MAKALAH
Oleh :
Kelompok 3
Faisal Efendi : 1914201041
Febryana Ardhieta Wulandari : 1914201047
Elita Lifianingrum : 1914201051
Lina Hasna Fatimah : 1914201056
Nanda Ayu Dyah P : 1914201052
Putri Kamila Mufidah : 1914201048
Ratnaningtyas Putri W : 1914201045
Vivi Rahmawati : 1914201059
Dina Rosdianti : 1914201080
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat NYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR ISI
iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iv
BAB I................................................................................................................................3
PENDAHULUAN............................................................................................................3
A. Latar Belakang.........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah....................................................................................................3
C Tujuan.......................................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN...............................................................................................................5
A. Pengertian Ergonomi...............................................................................................5
B. Tujuan Ergonomi.....................................................................................................5
C. Ruang Lingkup Ergonomi.......................................................................................5
D. Mempertahankan Ergonomik Pada Posisi Duduk................................................6
E. Mempertahankan Ergonomi Pada Posisi Berdiri..................................................6
F. Mempertahankan Ergonomi Pada Posisi Dinamis ( Duduk dan Berdiri)...........6
G. Mempertahankan Ergonomi Pada Posisi Berbaring............................................7
BAB III.............................................................................................................................8
NASKAH ROLEPLAY...................................................................................................8
BAB IV..............................................................................................................................9
PENUTUP........................................................................................................................9
A. Kesimpulan...............................................................................................................9
B. Saran.........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................10
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Syok merupakan kegagalan system sirkulasi untuk mempertahankan
perfusi yang adekuat ke organ-orgar vital. Kedaruratan dalam pelayanan
obsetetri dan ginetologi yang bisa berakibat fatal merupakan salah satu
kedaruratan yang tidak jarang terjadi. Jika diingat akan semua penyebab utama
kematian dalam obstetri:, yaitu perdarahan, infeksi, gestosis, komplikasi atau
pengauh sampingan anastesia pasca bedah, dan kegagalan jantung, maka
semua keadaan patologis ini terlebih dahulu diawali oleh syok yang jika tkiak
terkendali dengan cepat akan berianjut ke dalam stadiim yang membahayakan
Jiwa.
Oleh karena itu, sangadah penting mendalami sindroma syok agar mampu
mengantisipasi lebih awal segala sesuatunya daripada mencoba mengatashya
setelah semuanya terlambat. Kata kunci dalam upaya mencegah kematian
akibat syok tak lain adalah pencegahan, antisipasi, deteksi dini dan ketepatan
serta kecepatan dalam mengambil tindakan.
Diagnosis syok dapat terjadi tanda dan gejala sebagai berikut : nadi cepat
dan lemah (110kali/menit atau lebih), tekanan darah yang rendah (sistolik
kurang dari 90 mmHg), pucat, kenngat atau kulit terasa dingin dan lembab,
pernapasan yang cepat (30 kali/menit atau lebih), gelisah, bingung, atau
hilangnya kesadaran, urin yang sedikit (kurang dari 30 ml/jam).
B. Etiologi
Penyebab syok hipovolemik adalah akibat dari berbagai factor berikut ini.
A. Hipovolemik absolute
Thorax
1) Trauma parenkim paru
2) Cedera vaskular paru
3) Cedera vaskular intercostal
4) Ganguan aorta
5) Homoptosis masiv
Abdomen /pelvis/ retroveritoneum
1) Cedera organ padat ( hepar, limpa, ginjal )
2) Vaskular ( Trauma, ruptur aneurisma )
3) Perdarahan gastrointestinal (varises esofageal, uluks, anomali
vaskuler, dan lain-lain )
4) Ganguan ginekologi ( ruptur kehamilan ektopik, perdarahan
peripatum, perdarahan uterus abnormal, rupture kista ovarium, dan
lain-lain )
Ortopedic
1) Fruktur pelvis
2) Fruktur tulang besar
3) Fruktur multiple
Ekstrimitas dan permukaan kulit
1) Cedera vascular mayor
2) Cedera jaringan lunak yang masiv
C. Patofisiologi
Respon dini terhadap kehilangan darah adalah mekanisme kompensasi
tubuh yang berupa vasokonstriksi di kulit, otot, dan sirkulasi viseral untuk
menjaga aliran darah yang cukup ke ginjal, jantung, dan otak.Respon terhadap
berkurangnya volume sirkulasi akut yang berkaitan dengan trauma adalah
peningkatan detak jantung sebagai usaha untuk menjaga cardiac output.Dalam
banyak kasus, takikardi adalah tanda syok paling awal yang dapat. Pelepasan
katekolamin endogen akan meningkatkan tahanan vaskular perifer. Hal ini
akan meningkatkan tekanan darah diastolik dan menurunkan tekanan nadi
tetapi hanya sedikit meningkatkan perfusi organ.
