PEMBELAJARAN KLIEN
Elang Wibisana
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi merupakan proses kompleks yg melibatkan
perilaku dan memungkinkan individu untuk berhubungan
dg orang lain dan dunia sekitarnya.
Menurut Potter dan Perry (1993), komunikasi terjadi pada
tiga tingkatan yaitu intrapersonal, interpersonal dan publik.
Komunikasi interpersonal adalah interaksi yg terjadi antara
sedikitnya dua orang atau dalam kelompok kecil, terutama
dalam keperawatan.
Komunikasi interpersonal yg sehat memungkinkan
penyelesaian masalah, berbagai ide, pengambilan
keputusan, dan pertumbuhan personal.
Prinsip-prinsip Komunikasi (Carl Rogers)
Perawat harus mengenal dirinya sendiri
Komunikasi harus ditandai dg sikap saling menerima,
percaya, menghargai
Perawat harus memahami, menghayati nilai yg dianut
oleh pasien
Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan
pasien, baik fisik maupun mental
Perawat harus dapat menciptakan suasana yg nyaman
dan aman bagi pasien
Kejujuran dan terbuka
Mampu sbg role model
Altruisme
Bertanggung jawab
Komponen-komponen dalam Komunikasi
a. Sender (pemberi pesan):
b. Receiver (penerima pesan):
c. Pesan : informasi yg diterima, bisa berupa kata, ide
atau perasaan.
d. Media: metode yg digunakan dalam pesan yaitu
kata, bisa dg cara ditulis, diucapkan, diraba, dicium.
e. Umpan balik: penerima pesan memberikan
informasi/ pesan kembali kepada pengirim pesan
dalam bentuk komunikasi yg efektif.
Komunikasi menjadi penting karena :
1. Sarana terbina hubungan yg baik antara pasien &
nakes
2. Melihat perubahan perilaku yg terjadi pada
individu atau pasien
3. Kunci keberhasilan tindakan kes yg telah
dilakukan
4. Tolak ukur kepuasan pasien
5. Tolak ukur komplain tindakan dan rehabilitasi
Prinsip komunikasi yang penting
1. Komunikasi bukanlah benda, ia sebuah proses
2. Komunikasi bersifat kompleks
3. Komunikasi tidak dapat digantikan
4. Komunikasi melibatkan keterlibatan yang total dari
kepribadian kita
Faktor yg Mempengaruhi Komunikasi
a.Situasi/suasana
Situasi/suasana yg hiruk pikuk atau penuh kebisangan
akan mempengaruhi baik/tidaknya pesan diterima
oleh komunikan, suara bising yg diterima komunikan
saat proses komunikasi berlangsung membuat pesan
tidak jelas, kabur, bahkan sulit diterima.
Proses komunikasi dilaksanakan, lingkungan harus
diciptakan sedemikian rupa supaya tenang dan
nyaman.
Komunikasi yg berlangsung dan dilakukan pada
waktu yg kurang tepat mungkin diterima dg kurang
tepat pula.
b.Kejelasan pesan
Kejelasan pesan akan sangat mempengaruhi keefektifan
komunikasi.
Pesan yg kurang jelas dapat ditafsirkan berbeda oleh
komunikan sehingga antara komunikan dan komunikator
dapat berbeda persepsi ttg pesan yg disampaikan.
Hal ini akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan
komunikasi yg dijalankan. komunikator harus memahami
pesan sebelum menyampaikannya pada komunikan,
dapat dimengerti dan menggunakan artikulasi dan
kalimat yg jelas.
Pentingnya Komunikasi dalam
Pelayanan Kesehatan
Manusia makhluk sosial tentunya selalu memerlukan
orang lain dalam menjalankan dan mengembangkan
kehidupannya.
Hubungan dg orang lain akan terjalin bila setiap
individu melakukan komunikasi diantara sesamanya.
Kepuasan dan kenyamanan serta rasa aman yg dicapai
oleh individu dalam berhubungan sosial dg orang lain
merupakan hasil dari suatu komunikasi.
