DI RUANG MERPATI
Disusun oleh :
Anggota Kelompok
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Klien mampu mengenal perilaku kekerasan yang biasa dilakukan secara maksimal
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat mengungkapkan keinginan dan permintaan tanpa memaksa
b. Klien dapat mengungkapkan penolakan dan rasa sakit hati tanpa kemarahan
B. LANDASAN TEORI
Kelompok adalah sejumlah individu berkomunikasi satu dengan yang lain dalam j
angka waktu tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga tiap orang dapat ber
komunikasi dengan semua anggota secara langsung. Anggota kelompok mungkin datang
dari berbagai latar belakang yang harus ditangani sesuai dengan keduanya, seperti angresi
f, akut, kebencian, kompetitif, kesamaan, ketidaksamaan, kesukaan dan menarik. (Boner,
2009). Semua kondisi ini akan mempengaruhi dinamika kelompok, ketika anggota kelom
pok membri dan menerima umpan balik yang berarti berbagi interaksi yang terjadi dalam
kelompok
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada
sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Terapi aktivitas kel
ompok adalah suatu psikiaterapi yang dilakukan oleh sekelompok penderita bersama-sam
a dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin, diarahkan oleh seseorang terapis
atau petugas yang telah terlatih.
Perilaku kekerasan adalah keadaan dimana seorang melakukan tindakan yang dap
at membahayakan secara fisik, baik kepada diri sendiri maupun orang lain. Seriang diseb
ut juga gaduh gelisah atau amuk dimana seseorang marah berespon terhadap suatu stresso
r dengan gerakan motoric yang tidak terkontrol (Yosep, 2009). Perilaku kekersan merupa
kan suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan sec
ara fisik baik kepada diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan ( Fitria, 2010)
TAK stimulus persepsi perilaku kekrasan dilakukan pada pasien resiko perilaku k
ekerasan. Terapi aktivitas kelompok stimulus persepsi merupakan suatu terapi yang meng
gunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan atau kehidupan un
tuk mempersiapakn stimulus dari luar secara nyata, terapi ini bisa digunakan pada pasien
dengan perilaku kekerasan (Prabowo, 2014), Terapi aktivitas kelompok stimulus persepsi
: perilaku kekerasan adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terka
it dengan pengalaman dan/atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil dis
kusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternative penyelesaian masalah.
C. KRITERIA KELOMPOK
Kriteria pasien sebagai anggota yang mengikuti TAK ini adalah sebagai berikut
1. Klien dengan prilaku kekerasan
2. Klien yang mengikutu TAK tidak mengalami perilaku angresif atau mengamuk, dala
m keadaan tenang
3. Klien dapat diajak kerjasama (kooperatif)
D. PROSES SELEKSI
1. Mengobservasi klien yang masuk kriteria
2. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria
3. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria
4. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi : menjelaskan tujuan
TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok
F. MEKANISME KEGIATAN
G. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Leader : Muhammad Zakia
I. METODE
1. Diskusi dan Tanya jawab
2. Demonstrasi
J. SETTING TEMPAT
Keterangan:
: Leader
: Co-Leader
: Observer
: Klien
: Dosen Pembimbing
: Dosen Preklinik
: Fasilitator
K. PROSES EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
1. Jumlah peserta telah sesuai dengan yang diharapkan yaitu 5 orang
2. Media dan alat telah sesuai dengan perencanaan yaitu papan tulis dan bola kecil
3. Waktu dan tempat sesuai dengan perencanaan yaitu dimulai pukul 10.00-10.30 di
ruangan Mepati
4. Peran dan tugas struktur telah dilaksanakan dengan baik
b. Evaluasi Proses
1. Saat kegiatan berlangsung tidak ada yang meninggalkan tempat kegiatan
2. Semua klien telah mengikuti kegiatan TAK dari awal sampai akhir
3. Setengah dari seluruhan peserta aktif selama kegiatan berlangsung
c. Evaluasi Hasil
1. 90% klien mampu memmahami penyebab perilaku kekerasan
2. 90% klien mampu memahami tanda dan gejala dari perilaku kekerasan
3. 90 % klien mampu memahami perilaku kekrasan yang dilakukan
4. 90% klien mampu memahami akibat dari perilaku kekerasan
PENUTUP
Demikianlah proposal TAK ini kami buat, mohon maaf jika ada kesalahan dalam
penulisan, terimakasih atas perhatiannya.
Ketua Kelompok
(Muhammad Zakia)
Disetujui Oleh
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna & Akemat. 2014. Keperawatan Jiwa. Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: EG
C.
Lampiran 1
Sesi 3 : TAK
Kemampuan mencegah perilaku kekerasan cara interaksi sosial asertif (cara verbal)
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian akan kemampuan mempraktikkan pencegahan perilaku kekera
san se cara sosial: meminta tanpa paksa, menolak dengan baik, mengungkapkan kekesalan denga
n baik. Beri tanda (V) jika klien mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu.
Lampiran 2
Pukul : 10.00