Hormon-hormon lainnya yang bersifat vasoaktif dilepaskan ke sirkulasi
selama kondisi syok, termasuk histamin, bradikinin, dan sejumlah prostanoid
dan sitokin-sitokin lainnya.Substansi-substansi ini mempunyai pengaruh besar
terhadap mikrosirkulasi dan permeabilitas vascular.Pada syok perdarahan
yang dini, mekanisme pengembalian darah vena dilakukan dengan
mekanisme kompensasi dari kontraksi volume darah dalam sistem vena yang
tidak berperan dalam pengaturan tekanan vena sistemik.Namun kompensasi
mekanisme ini terbatas.
Metode yang paling efektif dalam mengembalikan cardiac output dan
perfusi end-organ adalah dengan menambah volume cairan tubuh. Pada
tingkat selular, sel-sel dengan perfusi dan oksigenasi yang tidak memadai
mengalami kekurangan substrat esensial yang diperlukan untuk proses
metabolisme aerobik normal dan produksi energi. Pada tahap awal, terjadi
kompensasi dengan proses pergantian menjadi metabolisme anaerobik
yang mengakibatkan pembentukan asam laktat dan berkembang menjadi
asidosis metabolik. Bila syok berkepanjangan dan pengaliran substrat
esensial untuk pembentukan ATP tidak memadai, maka membran sel akan
kehilangankemampuan untuk mempertahankan kekuatannya dan gradien
elektrik normal pun akan hilang.
Pembengkakan retikulum endoplasma adalah tanda struktural pertama dari
hipoksia seluler, menyusul segera kerusakan mitokondria, robeknya lisosom,
dan lepasnya enzim-enzim yang mencerna elemen-elemen struktur intraseluler
lainnya.Natrium dan air masuk ke dalam sel dan terjadilah pembengkakan sel.
Penumpukan kalium intraseluler juga terjadi. Bila proses ini tidak membaik,
maka akan terjadi kerusakan seluler yang progresif, penambahan
pembengkakan jaringan, dan kematian sel. Proses ini meningkatkan dampak
kehilangan darah dan hipoperfusi jaringan.
D. Gejala Klinis
Gejala dan tanda yang disebabkan oleh syok hipovolemik akibat
nonperdarahan serta perdarahan adalah sama meskipun ada sedikit
perbedaan dalam kecepatan timbulnya syok ( Hutabarat, 2015). Gejala klinis
pada suatu perdarahan bisa belum terlihat jika kekurangan darah kurang dari
10% dari total volume darah karena pada saat ini masih dapat dikompensasi
oleh tubuh. Bila perdarahan terus berlangsung maka tubuh tidak mampu lagi
mengkompensasinya dan menimbulkan gejala-gejala klinis. Secara umum,
syok hipovolemik menimbulkan gejala peningkatan frekuensi jantung dan
nadi (takikardi), pengisian nadi yang lemah, kulit dingin dengan turgor yang
jelek, ujung-ujung ekstremitas dingin, dan pengisian kapiler lambat
(Hardisman, 2013).
Pasien hamil bisa menunjukkan tanda dan gejala syok hipovolemik yang
atipikal hingga kehilangan 1500 ml darah tanpa terjadi perubahan tekanan
darah.. Keparahan dari syok hipovolemik tidak hanya tergantung pada jumlah
kehilangan volume dan kecepatan kehilangan volume, tetapi juga usia dan
status kesehatan individu sebelumnya ( Hutabarat, 2015). Secara klinis, syok
hipovolemik diklasifikasikan menjadi ringan, sedang dan berat.Pada syok
ringan, yaitu kehilangan volume darah 20%, vasokonstriksidimulai dan
distribusi aliran darah mulai terhambat.Pada syok sedang, yaitu kehilangan
volume darah 20-40%, terjadi penurunan perfusi ke beberapa organ seperti
ginjal, limpa, dan pankreas.Pada syok berat, dengan kehilangan volume
darah lebih dari 40%, terjadi penurunan perfusi ke otak dan jantung
(Hutabarat, 2015)
E. Komplikasi
Komplikasi dari syok hipovolemik meliputi sepsis, sindrom gawat napas akut,
koagulasi intravaskular diseminata, kegagalan multiorgan, hingga kematian.