Komunikasi dalam hal ini menjadi unsur terpenting
dalam mewujudkan integritas diri setiap manusia sbg
bagian dari sistem sosial.
Komunikasi yg terjadi dalam kehidupan sehari-hari
memberikan dampak yg sangat penting dalam
kehidupan, baik secara individual maupun kelompok.
Komunikasi yg terputus akan memberikan dampak
pada buruknya hubungan antar individu atau
kelompok.
Tatanan klinik seperti RS dinyatakan sbg salah satu
sistem dari kelompok sosial mempunyai kepentingan
yg tinggi pada unsur komunikasi.
Penyebab Komunikasi yg buruk
Ellis (2000) menyatakan jika hubungan terputus atau
menjadi sumber stres, pada umumnya yg ditunjuk
sebagai penyebabnya adalah komunikasi yg buruk.
Hal ini terjadi beberapa sebab diantaranya
adalah:
1) Lemahnya pemahaman mengenai penggunaan diri
secara terapeutik saat melakukan intraksi dg klien.
2) Kurangnya kesadaran diri para perawat dalam
menjalankan komunikasi dua arah secara terapeutik.
3) Lemahnya penerapan sistem evaluasi tindakan
(kinerja) individual yg berdampak thd lemahnya
pengembangan kemampuan diri sendiri.
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yg
terjatara dua individu atau lebih dan pesan berisi
verbal maupun non verbal.
Komunikasi ini sering digunakan dalam kegiatan
sehari-hari dan penting untuk kehidupan sosial, dg
tujuan:
a. Dapat untuk bertukar pikiran
b. Dapat membantu menyelesaikan masalah
c. Dapat membantu membuat keputusan
d. Dapat melakukan tindakan yg sesuai dg
kehidupannya
Komunikasi interpersonal dipengaruhi faktor thd
isi pesan dan sikap penyampaian pesan antara
lain:
Perkembangan : Pada prinsipnya dalam
berkomunikasi yg perlu diperhatikan adalah siapa yg
diajak berkomunikasi.
Persepsi : Persepsi adalah pandangan personal thd
suatu kejadian. Persepsi dibentuk oleh harapan dan
pengalaman..
Nilai : Nilai adalah standar yg mempengaruhi
perilaku sehingga sangat penting bagi pemberi
pelayanan kesehatan untuk menyadari nilai seseorang.
Latar belakang budaya :Gaya berkomunikasi sangat
dipengaruhi oleh faktor budaya. Budaya inilah yg akan
membatasi cara bertindak dan berkomunikasi.
Emosi : Emosi adalah perasaan subjektif tentang
suatu peristiwa.
Pengetahuan : Komunikasi akan sulit dilakukan jika
orang yg kitan ajak berkomunikasi memiliki tingkat
pengetahuan yg berbeda.
Peran : Gaya komunikasi harus di sesuaikan dg peran
yg sedang kita lakukan.
Tatanan interaksi : Komunikasi interpersonal akan
lebih efektif jika dilakukan dalam lingkungan yang
menunjang.
Hambatan psikologis dalam proses komunikasi:
1. Kejujuran
2. Tidak membingungkan dan cukup ekspresif
3. Bersikap positif
4. Empati bukan simpati
5. Mampu melihat permasalahan dari kacamata klien
6. Menerima klien apa adanya
7. Sensitif terhadap perasaan klien
8. Tidak mudah terpengaruh masa lalu klien ataupun
diri perawat sendiri
G. Tahapan Komunikasi Terapeutik Stuart G.W
1. Tahap Persiapan/Pra-interaksi
• Menggali perasaan, menilik dirinya dg cara
mengidentifikasi kelebihan, kekurangannya.
• Mencari informasi ttg klien sbg lawan bicaranya.
• Merancang strategi untuk pertemuan pertama dg
klien.
• Tahapan ini dilakukan dg tujuan mengurangi
rasa cemas atau kecemasan yg mungkin dirasakan
perawat sebelum melakukan komunikasi
terapeutik dg klien.
G. Tahapan Komunikasi Terapeutik Stuart G.W