Anda di halaman 1dari 26

PENGGUNAAN KOMUNIKASI

TERAPEUTIK

Dewi Arwini, S.Kep,Ns


PENDAHULUAN

Perawat yang memiliki ketrampilan berkomunikasi secara


terapeutik tidak saja akan mudah menjalin hubungan rasa percaya
dengan klien, mencegah terjadinya masalah legal, memberikan
kepuasan profesional dalam pelayanan keperawatan dan
meningkatkan citra profesi pelayanan keperawatan serta citra
rumah sakit (Achir Yani)
Lanjutan
Tujuan hubungan terapeutik diarahkan pada
pertumbuhan klien yang menurut Stuart dan Sundeen
(1995) dan Limberg, Huter & Kruszweski (1983)
meliputi:

Realisasi diri, penerimaan diri & rasa hormat thd diri sendiri

Identitas diri yang jelas & rasa intergritas diri yg tinggi

Kemampuan untuk membina hubungan interpersonal yang intim

Peningkatan fungsi dan kemampuan memuaskan diri


Tujuan hubungan terapeutik akan tercapai apabila
perawat dalam “helping relationship “ memiliki
karakteristik sebagai berikut:
1. Kesadaran diri terhadap yang dianutnya
2.Kemampuan u/ menganalisa perasaan sendiri
3. Kemampuan menjadi contoh peran
4. Altruistik
5. Rasa tanggung jawab etik dan moral
Dasar-dasar komunikasi terapeutik
Perbedaan mendasar yang membedakan komunikasi sosial &
komunikasi terapeutik dapat dilihat dari berbagai segi (Machmud,
2009)
1. Perawat harus mampu mengenali dirinya sendiri sebelum
perawat tersebut mengenali pasiennya.
2. Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling percaya,
menerima dan menghargai
3. Perawat harus memahami, menghayati nilai yang dianut oleh
pasien
4. Perawat harus menyadari pentingnya keb pasien baik fisik
maupun mental.
5. Perawat hrs dpt menciptax suasana yg aman & nyaman bg pasien
6. Perawat harus mmp menguasai perasaanx scr brthap u/mngthui
prsaan sedih, marah dan frustasi
7. Mmpu mprthanx btas waktu yg sesuai
Lanjutan
8. Memahami dgn baik arti simpati
9. Kejujuran & keterbukaan komunikasi
10. Perawat sbg indivdu yg merawat pasien di harpx mmp
memerankan model agar dapat mnunjux dan meyakinx
org lain
11.Memperhatikan etika dgn brusaha agr stp pgmblan
kptusan di dasarx ats prinsip ksjahteraan manusia.
Jenis Komunikasi
Menurut Potter dan Perry (1993), Swansburg (1990),
Szilagyi (1984), dan Tappen (1995) ada tiga jenis
komunikasi yaitu

1. Komunikasi Verbal
2. Komunikasi Tertulis
3. Komunikasi Non Verbal
Jenis komunikasi yang paling lazim
digunakan dalam pelayanan keperawatan
di rumah sakit adalah pertukaran
informasi secara verbal terutama
pembicaraan dengan alat atau simbol yang
dipakai untuk mengekspresikan ide atau
perasaan, membangkitkan respon
emosional, atau menguraikan objek,
observasi dan ingatan

1. Ringakas dan jelas


Komunikasi 2. Perbendaharaan kata
Verbal 3. Selaan & ketepatan bicara
4. Arti denotatif & konotatif
5. Waktu dan relevansi
6. Humor
Komunikasi non verbal adalah
pemindahan pesan tanpa
menggunakan kata-kata. Merupakan
cara yang paling tepat dan
menyakinkan untuk menyampaikan
pesan kepada orang lain

1. Metakomunikasi
Komunikasi 2. Penampilan personal
NonVerbal 3. Intonasi
4. Ekspresi wajah
5. Sikap tubuh
6. Sentuhan
Faktor-faktor penghambat komunikasi terapeutik
Kondisi ataupun faktor yg bisa mempengaruhi isi pesan dan sikap
dalam penyampaian pesan komunikasi terapeutik antara perawat
dan pasien dpt di klmpokan sb:
1. Perkembangan
Penyampaian isi pesan dan sikap dlm brkomunikasi hrs
disesuaix dgn penerima pesan

2. Persepsi
Pandangan ssorg thdp suatu kjadian, yg dbntuk o/ hrapan &
pengalaman. Persepsi brpngaruh pd proses kmunikasi krn
mrpx dasar trjdx komunikasi

3. Nilai
Standar yg mmpgruhi prilaku shga sngt pnting bg pmberi
playanan kes u/ mnyadari nilai ssorg
Lanjutan
4. Latar belakang sosbud
Menciptakan gaya dalam brkomunikasi. Sosbud mrpkn faktor
yg mmbtsi cara brtndk & brkomunikasi

5. Emosi
Perasaan subjektif ttg suatu peristiwa di sekelilingx.
Kekuatan emosi di pengaruhi o/ cara seorang mengendalix
diri dlm menunjux kesanggupan atau kmmpuannx
brhubungan dgn org lain

6. Pengetahuan
Perbedaan tgkt pngetahuan dpt mnjadi kendala dlm
komunikasi antra prawat & pasien.
7. Peran dan Hubungan
Gaya komunikasi harus disesuaikan dgn peran yg sedang
dilakukan o/ seorang perawat.

8. Lingkungan
Komunikasi akan brjlan lbh efektif jka di lakukan dlm
lingkungan yg menunjang.
Unsur-unsur komunikasi terapeutik

Pengirim Pesan

Lingkungan Penerima
Proses Komunikasi
Pendukung terciptanya sebuah proses komunikasi adalah:
1. Komunikator
a. Menggambarx ide/ pikiran yg ingin di sampaikan
b. Mengkode ide atau pikiran dalam bentuk lambang
verbal/non verbal
c. Menyampaix pesan mll saluran komunikasi &
meggunax metode ttt
d. Menunggu umpan balik dr komunikan
u/mengetahui kberhasilan komunikasi.
Lanjutan
2. Komunikan
a. Menerima lambang yg dsampaix o/
komunikator
b. Membaca lambang verbal/nonverbal yg
dsampaikan o/ komunikator
c. Menggunakan pesan yg telah disampax
d. Memberix umpan balik kepada komunikator
Tekhnik Penggunaan Komunikasi Terapeutik
Syarat agar komunikasi terapeutik berjalan secara
efektif, diantaranya (Anita Murwani, 2009):
Semua komunikasi harus ditujukan untuk menjadikan
diri pemberi maupun penerima pesan
Komunikasi terpeutik ditujukan u/ menciptakan saling
pengertian yg hrs lbh dlu dilakukan sblm memberikan
saran.

Dilanjutin
yaaaaaaaa
Berkomunikasi dgn orang lain mmbutuhkan teknik yg
sesuai dgn ciri kepribadian masing-masing, yaitu:
1. Mendengarkan
Perawat harus berusaha u/mendengarx informasi yg disampaikan
o/ pasien dgn penuh empati dan perhatian.
2. Menunjukan penerimaan
Menerima bukan berarti menyetujui, melainkan bersedia
u/mendengarkan orglain tanpa menunjukan sikap ragu dan
penolkan
3. Menanyakan pertanyaan yg brkaitan
menanyakan sesuatu kpada pasien yg berhubungan dgn topik yg
dibicarax antara perawat dan pasien bertujuan u/mndapatx info
yg spesifik
4. Mengulang pertanyaan pasien
Mengulangi pokoko pikiran pasien mnunjukan indikasi perawat
tsb mengikuti pembicaraan pasien
5. Klarifikasi
diperlukan u/ memperoleh kejelasan dan kesamaan ide, perasaan,
dan persepsi
6. Memfokuskan pembicaraan
Perawat tdk perlu menyela pmbicaraan pasien ketika
menyampaikan masalah penting
7. Menyatakan hasil observasi
Perawat perlu menyampaikan hasil observasi thdp pasien u/
mengetahui bhw pesan dpt trsmpaikan dgn baik
8. Menawarkan informasi
Memberikan info yg lbh lngkap mrupakan pndidikan kes bagi
pasien
9. Diam
Memberi kesempatan kepada perawat dan pasien untuk
mengorganisasi pikirannya
10. Meringkas
Untuk membantu mengingat topik yg tlh dibahas sebelum
melanjutkan pembicaraan berikutnya dan mengulang aspek
penting u/ interaksi selanjutnya
11. Memberikan penghargaan
Dapat dinyatakan dengan mengucap salam kepada pasien
12. Memberikan kesempatan pasien memulai pembicaraan
Stimulasi pasien untuk membuka pembicraan
13. Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan
Beri kesempatn kpada pasien u/ megarahkan hampir seluruh
pembicaan
14. Refleksi
Reaksi yg muncul dlm komunikasi antara perawat dgn pasien
Fase-fase komunikasi terapeutik
Stuart dan Sundeen (1995) mengenalkan empat fase “helping
relationships” yang berkembang secara berurutan dan tiap fase
mempunyai tugas yang berbeda.
Pada fase prainteraksi, tugas
keperawatan adalah
(1) menggali perasaan,
fantasi, dan rasa takut
dalam diri sendiri
(2) menganalisis kekuatan
Fase Prainteraksi dan keterbatasan
profesional diri sendiri;
(3) mengumpulkan data
tentang klien jika
memungkinkan
(4) merencanakan pertemuan
pertama dengan klien
Tugas keperawatan pada fase ini adalah
(1) menetapkan alasan klien untuk mencari bantuan
(2) membina rasa saling percaya, penerimaan dan
komunikasi terbuka
(3) menggali pikiran, perasaan dan tindakan klien
(4) mengidentifikasikan masalah klien
(5) mendefinisikan tujuan dengan klien
(6) merumuskan bersama kontrak termasuk nama,
peran, tanggung jawab, harapan, tujuan, tempat
pertemuan, waktu pertemuan, kondisi untuk terminasi,
dan kerahasiaan

Fase Orientasi &


perkenalan
Menurut Stuart dan
Sundeen (1995) pada fase
kerja, keperawatan bertugas
(1) menggali stressor yang
berhubunga
(2) meningkatkan
Fase Kerja pengembangan
penghayatan klien dan
penggunaan mekanisme
koping yang konstruktif;
dan
(3) membahas dan
mengatasi perilaku
resisten
Fase Terminasi

Dalam fase terakhir ini, keperawatan bertugas


(1) membina kenyataan tentang perpisahan
(2) meninjau kemajuan terapi dan pencapaian tujuan
(3) menggali bersama perasaan ditolak, kehilangan, kesedihan
dan kemarahan serta perilaku yang terkait lainnya
Sampai disini ada yg mau
ditanyakan?????
LATIHAN
Komunikasi dengan orang yang paling dekat, refleksikan kemampuan perawat
dalam melatih menggunakan teknik komunikasi klarifikasi, refleksi dan
membagi persepsi.
Perawat dibagi kelompok masing-masing 3 orang, satu sebagai perawat, satu
sebagai pasien, satu sebagai observer.
Dengan skenario, perawat di poliklinik, bagaimana perawat berkomunikasi
dengan pasien.
Tugas observer :
menilai perawat, bagaimana dia mendengar,
memfokuskan pertanyaan,
mengklarifikasi,
teknik komunikasi yang digunakan,
memperhatikan bahasa non verbal pasien dan perawat,
melaporkan hasil observasi pada kelompok lain,
masukan dari kelompok.
Kesimpulan tentang beberapa yang penting dilatih terus dan melakukan refleksi
tentang perasaan dan pikiran perawat pada saat menghadapi pasien.
TERIMA KASIH

S’MOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai