Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK I

1. Juen Jurtin Yumame


2. Miriam Selviana Mariang
3. Rosita Awanda Kalapain
4. Selfia Krimadi
5. Septina Mincemisela Marani
KOMUNIKASI KEPERAWATAN
 komunikasi keperawatan adalah suatu seni
penyampaian serangkaian pesan atau informasi yang
berkenaan dengan kegiatan keperawatan (kegiatan
terapeutik keperawatan) yang dilakukan oleh seorang
perawat (sekelompok) perawat dengan pasien atau klien.
KONSEP KOMUNIKASI SECARA UMUM
 komunikasi secara umum adalah suatu proses dimana
orang memberikan pengaruh terhadap orang lain melalui
pertukaran informasi,ide dan perasaan.
JENIS-JENIS KOMUNIKASI
 Komunikasi Intrapersonal
  Komunikasi Intrapersonal adalah komunikasi yang
berada didalam diri yang biasa kita sebut sebagai kata hati
atau perasaan batin. Didalam dunia medis keperawatan,
seorang perawat harus memiliki jenis komunikasi ini.
Tujuannya adalah untuk membuat perawat secara cepat
dan sadar dapat merasakan, melihat, menangkap serta
mengetahui kondisi pasien tanpa harus berbicara
dengannya. Contohnya adalah ketika seorang perawat
melihat seorang pasien sedang termenung, melamun, atau
menengadah kelangit-langit, maka perawat akan
merasakan dan mengetahui bahwa pasien tersebut sedang
gundah, risau atau sedang memikirkan sesuatu.
 Komunikasi Interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan
oleh 2 orang atau lebih didalam sebuah kelompok kecil. Misalnya
perawat dengan pasien yang didampingi oleh anggota keluarga
pasien. Komunikasi ini berlangsung secara tatap muka, atau dapat
pula menggunakan Macam-macam Media Komunikasi.
Tujuannya adalah untuk memberikan penjelasan mengenai
penyakit yang diderita pasien, melakukan perawatan, memberikan
obat, atau melakukan tindakan medis seperti pengambilan sample
darah, rambut, memasang infus, melakukan suntik, dan
sebagainya.
 Namun untuk melakukan komunikasi yang satu ini, perawat harus
mampu untuk menjadi pendengar yang baik, berbicara dengan
lembut, dapat menunjukkan sikap peduli atau empati hingga
mampu untuk memberikan motivasi, humor dan becandaan.
  Komunikasi Massa dalam keperawatan secara tidak
langsung akan memberikan kemampuan kepada perawat
agar perawat dapat  menentukan dimana posisinya,
kapan harus berbicara, kapan harus mendekat atau
menjauh, kapan harus berada ditengah, dibelakang atau
didepan dan lain sebagainya. Selain itu, komunikasi ini
secara tidak langsung akan mengajarkan perawat untuk
menguasai dirinya, menjaga intonasi dan volume suara,
mengajarkan perawat untuk menggunakan bahasa tubuh
hingga mengajarkan perawat agar mampu untuk
memberikan motivasi.
 Teori Komunikasi Publik adalah komunikasi yang
dilakukan didalam sebuah kelompok besar. Nah penggunaan
komunikasi ini dalam keperawatan, dapat kita lihat pada
berbagai kegiatan tentang kesehatan seperti penyuluhan,
seminar, hingga diskusi kesehatan yang melibatkan banyak
peserta. Dengan mempelajari komunikasi ini, seorang
perawat yang bertindak sebagai komunikator atau sumber
informasi akan mampu untuk berkomunikasi kepada orang
banyak dengan baik. Namun untuk menggunakannya,
komunikator harus benar – benar mengetahui latar belakang
pendidikan, pengalaman, tingkat sosial, serta pengetahuan
dari komunikannya. Tujuannya agar komunikator dapat
memilih dan menyampaikan materi dengan tepat.
  Komunikasi Satu Arah
 Seiring perkembangan jaman, komunikasi dalam keperawatan
juga berkembang menjadi sebuah komunikasi yang satu arah.
Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang disampaikan
melalui media komunikasi, yang prosesnya tidak perlu
mendapatkan tanggapan atau umpan balik dari penerima
informasi. Contoh dari penggunaan komunikasi ini dalam
keperawatan dapat kita lihat pada berbagai media Komunikasi
Online yang membahas kesehatan atau keperawatan. Namun
karena penggunaan komunikasi ini cenderung tidak dapat
ditanggapi, maka Etika dalam Penggunaan Media Komunikasi
 seperti informasi harus benar, valid, tidak mengandung
kebohongan, tidak mengandung SARA dan informasi dapat
dipertanggung jawabkan haruslah benar-benar diikuti.
 Komunikasi Dua Arah
 Berbeda dengan komunikasi satu arah yang cenderung
tidak mendapatkan tanggapan, Komunikasi Dua Arah
 mengharuskan proses komunikasi mendapatkan
tanggapan. Penggunaan komunikasi ini pada dasarnya
berproses dari komunikator yang memberikan informasi
dan komunikan sebagai penerima informasi akan
menyimpulkan informasi tersebut dan memberikan
tanggapannya kepada komunikator terkait dengan
informasi yang diberikan oleh komunikator. Penggunaan
komunikasi ini dalam keperawatan, biasanya akan kita
lihat ketika perawat sedang menanyai pasien atau
keluarga pasien, dan lain sebagainya.
  Komunikasi Berantai
 Komunikasi berantai adalah sebuah proses pertukaran informasi yang
dilakukan secara berantai atau saling sambung menyambung. Faktor
yang mempengaruhi terciptanya komunikasi ini adalah lingkungan,
cara penyampaian, pengetahuan komunikan serta pengaruh dari pesan
tersebut. Pada keperawatan, komunikasi ini biasanya akan kita temui
pada sebuah komunikasi yang akan membicarakan informasi penting
yang memiliki kemungkinan untuk disembunyikan dari pasien.
 Contohnya adalah ketika dokter berbicara dengan perawat agar
perawat mengatakan kondisi pasien, maka perawat akan berbicara
dengan keluarga pasien, dan keluarga pasien akan menyampaikan apa
yang dikatakan oleh perawat kepada pasien. Namun komunikasi ini
memiliki beberapa kelemahan, seperti informasi atau pesan menjadi
tidak asli lagi hingga kemungkinan terjadinya distorsi atau perubahan
informasi dari yang sebenarnya.
 Komunikasi Verbal
 Komunikasi verbal adalah komunikasi yang paling sering
digunakan dalam keperawatan. Proses penyampaian informasi
melalui komunikasi ini adalah dengan menggunakan kata-kata
yang diucapkan atau secara lisan. Komunikasi ini menjadi
satu-satunya jenis komunikasi yang paling menguntungkan
penggunaannya, karena proses penyampaian informasi
menjadi lebih jelas, sederhana, dapat disampaikan secara
langsung hingga informasi yang belum jelas dapat diulangi
kembali. Penggunaan komunikasi ini sering kita temui ketika
perawat berkata atau berbicara, contohnya ” silahkan duduk
pak, saya akan periksa dulu. Akan saya cek dahulu tekanan
darah bapak, dan lain sebagainya.
 Komunikasi Nonverbal adalah sebuah komunikasi yang
dilakukan tanpa menggunakan kata-kata atau suara dalam
penyampaian pesan. Komunikasi ini cenderung
menggunakan simbol-simbol komunikasi seperti gerak tubuh,
gerak tangan atau bahasa isyarat, ekspresi wajah, kontak
mata dan sebagainya. Tujuan dari penggunaan komunikasi ini
adalah untuk memberikan keyakinan kepada pasien misalnya
dengan menggerakkan kepala, menunjukkan perasaan atau
emosi misalnya dengan mengelus tangan pasien hingga
mengusap air mata pasien, dan untuk melengkapi pesan yang
disampaikan menggunakan verbal. Perawat yang mampu
menggunakan komunikasi nonverbal akan mampu untuk
memahami pasien, merasakan kondisi pasien hingga
menentukan kebutuhan bagi pasien.
 Komunikasi Pembelajaran
 Komunikasi pembelajaran adalah komunikasi yang digunakan
untuk memberikan sebuah pengajaran, mengajarkan atau
memberikan edukasi. Didalam keperawatan, komunikasi ini
sangat penting dimiliki oleh setiap perawat dengan tujuan agar
perawat mampu mengedukasi pasien dan keluarganya.
Penggunaan Komunikasi Pembelajaran dalam keperawatan
biasanya dapat kita temui pada seorang perawat yang sedang
mengajari keluarga pasien tentang cara memberikan obat
dengan dosis yang tepat, mengajarkan tentang makanan atau
minuman yang boleh dikonsumsi dan yang tidak boleh
dikonsumsi, hingga mengajarkan keluarga pasien untuk
melakukan pertolongan pertama ketika pasien tiba-tiba
mengalami hal yang buruk.
BAGAIMANA CARA PERAWAT BERKOMUNIKASI?
4 TAHAP KOMUNIKASIH
 Tahapan Pre-interAksi
 Tahap pertama ini merupakan tahap dimana perawat
belum bertemu dengan pasien. Tugas perawat dalam
tahap ini adalah menggali perasaan, fantasi dan rasa
takut dalam diri sendiri; menganalisis kekuatan dan
keterbatasan profesional diri sendiri; mengumpulkan
data tentang klien jika memungkinkan; dan
merencanakan untuk pertemuan pertama dengan klien.
 Tahap orientasi
  Yakni tahap dimana perawat pertama kali bertemu
dengan klien. Tugas perawat dalam tahap ini meliputi:
menetapkan alasan klien untuk mencari bantuan;
membina rasa percaya, penerimaan dan komunikasi
terbuka; menggali pikiran, perasaan dan tindakan-
tindakan klien; mengidentifikasi masalah klien;
menetapkan tujuan dengan klien; dan, merumuskan
bersama kontrak yang bersifat saling menguntungkan
dengan mencakupkan nama, peran, tanggung jawab,
harapan, tujuan, tepat pertemuan, waktu pertemuan,
kondisi untuk terminasi dan kerahasiaan.
 Tahap kerja
 Tahap komunikasi terapeutik yang ketiga ini adalah
tahap dimana perawat memulai kegiatan komunikasi.
Tugas perawat pada tahap ini adalah menggali stresor
yang relevan; meningkatkan pengembanganpenghayatan
dan penggunaan mekanisme koping klien yang
konstruktif; serta membahas dan atasi perilaku resisten.
 Tahap terminasi
 Tahap terminasi adalah tahap dimana perawat akan
menghentikan interaksi dengan klien, tahap ini bisa
merupakan tahap perpisahan atau terminasi sementara
ataupun perpisahan atau terminasi akhir. Tugas perawat
pada tahap ini adalah: membina realitas tentang
perpisahan; meninjau kemampuan terapi dan pencapaian
tujuan-tujuan; serta menggali secara timbal balik
perasaan penolakan, kesedihan dan kemarahan serta
perilaku yang terkait lainnya.
APA ITU KOMUNIKASI TERAPEUTIK?
 Komunikasi terapeutik adalah suatu sarana bagi
perawat dalam menjalin hubungan saling percaya,
sehingga dapat meningkatkan citra yang baik bagi tenaga
kesehatan khususnya untuk profesi
keperawatan. Komunikasi merupakan sesuatu yang
sangat penting bagi perawat dalam berinteraksi dengan
pasien.

Anda mungkin juga menyukai