Anda di halaman 1dari 12

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi

Tentunya, masing-masing orang memiliki sifat yang unik, termasuk dalam


penafsiran pesan. Hal itu juga berlangsung dalam komunikasi keperawatan. Maka,
penting bagi seorang perawat guna memahami beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi komunikasi pelayanan keperawatan, di mana dapat dipetakan
sebagaimana berikut:

1. Fisik, yang mencakup cuaca, iklim, suhu udara, bentuk ruangan, warna
dinding, penataan tempat duduk, serta alat-alat yang lain yang tersedia.
2. Waktu, yang mencangkup hari, dan waktu (pagi,siang,sore)
3. Psikologi, yang mencangkup stereotip, prasangka, dan emosi.
4. Sosial, yang mencangkup nilai, sikap, dan keyakinan yang meliputi agama,
budaya, serta status.
5. Biologis, yang mencangkup jenis kelamin dan usia perkembangan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi, utamanya dalam
pelayanan terhadap pasien oleh perawat, beberapa faktor tersebut adalah:

1. Persepsi
Persepsi merupakan faktor yang cukup dominan dalam suatu
komunikasi. Bagi masing-masing individu, persepsi merupakan cara
guna menyerap segala sesuatu yang sedang terjadi di sekelilingnya.
Umumnya mekanisme penyerapan yang terjadi bertalian dengan
fungsi panca indra seorang. Penyerapan rangsangan yang di
organisasikan dan diinterpretasikan di dalam otak akan
bermetamorfosis menjadi persepsi.
Selain itu, persepsi masing-masing individu juga di tentukan
oleh ragam pengalaman yang dimiliki. Persepsi yang dimiliki oleh
perawat maupun pasien dapat mempengaryhi jalannya komunikasi.
Pada dasarnya, proses komunikasi yang terjadi harus memliki persepsi
dan pengertian yang sama.
2. Nilai
Komunikasi antar perawat dengan pasien tidak bisa lepas dari
berbagai macam nilai yang di anut oleh masing-masing. Tentunya,
nilai-nilai yang di anut oleh seorang perawat dalam melaksanakan
tugasnya tidak sama yang di anut dan dipahami oleh pasien. Misalnya,
ketika terjadi komunikasi antar perawat maka topik yang tercipta
adalah upaya untuk memberikan pertolongan terhadap pasien.
Tentunya, hal ini berbeda dengan komunikasi yang terjadi antara
perawat dengan pasien. Dengan demikian, penting bagi seseorang
perawat untuk senantiasa berpegang teguh pada nilai-nilai profesional
yang dianutnya dalam berkomunikasi dengan pasien. Sebaliknya,
seorang perawat tidak marah-marah saat mendapati pasien yang tidak
kooperatif terhadap perencanaan tindakan yang hendak dilakukan.
Dalam hal ini, seorang perawat atau petugas kesehatan harus
berupaya menggali secara lebih mendalam mengenai semangat yang
melekat dalam diri pasien. Hal tersebut bertujuan untuk mempercepat
penyembuhan pasien.

3. Emosi
Keberadaan emosi dalam masing-masing individu orang
berbeda. Di sini, perawat berkewajiban untuk selalu menjalin
komunikasi dengan pasien guna menyelami apa yang dirasakan oleh
pasien.
Apabila sedang memiliki konflik, maka perawat harus
menekannya agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik pada
pasien. Sederhananya perawat harus bisa membedakan sekaligus
menempatkan emosi personal dengan emosi profesional di tempatnya
masing-masing.
4. Latar Belakang
Tentunya, masing-masing individu tidak bisa lepas dari latar
belakang sosio-kultural yang melatari keberadaan mereka. Misalnya,
ketika seorang mendapati salah satu anggota keluarganya meninggal,
maka ia akan mengekspresikan kesedihannya dengan cara menangis.
Tentunya, masing-masing orang memiliki budaya dan kebiasaan
sendiri dalam mengekspresikan kesedihannya.

5. Pengetahuan
Tidak bisa dipungkiri bahwa perbedaan tingkat pengetahuan dari
pelaku komunikasi dapat mengakibatkan komunikasi yang terjalin
menjadi tersendat. Tentunya seorang perawat akan mudah dalam
memberikan penjelasan tentang penyebab tingginya kadar gula darah
apabila sipasien penderita diabetes memiliki pengetahuan mengenai
penyakitnya ketimbang memberikan penjelasan terhadap pasien yang
awam.

6. Peran dan Hubungan


Dalam konteksa keperawatan, kesamaan peran akan membuat
komunikasi yang terjadi diantara dua orang maupun lebih akan terasa
hangat, nyaman, rileks, dan terbuka sehingga bisa mengeluarkan
berbagai gagasan yang kerap mengendap dalam diri.
Mencoba mengenali keberadaan pasien secara lebih mendalam
adalah bagian dari langkah progresif guna mencari kesamaan dalam
perbedaan yang dimiliki. Tentunya, hal itu ditujukan guna
mengoptimalkan hubungan simbiosis mutualisme antara perawat dan
pasien.
7. Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan yang nyaman merupakan bagian dari faktor
penentu dalam upaya menciptakan komunikasi yang baik dengan
pasien. Maka cukup beralasan jika seorang perawat diberikan
wewenang penuh guna mengontrol pasien yang datang agar
kenyamanan kondisi lingkungan tetap terjaga secara optimal.

1. Kredibilitas
Terdapat dan berpengaruh pada sumber atau komunikator.
Kredibilitas komunikasi sangat mempengaruhi keberhasilan proses
komunikasi, karena hal ini mempengaruhi tingkat kepercayaan sasaran
atau komunikasi terhadap pesan yang disampaikan.
a. Kredibilitas komunikator
b. Expert (ahli dalam bidang tersebut)
c. Skill (harus memiliki kemampuan dalam bidangnya)
d. Competency (memiliki kompetensi)
e. Trust (harus bisa di percaya)
Apabila komunikator memenuhi kriteria ini, maka pesan disampaikan
kepada komunikan dapat dimengerti sehingga mencapai tujuan
komunikasi.

2. Isi pesan
Pesan yang disampaikan hendaknya mengandung isi yang
bermanfaat bagi sasaran. Hasil komunikasi akan lebih baik yang jika isi
pesan besar manfaatnya bagi kepentingan sasaran. Effendy (2000:41)
mengatakan bahwa komunikasi akan berhasil bila pesan yang disampaikan
memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Pesan harus direncanakan
b. Pesan menggunakan bahasa yang dapat dimengerti kedua belah
pihak
c. Pesan itu harus menarik minat dan kebutuhan pribadi penerima
d. Pesan harus berisi hal-hal yang mudah dipahami
e. Pesan yang disampaikan tidak samar-samar

3. Kesesuaian dengan isi pesan


Kesesuaian dengan isi pesan terdapat dan berperan pada pesan.
Pesan yang disampaikan harus berhubungan dengan isi pesan.

4. Kejelasan pesan
Terdapat dan berperan pada pesan. Kejelasan pesan yang
disampaikan sangat berpengaruh terhadap efektifitas komunikasi. Pesan
yang kurang jelas dapat ditafsirkan berbeda oleh komunikan sehingga
antara komunikan dan komunikator dapat berbeda persepsi tentang pesan
yang disampaikan. Hal ini akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan
komunikasi yang dijalankan.

5. Kesinambungan dan konsistensi


Kesinambungan dan konsistensi (continuity and consistency)
terdapat pada pesan. Pesan yang akan disampaikan harus konsistensi dan
berkesinambungan.

6. Saluran
Terdapat dan berperan pada media. Media yang digunakan harus
disesuaikan dengan pesan yang ingin disampaikan.

7. Kapabilitas sasaran
Terdapat pada komunikan. Dalam menyampaikan pesan,
komunikator harus memperhitungkan kemampuan sasaran dalam
menerima pesan.

8. Psikologis (Rahmat, J dalam Suryani, 2005)


Seperti sikap, pengalaman hidup, motivasi, kepribadian, dan konsep.
9. Sosial (Ellis, Gates &Kenwarthy dalam Suryani, 2005)
Seperti usia, jenis kelamin, kelas sosial, suku, bahasa, kekuasaan, dan
peran sosial.

10. Setting lingkungan


Suasana yang hiruk pikuk atau penuh kebisingan akan
mempengaruhi baik tidaknya pesan diterima oleh komunikan, suara bising
yang diterima komunikan saat proses komunikasi berlangsung membuat
pesan tidak jelas, kabur, bahkan sulit diterima. Oleh karena itu, sebelum
proses komunikasi dilaksanakan lingkungan harus diciptakan sedemikian
rupa supaya tenang dan nyaman.

11. Mindreading/persepsi
Persepsi adalah interpretasi dari pesan yang disampaikan kepada
penerima pesan. Inti dari mengirim pesan adalah memahami persepsi
orang. Perasaan nyaman atau kurang nyaman yang muncul dalam proses
komunikasi baik interpersonal maupun organisasi sesungguhnya lahir dari
persepsi. Inti dari mengirim pesan adalah memahami persepsi orang.
Nyaman berhubungan dengan orang lain berarti adanya dominasi persepsi
positif mengenai orang tersebut dan tidak nyaman berarti adanya dominasi
negatif mengenai orang tersebut.

12. .Waktu
Komunikasi yang berlangsung dan dilakukan pada waktu yang
kurang tepat mungkin diterima dengan kurang tepat pula. Misalnya,
apabila perawat memberikan penjelasan kepada orang tua tentang cara
menjaga kesterilan luka pada saat orang tua sedang sedih, tentu saja pesan
tersebut kurang diterima dengan baik oleh orang tua karena perhatian
orang tua tidak berfokus pada pesan yang disampaikan perawat, melainkan
pada perasaan sedihnya.
Faktor yang mempengaruhi komunikasi : (Kariyoso, 1994)
a. Ditinjau dari komunikator
1) Kecakapan komunikator
2) Sikap komunikator
3) Pengetahuan komunikator
4) Sistem sosial
5) Pengaruh komunikasi
b. Ditinjau dari komunikan
1) Kecakapan
2) Sikap
3) Pengetahuan
4) Sistem sosial
5) Saluran (pendengaran, penglihatan) dari komunikan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi pada umumnya ialah


kemungkinan berbagai hambatan yang daapat timbul. Oleh karena itu, perlu
diketahui hambatan-hambatan tersebut, yaitu :

1. Kebisingan
2. Keadaan psikologis komunikaran
3. Kekurangan komunikator atau komunikan
4. Kesalahan tempat oleh komunikator
5. Kurangnya pengetahuan komunikator atau komunikan
6. Bahasa
7. Isi pesan berlebihan
8. Bersifat satu arah
9. Faktor teknis
10. Kepentingan atau minat
11. Cara penyajian yang verbalistis atau sebagainnya

Cara-cara mengatasinya antara lain:


1. Jika tidak ada hubungan, maka akan banyak belajar dan berlatih / melatih
teori dan kemudian dipraktikkan
2. Sikap yang kurang tepat dapat diatasi dengan mengetahui hubungan
kemanusiaan. Yakni, hubungan serasi, selaras dan seimbang serta mengetahui
etika pergaulan. Diperlukan sikap yang simpatik, ramah tamah, wajar, tidak
sombong, rendah hati, tahu bergaul dan cepat membaca situasi.
3. Pengetahuan yang kurang bukan saja bagi komunikan tetapi juga bagi
komunikator sendiri. Pesan-pesan hendaknya disesuaikan dengan kemampuan
kedua belah pihak. Harus ada penyesuaian agar jurang perbedaan
pengetahuan tidak semakin menjauh. Adakan pertemuan-pertemuan baik
formal maupun informal
4. Apabila kurang memahami sistem sosial (lingkungan masyarakat), pahami
sistem sosial dengan jalan mempelajari tradisi atau kebiasaan masyarakat
tersebut. Banyak hal yang sama tetapi berbeda penafsiran dalam praktik
kehidupan satu dengan lainnya (kebiasaan setempat)
5. Prasangka Perbedaan antara watak janganlah menjadi kan prasangka buruk.
Tidak perlu ada rasa curiga, rasa curiga tidak beralasan, perlu dihilangkan
karena akan merugikan. Kebiasaan seseorang jangan dianggap kebiasaan
kelompok atau masyarakat.
6. Apabila timbul faktor kebisingan, cara meng- atasinya dengan memilih
tempat yang tepat dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses
komunikasi yang baik dan lancar indarkan hal-hal yang membuat kebisingan
7. Hambatan karena jarak yang berjauhan. Komunikasi yang dilakukan dengan
jarak jauh, misalnya dengan surat menyurat, telepon, teleks, telegram, dan
lain-lain, memiliki kelemahan ialah bila terjadi kesalahpaha- man dalam
menafsirkan pesan. Untuk ini diperlukan latihan dan pengetahuan teknik
pembuatan dan pengetahuan alat-alat yang dipergunakan.
8. Kesalahan Bahasa Sering terjadi penafsiran yang keliru karena ada perbedaan
arti suatu istilah dalam setiap bahasa. Cara mengatasinya diperlukan
pengetahuan bahasa bagi kelompok tertentu. Selain itu, hendaknya
dipergunakan bahasa baku yang berlaku umum dan menggunakan bahasa
yang baik dan benar dengan kaidah yang berlaku.
9. Biasanya agak menjemukkan tanpa ada seling Cara mengatasinya diperlukan
peragaan (alat Bantu) sehingga tidak hanya berkata-kata yang membosankan.
10. Penjelasan diberikan sesuai dengan pesar yang disampaikan mengenai hal-hal
yang relevan saja. Kadang-kadang diperlukan "tanda pengatas" yang dapat
dimengerti tanpa penjelasan panjang lebar yang menjemukan.
11. Komunikasi Satu Arah Untuk mengatasi hal ini diperlukan komunikasi dua
arah (komunikasi timbal balik), ada penggantian peranan komunikator dan
komunikan dalam menyampaikan pesan dan umpan balik.
12. Keadaan psikologis komunikan Dalam berkomunikasi diperlukan sehat,
apabila ada kekurangan baik fisik maupun mental diperlukan alat bantu
sebagai penolong untuk menjaga kesehatan baik fisik maupun mental.

Faktor yang mempengaruhi komunikasi (Suryani, 2005)

13. Kredibilitas (credibility) terdapat dan berpengaruh pada sumber atau


komunikator. Kredibilitas komunikasi sangat mempengaruhi keberhasilan
proses komunikasi, karena hal ini mempengaruhi tingkat kepercayaan
sasaran atau komunikasi terhadap pesan yang disampaikan.
f. Kredibilitas komunikator
g. Expert (ahli dalam bidang tersebut)
h. Skill (harus memiliki kemampuan dalam bidangnya)
i. Competency (memiliki kompetensi)
j. Trust (harus bisa di percaya)
Apabila komunikator memenuhi kriteria ini, maka pesan disampaikan
kepada komunikan dapat dimengerti sehingga mencapai tujuan
komunikasi.

14. Isi pesan


Pesan yang disampaikan hendaknya mengandung isi yang
bermanfaat bagi sasaran. Hasil komunikasi akan lebih baik yang jika isi
pesan besar manfaatnya bagi kepentingan sasaran. Effendy (2000:41)
mengatakan bahwa komunikasi akan berhasil bila pesan yang disampaikan
memenuhi syarat sebagai berikut:
f. Pesan harus direncanakan
g. Pesan menggunakan bahasa yang dapat dimengerti kedua belah
pihak
h. Pesan itu harus menarik minat dan kebutuhan pribadi penerima
i. Pesan harus berisi hal-hal yang mudah dipahami
j. Pesan yang disampaikan tidak samar-samar

15. Kesesuaian dengan isi pesan


Kesesuaian dengan isi pesan terdapat dan berperan pada pesan.
Pesan yang disampaikan harus berhubungan dengan isi pesan.

16. Kejelasan pesan


Terdapat dan berperan pada pesan. Kejelasan pesan yang
disampaikan sangat berpengaruh terhadap efektifitas komunikasi. Pesan
yang kurang jelas dapat ditafsirkan berbeda oleh komunikan sehingga
antara komunikan dan komunikator dapat berbeda persepsi tentang pesan
yang disampaikan. Hal ini akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan
komunikasi yang dijalankan.

17. Kesinambungan dan konsistensi


Kesinambungan dan konsistensi (continuity and consistency)
terdapat pada pesan. Pesan yang akan disampaikan harus konsistensi dan
berkesinambungan.

18. Saluran
Terdapat dan berperan pada media. Media yang digunakan harus
disesuaikan dengan pesan yang ingin disampaikan.

19. Kapabilitas sasaran


Terdapat pada komunikan. Dalam menyampaikan pesan,
komunikator harus memperhitungkan kemampuan sasaran dalam
menerima pesan.

20. Psikologis (Rahmat, J dalam Suryani, 2005)


Seperti sikap, pengalaman hidup, motivasi, kepribadian, dan konsep.

21. Sosial (Ellis, Gates &Kenwarthy dalam Suryani, 2005)


Seperti usia, jenis kelamin, kelas sosial, suku, bahasa, kekuasaan, dan
peran sosial.

22. Setting lingkungan


Suasana yang hiruk pikuk atau penuh kebisingan akan
mempengaruhi baik tidaknya pesan diterima oleh komunikan, suara bising
yang diterima komunikan saat proses komunikasi berlangsung membuat
pesan tidak jelas, kabur, bahkan sulit diterima. Oleh karena itu, sebelum
proses komunikasi dilaksanakan lingkungan harus diciptakan sedemikian
rupa supaya tenang dan nyaman.

23. Mindreading/persepsi
Persepsi adalah interpretasi dari pesan yang disampaikan kepada
penerima pesan. Inti dari mengirim pesan adalah memahami persepsi
orang. Perasaan nyaman atau kurang nyaman yang muncul dalam proses
komunikasi baik interpersonal maupun organisasi sesungguhnya lahir dari
persepsi. Inti dari mengirim pesan adalah memahami persepsi orang.
Nyaman berhubungan dengan orang lain berarti adanya dominasi persepsi
positif mengenai orang tersebut dan tidak nyaman berarti adanya dominasi
negatif mengenai orang tersebut.

24. .Waktu
Komunikasi yang berlangsung dan dilakukan pada waktu yang
kurang tepat mungkin diterima dengan kurang tepat pula. Misalnya,
apabila perawat memberikan penjelasan kepada orang tua tentang cara
menjaga kesterilan luka pada saat orang tua sedang sedih, tentu saja pesan
tersebut kurang diterima dengan baik oleh orang tua karena perhatian
orang tua tidak berfokus pada pesan yang disampaikan perawat, melainkan
pada perasaan sedihnya.
Faktor yang mempengaruhi komunikasi : (Kariyoso, 1994)
c. Ditinjau dari komunikator
6) Kecakapan komunikator
7) Sikap komunikator
8) Pengetahuan komunikator
9) Sistem sosial
10) Pengaruh komunikasi
d. Ditinjau dari komunikan
6) Kecakapan
7) Sikap
8) Pengetahuan
9) Sistem sosial
10) Saluran (pendengaran, penglihatan) dari komunikan

Anda mungkin juga menyukai