkan diri

Menanyakan nama pasien, kabar dan


keluhan saat ini
Kunci utama Hub. Perawat Klien

1. Terbinanya hubungan saling percaya


2. Komunikasi yg terbuka
3. Memahami penerimaan
4. Merumuskan kontrak
Tahap Kerja
• Kerjasama terapeutik antara
perawat klien paling banyak
dilakukan

• Perawat memfokuskan arah


pembicaraan pada masalah khusus
• Perawat berperan menghilangkan/
mengurangi kecemasan kx,
meningkatkan kemandirian,
mengembangkan mekanisme koping
yg kontruktif
• Perubahan perilaku ke adaptif
menunjukkan bahawa tujuab pada
tahap ini tercapai
Fase Terminasi
• Tahap akhir dalam komunikasi
interpersonal dan akhir dari pertemuan
antara perawat dh kx
• Tahap sulit tapi penting
• Merupakan waktu untuk mengubah
perasaan dan mengevaluasi kemajuan kx
• Terbagi 2: sementara dan menetap.
TUGAS PERAWAT DALAM SETIAP TAHAP
HUBUNGAN TERAPEUTIK
Tahap Tugas
Pra Interaksi 1. Mengeklplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan diri
2. Menganalisis kekuatan dan keterbatasan sikap
profesional perawat
3. Mengumpulkan data ttg klien jika memungkinkan
4. Merencanakan pertemuan pertama dg klien
Orientasi 1. Menentukan penyebab kx mencari pertolongan
2. Membina hub. Saling percaya, penerimaan dan
komunikasi terbuka
3. Mengidentifikasi masalah kx
4. Mengkaji perasaan, pikiran dan tindakan kx
5. Menjelaskan tujuan bersama kx
6. Membuat kontrak secara timbal balik
Next....
Tahap Tugas
Kerja 1. Mengeksplorasi stresor yg sesuai
2. Mendukung pengembangan daya tilik diri
kx dan penggunaan mekanisme koping yg
konstruktif
3. Menangani tingkah laku penolakan
Terminasi 1. Menyediakan realitas perpisahan
2. Melihat kembali kemajuan terapi dan
pencapaian tujuan
3. Saling mengeksplorasi perasaan
penolakan, kesedihan dan kemarahan
PEDOMAN KOMUNIKASI
PERAWAT KLIEN
Tahap Kegiatan
Pra 1. Mengumpulkan data klien
interaksi 2. Mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan
3. Membuat rencana pertemuan dg kx (Topik, waktu,
tempat)
Orientasi 1. Memberi salam dan tersenyum kepada kx
2. Melakukan validasi (pada pertemuan ke2 dst)
3. Memperkenalkan nama perawat
4. Menanyakan nama panggilan kx
5. Menjelaskan TJ perawat dan klien
6. Menjelaskan kegiatan yg akan dilakukan
7. Menjelaskan tujuan
8. Menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
interaksi
9. Menjelaskan kerahasiaan
Tahap Kegiatan
Kerja 1. Memberi kesempatan klien untuk
bertanya
2. Menanyakan keluhan klien
3. Memulai kegiatan dg cara yang baik
4. Melakukan kegiatan sesuai dg rencana

Terminasi 1. Menyimpulkan hasil kegaiatan


2. Memberikan reinforcement positif
3. Merencanakan tindak lanjut
4. Melakukan kontrak selanjutnya (waktu,
tempat, topik)
5. Mengakhiri kegiatan dg baik
Dalam hubungan terapeutik perawat klien,
diperlukan keterampilan perawat saat
menjalin komunikasi
Keterampilan tsb akan membantu menjalin
komunikasi dg baik dan akan membantu
kx dalam memecahkan masalahnya

Perawat dituntut hadir tidak hanya secara


fisik saja, tapi juga secara psikologis.
SIKAP PERAWAT DALAM
KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Mempertahankan Membungkuk ke
Berhadapan
kontak mata arah klien

Mempertahankan
Tetap rileks
sikap terbuka
TEHNIK KOMUNIKASI
Pertanyaan
Mendengar Restating Refleksi
terbuka

Berbagi
Klarifikasi Focusing Diam
persepsi

Identifikasi
Humor
tema
TRIK KOMUNIKASI
DENGAN KLIEN GANGGUAN JIWA
PASIEN WAHAM
• Klien waham cenderung akan
meyakini keyakinannya sendiri
dan diucapkan berulang-ulang.
• Pada kx waham Jangan
membantah dan jangan
mengiyakan perkataan klien
PASIEN HALUSINASI
Pada px halusinasi maka
perbanyak aktivitas
komunikasi (baik dg kx
lain maupun dg
perawat)
PASIEN HDR
Px HDR harus banyak diberikan
reinforcement  sering libatkan dlm
kegiatan atau aktivitas bersama-sama,
ajari cara berbincang bincang dg org lain,
beri penjelasan ttg manfaat berhubungan
dg org lain
Khusus pada kx PK (Perilaku
Kekerasan)  banyak
direduksi/ ditenangkan dg
obat-obatan sebelum
support terapi2 lain
Terimakasih
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai