DAN PASIEN
OLEH:
Ariya Kunbaran
(203310687)
DOSEN
PEMBIMBING KLINIK
PEMBIMBING AKADEMIK
PENDAHULUAN
Effendy O.U (2002) dalam Suryani (2005) menyatakan lima komponen dalam
komunikasi yaitu; komunikator, komunikan, pesan, media dan efek. Komunikator
(pengirim pesan) menyampaikan pesan baik secara langsung atau melalui media
kepada komunikan (penerima pesan) sehingga timbul efek atau akibat terhadap pesan
yang telah diterima. Selain itu, komunikan juga dapat memberikan umpan balik
kepada komunikator sehingga terciptalah suatu komunikasi yang lebih lanjut.
1.2 Tujuan
1. Memenuhi tugas praktek klinik mata kuliah komunikasi dalam keperawatan.
2. Membahas lebih lanjut tentang komunikasi terapeutik.
3. Mengetahui teknik – teknik komunikasi terapeutik
4. Memahami komunikasi sebagai elemen terapi
5. Menerapkan sikap profesional perawat dalam berkomunikasi meliputi sikap
(kehadiran) secara fisik dan psikologis,
6. Menggunakan teknik-teknik komunikasi terapeutik,
7. Menerapkan fase-fase hubungan dan komunikasi terapeutik perawat-klien.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
2.2 Fungsi
1. Komunikasi Intrapersonal
Digunakan untuk berpikir, belajar, merenung, meningkatkan motivasi,
introspeksi diri.
2. Komunikasi Interpersonal
Digunakan untuk meningkatkan hubungan interpersonal, menggali
data atau masalah, menawarkan gagasan, memberi dan menerima informasi.
3. Komunikasi Publik
Mempengaruhi orang banyak, menyampaikan informasi,
menyampaikan perintah atau larangan umum (publik).
2.3 Tujuan
Menurut Roger dalam Stuart G.W (1998), ada beberapa karakteristik seorang
helper (perawat) yang dapat memfasilitasi tumbuhnya hubungan yang terapeutik,
yaitu:
1. Kejujuran
3. Bersikap positif
1. Tahap Persiapan/Pra-interaksi
2. Tahap Perkenalan/Orientasi
Tahap perkenalan dilaksanakan setiap kali pertemuan dengan klien
dilakukan. Tujuan dalam tahap ini adalah memvalidasi keakuratan data dan
rencana yang telah dibuat sesuai dengan keadaan klien saat ini, serta
mengevaluasi hasil tindakan yang telah lalu (Stuart.G.W, 1998).
Sangat penting bagi perawat untuk melaksanakan tahapan ini dengan baik
karena tahapan ini merupakan dasar bagi hubungan terapeutik antara perawat
dan klien.
3. Tahap Kerja
4. Tahap Terminasi
Terminasi merupakan akhir dari pertemuan perawat dan klien. Tahap
terminasi dibagi dua yaitu terminasi sementara dan terminasi akhir
(Stuart,G.W,1998). Terminasi sementara adalah akhir dari tiap pertemuan
perawat dan klien, setelah hal ini dilakukan perawat dan klien masih akan
bertemu kembali pada waktu yang berbeda sesuai dengan kontrak waktu yang
telah disepakati bersama. Sedangkan terminasi akhir dilakukan oleh perawat
setelah menyelesaikan seluruh proses keperawatan.
Egan (1998) dalam Kozier,et.al (2004), telah menggambarkan lima cara yang
spesifik untuk menunjukkan kehadiran secara fisik ketika melaksanakan komunikasi
terapeutik, yang ia definisikan sebagai sikap atas kehadiran atau keberadaan terhadap
orang lain atau ketika sedang berada dengan orang lain. Berikut adalah tindakan atau
sikap yang dilakukan ketika menunjukkan kehadiran secara fisik :
Dengan posisi ini perawat menyatakan kesiapannya (“saya siap untuk anda”).
5. Bersikap tenang
Akan lebih terlihat bila tidak terburu-buru saat berbicara dan menggunakan
gerakan/bahasa tubuh yang natural.
BAB III
PENUTUP
Potter, P.A & Perry, A.G.(1993). Fundamental of Nursing Concepts, Process and Practice.
Third edition. St.Louis: Mosby Year Book
Stuart, G.W & Sundeen S.J.(1995). Pocket guide to Psychiatric Nursing. Third edition.
St.Louis: Mosby Year Book
Stuart, G.W & Sundeen S.J.(1995). Principles and Practise of Psychiatric Nursing. St. Louis:
Mosby Year Book
Taylor, Lilis & LeMone.(1993). Fundamental of Nursing; the art and science of nursing
care. Third edition. Philadelphia: Lippincot-Raven Publication