Disusun Oleh :
Rio Setiawan Putra
PO71201220126
Dosen Pengampu :
Musrida Dewi, SKM.M.Kep
Komunikasi adalah bagian yang penting dalam kehidupan dan menyatu dengan
kehidupan kita. Setiap saat, manusia selalu berkomunikasi dan menggunakannya dalam
berinteraksi dengan manusia lain. Kata-kata yang diucapkan seseorang adalah komunikasi,
diamnya seseorang adalah komunikasi, tertawanya seseorang adalah komunikasi, dan
menangisnya seseorang adalah komunikasi. Dengan berkomunikasi, kehidupan kita akan
interaktif dan menjadi lebih dinamis. Komunikasi dalam aktivitas keperawatan adalah hal
yang paling mendasar dan menjadi alat kerja utama bagi setiap perawat untuk memberikan
pelayanan/asuhan keperawatan karena perawat secara terus-menerus selama 24 jam bersama
pasien. Dalam setiap aktivitasnya, perawat menggunakan komunikasi. Pengetahuan tentang
komunikasi dan komunikasi terapeutik sangat penting terkait dengan tugas-tugas Anda dalam
melakukan asuhan keperawatan dan dalam melakukan hubungan profesional dengan tim
kesehatan lainnya. Sebagai calon perawat ahli madya, keterampilan dasar yang penting harus
Anda kuasai adalah komunikasi. Penguasaan tentang komunikasi terapeutik dalam praktik
keperawatan akan memungkinkan Anda melaksanakan praktik keperawatan secara
berkualitas.
1. Pengertian Komunikasi
Dari beberapa definisi di atas, secara sederhana komunikasi dapat diartikan sebagai suatu
proses pertukaran, penyampaian, dan penerimaan berita, ide, atau informasi dari seseorang
ke orang lain. Lebih kompleks, komunikasi didefinisikan sebagai berikut.
a. Komunikasi adalah pertukaran keseluruhan perilaku dari komunikator kepada
komunikan, baik yang disadari maupun tidak disadari, ucapan verbal atau tulisan,
gerakan, ekspresi wajah, dan semua yang ada dalam diri komunikator dengan tujuan
untuk memengaruhi orang lain.
b. Komunikasi adalah proses yang dinamis serta selalu berubah sesuai dengan situasi
dan kondisi lingkungan yang senantiasa berubah.
Dalam berkomunikasi, diperlukan ketulusan hati antara pihak yang terlibat agar komunikasi
yang dilakukan efektif. Pihak yang menyampaikan harus ada kesungguhan atau keseriusan
bahwa informasi yang disampaikan adalah penting, sedangkan pihak penerima harus
memiliki kesungguhan untuk memperhatikan dan memahami makna informasi yang diterima
serta memberikan respons yang sesuai.
B. Jenis Komunikasi
1. Komunikasi Verbal
2. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi Nonverbal adalah sebuah komunikasi yang dilakukan tanpa menggunakan
kata-kata atau suara dalam penyampaian pesan. Komunikasi ini cenderung menggunakan
simbol-simbol komunikasi seperti gerak tubuh, gerak tangan atau bahasa isyarat, ekspresi
wajah, kontak mata dan sebagainya. Tujuan dari penggunaan komunikasi ini adalah untuk
memberikan keyakinan kepada pasien misalnya dengan menggerakkan kepala, menunjukkan
perasaan atau emosi misalnya dengan mengelus tangan pasien hingga mengusap air mata
pasien, dan untuk melengkapi pesan yang disampaikan menggunakan verbal. Perawat yang
mampu menggunakan komunikasi nonverbal akan mampu untuk memahami pasien,
merasakan kondisi pasien hingga menentukan kebutuhan bagi pasien.
3. Komunikasi Persuasif
Komunikasi Persuasif adalah proses komunikasi yang dilakukan dengan cara-cara yang
lembut, penuh kekeluargaan dan tanpa paksaan. Seorang perawat yang mampu dan dapat
menjalankan komunikasi dengan cara persuasif, akan mampu berkomunikasi dengan sopan,
memiliki etika, dan memiliki rasa saling menghargai ketika berkomunikasi dengan setiap
pasien yang dijumpainya.
4. Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi Intrapersonal adalah komunikasi yang berada didalam diri yang biasa
kita sebut sebagai kata hati atau perasaan batin. Didalam dunia medis keperawatan, seorang
perawat harus memiliki jenis komunikasi ini. Tujuannya adalah untuk membuat perawat
secara cepat dan sadar dapat merasakan, melihat, menangkap serta mengetahui kondisi pasien
tanpa harus berbicara dengannya. Contohnya adalah ketika seorang perawat melihat seorang
pasien sedang termenung, melamun, atau menengadah kelangit-langit, maka perawat akan
merasakan dan mengetahui bahwa pasien tersebut sedang gundah, risau atau sedang
memikirkan sesuatu.
5. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi Interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih
didalam sebuah kelompok kecil. Misalnya perawat dengan pasien yang didampingi oleh
anggota keluarga pasien. Komunikasi ini berlangsung secara tatap muka, atau dapat pula
menggunakan Macam-macam Media Komunikasi. Tujuannya adalah untuk memberikan
penjelasan mengenai penyakit yang diderita pasien, melakukan perawatan, memberikan obat,
atau melakukan tindakan medis seperti pengambilan sample darah, rambut, memasang infus,
melakukan suntik, dan sebagainya.
Namun untuk melakukan komunikasi yang satu ini, perawat harus mampu untuk menjadi
pendengar yang baik, berbicara dengan lembut, dapat menunjukkan sikap peduli atau empati
hingga mampu untuk memberikan motivasi, humor dan becandaan.
6. Komunikasi Massa
Penggunaan Komunikasi Massa dalam keperawatan secara tidak langsung akan
memberikan kemampuan kepada perawat agar perawat dapat menentukan dimana posisinya,
kapan harus berbicara, kapan harus mendekat atau menjauh, kapan harus berada ditengah,
dibelakang atau didepan dan lain sebagainya. Selain itu, komunikasi ini secara tidak langsung
akan mengajarkan perawat untuk menguasai dirinya, menjaga intonasi dan volume suara,
mengajarkan perawat untuk menggunakan bahasa tubuh hingga mengajarkan perawat agar
mampu untuk memberikan motivasi.
7. Komunikasi Publik
Secara Teori Komunikasi Publik adalah komunikasi yang dilakukan didalam sebuah
kelompok besar. Nah penggunaan komunikasi ini dalam keperawatan, dapat kita lihat pada
berbagai kegiatan tentang kesehatan seperti penyuluhan, seminar, hingga diskusi kesehatan
yang melibatkan banyak peserta. Dengan mempelajari komunikasi ini, seorang perawat yang
bertindak sebagai komunikator atau sumber informasi akan mampu untuk berkomunikasi
kepada orang banyak dengan baik. Namun untuk menggunakannya, komunikator harus benar
– benar mengetahui latar belakang pendidikan, pengalaman, tingkat sosial, serta pengetahuan
dari komunikannya. Tujuannya agar komunikator dapat memilih dan menyampaikan materi
dengan tepat.
Pada suatu hari di kelompok yasianan ibu-ibu di desa suo-suo tepatnya pada tanggal 1 agutus
2022 di adakan penyuluhan Kesehatan tentang penyakit Gastritis, penyuluhan diberikan oleh
salah satu perawat yang bertugas di puskesmas suo-suo.
Perawat : Assalamualaikum wr wb
Ibu – ibu : wa’alaikum wr wb
yasinan
Perawat : selamat sore ibu-ibu semuanya perkenalkan nama saya perawat rio
setiawan putra saya bekerja di puskesmas suo-suo disini saya akan
mengadakan penyuluhan tentang apa itu penyakit gastritis atau yang
sering kita sebut penyakit maag, lama watu penyuluhan kurang lebih 20
menit apakah ibu-ibu bersedia ?
Ibu – ibu : iya pak kami bersedia
yasinan
Perawat : apakah ibu-ibu ada yang tau penyakit gastritis/maag itu ?
Ibu – ibu : saya tau pak, setahu saya penyakit maag adalah penyakit yang
yasinan disebabkan karna telat makan
Perawat : ibu benar, tapia da yang perlu saya tambahkan bahwa penyakit maag
adalah rusaknya dinding lambung yang disebabkan oleh sekresi asam
lambung yang berlebihan oleh sesuatu hal dengan gejala yang dapat
sembuh sendiri
Ibu – ibu : ooo begitu pak
yasinan
Perawat : lalu apa yang ibu-ibu lakukan jika menderita penyakit maag ?
Ibu – ibu : minum obat dan tidak telat makan pak
yasinan
Perawat : sebenarnya Tindakan ibu-ibu minum obat benar , tetapi bukan itu saja
dan perlu diperhatikan karena dalam pemberian obat maag bila kurang
tepat dosis obat ataupun jenis obat yang sesuai dengan penyebab maagnya
buaknnya akan menghentikan atau mengobati maag tetapi bisa
menyebabkan penyakitnya tambah parah, sehingga jika belum mengerti
betul jangan coba-coba mengobati sendiri sebaiknya dibawa berobat ke
puskesmas, rumah sakit, atau praktek dokter.
Ibu – ibu : pak apa penyebab maag itu pak ?
yasinan
Perawat : penyebab maag itu ibu-ibu, 1. Waktu makan yang tidak teratur 2. Kalau
makan tidak dikunyah dengan lembut,3. bekerja terlalu keras dan kurang
istirahat 4. Pikiran yang terlalu tegang
Ibu – ibu : ooowwwhh begitu pak, lalu bagaiman cara menghidari penyakit maag
yasinan ibu pak ?
Perawat : biasakan untuk makan yang teratur ya ibu-ibu, jangan terlalu berlebihan
mengkomsumsi makanan yang terlalu pedas dan asam, hindari segala
faktor yang menyebabkan stress dan tekanan batin
Ibu – ibu : pak apakah ada obat alami untu mengobati maag itu pak ?
yasinan
Perawat : ada ibu-ibu, jadi cara membuat dan memberikan resep pada pengobatan
penyakit maag adalah, bahan-bahannya beberapa buah mengkuang dan
seujung sendok teh garam, proses pembuatannya buah mengkuang di
kelupas terlebih dahulu kemudian diparut dan diperas usahankan
menghasilakn air satu gelas ukuran 240-250cc, kemudian tambah garam
dan aduk sampai rata, minumnya nya dua kali satu gelas pagi dan sore
sesudah makan
Ibu – ibu : oowwwhhh begitu pak ya cara pembuatannya
yasinan
Perawat : apakah ibu-ibu ada yang perlu di tanyakan tetang pengobatan maag ?
Ibu – ibu : sudah mengerti pak untuk saat ini belum ada pak
yasinan
Perawat : karna ibu-ibu sudah mengerti cara pertolongan pada penderita maag dan
tidak ada lagi yang di tanyakan serta say harus mengerjakan tugas lain,
dan ibu-ibu mungkin ada pekerjaan lain, maka penyuluhan ini saya akhiri
sampai disini ya ibu-ibu
Ibu – ibu : terimakasih pak, jika lain waktu kami ada masalah yang belum di
yasinan mengerti tentang penyakit penyakit lagi apa boleh kita berdiskusi lagi
pak ?
Perawat : oooh tentu ibu-ibu dengan senang hati,t saya akhiri ya terimakasih atas
waktunya ibu-ibu, waassalamualaikum wr wb
Ibu – ibu : baik pak, wa’alaikum salam wr wb, terimakasih pak
yasinan